Anda di halaman 1dari 46

Ada 3 karakter dalam pendakian

hidup
• Quitter (orang yang berhenti mendaki)
memilih jalan hidup yang datar – datar saja
dan mengambil yang lebih mudah saja.
Ironisnya dengan cara itu, ia akan menderita
pada saat yang memilukan adalah ketika ia
menoleh kebelakang dan melihat bahwa
ternyata kehidupannya tidak optimal, kurang
makna, banyak yang disia – siakan, sangat
boros dalam waktu dan hidup.
• Akibatnya ia menjadi murung, sinis, pemarah,
frustasi, menyalahkan semua orang
disekelilingnya dan membenci (iri hati) pada
orang – orang yang terus mendaki kehidupan
ini.
• Gaya hidup “Campers” (orang – orang yang
berkemah). Pada mulanya kehidupannya
penuh proses – proses pendakian dan
perjuangan, cukup jauh ia mendaki namun ia
memilih berbelok membangun kemah di
lereng gunung kehidupan. Karena lelah
mendaki, menganggap prestasi ini sudah
cukup. Ia senang dengan ilusinya sendiri
tentang apa yang sudah ada, tak menengok
apa yang masih mungkin terjadi.
• Contoh tipe “Campers” adalah orang – orang
yang sudah memiliki pekerjaan bagus, gaji dan
tunjangan yang layak, namun mereka telah
melepas masa – masa penuh gairah, belajar
dan tumbuh, energi kreatif. Mereka puas dan
mencukupkan diri dan tidak mau
mengembangkan diri (Aktualisasi diri).
• Gaya Hidup “Climbers” (pendaki sejati)
• Mereka menjalani hidup secara lengkap, mereka
yakin bahwa langkah – langkah kecil saat ini akan
membawa kemajuan dan manfaat jangka panjang.
Pendaki sejati tidak lari dari tantangan dan
kesulitan kehidupan.
• Kisah terkenal Thomas Edisson, yang
membutuhkan lebih dari 20 tahun dan 50.000
percobaan untuk menemukan baterai ringan, tahan
lama, dan effisien sebagai catu daya mandiri.
Seseorang pernah bertanya kepadanya “Mr. Edison,
Anda telah gagal 50 kali apa yang membuat Anda
tegar ?”
• “Climbers” yakin bahwa segala hal bisa dan
akan terlaksana meskipun orang lain bersikap
negatif dan sudah memutuskan bahwa jalan
ini tidak mungkin ditempuh lagi. Meski
sesuatu belum pernah dilakukan orang,
bukan berarti tidak bisa dikerjakan.
• “Climber” tak kenal kata berhenti dalam
kamus hidupnya. Saat batu besar menghadang
atau menemui jalan buntu, mereka akan
mencari jalan alternatif lain. Saat kelelahan
atau jatuh mereka berintrospeksi diri dan
terus bertahan “Climbers” memiliki
kematangan dan kebijaksanaan, dalam
memutuskan strategi mundur sejenak dalam
rangka bergerak lebih maju lagi. Kamus
hidupnya adalah tumbuh dan terus tumbuh
dan belajar seumur hidup.
• Seseorang dapat berubah menjadi karakter 1
ke karakter lainya berdasarkan pengalaman
hidup yang di alaminya dan belajar untuk
mengembangkan Soft Skill yang di milikinya
seperti Antar Personal Skill dan Inter Personal
Skill.
• Seorang Entrepeneur atau Wirausaha harus
memiliki karakter dan pola pikir tahan banting,
tekun, jujur, kerja keras, dan tidak mudah putus
asa.
• Pola pikir wirausaha melibatkan 10 kualitas,
sebagai berikut :
Memiliki Locus of Control Internal
1. Locus of Control (lokus kendali) adalah istilah untuk
menggambarkan bagaimana seseorang berpikir
tentang kendali hidupnya. Seseorang yang memiliki
kendali eksternal, adalah mereka yang merasa
bahwa hidupnya dikendalikan oleh faktor-faktor
diluar dirinya, seperti cuaca, kebijakan pemerintah,
keluarga, pacar, peraturan kantor dan lain-lain.
Sehingga mereka hanya punya sedikit sekali punya
kontrol terhadap kehidupannya. Mereka cenderung
pasrah, dan mengikuti ‘kehendak’ di luar dirinya.
• contoh “wah hujan nih, mau gimana lagi,
sudah pasti kita tidak bisa belajar dengan
konsentrasi, habis hujan..” dan sebagainya.
Intinya, hidup mereka dikendalikan oleh daya-
daya diluar dirinya, dan mereka meyakini
bahwa tidak banyak yang mampu dilakukan
untuk mengatasinya.
Sebaliknya kendali internal (internal locus of
control) adalah pemikiran bahwa kita adalah
pusat kendali. Cuaca boleh hujan, namun kita
tetap punya kontrol penuh untuk membuat hati
kita sedih/senang karena adanya hujan
tersebut. Seorang wirausaha, diyakini memiliki
kendali internal tersebut. Mereka yakin bahwa
dirinyalah pusat kendali, bukan atasan, cuaca,
kebijakan pemerintah dll.
2. Memiliki toleransi untuk ambiguitas

