11000118130211
Hukum Kekerabatan & Waris Adat Kelas D
Kamis, 08.45 – 10.25
Dosen : Dr. Sukirno S.H., M.Si
KASUS :
Tahun 1982 Rudianto menikah dengan Marini di Magelang. Setelah
menikah Rudianto diberi rumah oleh orang tuanya di Magelang, harga
sekarang sekitar Rp. 400 juta. Dalam perkawinan tersebut dikaruniai
dua orang anak, bernama Rendy dan Dedy. Oleh karena tidak punya anak
perempuan Rudianto mengangkat anak perempuan bernama Dety.
Tahun 1999 Rudianto pindah tugas ke Surabaya, maka rumah dan tanah
di Magelang disuruh menempati keponakannya, bernama Tanto. Di
Surabaya, Rudianto membeli rumah, harga sekarang Rp. 800 juta, dan
membeli sebuah buah mobil harga sekarang Rp.300 juta, serta
mempunyai deposito sejumlah Rp.500 juta. Tahun 2019 Rudianto
meninggal di Surabaya.
Pertanyaaan:
1. Sebutkan dan jelaskan serta berikan contoh dua jenis ahli waris dalam
hukum waris adat !
Jawab : berdasarkan hukum waris adat, ahli waris terbagi menjadi 2
jenis, yaitu ahli waris berdasarkan hubungan darah dan ahli waris
berdasarkan hubungan hukum. Ahli waris berdasarkan hubungan darah
diantaranya adalah anak, cucu, orang tua, serta kakek dan nenek dari
pewaris. Ahli waris berdasarkan hubungan darah dapat ditentukan
dengan 2 (dua) cara, yaitu berdasarkan garis pokok keutamaan (untuk
menentukan urutan keutamaan dalam keluarga pewaris, kelompok
keutamaan urutan atas lebih utama daripada yang dibawahnya), serta
berdasarkan garis pokok penggantian (untuk menentukan orang dakan
kelompok keutamaan yang tampil sebagai ahli waris yang paling
berhak untuk mendapatkan warisan). Sedangkan ahli waris
berdasarkan hubungan hukum yaitu isti/suami pewaris, serta anak
angkat yang diangkat oleh pewaris selama perkawinan berlangsung.
2. Rumah di Magelang termasuk harta apa? Dan siapa saja yang berhak
mewaris harta tersebut ?
Jawab : Rumah di Magelang termasuk dalam harta pemberian / harta
perolehan. Karena, rumah tersebut diberikan kepada Rudianto oleh
orang tuanya setelah menikah. Lalu, yang berhak untuk mewaris harta
tersebut adalah anak kandung Rudianto (Rendy dan Dedy) karena
merupakan ahli waris berdasarkan hubungan darah, Anak Angkat
(Dety) karena berdasarkan Putusan MA No. 102 K/SIP/1972 Tanggal 23
Juli 1973 menurut hukum adat yang berlaku seorang anak angkat
berhak mewarisi harta gono – gini orang tua angkatnya sedemikian
rupa sehingga ia menutup hak waris para saudara orang tua
angkatnya. Dalam hal ini, istri tidak berhak mewaris harta tersebut
karena harta tersebut merupakan harta pemberian oleh orang tua
Rudianto (diberikan sebagai hadiah) sehingga Istri (Marini) tidak
memiliki hak atas harta tersebut kecuali pada saat menikah dilakukan
perjanjian perkawinan.
Pertanyaan:
1. Sebutkan dan jelaskan serta berikan contoh dua jenis ahli waris dalam
hukum waris adat !
Jawab : berdasarkan hukum waris adat, ahli waris terbagi menjadi 2
jenis, yaitu ahli waris berdasarkan hubungan darah dan ahli waris
berdasarkan hubungan hukum. Ahli waris berdasarkan hubungan darah
diantaranya adalah anak, cucu, orang tua, serta kakek dan nenek dari
pewaris. Ahli waris berdasarkan hubungan darah dapat ditentukan
dengan 2 (dua) cara, yaitu berdasarkan garis pokok keutamaan (untuk
menentukan urutan keutamaan dalam keluarga pewaris, kelompok
keutamaan urutan atas lebih utama daripada yang dibawahnya), serta
berdasarkan garis pokok penggantian (untuk menentukan orang dakan
kelompok keutamaan yang tampil sebagai ahli waris yang paling
berhak untuk mendapatkan warisan). Sedangkan ahli waris
berdasarkan hubungan hukum yaitu isti/suami pewaris, serta anak
angkat yang diangkat oleh pewaris selama perkawinan berlangsung.
