Anda di halaman 1dari 37

KELOMPOK 6

MIFTA WAHYUNINGSIH
(5)
SANTOSO
(5215151189)
DWI WAHYUNINGSIH
(5215152594)
CHINTYA ADELIANA H.
(5215153639)
M AT E R I :

HAK ASASI MANUSIA DAN RULE


O F L AW

HAM
HAK ASASI MANUSIA

DEFINISI HAK ASASI MANUSIA


Secara definitif, Hak merupakan unsure normatif yang berfungsi sebagai
pedoman berperilaku, melindungi kebebasan, kekebalan serta menjamin
adanya peluang bagi manusia dalam menjaga harkat dan martabatnya. Ada
beberapa istilah asing yang kita kenal sehubungan dengan hak asasi manusia
(HAM), antara lain :
Droit de ihome (Perancis)
Human Right (Inggris)
Mensen Rechten (Belanda)
Yang membedakan perkembangan HAM adalah karena latar belakang ideologi,
budaya, dan paham kebangsaan, sehingga berpengaruh langsung pada upaya
pengembangan, penataan, maupun pelaksanaan hak-hak asasi manusia itu
pada suatu negara. Hak asasi manusia muncul sebagai jawaban dari
banyaknya penindasan manusia oleh penguasa yang tirani sehingga tumbuh
kesadaran akan harkan dan martabatnya sebagai manusia. (Pandji, 2006 : 83)

DEFINISI HAK ASASI MANUSIA


TILAAR (2001)
Hak yang melekat
pada diri manusia
yang bersifat
kodrati dan
fundamental
sebagai satu
anugerah Tuhan
Yang Maha Esa
yang harus
dihormati, dijaga,
dan dilindungi oleh
setiap individu,
masyarakat atau
negara.

UU NO.39 TAHUN
1999 (UU HAM)
Seperangkat hak yang
melekat pada hakekatnya
dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa dan
merupakan anugerahnya,
yang wajib dijunjung tinggi,
dihormati, dan dilindungi
oleh negara, hokum,
pemerintahan dan setiap
orang demi kehormatan
serta perlindungan harkat
dan martabat manusia.

Prof. Dardji
Darmodihardj
o
Hak-hak dasar
atau pokok-pokok
yang dibawa
manusia sejak
lahir sebagai
anugerah Tuhan
Yang Maha Esa dan
menjadi dasar dari
hak-hak dan
kewajibankewajiban yang
lain.

DEFINISI HAK ASASI MANUSIA


Kesadaran akan HAM didasarkan pada pengakuan bahwa semua
manusia sebagai makhluk Tuhan memiliki derajat dan martabat yang
sama. Dengan pengakuan akan prinsip dasar tersebut, setiap manusia
memiliki hak dasar yang disebut hak asasi manusia.
Pengakuan terhadap HAM memiliki 2 landasan sebagai berikut :
Landasan yang langsung dan pertama, yakni kodrat manusia.
Kodrat manusia adalah sama derajat dan martabatnya. Semua
manusia adalah sederajat tanpa membedakan agama, ras, suku,
bahasa, dan sebagainya.
Landasan yang kedua dan yang lebih dalam : Tuhan
menciptakan manusia.
Semua manusia adalah makhluk dari penicipta yang sama yaitu
Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu dihadapan Tuhan manusia adalah

DEFINISI HAK ASASI MANUSIA


Berdasarkan pengertian HAM, didapatkan 3 ciri pokok dari hakikat hak asasi
manusia, yaitu :
HAM tidak perlu diperjualbelikan, dibeli ataupun diwarisi.
HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, asal
usul, ras, agama, etnik, dan pandangan politik.
HAM tidak boleh dilanggar.
HAM itu universal, karena hak-hak ini melekat pada manusia. Dan karena
manusia itu pada dasarnya tidaklah sama tidak boleh ada perbedaan dalam
pemberian jaminan atau perlindungan HAM itu.

