Anda di halaman 1dari 25

Betapa setiap manusia (terutama anak muda) selalu menginginkan untuk bersegera menjadi raja, atau dengan kata

lain, berkuasa penuh atas perilakunya sendiri, meskipun belum saatnya. Nah, ditengah pembahasan tersebut, saya mempelajari satu hal menarik : 3 kemampuan yang membedakan seorang raja (pemimpin), dan orang yang bukan raja : 1. Kemampuan mengenali kemampuan 2. Kemampuan memberdayakan kemampuan 3. Kemampuan meningkatkan kemampuan Kemampuan mengenali kemampuan & Kemampuan memberdayakan kemampuan Poin pertama dan kedua ini menjelaskan satu hal penting mengenai satu hal : kemampuan manajerial. Seorang raja tidak perlu hebat dalam segala hal, seorang raja hanya perlu dan harus menjadi hebat dalam hal membuat dan mengelola tim yang hebat. Seorang raja tidak perlu hebat, tapi harus mampu membuat dan mengelola tim yang hebat Kemampuan meningkatkan kemampuan Poin ketiga ini menjelaskan satu hal yang penting : Satu hal yang pasti terjadi adalah perubahan. Perubahan tidak bisa dihindari, perubahan harus diatasi. Dan bagi seorang raja, meningkatkan kemampuan merupakan satu cara untuk menghadapi dan mengatasi perubahan tersebut. Akhir kata, mungkin beberapa dari anda merasa tidak memerlukan 3 kemampuan ini karena toh saya bukan raja. Tapi sadarilah, setiap orang dilahirkan untuk menjadi raja atau pemimpin. Setidaknya, untuk dirinya sendiri. Jika kita belum menjadi pemimpin untuk orang lain, setidaknya pimpinlah diri sendiri. Jangan biarkan diri kita kehilangan arah. Jika belum saatnya mengenali dan memberdayakan kemampuan orang lain, kenali dan berdayakanlah kemampuan diri sendiri. :) Jan 25, '09 11:27 PM untuk semuanya Menjadi seorang pemimpin bukanlah persoalan yang mudah. Kenapa demikian? karena pemimpin merupakan sosok yang harus menjadi panutan anak buahnya, baik dalam hal sikap dan prilaku khususnya akhlaq keseharian maupun yang sifatnya menyangkut kenyamanan kerja anak buahnya. Kemampuan memanage seorang pemimpin adalah hal yang mutlak adanya. Betapa tidak, bagaimana mungkin sebuah perusahaan atau organisasi bisa berjalan dengan baik dan memiliki anak buah yang berkualitas dan hebat-hebat jika 'sang bos' yang tidak qualified dalam memimpin. Kalau ini terjadi, justru anak buah akan semakin stress dibuatnya dan jika berlarut-larut kebiasaan ini dipelihara, maka tidak heran jika banyak anak buah yang akan meninggalkan dia alias mengundurkan diri. Sebenarnya,jika seorang pemimpin mengakui keterbatasannya untuk kemudian ada upaya untuk meng-upgrade diri, that's okay. Ini malah yang lebih baik. Tapi pemimpin ini sok tahu segalanya namun sebenarnya betul-betul blank, inilah masalah sangat serius. Nah bagi pemimpin atau direktur sebaiknya mempelajari tips-tips cara meningkatkan inovasi. Untuk menghadapi dinamika perubahan dan kompetisi yang sangat tajam dan ketat dan demi keberangsungan hidup organisasi itu sendiri, maka setiap orang dalam organisasi dituntut untuk dapat berfikir dan bertindak secara inovatif. Paul Sloane dalam sebuah tulisannya mengetengahkan 10 cara untuk meningkatkan inovasi dalam suatu organisasi, Pemimpin Yang Menginspirasi

yakni: 1. Memiliki visi untuk berubah Jangan berharap suatu tim akan menjadi inovatif apabila mereka tidak mengetahui tujuan yang hendak dicapai ke depan. Inovasi harus memiliki tujuan dan seorang pemimpin harus mampu menyatakan dan mendefinisikan tujuan secara jelas sehingga setiap orang dapat memahami dan mengingatnya. Para pemimpin besar banyak meluangkan waktu untuk menggambarkan dan menjelaskan visi, tujuan dan tantangan masa depan kepada setiap orang . Mereka berusaha meyakinkan setiap orang akan peran pentingnya dalam upaya mencapai visi dan tujuan, serta dalam menghadapi berbagai tantangan. Mereka mengilhami kepada setiap orang untuk menjadi enterpreneur yang bersemangat dan menemukan cara-cara yang inovatif untuk memperoleh kesuksesan. 2. Memerangi ketakutan akan perubahan Para pemimpin inovatif senantiasa mengobarkan semangat pentingnya perubahan. Mereka berusaha menggantikan kepuasan atas kemapanan yang ada dengan kehausan akan ambisi. Mereka akan berkata, Saat ini kita memang sedang melakukan hal yang baik, tetapi kita tidak boleh berhenti dan berpuas diri dengan kemenangan yang ada, kita harus melakukan hal-hal yang lebih baik lagi. Mereka menyampaikan pula bahwa saat ini kita sedang melakukan suatu spekulasi baru yang penuh resiko, dan jika kita tidak bergerak maka akan jauh lebih berbahaya. Mereka memberikan gambaran menarik tentang segala sesuatu yang hendak diraih pada masa mendatang. Oleh karena itu, satu-satunya cara menuju ke arah sana yaitu dengan berusaha memeluk perubahan. 3. Berfikir Seperti Pemodal yang Berani Mengambil Resiko Seorang pemodal yang berani mengambil resiko akan menggunakan pendekatan portofolio, berusaha mencari keseimbangan antara kegagalan dengan kesuksesan. Mereka senang mempertimbangkan berbagai usulan atau gagasan tetapi tetap merasa nyaman dengan berbagai pemikiran yang menggambarkan tentang kegagalan-kegagalan yang mungkin akan diterima. 4. Memiliki Suatu Rencana Usulan yang Dinamis Anda harus memfokus pada rencana usulan yang benar-benar hebat, setiap rencana mudah dilaksanakan, sumber tersedia dengan baik, responsif dan terbuka untuk semuanya. Berikan penghargaan dan respons yang wajar kepada karyawan serta para senior harus memliki komitmen agar karyawan tetap dapat menjaga kesegarannya dalam melaksanakan setiap pekerjaan. 5. Mematahkan Aturan Untuk mencapai inovasi yang radikal, Anda harus memiliki keberanian manantang berbagai asumsi aturan yang ada di sekitar lingkungan. Bisnis bukan seperti permainan olah raga yang selalu terikat dengan aturan dan keputusan wasit, tetapi bisnis tak ubahnya seperti seni, yang di dalamnya memiliki banyak kesempatan untuk berfikir secara lateral, sehingga mampu menciptakan cara-cara baru tentang aneka benda dan jasa yang diinginkan para pelanggan 6. Beri Setiap Orang Dua Pekerjaan Berikan setiap orang dua pekerjaan pokok. Mintalah kepada mereka untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari mereka secara efektif dan pada saat yang bersamaan kepada mereka diminta pula untuk menemukan cara-cara baru dalam melaksanakan pekerjaannya. Doronglah mereka untuk bertanya pada diri sendiri tentang apa sebenarnya tujuan esensial dari peran saya? Hasil dan nilai riil apa yang bisa saya berikan kepada klien saya, baik internal maupun eksternal? Apakah ada cara yang lebih baik untuk memberikan dan mencapai nilai atau tujuan tersebut? Dan jawabannya selalu mengatakan YA. Tetapi, kebanyakan orang tidak pernah atau jarang menanyakan hal-hal seperti itu. 7. Kolaborasi Beberapa eksekutif perusahaan memandang kolaborasi sebagai kunci sukses dalam inovasi.

Mereka menyadari bahwa tidak semua dapat dilakukan hanya dengan mengandalkan pada sumber-sumber internal. Oleh karena itu, mereka melihat dunia luar dan mengajak organisasi lain sebagai mitra, sehingga bisa saling bertukar pengalaman dan keterampilan dalam team. 8. Menerima kegagalan Pemimpin inovatif mendorong terbentuknya budaya eksperimen. Setiap orang harus dibelajarkan bahwa setiap kegagalan merupakan langkah awal dari perjalanan jauh menunju kesuksesan. Untuk menjadi orang benar-benar cerdas dan tangkas, setiap orang harus diberi kebebasan berinovasi, bereksperimen dan memperoleh kesuksesan dalam melakukan pekerjaannya, termasuk didalamnya mereka juga harus diberi kebebasan akan kemungkinan terjadinya kegagalan. 9. Membangun prototipe Anda harus berani mencobakan suatu ide baru yang biaya dan resikonya relatif rendah ke dalam pasar (dunia nyata), kemudian lihat apa reaksi dari pelanggan dan orang-orang. Di sana sesungguhnya Anda akan lebih banyak belajar tentang dunia nyata, dibandingkan jika Anda hanya melakukan uji coba dalam laboratorium atau terfokus pada sekelompok orang saja. 10. Bersemangat Anda harus fokus terhadap segala sesuatu yang ingin dirubah. Siap dan senantiasa bergairah dan bersemangat dalam menghadapi dan menanggulangi berbagai tantangan. Energi dan semangat yang Anda miliki akan menular dan mengilhami setiap orang. Tak ada gunanya jika Anda mengisi bus dengan penumpang yang selalu merasa asyik dengan dirinya sendiri. Anda membutuhkan dan menghendaki orang-orang dan para pendukung Anda dengan semangat yang berkobar-kobar. Anda mengharapkan setiap orang dapat meyakini bahwa upaya mencapai tujuan merupakan sesuatu yang amat penting dan bermanfaat. Jika Anda menghendaki setiap orang dapat terinpirasi untuk menjadi inovatif, merubah caracara yang biasa mereka lakukan, dan untuk mencapai hasil yang luar biasa, maka Anda mutlak harus memiliki semangat yang menyala-nyala tentang apa yang Anda yakini dan Anda harus dapat mengkomunikasikannya setiap saat ketika Anda berbicara dengan orang.

