Anda di halaman 1dari 22

INDIKASI GEOGRAFIS Dr.

DEWI
SULISTIANINGSIH,S.H.,M.H.
PENGERTIAN INDIKASI
GEOGRAFIS
Suatu tanda yang menunjukan daerah asal suatu barang dan/atau produk yang karena
faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari
kedua faktor tersebut memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada
barang dan/atau produk yang dihasilkan.
IG
Reputasi suatu produk adalah bahwa produk tersebut dikenal dan disebt dengan nama lokasi (daerah
asal, geografis atau nama tradisional) yang dalam pemahaman konsumen mengindikasikan di mana
produk tersebut diproduksi sejak “waktu yang lama” (di Uni Eropa keterkenalan ini biasanya muncul
setelah suatu produk dikenal minimal 25 tahun), terkenal dan dihargai, dengan kata lain memiliki
“reputasi” bagi para pedagang dan konsumen (bisa lokal, nasional, atau internasional)
Kualitas spesifik suatu produk, biasanya dikenal melalui citarasa, tekstur, warna, dan komponen lain
yang mudah dikenali
Karakteristik suatu produk biasanya ditentukan dari karakteristik fisik, karakteristik kimia,
karakteristik organoleptik atau nutrisinya, dll. tergantung pada jenis barang dan/atau produknya.
UNTUK MENENTUKAN APAKAH BARANG
DAN/ATAU PRODUK TERSEBUT DAPAT
DIKATAKAN SEBAGAI IG ATAU TIDAK:
1. Apakah produk anda memiliki label nama (atau tanda lain) yang dikaitkan dengan area geografis daerah asal?
2. Apakah produk anda memperoleh kualitas khususnya karena dipengaruhi oleh faktor alam dan/atau faktor
manusia di mana produk tersebut dihasilkan?
3. Apakah produk anda memiliki reputasi, karena kualitas dan karaketristik khususnya, terkait dengan kondisi
geografis daerah asal?
4. Apakah produk anda sudah ada sejak lama (beberapa tahun lamanya) atau (bukan produk baru)?
5. Apakah produk anda dihasilkan oleh banyak produsen di daerah asal tersebut?
6. Apakah produk anda ada dalam dafr produk yang diizinkan, tidak bertentangan dengan hukum, etika, dan
agama?
Jika Anda menjawab YA untuk semua pertanyaan di atas, kemungkinan produk anda dapat menjadi IG. Namun,
anda masih harus mempelajari apakah ada alasan dan motivasi cukup dari para produsen untuk mendaftarkan
produk mereka sebagai IG.
PEMOHON IG
lembaga yang mewakili masyarakat di kawasan geografis tertentu yang
mengusahakan suatu barang dan/atau produk berupa: 1. sumber daya alam; 2.
barang kerajinan tangan; atau 3. hasil industri.
pemerintah daerah provinsi atau kabupaten/kota.

