NIM : 041625496
Jurusan/Semester : Ilmu Hukum/ 3
Mata kuliah : Filsafat Hukum Dan Etika Profesi
Kasus:
Menjadi buronan selama 11 tahun tidak membuat Sinar Djoko Tjandra meredup.
Djoko Tjandra merupakan buron Kejaksaan Agung sejak 2009. Saat itu, melalui
putusan tahap peninjauan kembali, Mahkamah Agung menyatakan Djoko bersalah
dalam korupsi pengalihan hak tagih Bank Bali dan kasus tersebut diberitakan
secara luas. Djoko dijatuhi hukuman penjara selama dua tahun namun Djoko
melarikan diri dan tidak pernah menjalankan hukuman tersebut (BBC News: 7
Juli 2020).
Djoko Tjandra ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap ke jaksa Pinangki
dan dijerat dengan sangkaan pasal 5 ayat 1 huruf a dan pasal 5 ayat 1 huruf b dan
pasal 13 Undang-undang Pemberantasan Tindak pidana korupsi. pemberian suap
diduga berkaitan dengan permohonan peninjauan kembali (PK) dan pengurusan
fatwa ke Mahkamah Agung (MA). (detiknews: 2 September 2020)
Pertanyaan:
Jawaban :
Dalam Islam perintah berlaku adil ditujukan kepada setiap tanpa pandang
bulu. perkataan yang benar harus disampaikan apa adanya walaupun
perkataan itu akan merugikan kerabat sendiri. keharusan berlaku adil pun
harus ditegakkan dalam keluarga dan masyarakat muslim itu sendiri,
bahkan kepada orang kafir pun umat Islam diperintahkan berlaku adil.
Untuk keadilan sosial harus ditegakkan tanpa membedakan karena kaya
miskin, pejabat atau rakyat jelata, wanita atau pri, mereka harus
diperlakukan sama dan mendapat kesempatan yang sama.
Jawaban :
HAM ada bukan karena diberikan oleh masyarakat dan kebaikan dari
negara, melainkan berdasarkan martabatnya sebagai manusia (Knut D.
Asplund, 2009 : 11) jadi bukan berdasarkan hukum positif yang berlaku,
melainkan berdasarkan martabatnya sebagai manusia. Dengan demikian,
faktor-faktor seperti ras, jenis kelamin, agama maupun bahasa tidak dapat
menegasikan eksistensi HAM pada diri manusia.
Dari kasus korupsi diatas juga termasuk pelanggaran ham dikatakan begitu
karena korupsi juga merupakan pelanggaran ham karena kita seseorang
melakukan tindakkan korupsi itu sangat berpengaruh terhadap
perkembangan Negara yang mana uang yang dikorupsikan seharusnya
membangun Negara malah dikorupsikan untuk keuntungan pribadi. Maka
dari itu dapat dikatakan kasus diatas sangat merugikan Negara dan
masyarakat.
Jawaban :
Hukum dan kekuasaan merupakan dua hal yang berbeda namun saling
mempengaruhi satu sama lain. Hukum adalah suatu sistem aturan-aturan
tentang perilaku manusia. Sehingga hukum tidak merujuk pada satu aturan
tunggal, tapi bisa disebut sebagai kesatuan aturan yang membentuk sebuah
sistem. Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau suatu
kelompok untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau kelompok lain,
sesuai dengan keinginan perilaku. Bisa dibayangkan dampak apabila
hukum dan kekuasaan saling berpengaruh. Di satu sisi kekuasaan tanpa
ada sistem aturan maka akan terjadi kompetisi seperti halnya yang terjadi
di alam.
Siapa yang kuat, maka dialah yang menang dan berhak melakukan apapun
kepada siapa saja. Sedangkan hukum tanpa ada kekuasaan di belakangnya,
maka hukum tersebut akan “mandul” dan tidak bisa diterima dengan baik
oleh masyarakat. Hal ini karena masyarakat tidak memiliki ikatan
kewajiban dengan si pengeluar kebijakan. Sehingga masyarakat berhak
melakukan hal-hal yang di luar hukum yang telah dibuat dan di sisi lain
pihak yang mengeluarkan hukum tidak bisa melakukan paksaan ke
masyarakat untuk mematuhi hukum.
Dari dasar pemikiran diatas maka bisa disimpulkan bahwa antara hukum
dan kekuasaan saling berhubungan dalam bentuk saling berpengaruh satu
sama lain. Kekuasaan perlu sebuah “kemasan” yang bisa memperebutkan
dan mempertahankan kekuasaan yaitu politik. Yang menjadi permasalahan
adalah mana yang menjadi hal yang mempengaruhi atau yang dipengaruhi.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa tidak bisa satu hal saja
yang mempengaruhi hal yang dipengaruhi. Antara hukum dan kekuasaan
saling berpengaruh satu sama lain atau bisa disebut saling melengkapi.
Sehingga di satu sisi hukum yang dipengaruhi oleh kekuasaan begitu
sebaliknya.
Dalam kasus diatas dapat kita lihat sangat tidak sesusai antara hubungan
hukum dan kekuasaan yang mana didalam hubungan hukum dan
kekuasaan saling melengkapi atau memperkokoh suata pemerintahan atau
hukum dinegara namun dalam kasus tersebut hubungan hukum dan
kekuasaan dimaknai dengan yang berkuasa bisa membeli hukum. Yang
mana kita ketahui bahwa terdakwa melakukan suap terhadap jaksa dan
leluasa melakukan kongkalikon dengan penegak hukum dinegeri ini dari
situ dapat kita lihat betapa lemahnya hukum kita.