SEJARAH HAM
Perkembang
an HAM
Pada Masa Sejarah
Hukum Hammurabi
Piagam Madina

Perkembangan
pemikiran HAM

di beberapa negara
Barat

Magna Charta Inggris (1215)


Hobbeas Corpus Act di Inggris (1679)
The International Bill of Right di Inggris (1689)
Declaration of Independence di Amerika Serikat (1776)
Declaration des droits de Ihome me at du citoyen di Prancis (1789)
Atlantic Charta atau Empat kebebasan Roosevelt (1941)
The Universal Declaration of Human Right (1948)

HUKUM HAMMURABI
Hammurabi dari kata Ammu saudara laki-laki pihak ayah, dan Rpi
seorang penyembuh adalah raja keenam dari Dinasti Babilonia pertama
(memerintah 1792-1750 SM).
Menurut Piagam Hammurabi, Hammurabi memimpin pasukannya
menyerang Akkaida, Elam, Larsa, Mari dan Summeria, sehingga
menjadikan Kekaisaran Babilonia hampir sama besar dengan Kerajaan
Mesir kuno di masa Firaun Menes, yang menyatukan Mesir lebih dari
seribu tahun sebelumnya. Namun Hammurabi lebih dikenal karena pada
masa pemerintahannya dibuat kode resmi (hukum tertulis) pertama yang
tercatat didunia, yang disebut Piagam Hammurabi.
Piagam tersebut terukir diatas potongan batu yang telah diratakan dalam
huruf paku (cuneiform). Piagam tersebut seluruhnya ada 282 hukum, tetapi
32 diantaranya sulit untuk dibaca. Isinya adalah pengaturan atas
perbuatan criminal tertentu dan ganjarannya.

PIAGAM MADINA
Piagam Madina dalam bahasa Arab, Shahifatul Madinah juga dikenal
dengan sebutan Konstitusi Madinah, ialah sebuah dokumen yang disusun
oleh Nabi Muhammad SAW, yang merupakan suatu perjanjian formal antara
dirinya dengan semua suku dan kaum penting Yathrib di tahun 622.
Dokumen tersebut disusun guna untuk menghentikan pertentangan sengit
BaniAus dan Bani Khazraj di Madinah. Untuk itu dokumen tersebut
menetapkan sejumlah hak dan kewajiban bagi kaum Muslim, kaum Yahudi,
dan komunitas pagan Madinah; sehingga membuat mereka menjadi suatu
kesatuan komunitas (dalam bahasa Arab disebut Ummah).

MAGNA CHARTA INGGRIS (1215)


Magna Charta ditandatangani oleh Raja John Locklan pada tahun 1215 di
Inggris dan dan ketentuan ini sering disebut sebagai cikal bakal hak asasi
manusia walaupun sebenarnya sebutan itu kurang tepat. Magna Charta
sesungguhnya berisikan kompromi antara Raja John dengan para
bangsawan tentang pembagian kekuasaan, khususnya dalam mengurangi
kekuasaan raja dan memperjuangkan kepentingan para bangsawan
walaupun didalamnya memuat hak dan kebebasan rakyat.

HOBBEAS CORPUS ACT DI INGGRIS


(1679)

Dokumen ini merupakan undang-undang yang mengatur tentang penahanan


seseorang. (Winarno : 2007 :132)
Jika diminta, hakim harus dapat menunjukkan orang yang ditangkapnya lengkap
dengan alasan dari penangkapan itu. Orang yang ditangkap selambatlambatnyadalam dua hari sesudah di tangkap. Apabila pejabat polisi menahan orang
dan oran tersebut terbukti tidak bersalah, maka kepada orang tersebut harus dibayar.

THE INTERNATIONAL BILL OF


RIGHT DI INGGRIS (1689)
Kekuasaan berpindah dari raja ke parlemen, dan jaminan bagi warga
negara Inggris. Ketentuan ini lahir sebagai reaksi revolusi tanpa pertumpahan
darash (glorious revolution) pada tahun 1688, yaitu menundukkan monarki
dibawah kekuasaan parlemen Inggris.
Bill of Right ini merupakan undang-undang yang diterima parlemen
Inggris, yaitu tentang :
Kebebasan dalam pemilihan anggota parlemen
Kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat
Pajak, undang-undang dan pembentukan tentara tetap harus seijin
parlemen
Parlemen berhak untuk mengubah keputusan raja. (Winarno : 2007 : 133)

DECLARATION OF INDEPENDENCE DI
AMERIKA
SERIKAT
(1776)
Deklarasi kemerdekaan merupakan alasan masyarakat Amerika untuk
melepaskan diri dari kekuasaan Inggris yang terjadi pada tahun 1776.
Perjuangan penegakan hak asasi manusia di Amerika didasari pemikiran
John Locke, tentang hak-hak ilmiah, seperti hak hidup (life), hak kebebasan
(liberty), dan hak milik (property).

