HEMORRHAGE
Pembimbing: dr Ali Mahmud, Sp.OG (K) Fer
Ratna Sari Eka Putri (201704200326)
Raynold Gilbert Soetanto (201704200328)
Rizky Silvianingrum (201704200331)
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. E
Usia : 19 tahun
Alamat : Tenggumung Baru Mulya I/29, Surabaya
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMU
Agama : Islam
Suku : Jawa
MRS : 29 November 2019
Jam MRS : 04.13 WIB
SUBYEKTIF
KU : Kenceng-kenceng
KT : Keluar lendir dan darah
RPS :
Pasien datang ke VK IGD RSU Haji pukul 04.13 pagi pada tanggal 29
November 2019 dengan rujukan dari Rumah Sakit Muhammadiyah Surabaya
dengan diagnosa GIP0000 uk 40/41 mgg dengan kala II + mata minus ka/ki +
silinder dengan keluhan kenceng-kenceng sejak 1 hari sebelum masuk
rumah sakit. Kenceng – kenceng dirasakan semakin lama semakin kuat dan
sering. Pasien mengatakan juga adanya keluar lendir dan darah setelah
timbulnya kenceng kenceng yang dirasakan pasien. Pasien juga
menyangkal adanya Hipertensi saat ANC, pusing, sakit kepala, mual, nyeri
ulu hati, serta pandangan kabur.
SUBYEKTIF
R.Haid :
RPD : Menarche : 12 tahun
HT : (-) Siklus : 28 hari, teratur
DM : (-) Lama : 7 hari
Asma : (-) Dismenore : (-)
RPK : HPHT : Akhir Februari 2019 (pasien lupa)
HT : (+) Ayah TP : Akhir November 2019
DM : (-) UK : 40/41 minggu
Asma : (-) R.Perkawinan :
PJK : (+) Ayah Menikah : 1x
Lama : 3 bulan
SUBYEKTIF
R.Persalinan :
Anak I / Hamil ini
R.ANC :
Trimester I : 1 x / bulan
Trimester II : 1 x / bulan / bidan
Trimester III : 2 x / minggu / bidan
R.KB :-
R.PO : Selama hamil pasien mendapatkan obat dari kontrol ANC yaitu
tablet Fe, Asam Folat, Kalk, B complex,.
R. Alergi : -
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala :
A/I/C/D : -/-/-/-
Kesadaran : Compos mentis Edem Palp. : -/-
GCS : 456 Konj.Anemis : -/-
TB : 158 cm Sclera Ikt. : -/-
BB : 64 kg, sebelum hamil : 50 kg Leher :
BMI : 25,7 kg/m²/20.08 kg/m² Pem.KGB : (-)
Vital Signs : Pem.Thy : (-)
TD : 120/80 mmHg Dev.Trakea : (-)
Nadi : 84 x/menit Thorax :
RR : 18 x/menit Bentuk : Normochest, gerak simetris
Suhu : 36,2°C (aksiler) Pulmo : Vs/vs, Wh -/-, Rh -/-
Cor : S1 S2 tunggal, M(-), G(-)
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen :
I : Membesar, linea nigra (+), striae gravidarum (+)
A : BU (+) sde
P : Soepel, nyeri tekan (-)
P : Redup
Ekstremitas :
AH : (+)
Edema : (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Status Obstetri :
Leopold 1 : 3 jari di bawah processus xyphoideus, teraba bagian besar, bulat,
lunak, tidak melenting, batas tidak tegas, kesan bokong
Leopold 2 :
Kanan : Teraba bagian keras janin memanjang, batas tegas, kesan punggung
Kiri : Teraba bagian kecil janin, kesan ekstremitas
Leopold 3 : Teraba bagian besar, bulat, keras, melenting, batas tegas, kesan
kepala. Sudah masuk PAP
Leopold 4 : Divergen 1/5
TFU : 29 cm
DJJ : 160 x/menit
His : 3 x 40’’ / 10 menit
Pemeriksaan Dalam :
VT Ф10 cm/100%/Ketuban+/Kepala/UUK/HIII/UPD kesan luas
PEMERIKSAAN PENUNJANG
22-9-2019
HBsAg : Negatif
Anti-HIV : Non reaktif
RESUME
Pasien datang ke VK IGD RSU Haji dengan rujukan dari Rumah Sakit Muhammadiyah
Surabaya dengan diagnosa GIP0000 uk 40/41 mgg dengan kala II + mata minus ka/ki +
silinder dengan keluhan kenceng-kenceng sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
Kenceng – kenceng dirasakan semakin lama semakin kuat dan sering. Pasien
mengatakan juga adanya keluar lendir dan darah setelah timbulnya kenceng kenceng
yang dirasakan pasien.
