PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang
dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak
kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi.
Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu
hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi ini.
HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada
era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup
tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita
melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau
pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.
Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia
yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus
dihormati, dijaga, dan dilindungi. hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah
merupakan upaya menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui
aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum.
Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi Hak Asasi
Manusia menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama antara individu,
pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer), dan negara.
1|Page
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah hak asasi manusia baru muncul setelah Revolusi Perancis, dimana
para tokoh borjuis berkoalisi dengan tokoh-tokoh gereja untuk merampas hak-hak
rakyat yang telah mereka miliki sejak lahir. Akibat dari penindasan panjang yang
dialami masyarakat Eropa dari kedua kaum ini, muncullah perlawanan rakyat dan
yang akhirnya berhasil memaksa para raja mengakui aturan tentang hak asasi
manusia.
Diantaranya adalah pengumuman hak asasi manusia dari Raja John kepada
rakyat Inggris tahun 1216. Di Amerika pengumuman dilakukan tahun 1773. Hak
asasi ini lalu diadopsi oleh tokoh-tokoh Revolusi Perancis dalam bentuk yang
lebih jelas dan luas, serta dideklarasikan pada 26 Agustus 1789. Kemudian
deklarasi Internasional mengenai hak-hak asasi manusia dikeluarkan pada
Desember 1948.
2|Page
berkeberatan jika hak-hak asasi manusia dibidang ekonomi terlalu ditonjolkan.
Sebaliknya, hak yang bersifat politik di negara-negara Eropa barat merupakan
hasil perjuangan panjang melawan tirani, dan telah berhasil mewujudkan
demokrasi dan gaya hidup yang cukup tangguh. Dapat dikatakan bahwa hak
politik lebih berakar dalam tradisi masyarakat barat ketimbang hak ekonomi.
a. MAGNA CARTA
Dimasa kesewenangan raja inggris yang bernama John Lackland.
Waktu itu para bangsawan merasa tidak puas dan berhasil memaksa raja John
untuk menandatangani perjanjian yang mereka namakan Magna Charta atau
Piagam Agung. Namun piagam ini hanya memuat pembatasan kekuasaan raja
dan hak asasi manusia lebih penting daripada kedaulatan raja. Tak seorang
pun dari warga negara merdeka dapat ditahan atau dirampas harta
kekayaannya atau diasingkan atau dengan cara apapun dirampas hak-haknya,
kecuali berdasarkan pertimbangan hukum. Piagam Magna Charta itu
menandakan kemenangan telah diraih sebab hak-hak tertentu yang prinsip
telah diakui dan dijamin oleh pemerintah. Piagam tersebut menjadi lambang
munculnya perlindungan terhadap hak-hak asasi karena ia mengajarkan
bahwa hukum dan undang-undang derajatnya lebih tinggi daripada kekuasaan
raja.
3|Page
b. PETITION OF RIGHTS
d. BILL OF RIGHTS
4|Page
Demikian juga muncul diamerika yang diilhami pemikiran filsuf John
Locke (1632-1704) yang merumuskan hak-hak alam, seperti hak atas hidup,
kebebasan, dan milik (life, liberty, and property), kemudian menjadi pegangan
bagi rakyat Amerika sewaktu memberontak melawan penguasa Inggris pada tahun
1776 M. Pemikiran John Locke mengenai hak–hak dasar ini terlihat jelas dalam
Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat yang dikenal dengan DECLARATION
OF INDEPENDENCE OF THE UNITED STATES.
Declaration of Independence di Amerika Serikat menempatkan Amerika
sebagai negara yang memberi perlindungan dan jaminan hak-hak asasi manusia
dalam konstitusinya, kendatipun secara resmi rakyat Perancis sudah lebih dulu
memulainya sejak masa Rousseau. Kesemuanya atas jasa presiden Thomas
Jefferson. Presiden Amerika Serikat lainnya yang terkenal sebagai “pendekar” hak
asasi manusia adalah Abraham Lincoln, kemudian Woodrow Wilson dan Jimmy
Carter. Amanat Presiden Flanklin D. Roosevelt tentang “empat kebebasan” yang
diucapkannya di depan Kongres Amerika Serikat tanggal 6 Januari 1941 yakni :
a. Kebebasan untuk berbicara dan melahirkan pikiran (freedom of speech and
expression).
b. Kebebasan memilih agama sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya
(freedom of religion).
c. Kebebasan dari rasa takut (freedom from fear).
d. Kebebasan dari kekurangan dan kelaparan (freedom from want).
2. Pembagian hak menjadi tiga: hak kebebasan kehidupan pribadi, hak kebebasan
kehidupan rohani, dan hak kebebasan membentuk perkumpulan dan perserikatan.