DECLARATION DES DROITS DE IHOME


ME AT DU CITOYEN DI PRANCIS (1789)
Ini adalah naskah pernyataan mengenai hak-hak asasi manusia dan warga negara di Prancis.
Perjuangan hak asasi manusia di Prancis dirumuskan dalam naskah pada awal revolusi Prancis
pada tahun 1789, sebagai pernyataan tidak puas dari kaum borjuis dan rakyat terhadap
kesewenang-wenangan Raja Louis XVI.

Ini merupakan refleksi dari cita-cita yang mendasari revolusi Prancis dan merupakan ketentuan
yang lengkap dari prinsip-prinsip pemerintahan konstitusional dan rule of law. Adapun pasal-pasal
yang penting adalah pasal yang berisikan tentang hak-hak dasar seseorang selaku warga negara.

ATLANTIC CHARTA ATAU EMPAT


KEBEBASAN ROOSEVELT (1941)
Atlantic Charta muncul pada saat terjadinya Perang Dunia II yang dipelopori
oleh F.D Roosevelt, yang menyebutkan The Four Freedom (empat macam
kebebasan), yaitu :
Freedom of speech and expression. (kebebasan berbicara dan
mengeluarkan pemikiran)
Freedom of Religion. (kebebasan beragama)
Freedom of Want. (kebebasan dari kemelaratan)
Freedom of Wear. (kebebasan dari rasa ketakutan)

THE UNIVERSAL DECL A RATION OF HUMAN


RIGHT (1948)
Salah satu tujuan pembentukan Piagam PBB itu adalah untuk memupuk, melindungi, dan
menghormati hak asasi manusia dan kemerdekaan yang mendasar untuk semua orang tanpa
membedakan golongan, bangsa, bahasa, jenis kelamin, agama, dan status yang lainnya. Pada
tahun 1946 PBB membentuk komisi HAM dengan tugas merumuskan rancangan ketentuan.
Informasi tentang HAM. Pada tanggal 10 Desember 1948 melalui Majelis Umum PBB,
diproklamirkanlah Deklarasi Universal tentang hak asasi manusia atau Universal Declaration of
Human Right yang menetapkan hak-hak yang tidak bisa diabaikan atau dirampas dan hak-hak
yang tak bisa diganggu gugat.
Isi pokok dari deklarasi itu tertuang dalam Pasal 1 yang menyatakan :
Sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama.
Mereka dikaruniai akal dan budi, dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan,
Deklarasi ini ditindaklanjuti oleh PBB dengan membentuk dua konvenan dan satu protokol
yang seluruhnya dinamakan International Bill of Right, yaitu : (Pandji : 2006 : 88)
Universal Declaration of Human Rights,
International Convenant of Economic, Social and Cultural Rights,
International Convenant of Civil and Political Rights and Optional Protocol of Convenant and
Civil and Political Rights

Piagam
PBB 1945

Genosi
da

ICCPR

CERD

CEDA
W

Instrumen Khusus
Hardlaw
DUHAM
1948

Instrume
n Utama

ICESCR

Pedoman
Riyadh

CAT

CRC

Sejumlah
Hardlaw

BAGIAN INSTRUMEN HAM INTERNASIONAL

CM
W

Instrumen
Rekomendatif Softlaw
(tidak mengikat)
Aturan
Beijing

Deklarasi
Wina

Sejumlah Softlaw lainnya

Prinsip
Paris

PERKEMBANGAN PEMIKIRAN HAM


1. Generasi Pertama
Pengertian HAM hanya berpusat pada bidang hukumdan politik. Fokus pemikiran HAM
generasi pertama disebabkan oleh dampak situasi Perang Dunia Ke-II, totaliterisme dan
adanya keinginan negara-negara yang baru merdeka untuk menciptakan tertib hukum
yang baru.

2. Generasi Kedua
Pemikiran HAM tidak saja menuntut hak yuridis,melainkan juga hak-hak social, ekonomi,
politik, dan budaya.

3. Generasi Ketiga
Keadilan dan pemenuhan hak asasi haruslah dimulai sejak mulainya pembangunan itu
sendiri bukan setelah pembangunan itu selesai. Agaknya pepatah kuno justice delayed,
justice deny tetap berlaku untuk kita semua.

