Anda di halaman 1dari 6

LATIHAN SOAL UAS HUKUM ADAT

1. a. Sebutkan dan Jelaskan 3 (tiga) macam Persekutuan Masyarakat Hukum


Adat
b. Apa yang menjadi dasar pengikat dari Persekutuan Masyarakat Hukum
Adat
c. Apa pengertian dari Persekutuan Masyarakat Hukum Adat.
d. Apa yang dimaksud dengan Beschikingrecht dan Beschikingkring
2. Syarat apa yang harus dipenuhi untuk terbentuknya masyarakat persekutuan
hukum adat.
3. Siapa saja yang dimaksud dengan subyek hukum dalam Hukum Adat.
4. Jelaskan pengertian apakah Hukum Adat Kekerabatan.
5. Apakah yang diatur oleh Hukum Adat Kekerabatan.
6. Menurut Hukum Adat Kekerabatan, siapa yang dimaksud dengan:
a. Anak Tiri
b. Anak Angkat
c. Anak Asuh
7. a. Sebutkan dan berikan penjelasan singkat 3 (tiga) macam bentuk
perkawinan adat!
b. Sebutkan juga 3 (tiga) macam sistem perkawinan adat, dan berikan
penjelasannya.
8. Apa perbedaan antara ‘Mas Kawin’ dan ‘Uang Jujur’
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan harta kekayaan yang mungkin ada
dalam sebuah perkawinan.
10. a. Sebutkan 3 (iga) macam unsur Hukum Waris.
b. Sebutkan dan berikan penjelasan singkat 3 (tiga) macam Sistem
Kewarisan Adat
11. Sebutkan golongan ahli waris dalam Hukum Adat menurut Sorjono
Soekanto
12. Apa saja yang menjadi obyek Hak Ulayat.
13. Sebutkan beberapa ciri–ciri hak ulayat menurut Van Vollenhoven.
14. Bagaimana Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 mengatur tetang Hak
Ulayat? Dan diatur dalam Pasal berapa?
15. a. Jelaskan 3 (tiga) macam Transaksi Tanah
b. Berikan contoh Transaksi yang Berkaitan Dengan Tanah
16. Sebutkan apa saja reaksi/koreksi adat dan sebutkan juga macam-macam
delik adat (pidana adat).
17. Apa perbedaan antara Delik Adat dan Delik dalam KUHP.
1. a. -Persekutuan tertorial : persekutuan berdasarkan wilayah
yang sama.
-Persekutuan genealogis : persekutuan berdasarkan keturunan
atau pertalian darah.
-Persekutuan genealogis teritorial : persekutuan berdasarkan
pertalian darah/keturunana dan juga tempat tinggal di wilayah
yang sama.
b. Dasar pengikat suatu persekutuan ialah persamaan dalam
garis keturunan dan juga persamaan tempat tanggal lahir serta
persamaan tempat tinggal di suatu wilayah adat.
c. Persekutuan masyarakat hukum adat ialah suatu kelompok
masyarakat adat yang memiliki suatu susunan teratur dan
bersifat abadi/kekal dan memiliki pemimpin serta kekayaan
yang berwujud lalu mendiami suatu wilayah tertentu dan
memiliki aturan serta sanksi sesuai adat.
d. Beschikingrecht ialah biasa disebut hak ulayat yaitu
kewenangan masyarakat hukum adat atas tanah dalam
lingkungan,wilayah,daerah tertentu untuk menguasai dalam arti
mengambil dan memanfaatkan tanah untuk kepentingan
masyarakat hukum adatnya sendiri. Sedangkan
Beschikingkring ialah ialah tanah atau wilayah atas hak ulayat
tersebut.

2. Syarat yang harus dipenuhi agar terbentuknya persekutuan


masyarakay hukum adat yaitu :
 Memiliki suatu wilayah yang tetap
 Susunan pengurus adatnya tetap
 Adanya harta dalam adat tersebut
 Adanya ikatan yang kuat antar masyarakat adat tersebut.