Selama hamil pasien mendapatkan obat dari kontrol ANC yaitu tablet Fe, asam Folat,
kalk, B complex.
Pemeriksaan fisik:
BMI 25,7 kg/m² /20.08 kg/m² (normal); TD 120/100 mmHg; Nadi 84x/menit; RR 18x/menit;
suhu 36,2°C (aksiler)
Pemeriksaan obstetri:
Leopold 1 : 3 jari di bawah processus xyphoideus, teraba bagian besar, bulat,
lunak, tidak melenting, batas tidak tegas, kesan bokong
Leopold 2 : Teraba bagian keras janin memanjang, batas tegas, kesan punggung
pada sisi kanan ibu. Teraba bagian kecil janin, kesan ekstremitas pada sisi kiri ibu.
Leopold 3 : Teraba bagian besar, bulat, keras, melenting, batas tegas, kesan
kepala. Sudah masuk PAP.
Leopold 4 : Divergen 1/5
TFU : 29 cm
DJJ : 160 x/menit
His : 3 x 40’’ / 10 menit
Pemeriksaan Dalam :
VT Ф10cm/100%/Ketuban+/Kepala/UUK/HIII/UPD kesan luas
DIAGNOSIS
Diagnosa :-
Terapi :
Asuhan Peralinan Normal
Monitoring: Janin : DJJ, Gerak janin
Ibu : Keluhan, TTV
LAPORAN PERSALINAN DAN FOLLOW UP
29 November 2019
Pk 04.30 - Pasien merasa keluar air + Kenceng kenceng semakin sering
- Hasil pemeriksaan dalam VT Ф10cm/100%/Ketuban-/ Kepala/ UUK/ HIII/ UPD
kesan luas
Pk 04.40 - Partus Sptb Perempuan B/p 3300/50 A-S 8/9 Ketuban Jernih Injeksi Sinto 1 amp
Pk 04.45 - Placenta lahir Spontan Lengkap. Kontraksi uterus Lembek. Infus RL 500cc + Sinto
2 amp 20 tpm . TFU 1 jari dibawah umbilikus. Perdarahan +- 200 cc. Ruptur
Perineum grade 2 . Pro checting Otimu R 2.0
Pk 05.00 - Evaluasi Kontraksi Uterus keras TFU 1 jari dibawah umbulikus
- TD 110/70, Nadi 78x/menit, T 36, RR 20x/menit
Pk 06.40 - TD 100/70, Nadi 87x/menit, T 36,5, RR 20x/menit
- Kontraksi uterus lembek, perdarahan merembes ±75cc, stosil ±100cc
Pk 08.30 - TD 120/80, Nadi 76x/menit, T 36,5, RR 20x/menit
-TFU 1 jari dibawah pusar, fluxus +
-asmef 3x1, hemafort 2x1
Pk 09.00 - Kontraksi uterus lembek, TFU 3 jari dibawah pusar, fluxus +, stolsel ±100cc\
- Misoprostol 2 tab per rectal
- Oxytocin drip 2 amp 20 tpm
- TD 120/80, Nadi 76x/menit, T 36,5, RR 20x/menit
Pk 13.00 - Kontraksi uterus keras, TFU 2 jari dibawah pusar, perdarahan ±50cc
Pk 15.00 - TD 120/90, Nadi 82x/menit, T 37,7, RR 22x/menit
- Kontraksi uterus keras, TFU 2 jari dibawah pusar, perdarahan ±20cc, mobilisasi +,
terpasang infus RL drip oksitosin 2 ampul 2amp, Hb 9,7, leukosit 21.870
Pk 16.00 - TD 120/90, Nadi 82x/menit, RR 22x/menit, Hb 9,7, leukosit 21. 870, injeksi ceftriaxon
2x1 gr
Pk 17.00 - Perdarahan sedikit, kontraksi uterus keras, TFU 1 jari dibawah pusar, tidak tampak
anemis, Hb 9,7, P1001 spontan + HPP 525 cc, leukositosis 21.870, injeksi ceftriaxon 2x1
gr (2 hari)
Pk 21.30 - Tidak anemis, produksi asi -/-, kontraksi uterus keras, TFU 2 jari dibawah pusar,
lochea rubra HPP 525 cc
30 November 2019
Pk 08.00 - Produksi asi cukup, TFU 2 jari dibawah pusar, Fluxus sedikit, mobilisasi bagus.
