Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dede Suana Ependi

NPM : 1810631010186

Kelas/Mata Kuliah : 7-A-Hak Kekayaan Atas Intelektual

Dosen Pengampu : Dr. Asep Saripudin, S.H., M.H.

Resume Indikasi Geografis


Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang
dan/atau produk yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor
manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan reputasi, kualitas, dan
karakteristik tertentu pada barang dan/atau produk yang dihasilkan. Tanda yang digunakan
sebagai Indikasi Geografis dapat berupa etiket atau label yang dilekatkan pada barang yang
dihasilkan. Tanda tersebut dapat berupa nama tempat, daerah, atau wilayah, kata, gambar,
huruf, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi


Geografis, hak atas indikasi geografis adarah hak eksklusif yang diberikan oleh negara
kepada pemegang hak lndikasi geografis yang terdaftar, selama reputasi, kualitas, dan
karakteristik yang menjadi dasar diberikannya pelindungan atas indikasi geografis tersebut
masih ada. Dalam indikasi geografis terdapat hak-hak yang memungkinkan untuk mencegah
penggunaan oleh pihak ketiga yang produknya tidak sesuai dengan standar yang berlaku.

Perlindungan indikasi geografis menjadi penting karena indikasi geografis juga


merupakan hak milik yang memiliki nilai ekonomis, sehingga perlu mendapat perlindungan
hukum. Indikasi geografis juga merupakan tanda pengenal atas barang yang berasal dari
wilayah tertentu atau nama dari barang yang dihasilkan dari suatu wilayah tertentu dan secara
tegas tidak bisa dipergunakan untuk produk sejenis yang dihasilkan dari wilayah lain. Selain
itu, indikasi geografis juga dapat menjadi indikator kualitas yang menginformasikan kepada
konsumen bahwa barang tersebut dihasilkan dari suatu lokasi tertentu dimana pengaruh alam
sekitar menghasilkan kualitas barang dengan karakteristik tertentu yang terus dipertahankan
reputasinya. Indikasi geografis dapat juga merupakan strategi bisnis yang dapat memberikan
nilai tambah komersial terhadap produk karena orisinalitasnya dan limitasi produk yang tidak
bisa diproduksi daerah lain.

Serupa dengan perlindungan merek di Indonesia, perlindungan indikasi geografis juga


mensyaratkan adanya suatu proses permohonan pendaftaran. Hanya saja pendaftaran
dilakukan oleh kelompok masyarakat atau institusi yang mewakili atau memiliki kepentingan
atas produk bersangkutan. Indikasi geografis dilindungi setelah indikasi geografis tersebut
didaftarkan oleh Menteri Hukum dan HAM dan dapat pula didaftarkan berdasarkan
perjanjian internasional. Berbeda dengan perlindungan merek, indikasi geografis tidak
mengenal batas waktu perlindungan sepanjang karakteristik yang menjadi unggulannya
masih tetap dapat dipertahankan. Indikasi-geografis dilindungi selama karakteristik khas dan
kualitas yang menjadi dasar bagi diberikannya perlindungan atas Indikasi geografis tersebut
masih ada.

Permohonan pendaftaran Indikasi Geografis diajukan oleh:

 lembaga yang mewakili masyarakat di kawasan geografis tertentu yang


mengusahakan suatu barang dan/atau produk berupa:

(1). sumber daya alam;

(2). barang kerajinan tangan; atau

(3). hasil industri.

 pemerintah daerah provinsi atau kabupaten/kota.

Pemakai Indikasi Geografis adalah pihak yang mendapat izin dari pemegang Hak atas
Indikasi Geografis yang terdaftar untuk mengolah dan/atau memasarkan barang dan/atau
produk Indikasi Geografis. Dokumen Deskripsi Indikasi Geografis adalah suatu dokumen
yang memuat informasi, termasuk reputasi, kualitas, dan karakteristik barang dan/atau produk
yang terkait dengan faktor geografis dari barang dan/atau produk yang dimohonkan Indikasi
Geografisnya.

