Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul “sejarah lahirnya dan berkembangnya HAM” ini dapat tersusun hingga
selesai.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah pendidikan
pancasila.Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan
wawasan bagi para pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka
saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah
ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.
Daftar Isi
Kata pengantar……………………………………………………………………………………………………………..(1)
Daftar isi………………………………………………………………………………………………………………………..(1)
BAB I pendahuluan……………………………………………………………………………………………………….
BAB II pembahasan…………………………………………………………………………………………………………
3.1 kesimpulan………………………………………………………………………………………………………………(11)
3.1 saran………………………………………………………………………………………………………………………..(11)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejarah hak asasi manusia berasal dari teori hak kodrati. Teori tersebut menyebutkan bahwa hak asasi
manusia merupakan hak yang dimiliki oleh manusia karena Ia adalah makluk ciptaan tuhan YME (hak
universal). Artinya, meskipun setiap manusia terlahir dengan kondisi yang berbeda-beda, baik dari
warna kulit, kewarganegaraan, jenis kelamin, mereka memiliki hak yang sama sebagai manusia.
Begitupun sebaliknya, sejahat apapun manusia, mereka tetap memiliki hak yang sama sebagai
manusia.Salah satu tokoh yang mengemukakan teori kodrati yaitu John Locke. Ia mengatakan bahwa
manusia dikaruniai oleh alam hak untuk hidup, hak kepemilikan, dan kebebasan yang tidak bisa rampas
oleh siapa pun termasuk oleh negara. Pemikiran tersebut dikenal dengan istilah “kontrak sosial”. Apabila
pemimpin di suatu negara mengabaikan tentang kontrak sosial tersebut, maka rakyat di negara tersebut
berhak menurunkan pemimpinnya. Pemikiran John Locke mengenai gagasan hak kodrati dan kontrak
sosial memiliki dampak terhadap revolusi di Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis di abad ke-17 dan abad
ke-18. Hak-hak kodrati memiliki peran dalam penyusunan landasan bagi suatu sistem hukum nasional.
Namun, dalam penerapannya hak-hak kodrati terus meluas cakupannya, tidak terbatas pada hak sipil
dan politik. Kini hak-hak tersebut menyebar pada tuntutan hak ekonomi, sosial, dan budaya.
Dari latar belakang maka dapat dirumuskan suatu pokok masalah yang kemudian disusun dalam
bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini dibuat yaitu sebagai berikut:
1.mengetahui bagaimana sejarah lahirnya HAM
2.Mengetahui bagaimana HAM berkembang
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah lahirnya HAM
Hak Asasi Manusia atau HAM berasal dari sebuah teori bernama teori hak kodrati atau
natural right theory. Dalam teori itu, disebutkan bahwa HAM merupakan hak yang dimiliki oleh
semua manusia dan tidak memandang perbedaan apapun, karena semua manusia memiliki hak
yang sama(hak universal). Hak ini berfungsi untuk menjamin kelangsungan hidup dan
kemerdekaan manusia, yang tidak dapat diganggu gugat dan diabaikan oleh siapapun. Salah
satu tokoh yang mengemukakan teori kodrati adalah John Locke, yang pada abad ke-17
menyatakan bahwa manusia memiliki karunia alam hak untuk hidup, hak kepemilikan, dan
kebebasan yang tidak boleh direnggut oleh siapapun. Kemudian, dua perang dunia
menyebabkan terciptanya Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia atau DUHAM, pada 10
Desember 1950. Sejak itu, setiap tahunnya Hari HAM sedunia diperingati oleh masyarakat pada
tanggal 10 Desember.
C. MAGNA CHARTA
Pada awal abad XII Raja Richard yang dikenal adil dan bijaksana telah diganti oleh Raja
John Lackland yang bertindak sewenang–wenang terhadap rakyat dan para bangsawan.
Tindakan sewenang-wenangnya tersebut mengakibatkan rasa tidak puas dari para bangsawan
yang akhirnya berhasil mengajak Raja John untuk membuat suatu perjanjian yang disebut
Magna Charta atau Piagam Agung.
Magna Charta dicetuskan pada 15 Juni 1215 yang prinsip dasarnya memuat pembatasan
kekuasaan raja dan hak asasi manusia lebih penting daripada kedaulatan raja. Tak seorang pun
dari warga negara merdeka dapat ditahan atau dirampas harta kekayaannya atau diasingkan
dengan cara apapun dirampas hak-haknya, kecuali berdasarkan pertimbangan hukum.
Piagam Magna Charta itu menandakan kemenangan telah diraih sebab hakhak tertentu
yang prinsip telah diakui dan dijamin oleh pemerintah. Piagam tersebut menjadi lambang
munculnya perlindungan terhadap hak-hak asasi karena ia mengajarkan bahwa hukum dan
undang-undang derajatnya lebih tinggi daripada kekuasaan raja.
Isi Magna Charta adalah sebagai berikut :
1. Raja beserta keturunannya berjanji akan menghormati kemerdekaan,
hak, dan kebebasan Gereja Inggris.
2. Para petugas keamanan dan pemungut pajak akan menghormati hak-hak
penduduk.
3. Polisi ataupun jaksa tidak dapat menuntut seseorang tanpa bukti dan
saksi yang sah.
4. Seseorang yang bukan budak tidak akan ditahan, ditangkap, dinyatakan
bersalah tanpa perlindungan negara dan tanpa alasan hukum sebagai
dasar tindakannya.
5. Apabila seseorang tanpa perlindungan hukum sudah terlanjur ditahan,
raja berjanji akan mengoreksi kesalahannya.
D. PETITION OF RIGHTS
Pada dasarnya Petition of Rights berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai hak-hak rakyat
beserta jaminannya. Petisi ini diajukan oleh para bangsawan kepada raja di depan parlemen
pada tahun 1628. Isinya secara garis besar menuntut hak-hak sebagai berikut :
1. Pajak dan pungutan istimewa harus disertai persetujuan.
2. Warga negara tidak boleh dipaksakan menerima tentara di rumahnya.
3. Tentara tidak boleh menggunakan hukum perang dalam keadaan damai.
F. BILL OF RIGHTS
Bill of Rights merupakan undang-undang yang dicetuskan tahun 1689
dan diterima parlemen Inggris, yang isinya mengatur tentang :
1. Kebebasan dalam pemilihan anggota parlemen.
2. Kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat.
3. Pajak, undang-undang dan pembentukan tentara tetap harus seizin
parlemen.
4. Hak warga Negara untuk memeluk agama menurut kepercayaan
masing-masing .
5. Parlemen berhak untuk mengubah keputusan raja.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hak Asasi Manusia atau HAM berasal dari sebuah teori bernama teori hak kodrati atau
natural right theory, tokoh yang mengemukakan teori kodrati adalah John Locke, yang pada
abad ke-17.HAM sudah berkembang mulai dari yunani dan akhirnya terus berkembang sampai
sekarang.
3.2 Saran
kita harus mengingat sejarah tentang lahirnya HAM,agar kelak kita dapat selalu ingat apa
itu HAM dan apa itu fungsinya.