4 Azas Kepemimpinan Menuju Pemimpin Yang Lebih Baik


01.10.2009 by admin in Super Soul Setiap kita adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan diminta pertanggungan jawab atas apa yang dipimpinnya. Benarkah setiap kita adalah pemimpin?, Betul sekali, setiap kita adalah pemimpin, minimal pemimpin bagi diri kita sendiri. Lalu bagaimana supaya kita bisa menjadi pemimpin yang baik?, ada banyak faktor yang mempengaruhi untuk menjadi pemimpin yang baik, tetapi setidaknya disini kita akan membahas 4 Azas Kepemimpinan Menuju Pemimpin yang Lebih Baik. Apa saja azas2 tersebut? Berikut point2-nya: 1. Bertukar pikiran dan pendapat dengan orang yang ingin anda pengaruhi. Tak begitu susah membuat orang melakukan apa yang anda inginkan kalau anda melihat sesuatu hal itu dari kacamatanya. Bertanyalah pada diri sendiri sebelum bertindak : Apa yang akan saya lakukan kalau saya jadi dia ? .

2. Terapkan dalil prikemanusian dalam berurusan dengan orang lain,. Bertanyalah pada diri sendiri : Bagaimana caranya untuk melaksanakan ini dengan berperikemanusian? dalam segala sesuatu yang anda kerjakan, ingatlah bahwa kita harus mendahulukan orang lain. Perlakukanlah orang lain seperti halnya anda ingin diperlakukan orang lain, maka anda akan mendapatkan imbalannya. 3. Berfikirlah dan hayati kemajuan, yakinlah akan kemajuan, dan doronglah diri anda kearah kemajuan. Berfikirlah mengenai perbaikan dalam segala sesuatu yang anda lakukan. Tetapkan ukuran-ukuran yang paling tinggi dalam segala hal anda lakukan, tidak lama kemudian maka bawahan-bawahan anda akan cenderung meng-copy tindakan atasannya. Tapi usahakanlah untuk tetap menjadi diri sendiri, dan cobalah ini menjadi semboyan anda Dirumah, dikantor, dan lingkungan sekitar yang akan selalu saya usahakan adalah kemajuan. 4. Luangkan waktu untuk berbincang-bincang dengan diri sendiri, dan gunakanlah daya pikir anda yang unggul. luangkanlah suasana senggang yang sunyi, gunakanlah saat-saat sunyi ini untuk membebaskan tenaga kreatif anda dalam memecahkan masalah-malasah pribadi dan masalahmasalah bisnis. Karena itu sempatkanlah sekurang-kurangnya 30menit untuk berfikir, gunakan teknik berfikir yang dipakai oleh para pemimpin-pemimpin besar. Berbincanglah dengan diri sendiri.

Dahlan Iskan sosok jurnalistik yang berkecimpung di Jawa Pos. Kemudian ditunjuk oleh Presiden Sby sebagai Dirut PLN. Sempat menjadi pergunjingan masyarakat karena presiden menunjuk orang yang tidak berkopenten dalam bidang kelistrikan. Kala pengangkatan beliau pernah menderita transpalasi hati. Saat beliau dipercayakan untuk memimpin PLN, beliau sampaikan sebelumnya akan segala kekurangan yang kemungkinan akan dihadapi di masa akan datang termasuk kemungkinan cibiran atau pergunjingan kepada presiden sby akan penunjukannya dalam jabatan yang menjadi banyak incaran kaum koruptor karena dianggap ladang basah. Padahal listrik sangat anti air ya, bisa konsleting listrik..( sekedar intermezo) Dalam hal ini presiden sampaikan bahwa Negara membutuhkan sosok kepemimpinan dan manegementnya. Mendengar tayangan di TV ONE penjelasan Dahlan Iskan sangat menarik, beliau adalah mantan aktivis yang anti birokrasi yang terlalu rumit dan berbelitbelit, anti korupsi karena mereka dulu pernah mendemo hal hal tersebut. Kala pengangkatan beliaupun meminta kepada presiden agar diberikan hak preogratif untuk mengangkat orang-orang yang bisa diajak kerjasama dalam artian positif untuk membentuk satu tim yang tujuannya untuk bekerjasama mengatasi segala permasalah di tubuh PLN. Ternyata gaya kepemimpinan beliau patut dicontoh. Beliau lebih memilih memberhentikan orang-orang yang dianggap tidak berkopenten dari pada harus mengangkat orang baru untuk membackup orang lama. Beliau merupakan sosok pemimpin yang patut menjadi panutan. Pemimpin yang memiliki tujuan mulia benarbenar bertujuan mewujudkan perubahan kearah perbaikan seutuhnya tidak sekedar ucapan.

Benar adanya langkah yang harus diambil untuk membuktikan ketulusan, Dahlan Iskan sebagai pemimpin harus memberikan contoh bagi para bawahan akan segala sikap, ucapan, tindakan dan ketetapan. Salah satu contoh yang dapat digambarkan adalah Dahlan Iskan tidak menggunakan segala fasilitas kepemimpinannya yang telah disiapkan oleh Negara untuk seorang Dirut PLN. Bisa jadi kebetulan karena beliau telah memiliki segalanya, tapi di sini lebih ditekankan bahwa ketulusan beliau untuk mengabdi demi perbaikan bangsa dan Negara bukan karena kepentingan pribadi maupun materi semata dengan memanfaatkan jabatan untuk mefasilitasi kehidupan pribadi mereka . Bisa ditunjukkan jikalau seandainya Dahlan Iskan tidak memiliki apa-apa, beliau akan menghidupi keluarganya dengan rizki yang selayaknya telah menjadi hak beliau sebagai Dirut PLN. Bertolak belakang dengan sebagian dewan terhormat kita di DPR yang menganggap dirinya terhormat yang patut mendapatkan fasilitas mewah dari uang rakyat karena merasa jabatan mereka yang terhormat dan gila hormat. Bukankah seharusnya mereka harus menghormati rakyat karena mereka dipekerjakan oleh rakyat. Sungguh sangat disayangkan. Jika bisa disamakan sosok Dahlan Iskan sama dengan Joko Widodo yang tulus mengabdikan diri demi kemajuan bangsa dan negaranya karena kepercayaan yang diberikan kepada mereka bukan sekedar jabatan yang hanya sebagai tingkatan untuk menaikan pendapatan, tapi kepercayaan yang benar-benar patut dipertanggung jawabkan dunia dan akherat. Dahlan Iskan dan Joko Widodo sadar akan tugas dan tanggung jawab yang diemban membutuhkan kerja keras, kesungguhan dan ketulusan dalam mengabdi demi terciptanya kejayaan bangsa Indonesia tercinta dan kemakmuran masyarakat secara adil dan merata agar kedamaian senantiasa tercipta di bumi tercinta Indonesia. Agar kita kembali menjadi Negara yang patut menjadi panutan dan disegani oleh Negara lain. Semoga tumbuh kembali sosok-sosok pemimpin yang memiliki ketulusan dalam mengabdikan diri demi kemaslahatan masyarakat Indonesia pada umumnya. JAYALAH BANGSAKU dengan PEMIMPIN yang BENAR-BENAR MEMIMPIN layaknya SEORANG PEMIMPIN.

makalah kewirausahaan menunjukkan sikap pantang menyerah dan ulet I. KEPEMIMPINAN 1.Pengertian Kepemimipinan Dari akar kata pimpin kita mengenal kata pemimpin dan kepemimpinan. Dalam Ensiklopedi Umum, halaman 549 kata kepemimpinan ditafsirkan sebagai hubungan yang erat antara seorang dan sekelompok manusia karena adanya kepentingan bersama; hubungan Itu ditandai oleh tingkah laku yang tertuju dan terbimbing dari manusla yang seorang itu. Manusia atau orang ini biasanya disebut yang memimpin atau pemimpin, sedangkan kelompok manusia yang mengikutinya disebut yang dipimpin. Dalam Websters New World Dictionary of the American Language/ kata leadership adalah the position or guidance of a leader atau the ability to lead, dan kata leader adalah a person or thing that leades;

