Anda di halaman 1dari 43

Pembimbing:

Dr. Henry Panjaitan, Sp.JP (K)

Lamria Maloni Siahaan (18010044)


Suyoslan Tambunan (18010013)
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Tn. M
 Umur : 55 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Pekerjaan : Pedagang
 Agama : Islam
 Alamat : Langsa
 Tanggal Masuk : 10 Agutus 2019
 Keluhan Utama: Nyeri Dada
 Telaah :

Pasien datang ke IGD Rumah Sakit Murni Teguh dengan nyeri dada hebat
yang dirasakan tiba-tiba sejak beberapa jam sebelum masuk rumah sakit.
Awalnya pasien datang ke IGD RSUD Langsa dengan keluhan yang sama dan
keluhan ini sudah dirasakan 2 jam sebelum datang ke IGD RSUD Langsa dan
selanjutnya di rujuk ke IGD RS Murni Teguh. Nyeri dada berlangsung terus-
menerus dan memberat jika pasien dalam posisi tertidur serta berkurang jika
pasien dalam posisi duduk. Nyeri dada tidak menjalar ke lengan, bahu, ataupun
rahang namun menembus ke belakang. Nyeri dada berkurang pada saat berada
di IGD RS Murni Teguh setelah diberi obat dibawah lidah pada saat di RSUD
Langsa. Pasien sebelumnya tidak pernah mengeluhkan nyeri dada dan ini
pertama kali dirasakan oleh pasien. Mual dan muntah dirasakan 1 kali. Keringat
dingin dirasakan pasien tetapi sesak napas tidak dijumpai.
 Riwayat Penyakit Terdahulu : Diabetes
Melitus dan Hipertensi disangkal.
 Riwayat Penggunaan Obat : Pada saat di
RSUD Langsa diberikan Arixtra,
Furosemide 2 amp, CPG 4 tab, Aspilet 2
tab, ISDN 5 mg, Simvastatin 40 mg

 Riwayat merokok : (+), 5-7 batang per


hari
 Pasien juga peminum kopi 2 gelas 1 hari.
STATUS PRESENT
 Keadaan Umum
 Sensorium : Compos Mentis
 Tekanan Darah : 160/100 mmHg
 Nadi : 89x/i
 Pernafasan : 20x/i
 SpO2 : 98%
 Temperatur : 36,8 o C
 Skala Nyeri : VAS 6
 STATUS LOKALISATA
 MATA
 Anemia (-), Ikterus (-), RC +/+, Pupil Isokor, kiri=kanan

 THT : dalam batas normal

 LEHER
 Struma tidak membesar, TVJ : ±2 cmH2O
 THORAX
 Inspeksi : simetris
 Palpasi : stem fremitus hantaran kiri = kanan
 Perkusi : Sonor kiri = kanan
 Auskultasi
 Paru : SP: Vesikuler
ST : Ronki(+) pada lapangan paru kiri bawah
 Jantung : S1 (n) ,S2 (n), reguler, murmur (-), Gallop (-),
 HR: 110x/menit, reguler
ABDOMEN
Inspeksi
 Bentuk : simetris
 Vena Kolateral : tidak dijumpai
 Caput Medusae : tidak dijumpai
Palpasi
HEPAR
 Pembesaran :
 Permukaan :
 Pinggir : TDP
 Nyeri Tekan :
 Asites :
 Hepatomegali :
LIMFA
 Pembesaran : TDP

Auskultasi : Peristaltik (+), normal.

