Anda di halaman 1dari 8

NAMA : IMADE BAGAS ADHITYA

NIM : 2022010461052
KELAS : MKN JS_W2 04
DOSEN : Ibu Dr. Felicitas Sri Marniati ,S.H. M.Kn ,-
UAS HUKUM WARIS

SOAL No. 1 - PERHITUNGAN


Tuan BAGAS meninggal dunia di Jakarta, dan meninggalkan seorang istri
Nyonya CINDY dan 1 (satu) orang anak yaitu tuan DICKY anak dari
almarhum Nyonya WISYE istri pertama Tuan BAGAS, yang telah
meninggal dunia di Jakarta; Pernikahan Tuan BAGAS dan Nyonya
CINDY, dengan perjanjian kawin pisah harta (tidak ada percampuran
apapun), yang dilakukan 2 (dua) hari sebelum perkawinan mereka, dan
telah di catat di Kantor Catatan Sipil tempat mereka melakukan
perkawinan. Tuan BAGAS memiliki seorang anak Luar Kawin yang telah
diakui yaitu Nona ZITA, dan Nyonya CINDY mempunyai seorang anak
bernama Nona HENY yang lahir dari suami pertamanya Tuan TONY
yang telah diceraikannya.
Harta yang dibawa Tuan BAGAS dalam perkawinannya dengan Nyonya
CINDY sebesar Rp 1.500.000.000,- ; dan dalam perkawinannya dengan
Nyonya CINDY, Tuan BAGAS telah menerima hadiah dari
perusahaannya dia bekerja sebesar Rp 700.000.000,- serta telah menerima
warisan dari almarhun ayah Tuan BAGAS sebesar Rp 1.000.000.000,-
Sedangkan Nyonya CINDY membawa harta dalam perkawinannya
dengan Tuan BAGAS sebesar 1.000.000.000,.-, namun Nyonya CINDY
punya utang Rp 200.000.000,- kepada Tuan SALIM sahabat Tuan
BAGAS.

PERTANYAAN:

1. Buatlah bagan/schema pewarisan ini !


Jawab :

BAGAS

Wisye CINDY

DICKY ZITA
HENY

2. Siapa sajakah ahli waris almarhum Tuan BAGAS?, dan


sebutkan dasar-dasar hukumnya !
Jawab :
Ahli Waris Tuan Almarhum Tuan Bagas
1. Istri Nyonya Cindy
2. Anak Laki Laki Tuan Dicky
3. Anak Perempuan Angkat Nona Zita
4. Anak diluar kawin Nona Heny
Dasar Hukum
Bahwa pada dasarnya menurut Pasal 832 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata (KUH Perdata), yang berhak menjadi
ahli waris adalah para keluarga sedarah, baik sah maupun luar
kawin dan si suami atau isteri yang hidup terlama.
3. Berapa nilai (Rupiah) Harta Peninggalan (warisan) almarhum
Tuan BAGAS? Sebutkan dasar hukumnya !
Jawab :
Nilai (Rupiah) Harta peninggalan (warisan) Almarhum Tuan Bagas
ialah :
Harta Peninggalan alm Tuan Bagas adalah Rp. 1.500.000.000,- + Rp
700.000.000,- + Rp 1.000.000.000,- = Rp 3.200.000.000,-
Dasar Hukum : Sebagaimana Ketentuan Pasal 29 Ayat (2) UU No.1
Tahun 1974 Tentang Perkawinan juncto Putusan MK No 69/PUU-
XII 2015 Juncto Pasal 35 ayat (1) dan ayat (2) UU No 1 Tahun 1974
Tentang Perkawinan
4. Berapakah bagian masing-masing ahli waris? Sebutkan pula
dasar hukumnya?
Jawab :
A. Nyonya Cindy ialah ¼ dari harta peninggalan alm Tuan Bagas
yaitu
a. Perkawinan Tuan Bagas dengan Nyonya Cindy adalah
Perkawinan kedua, maka perlu diperhatikan Pasal 852a
KUHPerdata, dimana Nyonya BETTY sebagai isteri dalam
Perkawinan Kedua maka dia tidak akan mendapat bagian
warisan yang lebih besar daripada bagian warisan terkecil
yang akan diterima oleh salah seorang anak tadi atau dalam hal
bilamana anak itu telah meninggal dahulu, oleh sekalian
keturunan penggantinya, sedangkan dalam hal bagaimanapun
juga tak bolehlah bagian si isteri atau suami itu lebih dari 1/4
(seperempat) harta peninggalan si meninggal.
b. Karena anak Alm Tuan Bagas hanya seorang yaitu Tuan Dicky
dari isteri pertamanya, sedangkan dalam perkawinannya alm
Tuan Bagas dengan Nyonya Cindy tidak diperoleh seorang
anakpun. Demikian, Ahli Waris Alm Tuan Bagas adalah
Nyonya C isterinya dan Tuan Dicky satu2nya anaknya.
c. Andaikata Nyonya Cindy adalah isteri satu2nya yang tidak
dalam perkawinan kedua, maka berdasarkan Pasal 852a
bagiannya adalah sama dengan Tuan Bagas, masing-masing
yaitu 1/2 bagian.
d. Namun karena Nyonya Cindy dalam perkawinan keduanya
alm Tuan Bagas, maka bagian Nyonya BETTY 1/4.

