Anda di halaman 1dari 22

INDIKASI GEOGRAFIS

1. Melania Shafira Cahyani 11000118130212


2. Sarah Syafira 11000118140227
3. Benedictus Jefferson 11000117140459
4. Veronika Prasasti 11000118140208
5. M. Rafi Zafran Emirzon 11000118140240
6. Adriannisa Alfaina Maharani 11000118130211
7. Maharani Nur Amalia 11000118140215
8. Alvina Felicia Adam 11000118130570
APA ITU INDIKASI GEOGRAFIS?
Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang
menunjukkan daerah asal suatu barang dan/atau
produk yang karena faktor lingkungan geografis
termasuk faktor alam, faktor manusia atau kombinasi
dari kedua faktor tersebut memberikan reputasi,
kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang
dan/atau produk yang dihasilkan.
Tanda yang digunakan sebagai Indikasi Geografis
dapat berupa etiket atau label yang dilekatkan pada
barang yang dihasilkan. Tanda tersebut dapat berupa
nama tempat, daerah, atau wilayah, kata, gambar,
huruf, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut.
MANFAAT PERLINDUNGAN INDIKASI GEOGRAFIS
Memperjelas identifikasi produk dan Membina produsen lokal, mendukung
menetapkan standar produksi dan koordinasi, dan memperkuat organisasi
proses diantara para pemangku sesama pemegang hak dalam rangka
kepentingan Indikasi Geografis. menciptakan, menyediakan, dan
memperkuat citra nama dan reputasi
Menghindari praktek persaingan curang, produk.
memberikan perlindungan konsumen dari
penyalahgunaan reputasi Indikasi Meningkatnya produksi dikarenakan di
Geografis. dalam Indikasi Geografis dijelaskan
dengan rinci tentang produk
Mengangkat reputasi  suatu kawasan berkarakater khas dan unik.
Indikasi Geografis, melestarikan Menjamin kualitas produk Indikasi
keindahan alam, pengetahuan Geografis sebagai produk asli sehingga
tradisional, serta sumberdaya hayati,  memberikan kepercayaan pada
yang akan berdampak pada konsumen.
pengembangan agrowisata.
PENGARUH INDIKASI GEOGRAFIS TERHADAP MEREK
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2007 tentang Indikasi Geografis
yang lahir untuk melaksanakan ketentuan Pasal 56 ayat (9) Undang-Undang Nomor 15
Tahun 2001 tentang Merek menjelekaskan bahwa Indikasi Geografi dapat digunakan
untuk menunjukkan asal suatu barang, baik yang berupa hasil pertanian, bahan pangan,
hasil kerajinan tangan, atau barang lainnya, termasuk bahan mentah dan/atau hasil
olahan, baik yang berasal dari hasil pertanian maupun yang berasal dari hasil tambang.
Dengan kata lain indikasi geograsi sendiri memberikan pengaruhnya yang cukup besar
terhadap kualitas maupun karakter khusus dari sebuah merek terhadap barang dari
merek lainnya.
Adapun indikasi geografi itu sendiri perlu didaftarkan sesuai dengan syarat – syarat yang
ada dan mendapat logonya yang dapat digunakan pada produk mereka. Namun adapun
pelanggaran dari hal tersebut berpdngaruh pada merek yang mana apabila ada suatu tanda
yang telah terdaftar di DJKI yang pendaftarannya dilakukan dengan iktikat baik, yang sama
dengan tanda untuk Indikasi Geografis yang dimohonkan pendaftarannya kemudian, maka
pihak yang beriktikad baik tersebut tetap dapat menggunakan tanda tersebut untuk jangka
waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanda tersebut terdaftar sebagai Indikasi Geografis.
Namun apabila tanda tersebut telah terdaftar sebagai Merek, Menteri akan membatalkan
dan mencoret pendaftaran
Merek tersebut untuk seluruh atau sebagian jenis barang yang sama setelah jangka
waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanda tersebut terdaftar (diakui sebagai) sebagai
Indikasi Geografis. Nantinya pemberitahuan atas pembatalan dan pencoretan
pendaftaran Merek tersebut diberitahukan secara tertulis kepada pemilik Merek atau
Kuasanya dengan menyebutkan alasannya, serta dicatat dan diumumkan dalam Berita
Resmi Merek. Serta pembatalan dan pencoretan pendaftaran Merek berakibat pada
berakhirnya pelindungan hukum atas Merek tersebut untuk seluruh atau sebagian jenis
barang yang sama. Pun pemegang Merek dapat mengajukan keberatan atas pembatalan
dan pencoretan tersebut kepada Pengadilan Niaga dengan tetap dapat dilakukannya
pengajuan kasasi apabila pemegang merek merasa bahwa hak-haknya telah dilanggar.
SIAPA YANG BERHAK MENGAJUKAN PERMOHONAN INDIKASI GEOGRAFIS?
LEMBAGA YANG MEWAKILI
MASYARAKAT DI KAWASAN GEOGRAFIS
TERTENTU YANG MENGUSAHAKAN
SUATU BARANG DAN/ATAU PRODUK PEMERINTAH DAERAH
BERUPA:
sumber daya alam; PROVINSI ATAU
barang kerajinan tangan; atau KABUPATEN/KOTA
hasil industri.

