Anda di halaman 1dari 47

MAGISTER HUKUM KESEHATAN

FAKULTAS HUKUM - UNSOED


TAHUN 2021
PUSTAKA :

1. Philosophy of Medicine : An Introduction (H.R. Wulf,


S.A.Pedersen, R.Rosenberg, 1986)
2. Etika Dasar : Masalah-masalah pokok filsafat moral
(F.M. Suseno, 1987)
3. Etika. Edisi Revisi (K Bertens, 2013)
4. Bioethics and Biolaw (J. Guwandi, 2000)
5. Etika Biomedis (K. Bertens, 2011)
6. Bioethics Across Culture (Daryll Mercer, 2012)

ALAMAT KONTAK :

1. No. HP : 081804758154
2. E-mail : danieljokowahyonobiomed@gmail.com
TOPIK BAHASAN
(CAPAIAN PEMBELAJARAN)

 ETIKA
 TEORI ETIKA
 BIOETIKA
ETIMOLOGI
 Ethos (bentuk tungal) :
- tempat tinggal yang biasa (habitat)
- adat,
- ahlak
- sikap maupun cara berpikir

 Ta Etha (bentuk jamak) :


adat kebiasaan

 Etika :
ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau
adat kebiasaan atau konvensi-konvensi
sosial yang ditemukan dalam masyarakat”
 Etika - KBBI (1991) :
ilmu yang mempelajari etik

 Etika - KBBI (1998) :


1. Nilai atau norma moral yang menjadi
pegangan bagi seseorang atau kelompok
masyarakat dalam mengatur tingkah
lakunya
Misal : etika agama → sistem nilai
2. Kumpulan azas atau nilai moral
Misal : etika Rumah Sakit Indonesia (1986) →
kode etik
3. llmu tentang yang baik atau buruk
Azas&nilai yang baik atau buruk → refleksi
kritis suatu penelitian sistematis&metodis
 Etika :
sebagai sarana orientasi bagi usaha manusia
untuk menjawab suatu pertanyaan yang
sangat fundamental,
“Bagaimana saya harus hidup dan bertindak ?”

 Etika :
membantu agar kita lebih mampu untuk
mempertanggung-jawabkan kehidupan kita
 Etika → filsafat atau pemikiran kritis dan
mendasar tentang ajaran dan pandangan moral

 Etika : sebuah ilmu, sehingga bukan suatu


ajaran

 Etika mau mengerti :


1. “mengapa kita harus mengikuti ajaran moral
tertentu”
2. “bagaimana kita dapat mengambil sikap
yang bertanggung jawab berhadapan
dengan berbagai ajaran moral”
 Etika→ pemikiran sistematis tentang
moralitas

 Etika→ menghasilkan suatu pengertian


yang lebih mendasar dan kritis
KEGUNAAN ETIKA

 Kita hidup dalam masyarakat yang semakin


pluralistik, juga dalam bidang moralitas

 Secara historis etika sebagai usaha filsafat


lahir dari keambrukan tatanan moral di
lingkungan kebudayaan Yunani (2.500 tahun
lalu)

 Para filsuf mempertanyakan kembali norma-


norma untuk menentukan apa yang harus
dianggap kewajiban
 Relevansi etika pada saat ini :
1. “menentukan apakah yang merupakan
kewajiban saya dan apa yang tidak”
2. “manakah norma-norma untuk
menentukan apa yang harus dianggap
sebagai kewajiban”

 Refleksi
kritis etika :
mencapai pendirian dalam pergolakan
pandangan moral
BIOETIKA : ETIKA TERAPAN

Etika terapan (applied ethics)


 Mulai berkembang pada akhir tahun1960-an di
AS → mendalami masalah-masalah moral praktis
sebagai pendekataan baru etika filosofis

 Tiga bidang peminatan :


1. Etika biomedis (bioetika)
2. Etika yang berkaitan dengan masalah sosial-
politik
3. Etika berhubungan dengan ekonomi&bisnis
 Faktor yang mempengaruhi lahirnya :
1. Perkembangan yang pesat iptek :
masalah etik baru
misal : teknik bayi tabung, kloning reproduktif,
teknik sel punca embrio (embrionic stem cell),
teknik rekayasa genetika dan terapi gen
2. Iklim moral :
Civil right movement (1960-an)
misal : gerakan anti perang Vietnam dan HAM
3. Skandal politik & bisnis
misal : Watergate affair dll
 Etika dalam Konteks Kedokteran :
Tingkah laku etis diwujudkan dalam bentuk
keterbukaan sempurna dalam relasi dokter-
pasien
Misal :
* Informed consent :
Keterbukaan dalam menyampaikan segala
informasi kepada pasien yang perlu diketahui
untuk memberi persetujuan tindakan medis
* Rekam medis :
bagian yang hakiki pasien, sehingga
keterbukaan rumah sakit thd isi rekam medis
KEUTAMAAN
HUKUM KODRAT
UTILITIARISME
DEONTOLOGI
HAK
DEFINISI
 Teori etika :
suatu pandangan atau pemikiran moral yang
ditandai dengan pendekatan ilmiah
filsafat moral/etika filosofis