2. Setelah Halomoan meninggal, siapa saja ahli waris Halomoan, sebutkan
! Jelaskan alasan jawaban Sdr !
Jawab : Karena Keluarga Halomoan berasal dari Sumatera Utara,
maka menganut sistem Patrilineal. Sehingga apabila dilihat
berdasarkan GPK Masyarakat Patrilineal, yang berhak menjadi ahli
waris halomoan adalah Anak Laki – Laki nya, yaitu Togar dan
Pardamean Sitompul. Namun seiring berkembangnya hukum waris adat
pada masyarakat patrilineal, berdasarkan putusan MA tanggal 1
November 1961 No. 179 K/Sip/1961 secara yuridis anak perempuan
dan anak laki – laki dari si peninggal warisan bersama berhak atas
harta warisan dengan bagian yang sama besar. Sehingga, anak
perempuannya (Nauli Sitompul) berhak atas harta warisan Halomoan.
selain itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Meiliana Lubis
pada tahun 2003 terhadap orang – orang batak yang tinggal di Jakarta
bahwa Anak laki – laki, anak perempuan serta istri berhak sebagai ahli
waris. Maka dari itu Istri Halomoan Sitompul, yaitu Christine juga
merupakan ahli waris Halomoan.
3. Tanah di Sibolga termasuk harta apa ? Siapa yang berhak mewarisi
tanah tersebut ? Jelaskan alasan jawaban Sdr !
Jawab : Tanah yang berada di Sibolga termasuk dalam harta
pemberian / harta perolehan karena Tanah tersebut didapatkan oleh
Halomoan Sitompul atas warisan orang tuanya. Yang berhak mewarisi
tanah tersebut hanyalah anak – anak dari Halomoan Sitompul, karena
merupakan ahli waris dengan hubungan darah dan berdasarkan
putusan ma tanggal 1 november 1961 no. 179 K/Sip/1961 maka yang
mendapatkan warisan tersebut tidak hanya anak laki – laki saja (Togar
dan Pardamean) melainkan anak perempuan dari Halomoan Sitompul
juga berhak mewarisi tanah tersebut. Sedangkan, istri Halomoan
Sitompul, yaitu Christine, tidak berhak mewarisi tanah tersebut karena
tanah tersebut merupakan harta pemberian dari orang tua Halomoan
kepadanya sehingga Halomoan memiliki hak penuh atas tanah tersebut
dan Istrinya tidak memiliki Ha katas tanah tersebut karena bukan
merupakan harta bersama, kecuali terdapat perjanjian kawin atas itu.
4. Rumah dan tanah di Cibubur serta mobil termasuk harta apa ? Siapa
yang berhak atas harta tersebut? Jelaskan alasan jawaban Sdr !
Jawab : Rumah dan tanah di Cibubur serta mobil termasuk dalam
harta pencarian. Karena benda – benda tersebut didapatkan selama
masa perkawinan, tidak perduli siapa yang bekerja keras untuk
membeli benda – benda tersebut karena harta tersebut telah menjadi
harta bersama Halomoan dan Istrinya (UU Perkawinan Pasal 35 ayat
(1)). Sehingga, yang berhak atas harta pencarian tersebut adalah
keturunan dari Halomoan baik laki – laki maupun perempuan
(Perkembangan masyarakat Patrilineal, yaitu putusan MA tanggal 1
november 1961 no. 179/K/SiP/ 1961 serta penelitian oleh Meiliana
Lubis pada tahun 2003) dan yang juga berhak mendapatkan warisan
dari harta tersebut adalah istri Halomoan Sitompul karena harta
tersebut telah menjadi harta bersama sehingga istri Halomoan
Sitompul berhak atas harta tersebut.
5. Bantu mereka membagi harta warisan secara individual !
Jawab : berdasarkan PUTUSAN MA TGL.7-3-1959 NO. 393
K/Sip/1958 : Telah Menjadi Yurisprudensi Tetap dari MA bahwa seorang
janda mendapat separuh (1/2 bagian) dari harta gono – gini. Maka,
istri Halomoan Sitompul (Christine) mendapatkan ½ bagian dari harta
warisan. Sedangkan anak – anak dari Halomoan Sitompul masing –
masing mendapat bagian yang sama besar dari sisa harta warisan
1 1 1
tersebut maka, masing – masing akan mendapatkan x = bagian .
2 3 6