• Beberapa ahli sering mengatakan bahwa salah


satu blok kreativitas adalah keenganan untuk
berbeda, kemalasan untuk mencari yang tidak
biasa dan ketidakbersediaan untuk bermain-
main dengan sesuatu yang menurut orang
kebanyakan ganjil. Sebaliknya, seorang
wirausaha memiliki toleransi untuk berbuat
berbeda dan melanggar hal-hal yang dianggap
pakem.
• Sebagai contoh: pakem yang umum buat
mereka yang ingin membuka restoran adalah;
bukalah di tempat yang ramai. Namun
demikian, saat ini sudah sangat banyak
contohnya dimana restoran yang dibuka di
tempat terpencil (jauh diatas gunung, di
pulau, di tengah sawah, dll) justru diserbu
oleh pelanggannya.
3. Kesediaan untuk mengaji orang yang
lebih cerdas dari dirinya

• Seorang wirausaha sejati sangat mengenal


dirinya, dan ia menyadari bahwa dirinya
bukanlah dewa. Ia sangat sadar akan
kelebihan dan potensi, dan juga terkait hal-hal
yang kurang dikuasainya. Oleh karena itu,
mereka selalu siap untuk berbagi pikiran dan
wawasan, serta mengisi kekosongan-
kekosongan dalam usahanya.
• Sebagai contoh, beberapa orang mahasiswa yang
membuka bisnis cuci motor, sangat sadar akan
keterbatasannya dengan cairan kimia sabun. Oleh
karena itu, mereka ikhlas bekerja sama dengan
mahasiswa kimia/farmasi untuk menghasilkan
formula sabun yang tidak panas ditangan, wangi dan
tahan lama bersihnya. Satu hal adalah bahwa,
mereka tidak pernah takut tersaingi. Sebaliknya,
mereka sangat sadar bahwa sinergitas akan
menghasilkan jauh lebih banyak dari yang dapat
dibayangkan. Sinergi bukanlah satu ditambah satu
sama dengan dua, namun satu ditambah satu bisa
menjadi tiga, tujuh atau bahkan sebelas
4. Konsistensi untuk selalu berkreativitas,
membangun dan mengubah berbagai hal
• Begitu seseorang berkecimpung dalam dunia
wirausaha, maka seyogianya ia harus siap
berenang dalam kreativitas. Hal ini sangat bisa
dimaklumi,mengingat beberapa peluang
bisnis, terutama yang pintu (entrance) untuk
memulainya tidak sulit untuk dibuka (tidak
butuh keterampilan khusus, tidak butuh
modal besar dll), akan sangat mudah dipenuhi
oleh para pemula (start-up).
• Sehingga yang tadinya bisnis baru tersebut
berada di lautan biru (blue ocean) dalam waktu
singkat ia harus berdarah-darah di lautan mera
(red ocean) karena ratusan pesaingnya saling
berebutan kue. Lalu bagaimana caranya
bertahan dalam lautan darah seperti itu? bisnis
yang memiliki konsistensi untuk selalu
berkreativitas. Hampir setiap bulan mereka
selalu mengeluarkan paket-paket baru, seperti
paket hemat plus CD musik, burger dengan
harga terjangkau, Satu hal, yaitu konsistensi
untuk selalu berkreativitas.
5. Dorongan yang kuat untuk peluang dan
kesempatan

• Mata seorang wirausaha, adalah seperti mata


elang. Mereka selalu awas terhadap peluang-
peluang baru. Mereka –dengan kemampuan
intuisinya yang selalu ditempa- mampu
membaca trend jaman
6. Rasa urgenitas yang tinggi.

