Anda di halaman 1dari 35

Sejarah HAM

HAM bukan merupakan hal yang baru, sejak Nabi Musa


dibangkitkan untuk memerdekakan umat Yahudi dari
perbudakan Mesir, manusia telah menyadari tentang pentingnya
penegakkan hak-haknya dalam membela kemerdekaan,
kebenaran dan keadilan. Di Babilonia dikenal hukum Hammurabi
yang sudah dikenal sekitar 2000 tahun sebelum Masehi, Dalam
perintah Raja Thutmose dari Mesir sekitar 1500 tahun sebelum
Masehi, Perintah Raja Ashoka di India pada abad ke-3 sampai
kepada ajaran Conficius, lebih-lebih dalam kitab Suci, seperti
Taurat, Dzabur, Injil dan Al – Qur'an (dalam sejarah Muhammad
tercacat peristiwa tentang Naskah Piagam Madinah) banyak
sekali menetapkan hukum untuk menjamin keadilan bagi
warganya merupakan jaminan bagi hak-hak asasi manusia.

Burhan Hamnach, FSH UIN Bandung, 2009 1


Lanjutan... Sejarah...
HAM bukan merupakan hal yang baru, sejak Nabi Musa
dibangkitkan untuk memerdekakan umat Yahudi dari
perbudakan Mesir, manusia telah menyadari tentang pentingnya
penegakkan hak-haknya dalam membela kemerdekaan,
kebenaran dan keadilan. Di Babilonia dikenal hukum Hammurabi
yang sudah dikenal sekitar 2000 tahun sebelum Masehi, Dalam
perintah Raja Thutmose dari Mesir sekitar 1500 tahun sebelum
Masehi, Perintah Raja Ashoka di India pada abad ke-3 sampai
kepada ajaran Conficius, lebih-lebih dalam kitab Suci, seperti
Taurat, Dzabur, Injil dan Al – Qur'an (dalam sejarah Muhammad
tercacat peristiwa tentang Naskah Piagam Madinah) banyak
sekali menetapkan hukum untuk menjamin keadilan bagi
warganya merupakan jaminan bagi hak-hak asasi manusia.

