Anda di halaman 1dari 8

RINGKASAN MATERI KULIAH

MATERI 4
POLA PIKIR KEWIRAUSAHAAN

OLEH :

Nama : Ni Komang Narayani


Nim : 2002022581
Kelas : VB Akuntansi Pagi

FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN PARIWISATA

UNIVERSITAS HINDU INDONESIA

DENPASAR

2022
A. KETERKAITAN ANTARA WIRAUSAHA DAN POLA BERPIKIR 
Berbicara tentang kewirausahaan, mindset (pola pikir) dan methode (sistem kerja, langka
h, prosedur, tehnik)  mengenai pola pikir wirausaha yang dikembangkan dari pemikiran 
Neal Thornberry. Menurut Neal Thornberry, keterkaitan antara pola pikir wirausaha meli
batkan 10 kualitas, sebagai berikut :
 Memiliki Locus of Control internal
Locus of Control (lokus kendali) adalah istilah untuk menggambarkan bagaimana seseora
ng berpikir tentang kendali hidupnya. Seseorang yang memiliki kendali eksternal, adalah 
merekayangmerasa bahwa hidupnya dikendalikan oleh faktorfaktor diluar dirinya, seperti 
cuaca, kebijakan pemerintah, keluarga, pacar, peraturan kantor dan lainlain. Sehingga me
reka hanya punya sedikit sekali punya kontrol terhadap kehidupannya. Mereka cenderung 
pasrah, dan mengikuti kehendak di luar dirinya. Sebagai contoh “wah hujan nih, mau gim
ana lagi, sudah pasti kita tidak bisa belajar dengan konsentrasi, habis hujan.” dan sebagai
nya. Intinya, hidup mereka dikendalikan oleh dayadaya diluar dirinya, dan mereka meyak
ini bahwa tidak banyak yang mampu dilakukan untuk mengatasinya. Sebaliknya kendali i
nternal (internal locus of control) adalah pemikiran bahwa kita adalah pusat kendali. Cua
ca boleh hujan, namun kita tetap punya kontrol penuh untuk membuat hati kita sedih/
senang karena adanya hujan tersebut. Seorang wirausaha, diyakini memiliki kendali inter
nal tersebut. Mereka yakin bahwa dirinyalah pusat kendali, bukan atasan, cuaca, kebijaka
n pemerintah dll.
 Memiliki toleransi 
Seorang wirausaha memiliki toleransi untuk berbuat berbeda dan melanggar hal-
hal yang dianggap jarang dilakukan. Sebagai contoh, yang umum buat mereka yang ingin 
membuka restoran adalah bukalah di tempat yang ramai. Namun demikian, saat ini sudah 
sangat banyak contohnya dimana restoran yang dibuka di tempat terpencil (jauh diatas gu
nung, di pulau, di tengah sawah, dll) justru diserbu oleh pelanggannya.
 Kesediaan untuk mengaji orang yang lebih cerdas dari dirinya
Seorang wirausaha sejati sangat mengenal dirinya, dan ia menyadari bahwa diriny
a bukanlah dewa. Ia sangat sadar akan kelebihan dan potensi, dan juga terkait hal-hal yan
g kurang dikuasainya. Oleh karena itu, mereka selalu siap untuk berbagi pikiran dan
wawasan, serta mengisi kekosongan-
kekosongan dalam usahanya. Sebagai contoh, beberapa orang mahasiswa yang membuka 
bisnis cuci motor, sangat sadar akan keterbatasannya dengan cairan kimia sabun. Oleh kar
ena itu, mereka ikhlas bekerja sama dengan mahasiswa kimia/farmasi untuk menghasilka
n formula sabun yang tidak panas ditangan, wangi dan tahan lama bersihnya. Satu hal pen
ting bahwa, mereka tidak pernah takut tersaingi. Sebaliknya, mereka sangat sadar bahwa 
kerjasama akan menghasilkan jauh lebih banyak dari yang dapat dibayangkan. Kerjasama 
bukanlah satu ditambah satu sama dengan dua, namun satu ditambah satu bisa menjadi ti
ga, tujuh atau bahkan sebelas.
 Konsistensi untuk selalu berkreativitas, membangun dan mengubah berbagai hal
Begitu seseorang berkecimpung dalam dunia wirausaha, maka ia harus siap beren
ang dalam kreativitas. Hal ini sangat bisa dimaklumi, mengingat beberapa peluang bisnis, 
terutama pintu (entrance) untuk memulainya tidak sulit untuk dibuka (tidak butuh ketera
mpilan khusus, tidak butuh modal besar dll), dimana akan sangat mudah dipenuhi oleh pa
ra pemula.
 Dorongan yang kuat untuk peluang dan kesempatan
Mata seorang wirausaha seperti mata elang. Mereka selalu awas terhadap peluang-
peluang baru. Mereka dengan kemampuan yang dimiliki selalu ditempa agar mampu me
mbaca trend zaman. Salah satu contoh kepekaan ini adalah apa yang dilakukan oleh Trans 
Corp dengan Proyek Trans Studionya. Mereka melihat kesempatan yang besar pada bisni
s hiburan di Bandung Ibu kota Jawa Barat. Jumlah penduduk yang berjumlah kurang lebi
h 40 juta ditambah penghuni Jabodetabek yang sekitar 20 juta, menjadi alasan yang sanga