• Para tokoh bisnis sering mengatakan pameo


ini “inovasi atau mati”. Apa artinya? Artinya
adalah bahwa inovasi sudah merupakan
sesuatu harga mati, ini adalah sesuatu yang
urgen dan tidak bisa ditunda-tunda lagi.
Mengapa? Karena kompetitor begitu banyak
dan pasar sangat haus terhadap inovasi baru.
7. Perseverance.
• Mereka menjaga dan memelihara idenya
untuk kemudian diwujudkan. Beberapa orang
hanya berhenti pada level menemukan ide
baru. Namun, para wirausahawan sejati,
mereka memelihara, mengembangkan dan
berusaha mewujudkan ide tersebut.
8. Resilience (ketahanan).
• Wirausaha yang tangguh memiliki sikap
seperti boneka anak-anak yang jika dipukul
selalu kembali ke posisi semula. Inilah
kewirausahaan yang sesungguhnya. Tidak ada
satupun usaha yang tanpa penghalang dan
tanpa hambatan. Namun, daya tahan ini akan
mengembalikan kita kembali ke posisi semula.
Sudah terlalu banyak para pelaku usaha
mental dan jatuh diterjang angin.
9. Optimis.
• Optimis, secara sederhana dapat diartikan
sebagai lompatan dari satu aktivita ke aktivitas
lain, tanpa kehilangan antusiasme. Optimis
adalah juga bentuk keyakinan bahwa tujuan
akan tercapai dan target akan terpenuhi
dengan kekuatan sendiri.
10.Rasa humor tentang diri sendiri
• Ini adalah bentuk rasa besar hati. Kemampuan
mentertawakan diri sendiri adalah salah bentuk
kapabilitas untuk mengkoreksi dan bahkan mengkritik
diri sendiri. Ini adalah sebuah rasa legowo untuk tidak
menilai diri sendiri sudah mencapai prestasi yang
optimal. Sebaliknya sikap ini mendorong kita untuk
selalu melihat hal-hal belum maksimal dan punya
potensi untuk dikembangkan. Rasa humor terhadap
diri sendiri, juga akan mampu memacu kreativitas
dalam diri untuk selalu mencari sisi-sisi yang belum
tereksplorasi.
• Kreativitas adalah suatu proses yang
menghasilkan sesuatu yang baru, dalam
bentuk suatu gagasan atau suatu objek dalam
suatu bentuk atau susunan yang baru.

• Scumps dalam menngeksplorasi kreatifitas


• Shape
• Color
• Use
• Material
• Part
• Size
Prinsip atau Metode ATM (Amati, Tiru,
Modifikasi)

