Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL


POTENSI INDIKASI GEOGRAFIS DI KOTA BENGKULU

Dibuat Oleh :

ATHALA NOVRISKA
B1A018316
KELAS F
DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. HERAWAN SAUNI S.H.,M.S

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN 2020
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………..………….
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………..……………
1.3 Tujuan Pembahasan..………………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
2.2 Pengertian Indikasi Geografis………………………………………………………………
2.3 Pengajuan Permohonan Pendaftaran Indikasi Geografis…………………………………...
2.4 Produk Kota Bengkulu Yang Berpotensi Didaftarkan Indikasi Geografis…………………
BAB III PENUTUP
Kesimpulan…………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan Negara yang kaya dengan keragaman budaya dan sumber daya
alami. Dari segi sumberdaya alami banyak produk daerah yang telah lama dikenal dan
mendapatkan tempat di pasar internasional sehingga memiliki nilai ekonomi yang tinggi
sebagai contoh : Java Coffee lada, Gayo Coffee, Toraja Coffee, Tembakau Deli, Muntok
White Pepper. Keterkenalan produk tersebut seharusnya diikuti dengan perlindungan hukum
yang bisa untuk melindungi komoditas tersebut dari praktek persaingan curang dalam
perdagangan. Mengenai upaya perlindungan produk lokal berupa Indikasi Geografis di
Indonesia, Pemerintah telah mengeluarkan produk hukum berupa Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 51 Tahun 2007 Tentang Perlindungan Indikasi Geografisyang mengatur mekanisme
pendaftarannya di Ditjen Hak Kekayaan Intelektual Departemen Hukum dan HAM.
Menyadari sedikitnya jumlah permohonan, Ditjen Hak Kekayaan Intelektual kini mencoba
melakukan terobosan dengan cara mendatangi dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat
di sentra-sentra yang berpotensi memiliki komoditas perkebunan dan pertanian untuk
didaftarkan. Pendaftaran produk itu akan memberikan nilai tambah dan keuntungan kepada
para stake-holders yang terlibat seperti petani dan eksportir. Selain itu, pendaftaran produk
juga merupakan bagian dari strategimarketing, sehingga produknya bisa lebih mahal dari
produk sejenis. Sertifikasi Indikasi Geografis bertujuan untuk meningkatkan daya saing
produk pertanian. Yakni dengan menjual keunikan dari citra rasa produk pertanian yang
dihasilkan suatu daerah dan tidak dimiliki daerah lain. Namun, sampai saat ini amanat
perlindungan Indikasi Geografis baru direalisasikan atas produk kopi arabika Kintamani Bali,
suatu tindakan lamban apabila dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Hal ini terjadi
karena produk tersebut belum terdaftar dalam perlindungan Indikasi Geografis di Indonesia
dan tidak memiliki perlindungan hukum dinegara-negara tersebut, sehingga produk produk
tersebut perlu didaftarkan dalam perlindungan hukum indikasi geografis.
Indikasi Geografis merupakan suatu bentuk perlindungan hukum terhadap nama asal
barang. Inti perlindungan hukum ini ialah bahwa pihak yang tidak berhak, tidak
diperbolehkan menggunakan indikasi geografis bila penggunaan tersebut cenderung dapat
menipu masyarakat konsumen tentang daerah asal produk, disamping itu indikasi geografis
dapat dipakai sebagai nilai tambah dalam komersialisasi produk.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1) Apa yang dimaksud dengan Indikasi Geografis?
2) Bagaimana cara pengajuan permohonan pendaftaran Indikasi Geografis dan siapakah
yang berhak mengajukan permohonan pendaftaran Indikasi Geografis?
3) Apa saja produk dari Kota Bengkulu yang berpotensi tanda Indikasi Geografis?