t kuat untuk mendirikan kawasan terpadu yang menjadi salah satu hiburan kelas dunia unt
uk keluarga. Inilah mata elang wirausaha. Mereka mampu melihat peluang dan berani me
ngambil tindakan untuk menangkapnya.
 Mengikuti perkembangan pasar
Para tokoh bisnis sering mengatakan bahwa inovasi sudah merupakan sesuatu har
ga mati, ini adalah sesuatu yang tidak bisa ditunda-tunda lagi. Mengapa? Karena kompeti
tor begitu banyak dan pasar sangat haus terhadap inovasi baru. Mari kita lihat trend pasar 
telepon selular. Inovasi yang terjadi disini dapat dikatakan hampir terjadi setiap hari. Jika 
kita membaca surat kabar, maka sangat mudah ditemukan iklan yang mengabarkan teknol
ogi terbaru dari sebuah telepon selular. Inilah bentuk dari perkembangan pasar yang sang
at tinggi. Para pelaku alat telekomunikasi canggih tersebut sangat paham, bahwa lengah s
atu langkah dapat berarti ancaman kebangkrutan.
 Memelihara ide
Mereka menjaga dan memelihara idenya untuk kemudian diwujudkan. Beberapa orang ha
nya berhenti pada level menemukan ide baru. Namun para wirausahawan sejati mereka m
emelihara, mengembangkan dan berusaha mewujudkan ide tersebut. Nurfitira Khoirunnis
a adalah contoh yang baik untuk menjelaskan karakter ini. Ia memiliki ide untuk membua
t penghapus elektrik gara-gara badannya yang kurang tinggi, sehingga tidak dapat menjan
gkau seluruh bagian papan tulis di sekolahnya. Berkaca dari situasi itu, ia dan rekannya k
emudian berusaha menciptakan penghapus elektrik. Inilah contoh usaha untuk menemuka
n ide baru kemudian berusaha mematangkan dan mewujudkannya.
 Ketahanan
Wirausaha yang tangguh memiliki sikap seperti boneka anak-
anak yang jika dipukul selalu kembali ke posisi semula. Inilah kewirausahaan yang sesun
gguhnya. Tidak ada satupun usaha yang tanpa penghalang dan tanpa hambatan.
Namun, daya tahan ini akan mengembalikan kita kembali ke posisi semula. Suda
h terlalu banyak para pelaku usaha mental dan jatuh diterjang angin. Namun tidak terlal
u banyak yang kemudian dapat kembali ke posisi semula. Inilah sikap ketahanan yang p
erlu dimiliki setiap kita yang sadar bahwa hidup adalah perjuangan, dan perjuangan sela
lu memerlukan kekuatan untuk bangkit setelah jatuh dan bangun setelah terjerembab ole
h kerasnya kehidupan.
 Optimis
Optimis, secara sederhana dapat diartikan sebagai lompatan dari satu aktivitas ke 
aktivitas lain. Optimis adalah juga bentuk keyakinan bahwa tujuan akan tercapai dan targ
et akan terpenuhi dengan kekuatan sendiri. Mungkin para pembaca mengenal sosok Jerry 
Aurum, seorang fotographer ternama. Ia adalah contoh seorang wirausaha yang sangat op
timis dan yakin dengan kapabilitas yang dimilikinya. Saat ini, berbagai institusi, dan peru
sahaan besar di Indonesia sudah menggunakan jasanya. Optimisnya antara lain dibuktika
n dengan kegigihannya dalam memulai usaha fotographinya. Ia mengirimkan 500 eksemp
lar kalender ke berbagai perusahaan di Indonesia yang berisi foto-foto hasil karyanya. De
ngan rasa optimisnya, ia beranggapan bahwa minimal pasti ada satu dua perusahaan yang 
akan menggunakan jasanya. Hal itu kemudian terbukti, dan akhirnya berbagai tingkatan k
lien berlomba-lomba menggunakan jasanya.
 Rasa humor tentang diri sendiri
Ini adalah bentuk rasa besar hati. Kemampuan mentertawakan diri sendiri adalah s
alah bentuk kapabilitas untuk mengkoreksi dan bahkan mengkritik diri sendiri. Ini adalah 
sebuah rasa untuk tidak menilai diri sendiri sudah mencapai prestasi yang optimal. Sebali
knya sikap ini mendorong kita untuk selalu melihat hal-hal belum maksimal dan punya p
otensi untuk dikembangkan. Rasa humor terhadap diri sendiri, juga akan mampu memacu 
kreativitas dalam diri untuk selalu mencari sisi-sisi yang belum tereksplorasi.
Pola pikir wirausaha (Entrepreneurial Mindset) sebagai berikut:
 Mereka secara bersemangat selalu mencari peluang-peluang baru.
 Mengeksplor berbagai kesempatan dengan pendekatan/disiplin yang tidak biasa
 Mereka secara efektif hanya mengeksplor peluang terbaik dan menjauhi berlelah-
lelah dengan mengejar setiap kesempatan
 Mereka fokus pada eksekusi, terutama eksekusi yang adaptif.
 Mereka menyatukan energi setiap orang dalam domain mereka

