Anda di halaman 1dari 20

TUGAS TERSTRUKTUR MAKALAH CPMK KE 12

CARA GILA JADI PENGUSAHA, PURDI E CHANDAR

MATA KULIAH:
KEWIRAUSAHAAN

OLEH :
FIQY NURULLAH
NPM.22.13101.12.08

SEMESTER GENAP

DOSEN PENGAMPU :
MARTAWAN MADARI,SKM,MKM

PROGRAM PASCA SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADAPALEMBANG
TAHUN 2023

1. BERANI MIMPI

1
Jadi entrepreneur itu memang harus berani mimpi. Sebab, kita harus
yakin bahwa mimpi atau visi itu sama dengan cetak biru (blue print) dari
realita. Artinya sesuatu yang akan menjadi kenyataan. Kalau entrepreneur
berani memiliki visi, ia pasti mampu menciptakan kekuatan positif di dalam
pikirannya. Hasilnya adalah kemampuan kerja dan kualitas hidup yang
meningkat.
Sebagai pemimpin, entrepreneur harus punya ilmu “obor”. Artinya
harus dapat menerangi sekeliilingnya. Entrepreneur dengan visi besar adalah
obor bagi bawahannya. Entrepreneur dengan visi besar akan dapat
menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan penuh motivasi. Dalam
konteks inilah, kita sebagai entreprneur harus memiliki keberanian bermimpi.
Kita harus punya keyakinan, bahwa rezeki itu akhirnya mengikuti mimpi kita.
Dan sebetulnya rezeki itu bisa direncanakan menurut mimpi kita. Rezeki itu
berbanding lurus dengan mimpi kita.
2. BERANI MENCOBA
Orang bukannya gagal, tetapi berhenti mencoba. Karena sesungguhnya
untuk dapat meraih kesuksesan dalam karier atau bisnis, setiap orang harus
punya keberanian mencoba. Dalam bisnis, kita perlu juga mengedepankan
sikap positif bahwa bisnis kita akan berhasil. Sebab dengan memiliki
bayangan kesuksesan di masa depan, tentu akan dapat memotivasi kita untuk
bekerja lebih giat. Meskipun ketika mencobanya, keyakinan kita hampir
padam karena pasti akan diterpa “angin”. Dan ternyata, terpaan “angin”
tersebut justru dapat membakar semangat kewirausahaan ( the spirit of
entrepreneurship ) kita. Nalar bisnis ( sense of business ) kita semakin optimal
dan pada akhirnya, sebagai entrepreneur kita semakin yakin akan kesuksesan
yang akan kita raih.
3. BERANI MERANTAU
Banyak entrepreneur yang sukses karena ia merantau, karena dengan
merantau berani meinggalkan lingkungan keluarga. Hal itu berarti kita siap
untuk menjadi “manusia baru” dengan lingkungan baru. Dengan merantau
kita mengetahui apa yang menjadi kelemahan kita. Sedikit demi sedikit
kelemahan tersebut kita perbaiki di tanah perantauan sehingga membuat kita
punya jiwa kemandirian dan juga lebih percaya diri dalam setiap langkah
dalam bisnis maupun karier. Jadi singkatnya, merantau itu akan membuat kita
berjiwa “tahan banting”. Selain itu, keberanian merantau akan membuat kita
dapat menyelesaikan persoalan sendiri. Bahkan, kita akan merasa tabu
terhadap bantuan orang lain. Kita ada rasa untuk tidak mau punya hutang budi
pada orang lain. Dan alangkah baiknya jika sikap mandiri semacam itu bisa
kita bentuk sejak kita masih sekolah.

2
4. BERANI GAGAL
Hanya orang yang berani gagal total, akan meraih keberhasilan total.
Kita harus berani menghadapi kegagalan dan ambil saja hikmahnya. Mungkin
saja kegagalan itu datang untuk memuliakan hati kita, membersihkan pikiran
kita dari keangkuhan dan kepicikan, memperluas wawasan kita, serta untuk
lebih mendekatkan diri kita kepada Tuhan. Untuk mengajarkan kita menjadi
gagah tatkala lemah, menjadi berani ketika kita takut. Ada beberapa sebab
dari kegagalan itu sendiri, antara lain :
1. Kita sering menilai kemampuan diri kita tidak terlalu rendah.
2. Setiap bertindak kita sering terpengaruh oleh mitos yang muncul di
masyarakat sekitar kita.
3. Biasanya terlalu “melankolis” dan suka memvonis diri terlebih dahulu,
bahwa kita ini dilahirkan dengan nasib buruk.
4. Kita cendrung masih memiliki sikap tidak mau tahu dari mana kita harus
memulai kembali suatu usaha.

Dengan mengetahui sebab kegagalan itu, tentunya akan membuat kita


yakin untuk bisa mengatasinya. Bila kita mengalami sembilan dari sepuluh
kali lebih giat.

Maka sebaiknya kita bekerja sepuluh kali lebih giat, sehinngga akan
menjadikan kita tetap sebagai sosok entrepreneur yang optimis akan masa
depan. Dan, janganlah kita mengukur seorang entrepreneur dengan
menghitung berapa kali ia jatuh. Tapi ukurlah berapa kali bangkit kembali.

5. BERANI SUKSES
Sukses berarti banyak hal mengagumkan yang positif. Sukses berarti
self respect : kesejah teraan pribadi, rumah bagus, keamanan keuangan dan
kesempatan maju yang maksimal, berguna bagi masyarakat, memperoleh
kehormatan, kepemimpinan, dan disegani. Untuk sebuah kesuksesan,
dibutuhkan keberanian secara terus-menerus mempelajari kemunduran bisnis
menuju kesuksesan. Sangat wajar kalau kita belajar dari kesuksesan yang
dicapai pesaing kita. Namun yang penting, bagaimana harus menghindari
kesalahan-kesalahan pesaing kita. Dan harus siap menghadapi perubahan
dalam kehidupan bisnis. Upaya-upaya menciptakan dan menggabungkan ide-
ide terbaik yang bersifat competitive advantage, baik itu dari kita maupun dari
pesaing kita. Sebagai entrepreneur juga harus berani menyatakan
kesuksesannya agar membangkitkan kepercayaan diri dan lebih bersemangat
untuk meraih kesuksesan serta percaya pada Tuhan sebagai kekuatan yang
besar.