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN


1) Untuk mengetahui pengertian dari Indikasi Geografis
2) Untuk mengetahui bagaimana cara pengajuan permohonan pendaftaran Indikasi
Geografis
3) Untuk menjelaskan apa saja produk di Kota Bengkulu yang berpotensi mendapatkan
tanda Indikasi Geografis
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN INDIKASI GEOGRAFIS


Indikasi geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang
dan/atau produk yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor
manusia, atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan reputasi, kualitas, dan
karakteristik tertentu pada barang dan/atau produk yang dihasilkan. Indikasi geografis dapat
merujuk pada nama tempat atau kata-kata yang berkaitan dengan suatu tempat yang
digunakan untuk mengidentifikasi produk-produk yang berasal dari tempat-tempat tersebut
dan memiliki karakteristik tersebut. Dengan kata lain, indikasi geografis memiliki empat
komponen penting, yaitu nama, produk, asal geografis, dan kualitas, reputasi atau
karakteristik lainnya.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi
Geografis, hak atas indikasi geografis adarah hak eksklusif yang diberikan oleh negara
kepada pemegang hak lndikasi geografis yang terdaftar, selama reputasi, kualitas, dan
karakteristik yang menjadi dasar diberikannya pelindungan atas indikasi geografis tersebut
masih ada. Dalam indikasi geografis terdapat hak-hak yang memungkinkan untuk mencegah
penggunaan oleh pihak ketiga yang produknya tidak sesuai dengan standar yang berlaku.
Perlindungan indikasi geografis menjadi penting karena indikasi geografis juga merupakan
hak milik yang memiliki nilai ekonomis, sehingga perlu mendapat perlindungan hukum.
Indikasi geografis juga merupakan tanda pengenal atas barang yang berasal dari wilayah
tertentu atau nama dari barang yang dihasilkan dari suatu wilayah tertentu dan secara tegas
tidak bisa dipergunakan untuk produk sejenis yang dihasilkan dari wilayah lain. Selain itu,
indikasi geografis juga dapat menjadi indikator kualitas yang menginformasikan kepada
konsumen bahwa barang tersebut dihasilkan dari suatu lokasi tertentu dimana pengaruh alam
sekitar menghasilkan kualitas barang dengan karakteristik tertentu yang terus dipertahankan
reputasinya. Indikasi geografis dapat juga merupakan strategi bisnis yang dapat memberikan
nilai tambah komersial terhadap produk karena orisinalitasnya dan limitasi produk yang tidak
bisa diproduksi daerah lain.
Indikasi Geografis adalah tanda yang digunakan atas barang yang memiliki kualitas
khusus karena :
a) Faktor Alam
Meliputi barang barang yang dihasilkan oleh alam di daerah tertentu,contohnya
Minyak Kayu Putih Ambon berasal dari Pohon Kayu Putih yang tumbuh di
Ambon,Mutiara Mataram,Champagne dari anggur yang tumbuh dan diproduksi di
Perancis,dan Scotch Whiskey dari Scotlandia.
b) Faktor Manusia
Meliputi barang yang dihasilkan oleh manusia yang tinggal di wilayah tertentu
contohya Tenun Ikat Sumbawa,Songket Palembang,Batik Madura,Batik
Pekalongan,Batik Solo,Batik Yogya,dan lain-lain yang masing-masing mempunyai
ciri khusus.
Dengan demikian persyaratan substansif perlindungan Indikasi Geografis adalah melekatnya
Faktor Lingkungan Geografis termasuk Faktor Alam dan Faktor Manusia atau kombinasi
diantara keduanya.

