Anda di halaman 1dari 5

Nama : Randi Evan Saputra

NIM : 041625496
Jurusan/Semester : Ilmu Hukum/ 3
Mata kuliah : Filsafat Hukum Dan Etika Profesi

Kasus:

Menjadi buronan selama 11 tahun tidak membuat Sinar Djoko Tjandra meredup.
Djoko Tjandra merupakan buron Kejaksaan Agung sejak 2009. Saat itu, melalui
putusan tahap peninjauan kembali, Mahkamah Agung menyatakan Djoko bersalah
dalam korupsi pengalihan hak tagih Bank Bali dan kasus tersebut diberitakan
secara luas. Djoko dijatuhi hukuman penjara selama dua tahun namun Djoko
melarikan diri dan tidak pernah menjalankan hukuman tersebut (BBC News: 7
Juli 2020).

Rupanya dia masih bebas menjalankan bisnisnya di Indonesia dan bahkan


membangun Gedung pencakar langit di Malaysia. Dan sekarang datang ke
Indonesia sebagai Godfather yang memporak-porandakan aturan hukum dan
mental penegak hukum di negeri ini. Ulah Djoko Tjandra dan kongkalingkong
dengan para aparat penegak hukum telah membuat kita malu sebagai bangsa.
Begitu mudah seorang penjahat yang telah dipidana seenaknya bebas melenggang
kemanapun dia mau dan sukses mengorkestrasi mafia hukum di negeri ini. (Rudi
S Kamri: Monologis.id)

Djoko Tjandra ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap ke jaksa Pinangki
dan dijerat dengan sangkaan pasal 5 ayat 1 huruf a dan pasal 5 ayat 1 huruf b dan
pasal 13 Undang-undang Pemberantasan Tindak pidana korupsi. pemberian suap
diduga berkaitan dengan permohonan peninjauan kembali (PK) dan pengurusan
fatwa ke Mahkamah Agung (MA). (detiknews: 2 September 2020)
Pertanyaan:

1. Menurut analisis anda, bagaimanakah perlakuan khusus yang diberikan


kepada Djoko Tjandra berdasarkan konsep keadilan sebagai salah satu cita
hukum (Recht Idee) dalam kajian filsafat hukum? Jelaskan!

Jawaban :

Keadilan dalam cita hukum yang merupakan pergulatan kemanusiaan


berevolusi mengikuti ritme zaman dan ruang, dari dahulu sampai sekarang
tanpa henti dan akan terus berlanjut sampai sekarang tanpa henti dan akan
terus berlanjut makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri atas roh dan jasad
memiliki daya rasa dan daya pikir yang dua-duanya merupakan daya
rohani, dimana rasa dapat berfungsi untuk mengendalikan keputusan-
keputusan akal agar berjalan di atas nilai-nilai moral seperti kebaikan dan
keburukan, karena yang dapat menentukan baik dan buruk adalah rasa.

Dalam Islam perintah berlaku adil ditujukan kepada setiap tanpa pandang
bulu. perkataan yang benar harus disampaikan apa adanya walaupun
perkataan itu akan merugikan kerabat sendiri. keharusan berlaku adil pun
harus ditegakkan dalam keluarga dan masyarakat muslim itu sendiri,
bahkan kepada orang kafir pun umat Islam diperintahkan berlaku adil.
Untuk keadilan sosial harus ditegakkan tanpa membedakan karena kaya
miskin, pejabat atau rakyat jelata, wanita atau pri, mereka harus
diperlakukan sama dan mendapat kesempatan yang sama.

Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa perlakuan khusus yang


diberlakukan didalam kasus diatas sangatlah bertolak belakang dengan
konsep keadilan adalah cita-cita hukum. Kita ketahui bahwa didalam kasus
diatas perlakuan yang didapatkan sangatlah tidak adil karena burunon yang
selama 11 tahun tidak pernah dipenjara padahal keberadaannya pun
diketahui, ini sangat menunjukan bahwa lemahnya keadilan dinegeri ini.
2. Uraikanlah bagaimana konsep pemaknaan terhadap pemenuhan HAM
yang seharusnya berdasarkan kasus Djoko Tjandra diatas?