• metode ATM : Amati, Tiru, Modifikasi. Metode


ini amat mudah diterapkan dan tidak
memerlukan banyak teori. Siapa pun bisa
mengadopsi jurus ATM ini, yang
berpendidikan tinggi hingga yang buta huruf,
yang memiliki modal kapital dan yang
bermodal “dengkul”, yang hidup di kota
maupun desa.
AMATI
• Yang dimaksud adalah mengamati bisnis yang
sukses dijalankan orang lain. Mengamati bukan
dalam arti hanya melihat, akan tetapi
mempelajari seluk beluk bisnisnya, menganalisis
dan menyimpulkan. Bisnis yang dipilih untuk
diamati tentu bisnis yang bidang dan skalanya
sesuai dengan kemampuan dan kondisi kita
(memungkinkan untuk dilakukan). Jauh lebih
baik jika memilih bidang bisnis yang disukai,
karena peluang keberhasilannya akan lebih
tinggi.
TIRU
• Setelah proses pengamatan usai dilakukan dan
memperoleh pengetahuan yang cukup,
langkah selanjutnya adalah melakukan action.
Jika tidak ingin repot memeras otak dan
energi untuk merancang sistem dan berbagai
hal teknis, maka langkah meniru adalah cara
paling mudah untuk dilakukan.
MODIFIKASI
• Apakah tidak cukup dengan mengamati lantas
meniru? Belum. Perbedaan kharakter, gaya,
sumber daya dan kondisi antar individu
menuntut modifikasi harus dilakukan. Selain
sebagai penyesuaian, modifikasi juga bertujuan
untuk menutup kelemahan (dari hasil
pengamatan) dan memberi nilai tambah. Pada
tahapan inilah diperlukan kreativitas dan
kejelian, agar perubahan/penyesuaian yang
dilakukan dapat menambah daya tarik dan
efektifitas.
• Metode Amati Tiru Modifikasi ini sebenarnya
adalah metode alamiah yang telah dilakukan
oleh semua manusia dalam segala aspek
kehidupan. Dalam dunia bisnis, hampir semua
pelaku bisnis juga telah menerapkan metode
ini dalam menemukan ide bisnis baru atau
untuk mengembangkan bisnis yang telah ada.
• Cara menduplikasikannya :
• Mulailah dengan mengamati keunggulan dan kelemahan produk
atau jasa yang ingin Anda tiru. Selanjutnya Anda dapat meniru
produk atau jasa tersebut dengan memanfaatkan kelemahannya
sebagai peluang, serta menawarkan nilai lebih melalui modifikasi
yang ditambahkan untuk menarik perhatian konsumen. Modifikasi
dapat Anda lakukan dengan berbagai strategi, misalnya saja
dengan menambahkan varian rasa/bentuk produk, meningkatkan
kualitas produk, menggunakan bahan baku yang berbeda,
modifikasi display outlet atau tempat usaha, sampai memodifikasi
sistem usaha yang dikembangkan.Tanpa adanya modifikasi yang
membedakan produk Anda dengan produk pionir, maka konsumen
pun mengalami kesulitan dalam memilah merek produk satu
dengan yang lainnya. Sehingga bisa dipastikan bahwa produk Anda
hanya akan booming sesaat, hingga pada akhirnya tenggelam di
tengah merek yang sebenarnya. Karenanya,
jadilah follower (pengikut) yang kreatif dan inovatif.
Teori Strategi kewirausahaan cash flow
kiyosaki

• Dalam pelaporan Cash Flow (Arus Kas), dapat


kita bagi menjadi 3 bagian kegiatan:
• Kegiatan Operasional (Operating Activities),
merupakan seluruh aktivitas yang berkaitan
dengan operasi perusahaan dan tercantum
dalam laporan ikhtisar rugi laba. Contoh : uang
kas masuk (cash inflows) dari penjualan, uang
kas keluar (cash outflows) untuk bayar gaji,
listrik, dll.
• Kegiatan Investasi (Investing Activities),
merupakan seluruh aktivitas yang berkaitan
dengan investasi perusahaan baik internal,
maupun eksternal. Contoh : uang kas masuk
dari penjualan aktiva ( aset ) kita, uang kas
keluar untuk pembelian motor atau untuk
membeli ruko.
• Kegiatan Keuangan (Financing Activities),
merupakan seluruh aktivitas perusahaan yang
berkaitan dengan aspek perusahaan ( sumber
dana perusahaan) berupa hutang jangka
panjang dan modal. Contoh: uang kas masuk
dari setoran modal atau pinjaman bank, uang
kas keluar untuk pembayaran hutang bank
atau pembagian deviden.
• Hal utama dalam menentukan perencanaan
cash flow adalah memetakan keadaan
keuangan atau dana kita. Kemudian tentukan
dana tersebut, apakah akan di alokasikan
atau di investasikan. Kebijakan manajeman
sangat berpengaruh dalam Cash Flow
perusahan. Agar tak salah menentukan
kebijakan, laporan Cash Flow di atas dapat di
jadikan runutan dalam menentukan kebijakan
yang harus di ambil. Beberapa yang perlu di
perhatikan, diantaranya:
Operating Cash Flow Harus Positif
• Jika negatif berarti ada yang salah dalam
Operating Cash Flow kita, beban terlalu besar
di bandingkan dengan pendapatan, sehingga
profit berkurang. Apakah tindakan yang kita
lakukan bila Cash Flow negatif?.
• Berikut beberapa tindakan yang bisa kita lakukan :
• Cek biaya-biaya yang timbul, apakah efisien?
• Cek inventory kita, pastikan jangan banyak
menumpuk di gudang, lakukan retur bila di
mungkinkan untuk barang- barang yang tidak laku.
• Minta jatuh tempo pembayaran yang panjang ke
supplier atau cari supplier baru yang dapat
memberikan jatuh tempo yang panjang untuk
pembayarannya.
• Sesuaikan harga jual barang atau tingkatkan
penjualan.
• .Operating Cash Flow Harus Sama atau Lebih
Besar dari Laba Perusahaan