Burhan Hamnach, FSH UIN Bandung, 2009 2


Lanjutan... Sejarah...
HAM DI YUNANI
• Socrates (470-399 SM) dan Plato (428-348 SM)
meletakkan dasar bagi perlindungan dan jaminan
diakuinya hak–hak asasi manusia. Konsepsinya
menganjurkan masyarakat untuk melakukan sosial
kontrol kepada penguasa yang zalim dan tidak
mengakui nilai–nilai keadilan dan kebenaran.
• Aristoteles (348-322 SM) mengajarkan pemerintah
harus mendasarkan kekuasaannya pada kemauan dan
kehendak warga negaranya.
Lanjutan... Sejarah...
HAM dalan Islam
Muhammad Bin Abdullah (622 M)  Kaum Muslimin
memiliki kesepakatan HAM tertulis  Piagam Madinah
 menghentikan pertentangan sengit antara Bani
‘Aus dan Bani Khazraj di Madinah.  hak-hak dan
kewajiban-kewajiban bagi kaum Muslim, kaum Yahudi,
dan komunitas penyembah berhala di Madinah,
sehingga membuat mereka menjadi suatu kesatuan
komunitas, yang dalam bahasa Arab disebut ummah.
• Piagam Madinah terdiri dari 47 pasal yang terdiri dari
hal Mukaddimah,dilanjutkan oleh hal-hal seputar
Pembentukan ummah, Persatuan seagama,
Persatuan segenap warga negara, Golongan
minoritas, Tugas Warga Negara, Perlindungan
Negara, Pimpinan Negara, Politik Perdamaian dan
penutup.
• September 1981, di Paris (Perancis), telah
diproklamasikan Deklarasi HAM Islam Sedunia.
• Deklarasi HAM Islam Sedunia itu terdiri dari
Pembukaan dan 22 macam hak-hak asasi manusia
yang harus ditegakkan.
Menurut Syekh Syaukat Hussain (1996), hak asasi
manusia (HAM) yang dijamin oleh agama Islam dapat
diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yaitu :
1. HAM dasar yang telah diletakkan oleh Islam bagi
seseorang sebagai manusia;
2. HAM yang dianugerahkan oleh Islam bagi kelompok
rakyat yang berbeda dalam situasi tertentu, status,
posisi dan lain-lainnya yang mereka miliki. Hak-hak
asasi manusia khusus bagi nonmuslim, kaum
wanita, buruh/pekerja, anak-anak, dan lainnya
merupakan beberapa contoh dari kategori hak
asasi manusia-hak asasi manusia ini.
PENGALAMAN INGGRIS, PRANCIS DAN AMERIKA SERIKAT
Inggris pada 15 Juni 1215 dengan lahirnya Piagam Magna Charta
yang memuat antara lain: Pertama kekuasaan Raja harus dibatasi;
Kedua, hak asasi manusia lebih penting dari kedaulatan Raja.
Kemudian diikuti dengan lahirnya Bill of Right (Undang-undang
Hak, 1689) satu undang-undang yang diterima oleh Parlemen
Inggris, setelah dalam tahun 1688 melakukan revolusi tidak
berdarah (The Glorious Revolution) dan berhasil melakukan
perlawanan terhadap Raja James II.
Di Amerika lahir the American Declaration of Independence of
1776 diikuti dengan Virginia Declaration of Right of 1776. Pada
tahun 1789 ---bersamaan waktunya dengan Revolusi Prancis--- Bill
of Right (Undang-undang Hak) yang disusun oleh rakyat Amerika,
kemudian naskah tersebut dimasukkan atau ditambahkan sebagai
bagian dari Undang-undang Dasar Amerika serikat tahun 1791
Di Prancis lahir Declaration des droits de I' home et du citoyen
(pernyataan hak-hak manusia dan warga negara, 1789) naskah
yang dicetuskan pada awal Revolusi Prancis ini sebagai perlawanan
terhadap kesewenang-wenangan raja dengan kekuasaan absolute.

