Anda di halaman 1dari 22

(imbuhan)

(Prefiks)
Pt. 1
Perubahahan Bentuk
Awalan meng- pada sebuah kata dasar berfungsi untuk membentuk
kata kerja aktif. Awalan peng- pada suatu kata dasar dapat ber-
fungsi menjadi kata benda.

1) Awalan meng- dan peng- tidak berubah jika ditambahkan pada


pangkal yang memiliki bunyi: /a/, /e/, /g/, /h/, /i/, /u/,
/o/, /k/
contoh :
ambil mengambil hancur penghancur
ikat mengikat awas pengawas
kalah mengalah kirim pengirim
Fonem /k/ luruh pada imbuhan, kecuali diperlukan untuk mem-
bedakan makna tertentu. Contoh: mengaji (membaca al-quran) dan
mengkaji (mempelajari, memeriksa)

2) Awalan meng- menjadi men-, peng- menjadi pen- terjadi jika


kata dasar yang mengawali memiliki bunyi: /c/, /d/, /j/, /s/,
/t/
contoh :
dorong mendorong curi pencuri
tuduh menuduh takut penakut
juntai menjuntai siksa penyiksa
Fonem /s/ luruh menjadi meny- atau peny-. Fonem /t/ luruh
pada imbuhan, kecuali pada pangkal yang dimulai dengan prefiks
ter-. Contoh: meng- + tertawa -> mentertawakan bukan menert-
awakan.

3) Awalan meng- menjadi mem-, peng- menjadi pem- terjadi jika


kata dasar yang mengawali memiliki bunyi: /b/, /f/, /v/, /p/
contoh :
format memformat beli pembeli
validasi memvalidasi pukul pemukul
Fonem /p/ luruh pada imbuhan, kecuali pada imbuhan meng-
yang bertemu pangkal yang dimulai dengan prefiks per-. Contoh:
meng- + pertegas -> mempertegas, tetapi peng- + persatu ->
pemersatu.

4) Awalan meng- menjadi me-, peng- menjadi pe- terjadi jika


kata dasar yang mengawali memiliki bunyi: /l/, /m/, /n/, /r/,
/w/, /y/
contoh :
makan memakan latih pelatih
5) Awalan meng- menjadi menge-, peng- menjadi penge- terjadi
jika kata dasar yang mengawali bersuku satu.
contoh :
cek mengecek bom pengebom
pel mengepel tik pengetik
skors menskors
Jika bentuk dasar yang berawal dengan fonem /s/ berbentuk
gugus konsonan, prefiks meng- berubah menjadi men-, bukan
menge-.

Awalan ber- dan pada sebuah kata dasar berfungsi untuk mem-
bentuk kata kerja aktif.
6) Awalan ber- menjadi be-, terjadi jika kata dasar yang menga-
wali memiliki bunyi /r/, atau berbunyi /er/ pada suku perta-
manya
contoh :
runding berunding renang berenang
serta beserta kerja bekerja
Untuk membedakan dua bentuk yang mengelirukan, dapat digunakan
tanda hubung antara prefiks ber- dan pangkalnya.
contoh :
evolusi ber-evolusi revolusi be-revolusi
anting ber-anting ranting be-ranting
7) Awalan ber- menjadi bel-, terjadi jika ditambahkan pada kata
dasar ajar. Sehingga ber- + ajar -> belajar

8) Awalan ber- tidak berubah selain dua kaidah sebelumnya.


contoh :
dagang berdagang layar berlayar
tani bertani main bermain
(imbuhan)