3
6. MIMPI JADI ENTREPRENEUR
Menurut Robert Kiyosaki, penulis best seller “Rich Dad Poor Dad”,
agar kita bisa menjadi pengusaha, maka kita harus punya mimpi. Kita harus
punya tekat besar, kemauan untuk belajar, dan punya kemampuan
menggunakan dengan benar aset kita yang merupakan pemberian Tuhan.
7. MIMPI JADI INVESTOR
Menjadi investor berarti uang bekerja untuk kita. Maka, kalau kita mau kaya
mestinya tidak cukup kita menjadi karyawan atau sekedar punya bisnis kecil-
kecilan, sebaiknya kita harus berani menjadi pengusaha atau investor,
sekalipun menuju arah ke sana bukan hal yang mudah. Tapi yakinlah, dengan
kita memiliki jiwa entrepreneur, mimpi jadi investor akan menjadi kenyataan.

BAGIAN 2

INI CARANYA JADI ENTREPRENEUR!

Masalah klasik yang sering kali menjadi ganjalan dalam memulai usaha yakni,
kaya ide tapi miskin keberanian. Keberanian adalah hal yang tidak mudah dimiliki
oleh orang untuk memulai membuat tindakannya nyata untuk mewujudkan ide bisnis
yang cerdas itu, menjadi sebuah peluang dan kegiatan yang menantang : memulai
usaha, tak jarang ketika bisnis tak juga dimulai, keburu diserobot orang lain dan
sukses besar. Dan sebenarnya untuk menjadi pengusaha sukses itu keterampilan
bukanlah segala-galanya, tetapi keberanian memulai usaha itulah yang harus kita
miliki terlebih dahulu.

Untuk menjadi entrepreneur, siapapun bisa, karena untuk menjadi pengusaha


itu juga tidak mengenal usia tua, muda, kaya, miskin, jenius atau tidak, mahasiswa
atau bukan, sudah sarjana atau belum, dan gelar formal seseorang bukanlah jaminan
atau faktor penentu satu-satunya untuk berhasil menjadi pengusaha. Selain itu untuk
menjadi pengusaha juga tidak mengenal etnis, artinya siapapun bisa menjadi
pengusaha yang sukses. Dan keberhasilan seorang pengusaha sukses atau tidak itu
tergantung pada kemampuan kita untuk merekayasa diri melalui pengalaman hidup di
luar keluarga. Apalagi, kalau kita juga mampu melaksanakan empat tugas pokok
seorang wirausahawan yaitu : tugas kreatif, tugas manajerial, tugas interpersonal, dan
tugas kepemimpinan.

Supaya tidak menggerutu dan sewot, maka ditawarkan bagaimana usaha


dengan metode : Pertama BODOL yaitu : Berani, Optimis, Duit, Orang Lain.
Maksudnya dalam bisnis kita harus punya keberanian, optimis, dan kalau tidak ada
duit bisa pinjam duit orang lain asalkan yakin usaha kita jelas dan punya prospek

4
bagus pasti ada saja orang yang meminjamkan duit atau modal kepada kita, karena
walaupun kita punya duit jangan dipakai duit kita sendiri untuk bisnis. Kedua
BOTOL yaitu : Berani, Optimis, Tenaga, Orang Lain. Artinya selain kita tetap
memiliki keberanian dan optimis kita pun bisa memakai tenaga orang lain atau kita
bisa mencari orang yang ahli di bidangnya, sehingga bisnis kita bisa berjalan dengan
lancar. Ketiga BOBOL yaitu : Berani, Optimis, Bisnis, Orang Lain. Maksudnya kita
harus berani dan optimis dalam melakukan bisnis dengan meniru gaya bisnis orang
lain. Dengan kata lain utang untuk seorang usahawan itu mulia asalkan seorang
entrepreneur yang cerdas pasti bisa memanfaatkan utang itu sebaik mungkin.
Alasannya adalah dia seorang pekerja keras, tekun, tak mudah puas, berani bersaing,
gerak langkahnya cendrung mengejar prestasi terbaik, dan berani mengambil resiko
termasuk berutang tadi, karena bagi entrepreneur tak berutang itu mustahil dan
hidupnya akan merasa hampa. Serta bagian ini juga akan mengubah pola pikir kita
tentang utang untuk mengembangkan usaha, karena utang bukan lah suatu yang tabu
atau bahkan haram dalam mengembangkan usaha, justru dengan utang atau modal
orang lain membuat kita semakin terpacu untuk lebih cepat memperbesar bisnis kita.
Dan semakin besar akan ada banyak tenaga kerja yang bisa kita rekrut, dari doa dan
rasa terimakasih mereka, yang membuat bisnis kita semakin berkembang dan bahkan
akan lebih menggurita, walaupun kita menggunakan uang orang lain.

Ada pun gaya berwirausaha itu bermacam-macam diantaranya adalah gaya


berwirausaha menggunakan manajemen atau yang kita sebut sebagai gaya
berwirausaha “manajerial”, tetapi ada juga yang menjalankan bisnisnya dengan
menggunakan gaya “kejuraganan”. Semua itu tergantung pada diri kita yang akan
menggunakan. Gaya “kejuraganan” ini menempatkan 4 fungsi manajemen yakni :
produksi, pemasaran, sumber daya manusia dan keuangan, terpusat pada
pengusahanya. Sedangakan “manajerial” artinya ke-4 fungsi manjemen didelegasikan
pada manajer di perusahaan. Gaya manajeral ini kalau di amati memang cendrung
membuat kita lebih berani mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab pada
manajer atau karyawan. Serta lebih mendorong mereka untuk meningkatkan
berprestasi.

