Anda di halaman 1dari 3

NAMA : DWI PARDIONO KULIAH : HAK ASASI MANUSIA (HAM)

NIM : 855735425 SEMESTER : III (TIGA)

1. Sejak abad ke-13 perjuangan untuk mengukuhkan jaminan perlindungan HAM telah dimulai. Namun usaha
ini mengalami kemajuan pesat pada abad ke-20. Kemajuan dalam usaha perlindungan HAM pada abad ke-20
diilhami oleh terjadinya dua kali perang dunia yang ditandai dengan penistaan terhadap sejumlah hak dasar
manusia, termasuk hak hidup. Tidak lama kemudian, usaha ini telah menjelma menjadi suatu gerakan global.
Bahkan belakangan, isu-isu HAM menjadi kata kunci yang menentukan keberhasilan diplomasi suatu Negara
dalam pergaulan internasional.

Sinyalemen masih sering terjadi pelanggaran HAM bahkan kita dengar, meski perlindungan hak asasi manusia
telah menjadi gerakan global sejak Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia melalui Sidang Umum di
Istana Chaillot, Paris pada tanggal 19 Desember 1948. Sinyalemen tersebut tidak selamanya benar, tetapi tidak
jarang pula muncul karena perbedaan persepsi dalam memandang pelaksanaan perlindungan HAM suatu
Negara. Perbedaan tertersebut dimungkinkan bukan saja karena setiap Negara memiliki sejarah perlindungan
HAM yang berbeda, tetapi juga suatu Negara dapat menganut prinsip yang berbeda dengan Negara lain.

Perkembangan dan pengakuan hak asasi manusia di Dunia berjalan secara perlahan dan beraneka ragam
diantaranya :

1. Hak Asasi Manusia di Yunani


a. Dasar bagi perlindungan dan jaminan diakui hak-hak asasi manusia diletakkan oleh filosof
Yunani, Socrates (470-399 SM) dan Plato (428-348 SM). Konsepnya menganjurkan masyarakat
untuk melakukan sosial kepada penguasa yang zalim dan tidak mengakui nilai-nilai keadilan dan
kebenaran.
b. Pemerintah harus mendasarkan kekuasaannya pada kemauan dan kehendak warna Negara
diajarkan oleh Aristoteles (348-322 SM).

2. Hak Asasi Manusia di Inggris


Perjuangan hak asasi manusia yang terjadi di Inggris tampak dengan adanya berbagai dokumen
kenegaraan yang berhasil disusun dan disahkan. Dokumen-dokumen tersebut antara lain :
a. Magna Charta di cetuskan pada tanggal 15 Juni 1215 yang prinsip dasarnya memuat pembatasan
kekuasaan raja dan hak asasi manusia lebih penting dari pada kedaulatan raja. Isinya diantaranya :
 Raja beserta keturunannya berjanji akan menghormati kemerdekaan, hak, kebebasan Gereja
Inggris
 Raja berjanji kepada penduduk kerajaan yang bebas memberikan hak-haknya.
b. Petition Of Rights yang pada dasarnya berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai hak-hak rakyat
beserta jaminannya. Petisi ini berisi tuntutan para bangsawan pada tahun 1628 diantaranya :
 Pajak dan pungutan istimewa harus disertai persetujuan.
 Warga Negara tidak boleh dipaksakan menerima tentara di rumahnya.
 Tentara tidak boleh menggunakan hukum perang dalam keadaan damai.
c. Hobeas Corpus ACT adalah undang-undang yang mengatur tentang penahanan seseorang (1679)
yang isinya :
 Seseorang yang di tahan segera diperiksa dalam waktu 2 hari setelah penahanan.
 Alasan penahanan seseorang harus disertai bukti yang sah menurut hukum.
d. Bill Of Rights merupakan undang-undang yang dicetuskan tahun 1689 dan diterima parlemen
Inggris dan isinya mengatur tentang :
 Kebebasan dalam memilih anggota parlemen.
 Kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat.
 Pajak, undang-undang dan pembentukan tentara tetap harus seizing parlemen.
 Hak warga Negara untuk memeluk agama menurut kepercayaan masing-masing.
 Parlemen berhak mengubah keputusan raja.
3. Hak Asasi Manusia di Amerika Serikat
Filsuf John Locke (1632-1704) yang merumuskan dan menemukan pemikiran hak-hak alam, seperti
hak atas hidup, kebebasan dan milik (life, liberty, and property) menjadi pegangan bagi rakyat
Amerika sewaktu memberontak melawan penguasaan Inggris pada tahun 1776. Deklarasi
Kemerdekaan Amerika Serikat yang dikenal dengan Declaration of independent of the United States
adalah pemikiran John Locke.

4. Hak Asasi Manusia di Prancis


Perumusan hak asasi manusia di Prancis dirumuskan dalam suatu naskah pada Revolusi Prancis.
Kesewenang-wenangan rezim lama yang melatar belakangi perjuangan dan perlawanan itu. Naskah
tersebut dikenal dengan Declaration Des Droits De L’homme Et Du Citoyen yaitu pernyataan
tentang hak atas kebebasan, kesamaan, dan persaudaraan atau kesetiakawanan.

