Anda di halaman 1dari 14

Pola Pikir Wirausaha

Oleh: Hery Wibowo

September 27, 2011

Berbicara tentang kewirausahaan, menurut penulis adalah berbicara tentang mindset (pola pikir) dan
method (sistem kerja, langkah, prosedur, tehnik). Tulisan kali akan membahas mengenai pola pikir
wirausaha yang dikembangkan dari pemikiran Neal Thornberry. Menurut Neal Thornberry[1], Pola pikir
wirausaha melibatkan 10 kualitas, sebagai berikut (yang akan coba dikupas lebih dalam oleh penulis)

1. Memiliki Locus of Control internal

Locus of Control (lokus kendali) adalah istilah untuk menggambarkan bagaimana seseorang berpikir
tentang kendali hidupnya. Seseorang yang memiliki kendali eksternal, adalah mereka yang merasa
bahwa hidupnya dikendalikan oleh faktor-faktor diluar dirinya, seperti cuaca, kebijakan pemerintah,
keluarga, pacar, peraturan kantor dan lain-lain. Sehingga mereka hanya punya sedikit sekali punya
kontrol terhadap kehidupannya. Mereka cenderung pasrah, dan mengikuti ‘kehendak’ di luar dirinya.
Sebagai contoh “wah hujan nih, mau gimana lagi, sudah pasti kita tidak bisa belajar dengan konsentrasi,
habis hujan..” dan sebagainya. Intinya, hidup mereka dikendalikan oleh daya-daya diluar dirinya, dan
mereka meyakini bahwa tidak banyak yang mampu dilakukan untuk mengatasinya. Sebaliknya kendali
internal (internal locus of control) adalah pemikiran bahwa kita adalah pusat kendali. Cuaca boleh hujan,
namun kita tetap punya kontrol penuh untuk membuat hati kita sedih/senang karena adanya hujan
tersebut. Seorang wirausaha, diyakini memiliki kendali internal tersebut. Mereka yakin bahwa dirinyalah
pusat kendali, bukan atasan, cuaca, kebijakan pemerintah dll.

2. Memiliki toleransi untuk ambiguitas

Beberapa ahli sering mengatakan bahwa salah satu blok kreativitas adalah keenganan untuk berbeda,
kemalasan untuk mencari yang tidak biasa dan ketidakbersediaan untuk bermain-main dengan sesuatu
yang menurut orang kebanyakan ganjil. Sebaliknya, seorang wirausaha memiliki toleransi untuk berbuat
berbeda dan melanggar hal-hal yang dianggap pakem. Sebagai contoh: pakem yang umum buat mereka
yang ingin membuka restoran adalah; bukalah di tempat yang ramai. Namun demikian, saat ini sudah
sangat banyak contohnya dimana restoran yang dibuka di tempat terpencil (jauh diatas gunung, di pulau,
di tengah sawah, dll) justru diserbu oleh pelanggannya.
3. Kesediaan untuk mengaji orang yang lebih cerdas dari dirinya. Seorang wirausaha sejati sangat
mengenal dirinya, dan ia menyadari bahwa dirinya bukanlah dewa. Ia sangat sadar akan kelebihan dan
potensi, dan juga terkait hal-hal yang kurang dikuasainya. Oleh karena itu, mereka selalu siap untuk
berbagi pikiran dan wawasan, serta mengisi kekosongan-kekosongan dalam usahanya. Sebagai contoh,
beberapa orang mahasiswa yang membuka bisnis cuci motor, sangat sadar akan keterbatasannya dengan
cairan kimia sabun. Oleh karena itu, mereka ikhlas bekerja sama dengan mahasiswa kimia/farmasi untuk
menghasilkan formula sabun yang tidak panas ditangan, wangi dan tahan lama bersihnya. Satu hal
adalah bahwa, mereka tidak pernah takut tersaingi. Sebaliknya, mereka sangat sadar bahwa sinergitas
akan menghasilkan jauh lebih banyak dari yang dapat dibayangkan. Sinergi bukanlah satu ditambah satu
sama dengan dua, namun satu ditambah satu bisa menjadi tiga, tujuh atau bahkan sebelas.