Peluang bisnis bagi entrepreneur wanita itu sebenarnya lebih besar dari pada
laki-laki. Kelebihan entrepreneur wanita itu lebih unggul dalam negosiasai,
dikarenakan keluwesan atau fleksibelitasnya. Selain itu juga entrepreneur wanita juga
lebih kooperatif, informal, dan lebih mudah membangun kesepakatan dengan pihak
lain serta intuisi bisnisnya cendrung lebih peka. Sebaliknya entrepeneur laki-laki
cendrung lebih kompetitif, lebih terkesan formal, dan lebih suka berfikir sistematik.

5
Entrepreneur wanita umumnya dikenal terlalu hati-hati dalam berbisnis, dan bahkan
terlalu takut untuk mengambil resiko, sehingga jika kelemahan itu tidak berhasil
dikelola dengan baik maka akan mengakibatkan jumlah entrepreneur wanita yang
terjun kedunia bisnis relatif kecil.

Ada 4 karakter seseorang bisa menjadi seorang entrepeneur yang sukses, yaitu
: Pertama, adanya keinginan, karena dengan keinginan dapat membuat sesuatu yang
besar dari yang kecil. Kedua, adanya intuisi, karena kesempatan untuk jadi
entrepreneur yang sukses adalah mereka yang telah belajar mengembangkan
intuisinya, sebab kesempatan untuk jadi entrepeneur merupakan sama untuk semua
orang. Ketiga, dia punya kemampuan untuk terus hidup walaupun punya utang.
Karena bagaimanapun juga seorang entrepreneur yang sukses itu harus belajar
beradaptasi dengan utang. Keempat, selalu optimis dimana segala sesuatu itu harus
di pertimbangkan sesuai dengan intuisinya dan ditutupi dengan optimisme. Karena
entrepreneur itu adalah pencipta sekaligus pelaku bisnis. Jadi dapat ditarik
kesimpulan bahwa seorang entrepreneur itu harus memiliki: keberanian yang utama
atau percaya diri, baru di barengi dengan keterampilan, kaya ide- ide atau kreatif yang
inofatif yang bersifat memotifasi dan membangun, selalu menciptakan peluang bisnis
baru, harus memiliki optimisme yang tinggi, berani berutang karena dalam
berwiraswasta utang adalah sebuah perbuatan mulia, oleh sebab itulah bisnis bukan
melulu karena uang yang terhambat. Serta disini juga kita diajarkan agar jangan jadi
pengusaha klien maksudnya adalah untuk menjadi wirausahawan yang sukses itu kita
harus menjadi pengusaha yang kompetitif dan otonom dimana tidak tergantung pada
pemerintah, tapi lebih tergantung pada mekanisme pasar karena seorang entrepreneur
itu seorang pencipta sekaligus pelaku bisnis.

BAGIAN 3

KECERDASAN EMOSIONAL PENTING BAGI ENTREPRENEUR

Kesuksesan bisnis memang sangat berkaitan langsung dengan kecerdasaan


emosi entrepreneurnya. Kecerdasaan emosional itu perlu dikedepankan bahkan
mutlak kita miliki. Orang yang pertama mengenalkan kecerdasaan emosional adalah
Daniel Goleman dalam bukunya emotional intelligence atau EQ ia mengungkapkan 5
wilayah kecerdasaan emosi yaitu: mengenali emosi diri, mengelolah emosi,
memotivasi diri sendiri, mengenal emosi orang lain dan membina hubungan. Ada
perbedaan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual. Goleman
mengungkapkan bahwa kecerdasan intelektual itu sesungguhnya keturunan
seseorang yang tidak dapat diubah, karena pembawaan sejak lahir, sedangkan

6
kecerdasaan emosional tidak demikian dan Goleman akhirnya menyimpulkan
kecerdasaan emosional adalah jembatan antara apa yang kita ketahui dan apa yang
kita lakukan .
Entrepreneur yang miliki kecerdasaaan emosional optimal akan lebih
mencapai puncak keberhasilannya dan akan tetap mengganggap bahwa krisis adalah
sebuah peluang.
Sebaliknya seseorang secara intelektual cerdas kerapkali justru bukanlah entrepreneur
yang berhasil. Entreprenur yang memiliki emosional yang optimal ia akan lebih
cekatan dalam bertindak dan lebih punya inisiatif dan mampu menghadapi berbagai
konflik.
Emosi bisnis entrepreneur sangat penting perannya. Emosi memicu
kreativitas inovasi kita pendapat Josh Hammond mengungkapkan bahwa emosi
adalah sesuatu yang punya makna penting bagi perusahaan. Emosi adalah
pengorganisasian yang hebat dalam bidang pikiran dan perbuatan. Meskipun
demikian, emosi tidak dapat dalam penalaran dan rasionalitas. Dan pendapat serupa
diungkapkan oleh Robert K. Cooper yang mengatakan bahwa pada umumnya emosi
lebih jujur dari pada pikiran atau nalar menurutnya emosi memiliki kedalaman dan
kekuatan sehingga berbahasa latin misalnya emosi dikatakan motus anima yang
artinya jiwa menggerakan kita. Kita lebih menangkap pengertiaan emosi
konvensional sehingga emosi dianggap lambang kelemahaan bahkan tidak boleh ada
dalam bisnis dan harus dihindari tidak hanya itu emosi dikatakan menganggu
penilaian yang baik mengalihkan perhatian kita, tanda kerentanan menghalangi
mekanisme control dan memperlemah sikap-sikap yang sudah baku menghambat
aliran data objektif merumitkan perencanaan,manajemen dan mengurangi otoritas.
Sebenarnya telah banyak studi yang mengungkapkan emosi penting sebagai energy
pengaktif untuk nilai etika misalnya kepercayaan, integritas, empati, keuletan dan
kredibilitas serta modal sosial.
Didalam menggeluti dunia usaha sebaiknya menyelaraskan antara otak
berfikir dengan otak emosional keselarasan kedua otak itu sangat dibutuhkan
terutama mengambil keputusan penting dalam bisnis kita jangan sampai kehilangan
keselarasan kedua otak itu seperti yang ditegaskan oleh dr. Damasio seorang ahli
neurologi bahwa perasaan atau emosi biasanya sangat dibutuhkan untuk keputusan
rasional. Otak emosional kita akan menunjukkan arah yang terdapat maka ada
langkah tindakan yang tepat jika mulai sekarang kita bisa mengatur emosi kita sendiri
dan pakar manajemen Dr. Patricia Patton untuk mengatur emosi kita bisa melakukan
dengan cara belajar yaitu: Pertama belajar mengindentifikasi apa yang bisa memicu
kita berikan. Kedua belajar dari kesalahaan, belajar membedakan dalam segala hal
disekitar kita yang memberikan pengaruh dan tidak memberikan pengaruh pada diri
kita. Ketiga belajar selalu bertanggung jawab terhadap tindakan kita. Keempat belajar