(Prefiks)
Pt. 2
Makna Imbuhan Meng-
1) Melakukan Suatu Pekerjaan
Imbuhan meng- dapat dibubuhkan sebuah kata dasar yang me-
nyatakan kata kerja. Pemberian imbuhan me- pada kata-kata
tersebut tidak akan merubah makna kata-kata tersebut. Justru,
imbuhan me- dapat memperkuat makna dari kata-kata dasar.
tersebut.
contoh :
Menulis Membaca
Menari Menggambar
Melompat Melukis
2) Membentuk atau Menjadikan Sesuatu
Terjadi jika imbuhan meng- dibubuhkan pada kata dasar ber-
bentuk kata sifat. Setelah diberi imbuhan meng-, maka kata-kata
dasar tersebut akan membentuk suatu makna yang baru, yakni
sebagai pembentuk sesuatu.
contoh :
Mengempuk Membeku
Mengeras Membusuk
Melunak
3) Mengerjakan Sesuatu dengan Alat
Terjadi jika imbuhan meng- dibubuhkan pada kata benda konkret.
Kata-kata benda konkret yang berimbuhan meng- akan mem-
bentuk suatu makna yang baru, yaitu sebagai kata yang mene-
rangkan suatu pekerjaan yang dikerjakan dengan sebuah alat.
contoh :
Mencangkul Memaku
Menggunting Memalu
Mengunci Menjepit
4) Berbuat seperti atau Dalam Keadaan Sebagai
Terbentuk jika imbuhan meng- dibubuhkan pada kata dasar
berbentuk kata benda umum yang menunjukan entitas seseorang.
contoh :
Membujang Menduda
Menjanda Melajang
5) Mencari atau Mengumpulkan Sesuatu
Terjadi jika imbuhan meng- bertemu dengan kata dasar berupa
kata benda. Dalam membentuk makna ini, imbuhan meng- harus
dibubuhkan pada kata atau nama benda yang dapat dikumpukan.
contoh :
Mendamar Melidi
Merotan
6) Menyatakan Perasaan
Terbentuk jika imbuhan me- dibubuhkan pada kata sifat serapan.
contoh :
Mengiba Mengaduh
Mengerang Meringis
7) Menuju ke Suatu Tempat
Terbentuk jika imbuhan me- dibubuhkan pada benda abstrak
seperti udara atau pada beberapa kata benda konkret.
contoh :
Menepi Mengudara
Mendarat Mengangkasa
Melabuh
8) Memperingati atau Menyatakan Sebuah Peristiwa
Terbentuk bila imbuhan me- dibubuhkan pada kata kerja reflektif.
contoh :
Mengenang
Merenung
(imbuhan)

Pt. 3
Makna Imbuhan Peng-
1) Menyatakan Orang atau Suatu Hal
Terbentuk bila imbuhan peng- dibubuhkan pada jenis-jenis kata
kerja, terutama jenis kata kerja benefaktif. Kata kerja ini merupa-
kan kata kerja yang menunjukkan tindakan untuk orang lain.
contoh :
Pengirim Pengantar
Pengawas Pengurus
2) Menyatakan Profesi yang dilakoni Seseorang
Terbentuk jika imbuhan peng- dibubuhkan pada kata kerja
maupun pada beberapa jenis-jenis kata benda.
contoh :
Penyanyi Pengamen
Pelaut Penyair
3) Menyatakan Alat
Jika imbuhan peng- bertemu dengan kata kerja dan jenis-jenis
kata sifat, maka sebuah kata dasar akan mempunyai makna baru,
yakni sebagai kata yang menyatakan nama sebuah alat.
contoh :
Penggaris Penghapus
Pengeras Pengait
4) Menyatakan Sifat.
Jika imbuhan peng- dibubuhkan pada kata sifat, maka makna
kata sifat sebagai kata yang mengungkapkan sebuah sifat akan
semakin kuat. Bisa juga makna ini terjalin saat imbuhan peng-
dibubuhkan pada beberapa kata benda.
contoh :
Penakut Pengampun
Pemarah Penyayang
5) Menyatakan Sebab
Terjadi jika imbuhan peng- dibubuhkan pada kata dasar sifat
(adjektiva) yang menyatakan sebab suatu perbuatan.
contoh :
Pewangi Pengawet
Pemanis Penyedap
(imbuhan)