4. Generasi Keempat
Pemikiran HAM dipelopori oleh negara-negara di kawasan Asia pada tahun 1983
melahirkan deklarasi HAM yang disebut Declaration of the Basic Duties of Asia People and
Government.

HAM DI INDONESIA
Sesuai dengan pasal 1 ayat (3), pasal 55 dan 66 Piagam PBB upaya
pemajuan dan perlindungan HAM harus dilakukan melalui suatu konsep
kerja sama internasional yang berdasarkan pada prinsip saling
menghormati , kesederajatan dan hubungan antara negara serta hukum
internasional yang berlaku.
HAM di indonesia didasarkan pada konstitusi NKRI, yaitu: Pembukaan UUD
1945 (Alinea 1, Pancasila sila ke empat) Pasal 27, 29, 30 UUD 1945, UU
Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM dan UU Nomor 26 Tahun 2006 tentang
Peradilan HAM.
HAM di Indonesia menjamin hak untuk hidup, hak berkeluarga dan
melanjutkan keturunan, hak mengembangkan diri, hak memperoleh
keadilan, hak atas kebebasan, hak atas rasa aman, hak atas kesejahteraan,
hak turut serta dalam pemerintahan, hak wanita, dan hak anak.

PEMIKIRAN HAM BUDI UTOMO

Dalam konteks pemikiran HAM, para pemimpin Budi Utomo telah


memperlihatkan adanya kesadara berserikat dan mengeluarkan pendapat
melalui petisi-petisi yang ditunjukkan kepada pemerintah kolonial maupun
dalam tulisan yang dimuat surat kabar Goeroe Desa. Bentuk pemikiran
HAM Budi Utomo dalam bidang hak kebebasan berserikat dan
mengeluarkan pendapat.

HAM 1970 SAMPAI DENGAN 1980

Pemikiran elit penguasa pad masa ini sangat diwarnai oleh sikap penolakan
terhadap HAM sebagai produk Barat dan individualistic serta bertentangan
dengan paham kekeluargaan yang dianut oleh bangsa Indonesia.
Pemerintahan pada periode ini bersifat defensif yang mencerminkan oleh
produk hukum yang umumnya restriktif terhadap HAM.

HAM 1990 SAMPAI DENGAN


Strategi penegakan HAM pada periode ini dilakukan melaui dua tahap yaitu
SEKARANG
status penentuan dan tahap penataan atuara secara konsisten.
HAM dalam UUD 1945 sebelum Perubahan Pasal 28. Jaman Orde Baru
dengan keluarnya Keppres No. 50 tahun 1993 tentang pembentukan
Komnas HAM. Dan di Era Reformasi, dengan diamandemennya UUD 1945
HAM ada pada Pasal 28A-28J, lalu disahkannya UU No. 39 tahun 1999,
kemudan keluar lagi UU No. 26 tahun 2000 tentang Peradilan HAM, UU
KDRT, UU Perlindungan Anak, UU tentang Trafficking.
Selain itu pada tahun 2005, pemerintah mengeluarkan Peraturan
Pemerintah tentang Program penegakan hukum dan HAM (PP No. 7 tahun
2005). Program ini meliputi pemberantasan korupsi, antiterorisme dan
pembasmian penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya.

