Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TUTORIAL I

MK: Hak Asasi Manusia

OLEH :

NAMA : RAJA VIRA ANDELLA ALITA

NIM : 856075409

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2021
TUGAS I

1. Coba Anda jelaskan, sejarah perkembangan Hak Asasi Manusia (HAM)!


Jawaban:

Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia
dilahirkan. Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan kodrat kita
sebagai hak yang melekat dengan kodrat kita. Sejak abad ke-13 perjuangan untuk
mengukuhkan jaminan perlindungan HAM telah dimulai. Namun usaha ini baru
mengalami kemajuan pesat pada abad ke-20. Kemajuan dalam usaha perlindungan
perlindungan HAM pada abad ke-20 diilhami oleh terjadinya dua kali perang dunia
yang ditandai dengan penistaan terhadap sejumlah hak dasar manusia, termasuk hak
hidup. Tidak lama kemudian, usaha ini telah menjelma menjadi suatu gerakan global.
Bahkan belakangan, isu-isu HAM menjadi kata kunci yang menentukan keberhasilan
diplomasi suatu negara dalam pergaulan internasional. Masyarakat kuno tidak
mengenal konsep hak asasi manusia universal seperti halnya masyarakat modern.
Pelopor sebenarnya dari wacana hak asasi manusia adalah konsep hak kodrati yang
dikembangkan pada Abad Pencerahan, yang kemudian memengaruhi wacana politik
selama Revolusi Amerika dan Revolusi Perancis.

Konsep hak asasi manusia modern muncul pada paruh kedua abad kedua
puluh, terutama setelah dirumuskannya Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi
Manusia (PUHAM) di Paris pada tahun 1948. Semenjak itu, hak asasi manusia telah
mengalami perkembangan yang pesat dan menjadi semacam kode etik yang diterima
dan ditegakkan secara global. Pelaksanaan hak asasi manusia di tingkat internasional
diawasi oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB dan Badan-Badan Traktat PBB seperti
Komite Hak Asasi Manusia PBB dan Komite Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya,
sementara di tingkat regional, hak asasi manusia ditegakkan oleh Pengadilan Hak
Asasi Manusia Eropa, Pengadilan Hak Asasi Manusia Antar-Amerika, serta
Pengadilan Hak Asasi Manusia dan Hak Penduduk Afrika. Konvenan Internasional
tentang Hak-Hak Sipil dan Politik (ICCPR) dan Konvenan Internasional tentang Hak-
Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (ICESCR) sendiri telah diratifikasi oleh hampir
semua negara di dunia saat ini.

Sejarah HAM atau Hak Asasi Manusia berawal dari dunia Barat
(Eropa).Serorang Filsuf Inggris pada abad ke 17 ,John Locke,merumuskan adanya
hak alamiah (natural right) yang melekat pada setiap manusia,yaitu hak atas hidup,hak
kebebasan dan hak milik. Pada masa itu,hak masih terbatas pada bidang sipil (pribadi)
dan bidang politik. Sejarah perkembangan HAM ditandai dengan adanya tiga
peristiwa penting di dunia Barat, yaitu Magna Charta,Revolusi Amerika dan Revolusi
Prancis.
2. Sebutkan 2 tokoh hak asasi manusia beserta teorinya!
Jawaban:

Hak asasi manusia (Human Rights) adalah hak dasar atau hak pokok yang
dibawa manusia sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi
manusia (Human Rights) dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintah, dan setiap orang. Hak asasi manusia (Human Rights) bersifat
universal dan abadi. Selain gerakan hak asasi, ada beberapa teori dari para ahli yang
mendukung perkembangan hak asasi manusia. Teori hak asasi manusia (theory of
human rights) adalah sebagai berikut :

a. Teori Perjanjian Masyarakat / Theory Society Agreement (1632-1704)


Teori ini dikemukakan oleh John Locke. Teori ini menyebutkan bahwa ketika
manusia berkeinginan membentuk negara maka semua hak yang ada pada manusia
harus dijamin dalam undang-undang (Masyhur Effendi: 2005).

b. Teori Trias Politika / Theory Trias Politica (1688-1755)


Teori ini dikemukakan oleh Montesquieu. Teori ini menyatakan bahwa
kekuasaan negara dipisahkan menjadi tiga, yaitu legislatif, yudikatif, dan eksekutif.
Pemisahan ini dilakukan untuk melindungi hak asasi dan kekuasaan penguasa
(Masyhur Effendi : 2005).

c. Teori Kedaulatan Rakyat / Theory of Sovereignty of the People (1712-1778)


Teori ini dikemukakan oleh J.J. Rousseau. Teori ini menyatakan bahwa
penguasa diangkat oleh rakyat untuk melindungi kepentingan rakyat, termasuk hak
asasi (Masyhur Effendi : 2005).

d. Teori Negara Hukum / Theory State of Law (1724-1904)


Teori ini dikemukakan oleh Immanuel Kant. Teori ini menyatakan bahwa
negara bertujuan untuk melindungi hak asasi dan kewajiban warga negara (M.
Tahir Azhary : 1992).

