Anda di halaman 1dari 22

Dr. M. Husni Syam, SH.,LL.

M
Perkembangan Pemikiran HAM

• Keberadaan HAM tidak terlepas dari


pengakuan terhadap adanya hukum alam
(Natural Law) sebagi cikal bakal HAM.
– Menurut Marcus G Singer Natural Law
merupakan konsep dari prinsip-prinsip umum
moral dan sistem keadilan dan berlaku untuk
seluruh umat manusia.
– Salah satu muatan adalah hak-hak pemberian
dari alam (natural rights), karena dalam hukum
alam ada sistem keadilan universal.
– Karena itu keadilan merupakan inti dari hukum
alam menjadi pendorong bagi upaya
penghormatan dan perlindungan harkat dan
martabat kemanusiaan universal
Perkembangan Pemikiran HAM
Dunia
1. Piagam Madinah
2. Magna Charta
3. Bill of Rights
4. The American Declaration
5. The French Revolution
6. The Four Freedom
Piagam Madinnah
 Piagam Madinah  ialah sebuah dokumen tertulis yang disusun oleh Nabi Muhammad SAW, yang
merupakan suatu perjanjian formal antara dirinya dengan semua suku suku dan kaum kaum penting
di Yatsrib (kemudian bernama Madinah) pada tahun 622 M. Dokumen tersebut disusun sejelas
jelasnya dengan tujuan utama untuk menghentikan pertentangan sengit antara Bani Aus dan Bani
Khazraj di Madinah. Untuk itu dokumen tersebut menetapkan sejumlah hak hak dan kewajiban
kewajiban bagi kaum Muslim, kaum Yahudi, dan komunitas komunitas lain di Madinah, sehingga
membuat mereka menjadi suatu kesatuan komunitas, yang dalam bahasa Arab disebut ummah.
 Pada awal pembukaan Piagam Madinah telah disebutkan bahwa semua manusia itu adalah umat
yang satu, yang dilahirkan dari sumber yang sama, jadi tidak ada perbedaan antara seseorang dengan
orang lain dalam segala hal. Namun dalam islam ada satu hal yang membuat seseorang dianggap
lebih tinggi derajatnya dimata Allah, yaitu kadar imannya, jadi bukan dilihat dari warna kulit, suku,
ras, Negara dan jenis kelaminnya, namun kadar iman seseorang itu yang membedakannya dengan
orang lain.

 Konsep Hak Asasi Manusia dalam Piagam Madinah adalah,


1. Manusia adalah sama, dalam segala kehidupan bermasyarakat.
2. Adanya hak hidup bagi setiap individu manusia.
3. Kebebasan beragama bagi setiap pemeluk agama.
4. Adanya persamaan hak bagi setiap orang dimuka hukum dan diranah politik.
Magna Charta
 Magna Carta yaitu piagam yang dikeluarkan di Inggris  pada tanggal 15 Juni
1215 yang membatasi monarki Inggris, semenjak saat Raja John, dari kekuasaan
absolut.
 Magna Carta yaitu hasil dari perselisihan selang Paus, Raja John, dan baronnya atas
hak-hak raja: Magna Carta mengharuskan raja kepada membatalkan beberapa hak
dan menghargai beberapa prosedur legal, dan kepada menerima bahwa harapan
raja bisa dibatasi oleh hukum. Magna Carta yaitu langkah pertama dalam babak
sejarah yang panjang yang menuju ke pembuatan hukum konstitusional.

 Isi Magna Charta:


 Raja beserta keturunannya berjanji akan menghormati kemerdekaan, hak dan kebebasan
Gereja Inggris.
 Raja berjanji kepada penduduk kerajaan yang bebas untuk memberikan hak-hak.
 Para petugas keamanan dan pemungut pajak akan menghormati hak-hak penduduk.
 Polisi ataupun jaksa tidak dapat menuntut seseorang tanpa bukti dan saksi yang sah.
 Seseorang yang bukan budak tidak akan ditahan, ditangkap, dinyatakan bersalah tanpa
perlindungan negara dan tanpa alasan hukum sebagai dasar tindakannya.
 Apabila seseorang tanpa perlindungan hukum sudah terlanjur ditahan, raja berjanji akan
mengoreksi kesalahannya.
 Kekuasaan raja harus dibatasi.
 HAM (Hak Asasi Manusia) lebih penting daripada kedaulatan, hukum atau kekuasaan.
 Piagam Magna Charta dianggap sebagai lambang perjuangan HAM (Hak Asasi Manusia)
dan dianggap sebagai tonggak perjuangan lahirnya HAM (Hak Asasi Manusia).
Bill of Rights