directing, commanding, or guiding head, as a group or activity . Dalam buku psikologi antara lain dikatakan bahwa leadership is a relation of an individual to a group, established in the interests of achieving ,some end. Bayangkan bahwa jumlah kelompok itu banyak, begitu juga jumlah tujuan itu banyak dan cara mencapainya pula. Dalam buku Foundations of Psychology itu dinyatakan bahwa seorang pem.impin yang sukses tergantung dua syarat dalam garis besarnya. Pertama, bahwa pemimpin itu must share the values, attitudes and interests of the group. This psychological similarity is necessary for the identification of the followers with the leaders . Syaratk edua, adalah bahwa kualitas pemimpin itu lebih tinggi dari para pengikutnya, akan tetapi tetap bersifat komunikatif dengan yang dipimpinnya. Mengingat masalah kepemimpinan adalah masalah yang sudah tua umurnya, maka wajarlah kalau terdapat sejumlah tokoh ilmu perigetahuan yang raendalaminya. Juga di Indonesia hal ini berkembang relatif pesat, apalagi setelah kita memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejak itu perhatian kita sebagai bangsa relatif besar dalam hal ini, balk secara teoritis maupun secara praktis. 2. Tipe-tipe kepemimpinan A.Tipe instruktif, Tipe ini ditandai dengan adanya komunikasi satu arah. Pemimpin membatasi peran bawahan dan menunjukkan kepada bawahan apa, kapan, di mana, bagaimana sesuatu tugas harus dilaksanakan. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan semata-mata menjadi wewenang pemimpin, yang kemudian diumumkan kepada para bawahan. Pelaksanaan pekerjaan diawasi secaraketatolehpemimpin. Ciri-cirinya Pemimpin memberikan pengarahan tinggi dan rendah dukungan. Pemimpin memberikan batasan peranan bawahan Pemimpin memberitahukan bawahan tentang apa, bilamana, dimana, dan bagaimana bawahan melaksanakan tugasnya. Inisiatif pemecahan masalah dan pengambilan keputusansemata-mata dilakuakan olehpemimpin. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan diumumkan oleh pemimpin, dan pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh pemimpin B. Tipe konsultatif, Kepemimpinan tipe ini masih memberikan instruksi yang cukup besar serta penetapan keputusankeputusan dilakukan oleh pemimpin. Bedanya adalah bahwa tipe konsultatif ini menggunakan komunikasi dua arah dan memberikan suportif terhadap bawahan mendengar keluhan dan perasaan bawahan tentang keputusan yang diambil. Sementara bantuan ditingkatkan, pengawasan atas pelaksanaan keputusan tetap pada pemimpin. Ciri-cirinya :

Pemimpin memberikan baik pengarahan maupun dukungan tinggi. Pemimpin mengadakan komunikasi dua arah dan berusaha mendengarkan perasaan, gagasan, dan saran bawahan. Pengawasan dan pengambilan keputusan tetap pada pemimpin. C.Tipe partisipatif, Sebab kontrol atas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan seimbang antara pemimpin dan bawahan, pemimpin dan bawahan sama-sama terlibat dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Komunikasi dua arah makin bertambah frekuensinya, pemimpin makin mendengarkan secara intensif terhadap bawahannya. Keikutsertaan bawahan untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan makin banyak, sebab pemimpin berpendapat bahwa bawahan telah memiliki kecakapan dan pengetahuan yang cukup luas untuk menyelesaikan tugas. 3. Ciri-ciri Kepemimpinan yang baik Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari perannya memberikan pengajaran/instruksi. Ciri-Ciri Seorang Pemimpin: Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, karisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas. Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan. Kepemimpinan Yang Efektif Barangkali pandangan pesimistis tentang keahlian-keahlian kepemimpinan ini telah menyebabkan munculnya ratusan buku yang membahas kepemimpinan. Terdapat nasehat tentang siapa yang harus ditiru (Attila the Hun), apa yang harus diraih (kedamaian jiwa), apa yang harus dipelajari (kegagalan), apa yang harus diperjuangkan (karisma), perlu tidaknya pendelegasian (kadangkadang), perlu tidaknya berkolaborasi (mungkin), pemimpin-pemimpin rahasia Amerika (wanita), kualitas-kualitas pribadi dari kepemimpinan (integritas), bagaimana meraih kredibilitas (bisa dipercaya), bagaimana menjadi pemimipin yang otentik (temukan pemimpin dalam diri anda), dan sembilan hukum alam kepemimpinan (jangan tanya). Terdapat lebih dari 3000 buku yang judulnya mengandung kata pemimipin (leader). Bagaimana menjadi pemimpin yang efektif tidak perlu diulas oleh sebuah buku. Guru manajeman terkenal, Peter Drucker, menjawabnya hanya dengan beberapa kalimat: "pondasi dari kepemimpinan yang efektif adalah berpikir berdasar misi organisasi, mendefinisikannya dan menegakkannya, secara jelas dan nyata. Kepemimpinan Karismatik

Max Weber, seorang sosiolog, adalah ilmuan pertama yang membahas kepemimpinan karismatik. Lebih dari seabad yang lalu, ia mendefinisikan karisma (yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti "anugerah") sebagai "suatu sifat tertentu dari seseorang, yang membedakan mereka dari orang kebanyakan dan biasanya dipandang sebagai kemampuan atau kualitas supernatural, manusia super, atau paling tidak daya-daya istimewa. Kemampuan-kemampuan ini tidak dimiliki oleh orang biasa, tetapi dianggap sebagai kekuatan yang bersumber dari yang Ilahi, dan berdasarkan hal ini seseorang kemudian dianggap sebagai seorang pemimpin. Kita selalu menghadapi tantangan baru yang tidak ada habisnya di tempat kerja seperti re-organisasi, perampingan, dan "pengurangan." Kita dihadapkan pada pertanyaan, "Bagaimana kita bisa memimpin dalam badai perubahan?" Mungkin nampak sulit saat itu dan keputusan yang Tugas dan Fungsi Kepemimpinan 1. Tugas Pokok Kepemimpinan Tugas pokokseorang pemimpin yaitu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen seperti yang telah disebutkan sebelumnya yang terdiri dari: merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengawasi. Terlaksananya tugas-tugas tersebut tidak dapat dicapai hanya oleh pimpinan seorang diri, tetapi dengan menggerakan orang-orang yang dipimpinnya. Agar orang-orang yang dipimpin mau bekerja secara erektif seorang pemimpin di samping harus memiliki inisiatif dan kreatif harus selalu memperhatikan hubungan manusiawi. Secara lebih terperinci tugas-tugas seorang pemimpin meliputi: pengambilan keputusan menetapkan sasaran dan menyusun kebijaksanaan, mengorganisasikan dan menempatkan pekerja, mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan baik secara vertikal (antara bawahan dan atasan) maupun secara horisontal (antar bagian atau unit), serta memimpin dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan. Secara umum, tugas-tugas pokok pemimpin antara lain : a. Melaksanaan Fungsi Managerial, yaitu berupa kegiatan pokok meliputi pelaksanaan : - Penyusunan Rencana - Penyusunan Organisasi Pengarahan Organisasi Pengendalian Penilaian - Pelaporan b. Mendorong (memotivasi) bawahan untuk dapat bekerja dengan giat dan tekun c. Membina bawahan agar dapat memikul tanggung jawab tugas masing-masing secarabaik d. Membina bawahan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien e. Menciptakan iklim kerja yang baik dan harmonis f. Menyusun fungsi manajemen secara baik g. Menjadi penggerak yang baik dan dapat menjadi sumber kreatifitas h. Menjadi wakil dalam membina hubungan dengan pihak luar 2. Fungsi Kepemimpinan Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu fungsi yang

sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu : > Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanaan administrasi dan menyediakan fasilitasnya. > Fungsi sebagai Top Manajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controling, dsb. Dalam upaya mewujudkan kepemimpinan yang efektif, maka kepemimpinan tersebut harus dijalankan sesuai dengan fungsinya. Sehubungan dengan hal tersebut, menurut Hadari Nawawi (1995:74), fungsi kepemimpinan berhubungn langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok masing-masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada didalam, bukan berada diluar situasi itu Pemimpin harus berusaha agar menjadi bagian didalam situasi sosial keiompok atau organisasinya. Fungsi kepemimpinan menurut Hadari Nawawi memiliki dua dimensi yaitu: 1) Dimensi yang berhubungan dengan tingkat kemampuan mengarahkan dalam tindakan atau aktifitas pemimpin, yang terlihat pada tanggapan orang-orang yang dipimpinya. 2) Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan atau keterlibatan orang-orang yang dipimpin dalam melaksnakan tugas-tugas pokok kelompok atau organisasi, yang dijabarkan dan dimanifestasikan melalui keputusan-keputusan dan kebijakan pemimpin. Sehubungan dengan kedua dimensi tersebut, menurut Hadari Nawawi, secara operasional dapat dibedakan lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu: 1. Fungsi Instruktif. Pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang menentukan apa (isi perintah), bagaimana (cara mengerjakan perintah), bilamana (waktu memulai, melaksanakan dan melaporkan hasilnya), dan dimana (tempat mengerjakan perintah) agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif. Sehingga fungsi orang yang dipimpin hanyalah melaksanakan perintah. 2. Fungsi konsultatif. Pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultatif sebagai komunikasi dua arah. Hal tersebut digunakan manakala pemimpin dalam usaha menetapkan keputusan yang memerlukan bahan pertimbangan dan berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya. 3. Fungsi Partisipasi. Dalam menjaiankan fungsi partisipasi pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam melaksanakannya. Setiap anggota kelompok memperoleh kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari tugas-tugas pokok, sesuai dengan posisi masingmasing. 4. Fungsi Delegasi Dalam menjalankan fungsi delegasi, pemimpin memberikan pelimpahan wewenang membuat

atau menetapkan keputusan. Fungsi delegasi sebenarnya adalah kepercayaan seorang pemimpin kepada orang yang diberi kepercayaan untuk pelimpahan wewenang dengan melaksanakannya secara bertanggungjawab. Fungsi pendelegasian ini, harus diwujudkan karena kemajuan dan perkembangan kelompok tidak mungkin diwujudkan oleh seorang pemimpin seorang diri. 5. Fungsi Pengendalian. Fungsi pengendalian berasumsi bahwa kepemimpinan yang efektif harus mampu mengatur aktifitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Dalam melaksanakan fungsi pengendalian, pemimpin dapat mewujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.