Menurut Leah Levin, konsep HAM mempunyai dua pengertian dasar, yaitu
pertama, bahwa hak-hak yang tidak dapat dipisahkan dan dicabut adalah karena
seorang manusia. Hak-hak ini adalah hak-hak moral yang berasal dan kemanusian
setiap insan dan hak-hak tersebut bertujuan untuk menjamin martabat setiap manusia.
Arti yang kedua, hak asasi manusia adalah hak-hak menurut hukum, yang dibuat
sesuai dengan proses maupun secara internasional. Dasar dari hak-hak itu adalah
persetujuan dan yang diperintah, yaitu persetujuan dari para warga yang tunduk
kepada hak-hak tersebut dan tidak hanya tata tertib alamiah yang merupakan dasar
dari arti yang pertama.
3. Coba Anda jelaskan mengenai kekuasaan politik secara singkat dan jelas !
Jawaban:

Kekuasaan politik adalah jenis kekuasaan yang dinilai paling berharga


dibanding kekuasaan-kekuasaan lainnya.Reprentasi kekuasaan politik yang paling
tinggi adalah negara. Itulah sebabnya negara begitu berkuasa. Negara memiliki sifat
memaksa, memonopoli, dan mencakup semua. kekuasaan yang cenderung
disalahgunakan perlu ditetapkan batas-batasnya agar kehadirannya tidak merendahkan
martabat kemanusiaan. Dari disinilah lahir ajaran konstitusionalisme yang
mengandung gagasan bahwa kekuasaan negara harus dibatasi.

Kekuasan politik, kekuasaan dari akar kata kuasa dan politik yang bermula
dari bahasa Yunani Politeia (berarti kiat memimpin kota (polis). Sedangkan kuasa dan
kekuasaan kerap dikaitkan dengan kemampuan untuk membikin gerak yang tanpa
kehadiran kuasa (kekuasaan) tidak akan terjadi, contohnya kita bisa menyuruh
saudara kandung yang lebih muda kita berdiri yang tak akan dia lakukan tanpa
perintah kita (untuk ketika itu) karenanya kita mempunyai kekuasaan atas saudara
kandung yang lebih muda kita. Kekuasaan politik dengan demikian adalah
kemampuan untuk membikin warga dan negara membikin keputusan yang tanpa
kehadiran kekuasaan tersebut tidak akan diproduksi oleh mereka.

Bila seseorang, suatu organisasi, atau suatu partai politik bisa mengorganisasi
sehingga bermacam badan negara yang relevan contohnya membikin aturan yang
melarang atau mewajibkan suatu hal atau perkara karenanya mereka mempunyai
kekuasaan politik. Variasi yang tidak jauh dari kekuasaan politik adalah kewenangan
(authority), kemampuan untuk membikin orang lain memainkan suatu hal dengan
dasar hukum atau mandat yang diperoleh dari suatu kuasa. Seorang polisi yang bisa
menghentian mobil di perlintasan tidak manfaatnya dia mempunyai kekuasaan tetapi
dia mempunyai kewenangan yang diperolehnya dari UU Lalu Lintas, sehingga bila
seorang pemegang kewenangan melaksankan kewenangannya tidak sesuai dengan
mandat peraturan yang dia jalankan karenanya dia sudah menyalahgunakan
wewenangnya, dan untuk itu dia bisa dituntut dan dikenakan sanksi. Sedangkan
kekuasaan politik, tidak berdasar dari UU tetapi harus diterapkan dalam kerangka
hukum yang berlangsung sehingga bisa tetap menjadi penggunaan kekuasaan yang
konstitusional.