Burhan Hamnach, FSH UIN Bandung, 2009 7


HAM DI INGGRIS
• Magna Charta  15 Juni 1215  pembatasan kekuasaan raja dan hak asasi
manusia lebih penting daripada kedaulatan raja.  hukum dan undang-
undang derajatnya lebih tinggi daripada kekuasaan raja.
• Isi Magna Charta adalah sebagai berikut :
a. Raja beserta keturunannya berjanji akan menghormati kemerdekaan, hak,
dan kebebasan Gereja Inggris.
b. Raja berjanji kepada penduduk kerajaan yang bebas untuk memberikan
hak-hak sebagi berikut :
- Para petugas keamanan dan pemungut pajak akan menghormati hak-
hak penduduk.
- Polisi ataupun jaksa tidak dapat menuntut seseorang tanpa bukti dan
saksi yang sah.
- Seseorang yang bukan budak tidak akan ditahan, ditangkap,
dinyatakan bersalah tanpa perlindungan negara dan tanpa alasan
hukum sebagai dasar tindakannya.
- Apabila seseorang tanpa perlindungan hukum sudah terlanjur ditahan,
raja berjanji akan mengoreksi kesalahannya.
Lanjutan... HAM Di Inggris
• Petition Of Rights  diajukan para bangsawan pada raja tahun 1628.
Isinya secara garis besar menuntut hak-hak sebagai berikut :
a. Pajak dan pungutan istimewa harus disertai persetujuan.
b. Warga negara tidak boleh dipaksakan menerima tentara di rumahnya.
c. Tentara tidak boleh menggunakan hukum perang dalam keadaan damai. 
• Hobeas Corpus Act  undang- undang yang mengatur tentang penahanan seseorang 
1679.
Isinya adalah sebagai berikut :
a. Seseorang yang ditahan segera diperiksa dalam waktu 2 hari setelah penahanan.
b. Alasan penahanan seseorang harus disertai bukti yang sah menurut hukum.
• Bill Of Rights  undang-undang yang dicetuskan tahun 1689
isinya mengatur tentang :
a. Kebebasan dalam pemilihan anggota parlemen.
b. Kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat.
c. Pajak, undang-undang dan pembentukan tentara tetap harus seizin parlemen.
d. Hak warga Negara untuk memeluk agama menurut kepercayaan masing-masing .
e. Parlemen berhak untuk mengubah keputusan raja.
HAM DI AMERIKA SERIKAT
• Declaration Of Independence Of The United States 
Pemikiran filsuf John Locke (1632-1704)  hak-hak alam 
seperti hak atas hidup, kebebasan, dan milik (life, liberty, and
property)  4 Juli 1776  deklarasi kemerdekaan yang
diumumkan secara aklamasi oleh 13 negara bagian
• Amanat Presiden Flanklin D. Roosevelt tentang “empat
kebebasan”  Kongres Amerika Serikat  6 Januari 1941
a. Kebebasan untuk berbicara dan melahirkan pikiran
(freedom of speech and expression).
b. Kebebasan memilih agama sesuai dengan keyakinan dan
kepercayaannya (freedom of religion).
c. Kebebasan dari rasa takut (freedom from fear).
d. Kebebasan dari kekurangan dan kelaparan (freedom from
want).
HAM DI PRANCIS
• Declaration Des Droits De L’homme Et Du Citoyen 
hak-hak manusia dan warga negara  1789  hak
atas kebebasan, kesamaan, dan persaudaraan atau
kesetiakawanan (liberte, egalite, fraternite) 
Lafayette
• 1791 dicantumkan dlm konstitusi Prancis 
ditambah dan diperluas lagi pada tahun 1793, 1848,
1793 dan 1795  J.J. Rousseau, Voltaire, serta
Montesquieu.
HAM oleh PBB
Setelah PD II  1946  Penyusunan piagam hak-hak asasi
manusia oleh organisasi kerja sama untuk sosial ekonomi
Perserikatan Bangsa-Bangsa  komisi hak asasi manusia
(commission of human right)  Sidang mulai januari 1947 di
pimpin Ny. Eleanor Rossevelt  10 Desember 1948 Sidang
Umum PBB di Istana Chaillot, Paris menerima Universal
Declaration Of Human Rights  58 Negara yang terwakil dalam
sidang umum tersebut, 48 negara menyatakan persetujuannya, 8
negara abstain, dan 2 negara lainnya absen  mencakup
sekumpulan hak yang lengkap baik itu hak sipil, politik, budaya,
ekonomi, dan sosial tiap individu maupun beberapa hak kolektif
 Undang-Undang Hak Asasi Manusia disahkan pada tahun
1998 di Inggris
KONSEP HAM DALAM PIAGAM PBB