Kemudian menurut Yuki (1998) fungsi kepemimpinan adalah usaha mempengaruhi dan mengarahkan karyawan untuk bekerja keras, memiliki semangat tinggi, dan memotivasi tinggi guna mencapai tujuan organisasi. Hal ini terutama terikat dengan fungsi mengatur hubungan antara individu atau kelompok dalam organisasi. Selain itu, fungsi pemimpin dalam mempengaruhi dan mengarahkan individu atau kelompok bertujuan untuk membantu organisasi bergerak kearah pencapaian sasaran. Dengan demikian, inti kepemimpinan bukan pertama-tama terletak pada kedudukannya daiam organisasi, melainkan bagaimana pemimpin melaksanakan fungsinya sebagai pemimpin. Fungsi kepemimpinan yang hakiki adalah : Selaku penentu arah yang akan ditempuh dalam usaha untuk pencapaian tujuan Sebagai wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak luar. Sebagai komunikator yang efektif. Sebagai integrator yang efektif, rasional, objektif, dan netral. Fungsi pokok pimpinan adalah: Memberikan kerangka pokok yang jelas yang dapat dijadikan pegangan oleh anggotanya. Mengawasi, mengendalikan dan menyalurkan perilaku anggota yang dipimpin Bertindak sebagai wakil kelompok dalam berhubungan dengan dunia luar Fungsi kepemimpinan itu pada pokoknya adalah menjalankan wewenang kepemimpinan, yaitu menyediakan suatu sistem komunikasi, memelihara kesediaan bekerja sama dan menjamin kelancaran serta keutuhan organisasi atau perusahaan. Fungsi-fungsi kepemimpinan meliputi kegiatan dan tindakan sebagai berikut: a. Pengambilan keputusan b. Pengembangan imajinasi c. Pendelegasian wewenang kepada bawahan d. Pengembangan kesetiaan para bawahan e. Pemrakarsaan, penggiatan dan pengendalian rencana-rencana f. Pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya g. Pelaksanaan keputusan dan pemberian dorongan kepada para pelaksana

h. Pelaksanaan kontrol dan perbaikan kesalahan-kesalahan i. Pemberian tanda penghargaan kepada bawahan yang berprestasi j. Pertanggungjawaban semua tindakan

5. Syarat-syarat pemimpin yang baik 1. Problem Solver Seorang pemimpin dituntut mampu membuat keputusan penting dan mencari jalan keluar dari permasalahan. Mulailah bertindak tegas, dan hapulah cara plin-plan. Jangan pula memupuk kebiasaan melarikan diri dari tanggung jawab. Sebagai nakhoda, andalah yang berkewajiban mengemudikan kapal ke arah yang benar. 2. Bersikap Positif Setiap orang tidak luput dari kesalahan, bila hal ini menimpa anak buah anda jangan langsung mencecarnya dengan segudang omelan. Selidiki latar belakang permasalahan sehingga anda bisa bersikap proporsional. Jika anda melakukan kesalahan, tidak perlu ragu mengakuinya dan meminta maaf kepada orang-orang terkait, dan jangan lupa melakukan perbaikan untuk kesalahan tersebut. 3. Komunikasi Karyawan sebaik apa pun akan kehilangan arah bila dibiarkan jalan dalam gelap. Sebagai pemimpin anda perlu menerangkan sejelas mungkin tentang tujuan bersama yang hendak diraih dan strategi mencapainnya. Bekali pula anak buah dengan penilaian terhadap hasil kerjanya selama ini, sehingga mereka bisa belajar cara melakukan tugas dengan benar. Pelihara komunikasi 2 arah dengan bawahan dan mintalah feedback dari mereka setiap kali anda meluncurkan kebijakan baru. 4. Menjadi Inspirasi Seorang pemimpin harus bisa menerapkan standar dan jadi contoh bagi anak buahnya. Jadilah inspirasi bagi bawahan. Up date benak anda dengan informasi terkini, tidak pelit membagi pengalaman, dan patuhi peraturan yang anda buat sendiri. 5. Tumbuhkan Motivasi Berikan penghargaan terhadap prestasi sekecil apa punyang dilakukan anak buah. Bahkan karyawan yang paling telat sekalipun akan berusaha memperbaiki diri apabila anda memujinya ketika ia datang tepat waktu (apalagi jika pujian itu diberikan tanpa terkesan menyindir). Secara berkala , ajukan pula pertanyaan dan tantangan yang mampu merangsang kreativitas berpikir anak buah. Misa, meminta ide mereka untuk proyek kecil. 6. Hubungan Baik Jalin hubungan profesional dan interpersonal yang harmonis dengan anak buah. Ingat, dibalik statusnya sebagai bawahan, karyawan memiliki pribadi yang unik dan masalah tertentu. Luangkan waktu untuk mengenal karyawan secara personal sehingga anda melakukan coaching tepat sasaran.

7. Turun Gunung Anda tidak boleh merasa bebas dari kewajiban dan melakukan dirty job atau pekerjaan anak buah. Seorang pemimpin akan dihargai anak buahnya apabila ia bersedia turun ke lapangan tak asal main perintah. Semakin hebat lagi hormat anak buah bila pekerjaan itu bisa diselesaikan dengan lancar. Itu menunjukkan kualitas anda pada anak buah. II. PENGERTIAN / HAKEKAT SIKAP OANTANG MENYERAH DAN ULET

Pengertian Hakikat Pantang Menyerah dan Ulet Pada Hakikatnya sikap pantang menyerah dan ulet merupakan perjuangan wirausahawan yang tangguh penuh semangat, tidak putus asa, kuat kerja keras dan tidak menyerah. Seorang wirausaha mempunyai cita-cita tinggi untuk sukses didalam mengelolah kegiatan usahanya/ bisnisnya, cita-cita wirausahawan yang sangat tinggi untuk sukses didalam mengelola kegiatan usaha/ bisnisnya akan menjadi pendorong dan daya tahan dalam menghadapi segala rintangan, hambatan, cobaan dan kendala dalam berwirausaha. Adapun yang dimaksud dengan ulet adan tangguh, kuat dan tidak mudah putus asa, para wirausahawan didalam mengelola kegiatan usahanya selain harus ulet diharapkan juga agar jangan loyo , mudah putus asam, pasrah, menyerah dan tidak mau berjuang. Para wirausahawan harus berambisi ingin maju (ambitition drive) didalam melaksanakan kegiatan usaha/ bisnisnya. Adapun yang dimaksud putus asa dalam mengelola usaha adalah wirausahawan itu tidak punya lagi di harapan dalam berwirausaha. Dalam menghadapi dunia bisnis yang penuh ranjau-ranjau kolusi, korupsi dan nepotisme, seseorang wirausahawan memerlukan semangat tidak putus asa dan ulet serta penuh ketabahan untuk memulai liku-liku rintangan didalam usaha/ bisnisnya, selalu berusaha mencari jalan yang lebih baik untuk maju dan mencapai sukses. Akan tetapi, tentu saja sikap kerja pantang menyerah dan ulet dalam mengelola kegiatan usaha/ bisnisnya harus ditunjang oleh pengorbanan, perjuanan, semangat dan kepercayaan pada diri para wirausahawan sendiri. Sikap kerja pantang menyerah dan ulet dalam berwirausaha pada hakikatnya merupakan sinar terang keberhasilan dalam menjalankan kehidupan usahanya baik untuk diri wirausaha, keluarganya maupun untuk masyarakat. Seorang wirausahawan yang memiliki sikap kerja pantang menyerah dan ulet didalam usahanya pada hakekatnya adalah orang yang tidak mengenal lelah didalam berwirausaha. Adapun faktor-faktor yang dapat mendukung sikap kerja pantang menyerah dan ulet dalam kegiatan usaha atau bisnis para wirausahawan yaitu sebagai berikut : Bekerja dengan penuh keyakinan, penuh semangat, pantang menyerah dan ulet dalam berwirausaha. Bekerja dengan penuh ketekunan dan memiliki tekad yang terarah dalam berwirausaha Bekerja berdasarkan kemampuan, bakat, minat, pengalaman, pendidikan dan kesanggupan dalam berwirausaha Bekerja penuh semangat, penuh kegairahan dan penuh ketabahan dalam berwirausaha.