1. Demikian maka Perhitungannya Pembagian Waris:


a. bagian warisan yang diperoleh Nyonya BETTY adalah 1/4 dari
Harta Peninggalan alm Tuan Bagas yaitu 1/4 X 800.000.000,- =
Rp 200.000.000,- dan
b. bagian warisan yang diperoleh Tuan Dicky adalah 3/4 X
800.000.000 = Rp 600.000.000,-
Total Rp 800.000.000,-

SOAL No. 2 - TEORI

1. Mewaris berdasarkan undang-undang atau ab intestato dikenal


adanya mewaris karena “kedudukan sendiri” atau uit eigen
hoofed dan mewaris karena “penggantian tempat” atau bij
plaatsvervuling. Sebutkan dasar-dasar hukumnya dan beri
penjelasan apa maksud/arti sebagai berikut:
a. Mewaris berdasarkan undang-undang atau ab intestato;
Jawab :

Menurut Pasal 832 (1) KUHperdata, ada 4 (empat) golongan ahliwaris ab


intestato, yaitu:

Golongan I : anak sah, suami istri yang hidup paling lama, termasuk istri
kedua atau suami kedua ... dan seterusnya (Pasal 852 jo Pasal
852a KUHPerdata).
Golongan II : Orang tua dan saudara-saudara sekandung, seayah atau
seibu (Pasal 854 jo Pasal 857 KUHPerdata).

Golongan III : Sekalian sekeluarga sedarah dalam garis lurus ke atas


baik dalam garis ayah, maupun ibu. Secara singkat dapat
dikatakan, kakek-nenek dari pihak ayah dan kakek-nenek dari
pihak ibu (Pasal 853 KUHPerdata).

Goilongan IV : keluarga sedarah ke samping sampai derajat ke-enam


(Pasal 861 jo Pasal 858 KUHPerdata). Mereka ini saudara
sepupu dari pihak ayah maupun pihak ibu.

b. Mewaris karena kedudukan sendiri atau uit eigen hoofed;


JAWAB :
Mewaris karena kedudukan sendiri, artinya ahli waris tampil
mewaris secara langsung dari pewaris kepala demi kepala (sama
rata), atau mewarisi “uit eigen hoofde “→ Pasal 852 ayat (1)
dan ayat (2) KUH Perdata

c. Mewaris karena penggantian tempat atau bij plaatsvervuling.