5. Hak Asasi Manusia oleh PBB


Pada tahun 1946 setelah perang dunia kedua disusunlah rancangan pagam hak-hak asasi manusia oleh
organisasi kerja sama untuk sosial ekonomi Perserikatan Bangsa – Bangsa yang terdiri dari 18
anggota. PBB membentuk komisi hak asasi manusia (commission of human right), yang sidangnya
dimulai pada bulan Januari 1947 di bawah pimpinan Ny. Eleanor Rossevelt. Baru 2 tahun kemudian,
tanggal 10 Desember 1948 Sidang Umum PBB diselenggarakan di Istana Chaillot, Paris menerima
baik hasil kerja panitia tersebut. Karya itu berupa Universal declaration of human Rights. Isi
kandungannya diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Hidup
2. Kemerdekaan dan keamanan badan
3. Diakui kepribadiannya
4. Memperoleh pengakuan yang sama dengan orang lain menurut hukum untuk mendapat jaminan
hukum dalam perkara pidana.
5. Masuk dan keluar suatu Negara
6. Mendapat asylum (perlindungan)
7. Mendapatkan suatu kebangsaan
8. Mendapatkan hak milik atas benda
9. Bebas mengutarakan pikiran dan perasaan
10. Bebas memeluk agama
11. Mengeluarkan pendapat
12. Berapat dan berkumpul
13. Mendapat jaminan sosial
14. Mendapat pekerjaan
15. Berdagang
16. Mendapatkan pendidikan
17. Turut serta dalam gerakan kebudayaan dalam masyarakat
18. Menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan keilmuan

6. Hak Asasi Manusia di Indonesia


Hak asasi manusia di Indonesia bersumber dan bermuara pada pancasila. Artinya adalah pelaksanaan
hak asasi manusia tersebut harus memperhatikan garis-garis yang telah ditentukan dalam ketentuan
falsafah Pancasila. Melaksanakan hak asasi manusia harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang
terkandung dalam pandangan hidup bangsa Indonesia, yaitu pancasila. Sebab pada dasarnya tidak ada
hak yang dapat dilaksanakan secara mutlak tanpa memperhatikan hak orang lain.
2. => Socrates (470-399 SM) dan Plato (428-348) mengemukakan bahwa dasar bagi perlindungan dan jaminan
diakuinya hak-hak asasi manusia. Konsepsinya menganjurkan masyarakat untuk melakukan sosial
control kepada pengasa yang zalim dan tidak mengakui nilai-nilai keadilan dan kebenaran.
=> John Locke (1632-1704) yang merumuskan hak-hak alam, seperti hak atas hidup, kebebasan dan milik ,
sekaligus menjadi pegangan bagi rakya Amerika sewaktu memberontak melawan pengasa Inggris pada
tahun 1776. Pemikirannya mengenai hak-hak dasar ini terlihat jelas dalam Deklarasi Keerdekaan
Amerika Serikat yang dikenal dengan Declaration of Independenceof the United States yakni berisi
“Bahwa sesungguhnya semua bangsa diciptakan sama derajatnya oleh sang Maha Pencipta. Bahwa
semua manusia dianugrahi oleh Pencipta hak hidup, kemerdekaan, dan kebebasan untuk menikmati
kebahagiaan.

3. Menguraikan konsep kekuasaan politik kita perlu melihat pada kedua elemennya, yakni kekuasaan dari akar
kata kuasa dan politik yang berasal dari bahasa Yunani Politeia (berarti kiat memimpin kota /polis).
Sedangkan kuasa dan kekuasaan kerap dikaitkan dengan kemampuan untuk membuat gerak yang tanpa
kehadiran kuasa (kekuasaan) tidak akan terjadi, misalnya kita bisa menyuruh adik kita berdiri yang tak akan
dia lakukan tanpa perintah kita (untuk saat itu) maka kita memiliki kekuasaan atas adik kita. Kekuasaan
politik dengan demikian adalah kemampuan untuk membuat masyarakat dan negara membuat keputusan yang
tanpa kehadiran kekuasaan tersebut tidak akan dibuat oleh mereka.
Bila seseorang, suatu organisasi, atau suatu partai politik bisa mengorganisasi sehingga berbagai badan negara
yang relevan misalnya membuat aturan yang melarang atau mewajibkan suatu hal atau perkara maka mereka
mempunyai kekuasaan politik.
Variasi yang dekat dari kekuasaan politik adalah kewenangan (authority), kemampuan untuk membuat orang
lain melakukan suatu hal dengan dasar hukum atau mandat yang diperoleh dari suatu kuasa. Seorang polisi
yang bisa menghentian mobil di jalan tidak berarti dia memiliki kekuasaan tetapi dia memiliki kewenangan
yang diperolehnya dari UU Lalu Lintas, sehingga bila seorang pemegang kewenangan melaksankan
kewenangannya tidak sesuai dengan mandat peraturan yang ia jalankan maka dia telah menyalahgunakan
wewenangnya, dan untuk itu dia bisa dituntut dan dikenakan sanksi.
Sedangkan kekuasaan politik, tidak berdasar dari UU tetapi harus dilakukan dalam kerangka hukum yang
berlaku sehingga bisa tetap menjadi penggunaan kekuasaan yang konstitusional.

4. Hak-Hak Sipil Dan Politik diantaranya :

 Hak hidup.
 Hak bebas dari penyiksaan dan perlakuan tidak manusiawi.
 Hak bebas dari perbudakan dan kerja paksa.
 Hak atas kebebasan dan keamanan pribadi.
 Hak atas kebebasan bergerak dan berpindah.
 Hak atas pengakuan dan perlakuan yang sama dihadapan hukum.

5. Pembunuhan Munir Munir Said Thalib merupakan seorang aktivis yang aktif memperjuangkan hak-hak asasi
manusia. Munir meninggal dunia dalam perjalanan menggunakan pesawat menuju Amsterdam, Belanda. Uji
forensik kepolisian Belanda memperlihatkan bahwa ada jejak senyawa arsenikum dalam proses otopsi. Munir
diduga meninggal karena diracun oleh seseorang. Ada pihak yang tidak suka terhadap sepak terjang Munir
dalam memperjuangkan hak asasi manusia. (KOMPAS.COM)

Anda mungkin juga menyukai