7
mencari kebenaraan, belajar memanfaatkan waktu secara maksimal untuk
menyelesaikan masalah dan kelima belajar menggunakan kekuatan sekaligus
kerendahaan hati.
Mencerdaskan otak kanan otomatis otak kiri semakin cerdas. Otak kanan
yang munculnya gagas-gagasan baru, gairah dan emosi sedangkan otak kiri hal –hal
yang logis linier dan rasional, oleh karena itu sebagai entrepreneur berusaha
mencerdaskan otak kanan selain bermanfaat mempertajam intuisi kita, juga akan
meningkatkan daya kreatifitas kita. Kita lebih percaya diri dan optimis dapat
memenangkan persaingan bisnis.
Otak kanan sangat penting karena sarat dengan hal-hal yang sifatnya
eksperimental divergen bukan penilaian, metaforikal, subjektif nonverbal, intutif,
diffuse holistic dan reseptif jika kita mampu memberdayakan otak kanan, maka ada
kencenderungan akan mampu menyelesaikan setiap masalah dalam bisnis sedangkan
apabila otak kiri yang lebih diandalkan maka ia akan cenderung struktur hieraki dan
kondisi manajemen berstruktur. Jika proses kita masih dominan ke otak kiri yang
bersifat cendrung logis dan rasional tentu kita akan mengendorkan berpuluh-puluh
pilihan sebaliknya jika proses berpikir kita dominan ke otak kanan yang cenderung
acak tidak teratur dan intuitif saya yakin kita dengan antusias yang kuat memilih satu
pilihan dan berhasil.
Prof. Dr. dr. Hari K. Lasmonao mengungkapkan kita bisa sukses bisnis
maupun karier tak cukup mengandalkan IQ, EQ tapi juga AQ (adversity quotient).
Untuk memahami AQ kita menggambarkannya dengan pendaki gunung ada 3
katagori yaitu Climber, Camper, dan Quitter. Kita harus menjadi pengusaha yang
climber mereka mempunyai perasaan yang kuat mencapai tujuan dan semangat untuk
melakukannya ada gabungan aspek adversity dan kecerdasan spritual yaitu ngudung.
Ngudung akan membuat kita tidak mudah menyerah karena kita telah percaya atas
diri kita sendiri dan tidak mudah menyerah. Karena kita telah percaya atas diri sendiri
dan tidak terlalu ambil pusing pendapat orang lain pada bisnis yang kita pilih dan
jalani. Untuk mewujudkan keberaniaan ngudung kita sebaiknya melakukan
pendekatan spiritual. Bisnis yang kita jalankan sebenarnya juga bukan sekadar untuk
kepentingan diri sendiri tapi juga mempunyai makna social karena pekerjaan bisnis
kita begitu banyak mensejahterakan orang lain.
Seorang peneliti dari Princeton Research mengatakan bahwa kemampuaan
kreatif itu terdistribusi hampir secara universal kepada umat manusia dimuka bumi
ini. Kreatifitas bak sebuah sumber mata air yang tentu jangan sampai kita biarkan
sumber mata air itu mengering. Kita tetap harus belajar dan menggali terus kreatifitas
tersebut. Keberhasilan entrepreneur itu diibaratkan seperti kesabaran dan ketenangan,
enterepreneur tidak boleh gampang putus asa bisa harus yakin dengan kreatifitasnya.

8
Sebagai pemimpin perusahaan dalam menghadapi masalah tidak boleh
panic, berfikir optimis, semakin optimis untuk mencari pemecahan dan semakin
menumpuknya sifat ketabahan, dan kita siap menghadapi segala kemungkinannya
dengan kata lain entrepreneur memang dituntut tangguh yang didukung oleh spirit
wawasan, pengetahuaan dan keterampilan manajerial yang handal serta mampu
menyesuaikan dengan perubahaan untuk selalu mencari peluang. Keberaniaan
seorang entrepreneur untuk berwirausaha sama dengan keberanian menghadapi
resiko. Semua membutuhkan kemauan keras selalu berfikiran sukses.

BAGIAN 4

GAYA MEMIMPIN SEORANG ENTREPRENEUR

Kata kunci yang terpenting yang harus dikembangkan adalah bagaimana


menjadi pemimpim yang bisa bersinergi, bisa bekerja sama dengan pihak lain. Pihak
lain itu bisa mitra bisnis-bisnis maupun bawahan. Jika sebagai usaha dan pemimpin
kita bisa menjadi sinergi dan bekerja sama, maka bisnis kita akan lebih maju dan

9
berkembang. Mereka yang suka tantangan dan selalu berpikir kreatif dan mau bekerja
sama serta berpikir keras menciptakan pengembangan ide-ide bisnis baru.

William E.Heinecke mengatakan seorang entrepreneur yang bersedia bekerja


dengan memanfaatkan otak orang lain, sesungguhnya adalah entrepreneur sejati. Kita
akan mudah menangkap peluang bisnis dengan bantuan otak orang lain.
Memanfaatkan otak orang lain, itu bukan merupakan kelemahan kita sebagai
entrepreneur. Tapi sebaliknya, hal itu justru menunjukkan, bahwa kita benar-benar
telah memiliki intelektualitas, kecerdasan emosional, kecintaan pada diri sendiri,
maupun perusahaan.

John C.Maxwell mengatakan seorang pemimpin lebih punya itikad baik, lebih
bijak, baik dalam sikap dan tingkah lakunya. Dia lebih bisa melatih atau mendidik
pengikutnya. Dia juga bisa sebagai teladan bagi pengikutnya. Sedangkan seorang
boss lebih banyak maunya sendiri, egoismenya tinggi, dan sikap atau tingkah lakunya
lebih terkesan menggiring pekerjanya dan kerap menimbulkan rasa takut pada anak
buahnya.

