Anda di halaman 1dari 18

Hak kekayaan

intelektual
Indikasi Geografis
• Indikasi Geografis diatur dalam Undang Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi
Geografis. Menurut Undang Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Merek dan Indikasi Geografis yakni dalam Pasal 1 Angka 6 bahwa :
• Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal
suatu barang, yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor
alam, faktor manusia, atau kombinasi dari kedua faktor tersebut,
memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan.
Apa manfaat dari perlindungan
Indikasi Geografis (?)
• to protect famous product names from misuse and mitation (untuk
melindungi nama produk terkenal dari penyalahgunaan dan pemalsuan)
• to promote rural development (untuk mendorong pengembangan wilayah
– pedesaan)
• to help consumers by giving them information concerning the specific
characteristics of the products (membantu konsumen dgn memberi
mereka informasi tentang karakteristik spesifik dari produk)
Jangka waktu Perlindungan IG
• Indikasi-Geografis terdaftar memperoleh perlindungan hukum selama ciri
dan/atau kualitas yg menjadi dasar diberikannya perlindungan atas
Indikasi-Geografis tersebut masih ada.
Siapakah yang berhak mengajukan permohonan pendaftaran Indikasi
Geografis?

• Permohonan pendaftaran Indikasi Geografis diajukan oleh:


• lembaga yang mewakili masyarakat di kawasan geografis tertentu yang
mengusahakan suatu barang dan/atau produk berupa:
• (1). sumber daya alam;
• (2). barang kerajinan tangan; atau
• (3). hasil industri.
• pemerintah daerah provinsi atau kabupaten/kota.
Siapakah Pemakai Indikasi
Geografis?
• Pemakai Indikasi Geografis adalah pihak yang mendapat izin dari
pemegang Hak atas Indikasi Geografis yang terdaftar untuk mengolah
dan/atau memasarkan barang dan/atau produk Indikasi Geografis.
Apakah manfaat perlindungan
Indikasi Geografis?
• Manfaat perlindungan Indikasi Geografis adalah:
• memperjelas identifikasi produk dan menetapkan standar produksi dan
proses diantara para pemangku kepentingan Indikasi Geografis;
• menghindari praktek persaingan curang, memberikan perlindungan
konsumen dari penyalahgunaan reputasi Indikasi Geografis;
• menjamin kualitas produk Indikasi Geografis sebagai produk asli sehingga
memberikan kepercayaan pada konsumen;
• membina produsen lokal, mendukung koordinasi, dan memperkuat
organisasi sesama pemegang hak dalam rangka menciptakan,
menyediakan, dan memperkuat citra nama dan reputasi produk
• meningkatnya produksi dikarenakan di dalam Indikasi Geografis
dijelaskan dengan rinci tentang produk berkarakater khas dan unik;
• reputasi suatu kawasan Indikasi Geografis akan ikut terangkat,
selain itu Indikasi Geografis juga dapat melestarikan keindahan
alam, pengetahuan tradisional, serta sumberdaya hayati, hal ini
tentunya akan berdampak pada pengembangan agrowisata.
Indikasi Geografis
bagaimanakah yang tidak
dapat didaftarkan?
• Permohonan Indikasi Geografis tidak dapat didaftar jika:
• bertentangan dengan ideologi negara, peraturan perundang-undangan,
moralitas, agama, kesusilaan, dan ketertiban umum;
• menyesatkan atau memperdaya masyarakat mengenai reputasi, kualitas,
karakteristik, asal sumber, proses pembuatan barang, dan atau
kegunaannya; dan
• merupakan nama yang telah digunakan sebagai varietas tanaman dan
digunakan bagi varietas tanaman yang sejenis, kecuali ada penambahan
padanan kata yang menunjukkan faktor indikasi geografis yang sejenis.
Bagaimana cara mengajukan permohonan
pendaftaran Indikasi Geografis?
• Mengajukan permohonan pendaftaran ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual
dengan menggunakan formulir yang telah disediakan dalam rangkap 3 dan diketik dalam
bahasa Indonesia;
• Surat permohonan pendaftaran dilampiri dengan:
• surat kuasa khusus apabila permohonan pendaftaran dikuasakan;
• bukti pembayaran biaya permohonan;
• 10 lembar etiket Indikasi Geografis (ukuran maksimal 9x9 cm, minimal 5x5 cm);
• Permohonan pendaftaran harus dilengkapi dengan Dokumen Deskripsi Indikasi
Geografis yang terdiri atas:
• nama Indikasi Geografis yang dimohonkan pendaftarannya;
• nama barang yang dilindungi oleh Indikasi Geografis;
• uraian mengenai karakteristik dan kualitas yang membedakan barang tertentu
dengan barang lain yang memiliki kategori sama, dan menjelaskan tentang
hubungannya dengan daerah tempat barang tersebut dihasilkan;
• uraian mengenai lingkungan geografis serta faktor alam dan faktor manusia
yang merupakan satu kesatuan dalam memberikan pengaruh terhadap
kualitas atau karakteristik dari barang yang dihasilkan;
• uraian tentang batas-batas daerah dan/atau peta wilayah yang dicakup oleh
Indikasi Geografis dan harus mendapat rekomendasi dari instansi yang
berwenang;
• uraian tentang batas-batas daerah dan/atau peta wilayah yang dicakup oleh
Indikasi Geografis dan harus mendapat rekomendasi dari instansi yang
berwenang;
• uraian mengenai sejarah dan tradisi yang berhubungan dengan pemakaian
Indikasi Geografis untuk menandai barang yang dihasilkan di daerah tersebut,
termasuk pengakuan dari masyarakat mengenai Indikasi Geografis tersebut;
• uraian yang menjelaskan tentang proses produksi, proses pengolahan, dan
proses pembuatan yang digunakan sehingga memungkinkan setiap produsen di
daerah tersebut untuk memproduksi, mengolah, atau membuat barang terkait;
• uraian mengenai metode yang digunakan untuk menguji kualitas barang yang
dihasilkan; dan
• label yang digunakan pada barang dan memuat Indikasi Geografis.
Bagaimana cara mengajukan permohonan
pendaftaran Indikasi Geografis dari luar
negeri?
• Permohonan wajib diajukan melalui kuasa di Indonesia atau melalui
perwakilan diplomatik negara asal Indikasi Geografis di Indonesia;
• Indikasi Geografis tersebut telah memperoleh pengakuan dan/atau
terdaftar sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara asalnya;
• Ketentuan mengenai pemeriksaan kelengkapan persyaratan administratif
permohonan sebagaimana tersebut di atas berlaku juga terhadap
permohonan dari luar negeri.
Bagaimana cara produsen mendaftarkan
sebagai Pemakai Indikasi Geografis?