Pembukaan : Demi memperteguh Hak Asasi Manusia, pada harga


dan derajat diri manusia, pada hak-hak yang sama, baik laki-laki
maupun perempuan dan bagi segala bangsa besar dan keci, dan
demi membangun keadaan dimana keadilan dan penghargaan
terhadap kewajiban-kewajiban yang timbul dari perjanjian-
perjanjian dan lain-lain sumber hukum Internasiona dapat
terpelihara.
Pasal 1 ayat(3) : mewujudkan kerjasama Internasional dalam
memecahkan persaoalan-persoalan Internasional di lapangan
ekonomi, sasial, kebudayaan atau yang bersifat kemanusiaan dan
berusaha serta menganurkan adanya penghargaan terhadap hak-
hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan dasarbagi semua
manusia tanpa membedakan bangsa, jenis kelamin, bahasa atau
agama.
Pengaruh sekuler  HAM tidak hanya kebutuhan biologis tapi juga
untuk kualitas hidup manusia, kecerdasan, intelektual, dan
kebutuhan spiritual  masyarakat modern.
K0NSEP HAM DALAM DUHAM
1. Paragraf 1 martabat alamiah dan hak-hak yang sama dan tidak
terasingkan
2. Paragraf 6 penghargaan umum terhadap pelaksanaan hak-hak
manusia dan kebebasan-kebebasan asas
3. Pernyataan (Proklamasi) Pembukaan
4. Pasal 1
5. Pasal 2
6. Pasal 29 (2)
7. Pasal 30
Kesatuan hak ekonomi, sosial, budaya, politik dan hukum dalam
satu paket (hak membangun)  kewajiban asasi
Prinsip HAM di Indonesia
• Prinsip-prinsip HAM dalam Konstitusi Indonesia (Pasal 28I, Pasal
28J UUD NRI Tahun 1945)
• Pengertian dan Prinsip HAM menurut Undang-Undang Nomor 39
Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia ( Bab I tentang Ketentuan
Umum dan Bab II tentang Asas-asas Dasar)
• Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada
hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum dan
Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia;
• Kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yang
apabila tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksananya
dan tegaknya hak asasi manusia.
INSTRUMEN HAM
NASIONAL
• Pengakuan Bangsa Indonesia  HAM
a. Pembukaan UUD 1945 Alinea Pertama
“…Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa…”
b. Pembukaan UUD 1945 Alinea keempat
“Kemudian daripada itu, …, Kemanusiaan yang adil dan beradab, …”  landasan idiil
pengakuan & jaminan HAM di Indonesia.
c. Batang Tubuh UUD 1945
- Pasal 28 A  Hak hidup, hak mempertahankan hidup & kehidupan
- Pasal 28 B  Hak membentuk keluarga & melanjutkan keturunan, Hak kelangsungan
hidup-tumbuh-berkembang utk anak, Hak perlindungan dr kekerasan & diskriminasi
- Pasal 28 C  Hak mengembangkan diri, Hak mendapatkan pendidikan & memperoleh
manfaat iptek & seni budaya, Hak memajukan diri dlm perjuangkan hak scr kolektif
- Pasal 28 D  Hak pengakuan-jaminan-perlindungan-kepastian hukum, Hak perlakuan
sama di hadapan hukum, Hak bekerja, Hak WN memperoleh kesempatan sama dalam
pemerintahan, Hak status WN
- Pasal 28 E  Hak beragama & beribadah, Hak memilih dikjar-pekerjaan-WN-tempat
tinggal, Hak kebebasan meyakini kepercayaan, Hak kebebasan berserikat-berkumpul-
mengeluarkan pendapat.
- Pasal 28 F  Hak berkomunikasi & memperoleh informasi, Hak mencari-memperoleh-
memiliki-menyimpan-mengolah-menyampaikan informasi