IV. STUDY KASUS ( Kisah seorang pengusaha yang sukses karena sikap pantang menyerah dan ulet ) Ekspektasi Dan Sikap Pantang Menyerah Di Balik Sukses Sam Walton Kisah Sam Walton, pendiri Supermarket Wal-Mart yang melegenda itu, tetap menarik dikenang. Di mata dia, dunia bisnis hanya mengenal satu bos, yakni pelanggan. Para pelangganlah yang dapat memecat setiap orang di perusahaan, dari presdir hingga tukang sapu, hanya dengan menghabiskan uang mereka di tempat lain. (foto: Google) Sebagai pendiri Wal-Mart, dan berbagai divisinya yang sukses, Sam Walton melakukan inovasi di industri ritel melalui fokusnya yang terarah, ekspektasi yang tinggi, dan sikapnya yang pantang menyerah. Kisah Sam Walton, pendiri Supermarket Wal-Mart yang melegenda itu, tetap menarik dikenang. Di mata dia, dunia bisnis hanya mengenal satu bos, yakni pelanggan. Para pelangganlah yang dapat memecat setiap orang di perusahaan dari presdir hingga tukang sapu hanya dengan menghabiskan uang mereka di tempat lain. Kepeduliannya yang tak bisa ditawar-tawar terhadap kepuasan pelanggan ditunjukkan Walton sejak ia mengawali usahanya sebagai pedagang kecil. Ia membangun toko yang menjual barang-barang dengan harga peritem US$ 0,05-0,10 (five-and-dime store ). Tujuannya, membantu para pelanggan agar tak perlu pusing menentukan tempat belanja yang cocok buat kantong mereka dengan barang yang terjamin kualitasnya. Wal-Mart kemudian tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan eceran terbesar di dunia. Langkah Walton tersebut sungguh simpel, tidak butuh strategi canggih, dan tak menelan banyak dana. Namun, di zamannya, siapa sih yang terpikir menerapkan langkah inovatif seperti itu? Kendati begitu, langkah inovatif Walton bisa dijadikan prinsip universal yang berlaku di zaman kapan pun. Karena, ia bukan saja memberikan apa yang diinginkan pelanggan, tapi juga bagaimana setiap waktu menambah kepuasan pelanggannya. Seperti halnya Sam Walton dengan Wal-Mart-nya, semua perusahaan yang sukses dan tahan dari gempuran zaman pasti selalu berinovasi. Sebab, keberadaan perusahaan umumnya beranjak dari kebutuhan manusia atas produk/jasa tertentu. Manusia sendiri berkembang sepanjang waktu, mengikuti tuntutan pribadi dan lingkungannya yang juga terus berubah. Karena itu, kalau ingin tetap eksis dan menang di kancah persaingan, perusahaan yang esensinya melayani manusia juga harus selalu tanggap terhadap perubahan sikap dan perilaku manusia. Perubahan sekecil apa pun. Sebab, manusialah sasaran akhir produk/jasa yang ditawarkan perusahaan. Singkatnya, perjalanan perusahaan sudah semestinya seiring dengan perkembangan manusianya. Kata kunci menanggapi perubahan itu adalah inovasi. Tanpa inovasi, perusahaan (besar maupun kecil) akan segera berubah menjadi monumen atau bagian dari masa lalu kita. Memang, bahaya terbesar bagi perusahaan adalah kemapanan dan rasa puas diri. Terkait dengan ini, nasihat dari Donald Keough, mantan Presiden Coca-Cola, layak kita dengar. Ia mengatakan bahwa saat untuk semakin ulet justru ketika segala sesuatu berjalan dengan sangat baik. Ini menyiratkan, jangan sampai inovasi terhenti gara-gara perusahaan telah berjalan sangat bagus. Maka, peran inovator adalah mutlak. Dan, menjadi tugas perusahaan untuk menciptakan iklim dan lingkungan yang kondusif bagi bersemainya para inovator, sehingga inovasi menjadi bagian penting dari budaya perusahaan. Di sisi lain, seiring kompleksnya persaingan, perusahaan tak boleh lagi terpasung oleh pandangan

bahwa inovator hanya lahir dari bagian riset dan pengembangan (R & D) ataupun departemen produksi. Sudah saatnya inovator lahir dari departemen mana pun. Bisa dari bagian distribusi dan pemasaran, keuangan, layanan pelanggan, bahkan mungkin dari bagian pengembangan sumber daya manusia. Karena begitu menyebarnya bidang yang bisa menjadi sumber inovasi, aspek knowledge management harus dimasukkan dalam agenda utama perusahaan. Futurolog John Naisbitt, di berbagai kesempatan juga mengatakan bahwa sumber kekuatan terbaru zaman ini bukanlah uang di genggaman tangan segelintir orang, melainkan informasi di tangan banyak orang. Prinsip ini sungguh tepat untuk mencegah situasi yang sering terjadi bahwa ketika seorang inovator pergi, roda perusahaan pun terhenti.

III. MENERAPKAN SIKAP PANTANG MENYERAH

Sikap pantang menyerah dalam berwirausaha Seorang wirausaha harus memiliki karakter yang ada dalam wirausaha seperti :1. Berwatak luhur 2. Tidak mudah putus asa 3. Percaya dir i4. Mau mengambil resiko 5. pantang menyerah 6. Komitmen Setiap seseorang akan menjalankan suatu usaha selalu berfikir dengan modal yang besar(jutaan rupiah), tidak harus membuka usaha dengan bermodal materi bisa sajamodal itu berupa tenaga,ide(gagasan),kreatifitas.Oeh sebab itu seorang wirausaha dituntut untuk tidak mudah putus asa(pantangmenyerah)dalam menjalankan usahanya.Kita lihat saja untuk contoh seorang wirausaha yang berasal dari Cina, awalmereka mendirikan suatu usaha mereka tidak memikirkan untung yang besar terlebih dahulu tetapi bagaimana cara mereka mendapatkan konsumen/pelanggantetapi sebaliknya untuk wirausaha Pribumi lebih banyak memikirkan untung yang berlipat ganda dibandingkan mencari konsumen/pelanggan dan barang

yangkualitasnya rendah.Untuk mendirikan suatu usaha memang agak rumit karena seorang wirausahadituntut bagaimana bisa membuat suatu produk/jasa yang bisa bermanfaat untuk orang lain,selain itu dituntut pula bagaimana memobilisasi modal,mengambilkeputusan untuk karyawan/bawahannya dan juga siap menanggung resiko.Dalam berwirausaha sikap pantang menyerah/tidak mudah putus asa adalahSeorang wirausaha selalu mencari bagaimana cara meningkatkan produk yang berkualitas,mampu menghadapi persaingan yang ada.Sering kita melihat banyak wirausaha yang ada mengalami kegagalan/gulung tikar karena mereka selalu menyerah pada keadaan.

Langkah menerapkan sikap pantang menyerah : 1. Kalau Anda mempunyai kecendrungan mudah menyerah, maka langkah pertama pertama yang paling penting adalah mengakui kelemahannya itu. Dengan menyadarinya , Anda akan lebih siap untuk memperbaikinya. 2. motivasikanlah diri Anda untuk mengembangkan sikap pantang menyerah. Sikap ini \ diperlukan untuk meraih keberhasilan dalam hidup. Perhatikanlah artis, atlit,karyawan dapat menajak karirnya karena berprestasi, mereka umumnya memperjuangkan apa yg ingin diraihnya dengan daya dan upaya yg optimal. Sebaliknya , orang2 yg mudah menyerah , frustasi dan mudah putus asa adalah orang-orang yang gagal. 3. Berpikirlah bahwa Anda bisa dan akan berhasil meraih apa yg Anda inginkan. Keyakinan ini akan membuat Anda lebih efektif dibandingkan bila Anda terlalu mengantisipasi kemungkinan buruk. Menurut para ahli , orang yg optimis mempunyai kemungkinan yg lebih besar untuk berhasil dibanding orang yg pesimis. Mengapa ? Karena keyakinan yg positif akan mempengaruhi mental dan fisik secar signifikan untuk mendapatkan apa yg di yakininya. 4. Arahkan mata Anda pada tujuan , bukan pada hambatan . Bila Anda memandang pada tujuan , maka hambatan tidak akan menakutkan. Tapi sebaliknya , bila Anda terfokus pada hambatan , Anda akan mudah kehabisan daya juang. 5. Beranilah mengambil risiko namun dengan perhitungan yg mantap , Hadapi dan alamilah pengalaman dan petualangan baru. Keberanian yg benar bukan berarti seperti orang yg terjun bebas ke jurang, tapi seperti orang yg menuruninya setahap demi setahap dengan persiapan yg matang.Kalau Anda tidak berani mengambil resiko , tentu saja Anda berada pada tempat yg aman ,

namun Anda tidak akan berkembang. 6. Hadapilah semua tantangan dengan penuh keberanian .Anggaplah tantangan sebagai Sparring Pathner yg akan membuat Anda semakin kuat , bukan sebagai raksasa yg menelan Anda. Semakin banyak tantangan , semakin berani menghadapinya, maka semakin terbentuk karakter yg kuat. 7. Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa Anda tidak akan berhasil bila pada usaha. Anda mengalami kegagalan. Belajarlah daridari kegagal itu agar didapat gambaran yg lebih baik lagi. 8. Teruslah berusaha, terkamlah segala kesempatan yg ada , karena kesempatan itu tak datang untuk kedua kalinya !, tidak ada pendobrak kegagalan yg sekuat nilai kegigihan . Ingatlah filsofi air yg bisa melubangi batu dengan tetesan yg terus terus-menerus. 9. Imbangi kegigihan Anda dengan pemikiran yg kreatif. Bila perjalanan Anda terhalang oleh batu cadas , Anda tidak perlu membenturkan kepala Anda untuk membuktikan bahwa Anda pantang Menyerah. Berhentilah sejenak dan pikirkanlah bagaiman cara mengatasinya. carilah jalur alternatif ! 10. Jangan terpengaruh oleh kegagalan orang lain, tapi biarlah keberhasilan orang lain memotivasi kita. Belajarlah dari kegagalan dan kesalahan orang lain tanpa hrus mengalaminya sendiri. Dengan cara itru Anda menghemat banyak sekali waktu dan energi Anda yg sangat berharga. IV. MENERAPKAN SIKAP ULET Karakteristik wirausaha yang baik akan membawa kearah kebenaran dan keselamatan sikap kerja keras dan ulet, serta akan menaikkan derajat dan martabat wirausahawan. Karakteristik lainnya yang perlu dipahami dan dipelajari adalah adanya teknik mawas diri, umpan balik, tanggapan, ilmu pengetahuan, keterampilan serta kera keras dan ulet. Karakteristik wirausahawan yang baik didalam berwira usaha adalah perjuangan yang menunjukan sikap, ulet, pekerja keras, optimis dan enerjik didalam mengelola kegiatan usahanya. Adapun karakteristik para wirausahawan yang baik dan perlu dikembangkan agar bisa menunukan sikap kera pantang menyerah dan ulet yaitu sebagai berikut : a.Kerja keras,uletdandisiplin b.Mandiri dan realistis c. Prestatif dan komitmen tinggi d. Belajar dari pengalaman e. Berfikir positif dan bertanggung jawab f. Memperhitungkan resiko usaha g. Mencari jalan keluar dari setiap permasalahan h. Merencanakan sesuatu sebelum bertindak i. Kreatif dan inovatif j. Kerja efektif dan efisien Kerja keras dalam sikap ulet Dedikasi seorang wirausahawan yang bekerja keras dan menunjukan sikap kerja keras dan ulet terhadap kegiatan usaha/ bisnisnya sangat tinggi bahkan kadang-kadang ia akan mengorbankan hubungan dengan keluarganya untuk sementara. Ia selalu memperhatikan kegiatannya semata-mata untuk kemauan dan keberhasilan kegiatan wirausahanya. Adapun jenis pekeraan yang dilakukannya, profesi apapun yang dihadapinya, para wirausahawan selalu mampu melihat ke depan dan berjuang untuk mencapai sukses dahulu karirnya.