4. Jelaskan hak-hak sipil dan politik dalam Kovenan Internasional Hak-Hak SipiL dan
Politik dengan singkat !
Jawaban:

Pada tanggal 10 Desember 1948 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa


(MU PBB) mengeluarkan Universal Declaration of Human Rights (Deklarasi
Universal Hak-Hak Asasi Manusia – DUHAM). DUHAM memuat pokok-pokok hak
asasi manusia dan kebebasan dasar, termasuk cita-cita manusia yang bebas untuk
menikmati kebebasan sipil dan politik. Hal ini dapat dicapai salah satu dengan
diciptakannya kondisi dimana setiap orang dapat menikmati hak-hak sipil dan politik
yang diatur berdasarkan ketentuan-ketentuan internasional. Setelah melalui
perdebatan panjang, dalam sidangnya tahun 1951, Majelis Umum PBB meminta
kepada Komisi HAM PBB untuk merancang Kovenan tentang hak sipil dan politik
memuat sebanyak mungkin ketentuan Pasal yang akan menetapkan bahwa semua
rakyat mempunyai hak untuk menentukan nasib sendiri. Komisi HAM PBB tersebut
berhasil menyelesaikan rancangan Kovenan sesuai dengan keputusan Majelis Umum
PBB pada 1951, dan setelah dilakukan pembahasan Pasal demi Pasal, pada akhirnya
Majelis Umum PBB melalui Resolusi No.2200 A (XXI) mengesahkan International
Covenant on Civil and Political Rights (Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil
dan Politik), dan Optional Protocol to the International Covenant on Civil and
Political Rights (Opsional Protokol Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan
Politik secara bersama-sama pada 16 Desember 1966 dan berlaku pada 23 Maret
1976.

Hak-hak sipil dan politik diatur dalam pasal 3 sampai pasal 21. Pasal 22
sampai pasal 28 mencakup hak-hak ekonomis, sosial, dan kultural, hak atas
keselamatan sosial, hak untuk bekerja, hak untuk istirahat dan bebas kerja dst.
Sejak tanggal 23 Maret 1976 Kovenan Internasional Hak-hak Sipil dan Politik dan
Protokol Manasuka pada Kovenan tersebut telah berlaku bagi 35 negara peserta
Kovenan dan bagi 10 peserta protokol. Jumlah negara peserta meningkat menjadi 44
peserta Kovenan dan 16 peserta Protokol pada tgl 31 Agustus 1977.jauh sebelumnya
Kovenan ini telah diterima baik oleh Majelis Umum PBB pada tgl 16 Desember
1966.Hak-hak sipil dan politik diharapkan berusaha dengan sungguh-sungguh
melindungi hak-hak sipil dan politik rakyatnya dari segala tindakan pelanggaran.
Untuk menjamin kepastian bahwa hak-hak individu tidak dilanggar maka pasal 28
Kovenan ini menganjurkan pembentukan Komite Hak-hak Manusia.

Hak-hak sipil dan politik meliputi,


a. Hak hidup
b. Hak bebas dari penyiksaan dan perlakuan tidak manusiawi
c. Hak bebas dari perbudakan dan kerja paksa
d. Hak atas kebebasan dan keamanan pribadi
e. Hak atas kebebasan bergerak dan berpindah
f. Hak atas pengakuan dan perlakuan yang sama dihadapan hukum
g. Hak untuk bebas berfikir, berkeyakinan dan beragama
h. Hak untuk bebas berpendapat dan berekspresi
i. Hak untuk berkumpul dan berserikat
j. Hak untuk turut serta dalam pemerintahan
5. Berikan berikan beberapa contoh kasus pelanggaran hak asasi manusia dan upaya
penegakan HAM dan berikan komentanya. (cari di berbagai media dan jangan lupa
kutip sumbernya)
Jawaban:

Contoh kasus pelanggaran hak asasi manusia :

a. Kerusuhan Tanjung Priok


Peristiwa berdarah ini terjadi pada 12 September 1984. Latar belakang
kerusuhan Tanjung Priok adalah sikap pemerintah Orde Baru yang represif.
Mengutip Skripsi Konflik Ulama-Umaro Tahun 1984 (Studi Kasus Peristiwa
Tanjung Priok-Jakarta) oleh Naijulloh (2017), bentuk represi yang dilakukan
terhadap umat Islam misalnya dilarang melakukan ceramah tanpa izin, dilarang
memakai kerudung bagi anak SMA, serta penekanan terhadap organisasi dan partai
politik Islam. Di Mushola As-Sa'adah yang terletak di Tanjung Priok, diadakan
ceramah-ceramah yang mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah Orde Baru.
Terjadilah konflik antara jamaah dan pasukan keamanan yang berujung pada
penahanan. Saat para demonstran bergerak menuju Kantor Polsek Dan Koramil
setempat, mereka sudah dikepung oleh aparat bersenjata. Dalam aksi ini, 24 orang
dilaporkan tewas.