Dokumen Deskripsi Indikasi Geografis Pemakai Indikasi Geografis adalah pihak


adalah suatu dokumen yang memuat yang mendapat izin dari pemegang Hak
informasi, termasuk reputasi, kualitas, dan atas Indikasi Geografis yang terdaftar
karakteristik barang dan/atau produk yang untuk mengolah dan/atau memasarkan
terkait dengan faktor geografis dari barang barang dan/atau produk Indikasi
dan/atau produk yang dimohonkan Indikasi Geografis.
Geografisnya.
DASAR HUKUM INDIKASI GEOGRAFIS
1.      UU Nomor 20 tahun 2016 tentang Merk dan Indikasi
Geografis
2.      Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2007 tentang
Indikasi Geografis
3.      Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No. 12 Tahun 2019 Tentang Indikasi
Geografis
4.      Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45
Tahun 2016 tentang Jenis Dan Tarif Atas Penerimaan
Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia
JANGKA WAKTU PERLINDUNGAN
INDIKASI GEOGRAFIS
JANGKA WAKTU PERLINDUNGAN INDIKASI GEOGRAFIS YAITU
SELAMA INDIKASI GEOGRAFIS TERSEBUT TERJAGA
REPUTASI, KUALITAS, DAN KARAKTERISTIK YANG MENJADI
DASAR DIBERIKANNYA PERLINDUNGAN INDIKASI GEOGRAFIS
TERSEBUT. AKAN TETAPI, TIDAK SEMUA PERMOHONAN
PENDAFTARAN INDIKASI GEOGRAFIS DAPAT DIDAFTARKAN
KEPADA DJKI.
Permohonan Indikasi Geografis yang tidak
dapat didaftar dan yang ditolak oleh DJKI
TIDAK DAPAT DIDAFTAR DITOLAK
Dokumen Deskripsi Indikasi Geografis tidak dapat
Bertentangan dengan ideologi negara, peraturan dibuktikan kebenarannya (Dokumen Deskripsi Indikasi
perundang-undangan, moralitas, agama, Geografis adalah suatu dokumen yang memuat
kesusilaan, dan ketertiban umum;menyesatkan informasi, termasuk reputasi, kualitas, dan karakteristik
atau memperdaya masyarakat mengenai reputasi, barang dan/atau produk yang terkait dengan faktor
kualitas, karakteristik, asal sumber, proses geografis dari barang dan/atau produk yang
pembuatan barang, dan/atau kegunaannya; dimohonkan Indikasi Geografisnya); dan/ataumemiliki
danmerupakan nama yang telah digunakan sebagai persamaan pada keseluruhannya dengan Indikasi
Geografis yang sudah terdaftar.Terhadap penolakan
varietas tanaman dan digunakan bagi varietas Permohonan Indikasi Geografis tersebut, Pemohon
tanaman yang sejenis, kecuali ada penambahan dapat mengajukan banding kepada Komisi Banding
padanan kata yang menunjukkan faktor indikasi Merek.
geografis yang sejenis.
dari ribuan potensi
Indikasi Geografis
mengapa
Indonesia, baru 67 yang
terdaftar di DJKI
Kelemahan yang membuat sedikitnya
pendaftaran Indikasi Geografis
Rumitnya persyaratan yang harus dipenuhi. prosedur pendaftaran Tidak tersedianya
IG yang telah dirangkum dalam laman resmi DJKI berdasarkan anggaran untuk
PP No. 51 Tahun 2007 tentang Indikasi Geografis mengenai mendaftar dari
prosedur pendaftaran terdiri dari beberapa tahapan, yakni tahap pemerintah daerah
pengajuan permohonan, pemeriksaan administratif, pemeriksaan (pemda) khususnya
subtantif, pengumuman, Oposisi pendaftaran, Pendaftaran, dinas perdagangan
Pengawasan terhadap pemakaian Indikasi-Geografis dan tahapan atau pertanian
Banding jika terjadi penolakan permohonan.
Setiap pihak, termasuk tim ahli indikasi geografis dapat
menyampaikan kepada Direktorat Jenderal hasil
pengamatan bahwa karakteristik khas dan atau kualitas
yang menjadi dasar bagi diberikannya perlindungan atas
indikasi geografis telah tidak ada