Kerja keras (capssity for hardwork) para wirausahawan adalah perjuangan yang menunjukan sikap kerja pantang menyerah dan ulet, kera keras, percaya diri, dan optimis. Menurut Murphy dan Peek (1980:8) guna mencapai sukses aku karier, seseorang harus memulai dengan kera pantang menyerah dan ulet, selain itu harus diikuti dengan tekad yang kuat dalam mencapai tujuan pengelolaan kegiatan usahanya. Wirausahawan harus dapat bekerja sama dengan orang lain, berpenampilan baik, tepat dalam membuat keputusan, memiliki dorongan ambisi dan pintar berkomunikasi. Perjuangan yang menunjukan sikap ulet adalah tidak boleh berpangku tangan dan mengharapkanrejeki hanya dengan berdoa saa tanpa bekerja dan berusaha. Seperti kita ketahui bahwa berdoa tanpa usaha kera keras dan pantang menyerah tidak ada gunanya didalam berwirausaha.

Sosok pemimpin yang menginspirasi banyak orang melalui pemikirannya Sejak 2009 hingga sekarang, penulis adalah direktur Fethullah Gulen Chair yang secara resmi dibuka oleh Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sejak datang ke Indonesia, penulis mulai tertarik mengikuti perkembangan media, terutama harian Republika. Dan, penulis sangat senang ketika di harian Republika, beberapa kali memuat artikel yang berhubungan dengan Turki atau tentang Fethullah Gulen. Hingga akhirnya, pada 5 Ma ret 2010 dalam lembar Teraju, harian Republika memuat ulasan Cara Erdogan (Resep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Turki) dan di bagian terakhir menceritakan tentang M Fethullah Gulen dengan judul artikel Ancaman dari Pennsylvania. Khusus dalam ulasan mengenai Fethullah Gulen yang banyak mengutip secara langsung dari majalah The Economist, penulis ingin berbagi (sharing) tentang bagian-bagian dari ulasan tersebut yang kurang penulis setujui. Pertama, dalam tulisan tersebut dikatakan bahwa Fethullah Gulen adalah seorang pebisnis yang sukses. Justru sebaliknya, Fethullah Gulen adalah seorang alim ulama dan pemikir yang ba nyak menginspirasi orang banyak. Banyak sekali orang-orang yang terinspirasi dengan pemikiran beliau sehingga mereka berinisiatif untuk mendirikan berbagai lembaga pendidikan (sekolah-sekolah, universitas, dan bimbingan belajar), lembaga kesehatan atau rumah sakit, dan mereka juga membuka televisi, koran, majalah, dan radio. Namun, terhadap lembaga-lembaga ini Fethullah Gulen sama sekali tidak me milikinya bahkan tidak mendapatkan sedikit pun hasilnya. Beliau menjalani kehidupan dengan sangat sederhana dan menjauhkan diri dari materi. Kedua, dalam tulisan tersebut, digambarkan bahwa Fethullah Gulen dan RecepTayyip Erdogan, serta Partai AKP (partai yang dipimpin oleh Erdogan) seolah-olah sedang dalam perseteruan. Opini ini sangat tidak memiliki dasar dan sumber yang benar. Bahkan sebaliknya, baru-baru ini ketika PM Turki menjalani operasi usus besar tiga minggu yang lalu, Fethullah Gulen menyampaikan doa untuk kesembuhan Erdogan. Kutipan doa beliau yang dimuat oleh beberapa media di Turki, Fethullah Gulen mengatakan, Dalam

setiap doa saya, ketika saya mendekatkan diri dan berdoa kepada Allah SWT, saya selalu berdoa untuk PM Turki, saya pun sangat sedih ketika mendengar beliau harus menjalani operasi kedua. Pada bulan Februari 2012, pada acara ulang tahun koran Zaman (salah satu media yang didirikan oleh orang-orang yang terinspirasi oleh pemikiran Gulen) yang ke25, Erdogan hadir bersama sembilan orang menteri. Ketiga, dalam tulisan tersebut dinyatakan bahwa Fethullah Gulen menyusupkan orang-orangnya dalam lembaga peradilan dan kepolisian Turki. Di dalam website (http://www.herkul.org/) secara langsung dalam ceramahnya, Fethullah Gulen mengatakan, Selama lebih dari 50 tahun saya memberikan ceramah yang selalu dihadiri puluhan ribu orang, saya tekankan bahwa generasi muda Turki harus selalu mengabdi kepada bangsa dan negaranya. Untuk hal ini, seorang anak bangsa tidak akan mungkin `menyusup'. Keempat, dalam tulisan tersebut digunakan kata `Gulenist' bagi orang-orang yang terinspirasi oleh pemikirannya.Untuk hal ini, penulis ingin menjelaskan bahwa Fethullah Gulen adalah seorang pemikir yang telah menulis lebih dari 60 buku tentang agama, masalah sosial, pendidikan, dan isu-isu kontemporer yang telah diterjemahkan dalam 40 bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Dengan demikian, orang-orang di ber bagai penjuru dunia membaca, meneliti, dan mengkaji pemikiran serta ide-ide Fethullah Gulen.Tentu saja, setiap orang dari berbagai belahan dunia bisa mengambil faedah dari pemikirannya. Oleh karena itu, istilah Gulenist sangat tidak tepat dan Fethullah Gulen sendiri menolak istilah tersebut. Kelima, satu hal lagi yang ingin penulis sampaikan, dalam tulisan tersebut, Fethullah Gulen selalu dikaitkan dengan isu-isu politik. Penulis ingin menyampaikan bahwa Fethullah Gulen sepanjang hidupnya selalu berada di luar pergulatan politik dan selalu menjaga jarak yang sama terhadap kekuatan politik manapun. Keenam, dalam tulisan tersebut seolah-olah Fethullah Gulen digambarkan mengambil contohcontoh Calvinist dalam penerapannya di dalam Islam (reformasi agama). Fethullah Gulen sendiri mengatakan bahwa dalam Islam tidak ada reformasi pada substansi Agama, yang ada adalah tajdid dan mujadid (pembaruan dan pembaru). Yang paling penting serta membuat penulis perlu menjelaskan lebih jernih dalam tulisan tersebut digambarkan dengan judul Ancaman dari Pennsylvania dengan gambar seseorang memegang senjata (gambaran seorang teroris). Hal ini justru sebaliknya, sepanjang hidupnya, Fethullah Gulen adalah sosok yang mengedapankan dialog, toleransi, serta kasih sayang.

PENTINGNYA SIKAP ULET DAN PANTANG MENYERAH DALAM BERWIRAUSAHA

Nama : Muhamad Iqbal Jaelani Kelas : X Rpl 2 No Absen : 024 Mengetahui : Kepala SMKN5 Bekasi Guru Kewirausahaan

Drs Dyah Sulistyaningsih Pak Satori Nip : 19630817 198902 2 001 Pentingnya Sikap ulet dan pantang menyerah dalam berwirausaha Pengertian Hakikat Pantang Menyerah dan Ulet Pada Hakikatnya sikap pantang menyerah dan ulet merupakan perjuangan wirausahawan yang tangguh penuh semangat, tidak putus asa, kuat kerja keras dan tidak menyerah. Seorang wirausaha mempunyai cita-cita tinggi untuk sukses didalam mengelolah kegiatan usahanya/ bisnisnya, cita-cita wirausahawan yang sangat tinggi untuk sukses didalam mengelola kegiatan usaha/ bisnisnya akan menjadi pendorong dan daya tahan dalam menghadapi segala rintangan, hambatan, cobaan dan kendala dalam berwirausaha. Adapun yang dimaksud dengan ulet adan tangguh, kuat dan tidak mudah putus asa, para wirausahawan didalam mengelola kegiatan usahanya selain harus ulet diharapkan juga agar jangan loyo , mudah putus asam, pasrah, menyerah dan tidak mau berjuang. Para wirausahawan harus berambisi ingin maju (ambitition drive) didalam melaksanakan kegiatan usaha/ bisnisnya. Adapun yang dimaksud putus asa dalam mengelola usaha adalah wirausahawan itu tidak punya lagi di harapan dalam berwirausaha. Pentingnya sikap ulet dan pantang menyerah dalam berwirausaha Dalam menghadapi dunia bisnis yang penuh ranjau-ranjau kolusi, korupsi dan nepotisme, seseorang wirausahawan memerlukan semangat tidak putus asa dan ulet serta penuh ketabahan untuk memulai liku-liku rintangan didalam usaha/ bisnisnya, selalu berusaha mencari jalan yang lebih baik untuk maju dan mencapai sukses. Akan tetapi, tentu saja sikap kerja pantang menyerah dan ulet dalam mengelola kegiatan usaha/ bisnisnya harus ditunjang oleh pengorbanan, perjuanan, semangat dan kepercayaan pada diri para wirausahawan sendiri. Sikap kerja pantang menyerah dan ulet dalam berwirausaha pada hakikatnya merupakan sinar terang keberhasilan dalam menjalankan kehidupan usahanya baik untuk diri wirausaha, keluarganya maupun untuk masyarakat. Seorang wirausahawan yang memiliki sikap kerja pantang menyerah dan ulet didalam usahanya pada hakekatnya adalah orang yang tidak

