Anda di halaman 1dari 4

Kuliah e-Learning FH Unisba

MODUL PERKULIAHAN
TEORI PERUNDANG-UNDANGAN
Materi Pokok Perkuliahan:
PROSEDUR PEMBUATAN PERUNDANG-UNDANGANGAN
Sub Materi Perkuliahan:
PROSES PEMBENTUKAN UNDANG UNDANG

Buku Sumber Pokok:


Ilmu Perundang-Undangan
(Karya: Dr. Efik Yusdiansyah, S.H., M.H.)

Sumber Pendamping:
Roy Marthen Moonti, Ilmu Perundang-Undangan, Keretakupa, Makasar, 2017.

Penyusun:
Abdul Rohman, S.H., S.Pd.I., M.H.

Disampaikan Pada Pertemuan Ke-12


Perkuliahan Teori Perundang-Undangan
Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2021
Kuliah e-Learning FH Unisba

MODUL MATA KULIAH TEORI PERUNDANG-UNDANGAN

Perguruan Tinggi : Universitas Islam Bandung


Fakultas/ Program Studi : Hukum/ Ilmu Hukum
Mata Kuliah/ Kode : Teori Perundang-Undangan/ HKT-412
Semester/SKS : 4/ III
Penyusun : Abdul Rohman, S.H., S.Pd.I., M.H.
Materi Pokok Perkuliahan : Prosedur Pembentukan Perundang-Undangan
Sub Materi Pokok Perkuliahan : Proses Pembentukan Undang-Undang
Pertemuan : 12
Tujuan Perkuliahan : Dengan mengikuti perkuliahan Teori Perundang-
Undangan ini, diharapkan mahasiswa mampu mengetahui
proses pembentukan Undang-Undang.