Jawaban :

Hak asasi Manusia merupakan pemberian dari Allah SWT, sebagai


konsekuensi dari manusia adalah ciptaan Allah SWT, sehingga tidak dapat
dirampas atau dihapuskan oleh negara. Negara berkewajiban menanggung
beban atau bertanggung jawab untuk penghormatan, pemenuhan dan
perlindungan hak asasi manusia bagi seluruh warga negaranya.
Perkembangan hak asasi manusia tidak dapat dipisahkan dengan negara
hukum, karena salah satu indikasi untuk disebut sebagai negara hukum,
antara lain ditegakkannya hak asasi manusia, karenanya negara hukum
tanpa mengakui, menghormati sampai melaksanakan sendi-sendi hak asasi
manusia tidak dapat disebut sebagai negara hukum. Sebagai negara hukum
yang menjunjung tinggi hak asasi manusia Indonesia mengatur hak asasi
manusia didalam konstitusinya yaitu undang undang dasar 1945,
sebagaimana halnya juga konstitusi negara-negara didunia Berbagai upaya
untuk mewujudkan HAM dalam kehidupan nyata sejak dahulu hingga saat
sekarang ini tercermin dari perjuangan manusia dalam mempertahankan
harkat dan martabatnya dari tindakan sewenang-wenang penguasa yang
tiran. Timbulnya kesadaran manusia akan hak haknya sebagai manusia
merupakan salah satu faktor penting yang melatarbelakangi dan
melahirkan gagasan yang kemudian dikenal sebagai HAM

HAM ada bukan karena diberikan oleh masyarakat dan kebaikan dari
negara, melainkan berdasarkan martabatnya sebagai manusia (Knut D.
Asplund, 2009 : 11) jadi bukan berdasarkan hukum positif yang berlaku,
melainkan berdasarkan martabatnya sebagai manusia. Dengan demikian,
faktor-faktor seperti ras, jenis kelamin, agama maupun bahasa tidak dapat
menegasikan eksistensi HAM pada diri manusia.
Dari kasus korupsi diatas juga termasuk pelanggaran ham dikatakan begitu
karena korupsi juga merupakan pelanggaran ham karena kita seseorang
melakukan tindakkan korupsi itu sangat berpengaruh terhadap
perkembangan Negara yang mana uang yang dikorupsikan seharusnya
membangun Negara malah dikorupsikan untuk keuntungan pribadi. Maka
dari itu dapat dikatakan kasus diatas sangat merugikan Negara dan
masyarakat.

3. Bagaimanakah hubungan hukum dengan kekuasaan? berikan analisis anda


sesuai dengan kasus diatas!

Jawaban :

Hukum dan kekuasaan merupakan dua hal yang berbeda namun saling
mempengaruhi satu sama lain. Hukum adalah suatu sistem aturan-aturan
tentang perilaku manusia. Sehingga hukum tidak merujuk pada satu aturan
tunggal, tapi bisa disebut sebagai kesatuan aturan yang membentuk sebuah
sistem. Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau suatu
kelompok untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau kelompok lain,
sesuai dengan keinginan perilaku. Bisa dibayangkan dampak apabila
hukum dan kekuasaan saling berpengaruh. Di satu sisi kekuasaan tanpa
ada sistem aturan maka akan terjadi kompetisi seperti halnya yang terjadi
di alam.

Siapa yang kuat, maka dialah yang menang dan berhak melakukan apapun
kepada siapa saja. Sedangkan hukum tanpa ada kekuasaan di belakangnya,
maka hukum tersebut akan “mandul” dan tidak bisa diterima dengan baik
oleh masyarakat. Hal ini karena masyarakat tidak memiliki ikatan
kewajiban dengan si pengeluar kebijakan. Sehingga masyarakat berhak
melakukan hal-hal yang di luar hukum yang telah dibuat dan di sisi lain
pihak yang mengeluarkan hukum tidak bisa melakukan paksaan ke
masyarakat untuk mematuhi hukum.
Dari dasar pemikiran diatas maka bisa disimpulkan bahwa antara hukum
dan kekuasaan saling berhubungan dalam bentuk saling berpengaruh satu
sama lain. Kekuasaan perlu sebuah “kemasan” yang bisa memperebutkan
dan mempertahankan kekuasaan yaitu politik. Yang menjadi permasalahan
adalah mana yang menjadi hal yang mempengaruhi atau yang dipengaruhi.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa tidak bisa satu hal saja
yang mempengaruhi hal yang dipengaruhi. Antara hukum dan kekuasaan
saling berpengaruh satu sama lain atau bisa disebut saling melengkapi.
Sehingga di satu sisi hukum yang dipengaruhi oleh kekuasaan begitu
sebaliknya.

Dalam kasus diatas dapat kita lihat sangat tidak sesusai antara hubungan
hukum dan kekuasaan yang mana didalam hubungan hukum dan
kekuasaan saling melengkapi atau memperkokoh suata pemerintahan atau
hukum dinegara namun dalam kasus tersebut hubungan hukum dan
kekuasaan dimaknai dengan yang berkuasa bisa membeli hukum. Yang
mana kita ketahui bahwa terdakwa melakukan suap terhadap jaksa dan
leluasa melakukan kongkalikon dengan penegak hukum dinegeri ini dari
situ dapat kita lihat betapa lemahnya hukum kita.

Anda mungkin juga menyukai