Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM PASCA SARJANA STIE BP

JAKARTA

KULIAH KE-3
ENTREPRENEUR – JALAN MENUJU SUKSES

PENGANTAR

Setiap orang mempunyai jiwa entrepreneur.


Tetapi jarang orang yang mengetahuinya
atau bahkan memanfaatkannya.
Itulah yang membedakan
antara Pekerja dan Pengusaha.

Kita sekarang mengetahui bahwa setiap orang itu memiliki jiwa entrepreneur. Oleh sebab itu,
jalan satu-satunya untuk menjadi sukses adalah juga menjadi entrepreneur (Businessman atau Self
Business). Jika setiap orang memiliki jiwa seorang entrepreneur, lalu apa yang membedakan masing-
masing orang tersebut? Yang membedakan adalah bagaimana kita melihat dan menanggapi risiko yang
ada (mengatasi).

Orang mengatakan bahwa hidup ini dimulai pada usia 40 tahun (life begin at forty), dan jika
beberapa tahun sebelum usia tersebut Anda tidak mempunai tanda-tanda kesuksesan di dunia pekerjaan
atau menjadi “Top Management”, maka sudah sepantasnya Anda mulai banting setir ke arah
entrepreneur. Cobalah Anda mengevaluasi diri Anda. Apakah Anda sudah mempunyai tanda-tanda akan
hal itu? Persiapkanlah sedini mungkin atau Anda akan kecewa seumur hidup.

Pada hakikatnya, hidup ini adalah sebuah pilihan, di mana kita dipilih oleh situasi atau memilih
berbagai alternative situasi, dan setiap orang dituntut untuk harus memiliki jalan hidupnya sendiri. Ada
dua jalan hidup yang bisa Anda pilih (kecuali jalan hidup menjadi biksu, pendeta, atau sejenisnya) yaitu:
1. menjadi professional yang sukses, dalam hal ini menjadi “ Top Executive” yang sukses; atau
2. menjadi pengusaha yang sukses, dalam hal ini seorang entrepreneur yang SMART, GOOD, dan
sukses di usia muda.

Anda menentukan jalan hidup Anda. Mulailah saat ini, sebelum keadaan akan menentukan jalan
hidup Anda. Persiapkanlah secara matang, dan Anda akan berhasil. Tetapi, kebanyakan orang di
sekeliling justru melemahkan semangat kita yang sedang menyala dengan menasehati dan memberikan
mitos-mitos yang salah.

I. Mitos-Mitos Yang Salah Tentang Entrepreneur

Banyak mitos yang sering menjadi panutan, opini, dan pandangan bagi orang banyak yang ingin
memulai berwirausaha. Mitos tersebut sangat mengganggu dan menggelayuti pikiran orang dan sering
menimbulkan rasa ketakutan yang lebih besar dari sebelumnya, atau bahkan berusaha menghindari.

Mari kita lihat apa saja mitos mitos yang salah tentang entrepreneurs, sehingga kita tidak
menirunya.

1. Entrepreneur yang sukses itu karena guratan nasib (jalan hidup). Benarkah?

Banyak orang yang tidak berani menjadi seorang pengusaha ( entrepreneur) hanya dikarenakan
bahwa dirinya percaya pada perkataan orang, yaitu bahwa menjadi seorang pengusaha adalah
bukan jalan hidupnya atau bukan takdirnya. Mitos ini begitu melekat di dalam hati dan pikiran
mereka sejak lama sehingga tidak ada satu pun keinginan yang terbersit di pikiran mereka untuk
menjadi seorang entrepreneur. Mengapa? Kita perlu berpikir bahwa hidup itu adalah suatu pilihan,

1
PROGRAM PASCA SARJANA STIE BP
JAKARTA

dan kita sebenarnya diperhadapkan dengan banyak pilihan, hanya kita yang membatasinya. Sukses
atau gagal, tidak ada seorang pun yang akan peduli. Bahkan, tidak ada orang lain yang mampu
mengubah kehidupan dan masa depan kita, kecuali diri kita sendiri.

2. Entrepreneur itu karena keturunan. Oh, ya?

Sebagian orang berpikir bahwa menjadi wirausahawan itu adalah karena faktor keturunan. Itu
salah!!! Orang-orang yang berpikir seperti ini melihat bahwa mereka bisa menjadi entrepreneur
karena orang-orang di sekitar mereka berpendapat bahwa orang-orang yang sukses menjadi
entrepreneur itu merupakan anak atau cucu dari seorang entrepreneur juga, dan bisnis yang
digeluti mereka pun sama. Lama kelamaan pendapat ini dibenarkan dan mengkristal menjadi sebuah
mitos yang dipercaya turun temurun. Ingatlah bahwa semua orang bisa menjadi entrepreneur.
Hanya tinggal di bisnis mana Anda memilih dan memulainya. Saya yakin Anda bisa!