B. PENTINGNYA POLA BERPIKIR WIRAUSAHA


Mindset/pola pikir pada seseorang dalam mewujudkan mimpinya dalam melakukan
wirausaha kadang sering berubah,karna banyak sekali orang yang takut akan hal –hal
yang belum pernah mereka coba, padahal menurut dweck menerjemahkan mindset
sebagai kepercayaan mengenai siapa kita dan apa kemampuan kita, maka dari itu kita
terlebih dahulu harus mengenal kemampuan kita dan kita harus yakin/percaya kepada
kemampuan diri kita sendiri, karna banyak sekali orang yang ragu akan kemampuan
dirinya yang dapat mengurungkan niat mereka untuk mewujudkan mimpinya dalam
menjadi wirausaha, dalam hal ini kita harus mengubah mindset kita dengan cara
mengetahui/mempelajaripengetahuan barutentang bagaimana kita harus mempunyaipola
pikir yang inovatif, karna dengan berpikiran inovatif kita dapat menciptakan hal yang
baru dalam berwirausaha.

Perubahan pola pikir kadang sering terjadi terhadap semua orang, terutama kepada orang
yang selalu merasakannya, karna mereka akan menyadari perubahan sekecil  apapun
terhadap pola pikir mereka, apakah itu pola pikir yang positive atau negative yang
mereka rasakan, jika  mereka merasakan perubahan hal positive terhadap diri mereka
sendiri maka ada dorongan dalam diri mereka untuk selalu optimis dalam meraih mimpi
dalam berwirausaha, dan jika dengan pola pikir yang negative ,  itu akan menyebabkan
mereka selalu bersifat pesimis untuk meraih mimpi mereka,  maka dari itu pendidikan
dan komunikasi untuk medapatkan informasi sangatlah penting dalam mengubah mindset
seseorang dalam berwirausaha supaya mempunyai  pikiran inovatif dan kreatif dalam
mewujudkan mimpinya menjadi seorang wirausaha yang berhasil.