BANGUNAN INSTRUMEN HAM DI


INDONESIA
Tap MP No
17/1998

UU 39/1999
Tentang HAM

UU No 5
Tahun 1998

UU No 7
Tahun 1984

UU No 29
Tahun 1999

UUD

UU Nomor
68

UU 26
Tahun 2000

Keppre
Nomor 36

Keppre
Nomor 48
UU Lain

UU No 12
Tahun 2005

KI Tentang
Anak

PELANGGARAN HAM
1. Kejahatan Genosida
Istilah Genocida pertama kali dikenalkan oleh Dr.Raphael Lemkin pada tahun 1944.
Secara etimologis, istilah ini berasal dari kata yunani , geno yang berarti ras dan kata
latin, cidium yang bermakna membunuh. Genosida senantiasa dikaitkan dengan
pembunuhan terhadap ras atau pemusnahan ras. Meskipun kini ada beberapa
defenisi mengenai genosida, tetapi sebagian besar dari defenisi tersebut tetap
mencerminkan kedua elemen etimologi itu.
Definisi yang lebih komprehensif dapat di temukan dalam Convention of Prevention and
Punishment of the Crime Of Genocide di dalam artikel II yang diterima oleh Majelis Umum
PBB pada tanggal 9 Desember 1948. Dimana konvensi Genosida ini meruakan salah satu
upaya mesyarakat internasional untuk membasmi genosida yang dianggap sebagai a
crime under international law, contrary to the spirit and aims of the United Nation and
condemmed by civilized world.
Menurut Konvensi Genosida 1948 ini, kelompok yang dapat menjadi sasaran genosida
adalah kelompok rasial, kelompok religius, kelompok nasional, kelompok etnis. Tapi pada
masa sekarang yang perlu kita catat bahwa kelompok etnit lebih memiliki peluang besar
untuk menjadi target group genosida.

PELANGGARAN HAM
2. Kejahatan terhadap Kemanusiaan
Istilah kejahatan terhadap kemanusiaan (crimes against
humanity) sebagai suatu kategori dari kejahatan internasional
mulai di kenal di dalam Joint declaration pemerintah Prancis,
Inggris, dan Rusiapada tanggal 28 Mei 1915.
Kejahatan terhadap kemanusiaan mencakup tindakantindakan
.murder,
extermination,
enslavement,
deportation, and other inhumane acts commited against any
civilian population, before of during the war ; or prescution on
political, racial or religious grounds in execution of or in
connection with any crime within the jurisdiction of the
Tribunal, whether or not in violation of the domestic law of
the century where perpetrated.

LEMBAGA HAM
Penegakan HAM dimulai dari lingkup yang kecil tersebut jika dilakukan oleh setiap
orang akan berubah menjadi langkah besar. Yang terpenting dalam hal ini adalah
bahwa setiap orang menghormati hak asasi manusia sesamanya. Maka apapun bentuk
langkah yang diambil untuk menunjukkan penghormatan terhadap HAM, hal tersebut
merupakan dukungan luar biasa bagi penegakan HAM.
Di lingkungan masyarakat luas sikap positif terhadap upaya penegakan HAM dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut:
Tidak menganggu ketertiban umum
Saling menjaga dan melindungi harkat dan martabat manusia
Menghormati keberadaan masing-masing
Berkomunikasi dengan baik dan sopan
Menurut undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia pada pasal
17 menyebutkan bahwa : Pemerintah wajib dan bertanggung jawab menghormati,
melindungi, menegakkan, dan memajukan hak asasi manusia yang diatur dengan
undang-undang ini, peraturan perundang-undangan lain, dan hukum internasional
tetang HAM yang diterima oleh Negara Republik Indonesia. Dari ketentuan undangundang ini, pemerintah wajib dan bertanggung jawab melindungi HAM.

LEMBAGA HAM
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM) (Keppres No. 50 Tahun
1993)
Lembaga yang mandiri yang berkedudukannya setingkat dengan lembaga
negara lainnya yang berfungsi melaksanakan pengkajian, penelitian,
penyuluhan dan mediasi hak asasi manusia (perdamaian kedua belah pihak,
penyelesaian perkara dengan cara negosiasi, konsultasi).
Tujuan KOMNAS HAM :
Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia
sesuai dengan Pancasila, UUD 1945 dan Piagam PBB serta Deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia.
Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna
berkembangnya pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuannya
berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan.
Dalam rangka penegakkan HAM, KOMNAS HAM melakukan panggilan saksi
dan pihak kejaksaan yang melakukan penuntutan di pengadilan HAM.
Menurut Pasal 104 UU HAM, untuk mengadili pelanggaran HAM yang berat

LEMBAGA HAM
Selain KOMNAS HAM ada juga lembaga yang bukan merupakan lembaga
negara yang bisa membantu penyelesaian pelanggaran-pelanggaran HAM,
yaitu yang kita kenal dengan Lembaga Bantuan Hukum;
Komisi Perlindungan Anak Indonesia
Komisi Perlindungan Perempuan.