4. Konsistensi untuk selalu berkreativitas, membangun dan mengubah berbagai hal. Begitu seseorang
berkecimpung dalam dunia wirausaha, maka seyogianya ia harus siap berenang dalam kreativitas. Hal ini
sangat bisa dimaklumi,mengingat beberapa peluang bisnis, terutama yang pintu (entrance) untuk
memulainya tidak sulit untuk dibuka (tidak butuh keterampilan khusus, tidak butuh modal besar dll),
akan sangat mudah dipenuhi oleh para pemula (start-up). Sehingga yang tadinya bisnis baru tersebut
berada di lautan biru (blue ocean) dalam waktu singkat ia harus berdarah-darah di lautan mera (red
ocean) karena ratusan pesaingnya saling berebutan kue. Lalu bagaimana caranya bertahan dalam lautan
darah seperti itu? Satu hal, yaitu konsistensi untuk selalu berkreativitas. Perusahaan waralaba ayam KFC,
adalah contoh yang bisnis yang memiliki konsistensi untuk selalu berkreativitas. Hampir setiap bulan
mereka selalu mengeluarkan paket-paket baru, seperti paket hemat plus CD musik, burger dengan harga
terjangkau, paket ulang tahun, paket porsi anak-anak plus mainan anak (biasanya tokoh film kartun
tertentu), interior ruangan yang selalu update dan dilengkapi taman bermain mini dll. Belum ditambah
jika memasuki bulan ramadhan, maka KFC dengan kreativitasnya yang tinggi, akan meluncurkan paket
sahur, paket berbuka, paket berdua dll. Dengan itu semua, daya tahan sebuah bisnis terhadap
persaingan menjadi semakin kuat. Ia tidak akan mudah runtuh terhadap serbuan kompetitor yang
semakin dasyhat.

5. Dorongan yang kuat untuk peluang dan kesempatan

Mata seorang wirausaha, adalah seperti mata elang. Mereka selalu awas terhadap peluang-peluang
baru. Mereka –dengan kemampuan intuisinya yang selalu ditempa- mampu membaca trend jaman.
Salah satu contoh kepekaan ini adalah apa yang dilakukan oleh Trans Corp dengan Proyek Trans
Studionya. Mereka melihat kesempatan yang besar pada bisnis hiburan di Bandung Ibukota Jawa Barat.
Jumlah penduduk yang berjumlah kurang lebih 40 juta ditambah penghuni Jabodetabek yang sekitar 20
juta, menjadi alasan yang sangat kuat untuk mendirikan kawasan terpadu yang sarat hiburan kelas dunia
untuk keluarga. Inilah mata elang wirausaha. Mereka mampu melihat peluang dan berani mengambil
tindakan untuk menangkapnya.
6. Rasa urgenitas yang tinggi. Para tokoh bisnis sering mengatakan pameo ini “inovasi atau mati”. Apa
artinya? Artinya adalah bahwa inovasi sudah merupakan sesuatu harga mati, ini adalah sesuatu yang
urgen dan tidak bisa ditunda-tunda lagi. Mengapa? Karena kompetitor begitu banyak dan pasar sangat
haus terhadap inovasi baru. Mari kita lihat trend pasar telepon selular. Inovasi yang terjadi disini dapat
dikatakan hampir terjadi setiap hari. Jika kita membaca surat kabar, maka sangat mudah ditemukan iklan
yang mengabarkan teknologi terbaru dari sebuah telepon selular. Inilah bentuk dari urgenitas yang
sangat tinggi. Para pelaku alat telekomunikasi canggih tersebut sangat paham, bahwa lengah satu
langkah dapat berarti ancaman kebangkurtan (ditinggalkan pelanggannya).

7. Perseverance. Mereka menjaga dan memelihara idenya untuk kemudian diwujudkan. Beberapa orang
hanya berhenti pada level menemukan ide baru. Namun, para wirausahawan sejati, mereka memelihara,
mengembangkan dan berusaha mewujudkan ide tersebut. Nurfitira Khoirunnisa[2] adalah contoh yang
baik untuk menjelaskan karakter ini. Ia memiliki ide untuk membuat penghapus elektrik gara-gara
badannya yang kurang tinggi, sehingga tidak dapat menjangkau seluruh bagian papan tulis di sekolahnya.
Berkaca dari situasi itu, ia dan rekannya kemudian berusaha menciptakan penghapus elektrik. Inilah
contoh preserverasi, yaitu usaha untuk menemukan ide baru kemudian berusaha mematangkan dan
mewujudkannya.