• Jika tidak, berarti uang kita banyak yang


nyangkut di piutang (AR). Bila Cash Flow kita
lebih kecil dari laba kita, apakah tindakan yang
dapat kita lakukan?. Tindakan yang dapat kita
lakukan adalah perpendek jatuh tempo
pembayaran piutang agar menjadi kas, atau
dibuat kebijakan tidak menerima penjualan
kredit.
• Operating Cash Flow Harus Lebih Besar dari
Investing Cash Flow

• Jika keadaannya tidak demikian, berarti anda


banyak berhutang/pinjaman uang untuk
membeli asset tetap. Apakah tidakan kita?.
Kita dapat menjual asset yang tidak produktif.
• Trend Operating Cash Flow Harus Naik dari Tahun ke
Tahun

• Berkembang atau tidaknya usaha kita dapat dilihat di sini,


bila hal ini tidak terjadi, kita harus coba melirik usaha lain.
• Dari sini kita dapat memperkirakan, langkah apa yang
akan di ambil dan menilai apakah perusahaan kita layak
untuk dilanjutkan atau harus membuka usaha yang baru.
Hutang jangka panjang dapat di ambil dalam kondisi
perusahaan ingin mengembangkan usahanya (membeli
ruko baru) dengan catatan, Operating Cash Flow harus
lebih besar dari Financing Cash Flow kecuali perusahaan
kita baru berdiri.
• Ada beberapa tips yang patut di coba:
• Barang dagang yang kita miliki tidak harus kita beli dari supplier,
untuk menambah jenis barang dagang kita bisa mencari dengan
metode konsinyasi, sehingga kita tidak dibuat pusing dengan
pembayarannya.
• Cari supplier yang dapat memberikan jatuh tempo pembayaran
yang lama. Hal ini akan memberikan kita waktu untuk menagih
piutang dagang tanpa harus mengambil pinjaman jangka pendek.
• Minta kepada supplier untuk memberikan potongan hutang
dagang bila pembayaran lebih cepat dari jatuh tempo.
• Jangan menimbun inventori terlalu lama, selain biaya
penyimpanan menjadi tinggi, kas lebih banyak keluar untuk
pembelian inventori.
• Bila dana kas cukup besar tersimpan, coba berfikir untuk
memperluas usaha kita dengan mengalihkan dana ke Kegiatan
Investasi.
• Cek kembali biaya-biaya operasional, apakah sudah efisien atau
belum.
• Kesimpulan yang dapat kita tarik dari penjelasan diatas
adalah Perencanaan Cash Flow dapat kita ibaratkan
seperti mengendarai sebuah mobil, kita harus tahu
kapan kita harus menambah kecepatan dan kapan kita
harus mengurangi kecepatan, kapan kita harus
berbelok, sedangkan instrumen dashboard berfungsi
sebagai rambu untuk mengambil keputusan. Apabila
kita dapat mengontrol dan mengendalikan kendaraan
kita dengan baik dan benar maka tentu dapat menekan
resiko yang dapat terjadi pada kita. Demikianpun
dengan Cash Flow perusahaan kita, semakin baik kita
mengendalikan dan mengontrolnya, maka semakin
besar pula terhindar dari resiko keuangan.
• Apa yang dimaksudkan dengan kewirausahaan? Apa pula
manfaatnya bagi kita memahami kewirausahaan tersebut?
• Mengapa virus kewirausahaan perlu ditularkan kepada
mahasiswa, sementara mereka sudah memiliki tugas utama
untuk menuntut ilmu agar menjadi sarjana yang mumpuni
dan profesional sesuai dengan bidang yang diminatinya?
• Apa saja yang diperlukan bagi seorang pelaku wirausaha
untuk memulai sebuah bisnis baru?
• Setujukah Saudara jika ada pendapat yang menyatakan
bahwa kesulitan untuk memulai bisnis baru disebabkan
oleh tidak adanya modal. Sertai jawaban Saudara dengan
contoh studi kasus.
• Kreatifitas menjadi salah satu poin penting dalam
wirausaha. Mengapa demikian? Berikan contoh
aplikatifnya.

Anda mungkin juga menyukai