PADA TINDAKAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini, calon wirausaha diharapkan:
Pendahuluan
Salah satu ciri seorang pengusaha adalah pikirannya yang lebih beriorentasi pada
tindakan (action) dari pada sekedar bermimpi, berkata-kata, berpikir-pikir, atau
berwacana. Seorang pengusaha selalu menghadapi risiko, ketidakpastian, dan
keterbatasan dalam setiap masalah yang dihadapi. Kalau dia hanya berkata-kata
dan tak bertindak, segala kesempatan yang ada berubah menjadi bencana
(kerugian).
Selain itu, seorang pengusaha juga harus memiliki orientasi PDCA-plan, do,
check, action. Ini berarti dia tidak hanya sekedar merencanakan berbagai strategi
dan taktik, tetapi juga melaksanakannya. Secara spesifik, seorang pengusaha harus
menghindari NATO (no action talk only), NADO (no action dream only), NACO
(no action concept only).
NATO hanya akan menghasilkan gosip, NADO hanya menghasilkan visi tanpa
tindakan, dan NACO hanya menghasilkan teori dan falsafah. Umumnya, yang
berpikiran NACO adalah akademis yang berpikir menggunakan logika formal.
Cara berpikir NACO adalah sebagai berikut.
Seorang konseptor atau teoretikus, bekerja dengan data dan jarang sekali berada di
lapangan. Sebaliknya, seorang wirausaha menghabiskan 90% dari waktunya
dilapangan bersama-sama dengan karyawan, pemasok, dan pelanggan-
pelanggannya.
Karena bekerja dengan data, maka supaya valid dan ilmiah, seorang konseptor
harus terbiasa menguji data-datanya, membangun model, dan melakukan validasi.
Masalahnya, kalau seorang konseptor tidak menguasai keadaan dan informasi di
lapangan, dia bisa menjadi ragu akan keputusannya sehingga cenderung
mengulangi lagi siklus di atas, yaitu mengumpulkan data lagi. Akibat, dia bisa
berputar-putar dan lebih berorientasi pada pikiran dari pada tindakan.
Menurut Covey, manusia yang efektif adalah manusia yang dilandasi oleh sikap-
sikap adil (fairness), mengedepankan persamaan (equity), memiliki integritas
(integrity), jujur (honesty), martabat dan keseimbangan, mau melayani, sabar,
tekun, peduli, keteguhan hati, dan senantiasa berpikir positif.
Nilai-nilai seperti di atas sangat penting karena akan membuat anda lebih percaya
diri, lebih ringan dalam bertindak. Orang-orang yang tidak memiliki integritas,
kurang adil, dan tidak jujur cenderung akan tidak stabil emosinya dan hidup tidak
damai. Dia bisa memiliki usaha, tetapi sulit menjadi besar.
Selain itu, Covey juga mengemukakan bahwa karakter seseorang itu dibentuk
oleh kebiasaan (habit). Oleh karena itu, kebiasaan yang harus dikembangkan oleh
seseorang wirausaha adalah kebiasaan-kebiasaan yang bersifat produktif. Secara
spesifik, kedelapan kebiasaan tersebut adalah be proactive, begin with the end in
mind, put first things first, think win/win, seek first to understand-then to be
understood, synergize, sharpen the saw, they find their voice, and help others find
theirs (Covey, 2004)
Salah satu contoh yang tepat untuk menggambarkan perilaku proaktif dapat
dibaca di buku Who Moved My Cheese? (Johnson, 1998).
Seperti tikus yang Anda kenal, mereka adalah binatang yang dikenal cerdik dan
rajin bekerja. Mereka selalu bergerak mencari makan ke mana bau makanan
tercium. Demikianlah, Sniff dan Scurry selalu bergerak proaktif dalam mencari
keju. Saat keju dari Stasiun C hilang, mereka memperhatikannya dan langsung
pergi mencari keju di stasiun lainnya tanpa berpikir bahwa keju itu hanya pergi
untuk sementara.
Sedangkan dua orang kurcaci, Hem dan Haw, terbelenggu oleh past memory-nya
yang mengatakan “keju’’ itu sudah ada di sana setiap hari. Keju itu sudah menjadi
“hak’’-nya. Ketika keju itu hilang, mereka justru menyalahkan lingkungan.
Mereka terlena dengan keadaan sebelumnya, bahwa keju itu harus ada di sana.
Ketika keju itu hilang, mereka berteriak-teriak menyalahkan orang yang dicurigai
telah memindahkannya.