C. BERBAGAI JENIS POLA BERPIKIR KEWIRAUSAHAAN


Berbagai Jenis Pola Berfikir Kewirausahaan (Enam Topi Pikiran)Menurut De Bono
(2005: 128) topi dipakai untuk menggambarkan keenam aspek berpikir, karena topi
merupakan suatu yang dapat dipakai dan dilepaskan dengan mudah, sebagaimana sebuah
pendapat yang dapat dipakai atau dilupakan begitu saja tanpa harus menimbulkan konflik
sosial. Dalam metode ThinkingHats merupakan penerapan dari Lateral Thinking STH,
seseorang tidak hanya dilatih untuk berkonsentrasi menyelesaikan suatu masalah dalam
sekuen waktu tertentu, tetapi juga dipersiapkan untuk dapat menerima dan menghargai
pendapat orang lain.Emosi dan perasaan memainkan peranan penting dalam berpikir.
Yang harus dilakukan bukan menyingkirkannya, melainkan menggunakannya pada saat
yang tepat. Dalam berpikir, kita seringmencoba melakukan terlalu banyak hal pada saat
yang bersamaan. Saat melihat fakta-fakta masalah, kita mencoba menyusun argumen
yang logis; sementara itu emosi kita ikut bercampur pada saat kita melihat apakah ide-ide
baru tersebut bisa dilaksanakan. Tak heran jika kita kadang kala bingung.Topi berfikir
adalah metode untuk mengerjakan satu jenis kegiatan berpikir pada satu saat. Kita
menggunakan satu topi, bukan banyak topi sekaligus. Ada enam topi dengan warna yang
berbeda-beda yang mana setiap warna mewakili satu jenis kegiatan berpikir.

 Topi Putih
Fokus topi putih ini adalah informasi yang ada. Informasi sangat penting untuk berpikir,
jadikemampuan berfokus pada informasi sangat berguna. Informasi apa yang kita punya?
Informasiapa yang tidak ada? Bagaimana memperoleh informasi yang kita butuhkan?2.

 Topi Merah
Topi merah bisa dikatakan lawan Topi putih. Topi putih berusaha mengumpulkan semua
dataobjektif dan tidak tertarik pada perasaan orang. Fakta adalah fakta. Sebaliknya Topi
merah mengandalkan perasaan, emosi, atau intuisi. Bagaimana perasaan saya terhadap
hal ini sekarang?cobalah untuk mempertimbangkan keseluruhan perasaan yang ada
sebelum mengambilkeputusan, apa yang sebenarnya kita rasakan. Misalnya “saya suka
dengan ini dan tidak suka terhadap bagian yang itu”.
 Topi Hitam
Kehati-hatian, kebenaran dan kecocokkan. Ada kalanya kita harus berfikir “apakah ini
benar?Apakah ini cocok? Apakah ini akan berhasil?” agar dapat mencegah terjadinya
kesalahan atau
melakukan kebodohan. Topi hitam ini dapat dikatakan juga sebagai pesimis, jika kita
terlalu menggunakannya berlebihan maka akan menjadikan orang terlalu berhati-hati dan
berpikiran negatif.
 Topi kuning
Sisi yang menguntungkan, manfaat dan penghematan. Secara umum, topi kuning
memandang ke masa depan: “jika kita melakukan ini, maka kita akan mendapatkan
keuntungan ini…”
 Topi Hijau
Eksploari, proposal, saran-saran, ide-ide baru. Topi hijau ini penuh dengan energi
kebebasanberfikir yang berarti berfikir kreatif.
 Topi BiruTopi ini berkaitan dengan pengendalian proses, topi biru berkaitan dengan
organisasi pemikiranyang menetapkan focus dan juga menyatukan hasil. Topi ini
diperankan oleh Pemimpin rapatatau diskusi. Ketika ide semakin kering, menggunakan
topi hijau akan sangat bermanfaat karenapendekatan kreatif dapat mestimulasi ide-ide
segar