• Pengakuan Bangsa Indonesia  HAM
- Pasal 28 G  Hak perlindungan, Hak rasa aman & perlindungan dr ancmn
ketakutan, Hak bebas dr penyiksaan/perlakuan merendahkan derajat martabat
manusia, Hak memperoleh suaka politik
- Pasal 28 H  Hak hidup sejahtera, Hak mendapat kemudahan & perlakuan
khusus utk peroleh kesempatan & manfaat sama capai persamaan & keadilan, Hak
jaminan sosial, Hak milik pribadi
- Pasal 28 I  Hak utk hidup, Hak tdk disiksa, Hak kemerdekaan pikiran-hati nurani,
Hak tdk dituntut atas dsr hukum yg berlaku surut, Hak bebas dr perlakuan
diskriminatif, Hak masyarakat tradisional dihormati
d. Ketetapan MPR
- Tap MPR Nomor XVII/MPR/1998 ttg HAM  Tlh dicabut dng Tap Nomor Tap MPR
Nomor I/MPR/2003. Macam-macam HAM dlm Tap Nomor XVII/MPR/1998: Hak utk
hidup, Hak berkeluarga & melanjutkan keturunan, Hak keadilan, Hak kemerdekaan,
Hak atas kebebasan informasi, Hak keamanan, Hak kesejahteraan, Kewajiban,
perlindungan & pemajuan.
e. UU 39/1999 ttg HAM + UU 26/2000 ttg Pengadilan HAM
- Ps 4  Hak utk hidup, Ps 10  Hak utk berkeluarga, Ps 11 s.d. 16  Hak utk
mengembangkan diri, Ps 17 s.d. 19  Hak utk memperoleh keadilan, Ps 20 s.d. 27
 Hak atas kebebasan pribadi, Ps 28 s.d. 35  Hak atas rasa aman, Ps 36 s.d. 42 
Hak atas kesejahteraan, Ps 43-44  Hak turut serta dlm pemerintahan, Ps 45 s.d.
51  Hak wanita, Ps 52 s.d. 66  Hak anak
PEMBENTUKAN LEMBAGA
1. Komisi Nasional HAM [Dasar: Keppres No 5/93 tgl 7 Juni 1993  UU No 39/1999 ttg
HAM]
 Lembaga mandiri, kedudukan setingkat lembaga negara yg lain.
 Fungsi: pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, mediasi HAM.
 Tujuan: Mengembangkan kond yg kondusif plaks HAM suai PS,
UUD 45, Piagam PBB, Deklarasi Universal HAM. Meningkatkan
perlindungan & penegakan HAM guna perkemb pribadi manusia Indonesia
seutuhnya & kemampuannya berpartisipasi dlm brbagai bid kehdupan.
2. Pengadilan HAM [Dasar: UU No 26/2000 ttg Pengadilan HAM]
 Pengadilan khusus di lingk pengadilan umum, berkedudukan di
kab/kota.
 Khususbertugas & berwenangmemeriksa & memutus pelanggaran
HAM berat (termasuk di luar batas teritorial wil RI oleh WNI).
3. Pengadilan HAM Ad Hoc dibentuk atas usul DPR, dengan Keppres.
Peristiwa  Pelanggaran HAM berat sebelum terbit UU No. 26/2006
4. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi, dibentuk berdasarkan undang-undang 
Alternatif penyelesaian di luar Pengadilan HAM.
Hambatan penegakkan HAM
a.Faktor Kondisi Sosial-Budaya.
b.Faktor Komunikasi dan Informasi,
1) Letak geografis Indonesia yang luas
2) Sarana dan prasarana komunikasi dan informasi yang
belum terbangun secara baik
3) Sistem informasi untuk kepentingan sosialisasi yang
masih sangat terbatas.
C.Faktor Kebijakan Pemerintah.
1) Tidak semua penguasa memiliki kebijakan yang sama
tentang pentingnya jaminan hak asasi manusia.
2) Ada kalanya demi kepentingan stabilitas nasional, persoalan
hak asasi manusia sering diabaikan.
d.Faktor Perangkat Perundangan.
1) Pemerintahan tidak segera meratifikasi hasil-hasil
konvensi internasional tentang hak asasi manusia.
2) Kalaupun ada, peraturan perundang-undangannya masih
sulit untuk diimplementasikan.
e.Faktor Aparat dan Penindakannya (Law Enforcement).