 Ciri khas pendekatan ilmiah :


1. Kritis : argumen yang tahan uji bila
diselidiki secara mendalam
2. Metodis : mempunyai metoda yang jelas
3. Sistematis : melihat masalah secara
komprehensif
Teori etika yang berkaitan dengan
bioetika /etika biomedis :

1. Teori Keutamaan
2. Teori Hukum kodrat

3. Teori Utilitarianisme

4. Teori Deontologi

5. Teori Hak
1. TEORI KEUTAMAAN

 Keutamaan (“virtues”) :
ciri karakter/ciri moral yang diperoleh seringkali
dengan meneladan orang lain yang hidup
secara etis

 Hidup secara etis → Hidup berkeutamaan :


Hidup dengan nilai kejujuran, kesabaran,
kemurahan hati, keadilan, dsb
 Pencetus “Teori Keutamaan” :
Plato dan Aristoteles (Yunani)

 Teori keutamaan → mendominasi


pandangan etika sebelum zaman modern

 Pada zaman etika modern pemikiran tentang


keutamaan pernah terabaikan dalam filsafat
moral (berbahasa Inggris)
 Pada era tahun 1960-an :
Teori Keutamaan muncul kembali :
1. Etika umum
2. Etika terapan : Bioetika (Etika Biomedis)

 Principle of Biomedical Ethics (Tom Beauchamp


dan James Childress) :
Teori keutamaan dan relevansinya dengan profesi
kedokteran
2. TEORI HUKUM KODRAT (NATURE
LAW)
Hukum yang didasarkan atas kodrat
manusia
Teori hukum kodrat :

1. Plato dan Aritoteles :


memuat unsur pertama teori hukum kodrat (implisit)

2. Filsuf Yunani Mazhab Stoa :


- Hidup secara etis : “to live according to nature”
- Manusia menurut kodratnya memiliki “rasio”.
Rasio memegang peranan penting dalam
pemikiran
- “Kodrat manusia menjadi norma untuk tingkah
laku moral”

3. Hugo Grotius (1583 – 1645) :


“pemikiran hukum kodrat untuk mendasari hukum
antar bangsa atau hukum internasional”
Implikasi Hukum Kodrat :

1. Pemikiran hukum kodrat :


kodrat manusia harus dianggap sama →
mendasari penghapusan perbudakan dan
diskriminasi ras
2. Perdebatan tentang aktivitas dan perkawinan
homoseksual → kodrat seksualitas manusia
3. Hukum kodrat dalam etika biomedis
diimplementasikan dalam mendasari argumen :
- aborsi
- teknologi reproduksi
- euthanasia
3. TEORI UTILITIARISME/TELEOLOGIS

 “Utility” (english) : kegunaan


“Utilis” (latin) : berguna

 Jeremy Bentham (1748 – 1832) dan John Stuart


Mill (1806 – 1837) :
1. Tingkah laku yang bersifat etis → bila
membawa paling banyak manfaat bagi
masyarakat
2. Subyektif ≈ kesenangan dan kebahagiaan
 Baik secara moral → yang membawa paling
banyak kesenangan atau kebahagiaan untuk
yang bersangkutan

 Prinsip Utilitarianisme :
“the greates happiness of the greatest number”
(kebahagiaan paling besar untuk jumlah orang
paling besar)

 Utilitarianisme = konsekuensialisme :
semata-mata karena konsekuensinya
Jenis Utilitarianisme :

1. Utilitarianisme perbuatan (act utilitarianism) -


(Utilitirianisme Bentham dan Mills ) :
perbuatan baik bila membawa kesenangan
paling besar bagi paling banyak orang
/mayoritas
2. Utilitarianisme aturan (rule utilitarianism) :
a. prinsip kegunaan tidak harus diterapkan
pada perbuatan, tetapi pada
aturan yang berlaku untuk perbuatan
b. prinsip kegunaan bisa diterapkan atas
aturan-aturan mengenai hak dan keadilan
c. hak dan keadilan sangat penting dalam teori
etika → penghormatan terhadap HAM
Implemantasi dalam Etika Biomedis :