Sebaiknya tidak menafikan atau menghilangkan nuansa-nuansa atau jiwa


kepemimpinan. Agar segala keputusan yang diambil tidak keringa, lebih tenang
dalam menjalankan bisnis, mampu mengantisipasi hal-hal yang tak pasti, enerjik,
antusias, memiliki integritas, tegas tapi adil, visi bisnisnya lebih jelas, dan mampu
memproyeksikan bisnis ke masa depan.

Tak selamanya bersinergi itu negatif. Tapi bisa sebaliknya, bersinergi


membuat bisnis kita maju dan kita mampu memanfaatkan peluang bisnis. Konsep
bisnis kita menjadi brilian, selama sinergi yang saya maksud itu positif. Lebih
mengedepankan aspek humanis dan harmonis dalam komunikasi antara level
struktural atau yang lebih dikenal dengan hubungan egaliter. Hubungan egaliter itu
akan membuat kita semakin paham pada suatu bentuk komunikasi yang transparan
dan jujur. Begitu halnya dalam hubungan intrapersonal. Di mana, hubungan antara
pimpinan dengan staf tadi ada lagi jarak yang tajam. Namun, sikap saling
menghormati tetap terjaga.

Menurut pakar leadership, Jhon C.Maxwell, yaitu seorang bawahan itu


sukanya selalu menunggu momentum, barulah dia mau bergerak. Sikapnya lebih
mengendalikan tindakan, dan berhenti ketika masalah timbul. Sementara, kalau kita
sebagai pemimpin, maka kita akan lebih cenderung menciptakan momentum. Sedang,
tindakannya lebih mengendalikan sikapnya, dan seorang pemimpin justru akan
meneruskan usahanya ketika masalah timbul.

10
Bisnis itu memang ada tiga komponen, yakni meliputi : investor (orang yang
mencari risiko), entrepreneur (orang yang mengambil risiko), dan manajer (orang
yang menghindar dari risiko).

Manajer yang berjiwa entrepreneur juga merupakan sosok yang berambisi


tinggi di dalam mengembangkan bisnisnya, enerjik, percaya diri, kreatif dan inovatif,
senang dan pandai bergaul, berpandangan ke depan, bersifat fleksibel, berani terhadap
risiko, senang mandiri dan bebas, banyak inisiatif dan bertanggung jawab, optimistik,
memandang kegagalan sebagai pengalaman yang berharga (positif), selalu
berorientasi pada keuntungan, dan gemar berkompetisi.

BAGIAN 5

JALUR CEPAT MENJADI ENTERPRENEUR SUKSES

Seorang pengusaha akan semakin diakui kepiawaiannya bila sudah membuka


usaha dan berjalan mulus. Dan adapun dalam bisnis hendaknya selalu
mengembangkan konsep melayani lebih banyak orang karena dengan semakin
banyak orang yang di layani maka akan semakin banyak rezeki yang bisa kita petik.
Dan apabila semakin banyak rezeki maka perbanyak pula lah beramal.

1. Banyak melayani banyak rezeki


Salah satu tugas seorang entrepreneur adalah tugas seorang pemimpin. Yaitu
pemimpin yang mampu memberikan pelayanan pada orang yang dipimpinnya
atau bawahannya. Oleh karena itu pelayanan sangat diutamakan. Melayani
bawahan berarti memberikan perhatian pada bawahan kita, melayani manajer
berarti memberikan penghargaan pada mereka dan melayani konsumen berarti
merupakan pelayanan utama kita sebagai entrepreneur. Oleh karena itu
dengan semakin banyak kita melayani orang maka rezeki yang datang pun
semakin banyak pula.
2. Banyak sumber penghasilan
Bisnis merupakan coba-coba maka apabila kita sudah memiliki sitem
bisnis yang baik dan sudah berkembang maka kesempatan kita untuk
mengembangkan bisnis sangatlah luas termasuk membuka bisnis baru. Karena
pada prinsipnya membangun bisnis yang ke dua dan seterusnya lebih mudah
karena kita sudah mempunyai system yang baik. Dengan adanya bisnis-bisnis

11
baru maka membuka peluang kita untuk mendapatkan penghasilan-
penghasilan baru. Sebagai seorang entrepreneur sebaiknya kita tidak memiliki
satu sumber penghasilan saja tapi menciptakan banyak sumber penghasilan.

Maka dengan banyak usaha yang berkembang sehingga kita


mempunyai peluang untuk memiliki kebebasan financial dan juga akan
berdampak social dalam arti kita memciptakan lapangan kerja dan membagi-
bagi keuntungan serta kita memiliki kepedulian social.
3. Berani menyumbang berani investasi
Keberanian kita memberikan sumbangan kepada orang lain dan pihak
lain dengan tulus dan ikhlas itu merupakan ciri entrepreneur sejati dan
mempunyai jiwa wirausaha. Sesungguhnya dalam pemberian sumbangan
merupakan langkah positif dan langkah maju berarti kita tidak takut lagi
berinvestasi. Karena berani menyumbang dan berani berinvestasi kita sudah
biasa terlatih dengan ketidaktakutan memberi sumbangan dan berani untuk
menghadapi resiko dan ketidakpastian. Sesungguhnya keberanian kita
memberikan sumbangan mudah-mudahan akan membantu melancarkan bisnis
yang sedang kita jalani.
4. Mengambil keputusan
Sebagai entrepreneur kita harus berani membuktikan dan sanggup
mengambil keputusan yang tepat. Harus mengambil keputusan bahwa kita
berani untuk mencoba bisnis. Dalam mengambil sebuah keputusan
pertimbangan intuisi rupanya lebih peka dari pada pertimbangan rasional.
Sebab intuisi akan ikut membuka pikiran dan memberikan nilai tambah bagi
emosi kita dan intuisi memberdayakan kita agar semakin produktif dan aktif
dalam setiap situasi. Intuisi menjadi sangat penting bukan hanya untuk
kepentingan sekarang tetapi juga untuk kepentingan yang akan datang.
Keputusan yang kita ambil merupakan campuran dari berbagai gagasan
ingatan perasaan dan fakta yang kadang-kadang saling bertentangan sehingga
pertimbangan intuitif sangat di perlukan untuk mendukung pengambilan
keputusan. Ada banyak cara untuk mengembangkan intuisi yaitu dengan
terjun ke dalam pengalaman, kerahkan kemampuan sedikit lebih banyak, tetap
terbuka terhadap segala kemungkinan, atasi rasa takut, kenali cara untuk
mengatasi apapun yang menghalangi serta harus adanya perluasan rasa
percaya diri.