• Mengajukan permohonan pendaftaran ke Direktorat Jenderal Kekayaan


Intelektual dengan menggunakan formulir yang telah disediakan dengan
disertai rekomendasi dari instansi teknis yang berwenang;
• Setelah persyaratan sebagaimana dimaksud di atas dilengkapi, Direktorat
Jenderal Kekayaan Intelektual mendaftarkan produsen Pemakai Indikasi
Geografis dalam Daftar Umum Pemakai Indikasi Geografis dan
mengumumkan nama serta informasi pada Berita Resmi Indikasi Geografis.
PELANGGARAN IG (?)

• Pemakaian IG yang bersifat komersial (langsung/tidak langsung) atas barang yang tidak
memenuhi Buku Persyaratan/Dokumen Deskripsi;
• Pemakaian sumber daya dengan maksud:
a. Untuk menunjukan barang tersebut sebanding kualitasnya;
• b. Untuk mendapatkan keuntungan dari pemakaian tersebut;
• c. Untuk mendapatkan keuntungan atas reputasi IG;
• Pemakaian dapat menyesatkan masyarakat;
• Pemakaian tanpa hak walaupun tempat asal barang dinyatakan;
• Peniruan atau penyalahgunaan lainnya;
• Tindakan lainnya yang dapat menyesatkan masyarakat.
ANCAMAN PIDANA
• Setiap orang yang dengan tanpa hak menggunakan tanda mempunyai
persamaan pada keseluruhan dengan Indikasi Geografis milik pihak lain
untuk barang dan/atau sejenis dengan barang dan/atau produk yang
terdaftar, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp. 2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah).
(Pasal 101 ayat (1) UU 20/2016)
Contoh kasus indeks geografis

MATUR NUWUN

Anda mungkin juga menyukai