1. Dasar mendukung :
- aborsi
- penggunaan semua teknologi reproduksi
- euthanasia

2. Hubungan dokter - pasien :


kepercayaan pasien pada dokter adalah sesuatu
hal yang sangat hakiki dalam pelayanan kesehatan
4. TEORI DEONTOLOGI
(DEON = KEWAJIBAN )
 Perbuatan adalah baik secara moral jika dilakukan
karena kewajiban

 Teori deontologi >< teori utilitarianisme :


konsekuensi tidak berperan dalam teori deontologi

 Prinsip deontologi :
tidak menghalalkan segala cara

 Pemikiran deontologi ≈ pandangan agama tentang


moralitas → apa yang diperintahkan oleh Allah wajib
dilakukan dan yang dilarang tidak boleh dilakukan
Immanuel Kant (1724-1808) :

1. Imperatif kategoris → “prinsip dasar perilaku


moral” :
a. kita harus melakukan sesuatu karena hal itu
wajib dilakukan, tanpa menambah syarat
apapun
b. berimplikasi pada otonomi kehendak
otonomi kehendak >< heteronomi
kehendak (tergantung pada faktor lain)
2. Imperatif hipotetis → “prinsip diluar perilaku
moral”:
keharusan hanya berlaku, bila syaratnya
dipenuhi
William David Ross (1877-1971) :

 Kewajiban prima factie :


kewajiban yang bersifat sementara, sehingga bisa
dikalahkan oleh kewajiban lain yang dinilai lebih
penting

 Teori kewajiban (David Ross) :


berpengaruh besar dalam pemikiran etika biomedis
T. Beauchamp & J. Childress
Misal :
- Argumentasi tentang keberatan atas aborsi dan
euthanasia
- Penelitian biomedis → sel induk embrionik
(embrionic stem cells) yang berimplikasi
terhadap penghancuran embrio muda
5. TEORI HAK

 Immanuel Kant (1724-1808) :


dasar terdalam semua kewajiban dan hak
adalah kebebasan atau otonomi manusia

 Teori hak ≈ teori deontologi :


kewajiban satu pihak seiring sepadan dengan
hak pihak lain
John Locke (1632-1704) :

 Teori hak ≈ teori hukum kodrat :


hak sebagai natural right/law → manusia
mempunyai hak ini menurut kodratnya

 Hak kodrat manusia : life, freedom dan property


Hak atas milik (property) adalah hak yang paling
penting diantara hak kodrat lain (life&freedom)

Hak atas milik menyediakan pola untuk memahami


kehidupan dan kebebasan
Implementasi dalam Etika Biomedis

 Aborsi :
- wanita hamil berhak menentukan nasibnya sendiri
→ melanjutkan atau menghentikan kehamilannya
- janin dalam kandungan mempunyai hak hidup

 Euthanasia :
- tindakan tidak etis (≈ deontologis)
- mendukung legalisasi euthanasia dalam keadaan
tertentu → “pasien terminal” berhak mengakhiri
hidupnya, bila penderitaannya tidak tertahankan
lagi
DEFINISI
 Universal Declaration on Bioethics and Human Rigth
(UNESCO)
Pasal 1, ayat 1 :
Deklarasi ini membahas masalah etika yang berkaitan
dengan kedokteran, ilmu kehidupan dan teknologi yang
diterapkan pada manusia, dengan mempertimbangkan
dimensi sosial, hukum, dan lingkungan

 Tujuan Bioetika :
tidak hanya untuk memperkaya kehidupan individu tetapi
untuk memperpanjang kelangsungan hidup spesies
manusia dalam bentuk masyarakat yang dapat diterima
 Warren Reich (Encyclopedia of Bioethics, vol.
1, 1995) :
Bioetika adalah studi sistematis dari dimensi moral -
termasuk visi moral, keputusan, perilaku, dan
kebijakan - ilmu biologi dan perawatan kesehatan,
menggunakan berbagai metodologi etis dalam
pengaturan interdisipliner

 Darryl Mercer (A cross-cultural introduction to


bioethics, 2006) :
Bioetika dapat didefinisikan sebagai studi tentang
masalah etika dan pengambilan keputusan
yang terkait dengan penggunaan organisme
hidup → Bioetika mencakup etika medis dan
etika lingkungan
Universal Declaration on Bioethics and
Human Rights (2005) : Article 2 – Aims
 Memberikan kerangka kerja universal prinsip-
prinsip dan prosedur untuk memandu negara-negara
dalam perumusan undang-undang, kebijakan atau
instrumen lain di bidang bioetika