5|Page
3. Pembagian hak menjadi dua: kebebasan negatif yang memebentuk ikatan-
ikatan terhadap negara untuk kepentingan warga; kebebasan positif yang meliputi
pelayanan negara kepada warganya.
HAM menurut versi Barat hanya melihat dari sisi larangan negara
menyentuh hak-hak. Hak asasi dalam pandangan barat tidak dengan sendirinya
mengharuskan negara memberi jaminan keamanan atau pendidikan, dan lain
sebagainya. Akan tetapi untuk membendung pengaruh Sosialisme dan
Komunisme, partai-partai politik di Barat mendesak agar negara ikut campur-
tangan dalam memberi jaminan hak-hak asasi seperti untuk bekerja dan jaminan
sosial.
6|Page
Barat mendefinisikan HAM sebagai hak yang melekat pada diri setiap
manusia sejak lahir secara alami tanpa ada kaitan sama sekali dengan ajaran
agama apa pun. HAM dalam pandangan Barat murni merupakan hasil pemikiran
dan penetapan akal semata, terlepas sama sekali dari dogma agama.
Selain itu, HAM dalam pandangan Barat tidak statis, tapi berubah-ubah
tergantung penilaian akal yang dikuasai hawa nafsu terhadap situasi dan kondisi
serta kepentingan, karena lepas dari doktrin agama sama sekali. Bisa jadi, sesuatu
yang dianggap HAM pada saat ini, namun di kemudian hari tidak lagi dianggap
sebagai HAM. Begitu pula sebaliknya, sesuatu yang tidak dianggap HAM pada
saat ini, namun di kemudian hari bisa dianggap sebagai HAM.
7|Page
sesuai dengan nilai mata uang di zaman itu. Dan menghabiskan 250 juta lembar
kertas berbentuk selebaran.
Nah, bisa jadi saat ini mengkonsumsi Narkoba dianggap musuh besar
HAM di berbagai belahan dunia, namun di kemudian hari justru Narkoba
dianggap sebagai HAM, bahkan gaya hidup masa depan, sebagaimana Kasus
Miras. Gejala itu sudah mulai ada, misalnya sejak beberapa tahun lalu di
Indonesia ada usulan dari Lingkar Ganja Nusantara kepada Badan Narkotik
Nasional dan pemerintah serta DPR RI agar melegalisasi ganja.
Itulah sebabnya, HAM dalam pandangan Barat tidak memiliki kaidah dan
batasan yang jelas, sehingga manakala definisi HAM mereka berbenturan dengan
kepentingan mereka sendiri atau kemauan hawa nafsu mereka, maka mereka
berlindung dibalik pengecualian-pengecualian atau ketentuan-ketentuan hukum
khusus atau perubahan ketetapan Konvensi HAM.
HAM menurut versi Barat hanya melihat dari sisi larangan negara
menyentuh hak-hak. Hak asasi dalam pandangan barat tidak dengan sendirinya
8|Page
mengharuskan negara memberi jaminan keamanan atau pendidikan, dan lain
sebagainya. Akan tetapi untuk membendung pengaruh Sosialisme dan
Komunisme, partai-partai politik di Barat mendesak agar negara ikut campur-
tangan dalam memberi jaminan hak-hak asasi seperti untuk bekerja dan jaminan
sosial.
Selain itu, HAM dalam perspektif Barat lebih mengutamakan hak dari
pada kewajiban, karena itu, HAM dalam konsep Barat lebih terkesan
individualistik. Dalam hal ini, penggunaan hak oleh seseorang kurang
memperhatikan kewajiban memelihara hak-hak orang lain.
9|Page
demikian, kebebasan individu memang perlu dibatasi seandainya dalam penerapan
atau pemanfaatannya bisa mengancam atau bisa merugikan kepentingan
masyarakat umum yang pada hakikatnya terdiri dari “individu-individu lain” itu.
10 | P a g e
dicantumkan hak untuk mengatur kekayaan dan sumber-sumber nasional secara
bebas sebagaimana tercantum dalam kedua kovenan tersebut.
Namun demikian, adanya pembedaan hak sipil dan hak politik dengan hak
ekonomi dan sosial masih tetap menimbulkan persepsi yang berbeda-beda
mengenai apa yang merupakan pelanggaran HAM. Negara-negara Barat
berpendapat bahwa pelanggaran HAM hanya menyangkut pelanggaran hak sipil
dan hak politik saja, khususnya yang berkaitan dengan hak dan kebebasan
Hak asasi manusia menurut uni soviet berbeda dari konsepsi-konsep yang
lazim di Barat. Dalam Uni Soviet, penekanan ditempatkan pada hak ekonomi dan
sosial seperti akses ke perawatan kesehatan, gizi yang memadai, pendidikan di
semua tingkatan, dan pekerjaan dijamin. Pemerintah Uni Soviet menganggap ini
sebagai hak yang paling penting, tanpa yang politik dan hak-hak sipil yang
berarti.
