Nim : 045045693
“Demikian juga proses pembahasan di DPR, ini dilakukan secara transparan karena
diliput oleh media parlemen yang di siarkan langsung setiap pembahasannya dan
sidangnya pun selalu terbuka untuk umum. Saya sebagai salah satu pihak yang terlibat
dalam pembahasan RUU tersebut di DPR, saya tahu sekali bahwa prosesnya sangat
terbuka. Bahkan, masyarakat bisa hadir untuk menyaksikan jalannya sidang. Terkait
isu-isu yang menyatakan perancangan UU ini tidak melibatkan masyarakat, kita bisa
lihat dari substansi yang disusun dalam RUU tersebut bahwa salah satunya terkait
substansi UMKM. Kita tahu bahwa permasalahan UMKM di negara kita ini cukup
banyak, sehingga mereka tidak bisa tumbuh dengan baik. Salah satu permasalahannya
adalah mereka tidak bisa mengakses perbankan sehingga perkembangan mereka
sangat lambat dan tidak bisa berkembang dengan baik,” tambah
Nasruddin.Pembahasan RUU Cipta Kerja, bertujuan salah satunya untuk menciptakan
solusi atas permasalahan yang dihadapi UMKM. Dalam UU ini, UMKM bisa
mendirikan PT perseorangan, dimana selama ini PT harus didirikan oleh minimal 2
orang dengan modal minimal 50 juta. Dengan UU ini, UMKM dimungkinkan untuk
membentuk PT perseorangan dan dengan modal sesuai dengan kemampuannya.
Dengan UMKM yang berbentuk PT atau badan hukum, mereka akan memiliki akses
ke perbankan untuk mendapatkan pinjaman modal usahanya. Selain itu, UMKM juga
bisa langsung berhubungan dengan importir negara tujuan jika mereka memiliki
barang/ jasa yang bisa diekspor. Sebelumnya, mereka harus menggunakan badan
humum orang lain untuk bisa melakukan negosiasi ataupun transaksi dengan importir
yang ada di luar negeri.“Terkait UMKM ini ada beberapa UU yang kita ubah, yakni
UU tentang jalan tol misalnya. Kalau selama ini di rest area tidak ada atau sangat
dibatasi atau sangat minim sekali kesempatan bagi UMKM untuk membuka usaha di
rest area, maka sekarang akan dialokasikan 30% dari rest area untuk area UMKM.
Demikian juga dengan UU penerbangan, UU Kereta Api dan UU Lalu Lintas Jalan
maupun UU di bidang pelayaran. Jadi dengan berbagia macam upaya ini, diharapkan
mampu memberikan kemudahan bagi UMKM untuk mereka mengembangkan
usahanya dengan baik,” kata Nasruddin.Manfaat lain dari UU ini adalah terkait
ketenagakerjaan. Seperti diketahui bersama, sekitar 197 juta penduduk Indonesia
merupakan penduduk berusia kerja, yang terbagi menjadi angkatan kerja mencapai
133 juta jiwa dan bukan angkatan kerja 64 juta jiwa. Dengan banyaknya penduduk
angkatan kerja ini, akan membutuhkan banyak lapangan kerja. UU Cipta Kerja inilah
sebagai solusinya.Selain itu, UU ini juga akan mendorong investasi. Saat ini banyak
hambatan regulasi di Indonesia yang membuat perizinan - perizinan saling mengunci
karena berbagai macam UU di Indonesia yang sifatnya saling berkaitan satu sama
lain. Misalnya, perizinan pertambangan, yang juga terkait dengan UU kehutanan, dan
UU sumber daya air. Sehingga tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap
kemudahan berusaha jika pemerintah merevisi hanya satu UU, sehingga harus secara
serentak UU dirubah.“Makanya dalam 75 UU sekaligus agar secara sinkron berbagai
macam perizinan berusaha ini bisa kita ubah dan diharapkan dengan demikian
pemohon atau pemilik usah tidak perlu lagi berhadapan dengan birokrat, namun
cukup dari rumah lewat online. Dengan bertumbuhnya investasi, pada akhirnya
penyerapan tenaga kerja di Indonesia akan meningkat,” kata Nasruddin.
Hal tersebut, aku dia, diketahui berdasarkan keterangan saksi fakta lainnya yaitu I
Ktut Hadi Priatna selaku Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kemenko
Perekonomian.
- https://ditjenpp.kemenkumham.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id
=232:proses-pengharmonisasian-sebagai-upaya-meningkatkan-kualitas-peraturan-
perundang-undangan&catid=100&Itemid=180
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200909221702-32-544683/naskah-
akademik-dan-draf-ruu-ciptaker-disebut-dibuat-simultan