KEGIATAN BELAJAR 1
1. Warisan adalah berpindahnya sesuatu dari seseorang kepada orang lain, dalam bahasa arab
warisan disebut “al-miras”. Warisan menurut istilah artinya pindahnya harta kepemilikan
orang yang telah meninggal kepada ahli warisnya yang masih hidup, dan yang berhak
menerima warisan dari orang yang meninggal dunia adalah ahli waris disebabkan
nasab/keturunan hakiki, nasab hukmi, pernikahan, dan hubungan agama.
Harta warisan dapat dibagi setelah pemenuhan wasiat, dan pelunasan utang almarhum/ah.
Q.S. An-Nisa/4:7, yang artinya “Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan
ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi wanita ada hak bagian pula dari harta peninggalan
ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bagian yang telah
ditetapkan”.
Q.S. An-Nisa/4:8, yang artinya “Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat,
anak yatim dan orang miskin, maka berilah dari harta itu (sekedarnya) dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik”
RAVRIREIRA RAKE SONIA AGAMA ISLAM 12 MIPA 5/28
Q.S. An-Nisa/4:12, yang artinya “Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang
ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika isteri-
isterimu itu mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang
ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) seduah
dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan
jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para isteri
memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat
yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu. Jika seseorang mati,
baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak
meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau
seorang saudara perempuan (seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis
saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari
seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat
yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi
RAVRIREIRA RAKE SONIA AGAMA ISLAM 12 MIPA 5/28
mudharat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syariat
yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun.”
Q.S. An-Nisa/4:176, yang artinya “Jika seorang meninggal, dan tidak mempunyai anak
dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu
seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai
(seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara
perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang
ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari)
saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki
sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini)
kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Menurut saya cara penyelesaian masalah ini tidak sulit karena memang sudah ada aturan
yang mengatur (baik hukum agama maupun hukumdi Indonesia). Jadi jika terjadi masalah
hal ini terjadi karena sifat tamak dan tidak ikhlasnya manusia, cara menyelesaikannya
adalah secara kekeluargaan, yaitu interospeksi diri dan jangan bersikap serakah, berusaha
legowo dan ikhlas, Allah tidak pernah buta, jikalau terjadi kecurangan dalam pembagian
harta waris biarlah kita serahkan kepada Allah.
KEGIATAN BELAJAR 2
1. Langkah menghitung pembagian warisan
RAVRIREIRA RAKE SONIA AGAMA ISLAM 12 MIPA 5/28
Berdasarkan Q.S. An-Nisa ayat 11, pembagian harta warisan hanya dapat dilakukan jika
urusan wasiat dan utang mayat telah selesai.
Menegakkan keadilan.
Di Indonesia hukum tentang kewarisan yang berlaku diantaranya hukum waris adat, hukum
waris islam, dan hukum waris perdata. Hukum tentang kewarisan di Indonesia diatur dalam
Kompilasi Hukum Islam (KHI), mulai dari pasal 171. Ketiga hukum ini sama kekuatannya di
negara Indonesia, tergantung kesepakatan yang terjadi.
KEGIATAN BELAJAR 3
1. Tuan X wafat, ahli warisnya ibu, bapak , 1 anak perempuan dan 2 anak laki-laki. Harta
warisnya berupa sawah seluas 9600 m2, berapakah bagian masing-masing ahli waris?
Sisa = 6400 m2
2. Ibu Fatimah wafat, ahli waris yang ditinggalkan adalah 1 orang anak perempuan, suami dan
bapak. Harta warisan sejumlah Rp. 80.000.000,-. Berapa bagian setiap ahli waris?
Anak Perempuan : ½ x 80 jt = 40 jt
Suami : ¼ x 80 jt = 20 jt
Sisa = 20 jt
a. Ahli waris zawil furud, yaitu suami, jika istri yang meninggal tidak memiliki anak laki-
laki atau cucu laki-laki atau perempuan dari anak laki-laki.
b. Ahli waris zawil furud, yaitu istri, jika suami yang meninggal tidak memiliki anak laki-
laki atau cucu laki-laki atau perempuan dari anak laki-laki.
PENUTUP
90
EVALUASI
1. Hal-hal yang harus dilakukan sebelum harta waris dibagi
Asabah bil ghair ada empat dan semuanya dari kelompok wanita, yaitu:
b. Saudara perempuan seayah satu orang atau lebih bersama dengan anak
perempuan satu atau lebih.
Al- Pasal
Quran KHI
Ada tidak ada
¼
Istri (janda) anak/cucu. 180
Perkawinan (terikat Ada anak/cucu 1/8 An-
status) Ada tidak ada Nisa:12
½
Suami (duda) anak/cucu. 179
Ada anak/cucu ¼
Sendirian ½
Anak Dua anak
perempuan perempuan tanpa 2/3
176
anak atau cucu
Anak laki-laki Anak laki-laki 2x
Asabah
perempuan
Sendirian 1/3
Ayah kandung Ada anak dan/atau An- 177
1/6
cucu Nisa:11
Sendirian 1/3
Ada anak, cucu, tdk
ada saudara, tdk ada 1/6
Ibu kandung ayah kandung 178
Tdk ada anak, cucu,
saudara, tp ada ayah 1/3 dari sisa
kandung
Sendirian (tidak ada
Nasab (hubungan anak, cucu, ayah 1/6
darah) Saudara laki-
kandung)
laki/perempuan 181
Dua orang atau lebih
seibu
(tidak ada anak, 1/3
cucu, ayah kandung)
Sendirian (tidak ada
anak, cucu, ayah 1/3 An-
Saudara
kandung) Nisa:12
perempuan
Dua orang atau lebih
sekandung
(tidak ada anak, 2/3
182
cucu, ayah kandung)
Saudara laki-laki Sendirian/bersama
sekandung saudara lain (tidak
Asabah
ada anak, cucu, ayah
kandung)
Menggantikan Sesuai yang
Cucu/keponakan kedudukan ahli waris diganti Ijtihad 185
sesuai syarat kedudukannya
RAVRIREIRA RAKE SONIA AGAMA ISLAM 12 MIPA 5/28
4. Ketika seseorang meninggal dunia dan tidak meninggalkan ahli waris, bagaimana dengan
harta warisnya?
Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di menafsirkan surat Al-Anfal ayat 75: “Tidaklah
mewarisi harta si mayit kecuali karib kerabatnya dari para ‘ashabah maupun ashhabul
furudh. Jika tidak didapati para ahli waris tersebut maka yang mewarisinya adalah yang
terdekat hubungannya dengan si mayit dari kalangan dzawil arham (para kerabat dekat
yang tidak termasuk ashhabul furudh dan tidak pula ‘ashabah).”
5. Bapak Ayub wafat, ahli warisnya terdiri dari ibu, bapak, istri, 1 anak laki-laki dan 2 anak
perempuan. Almarhum berhutang Rp. 2.000.000,-, biaya perawatan Rp. 500.000,- dan
wasiat Rp. 1.500.000,-. Berapakah bagian masing-masing ahli waris jika harta peninggalan
sebanyak 28 jt?