Di susun Oleh :
Ir. Himmatul Miftah.M.Si
Universitas Pakuan
2019
1. Latar Belakang
Indonesia memiliki beragam produk pertanian, baik segar maupun olahan. Diantara
produk-produk tersebut, ada beberapa yang memiliki keterkaitan kuat dengan daerah dimana
produk tersebut berasal, baik karena faktor alam, faktor manusia, maupun kombinasi
diantara keduanya. Karena keterkaitannya yang kuat, maka ketika dipasarkan, daerah asal
produk digunakan sebagai bagian nama produknya. Penamaan produk semacam ini dikenal
dengan istilah ‘indikasi geografis.’
Pengaruh faktor alam, faktor manusia, maupun kombinasi diantara keduanya,
memberikan karakteristik mutu yang khas pada produk yang dihasilkan, dan membedakannya
dengan produk sejenis yang beredar di pasaran. Karakteristik khas produk indikasi geografis
sebenarnya tidak mudah (dan juga tidak murah) untuk ditiru oleh produk pesaing, namun
kemungkinan penggunaan indikasi geografis pada produk tiruan dengan kualitas inferior
sangat mungkin terjadi. Penyalahgunaan inilah yang melatarbelakangi perlunya perlindungan
hukum terhadap produk-produk indikasi geografis dan penelitian untuk menemukan
parameter kunci yang dapat meng-otentifikasi produk-produk indikasi geografis di Indonesia.
Saat ini Indonesia telah memiliki Undang-Undang No.15 Tahun 2001 dan Peraturan
Pemerintah No.51 Tahun 2007 yang mengatur perlindungan terhadap produk indikasi
geografis, sementara penelitian otentifikasi produk-produk indikasi geografis di Indonesia,
sepengetahuan penulis, belum banyak dilakukan.
Uraian diatas menyiratkan bahwa aplikasi indikasi geografis melibatkan berbagai
aspek, baik aspek hukum, pemasaran, pengetahuan bahan, standardisasi mutu dan teknologi
pengolahan. Salah satu ciri khas keilmuan agroindustri adalah pengintegrasian berbagai aspek
yang berkaitan dengan rekayasa bahan, pengendalian mutu, pemasaran dan manajemen
sebagai suatu sistem dalam menjawab permasalahan agroindustri. Dengan ciri khas ini,
keilmuan agroindustri sedikit banyak bersinggungan dengan kajian indikasi geografis dan
diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap aplikasi kebijakan indikasi geografis di
Indonesia yang melibatkan berbagai aspek.
Menurut Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2007, indikasi geografis diartikan
sebagai tanda yang menunjukkan nama suatu barang, yang karena faktor lingkungan
geografis termasuk faktor alam, faktor manusia, atau kombinasi dari kedua faktor tersebut,
memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan. Sebagaimana nama
komersial yang digunakan pada berbagai produk di pasar, indikasi geografis juga berfungsi
sebagai penciri yang memudahkan identifikasi produk oleh konsumen. Kebijakan ini paling
tidak mempunyai dua tujuan, yang pertama memungkinkan petani dan produsen
menyediakan informasi kualitas penciri produknya kepada konsumen melalui labelnya, dan
yang kedua melindungi produk tersebut dari upaya pemalsuan.
Untuk dapat menggunakan indikasi geografis, sebuah produk harus didaftarkan pada
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia dengan memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.15
Tahun 2001 tentang Merek, Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2007 tentang Indikasi
Geografis dan Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 2009 tentang Perlindungan Wilayah
Geografis Penghasil Produk Perkebunan Spesifik Lokasi. Sementara ketentuan tarif yang
terkait dengan pendaftaran produk untuk diakui sebagai produk berindikasi geografis diatur
melalui Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 2009.
Berbagai produk hukum baik dalam bentuk perundang-undangan maupun peraturan
pemerintah ini mengindikasikan bahwa aspek hukum yang mengatur produk indikasi
geografis di Indonesia telah diperhatikan. Produk hukum tersebut masih sangat mungkin
berkembang di masa yang akan datang selaras dengan perkembangan kebutuhan aturan main
indikasi geografis yang dinamis baik di tingkat nasional maupun internasional. Lebih lanjut,
upaya sosialisasi produk hukum ini perlu lebih intensif dilakukan untuk mempercepat
perkembangan aplikasi indikasi geografis di Indonesia.