Mereka tidak segera mencari keju itu di tempat yang lain, tetapi tetap menunggu
dan kembali ke tempat yang sama setiap hari. Mereka berkutat dengan pemikiran
menghilang (Johnson, 1998). Secara jelas, perbedaan dari mereka berdua adalah
sebagai berikut.
Pelajaran yang dapat diambil dari simbolisasi di atas adalah: lebih baik proaktif,
bertindak cepat mengenali lapangan, dan memiliki pertimbangan yang ‘’good’’
dari pada melakukan sesuatu secara lambat dengan pertimbangan yang ‘’great’’.
Keputusan dalam melakukan sesuatu dapat diperbaiki secara simultan apabila
sudah dilaksanakan.
Manusia akan marah, tidak bisa menerima. Manusia akan menunggu. Mereka
terbelenggu oleh tradisi. Karena keju itu selalu dapat ditemui di sana secara cuma-
segera bertindak membanting setir atau mencari “keju’’ di tempat lain, melainkan
cuma, mereka merasa keju adalah haknya. Mereka punya hak menerima secara
menghimpun kekuatan agar “keju’’-nya dikembalikan.
cuma-cuma. Rutinitas adalah belenggu. Dan manusia menuntut agar keju itu
Mereka berdemo,Karena
"dikembalikan’’. berteriak-teriak, membakar
tidak kembali, banmulai
manusia karet,panik,
merusak
lalupintu dan jendela,
marah-marah.
melakukan
Mereka menggedor-gedor tembok, berteriak-teriak mencari perhatian. Melakukan
unjuk rasa berhari-hari, bahkan ada yang bertahun-tahun.
rally
Itulah dengan
terjadi disepeda
banyakmotor keliling
perusahaan dan kota sampai
dialami ibu pekerja
oleh para kota mencari perhatian.
yang secara
Padahal, perusahaan
rutin menerima
Dilakukan Manusia “keju’’
‘' sudah
(gaji) tanpa mengerti bagaimana kinerja perusahaannya.tidak
tidak punya kekuatan apa-apa lagi dan mereka
bisa
Merekadibayar lagi. mengerti
juga tidak Rasa diperlakukan tidakekonomi
bahwa keadaan adil membuat manusiaperusahaan
yang dihadapi tidak melihat
“keju’’ di tempat lain. Karyawan-karyawan yang berputar-putar
tidak selalu baik. Sehingga “keju’’ itu bisa sewaktu-waktu menghilang kalau di sana, sama
tindakannya
mereka tidak dengan para manajerdan
ikut memikirkannya yang memberiperusahaan
membantu janji, tak beradaptasi.
ubahnya dengan
Namun,dua
makhluk kurcaci (Hem dan Haw) dalam
begitu “keju’’ itu menghilang, mereka tidak buku Who Moved My Cheese?
Apa yang Dilakukan Manusia ‘’Tikus”?
Manusia “tikus’’ tidak terbelenggu oleh rutinitas. Setiap hari mereka bergerak
menuju rezeki. Kalau rezeki hari ini ada di sini, mereka menghabiskan waktu di
sini. Kalau tiba-tiba rezeki itu ada di sini, mereka pindah ke tempat lain yang lebih
menjanjikan.
Manusia “tikus’’ tidak marah-marah kalau rezekinya hilang. Keadaan ekonomi
tidak selalu baik. Oleh karena itu, mereka harus selalu memiliki alternatif. Sebelum
keju di Stasiun C menghilang, mereka sudah mengenali keju-keju di stasiun
lainnya. Meski jalan menuju Stasiun C jauh lebih enak dan nyaman, mereka tidak
malas melewati rute-rute baru yang tidak pasti dan berliku-liku.
Manusia “tikus’’ tidak mudah mengeluh, marah-marah, atau menuntut “hak’’-nya
dari orang lain. Manusia ‘berbekal ketulusan dan keikhlasan, kerajinan, ketekunan,
dan bekerja keras. Akibatnya, mereka selalu menemukan jalan keluar. Mereka tidak
merasa perlu menghimpun kekuatan dari orang lain sebab dalam setiap krisis
baginya, kita tidak bisa terlalu mengandalkan orang lain yang juga sedang
menderita. Semua perlakuan tidak adil harus diterima dengan ikhlas.
Manusia “tikus” memilih segera masuk ke dalam sekoci kecil, mencari bantuan ke
tempat lain daripada meributkan kapal besar yang hendak karam.
