Anda di halaman 1dari 14

Makalah Kewirausahaan

Berpikir Perubahan dan Berpikir Kreatif

Oleh :

KELAS AA / KELOMPOK 8

M. Fariz Pramana (2019210026)


Muchammad Afandi (2019210042)
Gadis Dwi Ana Windarsari (2019210419)
Aldi Tri Bayu Ajie (2019210666)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

SURABAYA

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.

Pertama-tama marilah menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan lagi
Maha Penyayang. Tak lupa juga kami panjatkan puji syukur atas limpahan rahmat dan
hidayah- Nya, sehingga Makalah Berpikir Perubahan dan Berpikir Kreatif bisa selesai.
Kami berharap, agar makalah ini nantinya dapat berguna bagi masyarakat dan
pembaca.

Makalah ini kami susun dengan lengkap dan detail, sehingga orang yang masih
awam dapat memahami mengenai informasi yang berkaitan dengan Kewirausahaan.
Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah
berkontribusi dalam penyelesaian makalah ini.

Kami juga menyadari bahwa kami masih memiliki banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam
penyusunan kata, sehingga kami membuka dan menerima kritik dan saran bagi seluruh
pembaca.

Akhir kata kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan memberi
inspirasi bagi seluruh orang yang membaca. Sekian.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Surabaya, 13 Maret 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Seorang wirausaha adalah seorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu
dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different)
atau kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara
riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up),
kemampuan untuk mengerjakan suatu perubahan yang baru (creative), kemampuan
untuk mencari peluang (opportunity), keberanian untuk menanggung risiko(risk
bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide. Disinilah suatu perubahan
berfikir dan kreatifitas sangat diperlukan untuk mengembangkan ide dan bahkan untuk
mempertahankan suatu ide yang telah ada.
Dalam berwirausaha terdapat persaingan yang ketat. Untuk memenangkan
persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi.
Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang berbeda dari pola
piker yang ada serta dilandasi oleh pemikiran yang maju, penuh dengan gagasan-
gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar.
Gagasan- gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk
ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan
baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang
kelihatannya mustahil.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan perubahan?
2. Bagaimana mindset dapat menggerakan suatu ide?
3. Bagaimana cara mengubah pola pikir?
4. Apa saja yang menjadi pola pikir wirausaha?
5. Apa saja hambatan saat memulai usaha?
6. Bagaimana cara berpikir kreatif?
7. Apa saja yang menjadi tips saat berpikir kreatif?
8. Bagaimana cara mengukur potensi kreativitas?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian perubahan
2. Mengetahui cara-cara agar suatu ide dapat digerakkan
3. Mengetahui cara untuk mengubah pola pikir
4. Mengatahui carap pola pikir sebagai wirausaha
5. Mengetahui hambatan-hambatan saat memulai usaha
6. Mengetahui cara berpikir kreatif
7. Mengetahui tips saat berpikir kreatif
8. Mengetahui cara mengukur potensi kreativitas
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Apa itu berpikir perubahan

Berpikir perubahan adalah berpikir inovasi. Mencoba hal baru, untuk berpindah dari
posisi awal ke posisi yang lebih baik. Salah satu contoh dari berpikir perubahan, misalnya
seorang pegawai kantoran yang dulunya sering di suruh - suruh kini menjadi seorang
entrepreneur yang sukses. Mengapa bisa ? karena perubahan mindset yang mereka tanamkan
untuk merubah kondisi mereka jauh lebih baik dari sebelumnya

Dalam berpikir perubahan, seorang wirausahawan diharapkan memiliki pola pikir yang
produktif. Pola pikir seperti inilah yang akan menciptakan ise-ide / gagasan baru sekaligus
dapat membuat seseorang bisa melangkah lebih luas untuk mengeksplor kemampuannya.
Entrepreneur diharapkan tidak berpaku pada apa yang sudah ada sekarang, namun jauh dari
itu harus bisa melihat kemungkinan dimasa depan

2.2 Mindset menggerakkan perilaku

Mindset adalah keseluruhan dari keyakinan yang kita miliki, nilai yang kita anut, kriteria,
harapan, sikap, kebiasaan dan pendapat yang kita keluarkan dalam memandang diri kita
sendiri, orang lain atau kehidupan. Mindset akan memberi tahu kita bagaimana hidup ini
harus dimainkan, seperti halnya wirausahawan yang juga harus mempunya mindset yang luas
dan bisa menerima berbagai macam perubahan zaman dan juga perialku di dalamnya