Indonesia memiliki beragam produk pertanian, baik segar maupun olahan. Hampir
tiap daerah di Indonesia memiliki produk unggulan yang menjadi ciri khas daerah tersebut.
Produk unggulan tersebut berpotensi diajukan sebagai produk indikasi geografis guna
mendapatkan perlindungan dari upaya pemalsuan yang dapat mengurangi/ merusak
reputasinya. Menurut publikasi Direktorat Kerjasama dan Perdagangan Internasional (2004),
Indonesia memiliki beberapa komoditas unggulan dengan reputasi internasional maupun
nasional yang berpotensi sebagai produk indikasi geografis, seperti kopi, tembakau dan lada.
Khusus untuk komoditas kopi, menurut Mawardi, et al., (2005), Indonesia mempunyai
beberapa jenis kopi yang bereputasi dunia seperti Kopi Taoraja (Sulawesi Selatan), Kopi
Jawa (Jawa Timur), Kopi Mandheling (Sumatera Utara), Kopi Lintong (Sumatera Utara), dan
Kopi Gayo (Aceh). Selain itu, Kopi Kintamani (Bali) dikenal sebagai salah satu produk kopi
yang telah memperoleh sertifikasi produk indikasi geografis semenjak 2008. Sementara
berdasarkan penelusuran pada website Dirjen HKI, pada tahun 2011 terdapat delapan produk
yang didaftarkan dan dipublikasikan, sebelum nantinya mendapatkan sertifikat perlindungan
sebagai produk indikasi geografis .
Banyaknya jumlah produk yang didaftarkan tersebut mengindikasikan paling tidak
dua hal, (1) adanya permintaan terhadap produk-produk indikasi geografis; dan (2) tingginya
minat produsen untuk melindungi produk-produknya dari kemungkinan upaya
penyalahgunaan/ pemalsuan. Selain itu, keberadaan undang-undang dan peraturan pemerintah
yang mengatur indikasi geografis juga menguatkan kedua indikasi diatas. Walaupun telah
ada indikasi permintaan terhadap produk indikasi geografis, riset pasar dan kebijakan publik,
baik yang berskala lokal maupun nasional tetap diperlukan untuk memperoleh informasi
permintaan pasar yang lebih akurat. Disisi lain, keberagaman latar belakang sosial budaya
masyarakat di Indonesia memerlukan kajian riset berskala lokal yang ketika dikumpulkan
kedalam suatu basis data nasional dapat memberikan informasi pasar berskala nasional.
Riset-riset tersebut paling tidak diharapkan dapat menjawab dua pertanyaan berikut: (1)
apakah konsumen mempersepsikan bahwa ada keterkaitan yang erat antara kualitas dengan
tempat dimana produk ditanam/ diproduksi?; dan (2) apakah kebijakan indikasi geografis
berdampak pada perbaikan kesejahteraan petani/ produsen produk berindikasi geografis?
Kajian serupa pada produk Kopi Kintamani sebenarnya telah dilaksanakan oleh (Mawardi S. ,
2009).
2. Indikasi Geografi
Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang
dan/atau produk yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor
manusia atau kombinasi dari kedua factor tersebut memberikan reputasi, kualitas, dan
karakteristik tertentu pada barang dan/atau produk yang dihasilkan. Hak atas Indikasi
Geografis adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada pemegang hak Indikasi
Geografis yang terdaftar, selama reputasi, kualitas, dan karakteristik yang menjadi dasar
diberikannya pelindungan atas Indikasi Geografis tersebut masih ada.
