Anda di halaman 1dari 15

MAWARIS

Oleh :
Diaz Vidya Kelana/17/XII-A8
Pengertia Tujuan
n Mawaris
Mawaris
Mewaris berarti hal-hal yang berhubungan dengan waris
dan waris. Ilmu yang mempelajari mewaris disebut ilmu faraid.
Ilmu faraid adalah ilmu pengetahuan yang menguraikan cara
membagi harta peninggalan seseorang kepada ahli waris yang
berhak menerimanya.
Tujuan diturunkannya ilmu faraid adalah agar pembagian
harta warisan dilakukan secara adil, tidak ada ahli waris yang
merasa dirugikan sehingga tidak akan terjadi perselisihan
diantara ahli waris karena pembagian warisan.
Sebab – sebab
memperoleh
harta warisan :
1. Adanya Hubungan Keluarga ( Hub Nasab) ada 3 :
>Usulul Mayyit : Hubungan keatas seperti :Ayah, ibu. Kakek, Nenek dst
>Furu’ul Mayyit : Hubungan kebawah seperti : Anak, cucu , dst
>Al Hawasyil mayyit : Hubungan ke samping : saudara laki-laki , saudara perempuan,
paman yang sekandung
2. Hubungan Perkawinan.
Karena adanya perkawaninan maka suami istri bisa saling mewarisi dari harta
peninggalan pasangannya jika terjadi kematian

3. Wala’ ( Hubungan pembebasan budak ): Orang yang memerdekakn


budak akan memperoleh hak walak atas budak yang dimerdekakannya
4. Hubungan seagama. ( Jika seseorang meninggal dunia tidak mempunya ahli
waris yang ada hubungan Nasab, hub perkewinan dan Hub Walak maka hartanya
dipergunakan untuk kepentingan umum kaum muslimin
HARTA BENDA SEBELUM
DIWARISKAN
Sebelum harta warisan diserahkan ke ahli waris, harus dikeluarkan terlebih dahulu :
1. Zakat
2. Biaya pengurusan jenazah
3. Pembayaran hutang
4. Wasiat
Wasiat adalah pesan si pewaris sebelum ia meninggal, agar Sebagian
harta peninggalannya ( setelah meninggal ) diserahkan kepada seseorang atau suatu
lembaga, dan yang pasti bukan ahli waris. Jumlah harta peninggalan yang diberikan,
tidak boleh Lebin dari 1/3 harta peninggalannya, kecuali atas persetujuan seluruh
ahli waris.
Perhitungan
Warisan
Langkah-langkah dalam perhitungan warisan :
1. Menentukan ahli waris laki-laki dan perempuan
2. Menentukan dzawil furudh dan ashabah
3. Menentukan ahli waris tidak berhak memperoleh bagian
warisan karena terhalang oleh ahli waris, ( Hijab Hirman )
4. Menentukan apakah ahli waris apakah Dzawil furudh saja,
Ashabah saja, atau terdiri dari Dzawil furudh dan Ashabah
Jumlah Harta Sebelum di Waris
• Sawah : Rp 150.000.000
• Rumah : Rp 150.000.000
• Kendaraan : Rp 115.000.000

Jumlah harta sebelum diwaris adalah


Rp 415.000.000
Beban Tanggungan
Suami
Pengurusan jenazah suami = Rp 15.000.000
Wasiat (Sadaqah) = Rp 5.000.000 +
Rp 20.000.000
Jumlah
1.
Pengeluaran
Zakat : 2,5% dari jumlah warisan =
x Rp 415.000.000 = Rp 10.376.000
2. Beban tang. Suami = Rp 20.000.000
3. Melunasi hutang = Rp 15.000.000 +
Jumlah pengeluaran = Rp 45.376.000
Kasus 1: Kasus 2:
Jika suami meninggal Jika istri meninggal
Kasus 1:Jika suami meninggal
• Harta yang diwaris adalah Rp 184.812.000
• Ahli waris 40
1. Istri 1/8 5
2. Anak laki² 1 2/5×7/8=14/40 14
3. Anak laki² 2 2/5×7/8=14/40 14
4. Anak Pr. 1 1/5×7/8 = 7/40 7 +
40
1. Istri :184.812.000/ 40 × 5 = Rp 23.102.000
2. Anak laki² 1 :184.812.000 /40 × 14 = Rp 64.684.000
3. Anak laki² 2 : 184.812.000 /40 × 14 = Rp 64.684.000
4. Anak Pr. 1 : 184.812.000 /40 × 7 = Rp 32.342.000
Kasus 2: Jika istri meninggal
Jumlah harta warisan
= harta istri + warisan dari suami- beban
pengurusan jenazah-wasiat istri
= Rp 184.812.000 + Rp 23.102.000-Rp 415.000- Rp 1.000.000
= Rp 206.499.000
• Kasus 2, jika istri meninggal:

Harta yang diwaris adalah Rp Rp 206.499.000


Ahli waris 5
1. Anak laki² 1 2/5 2
2. Anak laki² 2 2/5 2
3. Anak Pr. 1 1/5 1 +
5
1. Anak laki² 1: × 2 = Rp 73.924.800
2. Anak laki² 1: × 2 = Rp 73.924.800
3. Anak Pr. 1 : × 1 = Rp 36.962.400 +
Rp 184.812.000

Anda mungkin juga menyukai