dasar-dasar hukumnya.
JAWAB :
Mewaris berdasarkan penggantian (representasi), artinya ahliwaris
tampil mewaris karena menggantikan kedudukan ahli waris yang
sebenarnya berhak mewaris yang telah meninggal lebih dahulu dari
pewaris, atau mewarisi “bij plaatsvervuling“→ Pasal 841 dan
Pasal 852 ayat (2) KUH Perdata.
Menurut UU ada 3 (tiga) macam peng-gantian atau bij
plaatsvervuling yaitu:
a) Penggantian dalam garis lurus kebawah.
Penggantian dalam garis lurus kebawah yang sah
berlangsung terus tanpa ada akhirnya → Pasal 842 KUH
Perdata. Namun demikian, anak luar kawin yang diakui sah,
tidak dapat menggantikan bapak atau ibunya sebagai ahli waris.
Sedangkan anak sah dari anak luar kawin yang diakui sah, dapat
menggantikan kedudukan orang tua sebagai pewaris.
b) Penggantian dalam garis samping.
Yaitu penggantian dalam garis menyimpang → Pasal 844
KUH Perdata secara garis besar menentukan bahwa
diperbolehkan pengganti-an dalam garis menyimpang atas
keuntungan semua anak dan keturunan saudara laki-laki atau
perempuan yang telah meninggal dunia lebih dahulu, baik
mereka mewaris bersama-sama dengan paman atau bibi mereka
setelah meninggalnya lebih dahulu semua saudara pewaris.
c) Penggantian dalam ke garis samping, dalam hal yang
tampil kemuka sebagai ahli waris adalah anggota-anggota
keluarga yang lebih jauh tingkat hubungannya dari pada
saudara, misalnya :
seorang keponakan → Pasal 845 KUH Perdata.

2. Dalam asas pewarisan dikenal yang namanya Le mort saisit le


vif, Saisine, dan Heriditas Petitio. Jelaskan asas-asas tersebut.
JAWAB:
a. yang disebut dalam bahasa Perancis “le mort saisit le vif”,
Apabila seorang meninggal, maka seketika itu juga segala hak dan
kewajibannya beralih pada sekalian ahli warisnya (Pasal 833 KUH
Perdata)
b. “ saisine “ adalah pengoperan segala hak dan kewajiban dari si
meninggal kepada para ahli waris, tanpa memerlukan perbuatan
hukum/otomatis itu dinamakan
c. Heriditas Petitio yaitu Berdasarkan Pasal 834 KUH Perdata,
seorang ahli waris berhak untuk menuntut supaya segala apa saja
yang termasuk harta peninggalan si meninggal diserahkan padanya
berdasarkan haknya sebagai ahli waris
3. Apa yang dimaksud “tidak patut” atau onwaardig dalam
pewarisan? Jelaskan dan sebutkan dasar hukumnya.
Jawab
• Pada dasarnya setiap orang (termasuk bayi yang yang baru lahir),
cakap untuk mewaris. Di dalam Hukum Waris, dikenal istilah
“tidak patut mewaris” atau onwaardig. Menurut Pasal 838 KUH
Perdata, yang tidak patut mewaris”. adalah:
a) Mereka yang telah dihukum karena dipersalahkan membunuh atau
mencoba membunuh si pewaris
b) Mereka yang dengan putusan hakim pernah dipersalahkan telah
menfitnah si pewaris yang terancam dengan hukuman penjara 5
tahun atau hukuman yang lebih berat
c) Mereka yang dengan kekerasan atau perbuatan telah mencegah
pewaris untuk membuat atau mencabut surat wasiatnya.
Mereka yang telah menggelapkan, merusak, atau memalsukan surat
wasiat pewaris
4. Apa yang dimaksud dengan Inbreng, siapa saja yang wajib
inbreng dan sebutkan dasar hukumnya,
Jawab :
adalah kewajiban seseorang ahli waris terkait hal tertentu
memasukan kembali ke dalam warisan suatu hibah yang
pernah diterimanya oleh pewaris. Inbreng diatur dalam Buku
Kedua BW, Bab 17, bagian 2, (Pasal 1086-1099).

Anda mungkin juga menyukai