Permohonan adalah permintaan pendaftaran Merek atau pendaftaran Indikasi
Geografis yang diajukan kepada Menteri. Pemakai Indikasi Geografis adalah pihak yang
mendapat izin dari pemegang Hak atas Indikasi Geografis yang terdaftar untuk mengolah
dan/atau memasarkan barang dan/atau produk Indikasi Geografis. Dokumen Deskripsi
Indikasi Geografis adalah suatu dokumen yang memuat informasi, termasuk reputasi,
kualitas, dan karakteristik barang dan/atau produk yang terkait dengan faktor geografis dari
barang dan/atau produk yang dimohonkan Indikasi Geografisnya. Tim Ahli Indikasi
Geografis adalah tim yang terdiri atas orang yang memiliki keahlian yang melakukan
penilaian mengenai Dokumen Deskripsi Indikasi Geografis dan memberikan
pertimbangan/rekomendasi kepada Menteri sehubungan dengan pendaftaran, pengubahan,
pembatalan, pembinaan teknis dan/atau pengawasan Indikasi Geografis nasional.
Indikasi Geografis dilindungi setelah Indikasi Geografis didaftar oleh Menteri. Untuk
memperoleh pelindungan maka pemohon Indikasi Geografis harus mengajukan Permohonan
kepada Menteri. Pemohon ini merupakan:
lembaga yang mewakili masyarakat di kawasan geografis tertentu yang
mengusahakan suatu barang dan/atau produk berupa:
1) sumber daya alam;
2) barang kerajinan tangan; atau
3) hasil industri.
4) pemerintah daerah provinsi atau kabupaten/kota.
Bagi Permohonan yang diajukan oleh Pemohon yang bertempat tinggal atau
berkedudukan tetap di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia menurut pasal 54
wajib diajukan melalui Kuasanya di Indonesia. Permohonan tersebut hanya dapat didaftar
apabila Indikasi Geografis tersebut telah memperoleh pengakuan dari pemerintah negaranya
dan/atau terdaftar sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara asalnya. Indikasi Geografis
dapat Pula didaftarkan berdasarkan perjanjian internasional.
Anggota Tim Ahli Indikasi Geografis ini diangkat dan diberhentikan oleh Menteri untuk
masa jabatan selama 5 (lima) tahun. Tim Ahli Indikasi Geografis dipimpin oleh seorang ketua
yang dipilih dari dan oleh para anggota Tim Ahli Indikasi Geografis. Dalam menjalankan
tugas dan fungsinya Tim Ahli Indikasi Geografis ini dibantu oleh tim teknis penilaian yang
keanggotaannya didasarkan pada keahlian.
Pengaturan tentangsyarat dan tata cara pendaftaran Indikasi Geografis serta pengangkatan
anggota, susunan organisasi, tugas, dan fungsi Tim Ahli Indikasi Geografis diatur dengan
Peraturan Menteri.
Indikasi Geografis dilindungi selama terjaganya reputasi, kualitas, dan karakteristik yang
menjadi dasar diberikannya pelindungan Indikasi Geografis pada suatu barang. Atas inisiatif
sendiri atau laporan dari masyarakat, Tim Ahli Indikasi Geografis dapat melakukan penelitian
terhadap reputasi, kualitas, dan karakteristik Indikasi Geografis terdaftar serta melaporkannya
kepada Menteri. Dalam hal Menteri menerima laporan bukan berasal dari Tim Ahli Indikasi
Geografis, Menteri meneruskan laporan tersebut kepada Tim Ahli Indikasi Geografis paling
lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak diterimanya laporan tersebut. Dalam waktu paling
lama 6 (enam) bulan terhitung sejak diterimanya laporan Tim Ahli Indikasi Geografis
melakukan pemeriksaan dan memberitahukan hasil keputusannya serta langkah yang harus
dilakukan kepada Menteri. Dalam hal hasil keputusan menyatakan Indikasi Geografis
memenuhi ketentuan untuk dihapus, maka dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari
terhitung sejak diterimanya hasil keputusan Menteri melaksanakan penghapusan.
Dalam hal Menteri memberikan keputusan penghapusan Menteri kemuudian
memberitahukan secara tertulis kepada Pemohon atau Kuasanya dan kepada seluruh Pemakai
Indikasi Geografis, atau melalui Kuasanya paling lama 14 (empat belas) hari terhitung sejak
diterimanya keputusan tersebut. Paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak
diputuskannya hasil penghapusan, keputusan tersebut diumumkan dalam Berita Resmi
Indikasi Geografis, yang menyatakan penghapusan Indikasi Geografis dan berakhirnya hak
atas pemakaian Indikasi Geografis oleh para Pemakai Indikasi Geografis.
