11000118130211
HUKUM DAN HAM (KELAS D)
Kamis, 07.00 – 08.40
TUGAS III
SEJARAH PERKEMBANGAN DAN TEORI HAK ASASI MANUSIA
1
Widiada Gunakaya, Hukum Hak Asasi Manusia, (Yogyakarta : ANDI), 2017, hlm. 3 – 26.
Hukum internasional modern berkembang melalui perjanjian
internasional yang terus meningkat sejak tahun 1945, diikuti dengan
semakin banyaknya Negara yang menyatakan diri terikat terhadap
perjanjian-perjanjian tersebut melalui proses ratifikasi. 2
b. Petition of Rights
Petition of Rights berisi pernyataan mengenai hak – hak rakyat
beserta jaminannya yang diajukan oleh para bangsawan kepada
2
Rahayu, Hukum Hak Asasi Manusia, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro), 2010, hlm. 74 – 83.
raja di depan parlemen tahun 1628. Isi petition of Rights
menuntut hak – hak sebagai berikut :
(1) Pajak dan pungutan istimewa harus disertai persetujuan
(2) Warga negara tidak boleh dipaksakan menerima tantara di
rumahnya
(3) Tentara tidak boleh menggunakan hukum perang dalam
keadaan damai
d. Bill of Rights
Bill of Rights merupakan undang – undang yang dicetuskan
tahun 1689 dan diterima oleh Parlemen Inggris, yang mengatur
tentang :
(1) Kebebasan dalam pemilihan anggota parlemen
(2) Kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat
(3) Paja, undang – undang, dan pembentukan tantara tetap
harus seizin parlemen
(4) Hak warga negara untuk memeluk agama menurut
kepercayaan masing – masing
(5) Parlemen berhak untuk mengubah keputusan raja
5
Widiada Gunakaya, Hukum Hak Asasi Manusia, (Yogyakarta : ANDI), 2017, hlm. 32 – 34
6
Rahayu, Hukum Hak Asasi Manusia, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro), 2010, hlm. 83 – 84.
(1) Periode 1945 – 1950
Pemikiran HAM telah mendapat legitimasi secara formal
karena telah memperolah pengaturan dan masuk ke dalam
hukum dasar Negara (konstitusi), yaitu UUD 1945.
(2) Periode 1950 – 1959
Pemikiran HAM pada periode Demokrasi Parlementer ini
adalah yang paling membanggakan, yaitu dengan adanya lima
aspek.
(3) Periode 1959 – 1966
Pada sistem demokrasi terpimpin ini, telah terjadi
pemasungan hak asasi masyarakat, yaitu hak sipil dan hak
politik.
(4) Periode 1966 – 1998
Pada masa awal periode ini telah diadakan berbagai seminar
tentang HAM. Namun, sekitar awal 1970 sampai akhir 1980-an
persoalan HAM mengalami kemunduran, karena HAM tidak
lagi dihormati, dilindungi, dan ditegakkan.
(5) Periode 1998 – Sekarang
Pada periode ini mulai dilakukan pengkajian terhadap
beberapa kebijakan pemerintah Orde Baru yang berlawanan
dengan permajuan dan perlindungan HAM. Selanjutnya,
dilakukan penyusunan peraturan perundang – undangan yang
berkaitan dengan pemberlakuan HAM dalam kehidupan
ketatanegaraan dan kemasyarakatan di Indonesia.7
B. Teori HAM
Secara garis besar terdapat 4 (empat) kelompok teori besar yang biasa
digunakan sebagai dasar pemahaman HAM, yaitu :
(1) Teori Hukum Alam / Teori Hukum Kodrat (natural rights theory)
Teori ini berpandangan bahwa HAM adalah hak yang dimiliki oleh seluruh
manusia pada segala waktu dan tempat berdasarkan takdirnya sebagai manusia.
Ide dasar teori hukum kodrat (teori hukum alam) adalah bahwa posisi masing-
masing manusia dalam kehidupan ditentukan oleh tuhan, semua manusia apa
pun statusnya tunduk pada otoritas tuhan. Teori hak kodrati menyakini bahwa
semua individu dikaruniai oleh alam hak-hak yang melekat pada dirinya, dan
karena itu tidak dapat dicabut oleh Negara.
8
Rahayu, Hukum Hak Asasi Manusia, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro), 2010, hlm. 8 – 22