Lembaga yang mewakili masyarakat


di kawasan geografis tertentu antara
lain asosiasi produsen, koperasi, dan
masyarakat perlindungan indikasi
geografis (MPIG).
PERMOHONAN IG YANG
TIDAK DAPAT DIDAFTARKAN
Bertentangan dengan ideologi negara, peraturan perundang-undangan, moralitas,
agama, kesusilaan, dan ketertiban umum;
Menyesatkan atau memperdaya masyarakat mengenai reputasi, kualitas,
karakteristik, asal sumber, proses pembuatan barang, dan/atau kegunaannya;
Merupakan nama yang telah digunakan sebagai varietas tanaman dan digunakan bagi
varietas
PERMOHONAN INDIKASI
GEOGRAFIS DITOLAK
Dokumen Deskripsi Indikasi Geografis tidak dapat dibuktikan kebenarannya;
Memiliki persamaan pada keseluruhannya dengan Indikasi Geografis yang sudah
terdaftar.
PELANGGA
RAN IG
Pemakaian IG, baik secara langsung maupun tidak langsung atas barang dan/atau produk yang tidak
memenuhi Dokumen Deskripsi IG;
Pemakaian suatu tanda IG, baik secara langsung maupun tidak langsung atas barang dan/atau produk
yang dilindungi atau tidak dilindungi dengan maksud untuk: 1. menunjukkan bahwa barang dan/atau
produk tersebut sebanding kualitasnya dengan barang dan/atau produk yang dilindungi oleh IG; 2.
mendapatkan keuntungan dari pemakaian tersebut; atau 3. mendapatkan keuntungan atas reputasi IG.
Pemakaian IG yang dapat menyesatkan masyarakat sehubungan dengan asal-usul geografis barang
itu;
Pemakaian IG oleh bukan Pemakai Indikasi Geografis terdaftar;
Peniruan atau penyalahgunaan yang dapat menyesatkan sehubungan dengan asal tempat barang
dan/atau produk atau kualitas barang dan/atau produk yang terdapat pada: 1. pembungkus atau
kemasan; 2. keterangan dalam iklan; 3. keterangan dalam dokumen mengenai barang dan/atau produk
tersebut; atau 4. informasi yang dapat menyesatkan mengenai asal-usulnya dalam suatu kemasan.
Tindakan lainnya yang dapat menyesatkan masyarakat luas mengenai kebenaran asal barang dan/atau
produk tersebut.
INDIKASI ASAL
Indikasi asal tidak sama dengan Indikasi Geografis karena indikasi asal hanya
mengidentifikasi asal barang itu diproduksi yang tidak terkait dengan faktor alam.
Indikasi asal dilindungi tanpa melalui kewajiban pendaftaran atau secara deklaratif
sebagai tanda yang menunjukkan asal suatu barang dan/atau jasa yang benar dan
dipakai dalam perdagangan.
Contoh kamera bermerek Nikon yang berasal dari Jepang tetapi juga dibuat oleh
pabriknya yang berada di Cina melalui Lisensi dan pada kamera produk Cina
tersebut ditulis Made in China. Label Made in China ini adalah indikasi asal.
Hak indikasi asal timbul sejalan dengan perwujudan objek dan bukan melalui
pendaftaran, berbeda dengan pelindungan Indikasi Geografis yang bersifat
konstitutif dan mewajibkan pendaftaran.
I 1. Kopi Arabika Kintamani Bali, pemegang hak Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Kopi Kintamani Bali

G 2. Champagne, pemegang hak Committee Interprofessional Du Vin De Champagne


3. Mebel Ukir Jepara, pemegang hak Jepara Indikasi Geografis Produk -Mebel Ukir Jepara
4. Lada Putih Munthok, pemegang hak Badan Pengelola, pengembangan dan Pemasaran Lada Provinsi Bangka
Belitung
5. Kopi Arabika Gayo, pemegang hak Masyarakat Perlindungan Kopi Gayo
6. Pisco, pemegang hak perwakilan diplomatik Kedutaan Besar Peru di Indonesia
7. Tembakau Hitam Sumedang, pemegang hak Pemkab Sumedang
8. Tembakau Mole Sumedang, pemegang hak Pemkab Sumedang
9. Parmigiano Reggino, pemegang hak Consarzio Del Formaggio, Italy
10. Kangkung Lombok, pemegang hak Asosiasi Komoditas Kangkung Lombok
11. Madu Sumbawa, pemegang hak Jaringan Madu Hutan Sumbawa
12. Beras Adan Krayan, pemegang hak Asosiasi Masyarakat Adat Perlindungan Beras Adan Krayan
13. Kopi Arabika Flores Bajawa, pemegang hak Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Kopi Arabika Flores
Bajawa
14. Purwaceng Dieng, pemegang hak Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Purwaceng Dieng
15. Carica Dieng, pemegang hak Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Carica Dieng
I 16. Vanili Kep. Alor, pemegang hak Asosiasi Petani Vanili Kepulauan Alor