 Bill of Rights (RUU Hak) adalah undang-undang yang


dicetuskan tahun 1689 dan diterima parlemen Inggris,
yang pokoknya mengatur tentang:
• Kebebasan dalam pemilihan anggota parlemen.
• Kebebasan bercakap dan mengeluarkan argumen.
• Pajak, undang-undang dan pembentukan tentara tetap harus seizin
parlemen.
• Hak berwarga-negara kepada memeluk agama menurut kepercayaan
masing-masing .
• Parlemen berhak kepada mengubah keputusan raja.
The American Declaration of Independence

• Mulai dipertegas bahwa manusia adalah merdeka sejak


lahir, sehinga tidak logis jika sesudah lahir ia harus
dibelenggu
• Deklarasi kemerdekaan AS (1776) disusun oleh Thomas
Jefferson :
Kami menganggap kebenaran-kebenaran berikut ini sudah
jelas dengan sendirinya: bahwa semua manusia diciptakan
sama; bahwa penciptanya telah menganugrah-kan mereka
hak-hak tertentu yang tidak dapat dicabut; bahwa diantara
hak-hak ini adalah hak untuk hidup, bebas dan mengejar
kebahagiaan – Bahwa untuk menjamin hak-hak ini, orang-
orang mendirikan Pemerintahan yang memperoleh
kekuasaannya yang benar berdasarkan persetujuan
(kawula) yang diperintahkannya. Bahwa kapan saja suatu
bentuk pemerintahan merusak tujuan-tujuan ini, Rakyat
berhak untuk mengubah atau menyingkirkannya.
The French Revolution
Kaum Revolusioner Perancis bertujuan menghancurkan suatu sistem pemerintahan yang
absolut dan sudah tua serta mendirikan suatu orde baru yang demokratis.
• Deklarasi Hak Manusia dan warga negara (1789) memperlihatkan dengan jelas bahwa
kebahagian yang sejati haruslah dicari dalam kebebasan individu yang merupakan
produk dari “hak-hak manusia yang suci, tak dapat dicabut, dan kodrati.
• Dalam Pasal 2 Deklarasi menyetakan bahwa “sasaran setiap asosiasi politik adalah
pelestarian hak-hak manusia yang kodrati dan tidak dapat dicabut. Hak-hak ini adalah
Hak atas Kebebasan (Liberty), Harta (Property), Keamanan (Safety) dan Perlawanan
terhadap Penindasan Resistance to Oppression).
• Selanjutnya dalam Pasal 4 menyatakan : “Kebebasan berarti dapat melakukan apa saja
yang tidak merugikan orang lain; jadi pelaksanaan hak-hak kodrati tidak dibatasi kecuali
oleh batas-batas yang menjamin pelaksanaan hak-hak yang sama ini bagi anggota
masyarakat yang lain. Batas-batas ini hanya dapat ditetapkan oleh Undang-undang.
• Hal yang penting bahwa hak-hak itu secara kodrati inheren, universal dan tidak dicabut;
hak-hak itu dimiliki individu semata-mata karena mereka adalah manusia dan bukan
karena mereka adalah hamba hukum suatu negara.
• Perlindungan terbaik terhadap hak-hak itu terdapat dalam kerangka yang demokratis.
• Batas-batas pelaksanaan hak hanya dapat ditetapkan atau dicabut oleh undang-
undang.
4. The Four Freedom of F.D. Roosevelt
(1941)

Empat macam kebebasan yang dicetuskan oleh


Franklin Delano Roosevelt, isinya :
1. Freedom of speech and expression
(kebebasan berbicara dan berpendapat)
2. Freedom of Religion (kebebasan beragama)
3. Freedom from Fear (Bebas dari rasa takut)
4. Freedom from Want (Bebas dari Kemiskinan)
Teori-Teori dan Prinsip-Prinsip

 Teori  Hak-Hak Kodrati


 Teori Positivisme
 Teori Universalisme
 Teori Relativisme Budaya
Prinsip-Prinsip
 Prinsip Kesetaraan
 Prinsip Non Diskriminasi
 Prinsip Kewajiban Negara.
Teori  Hak-Hak Kodrati
 Teori Hukum Kodrati (Natural Law Theory)
Santo Thomas Aquinas : pendekatan teistik
* Hk kodrati mrpkan bagian dari hk Tuhan yg sempurna yg
dpt diketahui melalui penggunaan nalar manusia
* Semua manusia tunduk pada otoritas Tuhan

