Anda di halaman 1dari 7

Nama : Suyoslan tambunan

Npm : 14000013

1. Judul skripsi :
Hubungan penggunaan obat anti epilepsi terhadap pertumbuhan anak usia 1 –
14 tahun di RSUD Dr Pirngadi Medan

2. Latar Belakang :

Epilepsi adalah suatu keadaan dimana terjadi kelainan yang kronis pada
otak, ditandai dengan kejang berulang dengan episode singkat serta gerakan tak
sadar yang mungkin melibatkan sebagian tubuh atau seluruh tubuh, dan
terkadang disertai kehilangan kesadaran, pengendalian fungsi usus atau
kandung kemih. 1
Data yang diperoleh dari World Health Organization (WHO), sekitar 50
juta orang saat ini hidup dengan epilepsi di seluruh dunia. Proporsi populasi
umum dengan epilepsi aktif (kejang terus-menerus atau dengan kebutuhan untuk
pengobatan) pada waktu terctentu berkisar antara 4-10 kasus per 1000 orang.1
Secara global, setiap tahun diperkirakan 2,4 juta orang didiagnosis menderita
epilepsi. Di negara-negara berpenghasilan tinggi, kasus baru pertahunnya adalah
antara 30-50 kasus per 100.000 orang. Namun, beberapa penelitian
menyebutkan bahwa di negara berpenghasilan rendah dan menengah
menunjukkan proporsinya jauh lebih tinggi antara 7-14 kasus per 1000 orang.1
Di Indonesia kasus epilepsi berjumlah paling sedikit 700.000-1.400.000 kasus
dengan pertambahan 70.000 kasus baru setiap tahun dan diperkirakan sekitar
40%-50% dari prevalensi tersebut terjadi pada anak-anak.2

Pada kejadian epilepsi biasanya diperlukan pengobatan (AED) terapi


obat antiepilepsi jangka panjang.3 Studi terbaru di negara berpenghasilan rendah
dan menengah menunjukkan bahwa hingga 70% anak-anak dan orang dewasa
dengan epilepsi dapat berhasil diobati (yaitu kejang mereka sepenuhnya
terkontrol) dengan obat anti-epilepsi (AEDs) dan setelah 2 sampai 5 tahun
menjalani pengobatan anak berhasil dan bebas dari kejang, obat dapat ditarik
pada sekitar 70% anak-anak dan 60% orang dewasa tanpa kambuh lagi. 1

Beberapa obat epilepsi adalah Karbamazepin, Valproic acid,


Oxcarbazepine, Topiramate, Lamotrigine.4,5 dan seluruh obat epilepsi
memerlukan pemakaian waktu yang panjang.4,6
Tujuan pengobatan epilepsi adalah status bebasnya kejang tanpa
menimbulkan efek samping. Dari beberapa obat anti epilepsi yang ada ,
Valproid acid sering diberikan dan semakin banyak digunakan untuk indikasi
lain seperti gangguan kejiwaan, Skizofrenia.7 Namun dari beberapa penelitian
sebelumnya ditemukan bahwa penggunaan obat anti epilepsi golongan valproic
acid minimal selama 6 bulan dapat mempengaruhi pertumbuhan pada anak.4,6,7
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di RSUD Dr. Pirngadi
Medan di dapat jumlah data penderita penyakit epilepsi yang melakukan
pengobatan mulai dari januari 2012 – desember 2016 sebanyak 269 penderita.
Dari data tersebut maka peneliti berminat untuk melakukan penelitian
tentang hubungan penggunaan obat anti epilepsi terhadap pertumbuhan pada
anak dengan kasus epilepsi di RS .

3. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan penggunaan obat anti epelipsi minimal 6 bulan
terhadap pertumbuhan anak pada usia 1 - 14 tahun yang menderita epilepsi?
4. Hipotesa

Ha: Terdapat hubungan penggunaan obat anti epilepsi terhadap pertumbuhan


anak

Ho: Tidak ada hubungan penggunaan obat anti epilepsi terhadap pertumbuhan
anak

5. Tujuan Penelitian
 Tujuan Umum

Untuk mengetahui apakah ada hubungan penggunaan obat anti epilepsi terhadap
pertumbuhan anak.

 Tujuan Khusus

Mengetahui bagaimana karakteristik anak yang menggunakan obat anti epilepsi

6. Manfaat Penelitian
a. Untuk Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat pengetahuan
tenaga kesehatan terkhusus untuk dokter bagaimana pengaruh obat
antiepilepsi pada pertumbuhan anak.

b. Untuk Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat
terkhususnya ibu efek dari penggunaan obat antiepilepsi.

c. Untuk peneliti selanjutnya

Untuk refrensi penelitian selanjutnya


7. Lokasi dan objek penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr Pirngadi Medan . semua anak umur


1-14 tahun yang mempunyai riwayat penyakit epilepsi .