1) Masih adanya oknum aparat yang secara institusi atau


pribadi mengabaikan prosedur kerja yang sesuai dengan hak
asasi manusia.
2) Tingkat pendidikan dan kesejahteraan sebagian aparat
yang dinilai masih belum layak sering membuka peluang
‘jalan pintas’ untuk memperkaya din.
3) Pelaksanaan tindakan pelanggaran oleh oknum aparat
masih diskriminatif, tidak konsekuen, dan tindakan
penyimpangan berupa KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme).
 
Pelanggaran HAM berat

Perihal pelanggaran berat yang dimaksudkan,


sesuai dengan UU No. 26 Tahun 2000 tentang
Pengadilan Hak Asasi Manusia, mencakup
Kejahatan Genosida dan Kejahatan
Kemanusiaan.
I) Kejahatan Genosida

Adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk


menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian
kelompok bangsa, ras, kelompok etnik, kelompok agama,
dengan cara:

a.membunuh anggota kelompok;

b.mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat


terhadap anggota-anggota kelompok;

c.menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan


mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau
sebagiannya;

d.memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah


kelahiran di dalam kelompok; atau

e.memindahkan secara paksa anak-anak dan kelompok tertentu ke


kelompok lain.
2)Kejahatan Terhadap Kemanusiaan
Adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dan serangan
yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut
ditujukan langsung terhadap penduduk sipil, berupa:
a.pembunuhan
b. pemusnahan
c. perbudakan;
d.pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa;
e.perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara
sewenang- wenang
f.penyiksaan;
g.perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan
kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk-bentuk
kekerasan seksual lain yang setara;
h.penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang
didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya,
agama, jenis kelamin, tau alasan lain yang telah diakui secara
universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional;
i.penghilangan orang secara paksa; atau
j.kejahatan apartheid.
Generasi HAM PBB
Generasi pertama:
Generasi ini mengacu kepada hak sipil dan politik, yaitu hak-hak
asasi manusia yang klasik terutama yang berasal dari teori-teori
kaum reformis yang dikemukakan pada awal abad ke-17 dan ke-
18, yang berkaitan dengan Revolusi-revolusi Inggris, Amerika
dan Perancis. Dipengaruhi oleh filsafat politik individualisme
liberal dan dokrin sosial-ekonomi laissez-faire, generasi ini
meletakan posisi HAM lebih pada terminologi yang negatif
("bebas dari") dari terminologi yang positif ("hak dari").
Termasuk dalam kelompok ini adalah hak-hak sebagaimana
dirumuskan dalam Pasal 2 – 21 Universal Declaration of Human
Right. Hak-hak ini telah diadopsi dalam konstitusi lebih dari 175
negara, dan mendominasi mayoritas deklarasi Internasional dan
kovenan-kovenan yang ditetapkan semenjak perang dunia ke-2,
yang secara romantis dipandang sebagai kemenangan
individualisme Hubbes dan Locke terhadap statisme Hegel.

Burhan Hamnach, FSH UIN Bandung, 2009 25


• Generasi Kedua
Generasi kedua ini mengacu kepada hak ekonomi, sosial dan
budaya, yang berakar secara utama pada tradisi sosialis yang
membayangi di antara saint simonias pada awal abad ke-19 di
Prancis dan secara beragam diperkenalkan melalui perjuangan
revolusioner dan gerakan-gerakan kesejahteraan setelah itu.
Dalam bagian yang luas ia merupakan suatu respon terhadap
pelanggaran dan penyelewengan-penyelewengan dari
perkembangan kapitalis, tanpa kritik esensial, konsepsi
kebebasan individual yang mentoleransi, bahkan
melegitimasi, ekploitasi kelas pekerja dan masyarakat
kolonial. Sebagai contoh, adalah ketentuan-ketentuan yang
dirumuskan alam Pasal-pasal 22-27 Universal Declaration of
Human Right, karena terlambatnya kedatangan dokrin Marxis-
Komunis dalam hubungan Internasional, internasionalisasi
hak-hak ini menjadi sedikit terlambat dalam beberapa hal.

Burhan Hamnach, FSH UIN Bandung, 2009 26


• Generasi ketiga;
Generasi kedua ini memuat sejumlah hak bersama atau hak
solidaritas (solidarity right) yang merupakan
rekonseptualisasi dari kedua generasi HAM sebelumya, Ia
dapat dipahami dengan cara terbaik sebagai suatu produk,
sekalipun sebagian masih dalam proses pembentukan, dari
kebangkitan dan kejatuhan Negara bangsa dalam paruh
kedua dari abad ke-20. tercantum dalam Pasal 28 Universal
Declaration of Human Right mencakup enam hak. Tiga dari
mereka merefleksikan bangkitnya nasionalisme dunia ketiga
dan keinginannya untuk mendistribusikan kembali kekuatan,
kekayaan dan nilai-nilai lain yang penting. Telah semakin
banyak mendapat perhatian hak bersama atau solidaritas
tersebut sebagi berikut:
1. hak atas pembangunan;
2. hak atas perdamaian;
3. hak atas lingkungan alam bersih;
4. hak atas sumberdaya alamnya;
5. hak atas warisan budayanya.
Burhan Hamnach, FSH UIN Bandung, 2009 27
Universalisme dan Partikularisme dalam Hak
Asasi Manusia
Ada tiga teori yang dapat dijadikan dasar yaitu:
• Pertama, teori realitas (realistic theory) Teori ini yang
mendasarkan pandangannya pada asumsi adanya sifat
manusia yang menekankan self interest dan egoisme dalam
dunia seperti anarkis, sehingga menimbulkan chaos tindakan
tidak manusiawi di antara individu dalam memperjuangkan
egoisme dan self interest-nya. Dengan demikian dalam situasi
anarkis prinsip universalitas moral yang dimiliki setiap individu
tidak dapat berlaku dan berfungsi. Untuk mengatasi situasi
demikian Negara harus mengambil tindakan berdasarkan
power dan security yang dimiliki dalam rangka menjaga
kepentingan nasional dan keharmonisan sosial dibenarkan.
Tindakan yang dilakukan Negara ini tidak termasuk dalam
katagori tindakan pelanggaran HAM oleh Negara.