8. Resilience (ketahanan). Wirausaha yang tangguh memiliki sikap seperti boneka anak-anak yang jika
dipukul selalu kembali ke posisi semula. Inilah kewirausahaan yang sesungguhnya. Tidak ada satupun
usaha yang tanpa penghalang dan tanpa hambatan. Namun, daya tahan ini akan mengembalikan kita
kembali ke posisi semula. Sudah terlalu banyak para pelaku usaha mental dan jatuh diterjang angin.
Namun tidak terlalu banyak yang kemudian dapat kembali ke posisi semula. Inilah sikap ketahanan yang
perlu dimiliki setiap kita yang sadar bahwa hidup adalah perjuangan, dan perjuangan selalu memerlukan
kekuatan untuk bangkit setelah jatuh dan bangun setelah terjerembab oleh kerasnya kehidupan.

9. Optimis. Optimis, secara sederhana dapat diartikan sebagai lompatan dari satu aktivita ke aktivitas
lain, tanpa kehilangan antusiasme. Optimis adalah juga bentuk keyakinan bahwa tujuan akan tercapai
dan target akan terpenuhi dengan kekuatan sendiri. Mungkin para pembaca mengenal sosok Jerry
Aurum, seorang fotographer ternama. Ia adalah contoh seorang wirausaha yang sangat optimis dan
yakin dengan kapabilitas yang dimilikinya. Saat ini, berbagai institusi, dan perusahaan besar di Indonesia
sudah menggunakan jasanya[3]. Optimisnya antara lain dibuktikan dengan kegigihannya dalam memulai
usaha fotographinya. Ia mengirimkan 500 eksemplar kalender ke berbagai perusahaan di Indonesia yang
berisi foto-foto hasil karyanya. Dengan rasa optimisnya, ia beranggapan bahwa minimal pasti ada satu
dua perusahaan yang akan menggunakan jasanya. Hal itu kemudian terbukti, dan akhirnya berbagai
tingkatan klien berlomba-lomba menggunakan jasanya.
10. Rasa humor tentang diri sendiri. Ini adalah bentuk rasa besar hati. Kemampuan mentertawakan diri
sendiri adalah salah bentuk kapabilitas untuk mengkoreksi dan bahkan mengkritik diri sendiri. Ini adalah
sebuah rasa legowo untuk tidak menilai diri sendiri sudah mencapai prestasi yang optimal. Sebaliknya
sikap ini mendorong kita untuk selalu melihat hal-hal belum maksimal dan punya potensi untuk
dikembangkan. Rasa humor terhadap diri sendiri, juga akan mampu memacu kreativitas dalam diri untuk
selalu mencari sisi-sisi yang belum tereksplorasi.

Hampir senada dengan penjelasan dimuka, Rita dan Ian[4] menjelaskan tentang Pola pikir wirausaha
(Entrepreneurial Mindset) sebagai berikut:

Mereka, secara bersemangat, selalu mencari peluang-peluang baru.

Mengeksplor berbagai kesempatan dengan pendekatan/disiplin yang tidak biasa

Mereka secara efektif hanya mengeksplor peluang terbaik dan menjauhi berlelah-lelah dengan mengejar
setiap kesempatan

Mereka fokus pada eksekusi, terutama eksekusi yang adaptif.

Mereka menyatukan energi setiap orang dalam domain mereka

Berbasis penuturan dimuka, semakin jelaslah bahwa ranah kewirausahaan memang tidak saja di
transaksi keuangan bisnis. Namun lebih jauh dari itu, terminologi entrepreneurship juga mencakup sikap,
karakter, antusiasme, dan pola pikir. Oleh karena itu, melalui buku ini, penulis mengajak seluruh
pembaca yang budiman untuk menyelami wacana ini lebih dalam

[1] Neal Thornberry. 2006. Lead Like an Entrepreneur. McGraw-Hill Company.

[2] Artikel Kreativitas: Ciptakan Penghapus Elektrik Gara-Gara Malas Menghapus. Tribun Jabar. Rabu, 1
Juni 2011.

[3] Pembaca disarankan membaca lebih lanjut buku Renald Kasali yang berjudul Wirausaha Muda
Mandiri: Kisah Inspiratif Anak Muda mengalahkan rasa takut dan bersahabat dengan ketidakpastian,
menjadi wirausaha tangguh. Terbitan Gramedia Pustaka Utama
[4] Rita Gunther McGrath & Ian MacMillan. The Entrepreneurial Mindset: Strategies for Continuously
Creating Opportunity in an Age of Uncertainty. Library of Congress. President and Fellows of Harvard
College

Tags: pola pikir wirausaha, wirausaha

Bisnis makanan ringan merupakan bisnis berskala rumah tangga yang memiliki peluang sangat bagus
untuk saat ini maupun yang akan datang. Permintaan pasar untuk makanan ringan terus mengalir.
Melihat penikmat makanan ringan, tidak hanya anak-anak, tetapi juga remaja, dewasa, hingga orang tua.
Maka tidak mengherankan jika pelaku bisnis makanan yang sering disajikan sebagai selingan saat
melakukan kegiatan ini sering kali kebanjiran pelanggan.