G 17. Ubi Cilembu Sumedang, pemegang hak Asosiasi Agrobisnis Ubi Cilembu
18. Salak Pondoh Sleman, pemegang hak Komunitas Perlindungan Indikasi Geografis Salak Pondoh Sleman
19. Minyak Nilam Aceh, pemegang hak Forum Masyarakat Perlindungan Nilam Aceh
20. Kopi Arabika Java Preanger, pemegang hak Masyarakat Perlindungan IndikasiGeografis Kopi Arabika Java Preanger
21. Kopi Arabika Java-Raung, pemegang hak Perhimpunan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis
24. Bandeng Asap Sidoarjo, pemegang hak Forum Komunikasi Tambak Sidoarjo
25. Kopi Arabika Toraja, pemegang hak Masyarakat Perlindungan IndikasiGeografis Kopi Arabika Toraja
26. Kopi Robusta Lampung, pemegang hak Masyarakat Perlindungan IndikasiGeografis Kopi Robusta Lampung
27. Tembakau Srinthil Temanggung, pemegang hak Masyarakat Perlindungan IndikasiGeografis Tembakau Srinthil
Temanggung
28. Mete Kubu Bali, pemegang hak Masyarakat Perlindungan IndikasiGeografis Mete Kubu Bali
29. Gula Kelapa Kulonprogo Jogja, pemegang hak Masyarakat Perlindungan IndikasiGeografis Gula Kelapa Kulonprogo
Jogja
30. Kopi Arabika Java Sindoro-Sumbing, pemegang hak Masyarakat Perlindungan IndikasiGeografis Kopi Arabika Java
Sindoro-Sumbing
31. Kopi Arabika Sumatera Simalungun, pemegang hak Himpunan Masyarakat  Kopi Arabika Sumatera Simalungun
JANGKA WAKTU
PERLINDUNGAN IG
Indikasi Geografis dilindungi selama terjaganya reputasi, kualitas, dan karakteristik
yang menjadi dasar diberikannya pelindungan Indikasi Geografis pada suatu barang
PENDAFTARAN IG
Untuk pendaftaran IG di Indonesia, langkah-langkah berikut harus dilaksanakan oleh kelompok Pemohon (MPIG)
1. MPIG mengajukan permohonan pendaftaran IG ke DJKI. Pemohon datang ke kantor DJKI di Jakarta atau ke kantor
wilayah kementerian hukum dan hak asasi manusia provinsi
2. Mengajukan permohonan untuk dilakukan pemeriksaan substansif. Pemohon datang ke kenator DJKI di Jakarta atau
ke kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi
3. Membauar biaya pendaftaran IG sebesar Rp. 500.000
4. Membayar biaya pemeriksaan substansif sebesar Rp. 1.000.000
5. Menyerahkan 2 slainan Dokumen Deskripsi dan softcopy dalam flashdish (USB) kepada petugas pendaftaran di
kantor DJKI atau di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi. Dokumen yang disampaikan melalul
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi akan diteruskan kepada DJKI di Jakarta. DJKI kemudian
akan: (a) Memeriksa kelengkapan permohonan pendaftaran dan dokumen dskripsi; (b) Mempublikasikan permohonan
selama 2 bulan melalui Berita Resmi IG, untuk memberi waktu jika ada keberatan terhadap permohonan; (c) Menerima,
memeriksa, dan memproses setiap kemungkinan jika ada keberatan terhadap permohonan; (d) Melaksanakan
pemeriksaan substantif oleh Tim Ahli IG; (e) Jika lulus pemeriksaan substantif, DJKI akan menerbitkan sertifikat IG
DOKUMEN DESKRIPSI
INDIKASI GEOGRAFIS
adalah suatu dokumen yang memuat informasi, termasuk
reputasi, kualitas, dan karakteristik barang dan/atau
produk yang terkait dengan faktor geografis dari barang
dan/atau produk yang dimohonkan Indikasi Geografisnya.
DESKRIPSI IG
Daftar Isi Buku Persyaratan
Judul
Pendahuluan
Anstrak
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran (Informasi tentang: (1) Pemohon; (2) Nama Indikasi Geografis; (3) Jenis Barang
dan/atau Produk IG; (4) Penjelasan tentang faktor alam; (5) Penjelasan tentang faktor manusia; (6)
Sejarah Wilayah; (7) Sejarah barang dan/atau produk; (8) Surat Pengesahan Kelompok Dari
Pemerintah Daerah (SK Bupati)
DOKUMEN DESKRIPSI
INDIKASI GEOGRAFIS
a. nama IG yang dimohonkan pendaftarannya;
b. nama barang yang dilindungi oleh IG;
c. uraian mengenai karakteristik dan kualitas yang membedakan barang tertentu dengan barang lain yang memiliki
kategori sama, dan menjelaskan tentang hubungannya dengan daerah tempat barang tersebut dihasilkan;
d. uraian mengenai lingkungan geografis serta faktor alam dan faktor manusia yang merupakan satu kesatuan dalam
memberikan pengaruh terhadap kualitas atau karakteristik dari barang yang dihasilkan;
e. uraian tentang batas-batas daerah dan/atau peta wilayah yang dicakup oleh IG dan harus mendapat rekomendasi dari