Dalam hasil pengamatan tersebut diatas, Direktorat


Jenderal meneruskan hasil pengamatan tersebut kepada
tim ahli indikasi geografis dalam waktu paling lama 30 (tiga BERAKHIRNYA PERLINDUNGAN
puluh) hari terhitung sejak diterimanya hasil pengamatan INDIKASI GEOGRAFIS
tersebut

Dalam waktu 6 (enam) bulan terhitung sejak diterimanya


hasil pengamatan tersebut diatas, tim ahli indikasi
geografis melakukan pemeriksaan dan memberitahukan
hasil keputusannya serta langkah langkah yang harus
dilakukan kepada Direktorat Jenderal
Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak
diterimanya hasil keputusan tersebut diatas, Direktorat
Jenderal mempertimbangkan hasil keputusan tim ahli
indikasi geografis tersebut dan tindakan tindakan yang
harus dilakukan, termasuk membatalkan indikasi geografis

Dalam hal Direktorat Jenderal memberikan keputusan


pembatalan terhadap indikasi geografis, Direktorat Jenderal
memberitahukan secara tertulis kepada pemohon atau BERAKHIRNYA PERLINDUNGAN
kuasanya dan kepada seluruh pemakai indikasi geografis,
atau melalui kuasanya, paling lama 14 (empat belas) hari
INDIKASI GEOGRAFIS
tehitung sejak diterimanya keputusan tersebut

Dalam hal paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak


diputuskannya hasil pembatalan tersebut diatas,
Direktorat Jenderal mengumumkan keputusan tersebut
dalam berita resmi indikasi geografis
Pengumuman tersebut, harus menyatakan pembatalan
indikasi geografis dan berakhirnya pemakaian indikasi
geografis oleh para pemakai indikasi geografis

BERAKHIRNYA PERLINDUNGAN
INDIKASI GEOGRAFIS
Keberatan terhadap pembatalan indikasi geografis dapat
diajukan kepada pengadilan niaga, paling lama 3 (tiga) bulan
terhitung sejak diterimanya keputusan pembatalan
tersebut
Syarat & Tata Cara Permohonan
Berdasarkan PP No. 51 Tahun 2007 Tentang
Indikasi-Geografis

Permohonan diajukan dalam bahasa Dilampiri dengan surat kuasa


Indonesia melalui pemohon atau (apabila permohonan diajukan
diwakili kuasa dengan mengisi form melalui kuasa) serta bukti
3 rangkap kepada Direktorat Jendral pembayaran
Memiliki buku persyaratan

uraian tentang batas-batas daerah


dan/atau peta wilayah yang dicakup
oleh Indikasi-geografis yang
mendapat rekomendasi dari instansi
yang berwenang.
SENGKETA INDIKASI
GEOGRAFIS
KOPI TORAJA
KRONOLOGI
: Dimulai
saat Key Coffee Co. mangajukan permohonan perlendungan atas merek kopi
dagangnya yakni “Toarco Toraja” yang pada saat itu tengah populer di Jepang.
Untuk mencegah ancaman pesaing dalam penggunaan nama yang sama, maka pemilik
Kopi Toraja mengajukan permohonannya pada 1974 dan dikabulkan pada tahun 1976.
Seiringan dengan perlindungan itu, berkembang pula norma terkait penggunaan
nama daerah untuk mengenali kualitas dan ciri khas dagang, yang tentunya hal
ini berpengaruh terhadap nilai ekonomis barang dagang tersebut. Sehingga dengan
hidupnya norma ini, maka banyak pengusaha Jepang mengajukan permohonan
penggunaan kata “Toraja” sebagai merek dagang Key Coffee Co dengan
tambahan alasan bahwa kata “Toraja” merupakan domain publik.
SENGKETA INDIKASI
GEOGRAFIS
· RIWAYAT
SENGKETA : Kasus ini sudah pernah diadili di
pengadilan Urawa pada tahun 1977. Diakhiri dengan kesepakatan damai, dan Key
Coffee Co. tetap sebagai pemegang izin oenggunaan kata “Toraja” di Jepang.

