Anda di halaman 1dari 7

Halaman 1

NAMA: MUHAMMAD AGIL AL MUNAWWAR


NIM : 2022010461019

PROGRAM PASCA SARJANA - UNIVERSITAS JAYABAYA


MAGISTER KENOTARIATAN
UAS HUKUM WARIS - Kelas V2 - 05
Sabtu, 28 Januari 2023 Jam 10.30 s/d 13.00 WIB
Dosen: DR Felicitas Sri Marniati SH SpN MKn

Perhatikan dengan baik ! BACA !


a. TULIS NAMA (Ketik dalam HURUF BESAR/CAPITAL) dan NIM diujung kanan
atas dalam jawaban saudara.
b. Baca 2 soal dibawah ini dengan teliti. Camera On.
c. Jawaban dalam file PDF, up load di e-learning paling lambat jam 13.00 WIB.
Apapun alasan keterlambatan upload dianggap tidak mengumpulkan
jawaban.
d. Bobot Nilai Soal No 1 = 70% dan soal No 2 = 30%

SOAL No. 1 - PERHITUNGAN

Tuan BERNARD meninggal dunia di Jakarta, dan meninggalkan seorang istri Nyonya
DITA dan 1 (satu) orang anak yaitu tuan RONNY anak dari almarhum Nyonya WINDA
istri pertama Tuan BERNARD, yang telah meninggal dunia di Jakarta; Pernikahan Tuan
BERNARD dan Nyonya DITA, dengan perjanjian kawin pisah harta (tidak ada
percampuran apapun), yang dilakukan 2 (dua) hari sebelum perkawinan mereka, dan
telah di catat di Kantor Catatan Sipil tempat mereka melakukan perkawinan. Tuan
BERNARD memiliki seorang anak Luar Kawin yang telah diakui yaitu Nona JEAN, dan
Nyonya DITA mempunyai seorang anak bernama Nona FATIM yang lahir dari suami
pertamanya Tuan RICHARD yang telah diceraikannya.
Harta yang dibawa Tuan BERNARD dalam perkawinannya dengan Nyonya DITA
sebesar Rp 1.500.000.000,- ; dan dalam perkawinannya dengan Nyonya DITA, Tuan
BERNARD telah menerima hadiah dari perusahaannya dia bekerja sebesar Rp
700.000.000,- serta telah menerima warisan dari almarhun ayah Tuan BERNARD
sebesar Rp 1.000.000.000,-
Sedangkan Nyonya DITA membawa harta dalam perkawinannya dengan Tuan
BERNARD sebesar 1.000.000.000,.-, namun Nyonya DITA punya utang Rp
200.000.000,- kepada Tuan SALIM sahabat Tuan BERNARD.

PERTANYAAN:

1. Buatlah bagan/schema pewarisan ini !


2. Siapa sajakah ahli waris almarhum Tuan BERNARD?, dan sebutkan dasar-dasar
hukumnya !
3. Berapa nilai (Rupiah) Harta Peninggalan (warisan) almarhum Tuan BERNARD?
Sebutkan dasar hukumnya !
4. Berapakah bagian masing-masing ahli waris? Sebutkan pula dasar hukumnya?

SOAL No. 2 - TEORI

1. Mewaris berdasarkan undang-undang atau ab intestato dikenal adanya mewaris


karena “kedudukan sendiri” atau uit eigen hoofed dan mewaris karena
“penggantian tempat” atau bij plaatsvervuling. Sebutkan dasar-dasar hukumnya
dan beri penjelasan apa maksud/arti sebagai berikut:
Halaman 2

a. Mewaris berdasarkan undang-undang atau ab intestato;


b. Mewaris karena kedudukan sendiri atau uit eigen hoofed;
c. Mewaris karena penggantian tempat atau bij plaatsvervuling. dasar-dasar
hukumnya.
2. Dalam asas pewarisan dikenal yang namanya Le mort saisit le vif, Saisine, dan
Heriditas Petitio. Jelaskan asas-asas tersebut.
3. Apa yang dimaksud “tidak patut” atau onwaardig dalam pewarisan? Jelaskan dan
sebutkan dasar hukumnya.
4. Apa yang dimaksud dengan Inbreng, siapa saja yang wajib inbreng dan sebutkan
dasar hukumnya,