3. Menjadi entrepreneur setelah ada peluang yang bagus. Itu salah.

Sering juga mitos ini menghantui orang yang sebenarnya ingin menjadi entrepreneur. Mereka
menunggu adanya suatu peluang untuk memulai suatu bisnis dan terus menunggu. Hal ini
dikarenakan mereka melihat seseorang entrepreneur yang sukses karena mendapatkan suatu
peluang yang bagus. Apakah Anda melihat bagaimana dia menemukannya? Apakah Anda
mengetahui cerita-cerita sebelumnya tentang mereka? Anda melihatnya setelah sukses, tetapi tidak
prosesnya, bukan? Lalu, Anda menunggu datangnya peluang yang sama? Ketahuilah bahwa apa
yang merupakan peluang emas bagi orang lain belum tentu merupakan peluang emas bagi Anda.
Ingatlah juga bahwa peluang itu dicari, bukannya ditunggu. Peluang yang terbaik itu berasal dari diri
Anda sendiri, bukan orang lain karena Anda mempunyai jiwa entrepreneurship. Temukanlah!

4. Entrepreneur yang sukses itu karena punya modal besar. Tidak juga.

Modal memang diperlukan untuk memulai sebuah bisnis, tetapi modal yang mana? Banyak jenis
modal yang dibutuhkan oleh seorang entrepreneur untuk sukses. Namun, modal uang itu bukan
satu-satunya faktor utama yang membuat seorang entrepreneur itu sukses.

5. Menjadi entrepreneur itu karena bakat dan tidak bisa dipelajari. Belum tentu!

Banyak orang yang ketika ditanya mengapa mereka tidak ingin menjadi pengusaha menjawab, “itu
bukan bakatku”, “Aku tidak mempunyai keahlian untuk itu”, atau “Aku tidak cocok menjadi
pengusaha”, dan lain sebagainya. Ingatlah bahwa menjadi seorang entrepreneur itu juga bisa
dipelajari dan dikembangkan, asalkan kita punya tekad yang kuat untuk meraihnya dan punya
pedoman pengetahuan untuk memulai dan menjalankan bisnis dengan benar, seperti sebuah peta
bagi Anda yang ingin mendaki gunung.

II. Tips tentang Mitos yang Salah

Jika ditanya mengapa tidak memulai bisnis, hampir sebagian orang berkata, saat ini bukan saat
yang tepat untuk berbisnis”, “Itu sulit”, “Karena saat ini krisis, maka bahaya”, “masa-masa sulit begini
lebih baik bekerja saja, berhemat, dan menabung untuk hari tua. Aman-aman sajalah”, atau jawaban lain
yang sejenis. Ini semua adalah mitos yang salah. Justru di saat orang lain berkata krisis, di situlah
peluang itu ada. Siapa sebenarnya yang terkena krisis? Pengusaha atau pengusaha besar yang
produknya dijual terlalu mahal seiring dengan nilai dolar Amerika yang terus naik atau pengusaha yang
barang-barangnya bersumber dari luar negeri (impor) yang krisis. Tetapi bukan Anda!!! Orang yang
berpikir dengan otak kiri (logika) berkata bahwa itu krisis, karena “ take by date”. Namun, bukan bagi
yang berpikir dengan otak kanan (intuitif). Mereka berkata, “Itu kan perusahaan besar yang berbasis
pada barang-barang luar negeri. Kita kan tidak! Berarti, kita bisa dong membuat barang ‘ subtitusii, atau

2
PROGRAM PASCA SARJANA STIE BP
JAKARTA

alternatifnya’. Atau, bisa juga ‘imitatornya’, bahkan mungkin di-‘ cloner’ saja” Nah, terbukti bahwa mitos
itu timbul dari desas-desus atau dari mulut ke mulut, bukan? Jangan percaya Becreative, Man!