mengenal lelah didalam berwirausaha. faktor-faktor yang dapat mendukung sikap kerja pantang menyerah dan ulet dalam kegiatan usaha atau bisnis para wirausahawan yaitu sebagai berikut : Bekerja dengan penuh keyakinan, penuh semangat, pantang menyerah dan ulet dalam berwirausaha. Bekerja dengan penuh ketekunan dan memiliki tekad yang terarah dalam berwirausaha Bekerja berdasarkan kemampuan, bakat, minat, pengalaman, pendidikan dan kesanggupan dalam berwirausaha Bekerja penuh semangat, penuh kegairahan dan penuh ketabahan dalam berwirausaha.

CONTOH NYA : ( Kisah seorang pengusaha yang sukses karena sikap pantang menyerah dan ulet ) Ekspektasi Dan Sikap Pantang Menyerah Di Balik Sukses Sam Walton Kisah Sam Walton, pendiri Supermarket Wal-Mart yang melegenda itu, tetap menarik dikenang. Di mata dia, dunia bisnis hanya mengenal satu bos, yakni pelanggan. Para pelangganlah yang dapat memecat setiap orang di perusahaan, dari presdir hingga tukang sapu, hanya dengan menghabiskan uang mereka di tempat lain. (foto: Google) Sebagai pendiri Wal-Mart, dan berbagai divisinya yang sukses, Sam Walton melakukan inovasi di industri ritel melalui fokusnya yang terarah, ekspektasi yang tinggi, dan sikapnya yang pantang menyerah. Kisah Sam Walton, pendiri Supermarket Wal-Mart yang melegenda itu, tetap menarik dikenang. Di mata dia, dunia bisnis hanya mengenal satu bos, yakni pelanggan. Para pelangganlah yang dapat memecat setiap orang di perusahaan dari presdir hingga tukang sapu hanya dengan menghabiskan uang mereka di tempat lain. Kepeduliannya yang tak bisa ditawar-tawar terhadap kepuasan pelanggan ditunjukkan Walton sejak ia mengawali usahanya sebagai pedagang kecil. Ia membangun toko yang menjual barang-barang dengan harga peritem US$ 0,05-0,10 (five-and-dime store ). Tujuannya, membantu para pelanggan agar tak perlu pusing menentukan tempat belanja yang cocok buat kantong mereka dengan barang yang terjamin kualitasnya. Wal-Mart kemudian tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan eceran terbesar di dunia. Langkah Walton tersebut sungguh simpel, tidak butuh strategi canggih, dan tak menelan banyak dana. Namun, di zamannya, siapa sih yang terpikir menerapkan langkah inovatif seperti itu? Kendati begitu, langkah inovatif Walton bisa dijadikan prinsip universal yang berlaku di zaman kapan pun. Karena, ia bukan saja memberikan apa yang diinginkan pelanggan, tapi juga bagaimana setiap waktu menambah kepuasan pelanggannya. Seperti halnya Sam Walton dengan Wal-Mart-nya, semua perusahaan yang sukses dan tahan dari gempuran zaman pasti selalu berinovasi. Sebab, keberadaan perusahaan umumnya beranjak dari kebutuhan manusia atas produk/jasa tertentu. Manusia sendiri berkembang sepanjang waktu, mengikuti tuntutan pribadi dan lingkungannya yang juga terus berubah. Karena itu, kalau ingin tetap eksis dan menang di kancah persaingan, perusahaan yang esensinya melayani manusia juga harus selalu tanggap terhadap perubahan sikap dan perilaku manusia. Perubahan sekecil apa pun. Sebab, manusialah sasaran akhir produk/jasa yang ditawarkan perusahaan. Singkatnya, perjalanan perusahaan sudah semestinya seiring dengan perkembangan manusianya. Kata kunci menanggapi perubahan itu adalah inovasi. Tanpa inovasi, perusahaan (besar maupun kecil) akan segera berubah menjadi monumen atau

bagian dari masa lalu kita. Memang, bahaya terbesar bagi perusahaan adalah kemapanan dan rasa puas diri. Terkait dengan ini, nasihat dari Donald Keough, mantan Presiden Coca-Cola, layak kita dengar. Ia mengatakan bahwa saat untuk semakin ulet justru ketika segala sesuatu berjalan dengan sangat baik. Ini menyiratkan, jangan sampai inovasi terhenti gara-gara perusahaan telah berjalan sangat bagus. Maka, peran inovator adalah mutlak. Dan, menjadi tugas perusahaan untuk menciptakan iklim dan lingkungan yang kondusif bagi bersemainya para inovator, sehingga inovasi menjadi bagian penting dari budaya perusahaan. Di sisi lain, seiring kompleksnya persaingan, perusahaan tak boleh lagi terpasung oleh pandangan bahwa inovator hanya lahir dari bagian riset dan pengembangan (R & D) ataupun departemen produksi. Sudah saatnya inovator lahir dari departemen mana pun. Bisa dari bagian distribusi dan pemasaran, keuangan, layanan pelanggan, bahkan mungkin dari bagian pengembangan sumber daya manusia. Karena begitu menyebarnya bidang yang bisa menjadi sumber inovasi, aspek knowledge management harus dimasukkan dalam agenda utama perusahaan. Futurolog John Naisbitt, di berbagai kesempatan juga mengatakan bahwa sumber kekuatan terbaru zaman ini bukanlah uang di genggaman tangan segelintir orang, melainkan informasi di tangan banyak orang. Prinsip ini sungguh tepat untuk mencegah situasi yang sering terjadi bahwa ketika seorang inovator pergi, roda perusahaan pun terhenti. MENERAPKAN SIKAP PANTANG MENYERAH Langkah menerapkan sikap pantang menyerah : 1. Kalau Anda mempunyai kecendrungan mudah menyerah, maka langkah pertama pertama yang paling penting adalah mengakui kelemahannya itu. Dengan menyadarinya , Anda akan lebih siap untuk memperbaikinya. 2. motivasikanlah diri Anda untuk mengembangkan sikap pantang menyerah. Sikap ini \ diperlukan untuk meraih keberhasilan dalam hidup. Perhatikanlah artis, atlit,karyawan dapat menajak karirnya karena berprestasi, mereka umumnya memperjuangkan apa yg ingin diraihnya dengan daya dan upaya yg optimal. Sebaliknya , orang2 yg mudah menyerah , frustasi dan mudah putus asa adalah orang-orang yang gagal. 3. Berpikirlah bahwa Anda bisa dan akan berhasil meraih apa yg Anda inginkan. Keyakinan ini akan membuat Anda lebih efektif dibandingkan bila Anda terlalu mengantisipasi kemungkinan buruk. Menurut para ahli , orang yg optimis mempunyai kemungkinan yg lebih besar untuk berhasil dibanding orang yg pesimis. Mengapa ? Karena keyakinan yg positif akan mempengaruhi mental dan fisik secar signifikan untuk mendapatkan apa yg di yakininya. 4. Arahkan mata Anda pada tujuan , bukan pada hambatan . Bila Anda memandang pada tujuan , maka hambatan tidak akan menakutkan. Tapi sebaliknya , bila Anda terfokus pada hambatan , Anda akan mudah kehabisan daya juang. 5. Beranilah mengambil risiko namun dengan perhitungan yg mantap , Hadapi dan alamilah pengalaman dan petualangan baru. Keberanian yg benar bukan berarti seperti orang yg terjun bebas ke jurang, tapi seperti orang yg menuruninya setahap demi setahap dengan persiapan yg matang.Kalau Anda tidak berani mengambil resiko , tentu saja Anda berada pada tempat yg aman , namun Anda tidak akan berkembang. 6. Hadapilah semua tantangan dengan penuh keberanian .Anggaplah tantangan sebagai Sparring Pathner yg akan membuat Anda semakin kuat , bukan sebagai raksasa yg menelan Anda. Semakin banyak tantangan , semakin berani menghadapinya, maka semakin terbentuk karakter yg kuat. 7. Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa Anda tidak akan berhasil bila pada