P1001 spontan + HPP 525 cc
Pk 15.00 - Asi +/+ cukup, kontraksi uterus cukup, TFU 2 jari dibawah pusar, fluxus +,
- Injeksi ceftriaxon 2x1 gr, asmef 3x500 mg
Pk 21.30 - Produksi Asi + meneteki, kontraksi uterus keras, TFU 2 jari dibawah pusar,
fluxus +
01 Desember 2019
Pk 07.30 - Perdarahan sedikit, kontraksi uterus keras, TFU 1 jari dibawah pusar,
Mobiliasai
Pk 08.30 -KRS
Assesment: P1001 post partum Spt-B hari ke-2 + HPP 525 cc + Leukositosis
TINJAUAN PUSTAKA
PRIMER → Tradisional: Hilangnya darah >500 mL dalam 24 jam paska persalinan
atau >1.000 mL setelah operasi sesar.
ACOG = Kehilangan darah akumulatif sebanyak >1.000 mL + gejala
& tanda hipovolemia
SEKUNDER → hilangnya darah berlebih di antara 24 jam hingga (6)12 minggu
paska persalinan
DEFINISI
Pertambahan Volume darah ibu
+
(Hct MRS – Hct PP)/ 3% X 500 mL
ESTIMASI DARAH
HILANG
PERSALINAN
Tonus
Trauma
Tissue
Thrombus
ETIOLOGI (4T)
ETIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
DIAGNOSIS
Gejala dan Tanda Penyulit Diagnosis Kerja
Syok
Uterus tidak berkontraksi dan Bekuan darah pada
lembek serviks atau posisi
Atonia uteri
Perdarahan segera setelah terlentang akan
anak lahir menghambat aliran
darah ke luar
Darah segar yang mengalir
Pucat
segera setelah bayi lahir Robekan jalan
Lemah
Uterus berkontraksi dan keras lahir
Menggigil
Plasenta lengkap
Tali pusat putus
Plasenta belum lahir setelah akibat traksi
30 menit berlebihan Retensio
Perdarahan segera Inversio uteri akibat plasenta
Uterus berkontraksi keras tarikan
Perdarahan lanjutan
Gejala dan Tanda Penyulit Diagnosis Kerja
Sub-involusi uterus
Endometritis atau
Nyeri tekan perut bawah dan pada
sisa fragmen
uterus Anemia
plasenta
Perdarahan sekunder Demam
(terinfeksi atau
Lokhia mukopurulen dan berbau
tidak)
(bila disertai infeksi)
FAKTOR RISIKO
Penyebab Faktor Risiko Antenatal Faktor Risiko Intrapartum/Postpartum
S
Setelah perdarahan teratasi (24 jam
setelah perdarahan berhenti), periksa
kadar Hb:
• Transfusi • SF + asam
• SF + asam folat
folat
INTERVENSI MEDIS
JENIS DAN
OKSITOSIN ERGOMETRIN MISOPROSTOL
CARA
IV: 40 unit dalam 1 L
Dosis dan cara larutan garam Oral 600 mcg
IM atau IV
pemberian fisiologis dengan 60 atau rektal 400
(lambat): 0,2 mg
awal tetes/menit mcg
IM: 10 unit
Ulangi 0,2 mg IM
IV: 20 unit dalam 1L
setelah 15 menit. Oral : 400 mcg 2-
larutan garam
Dosis lanjutan Bila masih 4 jam setelah
fisiologis dengan 40
diperlukan beri dosis awal
tetes/menit
IM/IV setiap 4 jam
Tidak lebih dari 3L
Dosis maksimal Total 1 g atau 5 Total 1200 mg
larutan dengan
per hari dosis atau 3 dosis
oksitosin
Preeklampsia,
Pemberian IV secara Nyeri kontraksi
Kontraindikasi vitium cordis,
cepat /bolus Asma
hipertensi
INTERVENSI NON-MEDIKAMENTOSA
Kompresi bimanual
eksterna
Kompresi bimanual
interna
Kompresi aorta
abdominalis
Cairan intravena kristaloid isotonik lebih dipilih dibandingkan
dengan koloid untuk resusitasi cairan.
Transfusi darah sesuai indikasi.
Tujuan transfusi produk darah : mengganti faktor koagulasi dan
sel darah merah yang berkapasitas membawa oksigen
TERAPI PPS SEKUNDER
Uterine Compression
Sutures (B-Lynch)
Ligasi arteri iliaca interna
Embolisasi angiografi
Histerektomi
PENCEGAHAN
Manajemen aktif kala III :
• Pemberian oksitosin dengan atau segera setelah kelahiran bahu
anterior
• Kontrol traksi cord (Manuver Brandt-Andrews) untuk melahirkan plasenta
• Masase uterus setelah kelahiran plasenta