BAGIAN 6

HATI NURANI DAN INTUISI SANG ENTREPRENEUR

12
1. JAMMING
Jamming atau improvisasi bukanlah seni yang hanya dimiliki musisi
jazz. Tapi jamming juga harus dimiliki oleh entrepreneur yang memiliki
intuisi yang tajam. Kalaupun misalnya manajer atau karyawan kita juga
melakukan jamming dengan melontarkan ide-ide kreatif yang dapat
dilaksanakan. Ide-ide kreatif yang berbeda-beda dalam perusahaan kita seperti
bunga yang berwarna-warni yang semerbak harum baunya. Namun, tentu saja
semua ide-ide bisnis kreatif itu harus tetap terkoordinasi dengan baik.

2. PARADIGMA BISNIS DI ERA MILENIUM


Kalau dulu kepemimpinan banyak dilakukan dari atas, kini dilakukan
oleh semua orang, maka tak mengherankan bila dalam menjalankan bisnis di
era milenium ketiga ini, memang dituntut untuk lebih luwes, tidak kaku.
Sebab, perjalanan bisnis lebih dikendalikan oleh visi dan nilai-nilai
dibandingkan sebelumnya yang semata-mata hanya dikendalikan peraturan
dan hierarki. Pergeseran paradigma bisnis di era milenium ini, juga akan
mengajak kita harus lebih berfokus pada lingkungan yang kompetitif dari
pada berfokus pada organisasi internal. Dengan kepekaan kita terhadap
kondisi tersebut, maka kita akan lebih siap menghadapi kondisi yang berubah-
ubah, lebih terbuka menerima ide-ide baru, bahkan kita akan lebih piawai
dalam mengambil kesempatan bisnis, lebih berani mengambil risiko, dan tentu
saja akan lebih siap meraih keberhasilan.

3. HOBI BISNIS DAN PEKERJAAN GOLF


Ketika kita harus memukul bola, bola bisa jauh atau dekat, lurus atau
kiri-kanan, bisa masuk ke lubang, tapi bisa juga tidak masuk lobang, bisa
sukses, bisa gagal. Begitu juga dalam menekuni bisnis bisa sukses dan bisa
gagal. Manajemen golf sangat baik untuk dipelajari, bagaimana kita
menggunakan berbagai alat pemukul bola atau stik. Alat tersebut kita ketahui
mempunyai fungsi yan berbeda yang membuat jarak pukulnya juga berbeda.
Termasuk kejelian kita mau menggunakan stik nomor berapa untuk memukul
bola golf itu. Dengan menerapkan manajemen golf kita pandai dalam memilih
staf atau karyawan dan juga akan semakin banyak relasi atau lebih mudah

13
berhubungan dengan orang lain, dan membuat kita lebih cepat akrab dengan
yang lain. Dengan demikian kita lebih mudah melakukan lobi-lobi bisnis.

4. MANAJEMEN RESTORAN PADANG


Model manajemen ini menerapkan transparansi dalam keuangan dan
pembagian keuntungannya lewat system bagi hasil. Hubungan antara pemilik
modal dengan manajemen lebih sebagai mitra. Manajemen restoran padang
juga mendidik karyawan lebih kompak bekerja, sebab tanpa ada kekompakan
di antara mereka maka hasil yang diraih berkurang, bahkan bukan tak
mungkin hal itu menimbulkan dampak pada pelayanan maupun rasa.
Karyawan restoran padang dengan manajemen seperti itu, tidak membuat
setiap karyawan menanyakan kapan SK Pengangkatan kerja itu dibagikan dan
kapan gaji dinaikkan.

5. DENGAN OTAK KANAN MENGUBAH MUSIBAH JADI BAROKAH


Biasanya ujian itu adalah harga tebusan untuk meraih sukses yang
lebih besar. Kalau belum-belum sudah kena musibah saya yakin Tuhan justru
menjanjikan barokah rejeki besar menanti di depan kalau kita berhasil
melaluinya. Kalau memang sudah mau, ya harus dilakukan dengan keteguhan
hati. Otak kanan kembali membuktikan bisa mengubah bencana atau
ancaman, justru menjadi peluang yang gemilang.

BAGIAN 7

APA YANG BISA KITA PELAJARI DARI MEREKA ?

1. MANAJEMEN SARI BUNDO


Rumah Makan Padang Sari Bundo terletak di jalan Juanda, Jakarta
termasuk rumah makan yang ngetop dan menjadi favorit banyak kalangan dari
mahasiswa sampai pejabat. Di Sari Bundo ini terlihat loyalitas yang
menerapkan manajemen bagi hasil dan terlihat terbuka atau transparan, di
mana factor kekeluargaan sangat kuat, kebersamaan antar sesama profesi,
hubungan baik pimpinan dan karyawan dapat menjadikan rumah makan ini
tetap bertahan sampai saat ini. Dalam segi operasional, setiap karyawan
mengetahui pemasukan dan pengeluaran setiap harinya, sehingga tercipta rasa
saling memiliki dan akhirnya para karyawan optimal dalam bekerja, jika laba
perusahaan menurun para karyawan semakin tertantang untuk berkerja lebih
keras dengan harapan mendapat untung yang lebih banyak lagi. Untuk soal
upah mereka menerapkan berat sama di pikul ringan sama di jinjing, mereka