Akhirnya seseorang berhasil dalam berbisnis karena ia tahu siapa “AKU, BISNIS, dan PASAR”nya
dan semuanya diawali dari pengalaman yang ia pilih, bukan karena latar pendidikannya, melainkan hobi
dan kesukaannya. Jadi, jangan batasi pilihan Anda. Biarlah pikiran Anda melebar dan perbanyaklah agar
Anda tidak mempunyai keterbatasan. Dan, janganlah percaya mitos yang terkadang hanyalah isapan
jempol saja, atau hanya menakut-nakuti saja. Saatnya Anda berubah. Bisnis itu seperti buah durian:
buruk rupa, bahkan terkadang menusuk, namun begitu masuk ke dalam mulut, ternyata manis rasanya.

Enterprenuer memang bisa merupakan bakat, namun itu bisa dibentuk. Yang pasti kita bukan tidak
bisa menjadi entrepreneur yang sukses. Banyak cerita tentang orang yang mempunyai mitos yang salah
tentang entrepreneurship, salah satunya adalah sebagai berikut.

III. Ciri-ciri seorang entrepreneur

Memulai menjadi entrepreneur memang harus dengan mimpi tetapi tanpa kekuatan, Anda
hanyalah mimpi.

Banyak orang ingin berwirausaha. Namun, mereka terkadang berhenti di tengah jalan, atau
bahkan mundur sebelum memulainya. Mereka tidak tahu bagaimana caranya, atau takut mengalami
kegagalan, takut jatuh miskin, takut dibodoh-bodohin, takut kehabisan modal dan takut keluar dari “zona
nyaman” (malas). Yang pasti ialah bahwa mereka memiliki “ketakutan” yang besar yang menggelayuti
kepala mereka.

Yang membedakan seorang entrepreneur dengan orang biasa atau orang lain adalah bahwa
seorang entrepreneur ialah seorang yang mempunyai karakter sebagai berikut.

1. Pandai mengelola ketakutan


Seorang smart and good entrepreneur pandai mengelola ketakutan untuk membangkitkan
keberanian dan kepercayaan dirinya dalam menghadapi suatu risiko (Risk Manager, ukan Risk
Taker).

2. Mempunyai “iris mata” yang berbeda dengan yang lain


Dalam hal ini, mata itu adalah cara seseorang memandang sesuatu (masalah, kesulitan, perubahan,
diri sendiri, lingkungan, trend, dan kejadian) untuk memunculkan kreativitasnya agar tercipta ide-
ide, gagasan, konsep dan mimpinya, lalu mencoba untuk meningkatkan nilai ( added value). Jadi,
seorang yang mempunyai jiwa entrepreneur yang kuat itu mempunyai pola pandang akan selalu
seuatu yang berbeda dengan orang lain.

3. Pemasar sejati atau penjual yang ulung


Tanpa skill ini, Anda akan memulai dengan lebih berat dan membutuhkan lebih banyak waktu. Skill
ini akan mempermudah Anda dalam membangun bisnis Anda, mengakselerasi pertumbuhan bisnis
Anda, dan mengurangi ketergantungan modal yang besar.

4. Melawan arus dan menyukai tantangan baru


Seorang smart and good entrepreneur cenderung tidak suka mengikuti arus tengah, orang atau
terperangkap di dalam kehidupan yang monoton (sempurna). Dia selalu tidak bisa diam, berpikir dan
terus berpikir. Dia adalah seorang “creative and smart woker”.

5. High determination (mempunyai keteguhan hati yang tinggi)


Dalam hal ini, perbedaan seorang entrepreneur sejati dengan entrepreneur yang biasa-biasa saja
adalah dalam hal durability, firm, dan determination. Keteguhan hatiitu membuat orang berbeda di

3
PROGRAM PASCA SARJANA STIE BP
JAKARTA

dalam memandang suatu kegagalan. Bagi kami, kegagalan itu tidak ada, yang ada hanyalah sebuah
rintangan besar, sangat besar dan juga kecil. Mengapa? Marilah kita melihat arti dari kegagalan.
Kegagalan adalah persepsi orang yang merasa buntu dan tidak tahu apa yang harus ia lakukan dan
cenderung tidak ingin berusaha untuk mencari jalan keluar/pemecahannya. Kegagalan bukanlah
ujung dari perjalanan.