2.3 Mengubah pola pikir

Pola pikir dapat diubah, itu dikarenakan pola pikir merupakan hasil dari sebuah proses
pembelajaran dan bentuk ulang. Mengubah pola pikir tidak semudah yang kita bayangkan
sebelumnya, kita juga harus berpegang teguh pada mindset kita, salah satu cara untuk
mengubah pola pikir yaitu dengan cara tidak menolak mentah - mentah gagasan / pemikiran
yang bertentangan dengan kita. Membaca refrensi dan buku untuk menerima sebuah
pemikiran yang bertentangan dengan kita, salah satu cara untuk mengubah pola pikir kita
yang dulunya sempit menjadi luas, bahkan kita juga bisa di titik dimana kita sangat terbiasa
dengan hal yang berlawanan dengan pemikiran kita

2.4 Pola Pikir Entrepreneur


Semua orang ingin menjadi entrepreneur, memiliki bisnis sendiri, kebebasan waktu serta
finansial. Namun, apakah sebenarnya yang dimaksud dengan entrepreneur ? Menurut Joseph
Schumpeter seorang entrepreneur adalah innovator, sosok yang penuh ide dan menularkan
ide tersebut ke dalam perusahaan yang dimilikinya sehingga dapat berkembang pesat. Lebih
jauh Joseph mengatakan bahwa seorang entrepreneur tidak termotivasi mencari keuntungan
bagi perusahaannya, namun menjadikan tingkat keuntungan tersebut sebagai rekam jejak
untuk mengukur kesuksesan atau pencapaian yang telah digapai.

Umumnya seorang entrepreneur memiliki pemikiran sebagai berikut:

a) Merupakan sosok yang berpikiran mandiri


b) Dapat menularkan kelebihan yang dimilikinya terhadap perusahaan
c) Berpikiran optimis
d) Selalu mencari tantangan
e) Selalu mencari peluang untuk meningkatkan bisnis yang dimiliki

Sebuah Negara yang maju umumnya memiliki jumlah entrepreneur yang tinggi, sebagai


contoh Negara Singapura yang memiliki jumlah entrepreneur di kisaran 7% dari total
populasinya dan pada akhirnya berhasil menciptakan bisnis berskala besar. Umumnya
perusahaan tersebut dimulai dari sebuah perusahaan kecil namun pendirinya memiliki
semangat wirausaha yang tinggi sehingga dapat mengembangkannya menjadi besar. Jika
menilik salah satu perusahaan di Amerika Serikat, terdapat Walmart yang bertumbuh besar
dan menggantikan ratusan toko kecil dan menggandeng pemilik sebelumnya untuk bekerja.

Pada akhirnya Schumpeter menyimpulkan bahwa entrepreneur  berbicara seputar


inovasi serta ambisi untuk mengembangkan bisnisnya menjadi lebih besar dengan
mengadopsi perkembangan yang terjadi di sekitarnya, tidak hanya sekedar memikirkan
bagaimana menjalankan bisnis agar dapat meraih keuntungan
2.5 Hambatan saat memulai usaha

Dalam memulai suatu usaha, tentunya kita bertanya-tanya 'harus dari manakah kita
memulai usaha'? Pertanyaan tersebut muncul karena kita berada di garis perbatasan antara
apa yang kita ketahui dan apa yang belum kita ketahui.

Rasa ingin tahu merupakan energi utama untuk menjelajahi dunia yang 'belum
diketahui'. Dengan dorongan rasa ingin tahu yang besar, daerah yang 'sudah diketahui'
menjadi semakin lebih luas dan lebih luas lagi. Ketika tak ada rasa ingin tahu, maka surutlah
dorongan untuk bergerak melampaui daerah yang 'sudah diketahui', sehingga membuat
daerah yang 'sudah diketahui menjadi terbatas wilayahnya dan tidak berkembang secara
dinamis.