 Memandu tindakan individu, kelompok, komunitas,


lembaga dan perusahaan, publik dan swasta

 Mempromosikan penghormatan terhadap martabat


manusia dan melindungi hak asasi manusia,
dengan memastikan penghormatan terhadap
kehidupan umat manusia, dan kebebasan mendasar,
konsisten dengan hukum hak asasi manusia
internasional
 Mengakui pentingnya kebebasan penelitian
ilmiah dan manfaat yang diperoleh dari
perkembangan ilmiah dan teknologi, sambil
menekankan perlunya penelitian dan
pengembangan tersebut terjadi dalam kerangka
prinsip-prinsip etika yang ditetapkan dalam
deklarasi ini dan untuk menghormati martabat
manusia, hak asasi manusia dan kebebasan
mendasar

 Mendorong dialog multidisiplin dan pluralistik


tentang masalah bioetika antara semua
pemangku kepentingan dan dalam masyarakat
secara keseluruhan
 Mempromosikan akses yang adil ke
perkembangan medis, ilmiah dan teknologi
serta aliran terbesar yang mungkin dan berbagi
pengetahuan yang cepat mengenai
perkembangan tersebut dan pembagian manfaat,
dengan perhatian khusus pada kebutuhan
negara-negara berkembang

 Melindungi dan mempromosikan kepentingan


generasi sekarang dan masa depan

 Menekankan pentingnya keanekaragaman


hayati dan pelestariannya sebagai perhatian
bersama umat manusia
RUANG LINGKUP

 Bioetika :
kerjasama antara ilmu-ilmu hayati, ilmu
sosial, dan etika dalam memikirkan masalah-
masalah kemasyarakatan dan moral yang
timbul dalam perkembangan ilmu-ilmu biomedis

 Tiga ciri yang menonjol Bioetika :


1. Interdisipliner : beragam bidang ilmu
2. Internasionalisasi : masalah bersifat global
3. Pluralistis : dialog beragam moral
keagamaan
SEJARAH
 Institute of Society, Ethics, and the Life
Sciences (1969) di Hastings-on the-Hudson,
New York (Hastings Center) :
“fundamental ethical issues in the areas of
health, medicine and the environment”
 Kennedy Institute of Ethics, Georgetown
University (1971) : “Biomedical Ethics”
 European Association for Centres of Medical
Ethics (1985)
 International Association for Bioethics (1992)
Kasus klasik : “eye-opener bioetika”
1. Kasus Karen Ann Quinlan (1975) :
Penderita : kondisi koma vegetatif
Persetujuan permintaan upaya penghentian extraordinary
procedure respirator) oleh orang tua dari “Pengadilan
“The New Jersey Supreme Court” asalkan atas
persetujuan Komisi Etika Rumah Sakit. Setelah respirator
dilepas , penderita dapat bernafas sendiri dan
masih hidup dalam kondisi koma selama 10 tahun

2. Kasus Baby Doe (1982) :


Bayi sindroma Down (esophageal atresia&tracheal
esophageal fistula). Pengadilan “ The Indiana Supreme
Court” membenarkan hak orang tua untuk menolak
dilakukan operasi bayi ini
TOPIK BIOETIKA
 Malpraktek medis
 Informed consent (persetujuan setelah penjelasan)
versus Informed refusal : persetujuan tindakan medis
 Konfidensial medis (kerahasiaan pasien) → rekam
medis
 Pertimbangan penggunaan sarana biasa (ordinary
means) versus sarana luar biasa (extra ordinary
means)
 Pertimbangan membiarkan pasien meninggal (letting die)
: asuhan paliatif versus Euthanasia
 Aborsi : pro choice versus pro life
 Ethical Clearence (penelitian) : Komisi Etika Penelitian
 Keadilan dalam pelayanan kesehatan : asuransi
kesehatan (swasta) versus National Health System
(Obamacare : Medicaid-warga miskin & medicare -warga
lansia)
KESIMPULAN
 Etika merupakan filsafat atau pemikiran kritis dan
mendasar tentang ajaran dan pandangan moral

 Relevansi etika pada saat ini :


1. “menentukan apakah yang merupakan
kewajiban saya dan apa yang tidak”
2. “manakah norma-norma untuk menentukan
apa yang harus dianggap sebagai kewajiban”

 Bioetika merupakan ilmu etika terapan


 Masalah-masalah etika yang terutama berkaitan
revolusi biomedis merupakan latar belakang
bagi munculnya bioetika sekitar akhir dasawarsa
1960-an

 Bioetika adalah refleksi etis atas pertanyaan -


pertanyaan baru yang ditimbulkan oleh
perkembangan ilmu Biologi dan teknologi
biomedis sejak kira-kira pertengahan abad ke-20
 Bioetika sebagai perluasan etika kedokteran
yang tradisional ada kesinambungan dengan
tradisi etika kedokteran sejak zaman Hippokrates

Bioetika sebagai studi tentang masalah moral


yang menyangkut kehidupan pada umumnya
dan masalah lingkungan

Anda mungkin juga menyukai