NIM : 041132881
Kasus:
Menjadi buronan selama 11 tahun tidak membuat Sinar Djoko Tjandra meredup. Djoko
Tjandra merupakan buron Kejaksaan Agung sejak 2009. Saat itu, melalui putusan tahap
pengalihan hak tagih Bank Bali dan kasus tersebut diberitakan secara luas. Djoko dijatuhi
hukuman penjara selama dua tahun namun Djoko melarikan diri dan tidak pernah
Rupanya dia masih bebas menjalankan bisnisnya di Indonesia dan bahkan membangun
Gedung pencakar langit di Malaysia. Dan sekarang datang ke Indonesia sebagai Godfather
yang memporak-porandakan aturan hukum dan mental penegak hukum di negeri ini. Ulah
Djoko Tjandra dan kongkalingkong dengan para aparat penegak hukum telah membuat kita
malu sebagai bangsa. Begitu mudah seorang penjahat yang telah dipidana seenaknya bebas
melenggang kemanapun dia mau dan sukses mengorkestrasi mafia hukum di negeri ini. (Rudi
S Kamri: Monologis.id)
Djoko Tjandra ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap ke jaksa Pinangki dan dijerat
dengan sangkaan pasal 5 ayat 1 huruf a dan pasal 5 ayat 1 huruf b dan pasal 13 Undang-
undang Pemberantasan Tindak pidana korupsi. pemberian suap diduga berkaitan dengan
permohonan peninjauan kembali (PK) dan pengurusan fatwa ke Mahkamah Agung (MA).
Pertanyaan:
1. Menurut analisis anda, bagaimanakah perlakuan khusus yang diberikan kepada Djoko
Tjandra berdasarkan konsep keadilan sebagai salah satu cita hukum (Recht Idee) dalam
Jawab :
Cita hukum (recht idee) mengandung arti bahwa pada hakekatnya hukum sebagai aturan
tingkah laku masyarakat berakar pada gagasan, rasa, karsa dan fikiran dari masyarakat itu
sendiri. Jadi cita hukum itu adalah gagasan, karsa, cipta dan pikiran berkenaan dengan hukum
atau persepsi tentang makna hukum yang terdiri atas tiga unsur: keadilan, hasil guna
(doelmatigheid) dan kepastian hukum. Dalam dinamika kehidupan masyarakat cita hukum itu
akan mempengaruhi dan berfungsi sebagai asas umum yang mempedomani (guiding
principle), norma kritik (kaidah evaluasi) dan faktor yang memotivasi dalam
penyelenggaraan hukum.
Jika dikaitkan dengan kasus diatas maka sangat bertentangan dengan cita hukum (Recht Idee)
yang ada saat ini. Diakrenakan dia masih bebas menjalankan bisnisnya di Indonesia dan
aparat penegak hukum telah membuat kita malu sebagai bangsa.Juga bebas melenggang
kemanapun dia mau dan sukses mengorkestrasi mafia hukum di negeri ini.
Sumber :
BMP HKUM 4103 Modul 4 Hal. 4.24 – 4.26 Filsafat Hukum dan Etika Profesi, Khotib
Jawab :
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap
individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat
bahwa jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain. Dalam kehidupan bernegara
HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran
HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu
Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses
pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam undang-
Pemenuhan HAM berdasarkan kasus diatas yaitu harus melalui peradilan yang transparan,
Sumber :
BMP HKUM 4103 Modul 5 Hal. 5.2 – 5.24 Filsafat Hukum dan Etika Profesi, Khotib
3. Bagaimanakah hubungan hukum dengan kekuasaan? berikan analisis anda sesuai dengan
kasus diatas!
Jawab :
Hukum dan kekuasaan merupakan dua hal yang berbeda namun saling mempengaruhi satu
sama lain. Hukum adalah suatu sistem aturan-aturan tentang perilaku manusia. Sehingga
hukum tidak merujuk pada satu aturan tunggal, tapi bisa disebut sebagai kesatuan aturan yang
membentuk sebuah sistem. Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau suatu
kelompok untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau kelompok lain, sesuai dengan
keinginan perilaku.
Jika dikaitkan dengan kasus di atas maka terjadi penyalahgunaan kekuasan oleh oknum yang
tidak bertanggungjawab terutama oleh jaksa Pinangki sehingga hukum yang ada tidak
Sumber :
BMP HKUM 4103 Modul 5 Hal. 5.25 – 5.38 Filsafat Hukum dan Etika Profesi, Khotib