EKSTREMITAS
Pitting edema : Tidak dijumpai kelainan
 Laboratorium
 10/08/2019
 Darah Rutin
 Hb : 14.8 13,5 – 18g/dl
 Leukosit : 15,99 4 – 10,5x103/mm3
 Trombosit 268 150 – 450x103/mm3
 Eritrosit : 5,27 4,70 – 6x106/mm3
 Hematokrit : 46,8 42-52%
 MCV : 88,8 80-97fL
 MCH : 28,1 27,0-33,7pg
 MCHC : 31,7 31,5-35,0gr/dL
 Differential
 Neutrofil : 70,7 50,0-70,0 %
 Lymphosit : 21,9 20,0-40,0 %
 Monosit : 5,9 2,0 – 8,0%
 Eosinofil : 0,8 1,0-3,0 %
 Basofil : 0,7 0,0-1,0%
 Elektrolit
 Natrium : 144 135 – 147
mmol/L
 Kalium : 3,80 3,5 -5,5
mmol/L
 Klorida : 105 94 – 111
mmol/L
 Kalsium : 8,9 9,0-11,0
mg/dL
 Fungsi Ginjal
 Urea : 25 13– 43 mg/dL
 Kreatinin : 1,15 0,90-1,30
mg/dL
 KGD
 KGD ad random : 69 <130mg/dL
Interpretasi :
 Ritme : Sinus Ritme
 Rate : 88 x/i
 Axis : Lead I (+)
 Lead AFV (-)
 Kesimpulan : LAD
 Gelombang P : RAE (-) LAE (-)
 Interval PR : tidak dapat dinilai.
 Kompleks QRS : RVH (-) LVH (-), LBBB (-)
 Gel Q : Q patologist (-)
 Interval ST : ST elevasi (+) di V1-V4
 ST depresi (-)
 Kesan :
 LAD + Anteroseptal miokard infark
Tanggal & Jam Catatan
Tanggal & Jam Catatan
10-08-2019 1. Angioplasty Artery Koroner Kanan dengan hasil:
10-08-2019 1. Angiografi Arteri Koroner Kanan 22.15.50
22.06.29 dengan hasil:
2. Angioplasty Arteri Koroner dengan hasil:
RCA NORMAL
LAD: PREDILATASI DENGAN BALLON
POWERLINE 2,0 X 20MM, INFLATE 14 ATM.
2. Angiografi Arteri Koroner Kiri PRESDILATASI DENGAN BALLON BRAVO 3,5 X
10MM, INFLATE 16ATM
dengan hasil:
MASUK STENT SIMFLEX 3,5 X 28MM, INFLATE 12
LM : NORMAL ATM. INFLATE KEMBALI 14 ATM
LAD: STENOSIS 95% +
TROMBUS
LCx : NORMAL

Tindakan Selesai, Selama Tindakan:


3. Tindakan Selesai, Selama Tindakan:
Nyeri dada (-) Nyeri dada (-)
Sesak (-)
Sesak (-)
Kondisi klinis & Hemodinamik stabil:
Kondisi Klinis & Hemodinamik
HEMODINAMIK STABIL
Stabil
Hemodinamik stabil
4. Kesimpulan:
Kesimpulan : PCI BERHASIL

CAD 1 VD
5. Saran:
MAKAN OBAT TERATUR
Saran :
OLAHRAGA
PCI
Hasil Pemeriksaan :
 Jantung ukuran tidak membesar, CTR kurang
lebih 41,3%
 Sinus dan diafragma biasa
 Tak tampak tanda-tanda infiltrat pada kedua
lapangan paru
 Corakan bronkovaskular kedua paru terkesan
meningkat
Kesan
 Saat ini tak dijumpai tanda-tanda cardiomegaly
maupun tanda-tanda infiltrat pada kedua
lapangan paru
 Corakan bronkovaskular kedua paru terkesan
meningkat, ec?. Adakah riwayat bronchitis
sebelumnya?
 Akut Miokard Infark dengan ST Elevasi ONSET
9 JAM KILLIP 2

Penatalaksanaan :
 IVFD NS 10 TPM MIKRO
 O2 nasal kanul
 Inj. Furosemide 40 mg
 PRO PRIMARY PCI
 BRILINTA 2 TAB
 CRESTOR 40 MG
AMI dengan ST Elevasi Bagian dari SKA

Terjadi jika aliran


darah koroner menurun
secara mendadak
akibat oklusi trombus
pada plak
aterosklerosis yang
sudah ada sebelumnya

Faktor pencetus dari trobus pada


aterosklerosis:
-merokok
-hipertensi
-akumulasi lipid
ATIPIKAL

Keluhan
pasien TIPIKAL
rasa tertekan/berat daerah
retrosternal, menjalar ke
lengan kiri, leher, rahang, area
interskapular, bahu, atau
epigastrium. Keluhan ini dapat
berlangsung
intermiten/beberapa menit
atau persisten (>20 menit)

sering disertai keluhan penyerta seperti diaphoresis, mual/muntah, nyeri


abdominal, sesak napas, dan sinkop. Pada pemeriksaan fisik didapati
pasien gelisah dan tidak bisa istirahat. Seringkali ektremitas pucat
disertai keringat dingin. Kombinasi nyeri substernal >30 menit
Diagnosis SKA dengan ST elevasi

- Anamnesis nyeri dada yang khas


- Gambaran EKG adanya elevasi segmen ST >2 cm
minimal pada 2 sadapan precordial yang
berdampingan atau >1mm pada 2 sadapan extremitas
 Dalamtatalaksana IMA, prinsip utama
penatalaksanaan adalah time is muscle

 perekaman dan interpretasi EKG 12 sadapan,


selambat-lambatnya 10 menit dari saat
pasien tiba untuk mendukung
penatalaksanaan yang berhasil.
 Pengawasan EKG perlu dilakukan pada setiap
pasien dengan dugaan STEMI. Gambaran EKG
yang atipikal pada pasien dengan tanda dan
gejala iskemia miokard yang sedang
berlangsung menunjukkan perlunya tindakan
segera.
Fungsi reperfusi dini:
- Memperpendek lama oklusi koroner
- Meminimalkan derajat disfungsi & dilatasi
ventrikel
- Mengurangi pasien STEMI berkembang
menjadi pump failure/ takiaritmia ventrikel
yang maligna
Reperfusi(trombolisis /PCI primer) diindikasikan
dalam waktu <12 jam sejak onset nyeri dada
untuk semua pasien Infark Miokard yang juga
memenuhi salah satu kriteria berikut:

 ST elevasi > 0,1mV pada >2 ujung sensor ECG


di dada yang berturutan,
 ST elevasi >0,2mV pada >2 ujung sensor di
tungkai berturutan,
 Left bundle branch block baru
 Pasien yang akan menjalani IKP primer sebaiknya
mendapatkan terapi antiplatelet ganda (DAPT)
berupa aspirin dan penghambat reseptor ADP
sesegera mungkin sebelum angiografi disertai
dengan antikoagulan intravena Aspirin dapat
dikonsumsi secara oral (160- 320 mg). Pilihan
penghambat reseptor ADP yang dapat digunakan
antara lain:
 Ticagrelor (dosis loading 180 mg, diikuti dosis
pemeliharaan 90 mg dua kali sehari)
 2. Atau clopidogrel (disarankan dengan dosis
lebih tinggi yaitu dosis loading 600 mg diikuti 150
mg per hari),
 Terapireperfusi segera, baik dengan IKP atau
farmakologis, diindikasikan untuk semua
pasien dengan gejala yang timbul dalam 12
jam dengan elevasi segmen ST yang menetap
atau left bundle branch block (LBBB)
 Terapi reperfusi (sebisa mungkin berupa IKP
primer) diindikasikan apabila terdapat bukti
klinis maupun EKG adanya iskemia yang
sedang berlangsung, bahkan bila gejala telah
ada lebih dari 12 jam yang lalu atau jika
nyeri dan perubahan EKG tampak tersendat
 IKPprimer adalah terapi reperfusi pilihan
apabila dilakukan oleh tim yang
berpengalaman dalam waktu 120 menit dari
KMP IKP primer diindikasikan untuk pasien
dengan gagal jantung akut yang berat atau
syok kardiogenik, kecuali bila diperkirakan
bahwa pemberian IKP akan tertunda lama
dan bila pasien datang dengan awitan gejala
yang telah lama
 Pasien yang akan menjalani IKP primer
sebaiknya mendapatkan terapi antiplatelet
ganda (DAPT) berupa aspirin dan penghambat
reseptor ADP sesegera mungkin sebelum
angiografi, disertai dengan antikoagulan
intravena
 Pilihan untuk Penghambat Reseptor ADP
Tichagrelor
Clopidogrel
 Antikoagulan intravena harus digunakan pada IKP
primer. Pilihannya antara lain :
 a. Heparin yang tidak terfraksi
 b. Enoxaparin i.v
 c. Fondaparinux tidak disarankan untuk IKP
primer.
 d. Tidak disarankan menggunakan fibrinolisis pada
pasien yang direncanakan untuk IKP primer.
 Terapifibrinolitik direkomendasikan
diberikan dalam 12 jam sejak awitan gejala
pada pasien-pasien tanpa kontraindikasi
apabila IKP primer tidak bisa dilakukan oleh
tim yang berpengalaman dalam 120 menit
sejak kontak medis pertama.
 Antikoagulandirekomendasikan pada pasien-
pasien STEMI yang diobati dengan fibrinolitik
sampai revaskularisasi (bila dilakukan) atau
selama dirawat di rumah sakit hingga 5 hari
 Untuk menegakan diagnosis infark miokard
dapat dilakukan dengan anamnesis dan EKG.
Dari anamnesis seperti telah diketahui diatas
ditemukan adanya nyeri dada sebelah kiri
yang berlangsung selama kurang lebih 30
menit. Sedangkan dari hasil EKG ditemukan
adanya ST elevasi > 2mm minimal di 2
sadapan prekordial yang berdampingan atau
> 1 mm pada 2 sadapan ekstremitas. Adanya
riwayat merokok dan usia yang lanjut
merupakan factor risiko yang memungkinkan
terjadinya STEMI pada pasien
 Pada pasien ini di diagnosa STEMI berdasarkan
anamnesis dengan keluhan nyeri dada yang
berlangsung lebih dari 30 menit dan dari EKG
didapati adanya peningkatan dari segmen ST di
anteroseptal dan dilakukan catheterisasi dengan
kesimpulan CAD 1 VD. Dengan terapi awal yang
diberikan pada RS Langsa adalah arixtra, furosemide,
clopidogrel, aspilet, ISDN, dan simvastatin dan di
terapi di IGD RS Murni Teguh dengan brilinta dan
crestor untuk selanjutnya dilakukan PCI.

Anda mungkin juga menyukai