Mengubah cara berpikir merupakan suatu keharusan agar tidak terjebak ke dalam
berbagai pemikiran yang bersifat menghancurkan diri sendiri. Pemikiran yang
menghancurkan diri sendiri ialah pemikiran yang membuat kita melakukan sabotase terhadap
keberhasilan hidup kita.

Menurut David Burns, ada 10 pemikiran yang menghancurkan keberhasilan, yaitu :

a. Melihat secara hitam putih


b. Overgeneralisasi
c. Mental filter
d. Tidak menganggap penting hal positif dari diri
e. Melompat ke kesimpulan
f. Membesar-besarkan
g. Menarik kesimpulan berdasarkan yang dirasakan emosi
h. Memaksa segalanya berjalan sempurna
i. Memberikan label negatif
j. Menyalahkan diri sendiri

Jika Anda telah berkeinginan menjadi seorang wirausahawan, kesepuluh pemikiran di atas
merupakan pemikiran yang harus ditinggalkan. Sebagai seorang wirausahawan, adalah
penting untuk melepaskan diri dari pola pemikiran lama yang melumpuhkan prakarsa dan
keberanian berusaha, dan sebagai gantinya merangkul pola pemikiran baru yang lebih cocok
dengan kebutuhan untuk bisa menghadapi tantangan realitas secara berhasil.

2.6 Berpikir Kreatif

Kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru dan berbeda, dan keinovasian adalah
melakukan sesuatu yang baru dan berbeda. Maka dari itu, hakikat dari kewirausahaan adalah
melakukan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang kreatif adalah orang yang selalu berpikir
tentang kebaruan, perbedaan, kegunaan dan dapat dimengerti. Untuk menghasilkan kebaruan,
perbedaan, kegunaan dan kemudahan, wirausahawan selalu berpikir dan merenung sehingga
melahirkan ide – ide, dan gagasan baru.

Kebiasaan berpikir merupakan kebiasaan wirausahawan untuk meraih


keberhasilannya. Wirausahawan selalu menggunakan otak kiri untuk mengembangkan
keterampilan berpikir dan otak kanan untuk belajar mengembangkan keterampilan kreatif.
Menurut Zimmerer (1996) untuk mengembangkan keterampilam berpikir, seseorang
menggunakan otak kiri, sedangkan mengembangkan keterampilan kreatif, digunakan otak
kanan.

Ada 7 langkah proses kreatif, meliputi :

a) Persiapan

- Hindari sikap tidak belajat dalam setiap situasi selalu ada peluang untuk dapat
belajar sesuatu
- Belajar banyak. Jangan hanya mempelajari keahlian yang kita miliki karena
bidang lain tidak menutup kemungkinan untuk bisa dijadikan sebagai peluang
inovasi
- Diskusikan ide ide kita dengan orang lain
- Timbun artikel artikel yang penting
- Gunakan waktu untuk belajar sesuatu dari orang lain
b) Penyelidikan
- Dalam penyelidikan diperlukan untuk dapat mengembangkan Pemahaman
yang mendalam tentang masalah atau keputusan. Seseorang dapat
mengembangkan Pemahaman tentang masalah atau keputusan dari
penyelidikan. Untuk menyatakan konsep dan ide itu baru tentang satu bidang,
seseorang pertama Tama harus mempelajari masalah dan memahami
komponen komponen dasarnya
c) Transformasi

- Ada beberapa cara untuk menegakkan kemampuan Transformasi informasi ke


dalam hidup, yaitu meliputi hal hal sebagai berikut.

a) Evaluasi pakan pakan situasi selama beberapa saat, cobalah ambilkan


barang luasnya
b) Susun kembali unsur unsur situasi itu. Disamping melihat komponen
komponen masalah dalam susunan dan perspektif yang berbeda, kita harus
mampu melihat perbedaan dan bersamaan secara cermat
c) Sebelum melihat satu pendekatan khusus terhadap situasi tertentu, ingat
bahwa dengan beberapa pendekatan mungkin keberhasilan akan tercapai
d) Lawan godaan yang membuat penilaian kita tergesa - gesa dalam
memecahkan persoalan atau mencari peluang
d) Penetasan