Apalagi melihat beragamnya jenis makanan ringan di Indonesia mulai dari keripik, gorengan, siomay
batagor yang dijual dengan berbagai variasi harga. Membuat peluang bisnis makanan ringan ini semakin
terbuka lebar bagi Anda yang baru akan memulai bisnis ini.

Bagi Anda yang tertarik memanfaatkan peluang usaha dibidang kuliner makanan ringan, sebaiknya
buatlah persiapan yang matang, perencanaan serta lakukan beberapa riset dan analisa pasar untuk
mengetahui camilan apa yang memiliki permintaan pasar cukup tinggi tetapi produsennya terbatas.

Kunci Sukses Seorang Pemula dalam Bisnis Makanan Ringan

Bisnis makanan ringan memerlukan ketekunan dan manajemen yang baik. Kebanyakan pengusaha
sukses makanan ringan merupakan pengusaha yang sudah lama berjualan dan memiliki pelanggan tetap,
ditambah makanan ringan yang dipasarkan sangat inovatif serta rasanya enak karena kunci utama bagi
para pemula dalam bisnis makanan ringan adalah kreatif dan inovatif. Ada banyak hal yang
mempengaruhi kesuksesan seorang pemula dalam bisnis makanan ringan, diantaranya:

a) Makanan Ringan Mempunyai Kualitas Bagus

Makanan ringan yang akan dijual harus memiliki kualitas yang bagus, baik dari segi bahan yang
digunakan, segi pengolahan maupun segi pengemasan. Bahan yang digunakan haruslah bahan yang
higienis dan tidak mengandung zat yang berbahaya. Cara pengolahannya harus sesuai aturan, misalnya
goreng lah camilan dengan minyak yang berkualitas dan diganti secara berkala. Kemudian kemaslah
makanan ringan yang sudah digoreng dengan menggunakan kemasan yang baik dan menarik.
b) Harus Penuh Inovasi Baik Dalam Produk Maupun Cara Pemasarannya

Pemenang bisnis makanan ringan merupakan pengusaha yang selalu berinovasi tinggi untuk
menciptakan makanan ringan yang berbeda, sehingga produk tersebut lebih mudah dicari dan dibedakan
oleh konsumen. Jadi tidak masalah produk yang dijual sudah ada di pasaran, asalkan produk yang dijual
tersebut berbeda secara inovasi dengan produk yang sudah beredar.

c) Ciptakan “Relationship” dengan pelanggan untuk menjaga loyalitas

Layani pelanggan dengan sangat baik dan bijaksana, tidak peduli Anda kenal atau tidak dengan
pelanggan tersebut. Ciptakan kesan yang mendalam kepada pelanggan, dengan senyum dan sapa bukan
hanya sekedar kata-kata, sehingga pelanggan dengan senang hati akan berkunjung kembali. Selain itu
manfaatkan media sosial untuk membranding makanan ringan yang dijual untuk menciptakan hubungan
yang dekat dengan pelanggan, sebab hal ini akan memberikan dampak positif, seperti iklan gratis dari
mulut ke mulut pelanggan. Iklan dari mulut ke mulut terbukti sangat efektif untuk menjaring pelanggan
lain serta meningkatkan penjualan.

d) Strategi Penjualan yang Cocok dengan Segmen Pasar yang Diincar

Strategi penjualan yang bagus akan mempengaruhi perkembangan usaha kedepannya, karena itu
sebagai pemula bisnis makanan ringan, Anda harus bisa membangun strategi penjualan yang tepat serta
mampu membaca pasar untuk meningkatkan penjualan. Seperti: memberi diskon, menambah bobot
makanan, atau dengan membagikan sampel produk secara gratis kepada masyarakat di area yang
menjadi pangsa pasar.

e) Visioner, Think Big, Think Positif

Selalu berfikir ke depan dan menyeluruh serta berpikiran positif harus ditanamkan dalam jiwa dan
pikiran pebisnis. Dalam menjalankan bisnis dituntut untuk melayani pelanggan dengan sangat baik.
Sehingga pikiran yang jernih akan membantu berfikir kedepan dengan tenang. Jauhkan pikiran sempit
dan negatif karena apa yang dipikirkan dapat menjadi kenyataan, sehingga sangat penting untuk selalu
berpikir secara positif

