Anda di halaman 1dari 8

Nama : Mutiara Juliani

NIM : 1813040065

Jurusan : HES B

Tugas : Hukum Adat

A. Materi Hukum Tanah


1. Bagaimana hubungan masyarakat hukum adat dengan tanah?
Jawaban: hubungan masyarakat hukum adat dengan tanah adalah bersifat religio
mangis yaitu masyarakat dapat memanfaatkan tanah itu untuk memungut hasil
tumbuh-tumbuhan yang hidup diatasnya, juga dapat berburu binatang liar yang
hidup dan berkembang biak di hutan-hutan. Hak masyarakat terhadap tanah
disebut dengan “hak ulayat”.
2. Uraikanlah objek-objek dari hak ulayat !
Jawaban : objek dari hak ulayat diantaranya adalah tanah(daratan), air(kali
danau dan pantai), tumbuh-tumbuhan yang hidup secara liar(pohon buah-
buahan, pohon kayu untuk perumahan, kayu bakar, dan lain sebagainya).
3. Bagaimanakah cara persekutuan memelihara dan mempertahankan hak ulayat?
Jawaban : cara persekutuan memelihara dan mempertahankan hak ulayat
diantaranya adalah a) diletakkan batas-batas di sekeliling wilayah kekuasaan
hukum adat dan b) menunjuk pejabat tertentu, khusus mengawasi hak ulayat
tersebut yang dinamai “Jaring(Minangkabau), “Teterusan(Minahasa), Kepala
kewang(Ambon), Elipis lembukit(Bali).
4. Jelaskan hak perseorangan dalam tanah ulayat !
Jawaban : hak perseorangan dalam tanah ulayat adalah 1)untuk mengumpulkan
hasil hutan seperti kayu, rotan, dll. 2) memburu binatang liar (babi hutan,
harimau, kijang, rusa,dll) 3)mengambil hasil dari pohon-pohon liar 4) membuka
tanah dan mengerjakan secara terus menerus untuk kebutuhan hidup 5)
mengusahakan sebagai kolam ikan tempat pemandian.
5. Uraikanlah transaksi dalam tanah dan bentuk jual beli tanah!
Jawaban : transaksi tanah mencakupi hak milik, hak wenang pilih, hak
menikmati hasil, hak pakai, hak keuntungan, hak wenang beli.
Bentuk jual beli tanah diantaranya :
 Jual lepas yaitu penyerahan tanah dengan pembayaran kontan tanpa
syarat (adol plas : Jawa, Jada : Kalimantan, menjual lepas : Riau, Jambi).
 Jual gadai yaitu penyerahan tanah dengan pembayaran kontan disertai
ketentuan bahwa yang menyerahkan tanah dapat memiliki kembali tanah
tersebut dengan pembayaran sejumlah uang sesuai dengan perjanjian.
 Jual tahunan yaitu penyerahan tanah dengan pembayaran kontan disertai
perjanjian bahwa apabila kemudian tidak ada perbuatan hukum lain
sesudah 1,2 tahun atau beberapa panen tanah itu kembali pada pemilik
tanah semula.

B. Materi Hukum Perseorangan


1. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan hukum perseorangan?
Jawaban : hukum perseorangan adalah hukum yang membicarakan tentang
orang sebagai subjek hukum, pendukung/pelaku hak dan kewajiban yang mana
hak adalah sesuatu yang harus diterima sedangkan kewajiban adalah sesuatu
yang harus dilakukan serta syarat hukum ini contohnya manusia/individu yaitu
mempunyai akal pikiran, bahwa hukum melakukan perbuatan hukum dilakukan
oleh pengurusnya diwakilkan oleh pengurus, ketua, pemimpin.
2. Bagaimanakah subjek hukum bisa dikatakan cakap hukum?
Jawaban : subjek hukum dikatakan cakap hukum apabila dewasa yang mana
ketentuan dewasa di atur dalam hukum perdata, hukum islam, hukum adat,
hukum pidana dan hukum tata negara.
3. Jelaskanlah ketentuan dewasa dalam berbagai hukum !
Jawaban : ketentuan dewasa diatur dalam
 Hukum perdata ; umur 21 tahun ke atas dan sudah kawin
 Hukum islam ; baligh berakal, KHI Ps 15 lk 19 tahun pr 16 tahun.
 Hukum adat ; mampu menghidupi diri sendiri, mampu mengurus diri
sendiri, dan sudah menikah.
 Hukum pidana ; umur 18 tahun ke atas
 Hukum tata negara ; umur 17 tahun dan sudah menikah.

Dari kelima hukum diatas yang dipakai untuk menentukan dewasa adalah
“Hukum Perdata”.

