Oleh:
DR. H.M. ISPLANCIUS ISMAIL, S.H., M.HUM
Bab I
Pendahuluan
APA ITU HAM ?
•Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia
itu dilahirkan. Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan
kodrat kita sebagai manusia yang bila tidak ada hak tersebut, mustahil kita
dapat hidup sebagai manusia.
DARI MANA HAK ASASI ITU DIPEROLEH?
•Hak asasi diperoleh manusia dari Penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan hak yang tidak dapat diabaikan.
BAGAIMANA EKSISTENSI HAM
BAGI MANUSIA ?
HAM DI YUNANI
•Filosof Yunani, seperti SOCRATES (470-399 SM) dan PLATO (428-348 SM) meletakkan
dasar bagi perlindungan dan jaminan diakuinya HAM. Konsepsinya menganjurkan
masyarakat untuk melakukan sosial kontrol kepada penguasa yang zalim, tidak mengakui
nilai – nilai keadilan dan kebenaran.
•ARISTOTELES (348-322 SM) mengajarkan pemerintah harus mendasarkan kekuasaannya
pada kemauan dan kehendak warga negaranya.
Konsep perdamaian dan persaudaraan diantara umat manusia
(Piagam Madinah 624 M)
• Menegaskan tentang pentingnya toleransi sebagai landasan utama akan
tegaknya perdamaian.
• Mewujudkan persatuan umat manusia tanpa mempersoalkan latar
belakang pluralitas (etnis, agama, ideologi dan budaya).
• Orang yahudi dari bani Awf adalah umat bersama orang-orang mukmin,
orang yahudi hendaklah berpegang teguh kepada agama mereka,
sebagaimana juga orang muslim berpegang teguh kepada agamanya.
HAM DI INGGRIS
Awal abad XII RAJA RICHARD yang dikenal adil dan bijaksana telah diganti oleh RAJA JOHN LACKLAND yang
bertindak sewenang–wenang terhadap rakyat dan para bangsawan shg mengakibatkan rasa tidak puas dari para
bangsawan yang akhirnya berhasil mengajak Raja John untuk membuat suatu perjanjian yang disebut Magna
Charta /Piagam Agung 15 Juni 1215 yang prinsip dasarnya memuat PEMBATASAN KEKUASAAN RAJA dan
HAM LEBIH PENTING DP KEDAULATAN RAJA.
Tak seorang pun dari warga negara merdeka dapat ditahan/ dirampas harta kekayaannya/diasingkan /dengan cara
apapun dirampas hak-haknya, kecuali berdasarkan pertimbangan hukum.
Piagam Magna Charta itu menandakan kemenangan telah diraih sebab hak-hak tertentu yang prinsip telah diakui
dan dijamin oleh pemerintah. Piagam tersebut menjadi lambang munculnya perlindungan terhadap hak-hak asasi
karena ia mengajarkan bahwa Hukum dan UU derajatnya lebih tinggi daripada kekuasaan raja.
Isi Magna Charta 1215
Raja beserta keturunannya berjanji akan menghormati kemerdekaan, hak, dan kebebasan Gereja
Inggris.
Raja berjanji kepada penduduk kerajaan yang bebas untuk memberikan hak-hak sebagi berikut :
•Para petugas keamanan dan pemungut pajak akan menghormati hak-hak penduduk.
•Polisi ataupun jaksa tidak dapat menuntut seseorang tanpa bukti dan saksi yang sah.
•Seseorang yang bukan budak tidak akan ditahan, ditangkap, dinyatakan bersalah tanpa perlindungan negara
dan tanpa alasan hukum sebagai dasar tindakannya.
•Apabila seseorang tanpa perlindungan hukum sudah terlanjur ditahan, raja berjanji akan mengoreksi
kesalahannya.
Petition of rights 1628
Pada dasarnya Petition of Rights berisi pertanyaan2 mengenai hak-hak rakyat beserta
jaminannya. Petisi ini diajukan oleh para bangsawan kepada raja di depan parlemen pada
tahun 1628.
Isinya secara garis besar menuntut hak-hak sebagai berikut :
•Pajak dan pungutan istimewa harus disertai persetujuan.
•Warga negara tidak boleh dipaksakan menerima tentara di rumahnya.
•Tentara tidak boleh menggunakan hukum perang dalam keadaan damai.
