Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS

MATA KULIAHTUGAS 2

Nama Mahasiswa : TOMIZON

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042658419

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4204/Hukum Adat

Kode/Nama UPBJJ : 20 / BANDAR LAMPUNG

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

HKUM4204-1
NASKAH TUGAS MATA KULIAH
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2022/23.2 (2023.1)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode /Nama MK : HKUM4204/Hukum Adat
Tugas 2

No Soal
.
1 Pertanyaan:
1. Dilihat dari kasus soal di atas berdasarkan peraturan perundang-undangan,
bagaimana status daripengawasan terhadap anak dari Amir dan Azizah?
Jawaban
Berdasarkan Pasal 50 Undang-undang RI Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
menyatakan bahwa Anak yang belum mencapai umur 18 tahun atau belum pernah
melangsungkan perkawinan, yang tidak berada dibawah kekuasaan orang tua,
berada dibawah kekuasaan wali dan Perwalian itu mengenai pribadi anak yang
bersangkutan maupun harta bendanya.
Dengan demikian pengawasan terhadap Maya (9 tahun), Safi (7 tahun) dan Risma (3
Tahun) anak dari Amir dan Azizah adalah wali yang telah ditujuk oleh Amir dan
Azizah sebelum meninggal dunia atau sedapat-dapatnya diambil dari keluarga anak
tersebut atau orang lain yang sudah dewasa, berpikiran sehat, adil, jujur dan
berkelakuan baik sebagaimana diatur didalam Pasal 51 Undang-undang RI Nomor 1
Tahun 1974 tentang Perkawinan, untuk selanjutnya ditentukan siapa yang ditunjuk
sebagai wali guna melakukan pengawasaan terhadap Maya (9 tahun), Safi (7 tahun)
dan Risma (3 Tahun) anak dari Amir dan Azizah apakah Harun (45 Tahun) dan Siti
(38 tahun) selaku saudara kandung dari almarhum Amir atau Maryam selaku
saudara kandung dari Azizah mengingat me 3 (tiga) orang tersebut memiliki
kriteria sebagaimana dimaksud didalam Pasal 51 Undang-undang RI Nomor 1
Tahun 1974 tentang Perkawinan.

2. Dilihat dari corak adat, berikan analisis Saudara tentang pengawasan terhadap
anak-anak tersebut dan diberikan kepada siapa!
Jawaban
Dilihat dari sistim adat Minangkabau yang menganut sistim matrilineal yang
menempatkan garis keturunan Ibu sebagai penerus garis keturunan, maka
pengawasan terhadap Maya (9 tahun), Safi (7 tahun) dan Risma (3 Tahun) anak dari
Amir dan Azizah adalah Maryam selaku saudara kandung dari Azizah serta
apabila dipadukan dengan Pasal 51 Undang-undang RI Nomor 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan sosok Maryam telah memenuhi kriteria untuk menjadi wali dari
anak – anak Amir dan Aziah mengingat Maryam adalah saudara Kandung Azizah
yang telah dewasa, berpikiran sehat, adil, jujur dan berkelakuan baik.

2 Ayu bersuku Jawa akan melangsungkan pernikahan dengan Gusti bersuku Banjar
Kalimantan, pada suku Banjar sebelum melangsungkan pernikahan ada yang
dinamakan Bahantaran atau maantar jujuran. Berdasarkan atas kesepakatan
bersama keluarga, mereka melaksanakan Bahantaran sesuai dengan proses adat
Banjar.
1. Berdasarkan kasus di atas rincikan bentuk perkawinan yang dilaksanakan!
Terkait rincikan bentuk perkawinan yang akan dilaksanakan oleh Ayu dan Gusti
belum ditentukan mengingat Bahantaran atau maantar jujuran adalah suatu
prosesi pada adat Bajar dimana Calon Pengantin Pria mengikat / memberikan /
seserahan / tunangan terhadap calon pengantin wanita, namun apabila setelah
dilakukan Bahantaran atau maantar jujuran tersebut dilanjutkan dengan prosesi
adat Banjar selanjutnya sampai dengan Akad Nikah maka rincikan bentuk
perkawinan antara Ayu dan Gusti sudah termasuk perkawinan dengan
menggunakan Adat Banjat.