Terkadang kita cenderung memvonis diri kita bahwa kita sudah “gagal”. Sebetulnya kita tidak gagal,
tetapi:

a. kehilangan langkah selanjutnya;


b. bahwa itu bukanlah jalan yang harus kita lakukan atau ambil—cobalah mundur dan melihat dari
sisi lain (dari atas, sebagai penonton atau dari samping) sehingga kita akan menemukan jalan
lain yang menolong kita untuk berubah lebih baik lagi;
c. bahwa persiapan kita untuk mengantisipasi risiko tidak sebanding dengan yang terjadi (tidak
“proaktif”);
d. itu adalah rintangan apa yang kita anggap sebagai sebuah kegagalan adalah sebuah rintangan;
kita diberi sinyal bahwa hal itu bukanlah jalan yang baik bagi kita; rintangan itu mungkin berkata
“langkahi dulu saya (kegagalan), dan Anda baru bisa lewat untuk melanjutkan perjalanan Anda;
e. kita kehabisan ‘napas”, dalam arti bingung atau kekurangan modal—istirahatlah dahulu
(berhemat dan mengatur siasat) dan bertahanlah, sambil menyiapkan tenaga yang lebih baik
lagi.

6. Tidak menerima apa yang ada di depannya dan selalu mencari yang terbaik
(perfectionist)

Seorang smart and good entrepreneur diharapkan mampu memberikan apa yang lebih baik lagi bagi
pelanggan. Seorang yang perfectionist itu seperti pisau bermata dua. Yang pertama ialah bahwa ia
berdampak untuk berusaha mencapai yang terbaik dan memberikan yang terbaik. Dan yang kedua,
ia berdampak buruk bagi dirinya sendiri jika ia tidak mampu menanggung senjata kesempurnaan
dirinya dan pikirannya sehingga berakibat fatal, seperti frustasi dan putus asa karena idealism yang
mengubur impiannya. Ubahlah itu menjadi kekuatan Anda.

IV. Ciri-ciri khusus Seorang Entreprenuer yang Sukses

Ada beberapa ciri yang biasanya ada di dalam diri seorang entrepreneur yang sukses, yaitu
sebagai berikut.

1. Mempunyai mimpi-mimpi yang reality dan tinggi, yang mampu diubah menjadi cita-cita yang harus
ia capai. Hidupnya ingin berubah karena kekuatan emosionalnya yang tinggi dan keyakinannya yang
kuat, sehingga mimpi itu bisa terwujud (power of dream).

2. Mempunyai empat karakter dasar kekuatan emosional yang saling mendukung untuk sukses:

Persistence
(ulet dan mudah bangkit dari
Determinasi- keterpurukan)
Strategi Risk Manager
keteguhan hati
Pantang (EmotionalQuatient)
(akan visinya)
menyerah
Keberanian
(mampu menaklukkan 4
rasa ketakutannnya)
PROGRAM PASCA SARJANA STIE BP
JAKARTA

3. Menyukai tantangan dan tidak pernah puas dengan apa yang didapat (High Achiever).
4. Mempunyai ambisi dan motivasi yang kuat (motivator).
5. Memiliki keyakinan yang kuat akan kemampunnya bahwa “dia bisa” ( power of mind).
6. Seorang yang visioner dan mempunyai daya kreativitas yang tinggi.
7. Risk Manager, not just risk taker.
8. Memiliki strong emotional attachment (kekuatan emosional).
9. Seorang problem solver.
10. Mampu menjual dan memasarkan produknya (seller).
11. Ia mudah bosan dan sulit diatur.
12. Seorang kreator ulung.

Seorang entrepreneur yang sukses bisa menjadi magnet yang sangat kuat sekali, atau sebuah
virus “penyakit menular”, atau sebuah daya tarik tersendiri bagi orang di sekelilingnya. Namun demikian,
hanya sedikit orang yang mampu mencapainya! Mengapa demikian? Karena:

“dalam bisnis ada jiwa dan mempunyai kekuatan karakter yang jarang dimiliki oleh orang lain,
namun hal itu bisa dipelajari….”

Dengan demikian, entrepreneur yang sukses bukan hanya milik orang bermodal dan berbakat saja,
melainkan milik Anda juga. Anda memiliki level of entrepreneurship, tergantung pada keinginan
meningkatkan levelnya atau tidak. Rata-rata yang sulit bukanlah yang mempunyai keinginan untuk
menjadi entrepreneur, melainkan memutuskan dan menjalankannya segera. Tetapi, sekarang itu
bukanlah hal yang sulit lagi, bukan? Karena ternyata ketakutan akan kegagalan yang sebenarnya itu
hanya persepsi dan pikiran kita saja, jadi apa yang kita takutkan? Jawabannya: Tidak ada!

Thomas Suyatno
Dosen pengampu

Anda mungkin juga menyukai