11 | P a g e
arah keadaan aman dan makmur. Keharmonian sangat dihargai, sedangkan konflik
dianggap sebagai sumber perpecahan dan hal-hal buruk lainnya.
Praktik di kebudayaan Timur yang sangat menghormati orang tua dan orang
yang berpangkat tinggi. Kadang-kadang terkejut menonton wawancara televisi
yang dilakukan wartawan Australia dengan pemimpin-pemimpin politik di mana
sikap sang wartawan itu sangat "kurang ajar". Kebebasan untuk menghantam para
pemimpin politik dan pejabat pemerintah secara terbuka dan langsung barangkali
tidak diterima di banyak negara Asia karena dianggap sangat bertentangan dengan
kebudayaan Timur. Meskipun demikian ini tidak berarti bahwa masyarakat Timur
sama sekali tidak dibenarkan untuk mengkritik pemimpinnya. Tetapi caranya
mesti sesuai dengan kebudayaan Timur. Jadi di dalam masyarakat timur pun
kritikan terhadap pemimpin juga ada, hanya saja caranya lain. Walaupun mereka
tidak boleh mencaci maki para pejabat pemerintah, namun para wartawan di Asia,
termasuk juga yang dari Indonesia, pada umumnya sangat pandai mengejek para
pemimpin politik mereka dengan caranya sendiri, yaitu secara halus dan tidak
langsung.
12 | P a g e
"Kewajiban-kewajiban dasar bagi masyarakat dan pemerintah di negara-
negara ASEAN". Walaupun Deklarasi Bangkok tersebut menyebutkan hak-hak
asasi manusia sebagai suatu konsep yang “universal” namun wakil Negara-negara
Asia pada umumnya berpendapat bahwa konsep yang diperjuangkan oleh Negara-
negara barat itu sebetulnya tidak “universal”, melainkan merupakan hasil
kebudayaan politik barat dan pada dasarnya kurang sesuai unrtuk diterapkan
begitu saja di Negara-negara Timur yang tengah menghadapi tantangan-tantangan
ekonomi, social, dan politik yang sangat berbeda dengan apa yang dialami oleh
Negara-negara Barat. Karena itu, deklarasi Bangkok menekankan pentingnya latar
belakang sejarah, kebudayaan, dan agamadalam memahami dan melaksanakan
konsep hak-hak asasi.
Di Timur, dalam hal ini Islam, memaknai konsep HAM lebih bersifat
theosentris (segala sesuatu berpusat kepada Tuhan). Artinya, Islam lebih memihak
hak Tuhan dari pada hak hak pribadi. Manusia dalam hal ini dilihat hanya sebagai
makhluk yang dititipi hak-hak dasar dari Tuhan, bukan sebagai pemilik mutlak.
Oleh karena itu, manusia wajib memeliharanya sesuai dengan aturan Tuhan.
Penggunaan hak tersebut tidak boleh bertentangan dengan keinginan Tuhan.37
HAM dalam konsep Timur (Islam) jelas berorientasi theosentris, sehingga
larangan dan perintah lebih didasarkan atas ajaran Islam yang bersumber dari al-
Qur‟an dan Hadis. Disini al-Qur‟an menjadi transformasi dari kualitas kesadaran
manusia. Manusia di perintah untuk hidup dan bekerja di dunia ini dengan
kesadaran penuh bahwa ia harus menunjukan kepatuhannya kepada kehendak
Allah. Mengakui hak-hak dari manusia adalah sebuah kewajiban dalam rangka
kepatuhan kepada Allah.
13 | P a g e
berjalan seimbang, yang pada giliranya memberi dimensi keharmonisan di dalam
hidup individu, masyarakat, bangsa dan negara, bahkan antar negara.
BAB III
PENUTUP
14 | P a g e
A. Kesimpulan
B. Saran
Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyesuaikan dan mengimbangi
antara HAM kita dengan orang lain. Dan kita juga harus membantu negara dalam
mencari upaya untuk mengatasi atau menanggulangi adanya pelanggaran-
pelanggaran HAM yang ada di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
15 | P a g e
http://www.masbied.com/2011/06/23/benturan-islam-dengan-barat-dalam-
memandang-ham/
http://harisscivic.blogspot.com/2012/04/makalah-ham-dalam-perspektif-
islam_25.html
http://oeebudhi.blogspot.com/2012/01/makalah-hak-asasi-manusia.html
http://dreamlandaulah.wordpress.com/2010/12/15/perbedaan-hak-asasi-manusia-
dalam-pandangan-barat-dan-islam/
16 | P a g e