Di banyak perusahaan yang terganggu keadaan ekonominya, manusia “tikus” sudah
pergi meninggalkan perusahaan sebelum dia benar-benar karam meskipun tidak
mendapatkan uang pesangon sama sekali. Sementara kolega-koleganya (tipe
kurcaci) justru menunggu sampai pesangon benar-benar dibayarkan. Namun, saat
pesangon dibayarkan pada para kurcaci, manusia “tikus” sudah menjadi wirausaha
yang terhormat di tempat yang lain.
Peabody, 2002
Manusia yang beriorientasi pada tindakan tidak hanya mengejar pencapaian tujuan,
akan tetapi juga berburu tujuan yang benar. Bayangkan,roh kita sedang menatap
jasad kita yang dimasukkan ke liang kubur pada saat proses pemakaman kita.
Bayangkan apa yang dikatakan para pelayat dengan jujur tentang kita. Apakah kita
senang dengan apa yang kita dengar ?apakah itu yang ingin kita ingat tentang kita?
Jika tidak, jelas kita harus mengubah semua tindakan kita saat ini. Kita harus
mengendalikan hidup kita. Ini dapat dilakukan dengan menuliskan kembali misi
pribadi hidup kita yang menggambarkan tujuan dan citra diri yang kita inginkan
Menemukan misi pribadi jelas bukanlah hal yang mudah. Terkadang, kita harus
menemukannya dari kejadian-kejadian memilukan yang membentuk kebajikan dan
mendapatkan filosofi hidup. Secara bertahap, kebajikan dapat diperoleh melalui
tahap-tahap sebagai berikut:
hbb kdck
4.kebajikan Filosofi
mkxxkdnnnnnnnnnnnnnn
nnnnnnncdjdncnnccncncn 3.keilmuan (valid/ reality) Pembelajaran
ccnjdcndjcnjdcnfbg
Supaya mampu berorientasi pada tindakan, manusia harus mengenal dan paham
betul situasi yang dihadapi. Anda harus mengenal lingkungan (pasar) dimana Anda
berada, produk yang Anda tangani, pasar dan konsumennya, harga, lokasi, siklus
ekonomi, latar belakang suatu keadaan, dan seterusnya. Namun kenyataannya,
semua ini tidak mudah.
Pengindraan Fisik
Kesulitan manusia menafsirkan dunia ini tidak lepas dari fitrah kita yang memiliki
pancaindra yang terbatas. Memiliki kesempurnaan pancaindra saja belum cukup
untuk menangkap realita kehidupan dan menjadi wirausaha yang tangguh dan
mampu berorientasi pada tindakan (action oriented). Apalagi bila anda memiliki
salah satu panca indra yang kurang sempurna. Itu saja sudah membedakan orang
yang satu dengan yang lainnya.
Kami akan mengajak anda menerawang perjalanan anda mengenal jagat raya ini,
mulai dari bayi sampai tumbuh menjadi manusia dewasa. Renungi baik-baik
bahwa kita makhluk yang belajar dengan segala keunikan dan kesulitannya. Anda
mungkin tidak ingat betul apa yang anda lakukan saat anda keluar dari rahim
ibunda. Namun, Anda bisa melihat apa yang dilakukan makhluk – makhluk kecil
yang baru lahir. Kita ambil saja contoh hewan-hewan mamalia.
Kendati belum mengenal betul orangtuanya dan matanya masih terkunci rapat,
seekor bayi kanguru bisa dengan cepat memasuki kantong ibunya. Demikian pula
dengan seorang anak kera yang masih buta, mampu menemukan puting susu
ibunya karena pada titik itulah terdapat elemen tubuh dengan temperatur tinggi
(paling hangat) pada induknya.
Begitu matanya terbuka, dia belum bisa menangkap gambar secara sempurna.
Mulanya, dia hanya bisa melihat bentuk umum. Meski bisa menyebut “papa” atau
“mama”, dia belum bisa membedakan orang yang satu dengan yang lain.
Perjalanan manusia tradisional memahami dunia fisik ini sungguh kompleks dan
memerlukan bantuan orang lain. Bayangkan , apa jadinya kalau seseorang tidak
memiliki kelengkapan indra, atau salah satu indranya tak berfungsi dengan baik.
Mereka akan semakin sulit memahami isi dunia ini menurut kesepakatan umum.