NEGARA
HUKUM

DEFINISI NEGARA HUKUM


Negara hukum merupakan terjemahan dari konsep rechtsstaat atau rule of
law yang bersumber dari pengalaman demokrasi konstitusional di Eropa
abad ke-19 dan abad ke-20. Oleh karena itu, negara demokrasi pada
dasarnya adalah Negara Hukum.
Rule of Law merupakan suatu doktrin hukum yang mulai muncul pada abad
ke-XIX, bersamaan dengan kelahiran negara berdasarkan hukum (konstitusi)
dan demokrasi. Kehadiran Rule of Law dapat disebut sebagai reaksi dan
koreksi terhadap negara Absolut (kekuasaan di tangan penguasa) yang telah
berkembang sebelumya. Istilah rechtsstaat diberikan oleh para ahli hukum
Eropa Kontinental sedangkan istilah Rule of Law diberikan oleh Anglo Saxon.
Ciri Negara Hukum :
1. Adanya Supremasi Hukum,
2. Jaminan hak asasi manusia, dan
3. Legalitas Hukum

DEFINISI NEGARA HUKUM


Secara sederhana , yang dimaksud dengan Negara hukum adalah Negara
yang penyelenggaraan kekuasaan pemerintah dan lembagalembaga lain
dalam melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi oleh hukum dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hokum. Dalam Negara hukum,
kekuasaan menjalankan pemerintahan berdasarkan kedaulatan (supremasi
hokum) dan bertujuan untuk menyelenggarakan ketertiban hukum.
Negara berdasar atas hukum menempatkan hukum sebagai hal yang
tertinggi (supreme), sehingga ada istila supremasi hukum. Supremasi
Hukum harus tidak boleh mengabaikan tiga ide dasar hukum, yaitu
keadilan, kemanfaaatan dan kepastian

NEGARA HUKUM INDONESIA


Fungsi rule of law pada hakikatnya merupakan jaminan secara formal terhadap rasa keadilan
bagi rakyat dan juga keadilan sosial, sehingga diatur pada Pembukaan UUD 1945, bersifat tetap
dan instruktif bagi penyelenggaraan negara. Deengan demikian, inti dari Rule of law adalah
jaminan adanya keadilan bagi masyarakat, terutama keadilan sosial. Prinsip-prinsip diatas
merupakan dasar hukum pengambilan kebijakan bagi penyelenggaraan negara/pemerintahan,
baik di tingkat pusat maupun daerah, yang berkaitan dengan jaminan atas rasa keadilan terutama
keadilan sosial.
Penjabaran prinsip-prinsip rule of law secara formal termuat di dalam pasal-pasal UD 1945, yaitu:
Negara Indonesia adalah negara hukum (Pasal 1 ayat (3))
Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan (Pasal 24 ayat (1))
Segenap warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya (Pasal 27 ayat (1))
Dalam Bab X A tentang HAM, memuat 10 pasal, antara lain bahwa setiap orang berhak atas
pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama
dihadapan hukum (Pasal 28 D ayat (1));
Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak
dalam hubungan kerja (Pasal 28 D ayat (2))

NEGARA HUKUM INDONESIA


Di Indonesia, prinsip-prinsip Rule of Law secara formal tertera dalam pembukaan
UUD 1945 yang menyatakan : (1) bahwa kemerdekaan itu hak segala bangsa,
karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan, (2) .
kemerdekaan Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur; (3)
. untuk memajukan kesejahteraan umum, . dan keadilan sosial; (4)
.. disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia; (5) ..kemanusiaan yang adil
dan beradab; dan (6) . serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Dengan demikian, inti dari Rule of Law adalah jaminan adanya keadilan bagi
masyarakat, terutama keadilan sosial. Prinsip-prinsip diatas merupakan dasar
hukum pengambilan kebijakan bagi penyelenggara negara/pemerintahan, baik di
tingkat pusat maupun daerah, yang berkaitan dengan jaminan atas rasa keadilan
terutama keadilan sosial.

PRINSIP RULE OF L AW SECARA HAKIKI


DAL A M PENYELENGGARA A N PEMERINTAHAN

Prinsip-prinsip Rule of Law secara hakiki (materiil) sangat erat kaitannya


dengan the enforcement of the rules of law dalam penyelenggaraan
pemerintahan terutama dalam hal penegakan hukum dan implementasi
prinsip-prinsip Rule of Law. Keberhasilan the enforcement of the rules of
law tergantung kepada kepribadian nasional masing-masing bangsa. Rule of
Law ini juga merupakan legalisme, suatu aliran pemikiran hukum yang
didalamnya terkandung wawasan sosial, gagasan tentang hubungan antar
manusia, masyarakat dan negara, yang memuat nilai-nilai tertentu yang
memiliki struktur sosiologisnya sendiri.
Legalisme tersebut mengandung gagasan bahwa keadilan dapat dilayani
melalui pembuatan sistem peraturan dan prosedur yang sengaja bersifat
objektif, tidak memihak, tidak personal, dan otonom.