SELAMAT MENGERJAKAN
Halaman 3

NAMA: MUHAMMAD AGIL AL MUNAWWAR


NIM : 2022010461019

SOAL No. 1 - PERHITUNGAN

Jawaban Soal No. 1

Ny Winda

Ny Dita Tn. Richard


Tn Bernard Tn Ronny
Nn. Jean Nn. Fatim

Jawaban Soal No. 2

Ahli Waris Alm Tn. Bernard


1. Nyonya Dita, Istrerinya
2. Tn. Ronny Anak Kandungnya Tn. Bernard
Dasar Hukumnya Menurut Pasal 832 (1) KUHperdata, ada 4 (empat)
golongan ahliwaris ab intestato, yaitu:
Golongan I : anak sah, suami istri yang hidup paling lama,
termasuk istri kedua atau suami kedua ... dan seterusnya (Pasal 852
jo Pasal 852a KUHPerdata).
3. Nona Jean Anak Dari luar Kawin yang diakui
Menurut Pasal 863 KUHPerdata, jika anak luar kawin yang diakui
mewaris bersama-sama golongan I, maka ia mendapat 1/3
(sepertiga) bagian dari bagian yang seharusnya diterimanya menurut
Undang-undang, seandainya ia anak sah.

Jawaban Soal No. 3

Harta Peninggalan Warisan Alm Tn. Bernard

Dikarenakan perkawinan Tn. Bernard dengan Nyonya Dita dilaksanakan dengan


perjanjian kawin pisah harta maka seluruh harta milik Tuan Peter milik Pribadi Tn. Peter
sebagaimana ketentuan pasal 29 Ayat (2) UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan

1. Harta Perkawinan : Rp. 1.500.000.0000


2. Hadiah : Rp. 700.000.000
Total : Rp. 2.200.000.000
3. Harta semasa Perkawinan dibagi dua untuk istri , maka sisa Rp.
1.100.000.000
Halaman 4

4. Harta yang diperoleh dari warisan Tn. Bernard Rp. 1.000.000.000


5. Harta perkawinan yang dibagi tadi di tambah dengan Harta yang diperoleh
dr Warisan 1.100.000.000 + 1.000.000.000 jadi 2.100.000.000
6. Total dari Harta Peninggalan 2.100.000.000
7. Dikarenakan ada Hutang oleh ibu Dita dan itu menjadi hutang Bersama jadi
dukurangkan lagi
2.100.000.000-200.000.000 = 1.900.000.000 (Bedasarkan Pasal
1100 KUHPerdata: Para ahli waris yang telah bersedia menerima warisan, harus
ikut memikul pembayaran utang, hibah wasiat dan beban-beban lain, seimbang
dengan apa yang diterima masing-masing dari warisan itu.”)

Jawaban No. 4
Pembagiannya Untuk Nyonya Jenam Berdasarkan pasal 863 KUHPerdata
menyatakan: “Bila pewaris meninggal dengan meninggalkan keturunan yang sah
dan atau suami istri, maka anak luar kawin yang diakui mewarisi 1/3 bagian, dari
mereka yang sedianya harus mendapat, seandainya mereka adalah anak sah”.
Dan pasal 864 KUPerdata bagian anak luar kawin harus dihitung dan
dikeluarkan terlebih dahulu, baru kemudian sisanya dibagi antara ahli waris
yang lain menurut ketentuan yang ada.

Bagian Ny Jean = 1/3 x Harta yang seharusnya diterima apabila menjadi


anak sah
= 1/3 x 633.333.333
= 211.111.111
Bagaian Tn. Rony = ½ x Harta Sisa HP
= ½ X 1.688.888.888
= 844.444.444
Bagian Ny. Dita = ½ x 1.688.888.888
= 844.444.444
Jadi Ny Dita menerima harta (Harta semasa Perkawinan + Harta Waris + Harta
Bawwaan = 1.100.000.000 + 844.444.444+1.000.000.000 = 2.944.44.444

Bagian Rony Dan Ny . Dita Lebih lanjut menurut Pasal 852 KUH Perdata:

Anak-anak atau keturunan-keturunan, sekalipun dilahirkan dan berbagai


perkawinan, mewarisi harta peninggalan para orangtua mereka, kakek dan
nenek mereka, atau keluarga-keluarga sedarah mereka selanjutnya dalam
garis lurus ke atas, tanpa membedakan jenis kelamin atau kelahiran yang
lebih dulu.
Mereka mewarisi bagian-bagian yang sama besarnya kepala demi kepala,
bila dengan yang meninggal mereka semua bertalian keluarga dalam derajat
pertama dan masing-masing berhak karena dirinya sendiri; mereka mewarisi
pancang demi pancang, bila mereka semua atas sebagian mewarisi sebagai
pengganti.
Halaman 5

Dan Nn. Fatim tidak mendapatkan Waris Dari Tn Bernard Sebagaimana terdapat
dalam Pasal 171 huruf c Kompilasi Hukum Islam (“KHI”), ahli waris adalah orang
yang pada saat meninggal dunia mempunyai hubungan darah atau hubungan
perkawinan dengan pewaris, beragama Islam dan tidak terhalang karena hukum untuk
menjadi ahli waris.

SOAL No. 2 - TEORI

Jawaban Soal No. 1


1.a

cara Ab intestato bahwa ahli warisnya adalah orang yang mempunyai hubungan darah
dengan si pewaris atau yang mempunyai hubungan perkawinan (ini secara tegas
ditentukan oleh Undang-undang). Pasal 832 (1) KUHperdata, ada 4 (empat) golongan
ahliwaris ab intestato

1.b

Adalah ahli waris yang mewaris berdasarkan Undang-Undang, sebagaimana diatur


dalam Pasal 832 KUHPerdata,“Menurut undang-undang, yang berhak menjadi ahli waris
ialah keluarga sedarah, baik yang sah menurut undang-undang maupun yang di luar
perkawinan, dan suami atau isteri yang hidup terlama, menurut peraturan-peraturan
berikut ini.”

“Bila keluarga sedarah dan suami atau isteri yang hidup terlama tidak ada, maka semua
harta peninggalan menjadi milik negara, yang wajib melunasi utang-utang orang yang
meninggal tersebut, sejauh harga harta peninggalan mencukupi untuk itu.”

Menurut Pasal 832 (1) KUHperdata, ada 4 (empat) golongan ahliwaris ab intestato, yaitu:

Golongan I : anak sah, suami istri yang hidup paling lama, termasuk istri kedua atau
suami kedua ... dan seterusnya (Pasal 852 jo Pasal 852a KUHPerdata).

Golongan II : Orang tua dan saudara-saudara sekandung, seayah atau seibu (Pasal
854 jo Pasal 857 KUHPerdata).

Golongan III : Sekalian sekeluarga sedarah dalam garis lurus ke atas baik dalam garis
ayah, maupun ibu. Secara singkat dapat dikatakan, kakek-nenek dari
pihak ayah dan kakek-nenek dari pihak ibu (Pasal 853 KUHPerdata).

Goilongan IV : keluarga sedarah ke samping sampai derajat ke-enam (Pasal 861 jo Pasal
858 KUHPerdata). Mereka ini saudara sepupu dari pihak ayah maupun
pihak ibu.

1.c
Dalam hukum waris berlaku asas, bahwa apabila seseorang meninggal maka pada saat
itu juga segala hak dan kewajibannya beralih kepada para ahli warisnya Pasal 833
Halaman 6

Burgerlijk Wetboek, artinya anggota keluarga orang yang 3 Ibid. meninggal dunia tersebut
yang menggantikan kedudukan Pewaris dalam bidang hukum kekayaan karena
meninggalnya Pewaris. Ahli waris menempati kedudukan si meninggal dalam hal yang
menyangkut harta kekayaan “Saisine” Pasal 833 (1) Burgerlijk Wetboek4 . Dalam hal
mewaris menurut undang-undang dibedakan menjadi Mewaris Langsung “uit eigen
hoofde” dan Mewaris dengan cara mengganti atau ahli waris “bij plaatsvervulling”.
Mewaris dengan cara mengganti atau ahli waris “bij plaatsvervulling” dimungkinkan
adanya penggantian kedudukan seseorang sebagai waris oleh orang tertentu.
Penggantian kedudukan ini hanya dilakukan oleh mereka yang mempunyai hubungan
hukum sebagai keturunan sah dari waris yang digantikan tersebut yang seharusnya
mendapat warisan itu.