Apabila ada keberatan atas penghapusan Indikasi Geografis maka yang keberatan tersebut
dapat mengajukan kepada Pengadilan Niaga paling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak
diterimanya keputusan penghapusan tersebut.
Karena Indikasi Geografis ini sifatnya teritoris, maka dilakukan pembinaan dan juga
pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah Pusan dan Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya masing masing yang meliputi:
1) persiapan Permohonan Indikasi Geografis;
2) permohonan pendaftaran Indikasi Geografis;
3) pemanfaatan dan komersialisasi Indikasi Geografis;
4) sosialisasi dan pemahaman Indikasi Geografis;
5) pemetaan dan inventarisasi produk Indikasi Geografis;
6) pelatihan dan pendampingan;
7) pemantauan, evaluasi;
8) pelindungan hukum; dan
9) fasilitasi pengembangan, pengolahan, dan pemasaran barang dan/atau produk Indikasi
Geografis.
Pengawasan Indikasi Geografis dilakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah
sesuai dengan kewenangannya dan dapat pula dilakukan oleh masyarakat menjamin tetap
adanya reputasi, kualitas, dan karakteristik yang menjadi dasar diterbitkannya Indikasi
Geografis; dan mencegah penggunaan Indikasi Geografis secara tidak sah.
Promosi sebuah produk atau jasa kini semakin maju dan mudah dilakukan semenjak
populernya sosial media. Semenjak kehadiran media sosial untuk promosi, promosi bisnis
tidak lagi dilakukan via radio, media cetak atau televisi. Saat ini dapat disebut era digital
dimana media online merupakan wadah yang populer dimanfaatkan untuk mempromosikan
sebuah bisnis.
Hadirnya sosial media yang didukung oleh kekuatan internet saat ini berpotensi mendukung
keberhasilan promosi suatu usaha atau produk dengan mudah, cepat dan murah, bahkan tanpa
modal sama sekali. Apalagi dengan berbagai sarana beragam internet tools yang ada seperti
website, blog, sosial media dan sifatnya yang global, real time dan praktis membuat kegiatan
promosi usaha Anda akan lebih maksimal karena jangkauannya yang luas dan hampir tidak
terbatas.
Lantas apa saja media online yang mantap untuk dijadikan media promosi handal untuk
bisnis Anda, berikut ulasannya:
1. Facebook
2. Twitter
Selain Facebook, Twitter juga menjadi salah satu media sosial online yang banyak
digunakan sebagai media bisnis online. Meski awalnya hanya didesain untuk bisa berbagai
status yang terkenal dengan maksimal 160 karakter, kini Twitter mampu menjadi media yang
cukup ampuh untuk memasarkan produk. Media ini dinilai mudah dijangkau oleh pelanggan
toko online manapun karena dengan ponsel cerdas (smartphone) masyarakat dapat dengan
mudah mengakses microweb satu ini.
Beberapa cara untuk memaksimalkan promosi dan pemasaran produk melalui Twitter adalah
dengan memperbanyak jumlah follower, mengirimkan tweet secara teratur, mempromosikan
situs secara teratur, menentukan waktu posting tweet, menyewa buzzer untuk meningkatkan
promosi, atau dengan saling promo akun twitter bisnis online lainnya.
3. Instagram
Nampaknya media sosial satu ini sekarang sedang menjadi primadona media bisnis online.
Selain karena bisa menampakkan foto produk juga karena caption yang bisa ditulis dengan
lebih panjang dibandingkan Twitter. Instagram juga mudah diakses dari ponsel cerdas dan
sedang menjadi media sosial pendongkrak eksistensi paling tinggi di kalangan anak muda.
Inilah kesempatan bagi Anda untuk mempromosikan produk dan bisnis dengan mudah karena
calon konsumen pun lebih banyak berkumpul di media sosial ini. Hashtag adalah salah satu
kekuatan promosi yang luar biasa jika Anda menggunakan Instagram sebagai media bisnis.