HOBEAS CORPUS ACT 1679
• 1) Manusia dilahirkan merdeka dan tetap merdeka.; 2. Manusia mempunyai hak yang sama., 3) Manusia
merdeka berbuat sesuatu tanpa merugikan pihak lain.; 4) Warga Negara mempunyai hak yang sama dan
mempunyai kedudukan serta pekerjaan umum.; 5) Manusia tidak boleh dituduh dan ditangkap selain menurut
undang-undang.; 6) Manusia mempunai kemerdekaan agama dan kepercayaan; 7) Manusia merdeka
mengeluarkan pikiran.; 8) Adanya kemerdekaan surat kabar.; 9) Adanya kemerdekaan bersatu dan berapat;
10) Adanya kemerdekaan berserikat dan berkumpul.; 11) Adanya kemerdekaan bekerja, berdagang, dan
melaksanakan kerajinan.; 12) Adanya kemerdekaan rumah tangga;13) Adanya kemerdekaan hak milik;
14) Adanya kemerdekaan lalu lintas. ; 15) Adanya hak hidup dan mencari nafkah.
HAM oleh PBB
• Hidup
• Kemerdekaan dan keamanan badan
• Diakui kepribadiannya
• Memperoleh pengakuan yang sama dengan orang lain menurut hukum untuk mendapat
jaminan hukum dalam perkara pidana, seperti diperiksa di muka umum, dianggap tidak
bersalah kecuali ada bukti yang sah
• Masuk dan keluar wilayah suatu Negara
• Mendapatkan asylum
lanjutan
• HAM di Indonesia bersumber dan bermuara pada PANCASILA. HAM mendapat jaminan
kuat dari FALSAFAH BANGSA, yakni BERSUMBER pada PANCASILA. BERMUARA
pada hal bahwa pelaksanaan HAM harus memperhatikan garis-garis yang telah
ditentukan dalam ketentuan falsafah Pancasila.
• Bagi bangsa Indonesia, melaksanakan HAM bukan berarti melaksanakan dengan sebebas-
bebasnya, karena pada dasarnya tidak ada hak yang dapat dilaksanakan secara multak
tanpa memperhatikan hak orang lain agar tidak ada benturan hak atau kepentingan
dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Instrumen2 HAM di Indonesia
• Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan ( rights of legal equality).
• Hak – hak asasi sosial dan kebudayaan ( social and culture rights). Misalnya
hak untuk memilih pendidikan dan hak untuk mengembangkan
kebudayaan.
• Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan
perlindungan (procedural rights). Misalnya peraturan dalam hal penahanan,
penangkapan, penggeledahan, dan peradilan.
Kuliah ke 2
•JSN terdiri dari jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari
tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian
(UU RI no 40 th 2004 ttg Sistem Jaminan Sosial Nasional).
•Setiap warga negara Indonesia berhak mempunyai jaminan kesehatan,
tanpa kecuali, tidak peduli kaya atau miskin, tinggal di kota atau di daerah
terpencil, kaum elite ataupun rakyat biasa.
Tiga sub sistem yang terlibat dalam
pelaksanaan Jaminan Kesehatan,
• Tindakan meratifikasi suatu perjanjian internasional hak asasi manusia membuat Negara
menerima tanggung jawab untuk melaksanakan tiga (3) bentuk kewajiban, yakni:
• (1) kewajiban untuk menghormati (obligation to respect);
• (2) kewajiban untuk melindungi (obligation to protect);
• (3) kewajiban untuk memenuhi (obligation to fullfill) hak asasi manusia.
• Ketiga kewajiban tersebut biasa disebut sebagai generic obligations.
Kewajiban untuk menghormati
(OBLIGATION TO RESPECT)
• Partisipasi aktif daerah dalam Penguatan pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi
Manusia lima tahunan, antara lain :
• Rencana Aksi Nasional pemberantasan korupsi, Penghapusan Eksploitasi Seksual
Komersial Anak; Rencana Aksi Nasional Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan
Terburuk untuk Anak, dan Program Nasional Bagi Anak Indonesia (PNBAI) 2015.
• Dukungan aktif daerah dalam Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia
(RANHAM) lima tahunan sebagai gerakan nasional.
PENEGAKKAN HAM KESEHATAN
• Barangsiapa dengan sengaja menghimpun dana dari masyarakat untuk menyelenggaraakan pemeliharaan kesehatan, yang tidak berbentuk
badan hukum dan tidak memiliki izin operasional serta tidak melaksanakan ketentuan tentang jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 Ayat (2) dan Ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana
denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
• Barangsiapa dengan sengaja melakukan perbuatan dengan tujuan komersial dalam melaksanakan transplantasi organ tubuh atau jaringan
tubuh atau transfusi darah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 aayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas)
tahun dan pidana denda paling banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah)
Barangsiapa dengan sengaja
•mengedarkan makanan dan atau minuman yang tidak memenuhi standar dan atau
persyaratan dan atau membahayakan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21
Ayat (3);
•memproduksi dan atau mengedarkan sediaan farmasi berupa obat atau bahan obat yang
tidak memenuhi syarat farmakope Indonesia dan atau baku standar lainnya sebagaimana
dimaksud dalam pasal 40 Ayat (1)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling
banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).