PROSES PEMBENTUKAN UNDANG-UNDANG

A. PENDAHULUAN memahami tentang bagaimana proses


Dalam pembentukan Peraturan Perundang- pembentukan peraturan perundang-undangan
undangan, penting mengikuti tata cara yang telah secara benar, serta memiliki dasar hukum yang
di tentukan. Apabila tata cara tersebut tidak diikuti, jelas.
maka peraturan peraturan perundang-undangan Pada pembahasan modul ini, para
mungkin batal demi hukum, atau tidak/belum mahasiswa akan diberikan beberapa prosedur
mempunyai kekuatan hukum mengikat. Misalnya, pembentukan perundang-undangan berserta dasar
setiap Peraturan Daerah harus mencantumkan hukumnya. Pelajarilah dengan baik agar mampu
kalimat “… dengan persetujuan DPRD,” maka memahami secara keseluruhan dari pembahasan
kalau ada Peraturan Daerah yang tidak modul ini.
mencantumkan kalimat tersebut maka batal demi
hukum. Contoh lain, bahwa setiap undang-undang B. Proses Pembentukan Undang-Undang
harus diundangkan dalam lembaran negara sebagai 1. Penyusunan Undang-Undang
satu-satunya cara agar mempunyai kekuatan Secara garis besar proses pembentukan
mengikat. Selama pengundangan belum dilakukan undang-undang terbagi menjadi 5 (lima) tahap,
maka undang-undang tersebut belum mengikat. yakni perencanaan, penyusunan, pembahasan,
(Efik Yusdiansyah, 2008:42). pengesahan dan pengundangan. (Roy Marthen
Mengingat urgennya terhadap tata cara Moonti, 2017:49).
maupun prosedur tersebut, melalui perkuliahan di a. Perencanaan
semester antara pada mata kuliah Teori Perundang- Perencanaan adalah tahap dimana DPR dan
undangan ini, diharapkan para mahasiswa mampu Presiden (serta DPD terkait RUU tertentu)
Kuliah e-learning FH Unisba
menyusun daftar RUU yang akan disusun ke seluruh masukan tersebut diseleksi dan kemudian,
depan. Proses ini umumnya kenal dengan istilah setelah ada kesepakatan bersama, ditetapkan oleh
penyusunan Program Legislasi Nasional DPR melalui Keputusan DPR. (Roy Marthen
(Prolegnas). Hasil pembahasan tersebut kemudian Moonti, 2017:35-36).
dituangkan dalam Keputusan Dewan Perwakilan b. Penyusunan
Rakyat (DPR). Ada dua jenis Prolegnas, yakni Tahap Penyusunan RUU merupakan tahap
yang disusun untuk jangka waktu 5 tahun penyiapan sebelum sebuah RUU dibahas bersama
(Prolegnas Jangka Menengah/Proleg JM) dan antara DPR dan Pemerintah. Tahap ini terdiri dari:
tahunan (Prolegnas Prioritas Tahunan/Proleg PT). (1) Pembuatan Naskah Akademik; (2) Penyusunan
Sebelum sebuah RUU dapat masuk dalam Rancangan Undang-Undang; dan (3) Harmonisasi,
Prolegnas tahunan, DPR dan/Pemerintah sudah Pembulatan, dan Pemantapan Konsepsi. (Roy
harus menyusun terlebih dahulu Naskah Akademik Marthen Moonti, 2017:36).
dan RUU tersebut. Namun Prolegnas bukanlah Naskah Akademik adalah naskah hasil
satu-satunya acuan dalam perencanaan penelitian atau pengkajian hukum dan hasil
pembentukan UU. Dimungkinkan adanya penelitian lainnya tehadap suatu masalah tertentu
pembahasan atas RUU yang tidak terdapat dalam yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah
proleganas, baik karena muncul keadaan tertentu mengenai pengaturan masalah tersebut dalam suatu
yang perlu segera direspon. (Roy Marthen Moonti, rancangan peraturan sebagai solusi terhadap
2017:35). permasalahan dan kebutuhan hukum masyarakat.
Secara umum, ada 5 tahap yang dilalui (Roy Marthen Moonti, 2017:36).
dalam penyusunan Prolegnas: (1) Tahap Penyusunan RUU adalah pembuatan
mengumpulkan masukan; (2) Tahap pejaringan rancangan peraturan pasal demi pasal dengan
masukan; (3) Tahap penetapan awal; (4) Tahap mengikuti ketentuan dalam lampiran II UU12/2011
pembahasan bersama; dan (5) Tahap penetapan Harmonisasi, Pembulatan, dan Pemantapan
prolegnas. (Roy Marthen Moonti, 2017:35). Konsepsi adalah suatu tahapan untuk: (1)
Pada tahap mengumpulkan masukan, Memastikan bahwa RUU yang disusun telah
Pemerintah, DPR, dan DPD secara terpisah selaras dengan; (2) Pancasila, UUD NRI Tahun
membuat daftar RUU, baik dari kementerian/ 36 1945, dan UU lain; (3) Teknik penyusunan
lembaga, anggota DPR/DPD, fraksi, serta peraturan perundang-undangan; (4) Menghasilkan
masyarakat. hasil dari proses pengumpulan kesepakatan terhadap substansi yang diatur dalam
tersebut kemudian disaring/dipilih untuk kemudian RUU. (Roy Marthen Moonti, 2017:36-37).
ditetapkan oleh masing-masing pihak (Presiden, c. Pembahasan
DPR dan DPD -untuk proses di DPD belum diatur). Pembahasan materi RUU antara DPR dan
Tahap selanjutnya adalah pembahasan masing- Presiden (juga dengan DPD, khusus untuk topik-
masing usulan dalam forum bersama antara topik tertentu) melalui 2 tingkat pembicaraan.
Pemerintah, DPR dan DPD. Dalam tahap inilah Tingkat 1 adalah pembicaraan dalam rapat komisi,
Kuliah E-learning Fakultas Hukum Unisba
rapat gabungan komisi, rapat badan legislasi, rapat oleh presiden dalam jangka waktu maksimal 30
badan anggaran atau rapat panitia khusus. Tingkat hari terhitung sejak tanggal RUU tersebut disetujui
2 adalah pembicaraan dalam rapat paripurna. (Roy bersama oleh DPR dan Presiden. Jika presiden
Marthen Moonti, 2017:37). tidak menandatangani RUU tersebut sesuai waktu
Pengaturan sebelum adanya putusan MK yang ditetapkan, maka RUU tersebut otomatis
92/2012 hanya “mengijinkan” DPD untuk ikut menjadi UU dan wajib untuk diundangkan. Segera
serta dalam pembahasan tingkat 1, namun setelah setelah Presiden menandatangani sebuah RUU,
putusan MK 92/2012, DPD ikut dalam pembahasan Menteri Sekretaris negara memberikan nomor dan
tingkat 2. Namun peran DPD tidak sampai kepada tahun pada UU tersebut. (Roy Marthen Moonti,
ikut memberikan persetujuan terhadap suatu RUU. 2017:37-38).
Persetujuan bersama terhadap suatu RUU tetap e. Pengundangan
menjadi kewenangan Presiden dan DPR. (Roy Pengundangan adalah penempatan UU
Marthen Moonti, 2017:37). yang telah disahkan ke dalam Lembaran Negara
Apa yang terjadi pada tahap pembahasan (LN), yakni untuk batang tubung UU, dan
adalah “saling kritik” terhadap suatu RUU. Jika Tambahan Lembaran Negara (TLN) yakni untuk
RUU tersebut berasal dari Presiden, maka DPR dan penjelasan UU dan lampirannya, jika ada. Sebelum
DPD akan memberikan pendapat dan masukannya. sebuah UU ditempatkan dalam LN dan TLN,
Jika RUU tersebut berasal dari DPR, maka Menteri Hukum dan HAM terlebih dahulu
Presiden dan DPD akan memberikan pendapat dan membubuhkan tanda tangan dan memberikan
masukannya. Jika RUU tersebut berasal dari DPD, nomor LN dan TLN pada naskah UU. Tujuan dari
maka Presiden dan DPR akan memberikan pengundangan ini adalah untuk memastikan setiap
masukan dan pendapatnya. (Roy Marthen Moonti, orang mengetahui UU yang akan mengikat mereka.
2017:37). (Roy Marthen Moonti, 2017:38)
d. Pengesahan
Setelah ada persetujuan bersama antara DAFTAR PUSTAKA
DPR dan Presiden terkait RUU yang dibahas
Efik Yusdiansyah, Ilmu Perundang-Undangan,
bersama, Presiden mengesahkan RUU tersebut UNH Medan, 2008.
Roy Marthen Moonti, Ilmu Perundang-Undangan,
dengan cara membubuhkan tanda tangan pada
Keretakupa, Makasar, 2017.
naskah RUU. Penandatanganan ini harus dilakukan

Anda mungkin juga menyukai