3. Subyek hukum dalam hukum adat ialah masyarakat adat yang mana
manusianya dapat menjalani dan megurus kehidupan serta hartanya
secara mandiri.

4. Hukum adat kekerabatan adalah hukum adat yang mengatur tentang


bagaimana kedudukan pribadi seseorang sebagai anggota kerabat,
kedudukan anak terhadap orang tua dan sebaliknya, kedudukan anak
terhadap kerabat dan sebaliknya, dan masalah perwalian anak.

5. Yang di atur dalma hukum adat kekerabatan adalah :


 Kedudukan pribadi
 Pertalian darah
 Pertalian adat
6. a. Anak tiri, ialah anak kandung bawaan isteri (janda) atau bawaan
suami (duda) yang keduanya mengikat tali perkawinan, maka anak
dari kedua belah pihak disebut anak tiri dari masing-masing pihak.
b. Anak angkat, dalam hukum adat, dibedakan menjadi 2 yaitu :
 anak angkat sebagai penerus keturunan.
 anak angkat adat karena perkawinan atau untuk
penghormatan. Hal ini terjadi dikarenakan perkawinan
campuran antara suku yang berbeda. Anak angkat karena
perkawinan ini dilakukan dengan harus memenuhi syarat
perkawinan adat, dan pengangkatan tersebut tidak
menyebabkan si anak angkat menjadi waris dari ayah
angkatnya, melainkan hanya mendapatkan kedudukan
kewargaan adat dalam kesatuan kekerabatan yang
bersangkutan.
c. Anak asuh, adalah anak orang lain yang diasuh oleh suatu
keluarga, sebagaimana anak sendiri.

7. a. - Bentuk perkawinan pada masyarakat Patrilineal, yaitu


perkaiwnan dimana sang saumi memberikan jujur/tukon kepada
istri kemudian istri siap melepaskan anggota keluarganya sendiri
dan masuk ke dalam keluarga suami serta selruh keturunan
mereka masuk kedalam garis keturunan suaminya.
- Bentuk perkawinan pada masyarakat Matrilineal ,yaitu sistem
perkawinan di mana diatur menurut tat tertib garis ibu, sehingga
setelah dilangsungkan perkawinan si istri tetap tinggal dalam
clannnya yang matrilineal.
- Bentuk perkawinan pada masyarakat Parental, yaitu bentuk
perkawinan yang mengakiatkan bahwa pihak suami maupun pihak
istri, masing- masing menjadi anggota kerabat dari kedua belah
pihak. Demikian juga anak- anaknya yang lahir kelak dan
seterusnya.

b. - sistem endogami, yaitu hanya diperbolehkan kawin dengan orang


yang berasal dari suku yang sama
- sistem exogami, yaitu orang diharuskan kawin dengan orang yang
berasal adri suku lain
- sistem eleutherogami, yaitu orang boleh menikah dari suku mana
pun pasangannya
8. Perbedaan Mas Kawin dengan Uang Jujur
 Mas kawin , ialah kewajiban agama ketika dilaksanakan akad
nikah yang harus dipenuhi oleh mempelai pria untuk mempelai
wanita yang sifatnya pribadi dan juga boleh dihutangkan
sedangkan,
 Uang jujur , ialah kewajiban adat ketika dilakukan pelamaran
yang harus dipenuhi oleh kerabat pria kepada kerabat wanita
untuk dibagikan pada tua-tua kerabat (marga/suku) pihak
wanita, dan uang jujur tidak boleh dihutangkan terlebih dahulu.

9. Harta perkawinan ialah ,


 barang-barang yang diperoleh suami-istri secara warisan atau
penghibahan
 barang-barang yang diperoleh suami-istri untuk diri sendiri atas
jasa sendiri sebleum perkawinan
 barang milik bersama antar suami-istri selama perkawinan
 barang-barang yang dihadiahkan kepada suami-istri pada masa
perkawinan.