4. Jelaskanlah badan hukum sebagai subjek hukum !


Jawaban : badan hukum sebagai subjek hukum contohnya
1) Badan hukum perdata : BUMN (PELUI), BUMS (PT,CV)
2) Badan hukum publix : negara, presiden, kabupaten/kota, kecamatan dan
kelurahan.
3) Badan hukum adat : yayasan, koperasi, wakaf.
4) Badan hukum islam : wakaf, BAZDA.
5. Uraikan hak dari subjek hukum !
Jawaban : setiap subjek hukum berhak melakukan perbuatan hukum (cakap
hukum), tapi tidak semua subjek hukum berhak melakukan perbuatan hukum,
membuat perjanjian contoh istri, anak dibawah umur, anak dibawah
pengampunan, dan orang gila.

C. Materi Hukum Utang Piutang

1. Jelaskan maksud hukum piutang menurut hukum adat !


Jawaban : hukum piutang menurut hukum adat antara lain dalam bentuk kredit
dan tolong menolong secara timbal balik. Perbuatan kredit dalam masyarakat
adat menurut Bter hear ban ialah memberikan suatu kepada orang lain dengan
maksud agar orang lain itu kemudian harus membalasnya.
2. Uraikanlah tanggung jawab ahli waris tentang pewaris dalam hukum adat baik
dalam masalah utang piutang !
Jawaban : tanggung jawab ahli waris tentang pewaris dalam hukum adat
diantaranya ;
 Di Batak, Dayak dan Bali para ahli waris wajib membayar utang pewaris
dengan syarat berpiutang penagih meninggal dunia di Bali disebut
“Nyekuh”.
 Jawa harta peninggalan pewaris dapat digunakan membayar utang
piutang terdahulu.
3. Uraikanlah istilah hukum piutang !
Jawaban : istilah hukum piutang diantaranya ;
a) Hukum pinjam meminjam
b) Hukum utang piutang
c) Hukum perbuatan kredit
d) Hukum tolong menolong secara timbal balik.
4. Jelaskanlah utang piutang pelaksanaannya pada objek, subjek hukumnya serta
objek hukumnya !
Jawaban : utang piutang pelaksanaannya pada objek yaitu hutang uang, hutang
emas/barang dan hutang makanan.
Subjek hukum utang piutang yaitu:
 Kreditur : orang yang membayar
 Debitur : orang yang memberi pinjaman/utang.

Objek hukum utang piutang yaitu: uang, emas, makanan.

5. Uraikanlah pelaksanaan hukum utang piutang !


Jawaban : pelaksanaan hukum utang piutang diantaranya
 Harus ada saksi
 Saksi di daerah yaitu Batak “Ingot-ingot”, Kalimantan “Turus”.

D. Materi Hukum Perkawinan

1. Jelaskan apa saja yang meliputi dalam sebuah perkawinan tersebut !


Jawaban : perkawinan meliputi :
1) Subjek hukum yaitu seorang laki-laki dengan seorang perempuan
2) Peristiwa hukum (proses perkawinan), pelamaran, tukar cincin
3) Sahnya perkawinan berdasarkan ketentuan agama yaitu ijab qabul
(Islam) pemberkatan di gereja (kristen), kemudian upacara adat
perkawinan.
4) Hubungan hukum yaitu akibat tertentu terhadap pihak kerabat atau para
pihak dalam perkawinan (masyarakat patrilineal, matrilineal , bilateral).
5) Objek hukum yaitu harta kekayaan keluarga batih (ayah, ibu dan anak).
2. Bagaimanakah sistem kekeluargaan menurut hukum adat?
Jawaban : sistem kekeluargaan menurut hukum adat ialah
a) Masyarakat ke-ibuan (matrilineal) seperti ; Minangkabau
b) Masyarakat ke-bapakan (patrilineal) seperti ; Batak
c) Masyarakat hukum bilateral/parental (dari garis ibu dan bapak) ada 3
kelompok yaitu Bilateral di Jawa, Kalimantan, dan Dayak.
3. Jelaskanlah bentuk perkawinan di Minangkabau menurut Prof Mr. Hazalrin !
Jawaban : bentuk perkawinan di Minangkabau menurut Prof Mr. Hazalrin yaitu
 Kawin bertandang didasarkan pada prinsip exogami yaitu dalam arti
positif adalah sistem perkawinan dimana seseorang harus kawin dengan
anggota suku yang lain. Dalam arti negatif adalah sistem perkawinan
dimana seseorang dilarang kawin dengan perempuan ke suku/se klan.
 Kawin bertandang adalah suami orang yang datang atau bertemu di
rumah istrinya yang menurut Busyar Muhammad, SH menyebutkan
datang malam pergi esoknya.
 Kawin menetap merupakan perkembangan dari kawin bertandang, bila
rumah gadang telah sempit untuk famili yang sudah tumbuh besar, maka
atas inisiatif dari istri mereka membuat rumah baru yang terpisah dengan
rumah gadang.
 Kawin bebas yaitu dimana perempuan sudah meninggalkan rumayh
gadang dan meninggalkan dusunnya seperti merantau.
4. Uraikanlah syarat perkawinan yang endogami menurut Busyar Muhammad !
Jawaban : syarat perkawinan yang endogami menurut Busyar Muhammad
adalah
 Dalam arti teritorial yaitu endogami yang ada di SUMBAR = endogami
sekampung.
 Dalam arti se-rumpun yaitu terdapat di beberapa suku Dayak,
Kalimantan.
 Sebagai penyimpanan dari exogam yaitu kawin teak-tegio di Lampung.
5. Uraikanlah bentuk perkawinan di Indonesia !
Jawaban : bentuk perkawinan di Indonesia diantaranya
1) Perkawinan semenda pada masyarakat matrilineal yaitu semenda
bertandang, menetap dan bebas.
2) Perkawinan jujur pada masyarakat patrilineal adanya uang
jujur/uang adat tidak boleh di hutang yang dibentukan oleh calon
suami (biaya yang dikeluarkan oleg orang tua istri mulai dari
lahir sampai dijadikan istri).