MINGGU, 20 NOVEMBER 2011

. Faktor-Faktor yang sering mempengaruhi kewirausahaan


Factor-faktor yang mempengaruhi kewirausahaan adalah karakteristik bisnis wirausaha ( usia, gender,
dan tingkat pendidikan; legalitas usaha; permodalan; tujuan pemasaran; dan tenaga kerja ); serta
budaya. Dan ada beberapa factor-faktor lain yang mempengaruhi kewirausahaan yaitu;

1. Factor keberhasilan

Untuk menjadi seorang wirausahawan, diperlukan dukungan dari orang lain yang berhubungan dengan
bisnis yang kita kelola. Seorang wirausaha harus maumenghadapi tantangan dan resiko yang ada. Resiko
dijadikan sebagai pemacu untuk maju, dengan adanya resiko, seorang wirausaha akan semakin maju.
Menurut Murphy dan Peek yang diterjemahkan dalam bukunya oleh Bukhari Alam, ada delapan anak
tangga yang meliputi keberhasilan seorang wirausaha dalam mengembangkan profesinya, yaitu:

Kerja keras

Kerja keras merupakan modal keberhasilan seorang wirausaha. Setiap pengusaha yang sukses
menempuh kerja keras yang sungguh – sungguh dalam usahanya.

Kerjasama dengan orang lain

Kerjasama dengan orang lain dapat diwujudkan dalam lingkungan pergaulan sebagai langkah pertama
untuk mengembangkan usaha. Seorang wirausaha harus murah hati, mudah bergaul, ramah dan
disenangi masyarakat dan menghindari perbuatan yang merugikan orang lain.

Penampilan yang baik

Penampilan yang baik ditekankan pada penampilan perilaku yang jujur dan disiplin

Yakin

Seorang wirausaha harus dapat yakin kepada diri sendiri, yaitu keyakinan untuk maju dan dilandasi
ketekunan serta kesabaran

Pandai membuat keputusan

Seorang wirausaha harus dapat membuat keputusan. Jika dihadapkan pada alternative sulit, dengan cara
pertimbangan yang matang, jangan ragu – ragu dalam mengambil keputusan yang baik sesuai dengan
keyakinan.

Mau menambah Ilmu pengetahuan

Dengan menambah ilmu pengetahuan, terutama di bidang usaha, diharapkan seorang wirausaha dapat
mendukung kemampuan dan kemajuan dalam usaha

Ambisi untuk maju


Tanpa ambisi yang kuat, seorang wirausaha tidak akan dapat mencapai keberhasilan. Ambisi yang kuat,
harus diimbangi dengan usaha yang keras dan disiplin diri yang baik

Pandai berkomunikasi

Seorang wirausaha harus dapat menarik orang lain dengan tutur kata yang baik, sopan, jujur dan percaya
diri. Dengan demikian akan memberi kesan kepada orang lain menjadi tertarik daan orang akan percaya
dengan apa yang disampaikan.

2. Factor kegagalan

Penyebab kegagalan dalam usaha pada umumnya disebabkan oleh 4 faktor utama, antara lain:

a) Kurangnya dana untuk modal

b) Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis

c) Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang

d) Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluitinya.

Kegagalan wirausahawan dalam menjalankan bisnisnya terbagi menjadi dua, yaitu :

1) Kegagalan yang dapat dihindarkan

Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi, karena pengusaha dapat menghindari dsan dapat diantisipasi
sebelumnya.

Misal: salah mengelola perusahaan, tidak ada rencana yang matang, pelayanan yang kurang baik, dll

2) Kegagalan yang tidak dapat dihindarkan

Yaitu kegagalan yang sulit atau hamper tidak dapat dihindari seperti bencana alam, peperangan,
kebakaran, kecelakaan.

Sebab – sebab kegagalan dalam menjalankan usaha:

- Kurang ulet dan cepat putus asa

- Kurang tekun dan kurang teliti

- Tidak jujur dan kurang cekatan

- Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha

- Kurang inisiatif dan kurang kreatif

- Memulai usaha tanpa pengalaman dengan modal pinjaman


- Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang

- Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen

- Pelayanan yang kurang baik

- Banyaknya piutang ragu – ragu

- Banyaknya pemborosan dan penyimpangan

- Kekeliruan menghitung harga pokok

- Menyamakan perusahaan sebagai badan social

- Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan

- Kemacetan yang sering terjadi

- Kurangnya pengawasan

3. Karakteristik wirausaha

Seorang wirausaha yang sukses harus mempunyai karakteristik yang baik dan menarik, Karakteristik
seorang wirausaha akan terlihat dan berkembang melalui ilmu pengetahuan, pengalaman yang diperoleh
dari hasil interaksi dengan lingkungannya. Jadi karakteristik adalah sesuatu yang berhubungan dengan
watak, perilaku, tabiat, sikap orang terhadap perjuangan hidup untuk mencapai kebahagiaan lahir dan
batin. Karakteristik seorang wirausaha yang baik, akan membawa kea rah kebenaran, keselamatan serta
menaikan derajat dan martabatnya. Karakteristik wirausahawan yang perlu dimiliki dan perlu
dikembangkan adalah sebagai berikut:

Berwatak luhur

Bekerja keras dan disiplin

Mandiri dan realistis

Prestatif dan komitmen tinggi

Berfikir positif dan bertanggungjawab

Dapat mengendalikan emosi

Tidak ingkar janji, menepati janji dan waktu

Belajar dari pengalaman

Memperhitungkn resiko

Merasaan kebutuhan orang lain


Bekerjasama dengan orang lain

Menghasilkan sesuatu untuk orang lain

Memberi semangat kepada orang lain

Mencari jalan keluar bagi setiap permasalahan

Merencanakan sesutau sebelum bertindak.

Keberhasilan dalam bidang bisnis selalu berhubungan dengan hal – hal sebagai berikut:

Sikap dan perilaku disiplin, merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang didalam
berwirausaha.

Komitmen tinggi, artinya seorang wirausaha itu setiap saat pikirannya tidak lepas dari perusahannya atau
bisnisnya.

Jujur, artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu sebagaimana adanya.

Kreatif, adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan
maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.

Inovatif, yaitu merupakan suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan dan ide – ide yang dapat
dijual.

Mandiri dan realistis, artinya bahwa kwberhasilan eorang wirausaha datangnya dari diri sendiri dan ide
yang realistis dan bukan dari orang lain.

Untuk menanamkan kebiasaan baik pada karyawan, maka perlu dikembangkan budaya perusahaan
dalam sebuah organisasi. Budaya Perusahaan ialah karakteristik suatu organisasi perusahaan yang
mencakup pengalaman, cerita, kepercayaan dan norma–norma bersama yang dianut oleh seluruh
jajaran perusahaan. Jika pada sebuah perusahaan ada kebiasaan – kebiasaan yang kurang baik, ini harus
cepat diubah. Kemampuan mengubah budaya perusahaan merupakan kunci keberhasilan menyusun dan
melaksanakan strategi perusahaan untuk masa depan. Dalam hal ini, contoh atau suri tauladan dari
unsur pimpinan sangat berpengaruh terhadap pembentukan budaya perusahaan.

Oleh sebab itu pengembangan budaya perusahaan harus dilakukan, karena sangat bermanfaat untuk :
meningkatkan sense of identity, sense of belonging, komitmen bersama, stabilitas internal perusahaan,
pengendalian sifat – sifat yang kurang baik, dan akhirnya akan menjadi pembeda satu perusahaan
dengan perusahaan lain, dan akhirnya akan menimbulkan citra tersendiri bagi kemajuan perusahaan.

Terdapat Sembilan ciri pokok keberhasilan, dan bukan cirri-ciri pribadi (personal traits);

1. dorongan prestasi yang tinggi,

2. bekerja keras, tidak tinggal diam,


3. memperhatikan kualitas produknya, baik barang maupun jasa,

4. bertanggung jawab penuh,

5. berorientasi pada imbalan yang wajar,

6. optimis,

7. berorientasi pada hasil karya yang baik (excellence oriented),

8. mampu mengorganisasikan, dan

9. berorientasi pada uang

Wirausahawan yang berhasil juga merupakan pemimpin yang berhasil. Dikatakan sebagai pemimpin
karena mereka harus mencari peluang-peluang, melalui proyek-proyek, mengumpulkan sumber daya
(bahan, teknologi, manusia dan modal) yang diperlukan untuk melaksanakan proyek, menentukan
tujuan, baik untuk mereka sendirimaupun untuk orang lain, dan memimpin serta membimbing orang
lain untuk mencapai tujuan. Seorang pemimpin yang efektif akan selalu mancari cara-cara yang lebih
baik. Pemimpin yang berhasil adalah jika dalam kegiatan percaya pada pertumbuhan yang
berkesinambungan, efesien yang meningkat, dan keberhasilan yang berkesinambungan dari bisnis
perusahaannya

Untuk itu seorang wirausaha harus memiliki sikap berikut :

1. mampu berfikir dan bertindak kreatif dan inofatif. Detail dalam membaca peluang yang muncul di
masyarakat, sehingga selalu mampu memunculkan atau melakukan hal-hal yang dibutuhkan oleh
oranglain.

