DANU
(FH UNIDA BOGOR)
B. Macam-Macam HAM
Berikut ini adalah macam-macam HAM antara lain:
1. Hak Asasi Pribadi
Hak Asasi Pribadi adalah hak yang berhubungan dengan kehidupan pribadi
manusia. Contohnya adalah hak kebabasan bergerak, berpakaian rapi,
menyampaikan pendapat, berpindah tempat, kebebasan memilih, memeluk
agama dan berorganisasi.
2. Hak Asasi Politik
Hak asasi politik adalah hak yang berhubungan dengan politik. Contohnya ikut
serta program pemesintaj, berhak di pilih dan memilih pemilihan umum,
berhak mengajukan petisi, dan berhak mendirikan partai politik dengan
ketentuan yang ada.
3. Hak Asasi Hukum
Hak Asasi Hukum adalah hak yang berhubungan dengan kesamaan kedudukan
dalam hokum pemerintahan. Contohnya adalah berhak menjadi pegawai PNS,
berhak mendapat perlakukan yang sama di pemerintahan, berhak mendapatkan
layanan dan perlindungan hukum.
4. Hak Asasi Ekonomi
Hak Asasi Hukum adalah hak yang berhubungan dengan kegiatan ekonimi.
Contohnya hak jual beli, hak menjalin perjanjian kontrak, hak piutang dan
hutang, dan hak mendapat pekerjaan yang layak.
5. Hak Asasi Peradilan
Hak Asasi Peradilan adalah hak yang berhubungan dengan tata cara peradilan.
Contohnya berhak mendapat perlakuan sama di pengadilan, berhak malapor
dan di laporkan, hak persamaan penggeledahan penahanan penyelidikan dan
penangkapan.
6. Hak Asasi Sosial Budaya
Hak Asasi Sosial Budaya adalah hak untuk bermasyarakat dan hiburan.
Contohnya berhak mendapat Pendidikan, hak mendapat pengajaran, hak
mengembangkan budaya sesuai bakat dan minat
D. Simpulan
Komitment Pemerintah Indonesia terhadap permasalahan Hak Asasi Manusia
dari sisi perangkat aturanhukum dari awal kemerdekaan memang sudah sangat baik
termasuk di akhir masa penguasaan Orde Baru dengan didirikannya Komisi Nasional
Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) pada Tahun 1993. Kemudian pemerintahan
pada Orde Reformasi mempunyai perhatian yang besar dan serius terhadap masalah
HAM dan diwujudkan melalui dikeluarkannya Ketetapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat Nomor XVII/MPR/1998, Tentang Hak Asasi Manusia, yang kemudian
dijabarkan dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi
Manusia dan Undang-Undang Nomor 26 Tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
Selain itu adanya amandemen UUD 1945 merupakan kemajuan demokrasi
dalam membangun pondasai hukum bernegara dan semangat konstitusionalisme
Indonesia. Selain itu, dengan diratifikasinya berbagai konvensi internasional di
bidang Hak Asasi Manusia seperti ICCPR (International Covenant on Civil and
Political Rights) melalui UU Nomor 12 Tahun 2005 kemudian ICESCR (The
International Covenant on Economical, Social and Cultural Rights 1966) melalui
UU Nomor 11 tahun 2005, serta berbagai konvensi Internasional HAM lainnya,
menunjukan bahwa Bahwa komitmen Indonesia sebagai bagian dari masyarakat
Internasional yang terikat pada perjanjian internasional.
Selain itu haruslah disadari bahwa penghormatan terhadap HAM merupakan
upaya menegakan prinsip rule of law, dan mencapai tujuan negara melindungi
segenap bangsa berdasarkan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, juga semakin
mengukuhkan pelaksanaan prinsip demokrasi konstitusional berdasarkan UUD NRI
Tahun 1945 sehingga mendorong untuk mewujudkan Negara hukum yang
sebenarnya.
Namun demikian harus diakui bahwa itu semua adalah perangkat yang dalam
proses penegakan dan pelaksanaannya melibatkan banyak pihak yang merupakan
individu/per-individu, dimana penegakan hak asasi manusia bukanlah isu baru yang
mudah untuk ditegakan termasuk di Indonesia, sejauh ini penegakan Hak Asasi
Manusia di Indonesia dari sisi implementasi penegakan masih sering mengundang
banyak tanya yang tidak pernah menemukan jawaban yang utuh. Oleh karenanya
kedepan harus ada komitmen usaha hingga finis bukan hanya membentuk prangkat
aturan hukum atau prakat organisasional yang mandul.