Manfaat perlindungan Indikasi Geografis adalah:

 memperjelas identifikasi produk dan menetapkan standar produksi dan proses diantara
para pemangku kepentingan Indikasi Geografis;
 menghindari praktek persaingan curang, memberikan perlindungan konsumen dari
penyalahgunaan reputasi Indikasi Geografis;
 menjamin kualitas produk Indikasi Geografis sebagai produk asli sehingga
memberikan kepercayaan pada konsumen;
 membina produsen lokal, mendukung koordinasi, dan memperkuat organisasi sesama
pemegang hak dalam rangka menciptakan, menyediakan, dan memperkuat citra nama
dan reputasi produk;
 meningkatnya produksi dikarenakan di dalam Indikasi Geografis dijelaskan dengan
rinci tentang produk berkarakater khas dan unik;
 reputasi suatu kawasan Indikasi Geografis akan ikut terangkat, selain itu Indikasi
Geografis juga dapat melestarikan keindahan alam, pengetahuan tradisional, serta
sumberdaya hayati, hal ini tentunya akan berdampak pada pengembangan agrowisata.

Permohonan Indikasi Geografis tidak dapat didaftar jika:

 bertentangan dengan ideologi negara, peraturan perundang-undangan, moralitas,


agama, kesusilaan, dan ketertiban umum;
 menyesatkan atau memperdaya masyarakat mengenai reputasi, kualitas, karakteristik,
asal sumber, proses pembuatan barang, dan atau kegunaannya; dan
 merupakan nama yang telah digunakan sebagai varietas tanaman dan digunakan bagi
varietas tanaman yang sejenis, kecuali ada penambahan padanan kata yang
menunjukkan faktor indikasi geografis yang sejenis.

Indikasi Geografis dilindungi selama terjaganya reputasi, kualitas, dan karakteristik


yang menjadi dasar diberikannya pelindungan Indikasi Geografis pada suatu barang. Atas
inisiatif sendiri atau laporan dari masyarakat, Tim Ahli Indikasi Geografis dapat melakukan
penelitian terhadap reputasi, kualitas, dan karakteristik Indikasi Geografis terdaftar serta
melaporkannya kepada Menteri. Dalam hal Menteri menerima laporan bukan berasal dari
Tim Ahli Indikasi Geografis, Menteri meneruskan laporan tersebut kepada Tim Ahli Indikasi
Geografis paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak diterimanya laporan tersebut.
Dalam waktu paling lama 6 (enam) bulan terhitung sejak diterimanya laporan Tim Ahli
Indikasi Geografis melakukan pemeriksaan dan memberitahukan hasil keputusannya serta
langkah yang harus dilakukan kepada Menteri. Dalam hal hasil keputusan menyatakan
Indikasi Geografis memenuhi ketentuan untuk dihapus, maka dalam waktu paling lama 30
(tiga puluh) hari terhitung sejak diterimanya hasil keputusan Menteri melaksanakan
penghapusan.

Dalam hal Menteri memberikan keputusan penghapusan Menteri kemuudian


memberitahukan secara tertulis kepada Pemohon atau Kuasanya dan kepada seluruh Pemakai
Indikasi Geografis, atau melalui Kuasanya paling lama 14 (empat belas) hari terhitung sejak
diterimanya keputusan tersebut. Paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak
diputuskannya hasil penghapusan, keputusan tersebut diumumkan dalam Berita Resmi
Indikasi Geografis, yang menyatakan penghapusan Indikasi Geografis dan berakhirnya hak
atas pemakaian Indikasi Geografis oleh para Pemakai Indikasi Geografis. Apabila ada
keberatan atas penghapusan Indikasi Geografis maka yang keberatan tersebut dapat
mengajukan kepada Pengadilan Niaga paling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak diterimanya
keputusan penghapusan tersebut.

Cara mengajukan permohonan pendaftaran Indikasi Geografis

a) Mengajukan permohonan pendaftaran ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual


dengan menggunakan formulir yang telah disediakan dalam rangkap 3 dan diketik
dalam bahasa Indonesia;
b) Surat permohonan pendaftaran dilampiri dengan:
c) surat kuasa khusus apabila permohonan pendaftaran dikuasakan;
d) bukti pembayaran biaya permohonan;
e) 10 lembar etiket Indikasi Geografis (ukuran maksimal 9x9 cm, minimal 5x5 cm);
f) Permohonan pendaftaran harus dilengkapi dengan Dokumen Deskripsi Indikasi
Geografis yang terdiri atas:
g) nama Indikasi Geografis yang dimohonkan pendaftarannya;
h) nama barang yang dilindungi oleh Indikasi Geografis;
i) uraian mengenai karakteristik dan kualitas yang membedakan barang tertentu dengan
barang lain yang memiliki kategori sama, dan menjelaskan tentang hubungannya
dengan daerah tempat barang tersebut dihasilkan;
j) uraian mengenai lingkungan geografis serta faktor alam dan faktor manusia yang
merupakan satu kesatuan dalam memberikan pengaruh terhadap kualitas atau
karakteristik dari barang yang dihasilkan;
k) uraian tentang batas-batas daerah dan/atau peta wilayah yang dicakup oleh Indikasi
Geografis dan harus mendapat rekomendasi dari instansi yang berwenang;
l) uraian mengenai sejarah dan tradisi yang berhubungan dengan pemakaian Indikasi
Geografis untuk menandai barang yang dihasilkan di daerah tersebut, termasuk
pengakuan dari masyarakat mengenai Indikasi Geografis tersebut;
m) uraian yang menjelaskan tentang proses produksi, proses pengolahan, dan proses
pembuatan yang digunakan sehingga memungkinkan setiap produsen di daerah
tersebut untuk memproduksi, mengolah, atau membuat barang terkait;
n) uraian mengenai metode yang digunakan untuk menguji kualitas barang yang
dihasilkan; dan
o) label yang digunakan pada barang dan memuat Indikasi Geografis.

Cara mengajukan permohonan pendaftaran Indikasi Geografis dari luar negeri

 Permohonan wajib diajukan melalui kuasa di Indonesia atau melalui perwakilan


diplomatik negara asal Indikasi Geografis di Indonesia;
 Indikasi Geografis tersebut telah memperoleh pengakuan dan/atau terdaftar sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di negara asalnya;
 Ketentuan mengenai pemeriksaan kelengkapan persyaratan administratif permohonan
sebagaimana tersebut di atas berlaku juga terhadap permohonan dari luar negeri.

Cara produsen mendaftarkan sebagai Pemakai Indikasi Geografis

 Mengajukan permohonan pendaftaran ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual


dengan menggunakan formulir yang telah disediakan dengan disertai rekomendasi
dari instansi teknis yang berwenang;
 Setelah persyaratan sebagaimana dimaksud di atas dilengkapi, Direktorat Jenderal
Kekayaan Intelektual mendaftarkan produsen Pemakai Indikasi Geografis dalam
Daftar Umum Pemakai Indikasi Geografis dan mengumumkan nama serta informasi
pada Berita Resmi Indikasi Geografis.

Pelanggaran atas Indikasi Geografis mencakup:

1. pemakaian Indikasi Geografis, baik secara langsung maupun tidak langsung atas
barang dan/atau produk yang tidak memenuhi Dokumen Deskripsi Indikasi
Geografis;
2. pemakaian suatu tanda Indikasi Geografis, baik secara langsung maupun tidak
langsung atas barang dan/atau produk yang dilindungi atau tidak dilindungi dengan
maksud untuk:
 menunjukkan bahwa barang dan/atau produk tersebut sebanding
kualitasnya dengan barang dan/atau produk yang dilindungi oleh
Indikasi Geografis;
 mendapatkan keuntungan dari pemakaian tersebut; atau
 mendapatkan keuntungan atas reputasi Indikasi Geografis.
3. pemakaian Indikasi Geografis yang dapat menyesatkan masyarakat sehubungan
dengan asal-usul geografis barang itu;
4. pemakaian Indikasi Geografis oleh bukan Pemakai Indikasi Geografis terdaftar;
5. peniruan atau penyalahgunaan yang dapat menyesatkan sehubungan dengan asal
tempat barang dan/atau produk atau kualitas barang dan/atau produk yang terdapat
pada:
 pembungkus atau kemasan;
 keterangan dalam iklan;
 keterangan dalam dokumen mengenai barang dan/atau produk
tersebut; atau
 informasi yang dapat menyesatkan mengenai asal-usulnya dalam
suatu kemasan.
 tindakan lainnya yang dapat menyesatkan masyarakat luas mengenai
kebenaran asal barang dan/atau produk tersebut.

Anda mungkin juga menyukai