instansi yang berwenang;
f. uraian mengenai sejarah dan tradisi yang berhubungan dengan pemakaian IG untuk menandai barang yang dihasilkan
di daerah tersebut, termasuk pengakuan dari masyarakat mengenai IG tersebut;
g. uraian yang menjelaskan tentang proses produksi, proses pengolahan, dan proses pembuatan yang digunakan sehingga
memungkinkan setiap produsen di daerah tersebut untuk memproduksi, mengolah, atau membuat barang terkait;
h. uraian mengenai metode yang digunakan untuk menguji kualitas barang yang dihasilkan; dan
i. label yang digunakan pada barang dan memuat IG.
MPIG
Mengembangkan rancangan statuta MPIG (AD/ART)
Pembentukan struktur MPIG secara resmi sangat diperlukan. Pembentukannnya
biasanya dilakukan melalui surat keputusan Bupati atau Walikota dan kemudian
didaftarkan sebagai Badan Hukum melalui Akta Notaris
MPIG bertugas untuk mengelola IG di masa depan
MPIG harus mampu mengambil keputusan yang berkaitan dengan strategi untuk
mengembangkan IG, dan memiliki hak untuk menerapkan keputusan ini dalam
rantai nilai
Untuk itu MPIG membutuhkan pengakuan sah secara demokrasi di mana para
pelaku usaha dalam rantai nilai merasa terwakili
BIAYA IG
BIAYA PEMBENTUKAN MPIG
BIAYA AHLI
BIAYA PENDAFTARAN IG
BIAYA NOTARIS
INDIKASI GEOGRAFIS DAPAT
DIHAPUS
Tidak terjaganya reputasi, kualitas, dan karakteristik yang menjadi dasar
diberikannya pelindungan Indikasi Geografis pada suatu barang
IG bertentangan dengan ideologi negara, peraturan perundang-undangan, moralitas,
agama, kesusilaan, dan ketertiban umum;
IG menyesatkan atau memperdaya masyarakat mengenai reputasi, kualitas,
karakteristik, asal sumber, proses pembuatan barang, dan/atau kegunaannya;
IG merupakan nama yang telah digunakan sebagai varietas tanaman dan digunakan
bagi varietas tanaman yang sejenis, kecuali ada penambahan padanan kata yang
menunjukkan faktor indikasi geografis yang sejenis.
PELANGGARAN ATAS
INDIKASI GEOGRAFIS
a. pemakaian IG, baik secara langsung maupun tidak langsung atas barang dan/atau produk yang tidak
memenuhi Dokumen Deskripsi Indikasi Geografis;
b. pemakaian suatu tanda IG, baik secara langsung maupun tidak langsung atas barang dan/atau produk
yang dilindungi atau tidak dilindungi dengan maksud untuk: 1. menunjukkan bahwa barang dan/atau
produk tersebut sebanding kualitasnya dengan barang dan/atau produk yang dilindungi oleh IG; 2.
mendapatkan keuntungan dari pemakaian tersebut; atau 3. mendapatkan keuntungan atas reputasi IG.
c. pemakaian IG yang dapat menyesatkan masyarakat sehubungan dengan asal-usul geografis barang
itu;
d. pemakaian IG oleh bukan Pemakai Indikasi Geografis terdaftar;
e. peniruan atau penyalahgunaan yang dapat menyesatkan sehubungan dengan asal tempat barang
dan/atau produk atau kualitas barang dan/atau produk yang terdapat pada: 1. pembungkus atau
kemasan; 2. keterangan dalam iklan; 3. keterangan dalam dokumen mengenai barang dan/atau produk
tersebut; atau 4. informasi yang dapat menyesatkan mengenai asal-usulnya dalam suatu kemasan.
f. tindakan lainnya yang dapat menyesatkan masyarakat luas mengenai kebenaran asal barang dan/atau
produk tersebut.
MANFAAT PERLINDUNGAN
INDIKASI GEOGRAFIS
1. memperjelas identifikasi produk dan menetapkan standar produksi dan proses.
2. menghindari praktek persaingan diantara para pemangku kepentingan Indikasi Geografis; curang,
memberikan perlindungan konsumen dari penyalahgunaan reputasi Indikasi Geografis;
3. menjamin kualitas produk Indikasi Geografis sebagai produk asli sehingga memberikan kepercayaan
pada konsumen;
4. membina produsen lokal, mendukung koordinasi, dan memperkuat organisasi sesama pemegang hak
dalam rangka menciptakan, menyediakan, dan memperkuat citra nama dan reputasi produk.
5. meningkatnya produksi dikarenakan di dalam Indikasi Geografis dijelaskan dengan rinci tentang
produk berkarakter khas dan unik;
6. reputasi suatu kawasan Indikasi Geografis akan ikut terangkat, selain itu Indikasi Geografis juga
dapat melestarikan keindahan alam, pengetahuan tradisional, serta sumberdaya hayati, hal ini tentunya
akan berdampak pada pengembangan agrowisata,

Anda mungkin juga menyukai