Pasien datang ke IGD Rumah Sakit Murni Teguh dengan nyeri dada hebat
yang dirasakan tiba-tiba sejak beberapa jam sebelum masuk rumah sakit.
Awalnya pasien datang ke IGD RSUD Langsa dengan keluhan yang sama dan
keluhan ini sudah dirasakan 2 jam sebelum datang ke IGD RSUD Langsa dan
selanjutnya di rujuk ke IGD RS Murni Teguh. Nyeri dada berlangsung terus-
menerus dan memberat jika pasien dalam posisi tertidur serta berkurang jika
pasien dalam posisi duduk. Nyeri dada tidak menjalar ke lengan, bahu, ataupun
rahang namun menembus ke belakang. Nyeri dada berkurang pada saat berada
di IGD RS Murni Teguh setelah diberi obat dibawah lidah pada saat di RSUD
Langsa. Pasien sebelumnya tidak pernah mengeluhkan nyeri dada dan ini
pertama kali dirasakan oleh pasien. Mual dan muntah dirasakan 1 kali. Keringat
dingin dirasakan pasien tetapi sesak napas tidak dijumpai.
Riwayat Penyakit Terdahulu : Diabetes
Melitus dan Hipertensi disangkal.
Riwayat Penggunaan Obat : Pada saat di
RSUD Langsa diberikan Arixtra,
Furosemide 2 amp, CPG 4 tab, Aspilet 2
tab, ISDN 5 mg, Simvastatin 40 mg
LEHER
Struma tidak membesar, TVJ : ±2 cmH2O
THORAX
Inspeksi : simetris
Palpasi : stem fremitus hantaran kiri = kanan
Perkusi : Sonor kiri = kanan
Auskultasi
Paru : SP: Vesikuler
ST : Ronki(+) pada lapangan paru kiri bawah
Jantung : S1 (n) ,S2 (n), reguler, murmur (-), Gallop (-),
HR: 110x/menit, reguler
ABDOMEN
Inspeksi
Bentuk : simetris
Vena Kolateral : tidak dijumpai
Caput Medusae : tidak dijumpai
Palpasi
HEPAR
Pembesaran :
Permukaan :
Pinggir : TDP
Nyeri Tekan :
Asites :
Hepatomegali :
LIMFA
Pembesaran : TDP
EKSTREMITAS
Pitting edema : Tidak dijumpai kelainan
Laboratorium
10/08/2019
Darah Rutin
Hb : 14.8 13,5 – 18g/dl
Leukosit : 15,99 4 – 10,5x103/mm3
Trombosit 268 150 – 450x103/mm3
Eritrosit : 5,27 4,70 – 6x106/mm3
Hematokrit : 46,8 42-52%
MCV : 88,8 80-97fL
MCH : 28,1 27,0-33,7pg
MCHC : 31,7 31,5-35,0gr/dL
Differential
Neutrofil : 70,7 50,0-70,0 %
Lymphosit : 21,9 20,0-40,0 %
Monosit : 5,9 2,0 – 8,0%
Eosinofil : 0,8 1,0-3,0 %
Basofil : 0,7 0,0-1,0%
Elektrolit
Natrium : 144 135 – 147
mmol/L
Kalium : 3,80 3,5 -5,5
mmol/L
Klorida : 105 94 – 111
mmol/L
Kalsium : 8,9 9,0-11,0
mg/dL
Fungsi Ginjal
Urea : 25 13– 43 mg/dL
Kreatinin : 1,15 0,90-1,30
mg/dL
KGD
KGD ad random : 69 <130mg/dL
Interpretasi :
Ritme : Sinus Ritme
Rate : 88 x/i
Axis : Lead I (+)
Lead AFV (-)
Kesimpulan : LAD
Gelombang P : RAE (-) LAE (-)
Interval PR : tidak dapat dinilai.
Kompleks QRS : RVH (-) LVH (-), LBBB (-)
Gel Q : Q patologist (-)
Interval ST : ST elevasi (+) di V1-V4
ST depresi (-)
Kesan :
LAD + Anteroseptal miokard infark
Tanggal & Jam Catatan
Tanggal & Jam Catatan
10-08-2019 1. Angioplasty Artery Koroner Kanan dengan hasil:
10-08-2019 1. Angiografi Arteri Koroner Kanan 22.15.50
22.06.29 dengan hasil:
2. Angioplasty Arteri Koroner dengan hasil:
RCA NORMAL
LAD: PREDILATASI DENGAN BALLON
POWERLINE 2,0 X 20MM, INFLATE 14 ATM.
2. Angiografi Arteri Koroner Kiri PRESDILATASI DENGAN BALLON BRAVO 3,5 X
10MM, INFLATE 16ATM
dengan hasil:
MASUK STENT SIMFLEX 3,5 X 28MM, INFLATE 12
LM : NORMAL ATM. INFLATE KEMBALI 14 ATM
LAD: STENOSIS 95% +
TROMBUS
LCx : NORMAL
CAD 1 VD
5. Saran:
MAKAN OBAT TERATUR
Saran :
OLAHRAGA
PCI
Hasil Pemeriksaan :
Jantung ukuran tidak membesar, CTR kurang
lebih 41,3%
Sinus dan diafragma biasa
Tak tampak tanda-tanda infiltrat pada kedua
lapangan paru
Corakan bronkovaskular kedua paru terkesan
meningkat
Kesan
Saat ini tak dijumpai tanda-tanda cardiomegaly
maupun tanda-tanda infiltrat pada kedua
lapangan paru
Corakan bronkovaskular kedua paru terkesan
meningkat, ec?. Adakah riwayat bronchitis
sebelumnya?
Akut Miokard Infark dengan ST Elevasi ONSET
9 JAM KILLIP 2
Penatalaksanaan :
IVFD NS 10 TPM MIKRO
O2 nasal kanul
Inj. Furosemide 40 mg
PRO PRIMARY PCI
BRILINTA 2 TAB
CRESTOR 40 MG
AMI dengan ST Elevasi Bagian dari SKA
Keluhan
pasien TIPIKAL
rasa tertekan/berat daerah
retrosternal, menjalar ke
lengan kiri, leher, rahang, area
interskapular, bahu, atau
epigastrium. Keluhan ini dapat
berlangsung
intermiten/beberapa menit
atau persisten (>20 menit)