Jawaban Soal No. 2

Hereditatis Petitio Pasal 834,835 KUH Perdata mengatur mengenai hereditatis petitio,
yaitu setiap ahli waris berhak melakukan penuntutan hukum untuk
memperjuangkan hak warisnya. Hereditatis Petitio adalah hak untuk mengajukan
gugatan, guna mempertahankan hak warisnya. Seseorang yang mengajukan hereditatis
petitio harus membuktikan dirinya adalah ahli waris.
Le mort saisit le vif: Apabila seseorang meninggal dunia, maka seketika itu juga hak dan
kewajibannya beralih kepada ahli warisnya.
Pasal 2 KUHP: “Seorang bayi yang masih dalam kandungan ibunya sudah
dianggap/diakui sebagai subjek hukum apabila ada kepentingan hukum yang
menghendakinya”
Ahli waris mempunyai hak saisine. Hak saisine ialah hak ahli waris untuk tanpa berbuat
sesuatu apa demi hukum atau secara otomatis menggantikan (memperoleh) kedudukan
pewaris dalam lapangan hukum kekayaan.Pembentuk Undang-undang di dalam Pasal
833 KUHPer menentukan bahwa: dengan sendirinya karena hukum. Artinya ahli waris
secara otomatis tanpa harus melakukan perbuatan apapun, juga
tidak perlu dengan jalan menuntut penyerahan barang-barang tersebut, bahkan dalam
hal seandainya ahli waris belum mengetahui tentang adanya warisan yang terbuka,
bahwa ia mendapatkan warisan dengan meninggalnya anggota keluarga yang menjadi
pewarisnya. Perpindahan tersebut juga berlangsung segera, setelah pewaris meninggal
dunia. Perumusan Pasal 833 KUHPer menyebutkan: “…dengan sendirinya memperoleh
hak milik atas segala barang, segala hak dan segala piutang…”

Jawaban Soal No. 3

Onwaardigheid

Menurut Pasal 838 KUHPerdata, ada 4 (empat) golongan yang dianggap tidak
patut menjadi ahliwaris, yaitu:
Halaman 7

1. Mereka yang telah dihukum karena dipersalahkan membunuh atau mencoba


membunuh si pewaris.
2. Mereka yang dengan putusan hakim pernah dipersalahkan karena memfitnah si
pewaris, bahwa pewaris telah melakukan suatu kejahatan yang diancam dengan
hukuman penjara 5 (lima) tahun / lebih.
3. Mereka yang dengan kekerasan atau perbuatan nyata telah mencegah si pewaris
membuat atau mencabut surat wasiatnya.
4. Mereka yang telah menggelapkan, merusak atau memalsukan surat wasiat si
pewaris.
Anak-anak dari mereka yang tidak patut mewaris (onwaardig) tidak menggantikan
tempat (Pasal 847 KUHPerdata), kecuali atas kedudukan sendiri (Pasal 1060
KUHPerdata).

Jawaban Soal No. 4

Tentang inbreng ini dalam sitematika KUHPerdata diatur dalam bab XVII (Tentang
Pembagian Harta Warisan), bagian kedua, Buku II, Pasal 1086 sampai dengan Pasal
1099 KUHPerdata.

Pembahasannya dilakukan dalam sistem pewarisan ab Intestato ini maksudnya agar


dapat memudahkan perhiitungan pembagian harta warisan manakala ada hibah dari
pewaris (semasa hidupnya) kepada ahliwaris/para ahliwarisnya.

Inbreng, berarti: “memperhitungkan pemberian-pemberian yang dilakukan oleh si


pewaris pada waktu ia masih hidup kepada ahli waris”. (Pasal 1086 KUHPerdata).

Selanjutnya ketentuan pasal 1086 KUHPerdata ini menentukan yang wajib inbreng,
ialah:

1. Ahliwaris dalam garis lurus ke bawah, baik anak sah maupun luar kawin yang
diakui (termasuk ahliwaris penggantian tempat).
2. Ahliwaris lain, jika pewaris mewajibkan (ahliwaris ab Intestato dan testamenter).

Anda mungkin juga menyukai