Anda di halaman 1dari 19

Meraih Berkah Dengan Mawaris

Nama Anggota:
1. Adinda Diva Oktaviana (01)
2. Adinda Putri Larasati (02)
3. Annisa Johan Puspita (07)
4. Ayuvita Yuliana (11)
5. Devi Kurnia Sari
6. M.Putra Akbar
7. Ninis Cahyaningrum
8. Nur Biyantara Efendy
XII IPA 5
1. Pengertian Ilmu Mawaris
a. Pengertian mawaris menurut bahasa
Menurut bahasa, istilah mawaris berasal dari
bahasa Arab waris yang artinya berpindahnya
harta seseorang yang telah meninggal kepada yang
lain.
b. Pengertian mawaris menurut istilah
Menurut istilah, pengertian mawaris memiliki
kesamaan dengan ilmu faroid. Sedangkan
pengertian faroid adalah ilmu yang membahas
pembagian waris yang harus dipelajari oleh umat
islam.
Dari pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa
ada tiga unsur yang dipelajari di dakam ilmu
mawaris, yaitu : untuk mengetahui ahli waris dan
tidak ahli waris, untuk mengetahui bagian setiap
ahli waris dan untuk mengetahui tata cara
perhitungan untuk memperoleh besaran harta
warisan.
2. Tujuan pembagian warisan
a. Agar tidak terjadi perselisihan dan pertikaian
antara ahli waris dalam kepemilikan harta orang
yang sudah meninggal.
b. Agar dapat terwujud keadilan yang
berimbang dalam pembagian harta waris
antara ahli waris laki-laki dengan ahli waris
perempuan.
c. Agar dapat memiliki harta secara halal.
‫‪3. Dalil yang menjadi dasar pelaksanaan‬‬
‫‪pembagian waris‬‬
‫‪a. Al Qur'an‬‬
‫‪QS. An Nisaa – surah 4 ayat 11‬‬
‫یُو ِۡص ۡیک ُُم الل ّ ٰ ُہ ِفیۡۤ اَوۡل َا ِدکُمۡ ٭ لِل َّذک َِر ِمث ُۡل َح ِّظالۡاُنۡثَیَی ِۡن ۚ َفاِنۡ ک َُّن‬
‫ن ک َانَتۡ َو ِ‬
‫اح َد ًۃ َفل ََہا‬ ‫ٓاء َفو َۡق ا ۡثنَتَی ِۡن َفل َُہ َّن ثُلُثَا َما تَ َر َک ۚ َو اِ ۡ‬ ‫ِن َس ً‬
‫َان ل َٗہ‬ ‫سم َّما تَ َر َکاِنۡ ک َ‬ ‫الس ُد ُ ِ‬ ‫ُّ‬ ‫اح ٍد ِ ّمن ُۡہ َما‬‫ال ِن ّص ُۡف ؕ َو لِاَبَ َوی ِۡہ لِک ّ ُِل َو ِ‬
‫َان ل َٗہۤ‬
‫ن ک َ‬ ‫ُث ۚ َفاِ ۡ‬ ‫ن ل ّ َ ٗہ َول َ ٌد َّو َو ِرثَ ٗہۤ اَبَ ٰو ُہ َفلِا ُ ِ ّم ِہ الثُّل ُ‬ ‫ن لَّمۡ یَک ُ ۡ‬
‫َول َ ٌد ۚ َفاِ ۡ‬
‫ی ِب َہاۤ اَوۡ َدی ٍۡن ؕ اٰبَٓا ُؤکُمۡ َو‬ ‫سمنۡۢ بَعۡ ِد َو ِصیَّ ٍۃ یُّو ِۡص ۡ‬ ‫الس ُد ُ ِ‬ ‫اِخ َۡوۃٌ َفلِا ُ ِ ّم ِہ ُّ‬
‫بلَکُمۡ نَف ًۡعا ؕ َف ِری َۡض ًۃ ِ ّم َن الل ّ ٰ ِہ ؕ اِ َّن الل ّ ٰ َہ‬ ‫اَبۡنَٓا ُؤکُمۡ ل َا تَد ُۡرو َۡن اَیُّ ُہمۡ اَق َۡر ُ‬
‫َان َعلِی ًۡما َح ِکی ًۡما‬ ‫ک َ‬
Artinya : "Allah mensyariatkan (mewajibkan)
kepadamu tentang (pembagian warisan untuk) anak-
anakmu, (yaitu) bagian seorang anak laki-laki sama
dengan bagian dua orang anak perempuan. Dan jika
anak itu semuanya perempuan yang jumlahnya lebih
dari dua, maka bagian mereka dua pertiga dari harta
yang ditinggalkan.Jika dia (anak perempuan) itu
seorang saja, maka dia memperoleh setengah (harta
yang ditinggalkan).Dan untuk kedua ibu-bapak, bagian
masing-masing seperenam dari harta yang
ditinggalkan, jika dia (yang meninggal) mempunyai
anak.
Jika dia (yang meninggal) tidak mempunyai anak
dan dia diwarisi oleh kedua ibu-bapaknya (saja),
maka ibunya mendapat sepertiga. Jika dia (yang
meninggal) mempunyai beberapa saudara, maka
ibunya mendapat seperenam.(Pembagian-
pembagian tersebut di atas) setelah (dipenuhi)
wasiat yang dibuatnya atau (dan setelah dibayar)
utangnya.(Tentang) orang tuamu dan anak-
anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara
mereka yang lebih banyak manfaatnya bagimu.Ini
adalah ketetapan Allah.Sungguh, Allah Maha
Mengetahui, Mahabijaksana."
b. Al hadis
Hadist dalam pembagian harta waris
"Berikanlah harta warisan kepada orang-orang
yang berhak sesudah itu, sisanya untuk orang
laki laki yang lebih utama" (HR. Bukhari dan
Muslim)
c. Ijma
Ijma memiliki peranan penting dalam mawaris
yaitu menjadi dasar pelaksanaan mawaris
setelah Al-quran dan hadist. Sehingga ijma
menjadi dasar pelaksanaan mawaris setelah Al-
quran dan hadist.