Burhan Hamnach, FSH UIN Bandung, 2009 29


Universalisme….
 Kedua, teori relativisme kultural (cultural relativism theory)
Teori ini berpandangan bahwa nilai-nilai moral dan budaya
bersifat partikular (khusus), hal ini berarti bahwa nilai-nilai
moral HAM bersifat lokal dan spesifik, sehingga berlaku
khusus pada suatu Negara. Dalam kaitan HAM dengan teori ini
ada tiga model penerapan yaitu:
1. Penerapan HAM yang lebih menekankan pada hak sipil dan
hak pemilikan pribadi, model ini banyak dilakukan oleh
Negara-negara yang tergolong dunia maju;
2. Penerapan HAM yang lebih menekankan pada hak ekonomi
dan hak sosial, model ini banyak diterapkan Negara-negara
berkembang;
3. Penerapan HAM yang lebih menekankan pada hak penentuan
nasib sendiri (self determination) dan pembangunan ekonomi,
model ini banyak diterapkan Negara-negara terbelakang.

Burhan Hamnach, FSH UIN Bandung, 2009 30


Universalisme….
• Ketiga, teori radikal universalisme (radical
universalisme), Teori ini berpandangan bahwa semua
nilai termasuk nilai-nilai HAM adalah bersifat
universal dan tidak bias dimodifikasi untuk
menyesuaikan adanya perbedaan budaya dan sejarah
suatu Negara, nilai-nilai HAM berlaku disemua
tempat dan disembarang waktu serta dapat
diterapkan pada masyarakat yang mempunyai latar
belakang badaya dan sejarah yang berbeda. Dengan
demikian pemahaman dan pengakuan terhadap nilai-
nilai HAM berlaku sama dan universal bagi semua
Negara dan bangsa.
Burhan Hamnach, FSH UIN Bandung, 2009 31
Universalisme….

Menurut Muladi ada 4 (empat) kelompok pemikiran tentang universalisme-


partikularisme dalam HAM, baik yang berkaitan dengan pendirian negara-
negara, maupun kelompok-kelompok yang bersifat non pemerintah (NGO)
sebagai berikut:
1. Mereka yang berpandangan Universal-absolut yang melihat HAM sebagai
nilai-nilai universal sebagaimana dirumuskan di dalam The International Bill
of Human Rights. Mereka ini tidak menghargai sama sekali profil sosial
budaya yang melekat pada masing-masing bangsa. Penganut pandangan ini
adalah negara-negara maju dan bagi negara-negara berkembang mereka ini
seringkali dipandang eksploitatif, karena menerapkan HAM sebagai alat
untuk menekan dan instrument penilai (tool of judgement).
2. Mereka yang berpandangan Universal-relatif. Mereka ini juga memandang
persoalan HAM sebagai masalah universal, namun demikian perkecualian
(exeption) yang didasarkan atas asas-asas hukum international tetap diakui
keberadaannya. Sebagai contoh dapat dikemukakan disini ketentuan yang
diatur dalam pasal 29 ayat (2) Universal Declaration of Human Right yang
menegaskan bahwa:"In the exercise of his rights and freedoms, everyone
shall be subject only to such limitation as are determined by law solely for
the purpose of securing due recognition and resfect for the rights and
freedom of others and of meeting the jus requirements of morality, public
order and the general welfare in a democratic society“.