Manusia Sakti
Semua yang saya jelaskan di atas adalah level ke-1 pada bagan kesempurnaan
persepsi yang saya sebut sebagai anugerah. Kami sebut begitu karena memperoleh
kesempurnaan indra adalah sebuah anugerah, apalagi bisa mengendalikannya
secara simultan. Namun, ini belum sempurna betul. Manusia yang sempurna
adalah manusia yang sakti, yang dengan cepat menafsirkan isi semesta alam ini
dan meresponnya. Kalau ada bahaya, dia akan memberi tahu pengikut-pengikutnya
jauh sebelum kejadian. Dia mampu menerawang jauh ke depan dan apa yang di
terawang dan diucapkannya itu ternyata benar-benar menjadi kenyataan. Dan
mereka yang diberi tahu ikut selamat. Manusia sakti itu adalah manusia yang
mencapai level ke-4 pada bagan kesempurnaan persepsi. Itulah manusia yang
mencapai level kebajikan, level filosofi.
Pengalaman Hidup
Ilmu Pengetahuan
Manakah yang datang lebih dulu, pengalaman hidup atau keilmuan? Keduanya
bisa berjalan bersama-sama, bisa juga terpisah kalau anda tidak sempat mengecap
pendidikan di bangku sekolah. Manusia modern, sejak umur lima tahun (bahkan
sekarang sejak usia tiga tahun) sudah dikirim orangtuannya ke bangku sekolah.
Anda mulai belajar tentang hukum-hukum alam yang telah ditemukan orang-orang
hebat yang menghasilkan rumus-rumus terkenal.
Melawan Mitos
Anda menjadi lebih kritis dan tidak bisa dibohongi oleh sembarang orang yang
anda temui di jalan yang selalu mengaitkan gejolak alam dengan roh-roh halus,
setan, jin, keuntungan, dan mitos-mitos lainnya. Sebagai entrepreneur berilmu,
anda menjadi lebih kritis. Kini, anda mengerti tak ada jalan pintas mengejar
kekayaan, tak bisa lewat seminar-seminar, atau memuja sang berhala di puncak-
puncak gunung yang dijaga juru-juru kunci sakti. Atau yang membungkus
kebenaran dengan hal-hal yang seakan-akan sakral dan tak boleh dibantah.
Namun, pada saat yang bersamaan, anda juga belajar menafsirkan kehidupan dari
teman, guru, orangtua, sopir bus, para penumpang kendaraan umum, dan
sebagainya yang anda temui di jalan dan sekolah. Inilah yang saya sebut dengan
pengalaman hidup, sesuatu yang menempa kepribadian, tata nilai, dan belief kita.
Ia bisa menjadi filter dalam menangkap makna.
Anda melewati masa kecil, remaja sampai dewasa berbeda satu dengan yang
lainnya. Anda yang mengalami kepahitan di masa kecil mungkin mempunyai
obsesi agar kepahitan itu tidak terulang lagi. Namun, ada sebagian orang yang
bertindak sebaliknya. “Justru karena saya mendapatkannya tidak mudah, maka
orang lain pun tidak boleh memperolehnya begitu saja dari saya. Kalau perlu
mereka harus lebih sakit lagi”.
Orang-orang seperti itu adalah orang yang harus dikasihi karena hidup mereka
terbelenggu oleh rantai-rantai besi dan bola-bola batu yang berat dengan badan
yang memar. Demikianlah pengalaman hidup menentukan tindakan anda.
Kebajikan
Akhirnya, pengetahuan itu, kendati teruji benar adanya, harus ditempatkan pada
kebajikan-kebajikan penerapan. Sebab sekalipun sahih, pengetahuan itu bersifat
hidup dan dapat dipatahkan oleh pengetahuan-pengetahuan yang muncul
belakangan. Kebajikan membuat kepemimpinan seseorang lebih dari sekadar
pemimpin biasa. Dia bak magnet yang memberikan visi, hope, dan inspirasi.
Untuk dapat menjadi seseorang yang berorientasi pada tujuan, lakukanlah dalam
hidup Anda langkah-langkah sebagai berikut.
Sebagai contoh , tujuan Anda sebagai wirausaha adalah hidup sukses dan bahagia
di daerah Anda berusaha (misalnya di Pasar XL). Lalu, tetapkan hal-hal kecil
yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan, misalnya Anda memulai dengan
bekerja pada orang lain selama sekian tahun dan memulai usaha sablon kaos
karena sebelumnya Anda bekerja di usaha yang sama. Jadi, Anda sudah mengenal
betul jenis dan lika-liku usaha ini. Lalu Anda mengambil langkah-langkah
konkret, seperti: 1) Membeli alat sablon berkualitas baik; 2) Membuka usaha lebih
pagi dari pedagang lainnya; 3) Tidak mengambil keuntungan yang terlalu tinggi
pada tahap awal, tetapi lebih mengedepankan volume penjualan;dan sebagainya.