· AKIBAT
HUKUM : Indonesia, wilayah geografis darimana Kopi Toraja
berasal, tidak dapat melakukan eksportir kopi yang menggunakan tanda dengan
nama Toraja ke Jepang. Dikarenakan perlindungannya bersifat yuridis normatif, yaitu
pendaftaran kepemilikan.

· UPAYA
HUKUM YANG DAPAT DILAKUKAN : terkait Indikasi
Geografis, diperlukannya upaya yang proaktif dari yang berkepentingan yakni
masyarakat adat Toraja atau pemerintah (pasal 5 ayat (3) PP No. 51 thn 2007),
untuk melakukan pendaftaran dsebagai alass kepemilikan.
SENGKETA INDIKASI
GEOGRAFIS

KOPI ARABIKA GAYO


·
KRONOLOGI : Kopi Arabika Gayo telah memiliki reputasi yang baik dikalangan penikmat kopi
nasional maupun internasional. Kopi yang diproduksi di Dataran Tinggi Gayo
(Aceh) sudah lama dikenal sebagai kopi arabika terbaik di dunia, sehingga ini
memiliki dampak ekonomis terhadap penggunaan kata “Gayo” sebagai merek produk kopi
dalam perdagangan di dunia. Tetapi pada tanggal 15 Juli 1999 perusahaan Belanda,
Europian Coffee Bv., memproduksi kopi yang menggunakan nama “Gayo” yakni
Gayo Mountain Coffee dan mendaftarkannya sebagai merek dagang.
SENGKETA INDIKASI
GEOGRAFIS

· AKIBAT
HUKUM : tidak ada perusahaan lain yang dapat menggunakan
nama Gayo sebagai merek dagang dan Imdonesia sebagai wilayah geografis Gayo,
tidak dapat memasarkan produk orisinilnya ke Belanda.

· UPAYA
HUKUM : Indonesia mendaftarkan Kopi Gayo sebagai produk asli
Indonesia dan berhasi memperoleh paten atas Kopi Gayo.
BAGAIMANA SETELAH IG
TERDAFTAR?
1. Label IG terdaftar hendaknya dipakai pada setiap produk yang
memenuhi buku persyaratan/dokumen deskripsi.
2. Jaminan standar kualitas sesuai buku persyaratan/dokumen
deskripsi.
3. Jaminan orginalitas produk IG.
ANCAMAN PIDANA
• Setiap orang yang dengan tanpa hak menggunakan tanda mempunyai persamaan pada
kesuluruhan dengan Indikasi Geografis milik pihak lain untuk barang dan/atau sejenis dengan
barang dan/atau produk yang terdaftar, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4(empat)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah). (Pasal 101 ayat
(1) UU 20/2016)
• Setiap orang yang dengan tanpa hak menggunakan tanda mempunyai persamaan pada
pokoknya dengan indikasi Geografis milik pihak lain untuk barang dan/atau sejenis dengan
barang dan/atau produk yang terdaftar, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4(empat)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah). (Pasal 101 ayat
(2) UU no 2/2016)
PELANGGARAN
INDIKASI GEOGRAFIS
1. PEMAKAIAN IG YANG BERSIFAT KOMERSIAL (LANGSUNG/TIDAK
LANGSUNG) ATAS BARANG YANG TIDAK MEMENUHI BUKU
PERSYARATAN/DOKUMEN DESKRIPSI
2. PEMAKAIAN S.D.A DENGAN MAKSUD:
-UNTUK MENUNJUKAN BARNG TSB SEBANDING KUALITASNYA
-UNTUK MENDAPATKAN KEUNTUNGAN DARI PEMAKAIAN TERSEBUT
-UNTUK MENDAPATKAN KEUNTUNGAN ATAS REPUTASI IG
3. PEMAKAIAN DAPAT MENYESATKAN MASYARAKAT
4. PEMAKAIAN TANPA HAK WALAUPUN TEMPAT ASAL BARANG
DINYATAKAN
5. PENIRUAN ATAU PENYALAHGUNAAN LAINNYA
6. TINDAKAN LAINNYA YANG DAPAT MENYESATKAN MASYARAKAT

Anda mungkin juga menyukai