Burhan Hamnach, FSH UIN Bandung, 2009 32


Universalisme….

1. Mereka yang berpandangan Patrikularistik-absolut, yang


melihat HAM sebagai persoalan masing-masing bangsa, tanpa
memberikan alasan yang kuat, khususnya dalam melakukan
penolakan terhadap berlakunya dokumen-dokumen
internasional. Pandangan ini bersifat chauvinis, egois,
defensive dan pasif tentang HAM.
2. Mereka yang berpandangan Patrikularistik-relatif, yang
memandang persoalan HAM disamping masalah universal
juga merupakan masalah nasional masing-masing bangsa.
Berlakunya dokumen-dokumen international harus
diselaraskan, diserasikan dan diseimbangkan serta
memperoleh dukungan dan tertanam (embedded) dalam
budaya bangsa. Pandangan ini tidak sekedar defensife, tetapi
juga secara aktif berusaha mencari perumusan dan
pembenaran karakteristik HAM yang dianutnya.

Burhan Hamnach, FSH UIN Bandung, 2009 33


Universalisme….

Perbedaan perspektif ini dipengaruhi oleh aliran atau paham yang


dianut dan juga dengan berbagai golongan yang diperlakukan
dengan tidak adil. Ada empat kelompok hak-hak asasi, yaitu:
1. Kelompok Hak-hak asasi negatif atau liberal diperjuangkan oleh
liberalisme untuk melindungi kehidupan pribadi terhadap campur
tangan Negara atau kekuatan-kekuatan sosial lain. Hak pribadi
dimaksud ialah hak-hak kebebasan pada bidang-bidang minimal
kehidupan yang sangat penting demi keutuhan otonomi orang.
2. Kelompok Hak-hak asasi aktif (demokrasi) diperjuangkan oleh
kaum liberal dan republikan. Hak-hak tersebut berkaitan dengan
asas kedaulatan rakyat, setiap pemerntah berada di bawah
kekuasaan rakyat, rakyat berhak untuk menentukan arah
perkembangan masyarakat melalui lembaga Negara. Maka semua
warga Negara berhak memilih wakil-wakilnya ke dalam badan
yang berwenang untuk membuat Undang-undang, rakyat berhak
untuk mengangkat dan mengontrol pemerintah, hak untuk
menyatakan pendapatnya, hak atas kebebasan pers dan hak
untuk membentuk perkumpulan publik.
Burhan Hamnach, FSH UIN Bandung, 2009 34
Universalisme….

1. Kelompok Hak-hak asasi positif merupakan kebalikan dari hak-


hak negatif, yaitu justru menuntut prestasi-prestasi tertentu dari
Negara. Negara wajib memberikan perlindungan hukum. Faham
hak asasi positif adalah berdasarkan anggapan bahwa Negara
merupakan lembaga yang diciptakan dan dipelihara oleh
masyarakat untuk memberian pelayanan-pelayanan tertentu
dan masyarakat berhak untuk menuntutnya.
2. Kelompok Hak-hak asasi sosial merupakan perluasan paham
tentang kewajiban Negara, termasuk juga usaha untuk
menjamin dan seperlunya menciptakan kesamaan minimal
antara semua warga masyarakat atau menjamin tuntutan-
tuntutan sosial yang asasi, meliputi: hak atas jaminan-jaminan
sosial, hak atas pekerjaan, hak atas pilihan tempat dan jenis
pekerjaan, atas upah yang wajar, atas perlindungan terhadap
pengangguran, hak untuk membentuk serikat kerja dengan
bebas dan hak atas pendidikan, juga hak ikut serta dalam
kehidupan kultural masyarakat

Burhan Hamnach, FSH UIN Bandung, 2009 35

Anda mungkin juga menyukai