(Prefiks)
Pt. 4
Makna Imbuhan Ter-
1) Menyatakan Sebuah Keadaan
Menyatakan suatu keadaan atau kondisi yang telah terjadi. Biasanya
diikuti dengan kata kerja.
contoh :
terawat tertumpuk
terkejut terkuak
terdiam
2) Menyatakan Tingkatan atau Superlatif
Menunjukkan suatu kondisi yang paling/sangat. Penambahan
imbuhan ini biasanya di dalam kata dasar sifat (adjektiva).
contoh :
terpandai tertinggi
terbersih terkecil
terbesar
3) Menyatakan Sesuatu dalam Kondisi Dapat atau Tidak Dapat di-
Menyatakan sebuah kondisi, biasanya diikuti dengan kata kerja
namun juga dapat menggunakan kata benda.
contoh :
terbaca terlukis
tergambar tertulis
4) Menyatakan Perbuatan yang Tidak disengaja
Biasanya diikuti dengan kata kerja.
contoh :
terinjak terkunci
tertinggal terpeleset
5) Menyatakan Keadaan yang Tiba-Tiba Terjadi
Biasanya diikuti dengan kata kerja.
contoh :
terbangun teringat
terjatuh tertawa
6) Menyatakan Subjek/Pelaku
Menyatakan seseorang yang melakukan sesuatu.
contoh :
tersangka terdakwa
terduga tergugat

Makna Imbuhan di-


1) Sesuatu yang Dikenai Tindakan
Makna ini terbentuk saat imbuhan di- dibubuhkan pada jenis-jenis
kata kerja dan juga pada beberapa jenis-jenis kata sifat.
contoh :
dibeli dipukul
dimakan dijual
2) Sesuatu yang Dikenai dengan Sebuah Alat atau Benda
Terbentuk saat imbuhan di- dibubuhkan pada jenis-jenis kata
benda, terutama jenis kata benda konkret. Kata benda konkret yang
digunakan adalah kata benda yang bermakna alat atau perkakas.
contoh :
digunting dipaku
dipalu digerjaji
3) Sesuatu yang Dijadikan Sesuatu yang Berbeda atau Baru
Terbentuk saat imbuhan di- dibubuhkan pada kata benda konkret.
Kata benda konkret yang digunakan adalah kata benda yang
termasuk nama-nama makanan.
contoh :
disambal dipindang
digulai diurap
3) Sesuatu yang Diberi atau Dilengkapi
Bila kata dasarnya bersuku kata satu, maka kata tersebut hanya
dibubuhi imbuhan di- saja, jika kata dasarnya bersuku kata dua
maka kata tersebut juga harus dibubuhi imbuhan akhiran-i
contoh :
dicat dipagari
(imbuhan)

(Sufiks)

Imbuhan -an
1) Menyatakan Tempat
contoh :
jalanan pangkalan
lapangan
2) Menyatakan Menyerupai
Biasanya merupakan kata benda dan menggunakan kata ulang.
contoh :
rumah-rumahan mobil-mobilan
3) Menyatakan Alat
contoh :
timbangan meteran
4) Menyatakan Bagian
contoh :
bulanan harian
5) Menyatakan Hal/Objek Tertentu
contoh :
lukisan tembakan
6) Menyatakan Himpunan/Keseluruhan
contoh :
daratan lautan

Imbuhan -i
Mengubah makna menjadi kata perintah.
contoh :
cabuti lengkapi

Imbuhan -kan
Mengubah makna menjadi kata perintah.
contoh :
dengarkan panaskan

Catatan: kata dengan huruf “k” di akhir, jika ditambahkan imbuhan


-kan, maka huruf “k” ditulis dua kali.
Contoh: tembakkan, tunjukkan
(imbuhan)

(Konfiks)

Imbuhan ke-an
1) Menunjukkan Sifat
contoh :
kelembutan kebersihan
kenyamanan keindahan
2) Menunjukkan Makna dalam Keadaan
contoh :
kedinginan kepanasan

3) Menunjukkan Perbuatan yang Tidak Disengaja


contoh :
ketiduran kecopetan

4) Menunjukkan Makna Terlalu


contoh :
kebesaran kekecilan
5) Menunjukkan Makna Agak atau Menyerupai
contoh :
kekakanak-kanakan
6) Menunjukkan Tempat atau Daerah
contoh :
kerajaan kedutaan
7) Menunjukkan Kalimat Pasif
contoh :
kelihatan kedengaran

Imbuhan peng-an
1) Menunjukkan Makna Cara
contoh :
pengiriman pembibitan
2) Menunjukkan Makna Tempat
contoh :
pelabuhan pengasingan

3) Menunjukkan Makna Perihal


contoh :
pembuatan pembangunan

Imbuhan per-an
1) Menunjukkan Makna Cara
contoh :
pergaulan permainan
2) Menunjukkan Makna Tempat
contoh :
permukiman