E. Materi Hukum Kewarisan

1. Jelaskanlah apa yang dimaksud hukum kewarisan menurut soepomo!


Jawaban : hukum waris menurut soepomo adalah membuat peraturan-peraturan
yang mengatur proses meneruskan serta mengoperkan barang-barang harta
benda dan barang-barang yang tidak berwujud benda dari suatu ungkapan
manusia kepada keturunannya.
2. Uraikanlah apa saja harta warisan tersebut !
Jawaban : harta warisan dapat diuraikan sebagai berikut
1) Harta warisan yaitu harta kekayaan dari pewaris yang telah wafat baik
harta telah dibagi atau masih dalam keadaan tidak terbagi-bagi.
2) Harta asal yaitu semua harta kekayaan yang dikuasai dan dimiliki
pewaris sejak mula pertama baik berupa harta peninggalan ataupun harta
bawaan yang dibawa masuk ke dalam perkawinan dan bertambah selama
perkawinan.
3) Harta peninggalan yaitu harta warisan yang belum terbagi-bagi
dikarenakan salah seorang pewaris masih hidup.
4) Harta pusaka yaitu ada pusaka tinggi dan pusaka rendah, sedangkan
pusakan tinggi adalah berasal dari zaman leluhur yang dikarenkan
keadaannya, kedudukan, sifatnya tidak patut tidak pantas dan tidak dapat
terbagi-bagi.
3. Uraikanlah macam-macam ahli waris dalam hukum adat!
Jawaban : macam-macam ahli waris dalam hukum adat
 Keutamaan, merupakan urutan keutamaan dalam keluarga si pewaris
antara lain keturunan pewaris, orang tua pewaris, saudara pewarisdan
keturunannya serta kakek dan nenek.
 Penggantian merupakan orang yang tidak punya hubungan dengan
pewaris dan orang yang tidak ada hubungan dengan pewaris.
4. Uraikanlah yang termasuk dalam ahli waris !
Jawaban : yang termasuk dalam ahli waris adalah
1) Anak kandung, anak yang lahir dari perkawinan yang sah
2) Anak tiri dan anak angkat
3) Janda atau duda
4) Para waris lain.
5. Jelaskanlah peristiwa hukum waris tersebut !
Jawaban : peristiwa hukum waris terjadi apabila
 Saat dan proses peralihan harta warisan (orang tua masih hidup dalam
bentuk hibah atau wasiat dan meninggal)
 Bagian dan pembagian harta warisan berdasarkan keturunan
 Hak dan kewajiban ahli wari antara lain yaitu menikmati harta warisan,
menyelenggarakan upacara mayat, menjaga dan memlihara keutuhan
harta warisan serta membayar hutang si pewaris.

F. Materi Hukum Adat Delik

1. Uraikanlah proses penyelesaian hukum adat delik !


Jawaban : proses penyelesaian hukum adat delik adalah dengan musyawarah
yang dilakukan oleh
 Pribadi
 Keluarga
 Mamak/kerabat
 KAN
 Polisi
2. Uraikanlah sanksi adat dan pelaksanaan hukum adat delik !
Jawaban : sanksi adat berupa ditegur, diusir, dikucilkan, diasingkan serta denda.
Pelaksanaan hukum adat delik diantaranya pribadi/pelaku, keluarga, serta
kerabat.
3. Uraikanlah hukum adat delik bersifar terbuka !
Jawaban : hukum adat delik bersifat terbuka maksudnya adalah apabila terjadi
pelanggran adat baik tertulis maupun tidak dapat di proses.
4. Uraikanlah hukum adat delik tertulis terdapat pada ?
Jawaban : hukum adat delik tertulis terdapat pada Perda-perda desa atau kota
kecil seperti Pernag, Perdes, Perlu.
5. Jelaskanlah isi UU No 10 tahun 2004 UU peraturan Perlu serta istilah dalam
hukum pidana kodifikasi !
Jawaban : isi UU No 10 th 2004 UU peraturan Perlu yaitu pencabutan tertentu,
perampasan orang tertentu serta pengumuman keputusan hakim.
Istilah dalam hukum pidana kodifikasi yaitu tersangka oleh polisi dan terdakwa
oleh kejaksaan.

Anda mungkin juga menyukai