Kebiasaan ini berkaitan dengan sikap yang mengedepankan prioritas. Sering kali
manusia menghabiskan waktu untuk bereaksi (reaktif) pada situasi darurat, bukan
menginvestasikan waktu untuk mengembangkan kemampuan dan mencegah
situasi darurat itu. Manusia seperti ini kurang memahami perbedaan makna antara
urgent (mendesak) dengan important (penting). Urgent adalah situasi yang
mendesak, sedangkan penting membutuhkan perhatian yang besar.
Untuk mengatasi hal ini, diperlukan waktu yang lebih banyak untuk bekerja
dengan perencanaan, mengembangkan hubungan, memanfaatkan peluang-peluang
yang muncul dan me-recharge pengetahuan. Orang sering lupa bahwa
perencanaan merupakan bagian penting dari kewirausahaan, dari sebuah tindakan.
Intinya adalah seseorang harus fokus pada hal-hal yang urgent dengan membuat
prioritas, dan menyadari bahwa tidak semua hal dikategorikan urgent. Demikian
pula kita tidak bisa mengatasi semua masalah. Selesaikan masalah-masalah
tertentu saja yang bisa diselesaikan, dan lainnya akan mengikuti. Sekali lagi, kita
hanya bisa menyelesaikan sebagian masalah saja, karenanya kita wajib
memilihnya.
Mereka adalah keluarga Anda, karyawan, manajer, investor, bank, konsultan, para
pemasok dan penyalur produk-produk / jasa-jasa Anda, para pembeli franchise
Anda, dan tentu saja konsumen, nasabah, klien, atau pelanggan-pelanggan Anda.
Dengan memberikan prioritas pertam pada klien yang terdesak tersebut, masalah
dapat diselesaikan. Klien Anda merasa dimengerti dan dihargai sehingga mereka
akan membalas dengan hubungan yang lebih baik lagi.
Habit #6 : Sinergi
Dalam berwirausaha, Anda harus mencari sinergi, yaitu suatu total yang lebih
besar dari penjumlahan elemen-elemen tunggalnya. Misalnya, ada 2 pihak A dan
B, dan bila masing-masing bekerja sendiri-sendiri, masing-masing hanya akan
menghasilkan 2 buah, dan kalau dijumlahkan A+B = 4.
Dengan sinergi anatar A dan B, maka 2+2 > 4. Inilah yang disebut sinergi. Lawan
dari sinergi disebut disergy, yang berarti A+B < 4.
Sinergi yang efektif sangat bergantung pada komunikasi. Sering kali seseorang
tidak mau dan tidak mampu mendengarkan lawan-lawannya (to listen) dan
merespons. Mereka hanya mampu sekadar mendengar (to hear) dan bereaksi
secara refleks. Reaksi yang ditunjukkan adalah reaksi defensif, mutung, atau pasif.
Juga, bertindak melawan atau menghindari dan tidak bersikap kooperatif.
Kooperatif (kerja sama) dan komunikasi adalah dua kaki dari hubungan yang
bersinergi.
Banyak orang ingin mempunyai usaha, tetapi mereka lebih senang menjadi mitra
yang pasif. Mereka tidak mau mengerti bahasa bisnis memerlukan kesabaran,
ketekunan, dan kerja keras di samping juga menghadapi risiko rugi. Yang mereka
bayangkan hanyalah keuntungan belaka. Risiko tak dapat mereka bayangkan
karena mereka tak pernah berada di lapangan. Kalau demikian, yang terjadi
bukanlah sinergi, melainkan disergy.
Oleh karena itu, selalu carilah rekan usaha yang saling melengkapi,yang
berorientasi pada sinergi agar Anda dapat berorientasi pada tindakan.
Habit ini berkaitan dengan upaya yang dilakukan seseorang untuk melatih
ketahanan, fleksibilitas, dan kekuatannya. Upaya yang dapat dilakukan adalah
memberi makanan pada jiwa melalui kegiatan-kegiatan spiritual, hidup yang
seimbang, melakukan meditasi atau bisa juga dengan membaca buku-buku self
help yang membangkitkan semangat atau mendengarkan musik dengan kata-kata
yang menggairahkan.