2. Tentukan fungsi dari Bahantaran yang berasal dari adat Banjar tersebut
berdasarkan bentukperkawinan dalam masyarakat adat!
Jawaban
Baatar jujuran adalah dimana pihak calon pengantin laki – laki memberikan
kepada pihak calon pengantin perempuan berupa sejumlah uang yang besarnya
telah ditentukan oleh pihak calon pengantin perempuan.
Jujuran berbeda dengan mahar dan Jujuran biasanya lebih besar dari mahar,
karena fungsi jujuran adalah sebagai bentuk bantuan dari calon pengantin laki
laki untuk melaksanakan resepsi perkawinan dan juga untuk modal awal
berumah tangga, namun demikian terkadang pelaksanaan membayar jujuran
yang diminta oleh pihak perempuan telalu tinggi, sehingga hal tersebut dapat
menghambat terlaksananya perkawinan itu sendiri.

3 Frans merupakan seorang keturunan masyarakat Batak Toba yang menganut sistem
patrilineal, memiliki anak Joni, Winda, dan Tony anak paling terakhir, Markus adalah
adik kandung dari Frans. Frans memiliki 2 unit rumah dan setengah hektar tanah,
serta harta pusaka lainnya.

Pertanyaan:
1. Tentukan analisis Saudara mengenai pembagian warisan jika Frans meninggal
dunia!
Jawaban
Masyarakat adat Batak toba yang menganut sistem patrilineal tentunya telah
mengatur proses penerusan hak dan kewajiban dari pewaris kepada ahli waris
atau yang disebut dengan hukum waris adat Batak Toba, sehingga hukum waris
adat Batak Toba hanya mengakui anak laki-laki sebagai ahli waris, hal tersebut
dkarenakan anak laki-laki sebagai penerus marga dan memiliki beban tanggung
jawab lebih besar dari pada anak perempuan, serta anak laki-laki bertanggung
jawab penuh kepada adik-adiknya hingga mereka menikah dan untuk merawat
orang tuanya sampai orang tua meninggal dunia.
Terkait hal tersebut 2 unit Rumah peninggalan Frans dan setengah hektar tanah
hanya diberikan kepada Joni mengingat Joni selaku anak tertua laki laki dari Frans
selaku penerus marda dan memegang tanggung jawab penuh kepada adik-
adiknya hingga mereka menikah dan untuk merawat Ibu (Istri Frans) sampai
meninggal dunia.

2. Jika dilihat dari ketentuan peraturan perundangan, bagaimana hak yang didapat
anak perempuan dalam pembagian warisan pada masyarakat Batak Toba?
Jawaban
Dalam KUH Perdata, penerima waris sebagaimana diatur didalam Pasal 832.
dipisahkan menjadi empat golongan, yaitu :
1. Golongan I : Keluarga yang ada dalam garis lurus ke bawah yaitu suami atau
istri yang hidup lebih lama, dan anak-anak yang ditinggalkan.
2. Golongan II : Keluarga yang berada dalam garis lurus ke atas, seperti
orangtua dan saudara kandung.
3. Golongan III : Kakek, nenek, dan leluhur.
4. Golongan IV : Anggota keluarga yang berada pada garis ke samping dan
keluarga lain hingga derajat keenam. Contohnya adalah paman, bibi, serta
saudara kakek dan nenek.

Adapun bagian mutlak untuk ahli waris dalam garis ke bawah menurut Pasal 914
KUHPerdata adalah :
- Jika pewaris meninggalkan satu anak sah, maka dia berhak ½ dari total harta
waris.
- Jika pewaris meninggalkan dua anak sah, masing-masing anak akan
mendapatkan ⅔ dari total harta waris.
- Apabila meninggalkan tiga anak, maka masing-masing anak mendapat ¾
- Untuk ahli waris lurus ke atas, besarannya adalah ½ dari total harta waris.
Dengan demikian mengingat Frans memiliki 3 (tiga) anak kandung makan masing
– masing anak mendapatkan ¾ bagian.

1 dari 1

Anda mungkin juga menyukai