2 . mampu bekerja tekun, teliti dan produktif.

3. mampu berkarya berlandaskan etika bisnis yang sehat, jujur dan disiplin.

4. mampu berkarya dengan semangat kemandirian, dalam hal ini mampu berediri di atas kaki dan
tangannya sendiri tanpa bergantung dengan orang lain.

5. mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis, cermat dan berani
mengambil resiko. Hal ini tentu tetap dengan memperhitungkan resiko yang akan ditanggung.

Iklan

Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang klasik, banyak pertimbangan
di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung memulai bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak
menjadi salah satu sumber ketakutan bagi setiap orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai
bisnis, seseorang bisa membuat persiapan bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan
optimistis.

Salah satu seminar Gerald Abraham salah seorang penasehat bisnis pada suatu firma hukum juga pemilik
dan direktur konsultan keuangan di tahun 2006, berisi tentang menjadi sukses dengan memahami 9
aspek penting sebelum memulai usaha.

1. Memahami konsep produk atau jasa secara baik. Sebelum memulai suatu usaha maka hal yang
terpenting adalah pemahaman kita akan konsep produk atau jasa yang akan menjadi bisnis inti. Kita
perlu memahami bukan hanya secara teknis produksi tetapi juga pasar dan prospek mulai daripada
lingkungan yang terkecil kepada lingkungan yang terbesar. Dalam topik ini dibahas secara menyeluruh
aspek-aspek yang penting dalam melakukan analisa atas kelayakan dan prospek produk termasuk
produk-produk yang sama sekali baru dengan melihat sisi human behavior, kebutuhan pasar dan lainnya.

2. Membuat visi dan misi bisnis. Setiap orang yang mau memulai bisnis harus mengetahui visi dan misi
yang akan menjadi panduan seseorang untuk tetap fokus kepada tujuan bisnis dan organisasi yang awal.
Seringkali suatu usaha pada saat mulai berkembang pada tahap berikutnya mengalami kegagalan karena
organisasi tersebut tidak memfokuskan diri kepada peningkatan kemajuan bisnis awal tetapi terlalu
banyak mencoba mengembangkan bidang usaha lain yang baru. Dalam topik ini setiap orang akan
belajar bagaimana membuat visi dan misi dalam kaitannya dengan latar belakang pribadi dan
pengetahuan usaha yang akan anda rintis.

3. Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses. Sikap mental merupakan kunci
keberhasilan atas usaha anda selain daripada pemahaman usaha anda. there is no over night success
sesuatu yang harus dicamkan daripada setiap calon “entrepreneur” karena dibutuhkan waktu, sikap
tidak menyerah, proses belajar secara kesinambunga, dan melihat permasalahan secara positif yang
tidak membuat anda menjadi patah semangat namun melihat setiap peluang dan belajar atas setiap
kegagalan.Anda akan belajar untuk mengembangkan sikap-sikap diatas untuk menjadi “bisnis
entrepreneur” yang sukses.

4. Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari usaha daripada risiko bisnis
dan keuangan. Secara statistik hampir seluruh kegagalan bisnis kecil dan menengah disebabkan karena
tidak adanya atau kurang efektifnya perencanaan bisnis yang anda buat. Asumsi-asumsi seperti kapasitas
produksi, tingkat utilisasi produksi, proyeksi kenaikan harga dan biaya dan aspek lainnya dalam
perencanaan bisnis haruslah menggambarkan secara akurat realitas pasar atau praktek yang ada dalam
suatu industri. Sistematika perhitungan dan proyeksi pendapatan dan biaya harus dibuat secara tepat
sehingga membantu setiap calon pengusaha untuk menghitung secara akurat kebutuhan modal investasi
dan modal kerja termasuk struktur biaya untuk persiapan awal, tahap percobaan, produksi secara
komersial, inventori, distribusi, pemasaran, administrasi, sumber daya manusia dan juga komponen
pendapatan usaha yang terdiri dari pendapatan inti dan tambahan. Pemahaman yang baik atas hal ini
juga akan membantu calon entrepreneur untuk dapat mengindentifikasi potensi resiko bisnis,
manajemen dan keuangan dan membuat langkah-langkah pengendalian untuk dapat menghindari setiap
resiko tersebut.

5. Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari usaha daripada risiko
manajemen. Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik untuk
memastikan proses pemasaran, produksi, distribusi dan penjualan berlangsung dengan baik. Sistem
manajemen yang buruk akan mengakibatkan adanya biaya yang tidak perlu seperti bahan baku yang
terbuang, pekerja yang tidak produktif karena pengawasan yang tidak efektif dan deskripsi pekerjaan
yang tidak jelas, koordinasi dan komunikasi antar pegawai yang tidak efektif sehingga banyak keputusan
yang terlambat, perekrutan pegawai yang tidak efektif sehingga banyak pegawai yang keluar masuk dan
membuang banyak waktu dan biaya, pelatihan yang tidak baik sehingga produktivitas pegawai yang
rendah dan masih banyak lagi permasalahan organisasi. Dalam topik ini kami akan memberikan
pengetahuan dasar dan aspek-aspek yang sangat penting yang harus dipelajari oleh calon bisnis
entrepreneur untuk menghindari resiko manajemen yang dapat menyebabkan kegagalan usaha.

6. Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil. Sumber Daya Manusia atau
SDM merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha yang sangat penting. Banyak pakar yang menyadari
bahwasanya untuk memulai usaha seringkali apabila kita merekrut pegawai yang tepat dan berpotensi
sangat baik dapat menutup kelemahan manajemen, organisasi dan sistim dalam jangka pendek. Dengan
SDM yang tepat maka kita sudah setengah jalan untuk menjadi sukses. Topik ini akan membantu kita
untuk memahami kriteria pegawai yang baik dan sesuai dengan kebutuhan usaha, manajemen SDM
secara umum termasuk sistim penilaian kinerja pegawai sehingga setiap pegawai akan merasa puas dan
juga bagaimana memotivasi pegawai baik secara psikologi umum maupun dengan sistim insentif untuk
mengoptimalkan kinerja pegawai.

7. Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting? Dalam
memulai usaha umumnya setiap calon entrepreneur akan mengalami banyak permasalahan dan krisis.
Banyak kegagalan terjadi karena kurangnya kreativitas, kepemimpinan dan pembuatan keputusan yang
tepat untuk mencari solusi yang baik. Kreativitas seperti “thinking outbox” atau kemampuan melakukan
analisa permasalahan di luar pemahaman yang sudah ada dan mencari alternatif solusi yang kreatif akan
sangat membantu usaha anda untuk berhasil. Kreativitas juga akan sangat membantu anda untuk
menyesuaikan produk-produk anda agar dapat diterima oleh pasar dan juga melihat berbagai peluang
dalam membangun usaha anda. Kepemimpinan sangat penting dalamkrisis untuk membuat setiap
pegawai dan semua orang yang terlibat dalam usaha anda percaya bahwasanya anda tidak panik,
menjadi tempat last resort solusi atas semua permasalahan dan menjadi panutan. Proses Pembuatan
Keputusan akan membantu anda dalam mencari alternatif solusi dan memilih yang terbaik untuk usaha
dan organisasi anda. Dalam topik ini anda akan mendapatkan cara-cara mengembangkan kreativitas
usaha anda, ciri-ciri kepemimpinan yang cocok dengan latar belakang pribadi anda dan bagaimana
proses yang benar dalam membuat keputusan dalam setiap permasalahan.

8. Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan. Pemahaman atas aspek ini adalah sangat
penting dalam perkembangan usaha anda. Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan
yang tidak baik seperti kekurangan dana untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi dan lainnya.
Dalamtopik ini akan dibahas pengetahuan dasar atas cash flow atau arus kas yang seperti darah dalam
tubuh manusia, biaya pendanaan, pembiayaan modal kerja dan investasi, struktur modal, aset
perusahaan, penyertaan modal dan lainnya.

9. Pemasaran, pelayanan dan product brand. Pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan
penjualan produk atau jasa. Sebaik apapun produk atau jasa tanpa pemasaran yang baik maka akan
sangat sukar untuk meningkat penjualan dan keuntungan usaha. Di lain pihak tanpa pelayanan yang baik
kepada pelanggan maka akan sangat sukar suatu usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal yang
merupakan kunci perkembangan usaha. Dengan pelanggan yang loyal maka pekerjaan pemasaran akan
lebih mudah karena pelayanan yang baik akan menciptakan product brand yang baik kepada calon
pelanggan baru. Dalam topik ini akan dibahas secera menyeluruh semua aspek penting dalam membuat
strategi pemasaran, identifikasi pelayanan yang dibutuhkan pelanggan dan bagaimana menciptakan
product brand dan efeknya kepada keberhasilan usaha.

Anda mungkin juga menyukai