- Meningkatkan tahap Inkubasi dalam proses berfikir kreatif dapat di lakukan


dengan cara meliputi hal hal sebagai berikut :

a. Menjauhkan diri dari situasi. Melakukan sesuatu yang tidak berkaitan


dengan masalah secara keseluruhan sehingga kita dapat berpikir di alam
bawah sadar
b. Sediakan waktu untuk menghayal.
c. Santai dan bermain secara teratur.
d. Berhayal tentang masalah atau peluang.
e. Acara masalah atau peluang dalam lingkungan manapun
e) Penerangan
- Penerangan akan muncul pada tahap penetasan, yaitu ketika terdapat
pemecahan Spontan yang menyebabkan adanya titik terang. Pada titik ini,
Semua tahap sebelumnya muncul secara bersamaan dan menghasilkan ide ide
kreatif serta inovatif
f) Pengujian

- Pengujian menyangkut validasi keakuratan dan manfaat ide - ide yang muncul
yang dapat dilakukan pada masa percobaan, proses simulasi, tes pemasaran,
pembangunan proyek percobaan
g) Implementasi

- Mengidentifikasi mental dari kreatifitas atau hambatan kreativitas yang


mencakup sebagai berikut :

a. Searching for the right answer, yaitu perusahaan menemukan hanya satu
jawaban atau satu solusi yang benar dalam memecahkan suatu masalah
b. Focusing on “being logical” berfokus pada pemikiran secara logika, tidak
bebas berpikir secara logika dengan Imajinasi dan pemikiran kreatif
c. Blindy following the rules yaitu berenang pada aturan berlaku. Kreativitas
sangat tergantung pada kemampuan yang tidak kaku terhadap aturan
sehingga dapat melihat car acara baru untuk mengerjakan sesuatu
d. Constantly being practical, hanya terikat pada kehidupan praktis yang
membatasi ide kreatif
e. Viewing play as frivolous, menganggap bahwa bermain adalah suatu hal
yang tidak menentu. Padahal, anak dapat belajar dari bermain, yaitu
dengan menciptakan cara-cara baru dalam memandang sesuatu yang lama
dan belajar tentang apa yang boleh di lakukan dan tidak boleh

2.7 Tips Praktis Berpikir Kreatif

Ada banyak tips yang dapat diberikan untuk memberikan kreativitas . Semua itu harus
dimulai dari diri sendiri. Beberapa tips sebagai berikut :
a. Jangan batasi diri

b. Coba menjalani dan menjelajahi jalan baru saat berkendara

c. Eksposlah diri anda dengan orang yang berbeda

d. Berani menghadapi tantangan baru

e. Membuat suasana baru

f. Gunakan cara berpikir paradoks

g. Mengembangkan cara berpikir besar

h. Jangan turuti mitos - mitos

i. Berpikir kritis, tetapi selalu terbuka dan positif

j. Ambil kesempatan untuk mengembangkan hal - hal baru

3 Mengukur Potensi Kreativitas

Sebagai seorang wirausaha yang andal, kita perlu mengukur potensi kreatif. Dengan
demikian, kita dapat mengetahui seberapa tinggi tingkat kreativitas kita. Langkah - langkah
dalam mengukur potensi kreatif adalah sebagai berikut :

1. Gunakan kuesionaer pengukur potensi kreativitas

2. Pahami skor sesuai dengan pedoman

3. Isilah kuesioner dengan skor tersebut

4. Selanjutnya, instruktur akan membagikan lembar skoring dan menjelaskan kadar


kreativitas

2.8 Cara meningkatkan kreatifitas

Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Bukan berarti harus
sama sekali baru, tetapi dapat juga sebagai kombinasi dari unsur-unsur yang telah ada
sebelumnya. Kreativitas dapat dikembangkan dan ditingkatkan sesuai kemampuan masing-
masing individu.

Kreativitas berarti berani untuk mengambil risiko, yaitu berani untuk mencoba hal-hal
baru yang belum pernah dilakukan dan hasilnya belum jelas. Ini berarti harus lebih berani
melakukan kekeliruan secara berlebihan. Dari itu kreativitas harus mempertimbangkan segala
risiko dan konsekuensi dengan cermat terlebih dahulu.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kreativitas:

1. Amatilah sesuatu yang dikenal. Tujuannya adalah untuk melatih dan mempertajam
ingatan Anda.

2. Membangun kreatifitas berarti mempertajam pikiran, dan itu berarti juga


meningkatkan kepekaan pengindraan pada diri kita

3. Jangan menunda pekerjaan. Dengan adanya persiapan waktu yang baik selama
bekerja maka otak akan menghasilkan pekerjaan yang optimal.

