HAM adalah hak hak yang telah dipunyai seseorang sejak dalam lahir. Menurut John
Locke HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta
sebagai hak yang kodrati. Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang
HAM disebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada
hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk TuhanYang Maha Esa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi,dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat manusia”. Tercantum juga dalam UUD 1945 :
a. Pasal 27 ayat 1
Segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hokum
dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak
ada kecualinya.
b. Pasal 28
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan
dantulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang undang.
c. Pasal 29 ayat 2
Negara menjamin kemerdekaan tiap tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing
masing dan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu.
d. Pasal 30 ayat 1
Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
dankeamanan Negara.
e. Pasal 31 ayat 1
Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan.
Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) menurut para ahli hak asasi manusia sudh
memiliki cabang ilmu sendiri untuk mempelajarinya. Untuk itu ada beberapa
pengertian hak asasi manusia dari para ahli yang mengemukakan cabang ilmu tentang
hak asasi manusia.
• HAM menurut Jhon Locke
Hak asasi manusia adalah hak yang langsung di berikan Tuhan kepada
manusia sebagai hak yang kodrati. Oleh sebab itu tidak ada kekuatan di
dunia ini yang bisa mencabutnya. HAM memiliki sifat yang mendasar
dan suci.
• HAM Menurut Jan Materson
Jan Materson adalah anggota komisi HAM di PBB. Menurutnya HAM
adalah hak-hak yang ada pada setiap manusia yang tanpanya manusia
mustahil hidup sebagai manusia.
• HAM menurut miriam budiarjo
HAM adalah hak yang dimiliki setiap orang sejak lahir didunia. Hak
itu sifatnya universal,karna hak dimiliki tanpa adanya perbedaan. Baik
itu ras, jenis kelamin, suku dan agama.
• HAM menurut Prof. Koentjoro Poerbopranoto
HAM adalah suatu hak yang bersipat mendasar. Hak yang dimiliki
manusia sesuai dengan kodratnya yang pada dasarnya tidak bisa
dipisahkan.
• HAM menurut undang-undang nomer 39 tahun 1999
HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada diri manusia sebagai
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Hak tersebut merupakan anugrah yang
wajib dilindungi dan dihargai oleh setiap manusia. Kesimpulan dari
berbagai pengertian HM diatas adalah suatu kebutuhan mendasar yang
harus dimiliki oleh manusia sejak dirinya dalam kandungan.
Hakikat Hak Asasi Manusia sendiri merupakan upaya menjaga keselamatan eksistensi
manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara
kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati,
melindungi, dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban dan tangung
jawab bersama antara individu, pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun
Militer), dan negara. Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, dapat ditarik
kesimpulan tentang sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu :
a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian
darimanusia secara otomatis.
b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras,
agama,etnis, pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa.
c. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk
membatasiatau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM
walaupun sebuahnegara membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar
HAM.
a. Maghna Charta
Liberium Inggris (1215) Sejarah telah mencatat bahwa inggris memberikan
jaminan pada para bangsawan serta keturunannya yang tidak memenjarakan
mereka sebelum melelui proses pengadilan. Jaminan tersebut diberikan bukan
tanpa alasan, tapi dikarenakan para bangsawan telah berjasa dalam membiayai
kerajaan, sebagai bentuk balas budi, pihak kerajaan memberikan jaminan,
yang dinamakan magnha charta liberium. Jaminan atau perjanjian tersebut
dibuat pada masa raja Jhon tahun 1215 Masehi. Pada masa itu bangsawan
meminta jaminan sebab kebanyakkan raja jaman dahulu bertindak sesuka hati,
membuat hukum sendiri sedangkan raja kebal terhadap hukum. Hampir semua
aturan yang dibuat menguntungkan raja. Meskipun Maghna Charta tidak
berlaku untuk semua, atau dalam artian hanya untuk para bangsawan, akan
tetapi kita tidak bisa memungkiri bahwa Maghna Charta merupakan tonggak
awal perkembangan HAM di dunia.
1. Menurut rumusan hak asasi manusia menurut piagam hak asasi manusia sedunia
universal deklarasion of human rights yang di tetapkan PBB pada 10 Desember1948.
Hak Asasi Manusia terbagi ke dalam beberap jenis, yaitu hak personal
(hak jaminan pribadi), hak legal ( hak jaminan perlindungan hukum), hak sipil dan pol
itik, hak subtensi(hak jaminan adanya sumber daya untuk menunjang kehidupan )
serta hak ekonomi, sosial dan budaya. Hak personal, hak legal, hak sipil, dan politik
yang terdapat dalam pasal 3 -21 dalam DUHAM memuat :
4. Sementara itu secara operasional beberapa bentuk ham yang terdapat dalam
UU No.39 tahun 1999 tentang HAM sebagai berikut:
4. PP No. 2 tahun 2002 tentang tata cara perlindungan terhadap korban dan
saksidalam pelanggaran HAM yang berat
3) Advokasi HAMA
dalah dukungan, pembelaan, atau upaya, dan tindakan yang
terorganisir denganmenggunakan peralatan demokrasi untuk
menegakkan dan melaksanakan hukumdan kebijakan yang dapat
menciptakan masyarakat yang adil dan sederajat.
4) Kelembagaan
Dalam rangka menegakkan hak asasi manusia, maka pemerintah
membentukkomisi nasional hak asasi manusia (KOMNASHAM).
Komisi ini dimaksudkanuntuk membantu pengembangan kondisi yang
kondusif bagi pelaksanaan hakasasi manusia guna mendukung
terwujudnya pembangunan nasional.
6) Pemberdayaan hukum
Untuk menegakkan hak asasi manusia harus ada kesiapan struktural dan
kultur politik yang lebih demokratis.
7) Rekonsiilasi nasional
Cara lain yang di tempuh untuk menegakkan hak asasi manusia
adalahmembentuk komisi kebendaharaan dan rekonsiliasi yang di
bentuk berdasarkanundang-undang. Komisi ini berfungsi lembaga
ekstra yuridis untuk menegakkankebenaran mengungkap
penyalahgunaan kekerasan dan pelanggaran HAMdimasa lampau demi
kepentingan bangsa dan negara.