3) Menyatakan Tempat Perkumpulan


contoh :
pertokoan

4) Menunjukkan Makna Hal


contoh :
pertambahan perubahan

Imbuhan ber-an
1) Menunjukkan Makna Saling
contoh :
berpelukan berpandangan
2) Menunjukkan Perbuatan yang Dilakukan Banyak Orang
contoh :
berhamburan berlarian

3) Menunjukkan Perbuatan yang Dilakukan Berulang-ulang


contoh :
bertetesan beruraian

Imbuhan se-nya
1) Menunjukkan Tingkatan atau Makna Paling
contoh :
sebaik-baiknya sebesar-besarnya
2) Menunjukkan Waktu
contoh :
setibanya secepatnya
(imbuhan)

"di" Digabung atau Dipisah?


“di” sebagai kata depan harus DIPISAH dengan kata berikutnya.
Biasanya diikuti keterangan tempat atau waktu. Keterangan tempat
bukan hanya “tempat yang terlihat”, tetapi juga tempat yang abstrak.
contoh : di rumah di zaman di benak
di sekolah di masa di sanubari

“di” sebagai imbuhan harus DIGABUNG dengan kata berikutnya.


Biasanya diikuti kata kerja.
dibuka diambil
ditutup dicuri

Masih bingung? Coba tambahkan imbuhan “me-” sebelum kata dasar.


Padu atau tidak padu? Jika padu, artinya “di” disitu merupakan
imbuhan. Jika tidak padu, artinya “di” disitu merupakan kata depan
contoh : di rumah atau dirumah
me- + rumah -> merumah (rancu).
Berarti yang betul adalah di rumah
di baca atau dibaca
me- + baca -> membaca (padu).
Berarti yang betul adalah dibaca

Imbuhan pada Gabungan Kata


Gabungan kata ditulis serangkai:
olahraga acapkali dll. (bisa dicari di
kacamata dukacita google/website KBBI)

Gabungan kata ditulis terpisah:


tanggung jawab kambing hitam dll. (bisa dicari di
kerja sama alih fungsi google/website KBBI)

Tidak ada rumus pasti untuk menentukan gabungan kata ditulis


serangkai atau terpisah. Satu-satunya cara adalah menghafalkannya.
Gabungan kata yang ditulis serangkai jika ditambahkan imbuhan,
sama seperti kata pada umumnya. Yang sedikit berbeda adalah
gabungan kata yang ditulis terpisah.
Aturan 1: jika gabungan kata ditambahkan awalan atau akhiran,
gabungan kata tersebut tetap ditulis terpisah.
contoh : bertanggung jawab
bekerja sama
Aturan 2: jika gabungan kata ditambahkan awalan dan akhiran,
gabungan kata tersebut ditulis serangkai.
contoh : menandatangani
mengkambinghitamkan

Me-kan dan Me-i


Pola 1: Me-...-kan + (apa) + kepada/untuk (siapa)
Me-...-i + (siapa) + (apa)

Contoh: Mengajarkan + (apa) + kepada/untuk (siapa)


Saya mengajarkan matematika kepada siswa SD. (betul)
Saya mengajarkan siswa SD (pelajaran) (salah)
matematika.

Mengajari + (siapa) + (apa)


Saya mengajari siswa SD (pelajaran) matematika. (betul)
Saya mengajari matematika untuk siswa SD. (salah)

Kita boleh menulis:


Saya mengajarkan matematika kepada siswa SD.
Atau
Saya mengajari siswa SD (pelajaran) matematika.
Pola 2: Me-...-kan + objek bergerak
Me-...-i + objek diam

Contoh: Massa melemparkan kerikil kepada polisi.

Kerikil (objek) bergerak.


Massa melempari polisi dengan kerikil.

Polisi (objek) diam.

Pola 3: Subjek diam + me-...-kan


Subjek bergerak + me-...-i

Contoh: Dia menjauhkan ayam goreng itu.

Dia (subjek) diam, ayam goreng (objek) bergerak.


Dia menjauhi ayam goreng itu.

Dia (subjek) bergerak, ayam goreng (objek) diam.

Anda mungkin juga menyukai