2.2 PENGAJUAN PERMOHONAN PENDAFTARAN INDIKASI GEOGRAFIS


Berikut tahapan pengajuan permohonan pendaftaran Indikasi Geografis :
1. Mengajukan permohonan pendaftaran ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual
dengan menggunakan formulir yang telah disediakan dalam rangkap 3 dan diketik dalam
bahasa Indonesia;
2. Surat permohonan pendaftaran dilampiri dengan:
a. surat kuasa khusus apabila permohonan pendaftaran dikuasakan;
b. bukti pembayaran biaya permohonan;
c. 10 lembar etiket Indikasi Geografis (ukuran maksimal 9x9 cm, minimal 5x5
cm);
3. Permohonan pendaftaran harus dilengkapi dengan Dokumen Deskripsi Indikasi
Geografis yang terdiri atas:
4. nama Indikasi Geografis yang dimohonkan pendaftarannya;
5. nama barang yang dilindungi oleh Indikasi Geografis;
6. uraian mengenai karakteristik dan kualitas yang membedakan barang tertentu dengan
barang lain yang memiliki kategori sama, dan menjelaskan tentang hubungannya dengan
daerah tempat barang tersebut dihasilkan;
7. uraian mengenai lingkungan geografis serta faktor alam dan faktor manusia yang
merupakan satu kesatuan dalam memberikan pengaruh terhadap kualitas atau
karakteristik dari barang yang dihasilkan;
8. uraian tentang batas-batas daerah dan/atau peta wilayah yang dicakup oleh Indikasi
Geografis dan harus mendapat rekomendasi dari instansi yang berwenang;
9. uraian mengenai sejarah dan tradisi yang berhubungan dengan pemakaian Indikasi
Geografis untuk menandai barang yang dihasilkan di daerah tersebut, termasuk
pengakuan dari masyarakat mengenai Indikasi Geografis tersebut;
10. uraian yang menjelaskan tentang proses produksi, proses pengolahan, dan proses
pembuatan yang digunakan sehingga memungkinkan setiap produsen di daerah tersebut
untuk memproduksi, mengolah, atau membuat barang terkait;
11. uraian mengenai metode yang digunakan untuk menguji kualitas barang yang
dihasilkan; dan
12. label yang digunakan pada barang dan memuat Indikasi Geografis.

Lalu siapakah yang berhak mengajukan permohonan pendaftaran Indikasi


Geografis?
Permohonan pendaftaran Indikasi Geografis diajukan oleh:

1. Lembaga yang mewakili masyarakat di kawasan geografis tertentu yang

mengusahakan suatu barang dan/atau produk berupa:


(1). sumber daya alam;
(2). barang kerajinan tangan; atau
(3). hasil industri.

2. Pemerintah daerah provinsi atau kabupaten/kota.

2.3 PRODUK KOTA BENGKULU YANG BERPOTENSI DIDAFTARKAN INDIKASI

GEOGRAFIS

Bengkulu memiliki produk yang sangat beragam dan unik serta memiliki ciri khas yang

berbeda dari kota lain,beberapa contoh produk tersebut adalah Jeruk Kalamansi,Kain Batik

Besurek, dan Tenun Bumpak.

Namun yang saat ini sangat berpotensi dapat diajukan permohonan pendaftaran Indikasi

Geografis adalah Kain Batik Besurek,karena Batik Besurek memiliki keunikan tersendiri

dengan motifnya yaitu Motif Kaligrafi dengan ornament flora dan fauna endemic seperti

Bunga Rafflesia Arnoldii dan Bunga Kibut hanya bisa ditemukan dalam ragam kreasi Batik

Besurek.

Motif Kaligrafi yang ada di Kain Batik Besurek hanya dapat ditemukan di

Bengkulu,Pemerintah Kota Bengkulu juga sudah menetapkan 18 November sebagai Hari

Batik Kain Besurek. Bahkan,ornamen Kain Besurek dijadikan ikon menuju Visit Bengkulu

Years 2020.

Asal usul dinamakan Batik Besurek dikarenakan batik ini menggunakan motif-motif

bertuliskan Kaligrafi Arab. Besurek merupakan bahasa melayu dialek Bengkulu yang artinya

bersurat atau tulisan.

Berikut ini beberapa motif yang biasa digunakan dalam Batik Besurek :

 Motif Kaligrafi merupakan motif yang diambil dari huruf-huruf kaligrafi. Batik Besurek

untuk upacara adat bertuliskan huruf arab yang bisa dibaca dan memiliki makna,namun

sebagian besar hanya berupa hiasan mirip huruf Arab yang tidak memiliki makna yang jelas;

 Motif Rafflesia merupakan motif bergambar Padma raksasa khas Bengkulu. Motif ini sebagai

motif utama kain besurek setelah kaligrafi;

 Motif Burung Kuau merupakan kain besurek bergambar burung kuau yang berupa rangkaian

huruf-huruf kaligrafi;
 Motif Relung Paku adalah motif batik besurek dengan bentuk meliuk-liuk seperti tumbuhan

paku;

 Motif Rembulan adalah motif yang dibuat perpaduan antara gambar bulan dengan motif

kaligrafi.

