4/Apr-Jun/2016
52
Lex Crimen Vol. V/No. 4/Apr-Jun/2016
53
Lex Crimen Vol. V/No. 4/Apr-Jun/2016
sebagai keputusan Tata Usaha Negara yang dengan cara dibuatnya keputusan harus
cacat yuridis.8 dipenuhi.
Seorang raja atau penguasa yang f. Keputusan harus diberi bentuk yang
“bijaksana” adalah yang memiliki baik sifat-sifat ditentukan.
yang berdasarkan pada kebijakan maupun g. Syarat-syarat yang ditentukan
kebajikan atau dengan kata lain ia telah banyak berhubungdengan dilakukannya
menjelmakan kebijaksanaan dalam bentuk keputusan harus dipenuhi.
kebijakan dan kebajikan.9 Berdasarkan hal h. Jangka waktu yang ditentukan antara
tersebut, penulis berpendapat bahwa Badan timbulnya hal-hal yang menyebabkan
atau Pejabat Tata Usaha Negara harus selalu dibuatnya keputusan dan diumumkannya
bijaksana dalam mengeluarkan Keputusan Tata keputusan itu tidak boleh dilewati.10
Usaha Negara, agar tidak menimbulkan cacat Penulis berpendapat bahwa, baik syarat-
yuridis. syarat materil maupun syarat-syarat formil
Dalam tindakan hukum administrasi dianut harus senantiasa dipenuhi oleh Badan atau
asas presumtio justae cause yang maksudnya Pejabat Tata Usaha Negara untuk sahnya suatu
bahwa suatu keputusan Tata Usaha Negara Keputusan Tata Usaha Negara dan tidak
harus selalu dianggap benar dan dapat merugikan seseorang atau badan hukum
dilaksanakan, sepanjang hakim belum perdata yang dituju oleh keputusan tersebut.
membuktikan sebaliknya.Badan peradilan yang
diberi wewenang oleh undang-undang untuk B. Penyelesaian Sengketa Suatu Keputusan
menyatakan batal atau tidak sah keputusan Administrasi Pemerintahan
Tata Usaha Negara adalah Peradilan Tata Usaha Setiap keputusan Tata Usaha Negara rentan
Negara berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 menimbulkan sengketa antara pejabat Tata
Tahun 1986 Jo. Undang-Undang Nomor 9 Usaha Negara dengan individu atau badan
Tahun 2004 Jo. Undang-Undang Nomor 51 hukum perdata. Dalam setiap sengketa, perlu
Tahun 2009. adanya suatu penyelesaian terhadap sengketa
Bahwa secara umum syarat-syarat untuk tersebut agar supaya terjamin kepastian hukum
sahnya suatu keputusan Tata Usaha Negara dan rasa keadilan. Dalam hal penyelesaian
adalah sebagai berikut: sengketa suatu Keputusan Administrasi
Syarat materil: Pemerintahan/Tata Usaha Negara, sudah diatur
a. Keputusan harus dibuat oleh alat negara lewat ketentuan peraturan perundang-
(organ) yang berwenang. undangan yang berlaku baik ketentuan materil
b. Karena keputusan itu suatu pernyataan dan ketentuan formilnya.
kehendak (wilsverklaring) maka Sebelum suatu keputusan mempunyai
pembentukan kehendak itu tidak boleh ketetapan hukum mutlak harus diadakan
memuat kekurangan yuridis.Keputusan pengumuman terlebih dahulu, atau
harus diberi bentuk (vorm) yang yangbersangkutan harus diberi kesempatan
ditetapkan peraturan dasarnya dan membela ataupun didengar keterangan
pembuatnya harus memperhatikan cara terlebih dahulu.11
(prosedur) membuat keputusan itu, 1. Upaya Administratif
bilamana hal ini ditetapkan dengan tegas Upaya administratif adalah seperti yang
dalam peraturan dasar tersebut. disebutkan dalam penjelasan Pasal 48 ayat (1)
c. Isi dan tujuan keputusan harus sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, yaitu
dengan isi dan tujuan peraturan dasar. suatu prosedur yang dapat ditempuh oleh
d. Syarat formil: seseorang atau badan hukum perdata apabila
e. Syarat-syarat yang ditentukan ia tidak puas terhadap suatu Keputusan Tata
berhubungan dengan persiapan Usaha Negara.
dibuatnya keputusan dan berhubungan
8 10
Ibid. hal. 96. Titik Triwulan T, Ismu Gunadi Widodo,Op-Cit, hal. 323.
9 11
Willy DS Voll,Dasar-Dasar Ilmu Hukum Administrasi R.Soegijatno Tjakranegara,Hukum Acara Peradilan Tata
Negara, Sinar Grafika, 2013, hal. 133. Usaha Negara Di Indonesia, Sinar Grafika, 2002, hal. 14.