STRATEGI PELAKSANAAN
(PENGEMBANGAN) RULE OF LAW
Agar pelaksanaan (pengembangan) Rule of Law berjalan efektif sesuai dengan yang
diharapkan, maka :
Keberhasilan the enforcement of the rules of law harus didasarkan pada corak masyarakat
hukum yang bersangkutan dan kepribadian nasional masing-masing bangsa;
Rule of Law yang merupakan institusi sosial harus didasarkan pada akar budaya yang tumbuh
dan berkembang pada bangsa;
Rule of Law sebagai suatu legalisme yang memuat wawasan sosial, gagasan tentang
hubungan antar manusia, masyarakat dan negara, harus dapat ditegakkan secara adil, dan
hanya memihak kepada keadilan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu dikembangkan hukum progresif yang memihak hanya
kepada keadilan itu sendiri , bukan sebagai alat politik yang memihak kepada kekauasaan
seperti yang selama ini diperlihatkan. Hukum progresif merupakan gagasan yang ingin mencari
cara untuk mengatasi keterpurukan hukum di Indonesia secara lebih bermakna.
Asumsi dasar hukum progresif bahwa hukum adalah untuk manusia, bukan sebaliknya,
hukum bukan merupakan institusi yang absolut dan final, hukum selalu berada dalamproses
untuk terus menerus menjadi (law as process, law in the making).

DINAMIKA PELAKSANAAN PENEGAKAN


HUKUM DI INDONESIA
Proses penegakan hukum di Indonesia dilakukan oleh lembaga penegak hukum yang terdiri dari:
1. kepolisian
2. kejaksaan
3. komisi pemberantas korupsi
4. badan peradilan
5. mahkamah agung
6. mahkamah konstitusi
7. pengadilan tinggi
8. pengadilan negeri
Lembaga lembaga di atas adaah lembaga yang punya kewenangan dalam memproses kalau
seandainya ada masyarakat atau oang yang melakukan pelanggaran aturan hukum
materil.dimana prose situ dimulai dari adanya pemberitahuan atau tertangkap tangannya pelaku
kejahatan kepada polisi, lalu dilakukan penyidikan sampai dengan proses peradilan dengan
adanya putusan hakim dan sampai dilakukannya upaya hukum dari salah satu pihak yang tidak
menerima putusan hakim tersebut. Semua proses ini dikatakan juga dengan pelaksanaan hukum
formal atau beracara dalam hukum.

TAHAPAN PUTUSAN HAKIM


1. penyelidikan: rangkaian tindakan dalam mencari dan menemukan suatu kejadian yang
berhubungan dengan kejahatan dan pelanggaran tindak pidana.
2. penyidik : penyidik lah yang melakukan penangkapan, penahanan, penyitaan,
penggeledahan, pemeriksaan surat, pemanggilan saksi, dan terdakwa, pemeriksaan dan
penyerahan berkas.
3. proses peradilan di pengadilan.
. Setelah jaksa beranggapan berkas dari penyidik sudah lengkap, maka berkas itu
diserahkan kepada engadilan untuk di tentukan hari sidang. Yang ada dalam proses di
pengadila ini adalah:
. hakim membuka sidang dan menanyakan identitas dan kesehatan tesangka.
. jaksa penuntut umum membacakan surat dakwaan
. pembacaan eksepsi dari penasehat hukum terdakwa
. pembuktian
. pledol
. replik
. duplik
. vonis hakim.
4.

pelaksanaan putusan hakim di lembaga permasyarakatan.

LANJUTAN TAHAPAN..
Di lembaga ini akan ada hakim yang mengawasi pelaksanaan pidana
tersebut yang dikenal dengan Hakim Wasmat. Tujuan dari adanya hakim
wasmat ini adalah untuk menjaga hak hak narapidana supaya tidak
diabaikan oleh petugas dilembaga pemasyarakatan ini seperti yang
dicantumkan di KUHAP dan UU No. 12 Tahun 1995 tentang
pemasyarakatan.

HAM

NONTON VIDEO
D U LU Y U K ! ^ -^

TERIMAK A SIH!

Anda mungkin juga menyukai