Hugo de Groot (Grotius): pendekatan sekularistik >


rasionalisasi hukum alam
 Teori Hak Kodrati (Natural Rights Theory)
 - Hak yang melekat pada setiap insan semata-mata karena ia
adalah manusia dan tidak bisa dicabut oleh negara(Jhon
Locke) >> Kontrak sosial
Bantahan thd Teori Kodrati
 Bantahan pokok: Teori hak-hak kodrati tidak
bisa dikorfirmasi dan diverifikasi
kebenarannya.
 ` Edmund Burke:
 “propaganda terhadap ‘rekaan yang
menakutkan tentang persamaan manusia”
 “ide-ide yang tidak benar dan harapan-
harapan yang sia-sia pada manusia yang
sudah ditakdirkan menjalani hidup yang tidak
jelas dan susah payah”.
Lanjutan ........
 ` Jeremy Bentham (Utilitarian ):
 “hak-hak kodrati adalah omong kosong yang
dungu: hak yang kodrati dan tidak bisa dicabut
adalah omong kosong yang retorik, atau puncak
omong kosong yang berbahaya”.
 “Bagi saya hak dan hukum merupakan hal yang
sama, karena saya tidak mengenal hak yang lain.
Hak bagi saya adalah anak kandung hukum: dari
berbagai fungsi hukum lahirlah beragam jenis hak.
Hak kodrati adalah anak yang tidak pernah punya
ayah”.
Lanjutan .........
 ` John Austin (Positivism):
 “Eksistensi dan isi hak hanya dapat diturunkan
dari hukum negara”
 “Satu-satunya hukum yang sahih adalah
perintah dari yang berdaulat, bukan datang
dari “alam atau “moral”.
 Keberatan lainnya terhadap teori hak-hak kodrati berasal dari teori
relativisme budaya (cultural relativist theory) yang memandang teori
hak-hak kodrati dan penekanannya pada universalitas sebagai suatu
pemaksaan atas suatu budaya terhadap budaya yang lain yang diberi
nama imperalisme budaya (cultural imperalism)
 Menurut para penganut teori relativisme budaya, tidak ada suatu hak
yang bersifat universal. Mereka merasa bahwa teori hak-hak kodrati
mengabaikan dasar sosial dari identitas yang dimiliki oleh individu
sebagai manusia. Manusia selalu merupakan produk dari beberapa
lingkungan sosial dan budaya dan tradisi-tradisi budaya dan peradaban
yang berbeda yang memuat cara-cara yang berbeda menjadi manusia.
Oleh karena itu, hak-hak yang dimiliki oleh seluruh manusia setiap saat
dan di semua tempat merupakan hak-hak yang menjadikan manusia
terlepas secara sosial (desocialized) dan budaya (deculturized).
Respons thd Kritik

 ` HAM adalah ikhtiar melindungi individu2


agar tidak menjadi korban utilitarianisme
(“the Greatest Happiness of the Greatest
Number”);
 ` HAM adalah ikhtiar melawan paksaan2
komunitarianisme (“utilitas populi suprema
lex est”);
 ` HAM adalah ikhtiar melawan kediktaroran
dengan alasan penciptaan “dunia baru”.
Teori Positivisme
 pendukung hak-hak kodrati menurunkan
gagasan mereka tentang hak itu dari Tuhan,
nalar atau pengandaian moral yang a priori,
kaum positivis berpendapat bahwa eksistensi
hak hanya dapat diturunkan dari hukum
negara
 Pemisahan antara hukum dengan moral (das
sein # das sollen)
EMPAT PANDANGAN HAM

 UNIVERSAL ABSOLUT
 UNIVERSAL RELATIF
 PARTIKULARISTIK ABSOLUT
 PARTIKULARISTIK RELATIF
PANDANGAN UNIVERSAL ABSOLUT

 Melihat HAM sebagai nilai-nilai universal


 Tidak menghargai sama sekali profil sosial
budaya yang melekat pada masing-masing
bangsa
 Penganutnya adalah negara maju,sedangkan
bagi negara berkembang dianggap sebagai alat
penekan atau unsur penilai (tool of judgement)
PANDANGAN UNIVERSAL RELATIF

 Menurut pandangan ini HAM selain sebagai


masalah universal, namun perkecualian dan
pembatasan yang berdasarkan asas-asas Hukum
Internasional tetap diakui keberadaannya.
PANDANGAN PARTIKULARISTIS
ABSOLUT
 Pandangan ini melihat HAM sebagai
persoalan masing-masing bangsa, tanpa
memberikan alasan yang kuat khususnya
dalam melakukan penolakan terhadap
berlakunya dokumen-dokumen
Internasional.
 Sifatnya Egois, Defensif dan Pasif
PANDANGAN PARTIKULARISTIS
RELATIF
 melihat HAM disamping sebagai masalah universal juga
masalah nasional masing-masing negara.
 Berlakunya dokumen HAM harus diselaraskan,
diserasikan, dan diseimbangkan serta memperoleh
dukungan dan tertanam dalam budaya bangsa
 Sifatnya tidak sekedar defensi, tapi aktif juga mencari
perumusan dan pembenaran tentang Karakteristik HAM

Diantara keempat pandangan tsb, pandangan mana yg cocok dg


Indonesia?

Anda mungkin juga menyukai