6051801309
UAS HUKUM WARIS KUHPERDATA
KELAS B
3. a. Kapan seseorang disebut sebagai ahli waris testamenter dan kapan sebagai
legataris?
Seseorang menjadi ahli waris testamenter ketika seseorang telah memutuskan untuk
memberikan harta peninggalannya kepada mereka melalui testamen. Hal ini dengan syarat
mereka masih hidup ketika pewaris meninggal dunia (Pasal 899 KUHPerdata). Ketika sudah
meninggal, dalam testamen mereka memperoleh harta peninggalan pewaris dengan alas hak
umum di mana mereka berhak untuk mendapatkan bagian tertentu (Pasal 876 KUHPerdata).
Apabila pewaris memiliki keluarga sebagai ahli waris ab intestato, Pasal 955 KUHPerdata
mengatur bahwa kedudukan ahli waris testamenter sejajar dengan mereka namun ada
beberapa perbedaan. Ahli waris ab intestato sudah ditunjuk oleh undang-undang sehingga
pewaris tidak perlu membentuk testamen supaya ahli waris ab intestato memperoleh hak
sebagai ahli warisnya. Berbeda dengan ahli waris testamenter yang kedudukannya hanya sah
sebagai ahli waris apabila ada testamen dari pewaris yang menunjuk mereka sebagai ahli
waris. Kemudian seseorang dapat disebut sebagai ahli waris testamenter ketika ia tidak dapat
melakukan penggantian tempat dan juga tidak dapat menikmati atau mengenal inbreng (Pasal
899 KUHPerdata). Misalkan ketika A sebagai pewaris meninggal dan B adalah ahli waris
1
testamenter A untuk bagian dari total harta peninggalan, anak B tidak boleh melakukan
4
1
penggantian tempat atas bagian tersebut. Dalam perhitungan inbreng pun B tidak boleh
4
digabungkan bersama-sama ahli waris ab intestato.
Berbeda dengan ahli waris testamenter, seseorang disebut sebagai legataris ketika
mereka memperoleh isi testamen dengan alas hak khusus yaitu barang-barang tertentu,
bukan bagian tertentu. Hak ini muncul dari pembuatan hibah wasiat (Pasal 957 KUHPerdata)
sehingga seorang legataris dapat meminta barang yang tertulis dalam hibah wasiat kepada
ahli waris atau penerima wasiat (Pasal 959 KUHPerdata). Karena itu legataris memiliki
kedudukan sebagai kreditor terhadap ahli waris. Mereka dapat memperoleh mobil, rumah,
tanah, hak pakai, hasil atas barang, bunga atas barang, dan lain-lain. Maka seseorang disebut
sebagai legataris ketika ada hibah wasiat yang menunjuk mereka untuk menikmati barang
tertentu sehingga mereka memiliki hak sebagai kreditor terhadap ahli waris.
b. Apakah mungkin ahli waris testamenter juga menjadi ahli waris ab intestato?
Jelaskan dan berikan contohnya!
Hal tersebut tidak mungkin karena kedudukan ahli waris testamenter dan ahli waris
ab intestato berbeda. Ahli waris testamenter mendapatkan kedudukannya sebagai ahli waris
hanya karena ada testamen sehingga tanpa testamen tersebut undang-undang tidak
menunjuknya untuk menikmati harta peninggalan pewaris. Ahli waris ab intestato sudah
ditunjuk oleh undang-undang tanpa harus dibuatkan testamen. Seperti yang sudah dijelaskan
juga ahli waris testamenter tidak boleh melakukan penggantian tempat atau ikut serta dalam
inbreng (Pasal 899 KUHPerdata). Kedudukan setiap ahli waris akan mempengaruhi
pembagian harta saat inbreng dan inkorting sehingga tidak mungkin seseorang memiliki dua
kedudukan yang berbeda dan dihitung berdasarkan rumus ahli waris testamenter dan ab
intestato sekaligus.
Selain perbedaan kedudukan, adapun perbedaan bagian yang sudah ditentukan oleh
undang-undang bagi ahli waris. Ahli waris ab intestato dalam garis lurus pewaris diatur
sebagai ahli waris legitimaris yang berhak atas bagian mutlak atau legitieme portie dari harta
warisan. KUHPerdata sudah menetapkan bagian mutlak untuk ahli waris legitimaris seperti
Pasal 914 KUHPerdata yang mengharuskan apabila anak sah pewaris ada 1 maka haruslah
1
anak itu menerima bagian. Demikian pula apabila anak sah pewaris berjumlah 2 maka
2
2 3
bagian mutlaknya harus dan apabila ada 3 anak sah harus bagian mutlaknya. Hal itu
3 4
berbeda dengan ahli waris testamenter yang hanya menerima jumlah sesuai dengan jumlah
yang hendak ditentukan oleh pewaris testamenter. Contohnya apabila seorang anak
kedudukannya sebagai ahli waris ab intestato dan testamenter sekaligus maka akan ada
tumpang tindih akan hukum mana yang harus dipatuhi.