usaha. Anda mengalami kegagalan. Belajarlah daridari kegagal itu agar didapat gambaran yg lebih baik lagi. 8. Teruslah berusaha, terkamlah segala kesempatan yg ada , karena kesempatan itu tak datang untuk kedua kalinya !, tidak ada pendobrak kegagalan yg sekuat nilai kegigihan . Ingatlah filsofi air yg bisa melubangi batu dengan tetesan yg terus terus-menerus. 9. Imbangi kegigihan Anda dengan pemikiran yg kreatif. Bila perjalanan Anda terhalang oleh batu cadas , Anda tidak perlu membenturkan kepala Anda untuk membuktikan bahwa Anda pantang Menyerah. Berhentilah sejenak dan pikirkanlah bagaiman cara mengatasinya. carilah jalur alternatif ! 10. Jangan terpengaruh oleh kegagalan orang lain, tapi biarlah keberhasilan orang lain memotivasi kita. Belajarlah dari kegagalan dan kesalahan orang lain tanpa hrus mengalaminya sendiri. Dengan cara itru Anda menghemat banyak sekali waktu dan energi Anda yg sangat berharga. MENERAPKAN SIKAP ULET Karakteristik wirausaha yang baik akan membawa kearah kebenaran dan keselamatan sikap kerja keras dan ulet, serta akan menaikkan derajat dan martabat wirausahawan. Karakteristik lainnya yang perlu dipahami dan dipelajari adalah adanya teknik mawas diri, umpan balik, tanggapan, ilmu pengetahuan, keterampilan serta kera keras dan ulet. Karakteristik wirausahawan yang baik didalam berwira usaha adalah perjuangan yang menunjukan sikap, ulet, pekerja keras, optimis dan enerjik didalam mengelola kegiatan usahanya. karakteristik para wirausahawan yang baik dan perlu dikembangkan agar bisa menunukan sikap kera pantang menyerah dan ulet yaitu sebagai berikut : a.Kerja keras,ulet dan disiplin b.Mandiri dan realistis c. Prestatif dan komitmen tinggi d. Belajar dari pengalaman e. Berfikir positif dan bertanggung jawab f. Memperhitungkan resiko usaha g. Mencari jalan keluar dari setiap permasalahan h. Merencanakan sesuatu sebelum bertindak i. Kreatif dan inovatif j. Kerja efektif dan efisien Kerja keras dalam sikap ulet Dedikasi seorang wirausahawan yang bekerja keras dan menunjukan sikap kerja keras dan ulet terhadap kegiatan usaha/ bisnisnya sangat tinggi bahkan kadang-kadang ia akan mengorbankan hubungan dengan keluarganya untuk sementara. Ia selalu memperhatikan kegiatannya semata-mata untuk kemauan dan keberhasilan kegiatan wirausahanya. Adapun jenis pekeraan yang dilakukannya, profesi apapun yang dihadapinya, para wirausahawan selalu mampu melihat ke depan dan berjuang untuk mencapai sukses dahulu karirnya. Kerja keras (capssity for hardwork) para wirausahawan adalah perjuangan yang menunjukan sikap kerja pantang menyerah dan ulet, kera keras, percaya diri, dan optimis. Menurut Murphy dan Peek (1980:8) guna mencapai sukses aku karier, seseorang harus memulai dengan kera pantang menyerah dan ulet, selain itu harus diikuti dengan tekad yang kuat dalam mencapai tujuan pengelolaan kegiatan usahanya. Wirausahawan harus dapat bekerja

sama dengan orang lain, berpenampilan baik, tepat dalam membuat keputusan, memiliki dorongan ambisi dan pintar berkomunikasi. Perjuangan yang menunjukan sikap ulet adalah tidak boleh berpangku tangan dan mengharapkanrejeki hanya dengan berdoa saa tanpa bekerja dan berusaha. Seperti kita ketahui bahwa berdoa tanpa usaha kera keras dan pantang menyerah tidak ada gunanya didalam berwirausaha.

\ Salah satu tokoh lokal yang selalu menginspirasi dan membuat semangat kerja saya selalu berkobar adalah Pak Dahlan Iskan, yang lebih terkenal sebagai pemimpin Jawa Pos yang kondang itu. Tulisan beliau bahkan kisah hidup beliau mengandung banyak nilai luhur yang sangat diperlukan oleh semua orang saat ini. Berikut ini tentang profil biografi Dahlan Iskan:

Dahlan Iskan (lahir tanggal 17 Agustus 1951 di Magetan, Jawa Timur), adalah CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos News Network, yang bermarkas di Surabaya. Ia juga adalah Direktur Utama PLN sejak 23 Desember 2009. Karir Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda (Kalimantan Timur) pada tahun 1975. Tahun 1976, ia menjadi wartawan majalah Tempo. Sejak tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang. Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar. Lima tahun kemudian terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih dari 80 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997 ia berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta.

Pada tahun 2002, ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru. Sejak akhir 2009, Dahlan diangkat menjadi direktur utama PLN menggantikan Fahmi Mochtar yang dikritik karena selama kepemimpinannya banyak terjadi mati lampu di daerah Jakarta. Selain sebagai pemimpin Grup Jawa Pos, Dahlan juga merupakan presiden direktur dari dua perusahaan pembangkit listrik swasta: PT Cahaya Fajar Kaltim di Kalimantan Timur dan PT Prima Electric Power di Surabaya. Tentang Tanggal Lahir Dahlan Iskan

Dahlan Iskan (lahir tanggal 17 Agustus 1951 di Magetan, Jawa Timur), dalam bukunya Ganti Hati ada cerita menarik tentang tanggal kelahiranya, Dahlan Iskan menuturkan bahwa tanggal tersebut dikarang sendiri oleh pak Dahlan karena pada waktu itu tidak ada catatan kapan dilahirkan dan orang tuanya juga tidak ingat tanggal kelahirannya. Dan kenapa pak Dahlan memilih tanggal 17 Agustus, karena bertepatan dengan tanggal kemerdekaan Indonesia dan supaya mudah diingat. Dahlan kecil dibesarkan dilingkungan pedesaan dangan serba kekurangan, akan tetapi sangat kental akan suasana religiusnya. Ada cerita menarik yang saya baca pada buku beliau Ganti Hati yang menggambarkan betapa serba kekurangannya beliau ketika waktu kecil. Disitu diceritakan Dahlan kecil hanya memiliki satu celana pendek dan satu baju, tapi masih memiliki satu sarung!. Dan dengan joke-joke pak Dahlan yang segar beliau menceritakan kehebatan dari sarung yang dimiliki. Disini beliau menceritakan bahwa sarung bisa jadi apa saja. Mulai jadi alat ibadah, mencari rezeki, alat hiburan, fashion, kesehatan sampai menjadi alat untuk menakut-nakuti. Kalau Dahlan kecil lagi mencuci baju, sarung bisa dikemulkan pada badan atasnya. Kalau lagi mencuci celana, sarung bisa dijadikan bawahan. Kalau lagi cari sisa-sisa panen kedelai sawah orang kaya, sarung itu bisa dijadikan karung. Kalau perut lagi lapar dan dirumah tidak ada makanan, sarung bisa diikatkan erat-erat dipinggang jadilah dia pengganjal perut yang andal. Kalau mau sholat jadilah dia benda yang penting unutk menghadap Tuhan. Kalau lagi kedinginan, jadilah dia selimut. Kalau sarung itu sobek masih bisa dijahit. Kalau ditempat jahitan itu robek lagi, masih bisa ditambal. Kalau tambalanya pun robek, sarung itu belum tentu akan pensiun. Masih bisa dirobek-robek lagi, bagian yang besar bisa digunakan sebagai sarung bantal dan bagian yang kecil bisa dijadikan popok bayi. Ada pelajaran yang bisa kita petik dari cerita beliau, bahwa apapun kondisi kita, baik kurang,

cukup atau lebih kita harus tetap bersyukur, sabar dan harus menikmati semuanya dengan apa adanya. Dahlan Iskan Bersama Jawa POS Jawa Pos didirikan oleh The Chung Shen pada 1 Juli 1949 dengan nama Djawa Post. Saat itu The Chung Shen hanyalah seorang pegawai bagian iklan sebuah bioskop di Surabaya. Karena setiap hari dia harus memasang iklan bioskop di surat kabar, lama-lama ia tertarik untuk membuat surat kabar sendiri. Setelah sukses dengan Jawa Pos-nya, The Chung Shen mendirikan pula koran berbahasa Mandarin dan Belanda. Bisnis The Chung Shen di bidang surat kabar tidak selamanya mulus. Pada akhir tahun 1970-an, omzet Jawa Pos mengalami kemerosotan yang tajam. Tahun 1982, oplahnya hanya tinggal 6.800 eksemplar saja. Koran-korannya yang lain sudah lebih dulu pensiun. Ketika usianya menginjak 80 tahun, The Chung Shen akhirnya memutuskan untuk menjual Jawa Pos. Dia merasa tidak mampu lagi mengurus perusahaannya, sementara tiga orang anaknya lebih memilih tinggal di London, Inggris. Pada tahun 1982, Eric FH Samola, waktu itu adalah Direktur Utama PT Grafiti Pers (penerbit majalah Tempo) mengambil alih Jawa Pos. Dengan manajemen baru, Eric mengangkat Dahlan Iskan, yang sebelumnya adalah Kepala Biro Tempo di Surabaya untuk memimpin Jawa Pos. Eric Samola kemudian meninggal dunia pada tahun 2000. Karir Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda (Kalimantan Timur) pada tahun 1975. Tahun 1976, ia menjadi wartawan majalah Tempo. Sejak tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang. Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar. Lima tahun kemudian terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih dari 80 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997 ia berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta. Pada tahun 2002, ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru. Sejak akhir 2009, Dahlan diangkat menjadi direktur utama PLN menggantikan Fahmi Mochtar yang dikritik karena selama kepemimpinannya banyak terjadi mati lampu di daerah Jakarta. Selain sebagai pemimpin Grup Jawa Pos, Dahlan juga merupakan presiden direktur dari dua perusahaan pembangkit listrik swasta: PT Cahaya Fajar Kaltim di Kalimantan Timur dan PT Prima Electric Power di Surabaya. Dari berbagai sumber.

Anda mungkin juga menyukai