Selain itu, aktif berinteraksi dengan para pelanggan juga menjadi salah satu trik yang bisa
membuat pelanggan menaruh perhatian lebih pada bisnis Anda.
4. Path
Path awalnya dikenal sebagai media sosial yang eksklusif karena keterbatasan jumlah
teman yang bisa ditambahkan pada akun ini. Meskipun begitu, bukan berarti akun ini tidak
bisa dijadikan media promosi dan pemasaran online. Dailybeautyhouse merupakan salah satu
bisnis yang melengkapi promosi mereka dengan menggunakan Path. Bisa dikatakan bahwa
Path merupakan bentuk private dari Facebook dan Twitter namun bukan berarti media sosial
satu ini tidak bisa memberikan Anda kesempatan memperluas jaringan dan pasar.
5. Kaskus
Media sosial satu ini tidak perlu diragukan lagi kemampuannya dalam mempromosikan
produk. Kaskus dikenal sebagai market place yang banyak digunakan untuk berjualan dan
dianggap sebagai media sosial paling ampuh untuk berbisnis terlebih dengan hadirnya Forum
Jual Beli. Memang perlu Anda ketahui bahwa tidak mudah melakukan promosi dan bisnis di
Kaskus karena banyaknya penipuan dari bisnis online yang bermula di media sosial ini
namun bukan berarti tidak mungkin Kaskus dijadikan media bisnis yang ampuh.
6. Google+
Media sosial pesaing Facebook yang bisa menjadi media promosi dan pemasaran
online Anda adalah Google+. Dengan menggunakan akun ini, banyak pebisnis yang akhirnya
mampu mempromosikan bisnis online mereka. Tahukah Anda jika Youtube ternyata
merupakan produk Google yang kini juga tidak kalah ramai digunakan sebagai media
promosi online? Beberapa cara mudah untuk memaksimalkan penggunaan Google+ sebagai
media bisnis online Anda adalah dengan menyaring dan mengatur Gmail dengan Google+
Circles, membuat interaksi dengan Hangouts, mengedit dokumen bersama dengan rekan, dan
juga merencanakan serta mengatur acara.
7. Market Place
Nah selain menggunakan media sosial seperti yang disebutkan di atas, Anda juga bisa
menggunakan situs marketplace seperti OLX.co.id, tokobagus.com, elevenia.com, dan lain-
lain. Marketplace ini sangat membantu para pebisnis online untuk memiliki halaman toko
mereka sendiri dan melakukan aktivitas promo dan pemasaran produk mereka. Tidak jarang
para pemilik bisnis yang sudah memiliki toko fisik pun membuat halaman toko mereka di
berbagai marketplace guna memperluas jaringan dan mendapatkan lebih banyak konsumen.
8. Blog
Media satu ini memang memiliki kemiripan dengan website secara sekilas namun
penggunaan blog hanya sebatas untuk mendukung usaha promosi. Caranya dengan memuat
berbagai artikel seputar bisnis dan produk toko online bahkan jika Anda mau memuat berita
terbaru mengenai toko online Anda dan menunjukkan prestasi yang sudah diraih. Untuk
semakin mengoptimalkan penggunannya, banyak dari pebisnis online yang menggunakan
blog juga menggunakan teknik SEO guna semakin menarik lebih banyak pelanggan.
9. Email Marketing
Email marketing dianggap sebagai metode kuno di antara media online lainnya namun jangan
remehkan kekuatan media satu ini. Email marketing dikenal memiliki kekuatan yang cukup
besar untuk melakukan promosi secara online karena ini merupakan sumber besar untuk
mengirimkan berita promosi hingga penawaran produk terbaru pada para pelanggan.