Charles Darwin
Menemukan keunikan berarti mengenal potensi yang dimiliki, yang tersebar pada
empat elemen utama, yaitu pikiran (mind), tubuh, hati, dan jiwa. Jika pikiran terus
dikembangkan dan visi yang hebat dapat dirumuskan, maka hal tersebut dapat
memampukan seseorang untuk mengembangkan potensi terbesar seseorang,
lembaga atau perusahaan. Itulah lentera jiwa.
Kali ini, Anda akan diajak instruktur Anda berjualan di kaki lima. Ini adalah
latihan yang benar-benar rill. Anda harus memecahkan tabungan, mencari bantuan
modal dari keluarga, meminjam atau menjual sesuatu yang sudah tidak Anda
butuhkan lagi supaya bisa berpartisipasi.
Singkatnya, Anda harus memulai usaha dan mengambil risiko. Tentu saja ini
bukan pengambilan risiko yang ngawur. Anda didorong agar meraih keuntungan
di kaki lima. Dan setelah selesai berjualan, Anda bisa mengembalikan modal
Anda. Jadi, usahakanlah mendapat keuntungan.
Oleh karena itu, pilihlah barang/jasa yang hendak Anda jual di kaki lima sebaik
mungkin; cari lokasi berjualan dengan traffic yang aman, legal, dan ramai; belilah
bahan-bahan jualan dari pemasok yang berkualitas dan harganya murah (karena
Anda akan menjualnya kembali); lakukan cara-cara yang persuasif dalam
berjualan; dan cepat ambil tindakan bila Anda kurang beruntung.
Ingat, nasib Anda berada pada diri Anda sendiri, bukan orang lain. Jadi,
lakukanlah tindakan yang terbaik dengan analisis yang cerat. Latihan ini bukan
saja menguji nyali dan intuisi Anda, melainkan juga melemaskan/meregangkan
urat-urat pancaindra Anda.
Tes ini adalah tes mengenai Brain Color. Perhatikan pertanyaan-pertanyaan pada
kuesioner berikut ini, dan silakan mengambil alat tulis, lalu berikan skor pilihan
Anda.
Anda diminta memberi skor antara 1 sampai dengan 4 pada setiap baris kata-kata
di bawah ini. Pada statements di bawah ini, Anda akan menemukan kata-kata
yang biasa Anda temui. Beberapa kata lebih Anda sukai dari kata yang lainnya
karena kata-kata tersebut lebih mewakili diri Anda. Maka berilah Skor 4 pada kata
yang mewakili diri Anda, dan 1 yang bukan mewakili diri Anda. Sedangkan kata
yang mendekati diri Anda beri skor 3 atau 2.
Perhatikan, mengisinya harus baris demi baris (horizontal), bukan vertikal. Anda
baru boleh pindah ke baris berikutnya setelah selesai satu baris selesai.
Setelah selesai, jumlahkan skor setiap kolom dan isilah total skor di bagian
bawah. Kini, lingkari total skor yang tertinggi. Dosen Anda akan memberi
penjelasan apa warna cara berpikir Anda. Renungkan dan pikirkan cara untuk
berubah bila Anda kurang berkenan dengan warna pikiran Anda.
Sumber : Glazov, S.N.. 2007. What Color is Your Brain? A Fun And Fascinating
Approach To Understanding Yourself And Others. Thorofare : Slack Inc.
1. Isilah baris demi baris, jangan mengisi secara vertikal. Ingatlah, setelah
satu baris selesai, Anda baru boleh pindah ke baris selanjutnya.
2. Dalam setiap baris tidak boleh ada skor yang sama, jadi harus ada skor 1,
2, 3, dan 4 sejernih-jernihnya dan sejujur-jujurnya.
3.
Berikan Penilaian Tentang Diri Anda
4=Saya sekali (sangat setuju)
3=Mendekati
2=Agak kurang
1=Jarang/bukan saya sama sekali (sangat tidak setuju)
A B C D
______ Tepat waktu ______ Komunikatif ______ Rasa ingin tahu ______Kesenangan
Ketika bekerja sama dengan orang lain, saya melihat diri saya sebagai :
______ Coach ______ Pemain team ______ Problem solver _____ Troubl
Shooter
Hitung total skor Anda, skor terbanyak di A berarti Anda termasuk manusia tipe
A, bila
Skor Anda terbanyak di B, maka Anda termasuk manusia tipe B, dan
seterusnya.
Pertanyaan :
MBTI
semangat -Mengembangkan
usaha
-Menyemangati