4. Ambil sudut pandang orang lain. Coba untuk menempatkan diri Anda pada posisi
orang lain untuk mengetahui reaksi seseorang atas tindakan yang Anda ambil.

5. Melakukan brainstorming. Hal ini memudahkan Anda untuk mendapatkan banyak


gagasan dengan cepat melalui diskusi team.

6. Belajar menjadi seorang inovator yang baik. Anda harus selalu mencari,
menyesuaikan dan mengimplementasikan ide-ide, baik yang baru maupun yang lama.

7. Ubahlah kebiasaan dan citra diri. Jadilah orang yang progresif, kembangkanlah
atribut-atribut dan motivasi yang di butuhkan.

Orang yang kreatif dapat melakukan pendekatan secara bervariasi dan memiliki
bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu persoalan. Dari potensi
kreatifnya, seseorang dapat menunjukkan hasil perbuatan, kinerja/karya, baik dalam bentuk
barang maupun gagasan secara bermakna dan berkualitas.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berpikir perubahan adalah suatu keharusan karena perubahan adalah sebuah esensi
dari adanya sebuah kemajuan. Menjadi maju dapat berarti bahwa kita harus berpindah
posisi menjadi semakin ke depan dari posisi kita semula. Perubahan harus dikelola
dengan baik agar menghasilkan hasil yang memuaskan.
Dalam hal ini entrepreneur atau pengusaha hendaknya menjadi job creator danmenyikapi
segala perubahan yang ada dengan pola pikir yang mengarah pada sebuah kemajuan akan
usaha yang dilakukan. Pola pikir perubahan akan menjadi titik tolak bagi seorang
entrepreneur dalam berkiprah dan bersaing bersama entrepreneur lainnya. Banyak sekali
orang yang ragu akan kemampuan dirinya yang dapat mengurungkan niat mereka untuk
mewujudkan mimpinya dalam menjadi wirausaha, dalam hal ini kita harus mengubah
mindset kita dengan cara mengenali siapa kita, apa kemampuan kita, kita terlebihdahulu
harus mengenal kemampuan kita dan kita harus yakin/percaya kepada kemampuan diri
kita sendiri serta mengetahui/mempelajari pengetahuan baru tentang bagaimana kita
harus mempunyai pola pikir yang inovatif, karena dengan berpikiran inovatif kita dapat
menciptakan hal yang baru dalam berwirausaha.

Berpikir kreatif adalah suatu cara berpikir dimana seseorang mencoba


menemukan hubungan-hubungan baru untuk memperoleh jawaban baru terhadap
masalah. Dalam berpikir kreatif, seseorang dituntut untuk dapat memperoleh lebih dari
satu jawaban terhadap suatu persoalan dan untuk itu maka diperlukan imajinasi.
Adapun berpikir analitis adalah berpikir yang sebaliknya menggunakan suatu
pendekatan logis menuju ke jawaban tunggal. Sebenarnya dalam menghadapi masalah
kita membutuhkan kedua jenis berpikir tersebut, yaitu berpikir logis-analitis dan
berpikir kreatif. Berpikir logis-analitis sering disebut dengan berpikir konvergen,
karena cara berpikir ini cenderung menyempit dan menuju ke jawaban tunggal.
Sementara itu berpikir kreatif sering disebut sebagai berpikir divergen, karena
disini pikiran didorong untuk menyebar jauh dan meluas dalam mencari ide-ide baru.
Dalam berpikir kreatif proses yang terjadi ternyata melalui beberapa tahapan tertentu.
Suatu ide tidak dapat dengan tiba-tiba muncul di dalam benak kita. Ide-ide terjadi
setelah berbagai macam simbol diolah di alam bawah sadar kita.
DAFTAR PUSTAKA

1. Modul Kewirausahaan untuk program sarjana


2. https://entrepreneur.bisnis.com/read/20200430/88/1235190/8-cara-melatih-
pola-pikir-agar-sukses-dalam-berbisnis

Anda mungkin juga menyukai