10. Youtube
Website broadcast yang didirikan pada tahun 2005 ini telah menjadi media banyak
orang dalam mengekspresikan diri mereka melalui video. Youtube merupakan salah satu
website yang saat ini sangat diminati oleh banyak orang dari segala golongan, usia dan jenis
kelamin. Oleh karena mempromosikan bisnis di Youtube sudah merupakan bagian wajib dari
sebuah rencana promosi suatu usaha. Langkah utama jika ingin mempromosikan bisnis pada
Youtube adalah mengupload video melalui akun pribadi lalu pilih kategori yang tepat untuk
jenis bisnis yang akan dipromosikan, judul video haruslah menarik dan mengandung banyak
keywords yang banyak digunakan orang untuk memperbesar kemungkinan muncul pada
laman pertama pada Youtube saat hasil pencarian video terkait keywords keluar.
mengiklankan produk dan mendapatkan konsumen.
Strategi pasar perlu dipersiapkan sejak dini agar tujuan pemasaran tepat sasaran. Unsur-
unsur strategi pemasaran menurut Fredy Rangkuti adalah sebagai berikut :
a. Unsur Strategi Pemasaran
1. Segmentasi pasar, yaitu tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok
pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-masing konsumen dibedakan
menurut karakteristik kebutuhan produk dan bauran pemasaran tersendiri.
2. Targeting, yaitu tindakan memilih satu atau lebih segmen yang akan dimasuki
3. Positioning, yaitu menetapkan posisi pasar, tujuannya adalah untuk membangun
dan mengkomunikasikan keunggulan produk yang ada di pasar kepada
konsumen.
3. Unsur taktik persaingan
a. Differensiasi, yaitu pembeda antara produk sendiri dengan produk lain.
b. Bauran pemasaran (marketing mix), yaitu meliputi produk (produk), harga
(price), promosi (promotion) dan tempat (place).
a. Produk, segala sesuatu yang memiliki nilai di pasar sasaran dan manfaat
serta kepuasan dalam bentuk barang dan jasa. Strategi penentuan produk
ini meiputi :
1) Penentuan logo/ moto
2) Menciptakan merek
3) Menciptakan kemasan
4) Keputusan label
b. Price, harga menjadi satuan ukur mengenai mutu suatu produk dan
harga merupakan unsur bauran pemasaran yang flelksibel (dapat
berubah secara cepat). Adapun tujuan penetapan harga adalah :
1) Untuk bertahan hidup
2) Memaksimalkan laba
3) Memperbesar market-share
4) Mutu produk
5) Persaingan
c. Promotion, pemberian informasi tentang suatu produk kepada
konsumen menjadi factor yang dominan dalam pemasaran.
d. Place, tempat yang strategis sangat penting dalam pemasaran dalam
mendistribusikan produk kepada konsumen. Factor yang
mempengaruhi dalam penetuan distribusi adalah :
Pertimbangan pembeli atau factor pasar
Factor produksi atau pengawasan dan keuangan
3. Program Penjualan
Penjualan merupakan fungsi yang paling penting dalam pemasaran karena menjadi
tulang punggung kegiatan untuk mencapai pasar yang di tuju.Fungsi penjualan juga
merupakan sumber pendapatan yang diperlukan untuk menutup ongkos-ongkos dengan
harapan bisa mendapatkan laba.Jika barang itu di produksi atau dibeli untuk dijual, maka
harus diusahakan sejauh mungkin agar barang tersbut dapat terjual. Oleh karena itu perlu
adanya berbagai macam cara untuk memajukan penjualan, seperti peragaan, periklanan dan
sebagainya
1. Periklanan
Periklanan merupakan salah satu kegiatan promosi yang banyak dilakukan
oleh perusahaan maupun perseorangan.Dalam periklanan ini, pihak yang memasang
iklan (disebut sponsor) harus mengeluarkan sejumlah biaya atas pemasangan iklan
pada media. Jadi, periklanan dapat didefinisikan sebagai berikut : periklanan adalah
komunikasi non-individu dengan sejumlah biaya melalui berbagai media yang
dilakukan oleh perusahaan, lembaga, non lembaga, serta individu-individu.
Disini, pihak sponsor berusaha menyebar luaskan berita kepada masyarakat.
Berita inilah yang disebut iklan atau advertasi .jadi, periklanan berbeda dengan iklan.
Periklanan adalah prosesnya, sedangkan iklan adalah beritanya.