DAFTAR PUSTAKA

1. WHO. WHO | Epilepsy [Internet]. WHO. World Health Organization; 2017


[cited 2017 Jun 5]. Available from:
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs999/en/
2. Suwarba IGM. Insiden dan Karakteristik Klinis Epilepsi pada Anak. Sari Pediatr.
2011;13(2):123–8.
3. Pellock JM, Nordli DR, Sankar R, Wheless J. Pellock’s pediatric epilepsy :
diagnosis and therapy [Internet]. [cited 2017 Jul 28]. Available from:
https://books.google.co.id/books?id=1CkODAAAQBAJ&source=gbs_navlinks_s
4. Lee H, Wang S, Salter DM, Wang C, Chen S, Fan H. The impact of the use of
antiepileptic drugs on the growth of children. 2013;
5. Lilihata G, Handryastuti S. Epilepsi. In: Tanto C, Liwang F, Hanifati S, editors.
Kapita Selekta Kedokteran. 4th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia; 2014. p. 98–101.
6. Metwally H, Maksoud A, El-shazly SM, Helmy M, Saied E. EFFECT OF
ANTIEPILEPTIC DRUG ( VALPROIC ACID ) ON CHILDREN GROWTH.
2012;10(June):71–87.
7. Li H, Wang X, Zhou Y, Ni G, Su Q, Chen Z, et al. Association of LEPR and
ANKK1 Gene Polymorphisms with Weight Gain in Epilepsy Patients Receiving
Valproic Acid. 2015;1–7.
8. Mikati M. Seizures In Childhood. In: Shreiner J, editor. Nelson Textbook of
Pediatrics. 19th ed. United States: Elsevier; 2011. p. 2013–6.
9. Hartanto Y, Nermala dr W, Ardy, editors. Dorland. 28th ed. Indonesia: Elsevier;
2012. 393 p.
10. Hauser A. Overview : Epidiemology, Pathology, and Genetic. In: Jerome E,
Pedley T, editors. Epilepsy A Comprehensive Text Book. 2nd ed. United States:
Lippincott Williams & Wilkins; 2008. p. 9–11.
11. Scheffer IE, Berkovic S, Capovilla G, Connolly MB, French J, Guilhoto L, et al.
ILAE POSITION PAPER ILAE classification of the epilepsies : Position paper
of the ILAE Commission for Classification and Terminology. 2017;512–21.
12. Bazil C, Pedley T. Epilepsy. In: Rowland L, Pedley T, editors. Merritt’s
Neurology. 12th ed. United States: Lippincott Williams & Wilkins; 2010. p. 927–
47.
13. Shih T. Epilepsy & Seizures. In: Sydor A, Lebowiths H, editors. Current
Diagnosis & Treatment Neurology. 2nd ed. United States: Mc
grawhillmedical.com; 2012. p. 47–63.
14. Safitri A, Astikawati A, editors. Lecture Notes Neurologi. 8th ed. Jakarta:
Penerbit Erlangga; 2007. 79-88 p.
15. Arifputra A, Sumantri, Octaviana F. Epilepsi. In: Tanto C, editor. Kapita Selekta
Kedokteran. 4th ed. Jakarta: Media Aesculapius; p. 961–3.
16. Gelb D. Clinical Neurology. 4th ed. United States: Oxford; 2011. 149-154 p.
17. Brown T, Holmes G, editors. Handbook Of Epilepsy. 4th ed. United States:
Lippincott Williams & Wilkins; 2008. 151-174 p.
18. Angriana R, editor. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. Salemba Medika; 2008. 7-
22 p.
19. Lavine D. Pertumbuhan dan Perkembangan. In: Tharmapalan S, editor. Ilmu
Kesehatan Anak Esensial Nelson. 6th ed. Singapura: Elsevier; 2011. p. 11–6.
20. Ikalor A. jurnal-pertumbuhan-dan-perkembangan. Indonesia; 2013. p. 1–6.
21. Needlman R. Pertumbuhan dan Perkembangan. In: Wahab S, editor. Nelson Ilmu
Kesehatan Anak. 15th ed. Jakarta: EGC; 2012. p. 37–85.
22. Porter R, Meldrum B. Obat Anti kejang. In: Soeharsono R, Heriyanto P, Iskandar
M, Octavius H, editors. Farmakologi Dasar. 12th ed. Indonesia: EGC; 2014. p.
453–80.
23. Joint Epilepsy Council. Epilepsy Prevalence, Incidence and Other The
Statistis. 2011. www.jointepilepsycouncil.org.uk
24. Harsono. Kapita Selekta Neurologi. Gadjah Mada University Press. Edisi ke
7. Yogyakarta : 2007
25. Sidharta, Priguna. Tata Pemeriksaan Klinis Dalam Neurologi. Dian Rakyat.
Jakarta ; 2008
26. Soetjiningsih RI. G. Tumbuh Kembang Anak. Suyosno Y, editor. Edisi ke-2.
Jakarta: EGC; 2013. p. 2-3,51-72
TUGAS AKHIR BLOK 18
OUTLINE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGGUNAAN OBAT ANTIEPILEPSI TERHADAP


PERTUMBUHAN ANAK 1-14 TAHUN DENGAN DIAGNOSA EPILEPSI DI
RSUD Dr PIRNGADI MEDAN

OLEH
SUYOSLAN TAMBUNAN
NPM : 14000013

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN
MEDAN
2017

Anda mungkin juga menyukai