Oleh:
Triyanto
Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan
FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
INDIKATOR
• Natural rights
• Rights of man
• Human rights (Elanor Roosevelt)
MUNCULNYA ISTILAH HAM
WN WN WN
Keterangan
- Rakyat memberi kekuasaan pada negara lewat pemilu untuk mengatur negara
agar rakyat sejahtera dan makmur
- Dalam mengatur negara dapat menggunakan kekuasaannya secara penuh
sehingga posisi rakyat dan negara tidak seimbang.
KEKUASAAN DAN HAM
• Adanya ketimpangan kekuasaan dan posisi
rakyat yang lemah maka rakyat harus
dilindungi dengan Hukum dan HAM
• Ada batas-batas dimana negara tidak boleh
menyuruh rakyat atau ada yang tidak boleh
dilanggar oleh negara yaitu HAM.
• Jadi HAM sebagai pelindung agar hak-hak
tertentu rakyat tidak dilanggar oleh negara.
PERKEMBANGAN HAM
• Dimulai di Eropa - Magna Charta 1215.
• Di Timur Tengah terdapat Piagam
Madinah.
• Berkembang pesat pasca revolusi
Amerika (1776) dan Perancis (1789)
dengan implementasi Trias Politika.
GENERASI SATU
• HAM lahir dari semangat revolusi
Amerika dan Perancis.
• Dasarnya liberalisme
• Melindungi hak sipil dan politik
• Individualistik
• Pemilu dapat direkayasa kaum borjuis
• Melahirkan kesenjangan ekonomi
GENERASI KEDUA
UUD, TAP MPR, UU, PP, Keppres
tentang HAM di Indonesia
UDHR, 1948
• Hak Hidup (Ps.3)
• Bebas dari Perbudakan (Ps.4)
• Bebas dari penyiksaan & kekejaman (Ps.5)
• Persamaan dan bantuan hukum (Ps.7-8)
• Pengadilan yg adil (Ps.9-11)
• Perlindungan urusan pribadi & keluarga (Ps.12)
• Memasuki dan meninggalkan suatu negara (Ps.13)
• Mendapatkan suaka (Ps.14)
• Hak kewarganegaraan (Ps.15)
• Membentuk keluarga (Ps.16)
• Memiliki harta benda (Ps.17)
• Kebebasan beragama (Ps.18)
• Berpendapat, berserikat dan berkumpul (Ps.19-20)
• Turut serta dalam pemerintahan (Ps.21)
• Jaminan sosial, pekerjaan, upah layak dan kesejahteraan (Ps.22-25)
• Pedidikan “gratis” dan kebudayaan (Ps.26-27)
Internasional Covenant on Civil &
Political Rights, 1966 – UU 12/2005
• Hak hidup & pembatasan hukuman mati (Ps.6)
• Bebas dari penyiksaan dan kekejaman (Ps.7)
• Perbudakan dan kerja paksa (Ps.8)
• Kebebasan dan keamanan pribadi serta proses hukum yang fair (Ps.9-11)
• Bertempat tinggal dan “bebas” keluar masuk suatu negara (Ps.12-13)
• Asas praduga tidak bersalah di pengadilan (Ps.14-15)
• Berperan menjadi pribadi di depan hukum (Ps.16)
• Perlindungan pribadi dan keluarga (Ps.17)
• Beragama dan berkeyakinan (Ps.18)
• Berpendapat (Ps.19)
• Anti hasutan perang dan kebencian (Ps.20)
• Berkumpul dan berserikat (Ps.21-22)
• Berkeluarga (Ps.23)
• Perlindungan anak (Ps.24)
• Turut serta dalam pemerintahan, hak memilih dan dipilih dalam pemilu, dan
akses informasi pemerintahan (Ps.25)
• Anti diskriminasi untuk kaum minoritas (Ps.26)
International Covenant on Social
Economic & Cultural,1966 – UU 11/2005
• Hak pekerjaan dan upah layak (Ps.6-7)
• Membentuk serikat pekerja & pemogokan (Ps.8)
• Jaminan dan asuransi sosial (Ps.9)
• Perlindungan keluarga, ibu hamil, anak & remaja
dari eksploitasi ekonomi & sosial (Ps.10)
• Bebas kelaparan, sandang & papan yang layak
(Ps.11)
• Pelayanan kesehatan fisik & mental (Ps.12)
• Pendidikan dasar “gratis” & pengembangan
kebudayaan (Ps.13-15)
HUKUM HAM INDONESIA
• UUD 1945
• UU No.39/1999 ttg HAM
• UU No.26/2000 ttg Pengadilan HAM
• Dst…lihat hand out 37-41
Perihal Hak Sipil & Politik Hak Ekonomi, Sosial & Budaya
Latar belakang Liberalisme Sosialisme
Scope Universal Relativitas Budaya
Inti Pembatasan penggunaan Aparatur pemerintah harus
kewenangan negara dalam melakukan sesuatu. Misalnya:
instrumen represif, Misal: polisi, jamsostek, UMR, hapus
tentara, dll. pengangguran dll
Jenis delik Positif, apabila negara melakukan Negatif, apabila negara diam
berarti melanggar HAM (pasif) berarti melanggar HAM