Tujuan dari periklanan sendiri adalah menjual atau meningkatkan penjualan
barang atau jas.Adanya kegiatan periklanan sering mengakibatkan terjadinya
penjualan dengan segera, meskipun banyak juga penjualan yang baru terjadi pada
waktu mendatang. Tujuan lain dari periklanan adalah
a) Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi yang lain
b) Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh saleman(marketing) dalam
jangka waktu tertentu.
c) Mengadakan hubungan dengan para penyalur, misalnya dengan
mencantumkan nama dan alamatnya.
d) Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik langganan baru.
2. Personal selling
Personal selling merupakan kegiatan pemasaran yang berbeda dengan
periklanan karena menggunakan orang/individu di dalam pelaksanaanya.Individu-
individu yang melaksanakan kegiatan personal selling ini disebut tenaga penjualan
(salesman). Jadi personal selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka
yang ditjukan untuk menciptakan, memperbaiki menguasai, atau mempertahankan
hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Dalam kegiatan
personal selling terdapat bebrapa tahap yang perlu di lakukan, secara keseluruhan
membentuk suatu proses.
Tugas penjualan sering digolongkan menurut jenis hubungan pembeli yang
terlibat dalam penjualan. Adapun jenis tugas penjualan beserta salesmennya adalah :
a. Trade selling dan merchandise salesman
Trade selling merupakan tugas penjualan yang ditunjukan kepada para
penyalur.Bukan kepada pembeli akhit.Tenaga penjualan yang melakukannya disebut
merchandising salesman.
b. Missionary selling dan detailaman
Missionary selling merupakan tugas penjualan yang dilakukan untuk mendorong
pembeli agar bersedia membeli pada penyalur perusahaan.Tenaga penjualan yang
melakukannya disebut detailman, jadi detailman tidak melakukan penjualan langsung
tetapi hanya member contoh barang saja (misalnya untuk obat-obatan).
c. Technicalselling dan sales engineer
Technical selling merupakan tugas penjualan yang berusaha meningkatkan penjualan
dengan pemberian saran dan nasehat kepada pembeli akhir dari barang dan jasanya
(terutama menyangkut masalah teknis). Petugas yang melakukannya disebut sales
engginer
d. New busness selling dan pioneer product salesman
Neew bussines selling merupakan tugas penjualan yang berusaha membuka transaksi
baru dengan mengubah calon pembeli menjadi pembeli. Petugas yang melakukannya
disebut pioneer product salesman. Misalnya perusahaan asuransi13.
e. Publisitas
Hampir sama dengan periklanan, publisitas ini merupakan salah satu kegiatan
pemasaran yang dilakukan melalui suatu media. Namun informasi yang tercantum
tidak berupa iklan tetapi berupa berita. Hal ini dapat kita jumpai pada media-media
seperti surat kabar, majalah, televise, dan sebagainya. Biasanya, individu atau
lembaga yang dipublikasikan tidak mengeluarkan sejumlah biaya, dan tidak dapat
mengawasi pengungkapan beritanya.Ada kemungkinan bahwa seseorang atau lembag
tidak mengetahui kalau mereka dipublikasikan.Sering publisitas itu tidak obyektif,
ada yang sifatnya menjelek-jelekan dan ada pula yang menganjung.
4. Promosi penjualan
5. Prinsip-prinsip Pemasaran
Elemen elemen dalam prinsip pemasaran yang berorientasi kepada konsumen harus dapat
menentukan keinginan dan kebutuhan konsumen,memilih sasaran kelompok tertentu sebagai
sasaran penjualan, menentukan program pemasaran yang baik, mengadakan penelitian pada
konsumen tentang karakter dan sikapnya, menentukan dan melaksanakan strategi
pemasaran.Pemasaran yang terkoordinir dengan baik dapat memberikan kepuasan kepada
semua pihak.
Media massa online adalah media yang disajikan secara online. Online adalah istilah
bahasa dalam internet yang artinya sebuah informasi yang dapat diakses dimana saja selama
ada jaringan internet. Sebagai medianya adalah website.
Jika dilihat dari segi fisiknya, maka media online berarti media yang berbasis telekomunikasi
dan multimedia yaitu komputer dan internet.