d. Undang undang nomor 7 tahun 1989 tentang
mawaris
Bersumber dari Al-quran, Hadist, dan ijma
-Bab 1 terdiri 1 pasal, ketentuan umum
-Bab 2 terdiri 5 pasal, berisi ahli waris
-Bab 3 terdiri 16 pasal, berisi besarnya bagian ahli
waris
-Bbab 4 terdiri 2 pasal, berisi aul dan rad
-Bab 5 terdiri 13 pasal, berisi wasiat
4.Hukum mempelajari ilmu mawaris
Mempelajari ilmu mawaris atau ilmu faroid adalah
fardu kifayah, artinya kewajiban yang apabila sudah
ada di antara orang Islam yang mempelajarinya,maka
umat Islam lainya tidak berdosa. Sebaliknya,apabila
tidak ada seorangpun dari umat Islam yang
mempelajarinya,maka semua umat Islam berdosa.
5. Sebab dan halangan memperoleh warisan.
a. Asbabul irsi ( sebab-sebab memperoleh harta
waris)
1.Hubungan keturunan atau nasab
2.hubungan perkawinan atau musaharah
3.Wala' atau perbudakan
4.Hubungan seagama
b. Mawani'ul irsi (sebab-sebab halangan ahli
waris)
1.Pembunuhan
2.Budak
3.Murtad atau kafir
6. Penyebab umat islam tidak membagikan harta
waris sesuai hukum islam
a. Tidak mengetahui ilmunya
b. Masih mengutamakan (mendahulukan) adat
istiadat yang berlaku di masyarakat daripada aturan
syariat Islam
c. Takut hanya memperoleh bagian sedikit atau
tidak mendapat bagian sama sekali
d. Tidak mau repot
e. Menganggap ilmu faraid sebagai ilmu yang
sangat sulit dipelajari dan dilaksanakan
f. Menganggap hukum waris isl tidak adil
g. Menganggap hukum waris islam tidak
kuat dan tidak mengikat bagi umat islam
h. Adanya beberapa perbedaan pendapat
ulama dalam masalah pembagian harta
warisan
i. Menganggap bahwa pembagian warisan
menjadi hak mutlak bagi pemilik harta
j. Menganggap bahwa pembagian warisan
cukup dibagi dengan cara pembagian wasiat
B. Mempraktikkan pelaksanaan pembagian waris
dalam Islam
1. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum
pembagian mawaris
a. Biaya perawatan ketika sakit
b. Biaya mengurus jenazah
c. Pembayaran wasiat
d. Pembayaran hutang
e. Membayar zakat
2. cara menghitung mawaris
a. Menentukan jumlahh ahli waris
ahli aris di tentukan menjadi dua yaitu ahli waris di
tentukan dengan jenis kelamin dan ahli waris
berdasarkan dekat dan jauhnya muwaris (orang
yang sudah meninggal).
1) Ahli waris berdasarkan jenis kelamin
2) Ahli waris berdasarkan hak memperoleh harta
waris. Dibagi menjadi dua yaitu ahli waris zawil
furud dan ahli waris asobah.
3) Ahli waris berdasarkan hijab dan mahjub
b. Menetukan rincian dan jumlah harta waris
Sebelum dibagi kepada ahli waris, harta waris
harus diidentifikasi secara rinci, apa saja yang
termasuk jenis harta waris. Sekaligus masing-masing
jenis harta harus dikalkulasi berapa nilai masing-
masing harta waris, sehingga dapat ditotal secara
keseluruhan jumlah harta waris. Setelah harta waris
telah terdata dab terhitung, langkah selanjutnya
adalah menentukan siapa sajakah ahli waris yang
berhak memperoleh harta waris.
c. Menetukan KPK (Kelipatan Persekutuan Kecil)
KPK perlu dirumuskan dengan cara menentukan
bilang penyebut yang sama berdasarkan kelipatan
terkecil. Tujuannya, agar dapat diperoleh jumlah
pembagi yang sama antar ahli waris.
d. Menentukan bagian masing-masing ahli waris
Bagian masing-masing ahli waris didasarkan
kepada kedudukan ahli waris, bagian ahli waris
berdasarkan furudul muqaddarah (bagian masing-
masing ahli waris berdasarkan ketetapan dari Al Qur'an
dan hadits) menentukan KPK dan jumlah harta yang
ditinggalkan muwaris. Setelah dilakukan prosedur ini,
maka dapat diketahui bagian masing-masing ahli waris.
3. Hikmah mawaris
a. Memperoleh predikat sebagai umat islam yang
bertaqwa
b. Meninggalkan rezeki kepada generasi yang halal
dan berkah
c. Menegakkan keadilan
d. Memelihara keutuhan keluarga
e. Mewujudkan syiar islam

Anda mungkin juga menyukai