b. Penculikan Aktivis Pada 1997/1998


Pelanggaran HAM ini juga terjadi di masa Orde Baru. Terjadi aksi penculikan
aktivis selama kurun waktu 1997-1998. Melansir KONTRAS, dalam periode
tersebut terjadi kasus penculikan dan penghilangan paksa 23 orang penduduk sipil.
Sebagian dari mereka merupakan aktivis pro demokrasi. Mirisnya, hanya 9 orang
dari mereka yang dikembalikan. Sisanya, 13 orang belum ditemukan hingga saat
ini.

c. Penembakan Mahasiswa Universitas Trisakti


Saat gelombang demonstrasi yang menuntut Soeharto mundur pecah di segala
penjuru Tanah Air, terjadi penembakan pada tanggal 12 Mei 1998 terhadap
mahasiswa yang sedang menyalurkan aspirasinya. Kejadian ini menewaskan empat
mahasiswa Universitas Trisakti Jakarta dan menyebabkan puluhan orang lainnya
luka-luka.

d. Tragedi Semanggi I dan II


Tragedi Semanggi merujuk pada dua kejadian demonstrasi terhadap
pelaksanaan dan agenda Sidang Istimewa MPR yang mengakibatkan tewasnya
warga sipil. Tragedi Semanggi I terjadi pada 13 November 1998 dan menewaskan
enam orang mahasiswa. Kemudian terjadi tragedi Semanggi II pada 24 September
1999 yang mengakibatkan seorang mahasiswa tewas.
e. Kasus Pembunuhan Munir
Pada 7 September 2004 aktivis HAM Munir Said Thalib meninggal saat
berada dalam penerbangan dari Jakarta menuju Amsterdam. Dari hasil otopsi yang
dilakukan otoritas Belanda, terungkap fakta ditemukan kandungan zat arsenik yang
melampaui batas wajar dalam tubuh Munir. Munir sendiri dikenal sebagai sosok
yang vokal. Beberapa kasus yang pernah ia tangani di antaranya kasus
penghilangan aktivis politik dan mahasiswa tahun 1997 hingga 1998 serta
melakukan advokasi dan investigasi terhadap kasus pembunuhan aktivis buruh
Marsinah.

Kasus-kasus pelanggaran HAM di atas menurut Saya termasuk pelanggaran


HAM berat karena terdapat kasus pembunuhan di dalamnya. Pembunuhan yang
terjadi pada kasus di atas disebabkan oleh pemerintah yang ingin membungkam
aspirasi dari rakyat, bahkan sampai saat ini masih sering terjadi pelanggaran HAM
yang dilakukan pemerintah serta aparat keamanan kepada masyarakat yang ingin
mengutarakan pendapat atau berdemo. Untuk itu menurut Saya agar kasus serupa
tidak terjadi lagi, pemerintah perlu menampung suara masyarakat dengan
setidaknya ketika demo perwakilan pemerintah keluar untuk melihat secara
langsung apa yang disampaikan oleh masyarakat atau memanggil perwakilan
masyarakat yang berdemo untuk masuk ke dalam gedung untuk mendiskusikan
permasalahan yang terjadi, setelah itu perlu ada solusi yang bisa menyelesaikan
permasalahan yang di demokan. Selain itu, masyarakat juga perlu untuk tetap
menjaga ketenangan saat berdemo serta tidak merusak fasilitas umum.

Upaya penegakan HAM, diantaranya :


a. Membentuk kerjasama internasional dalam upaya pencegahan HAM
b. Menciptakan tata perundang-undangan ham secara lengkap dan jelas.
c. Menciptakan lembaga lembaga terkait dengan proses pengawasan serta
pemantauan ham.
d. Menciptakan undang undang dengan pembentukan lembaga peradilan yang
khusus menangani ham.
e. Melaksanakan pendidikan Hak asasi pada masyarakat dengan melalui perantara
keluarga, lingkungan, sekolah dan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Dasim Budimansyah, dkk. 2021. Hak Asasi Manusia. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.

Sumber Website:

https://www.sembilanbintang.co.id/perkembangan-ham-di-dunia-internasional-maupun-di-
indonesia/

https://diazpradana.wordpress.com/2015/04/01/hak-asasi-manusia-ham-ciri-dan-teorinya/

https://p2k.unkris.ac.id/id3/3065-2962/Political-Power_33806_dharmaandigha_p2k-
unkris.html

https://icjr.or.id/mengenal-kovenan-internasional-hak-sipil-dan-politik/

https://kumparan.com/berita-hari-ini/5-contoh-pelanggaran-ham-yang-terjadi-di-indonesia-
beserta-penjelasannya-1w1pw2FaGrr/1

https://www.kompasiana.com/rd_writes/60d59ee7bb44863efb1e0e12/kasus-pelanggaran-
dan-upaya-penegakan-hak-asasi-manusia

Anda mungkin juga menyukai