Kedudukan media massa online merupakan media massa generasi ketiga di antara media
lainnya yaitu: media massa cetak (koran, majalah, tabloid), media massa elektronik (radio,
TV), media massa online.
Dalam Wikipedia, media massa online disebut juga dengan cyber journalism yang berarti
reportase atau laporan hasil liputan peristiwa yang diproduksi dan didistribusikan melalui
internet.
Secara umum media massa online adalah semua format media yang bisa diakses melalui
internet, baik itu media tulisan maupun foto digital, juga video termasuk TV dan radio online.
Lebih luas lagi, secara umum media massa online juga berarti sarana komunikasi secara
online. Oleh karena itu, yang termasuk kategori media online secara umum adalah website,
termasuk blog, serta berbagai media sosial seperti Facebook, twitter, dan lain-lain.
Sedangkan pengertian media massa online secara khusus adalah media komunikasi massa
yang memiliki karakteristik tertentu. Media massa online secara khusus berarti media yang
menyajikan karya jurnalistik berupa berita, artikel serta feature secara online, seperti
dikatakan oleh Asep Syamsul M.Romli bahwa media massa online adalah media massa yang
tersaji secara online di situs web internet.
Dewasa ini media online banyak di manfaatkan sebagai sarana dalam meningkatkan
berbagai aktivitas baik persorangan, kelompok, lembaga swasta dan pemerintahan untuk
meningkatkan kinerja dan mempermudah dalam mencapai tujuan.
Pemanfaatan media online :
a. Sebagai sarana jual beli online
b. Sebagai kebutuhan akademis
c. Sebagai pengiriman data kependudukan
d. Sebagai alat control kinerja pegawai
e. Sebagai sarana penyebaran raport online
f. Dll
5. Kesimpulan
Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang
dan/atau produk yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor
manusia atau kombinasi dari kedua factor tersebut memberikan reputasi, kualitas, dan
karakteristik tertentu pada barang dan/atau produk yang dihasilkan. Hak atas Indikasi
Geografis adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada pemegang hak Indikasi
Geografis yang terdaftar, selama reputasi, kualitas, dan karakteristik yang menjadi dasar
diberikannya pelindungan atas Indikasi Geografis tersebut masih ada.
Media pemasaran online:
1. Facebook
2. Instagram
3. Twiter
4. Path
5. Kaskus
6. Google
7. Market place
8. Blog
9. Email marketing
10. Youtobe
Dewasa ini media online banyak di manfaatkan sebagai sarana dalam meningkatkan
berbagai aktivitas baik persorangan, kelompok, lembaga swasta dan pemerintahan untuk
meningkatkan kinerja dan mempermudah dalam mencapai tujuan.
Pemanfaatan media online :
1. Sebagai sarana jual beli online
2. Sebagai kebutuhan akademis
3. Sebagai pengiriman data kependudukan
4. Sebagai alat control kinerja pegawai
5. Sebagai sarana penyebaran raport online
6. dll
DAFTAR PUSTAKA
Tim Lindsey, Eddy Daiman, Dkk, 2003, Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar,
Bandung:
Alumni, Hal. 132
Muhammad Syakir, Syari’ah Marketing, Bandung: Mizan Pustaka, 2006. Hlm. 12
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Jakarta: Raja Grafindo, 2007. Hlm. 168-169
Fredy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1997, Hlm. 48-
Dr. Basu Swastha DH., SE., MBA. Dan Ibnu Sukotjo W. SE, Pengantar Bisnis Modern, Ed.3,
Liberty Yogyakarta, Yogyakarta, Hlm.183
Https://Business-Law.Binus.Ac.Id/2018/04/30/Pemahaman-Indikasi-Geografis-Dan-
Pengaruhnya-Terhadap-Merek/Diunggah Pada Tanggal 18 November 2019
Https://Kanalpengetahuan.Tp.Ugm.Ac.Id/Menara-Ilmu/2017/615-Indikasi-Geografis-Di-
Indonesia.Html Pada Tanggal 18 November 2019
Https://Www.Cermati.Com/Artikel/10-Media-Online-Untuk-Melakukan-Promosi-Bisnis
Pada Tanggal 18 November 2019