54
Lex Crimen Vol. V/No. 4/Apr-Jun/2016
(1) Dalam hal suatu Badan atau Pejabat Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara
Tata Usaha Negara diberi wewenang yang mengeluarkan Keputusan Tata
oleh atau berdasarkan peraturan Usaha Negara yang dimaksud.
perundang-undangan untuk Contoh yaitu prosedur yang dapat
menyelesaikan secara administratif ditempuh oleh Pegawai Negeri Sipil
sengketa Tata Usaha Negara tertentu, yang merasa nomor urutnya dalam
maka sengketa Tata Usaha Negara Daftar Urut Kepangkatan tidak tepat,
tersebut harus diselesaikan melalui yaitu dengan mengajukan permohonan
upaya administratif yang tersedia; kepada Pejabat Pembuat Daftar Urut
(2) Pengadilan baru berwenang memeriksa Kepangkatan agar nomor urutnya
dan menyelesaikan sengketa Tata tersebut dapat diperiksa kembali.12
Usaha Negara sebagaimana dimaksud b. Banding administratif, yaitu prosedur
dalam ayat (1), jika seluruh upaya yang dapat ditempuh oleh seseorang
administratif yang bersangkutan telah atau badan hukum perdata yang tidak
digunakan. puas terhadap Keputusan Tata Usaha
Dari ketentuan yang terdapat dalam Pasal Negara, yang penyelesaian sengketa
48 tersebut, dapat diketahui adanya beberapa Tata Usaha Negara sebagai akibat
petunjuk sebagai berikut. dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha
a. Upaya administratif sebagai penyelesaian Negara tersebut, dilakukan oleh atasan
sengketa Tata Usaha Negara yang sudah dari Badan atau Pejabat Tata Usaha
ada tetap dipertahankan bahkan kini Negara yang mengeluarkan Keputusan
terbuka kemungkinan untuk mengajukan Tata Usaha Negara atau instansi lain
lebih lanjut ke pengadilan dilingkungan dari Badan atau Pejabat Tata Usaha
Peradilan Tata Usaha Negara. Negara yang mengeluarkan Keputusan
b. Dengan dipergunakan kalimat “sengketa Tata Usaha Negara.
Tata Usaha Negara tertentu” maka Contoh yaitu, prosedur yang ditempuh
penyelesaian sengketa Tata Usaha oleh Pegawai Negeri Sipil dengan
Negara melalui upaya administratif tidak mengajukan permohonan kepada
berlaku untuk semua sengketa Tata atasan Pejabat Pembuat Daftar Urut
Usaha Negara, tetapi hanya sengketa Kepangkatan agar nomor urutnya
Tata Usaha Negara yang penyelesaiannya dalam Daftar Urut Kepangkatan
tersedia upaya administratif saja. diperiksa kembali.13 Karena merasa
c. Pengadilan dilingkungan Peradilan Tata tidak puas terhadap penolakan
Usaha Negara baru mempunyai permohonan dari Pembuat Daftar Urut
wewenang untuk memeriksa, memutus Kepangkatan.
dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Jika orang atau badan hukum perdata masih
Negara yang tersedia upaya belum puas terhadap keputusan dari upaya
administratif, jika seluruh upaya administratif, Undang-Undang Nomor 5 Tahun
administratif tersebut telah digunakan 1986 jo. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004
dan mendapat keputusan. jo. Undang-Unang Nomor 51 Tahun 2009
Dari penjelasan Pasal 48 ayat (1) Undang- memberikan petunjuk sebagaimana dalam
Undang Nomor 5 Tahun 1986, dapat diketahui Pasal 51 yang secara terbatas menentukan:
bentuk dari upaya administratif dapat berupa: ayat (3): Pengadilan Tinggi Tata Usaha
a. Keberatan, yaitu prosedur yang dapat Negara bertugas dan berwenang memutus
ditempuh oleh seseorang atau badan dan menyelesaikan ditingkat pertama
hukum perdata yang tidak puas sengketa Tata Usaha Negara sebagaimana
terhadap Keputusan Tata Usaha maksud Pasal 48.
Negara, yang penyelesaian sengketa
Tata Usaha Negara sebagai akibat 12
Pasal 9 ayat (1)Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun
dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha 1979 tentang Daftar Urut Kepangkatan Pegawai Negeri
Negara tersebut dilakukan sendiri oleh Sipil.
13
Ibid, pasal 11 ayat (1).