Batik Besurek jenis Motif Kaligrafi tidak boleh sembarangan dipakai. Biasanya hanya

dipergunakan sebagai pajangan atau keperluan adat saja. Namun,seiring perkembangan

zaman,muncul batik besurek Modern yang berhiaskan huruf Arab tanpa memiliki makna ayat

suci,sehingga dapat digunakan untuk acara sehari-hari.

Batik besurek diperkenalkan pedagang Arab dan pekerja asal India pada abad ke-17 kepada

masyarakat di Bengkulu. Seiring dengan perkembangannya,seni dalam membuat motif pada

kain tersebut dipadukan dengan tradisi Indonesia yang berciri Khas Bengkulu.

Berdasarkan data Dinas Koperasi PPKM Kota Bengkulu, Batik Besurek mulai diproduksi

para perajin sejak tahun 1988. Elly Sumiati dan Doni Roesmandai merupakan dua perajin

Batik Besurek yang merupakan pelopor batik ini di Kota Bengkulu.

Dalam seminar Batik Besurek yang digelar di Bengkulu 2016,tercetus sebuah pemikiran yang

mungkin dapat menyelamatkan eksitensinya. Belajar dari Pekalongan yang begitu terkenal

dengan batiknya,regenerasi pembatik adalah kunci kesuksesan batik pesisir tersebut menjaga

eksistensi. Pasalnya jika generasi muda di Bengkulu tak lagi tertarik menjadi pembatik,maka
lambat lain produksi Batik Besurek akan menemui senja kala.

Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu,Endang Kurnia Saputra

mengatakan,jika tidak diperhatikan,kain besurek ini akan mengalami pasang surut. Apalagi

gempuran kain industri yang diproduksi secara masal dengan harga murah sudah merambah

motif kaligrafi ini dan digunakan oleh masyarakat Bengkulu.

Namun, Pemerintah Kota Bengkulu tetap berusaha mengembankan dan melestarikan

keberadaan Batik Besurek dengan cara menjadikan Batik Besurek sebagai seragam wajib

untuk pelajar sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, Batik Besurek juga dijadikan

pakaian wajib bagi Pegawai Negeri Sipil di Wilayah Provinsi Bengkulu sejak tahun 1990.

Peraturan yang ditetapkan tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah daerah di

Provinsi Bengkulu dalam pengembangan dan pelestarian Batik Besurek.


BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dapat disimpulkan mengapa Kain Batik Besurek berpotensi didaftarkan tanda Indikasi

Geografis karena Kain Batik Besurek memiliki keunikan tersendiri yaitu motif Kaligrafi dan

motif Rafflesia yang hanya dapat ditemukan di batik besurek Khas Bengkulu. Desain Kain

Batik Besurek ini memiliki ciri khas yang mudah sekali untuk dikenali oleh sebagian orang.

Salah satunya adalah warnanya yang terang dan ceria bahkan terkesan mencolok. Sangat

berbeda dengan dengan kain khas daerah lainnya dengan warnanya yang lebih kalem dan

lembut. Melihat keunikan dari Kain Batik Besurek yaitu motif-motifnya maka sudah

sepatutnya didaftarakan untuk mendapatkan tanda Indikasi Geografis agar eksitensi dari Kain

Batik tersebut tetap terjaga dan semakin dikenal oleh banyak masyarakat terutama warga

asing.
DAFTAR PUSTAKA

https://dgip.go.id/pengenalan-indikasi-geografis

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Indikasi_Geografis

https://id.wikipedia.org/wiki/Batik_Besurek

https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/batik-besurek-yang-khas-dari-bengkulu

http://www.nusantaraterkini.com/besurek-kain-batik-khas-dari-bengkulu/

liputan6.com/regional/read/3136050/istimewanya-batik-kain-besurek-bengkulu-hingga-go-

internasional

Anda mungkin juga menyukai