10. a. Unsur-unsur hukum waris :


 Adanya seseorang yang meninggalkan harta kekayaan
 Adanya seseorang atau beberapa yang berhak menerima harta
kekayaan tersebut
 Adanya harta warisan atau harta peninggalan.
b. sistem kewarisan adat :
 Kewarisan individual, yaitu setiap ahli waris mendapatkan hak
yang sama terhadap harta warisan
 Kewarisan kolektif, yaitu para ahli waris mewaris hartanya
secara bersama-sam karna barang yang diwarisi tidak dapat
dibagi-bagi
 Kewarisan mayorat, yaitu harta warisan hanya diwaris oleh
satu ahli waris

11. Golongan ahli warismenurut Soejono Soekanto :


 Keturunan pewaris
 Orang tua pewaris
 Saudara pewaris dan keturunannya
 Kakek dan nenek pewaris

12. Objek hak ulayat :


 Tanah
 Air (perairan kali,sungai,danau)
 Tumbuh-tumbuhan yang hidup secara liar
 Binatang yang hidup liar
13. Ciri-ciri hak ulayat menurut van vollenhoven :
 Hanya masyarakat hukum adat itu sendiri beserta warganya
yang dapat dengan bebas mempergunakan tanah liar yang
terletak dalam wilayahnya.
 Orang asing (luar masyarakat hukum adat) boleh
mempergunakan tanah itu dengan izin.
 Masyarakat hukum adat tidak dapat melepaskan,
memindahtangankan, ataupun mengasingkan hak ulayatnya
secara menetap.
 Masyarakat hukum adat masih mempunyai campur tangan (baik
insentif maupun kurang insentif) terhadap tanah-tanah yang
sudah diolah.

14. Dalam UUPA (UU no.5 thn 1960) tentang hak ulayat :
 Mengatur dan menyelenggarakan pengunaan tanah dan
pemeliharaan tanah
 Mengatur dan menentukan hubungan hukum antara orang
dengan tanah
 Mengatur tentang hubungan hukum antara orang-orang dan
perbuatan-perbuatan hukum dengan tanah

15. a. Transaksi tanah :


 Jual lepas/ adol plas, yaitu suatu transaksi dimana hak atas
tanah akan berpindah kepada pihak lain selama-lamanya
 Jual tahunan, yaitu dimana suatu tanah akan berpindah haknya
dalam jangka waktu tertentu
 Jual gadai, yaitu dimana suatu tanah berpindah haknya kepada
orang lalin dalma jangka waktu tertentu dan jika si penebus
susah dapat menebus tanah tersebut maka hak kepemilikan
tanah tersebut berpindha kembali kepada pemilik sebelumnya.
b. macam-macam bentuk transaksi tanah :
 Sewa , yaitu suatu perjanjian dimana pemilik tanah
memberikan tanah kepada orang lain untuk menggarap tanah
dan setelah hasilanya sudah ada hasil tersebut akan diberikan
kepada pemiliknya dan si penggrapa diberi bayaran
 Jonggolan , yaitu perjanjian dimana tanah digunakan sebagai
jaminan hutang
 Magersari, yaitu perjanjian dimana si pemiliki tanah
memebrikan hak tanah tersebut kepada orang lain secara
cuma-cuma
16. a. Macam-macam reaksi adat :
 Penggantian ganti rugi
 Membayar uang adat kepada korban
 Selamatan korban
 Penutup malu
 Hukuman badan
 Pengasingan
b. macam-macam delik adat :
 Penghianatan
 Zinah
 Hamil diluar nikah
 Sihir
 Menghina kepala adat
 Pembunuhan
 Jual beli manusia
 Pemenggalan kepala
 Melakukan pembakaran
 Perkawinan sedarah

17. Perbedaan delik adat dengan delik di KUHP :


KUHP Adat
Kuhp yang dipidana hanya Dalam delik adat yang dapat
perlakunya saja/ orang dihukum tidak hanya pelaku tapi
juga keluarga dari pelaku
Dalam kuhp perlu dibuktikan Dalam delik adat tidak perlu ada
sengaja atau tidak sengaja pembuktian
Dalam kuhp tidak membedakan Dalam delik adat hukuman
status atau kedudukan pelaku dibedakan berdasarkan
kedudukan pelaku

Anda mungkin juga menyukai