55
Lex Crimen Vol. V/No. 4/Apr-Jun/2016
56
Lex Crimen Vol. V/No. 4/Apr-Jun/2016
harus pengurus yang telah ditentukan dalam “Seseorang atau badan hukum perdata yang
Anggaran Dasar dari badan hukum perdata merasa kepentingannya dirugikan oleh
tersebut. suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat
Mengenai apa yang yang dimaksud mengajukan gugatan tertulis kepada
(Jabatan) dalam perumusan Pasal 56 ayat (1) Pengadilan yang berwenang berisi tuntutan
huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, agar Keputusan Tata Usaha Negara yang
yang menyebutkan “nama jabatan”, maka disengketakan itu dinyakan batal atau tidak
nama dari pemangku jabatan jangan sampai sah”.17
dicantumkan pula dalam surut gugatan, karena Selanjutnya mengenai tenggang waktu
yang diberi wewenang untuk mengeluarkan harus diperhatikan oleh seorang atau badan
Keputusan Tata Usaha Negara yang hukum perdata yang akan mengajukan gugatan
menimbulkan sengketa Tata Usaha Negara ke pengadilan Tata Usaha Negara, karena
adalah Badan, misalnya Badan Pertimbangan apabila lewat tenggang waktu gugatan, maka
Kepegawaian atau Jabatan, misalnya Jaksa Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara akan
Agung. mempunyai alasan untuk memutuskan dengan
Uraian mengenai dasar gugatan pada surat penetapan bahwa gugatan tidak diterima atau
gugatan, untuk penyelesaian sengketa Tata tidak berdasar seperti dimaksud dalam Pasal 62
Usaha Negara dapat berpedoman pada uraian yat (1) huruf e Undang-Undang Nomor 5 Tahun
mengenai dasar gugatan dalam surat gugatan 1986.
untuk penyelesaian perkara perdata, yang Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun
terdiri dari: 1986 menentukan bahwa gugatan hanya dapat
a. uraian tentang kejadian atau peristiwa; diajukan dalam tenggang waktu 90 (sembilan
(feitelijk gronden, factual gronden) puluh) hari terhitung sejak saat diterimanya
b. uraian tentang dasar hukum gugatan; atau diumumkan Keputusan Tata Usaha
(rechts gronden, legal gronden) Negara.Mengenai yang dimaksud dengan
c. uraian tentang tuntutan. (petitum) “diumumkannya” dalam perumusan ketentuan
ad. A dalam Pasal 55 Undang-Undang Nomor Tahun
Uraian tentang kejadian atau peristiwa 1986 dan penjelasannya, Mahkamah Agung18
merupakan uraian mengenai duduk perkara, memberikan petunjuk bahwa berita adanya
terutama tertuju pada dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara melalui surat
Keputusan Tata Usaha Negara oleh Tergugat kabar dianggap saat mulai berlakunya tenggang
yang oleh Penggugat dirasa merugikan waktu gugatan. Oleh karena itu seorang atau
kepentingannya. badan hukum harus senantiasa memperhatikan
Ad. B hal mengenai tenggang waktu tersebut agar
Uraian tentang dasar hukum gugatan adalah gugatan dapat diterima oleh Ketua Pengadilan
uraian mengenai segi hukum dari dasar gugatan Tata Usaha Negara.
yang diajukan oleh Penggugat. Dalam surat
gugatan, dasar gugatan ini harus dikemukakan 3. Perdamaian
bahwa Keputusan Tata Usaha Negara yang Gugatan untuk penyelesaian sengketa Tata
disengketakan memenuhi ketentuan Usaha Negara menyangkut tentang sah atau
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (2) tidaknya Keputusan Tata Usaha Negara,
huruf a dan b Undang-Undang Nomor 5 Tahun sebanarnya tidak mengenal adanya perdamaian
1986. Dasar gugatan adalah sama dengan dasar jika dilihat pada Undang-Undang Nomor 1986
pengujian yang dilakukan terhadap Keputusan jo. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 jo.
Tata Usaha Negara. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tidak
Ad. C ada ketentuan mengenai perdamaian. Maka
Dalam penyelesaian sengketa Tata Usaha sudah tepat jika Mahkamah
Negara hanya dikenal satu petitum pokok, yaitu
tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara 17
Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986.
yang disengketakan dinyatakan batal atau tidak 18
Lihat butir VI pada Surat Ketua Muda Mahkamah Agung
sah. Urusan Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara tanggal
24 Maret 1992 Nomor 052/Td.TUN/III/1992.
57
Lex Crimen Vol. V/No. 4/Apr-Jun/2016
58
Lex Crimen Vol. V/No. 4/Apr-Jun/2016
Internet:
HelmyBoemiya, Tinjauan Yuridis Tentang Tidak
Sahnya Keputusan TUN Karena Mengalami
Kekurangan Yuridis, diaksesdari: https
:/boeyberusahasabar.word.com pada
[25/02/2016].
https://zkakangmas.wordpress.com, pada
[07/06/2016]
Dandy Hernady Pahusa, Asas-Asas Umum
Pemerintahan yang Baik, diakses dari:
https//dandyhernadypahusa.blogspot.com,
pada [07/06/2016].
Sumber Lain:
Suara Pembaruan (SP), Edisi Sabtu 10
September 2011.
59