14
pun memperbolehkan untuk saudara-saudara pemilik Sari Bundo untuk
membuka cabang dengan syarat sebelumnya mereka harus meminta izin. Ada
4 hal yang mereka pertahankan dalam mempertahankan rumah makan ini
yaitu, rasa masakan, rasa layanan, lokasi yang strategis, dan nama Sari Bundo
yang terkenal.
2. CLUB THE FISH MARKET
Ada sebuah restoran yang unik yang menjual berbagai macam ikan
laut dan ikan tawar, restoran ini bernama Restoran Club The Fish Market yang
terletak bersebelahan dengan Club Store, di dekat Café. Bagi tamu yang ingin
menikmati sajian ini dipersilakan untuk memilih sendiri jenis ikan yang ingin
dinikmati lalu ikan itu di ambil dan dibebeti ( di bersihkan ), dicuci dan di
masukan plastik kemudian di timbang berat ikan tersebut dan kita langsung
bayar. Di restoran ini juga disediakan tempat duduk untuk bersantai, lalu kita
akan di tawarkan ikan yang kita pilih tadi akan di masak apa dan tentu saja
terserah apa yang kita inginkan. Sambil menunggu, kita di dapat memesan
minuman atau makanan lain dan tak lama pesanan ikan kita datang dan kita
bisa langsung menikmati. Setekah kita selesai makan kita harus membayar
lagi minuman dan makanan lain yang kita pesan tadi serta cookin fee-nya.
Banyak tamu yang tertarik datang pada restoran ini karena restoran ini
tidak hanya menjual makanan, tapi juga menjual atmosfer. Manajemen
restoran ini mampu berkomunikasi dengan baik terhadap tamu yang datang
sehingga menjadikan restoran ini memilki citra tersendiri.
3. NO TIPPING, NO BAKPIA
Memberikan tip di hotel bukan hal yang biasa menolak tip baru tidak
biasa. Di Hotel Marcopolo, di jalan Cik Ditiro, Jakarta Pusat semua bell boy
maupun karyawan lainnya menolak di berikan tip. Manajemen hotel ini
melarang para karyawan mereka untuk menerima tip dalam bentuk apapun
dari para tamu. Hotel ini mencantumkan motto “Hotel bagus yang mampu
memberikan pelayanan terbaik bagi setiap tamunya yang datang” yang sangat
cocok buat keluarga. Manajemen hotel ini memberikan citra tersendiri pada
hotelnya dan secara tidak langsung membentuk citra charisma tersendiri yang
dapat mempengaruhi lingkungan serta orang-orang yang terlibat didalamnya,
sikap tegas dan disiplin ditegakkan dihotel ini. Bagi karyawan terbukti
menerima tip akan dikeluarkan.

Salah satu kunci sukses meraup banyak tamu adalah karena


kejeliannya menaruh kepentingan tamu diatas kepentingan manajemen
Marcopolo, artinya tamu tidak akan termotivasi untuk menginap jika
kepentingan mereka ditempatkan di tempat kedua. Mereka lebih

15
mengutamakan pelayanan tamu, sehingga tamu merasa seperti tinggal
dirumah sendiri.

4. BISNIS MBAH MO
Di sebuah Dusun Code yang terletak 15 kilometer arah selatan kota
Yogya berdiri outlet bakmi godhog Mbah Mo, dimana para pengunjung
banayak silih berganti datang utuk menikmati bakmi godhog. Bisnis Mbah
Mo ini dirintis sejak tahun 1986, untuk terjun ke bisnis barunya ini Mbah Mo
harus melakukan magang atau mentoring, guna menimba pengalaman
membuat bakmi, yang menjadi mentornya tak lain kakak iparnya sendiri yang
juga berjualan bakmi dan tinggal di Yogya. Ternyata tradisi mentoring
merupakan cara ampuh untuk alih pengetahuan, alih keterampilan, sekaligus
transfer budaya, dan etos kerja entrepreneur.
5. TAK SUKA BISNIS BESAR
Soto Kadipiro yang terletak di Jalan Wates Yogyakarta ini didirikan
pertama klai oleh Pak karto Wijiyo ( alm ) pada tahun 1921 dan pada tahun
1975 di kelola oleh putra sulungnya Pak Widadi hingga sekarang, secara
terbuka memaparkan tulisan “ tidak membuka cabang di Jakarta dan kota
lainya “. Menurutnya, sengaja tak membuka cabang meski banyak yangt
menawari untuk kerja sama, itu karena ingin hidup tentram dengan bisnisnya.
Memegang teguh nasihat orang tuanya yaitu, untuk selalu hidup sederhana,
ulet, sabar, jujur dan bisnis, nerima dengan apa yanga diperoleh. Tak sedikit
pengusaha ingin bisnisnya tidak terlalu besar, seperti Pak Widadi. Artinya dia
sama sekall tak suka kalau bisnisnya jadi besar karena dia merasa bisa
menikmati asyiknya berbisnis dan merasa tentram.
Ternyata mereka yang tidak suka bisnis terlalu besar karena mereka
masih ada perasaan takut kehilangan kekeluargaan, mereka lebih senang
dengan posisinya sekarang, dan mereka lebih senang pada upaya
pemberdayaan sumber daya manusianya. Tipe pengusaha ini biasanya
mempunyai visi sederhana dan misi lebih pada aspek kekeluargaan, sebab
baginya aspek kesejahteraan yang diinginkannya.