D. TIGA PRINSIP DASAR POLA BERPIKIR KEWIRAUSAHAAN


1. Perhatian (Attention)
Pada tahap perhatian (attention) wirausaha berusaha agar calon konsumen memperhat
ikan penawaran yang dilakukannya. Untuk mendapatkan perhatian dari calon konsum
en wirasaha harus memperlihatkan sikap yang baik, tutur kata dan cara berpakaian ya
ng menarik yang akan memberikan penilaian yang positif dari calon konsumen yang a
kan berpengaruh terhadap terjadinya jual beli. Dalam pola berfikir khususny perhatia
n, juga melihat apa yang dibutuhkan konsumen sesuai dengan apa yang kita lakukan, 
memperhatikan cara bekerja warausahawan lain untuk bisa menjadi ide atau memotiv
asi
2. Pelarian 
Yang dimaksud dengan pelarian disini adalah, dimana saat kita jatuh atau bangkrut, ki
ta masih mempunyai pengerjaan lain, seperti pekerjaan sampingan sebagai sebagai pe
ngganti pekerjaan yang telah bangkrut tadi sambil menbangun ulang usaha baru disa
mping usaha sampingan

3. Tindakan (Action)
Pada tahap tindakan (action) wirausaha harus dapat mewujudkan kebutuhan dan hara
pan konsumen dan memberikan keyakinan bahwa barang, jasa dan ide yang dibeli me
rupakan langkah yang tepat yang dapat memberikan keuntungan bagi konsumen. Tin
dakan sesuatu yang harus dilakukan seseorang untuk menjadi wirausahawan, karena t
anpa ada tindakan kita tidak mungkin bisa menjadi maju dan terus maju.

E. MODEL 4 TAHAP DESAIN BERPIKIR


Menurut Binus University, design thinking adalah pendekatan berbasis solusi untuk
menyelesaikan masalah, juga proses menentang asumsi yang berfokus pada kebutuhan
pengguna atau dalam hal ini manusia. Proses ini biasanya mendefinisikan kembali
masalah untuk mengidentifikasi strategi dan solusi alternatif yang mungkin saja belum
terlihat saat tahap awal pemahaman masalah. Design thinking adalah proses memecahkan
masalah menggunakan user. pendekatan solusi praktis dan kreatif yakni dengan
menekankan pendekatan dari sisi  Melalui proses design thinking ini, diharapkan kamu
dapat memecahkan masalah, menciptakan produk atau aplikasi solutif yang efektif
dengan memahami kebutuhan pengguna terlebih dahulu. Menurut accenture.com, design
thinking memiliki beberapa elemen penting yaitu :
 People Centerd
Kembali ditekankan bahwa metode design thinking adalah tindakan yang
berpusat pada hal yang dibutuhkan dan diinginkan pengguna, dalam hal ini
manusia. Mengapa harus berfokus pada manusia? Karena jika kamu tidak
mengerti apa yang diinginkan oleh pengguna, metode ini tidak akan berguna
dengan baik. Prinsip ini dimulai dengan empati dan fokus terhadap riset untuk
benar-benar memahami manusia, yaitu klien, pelanggan atau pengguna.
 Highly Crative
Untuk menggunakan metode design thinking, kamu bisa berkreativitas
sebebas mungkin, karena tidak ada aturan yang terlalu kaku dan
baku. Menciptakan atmosfer atau suasana yang terbuka dan menyenangkan
sangat penting untuk memproduksi kreativitas yang lebih berkualitas. Hal ini
memberikan kamu kesempatan untuk melihat masalah dengan cara baru, dari
perspektif yang berbeda, dan memberikan kamu kesempatan untuk
memikirkan solusi yang lebih bervariasi.
 Hands on
Proses design thinking  memerlukan pengujian langsung oleh tim desain,
bukan hanya membuat teori atau gambaran di atas kertas. Pembuatan
prototipe ini dapat dijadikan sebagai metode komunikasi untuk mengetes data
yang telah dibuat. Meskipun itu hanya produk sampel atau ide yang digambar
di atas kertas, membuat sebuah produk yang bisa dilihat dan diraba secara
nyata dapat menjadi representasi dari solusi yang ingin kamu ciptakan, yang
akan memberikan feedback  secara langsung.
 Iterative
Proses design thinking adalah proses yang memiliki tahapan yang berulang-
ulang untuk melakukan improvisasi agar menghasilkan produk atau aplikasi
yang baik sesuai yang dibutuhkan oleh pengguna. Sehingga ketika kamu
sudah mendapatkan solusi atau produk dari ide awal kamu, penting untuk
terus menantang diri dan menyusun kembali masalah awal kamu. 

Anda mungkin juga menyukai