6. BERKEMBANG DENGAN FRANCHISE

16
Membuka cabang Primagama dengan system franchise di 3 kota yang
sebelumnya cabang yang ada selama ini dikelola sendiri. Franchise adalah
pemberian hak pada seseorang dalam penggunaan merek, untuk menjalankan
usaha dalam kurun waktu tertentu. System ini lebih menguntungkan untuk
mengembangkan usaha dibandingkan cara lain. Ketika kita menggunakan
system franchise ini. Maka orang lain akan membayar merek dan royalty tiap
bulannya. Bisnis franchise ini cukup menjanjikan, sebelum memuat system ini
kita harus lebih jeli dan hati-hati dalam menentukan pewaralabnya. Untuk
membantu mengembangkan system ini, perlu semacam lembaga yang
mengembangkan atau menyiapkan system franchise mulai dari persiapan awal
sampai jadi, tak hanya menguntungkan pemilik merek tapi bagi yang
menggunakan merek akan memetik untung cukup besar.
7. BELAJAR DARI BANK MEGA
Acungkan jempol untuk bank Mega yang saat ini masih tetap eksis, ini
terlihat dari perjalanan bisnisnya yang berhasil meraih prestasi demi prestasi,
baik dalam skala nasional, regional, maupun internasional. Dengan
keberhasilannya ini, maka nasabah akan memperoleh standar pelayanan yang
sama ( cepat, lancer, dan tanpa masalah ) pada semua outlet Bank Mega di
seluruh cabangnya. Strategi pengembang pelayanan yang dijalankannya harus
memenuhi standar-standar yang diakui secara umum, dan diterima masyarakat
karena bagaimanapun setiap gerak kinerjanya pasti akan terus diamati dan
dievaluasi publik.
Bank Mega begitu piawai dalam menggali sumur, yakni menggalinya
di saat musim kearau tiba, atau di saat krisis ekonomi terjadi. Sehingga, begitu
musim penghujan tiba, air sumur yang mengalir pun semakin deras. Itu
terbukti dengan pertumbuhan Bank Mega sebagai retail banking tergolong
pesat. Tidak ada salahnya untuk meraih sukses bisnis, bias saja belajar dari
apa-apa yang terbaik dari Bank Mega. Misalnya, jika kita ingin menggali
sumur, ada baiknya, dilakukan di musim kemarau bukan sebaliknya dilakukan
di musim penghujan. Begitu pula halnya, sekalipun terjadi krisis ekonomi,
jangan jadikan hal itu sebagai alas an bagi kita untuk tidak memulai bisnis,
dan jangan pula membuat kita berhenti mengembangkan usaha.
8. TUKANG JAHIT ALA TENSIA
Gaya Tensia, dimana lewat perusahaan Tensia ide produk bisnis yang
cemerlang, jangan berhenti tak bisa produksi karena belum punya pabriknya,
kita bisa minta si Tensia membuatkan atas nama perusahaan kita. Akhirnya,
ibarat tukang jahit, Tensia bisa membuat beragam kaos atau kemeja dengan
banyak desain dari berbagai merek. Ini sekaligus menginspirasikan, kalau kita
bisa membuat bisnis dengan gaya modal berani optimis pabrik orang lain.

17
9. NYONTEK BISNIS, SAH-SAH SAJA
Ini beda dengan system pendidikan di sekolah, yang namanya nyontek
dilarang keras, tapi justru orang nyontek itu kreatif. Nyontek dalam bisnis itu
sah-sah saja, kita tak usah khawatir dengan resiko bisnis, hadapilah dengan
sabar dan penuh percaya diri. Kita harus yakin pada usaha kita.

BAGIAN 8

ENTREPRENEUR ADALAH SOKO GURU PEREKONOMIAN

1. MEGA ENTREPRENEUR
Pengusaha tidak hanya sekadar antusias dalam memajukan bisnisnya,
tapi juga mempunyai tanggung jawab sosial yang tinggi dan sosok pengusaha
seperti inilah yang disebut sebagai Mega Entrepreneur karena pengusaha
tersebut memiliki tugas mulia. Setidaknya pengusaha menyadari bahwa
sesungguhnya harus ikut memikirkan atau mendorong munculnya pengusaha
baru karena hal ini sama pentingnya dengan upaya memajukan bisnis sendiri.

2. MENCIPTAKAN PENGUSAHA BARU


Kita jangan punya perasaan khawatir dengan bermunculannya
pengusaha baru. Karena nantinya, mereka akan menciptakan lapangan kerja
baru. Kalau kemudian negara kita lebih banyak pengusaha daripada
pekerjanya, maka kita bisa mengimpor tenaga kerja dari luar negeri. Bukan

18
sebaliknya, kita harus mengekspor tenaga kerja kita ke luar negeri seperti
sekarang ini.

3. YUK! MENJUAL PERUSAHAAN!


MERAIH MIMPI BERSAMA, BERKALI-KALI
Janganlah berpuas diri kalau seorang pengusaha sudah bisa merintis
usaha dan bisa sukses diterima pasar. Akan lebih bagus kalau kita juga
membagi mimpi kita pada banyak orang dengan menjual perusahaan kita
kepada banyak orang. Pada prinsipnya, semua jenis usaha bisa kita jual secara
franchise. Yang pasti buatlah bisnis yang unik, belum banyak dibuat dan
merupakan terobosan baru dalam jenis usaha. Dengan menjual perusahaan
kita saja lebih cepat kaya raya tapi, akan banyak orang yang mampu meraih
mimpi mereka.
KESIMPULAN

Untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses itu bukanlah hal yang
sulit dan bukanlah hal yang mustahil. Untuk menjadi pengusaha yang sukses
itu hanya memerlukan satu modal utama yaitu BERANI MULAI!. Dimana
setelah kita memahami buku ini kita mendapatkan suatu pola pikir baru (new
mind set) tentang bagaimana mestinya memulai usaha, bukan dimulai dengan
uang, bakat, keturunan, keahlian, apalagi pengalaman.
Dan hal yang paling penting menjadi pengusaha selain dari modal
keberanian harus ada kecerdasan emosional. Karena dengan adanya
kecerdasan emosional ini kita mampu bersikap sebagai pengusaha sejati, tidak
mudah panik, selalu termotivasi dan optimis. Selain itu juga tidak jadi
masalah bagi kita untuk menjadi seorang pengusaha harus mencontek atau
mempelajari cara menjadi sukses dari pengusaha sukses lainnya. Dan lebih
berdampak positif lagi bahwa apabila kita menjadi pengusaha yang sukses
berarti kita mempunyai orang-orang yang bekerja untuk kita. Dalam hal
tersebut kita membagi hasil dengan orang-orang yang bekerja untuk kita dan
itu artinya kita membuka lapangan kerja baru untuk mereka.

19
DAFTAR PUSTAKA

E.Chandra, Purdi. 2007. Cara Gila jadi Pengusaha (Virus Entrepreneur jadi
Pengusaha Sukses!). PT. Elex Media Komputindo Gramedia : Jakarta.

20

Anda mungkin juga menyukai