Anda di halaman 1dari 7

Kepada Yth: Jakarta, 10 Agustus 2020

Ny.Indri Puspitasari
Di
Jalan Swasembada Barat Nomor 8A,
Jakarta Utara.

PENDAPAT HUKUM (LEGAL OPINION)

Nomor 130-140

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan surat Nyonya No. 130-140 tertanggal 10 Agustus 2020, perihal
Pembagian Waris dari Tuan Febrian Setiawan, bersama ini kami sampaikan pendapat
hukum sehubungan dengan permasalahan sebagai berikut :

Duduk Perkara

 Latar Belakang
1. Nyonya Indri Puspitasari merupakan pasangan dari Tuan Febrian Setiawan
dan mereka memiliki 4 orang anak yang semua sudah berusia dewasa yang
pertama bernama Andrew, kedua Bianca, ketiga Chia, dan keempat Edward.
2. Anak pertama yang bernama Andrew telah menikah dengan Shela dan
memiliki 2 orang anak yakni, Opi dan Lenda.
3. Pada tanggal 1 Agusutus 2020, Tuan Febrian dan Andrew mengalami
kecelakaan saat sedang melakukan perjalanan bisnis. Tuan Febrian meninggal
ditempat kejadian, sedangkan Andrew meninggal 2 hari setelah mendapatkan
perawatan di RS Indah Husada.
4. Tuan Febrian meninggalkan warisan dengan total Rp. 96 Miliyar, terdiri dari
saham perusahaan sebesar Rp. 36 Miliyar dan 1 hotel 2 rumah senilai Rp. 60
Miliyar.
5. Tuan Febrian Setiawan dan sekeluarga merupakan keturunan Tionghoa dan
beragama kristen.

 Permasalahan

1. Siapa saja ahli waris Tuan Febrian Setiawan?


2. Berapa bagian yang diperoleh tiap tipa ahli waris tersebut?
3. Apakah jabatan Tuan Febrian sebagai seorang Direktur Utama PT. Batu Bara
Prona dapat diwariskan?
Dasar Hukum

Dalam Pendapat Hukum ini, kami telah menelusuri beberapa peraturan perundang-
undangan yang berkaitan dalam penyelesaian permasalahan diatas, yaitu Buku II Bab 12
KUH Perdata, tentang Pewarisan karena Kematian, meliputi:

 Pasal 830 KUH Perdata


 Pasal 831 KUH Perdata
 Pasal 832 KUH Perdata
 Pasal 842 KUH Perdata
 Pasal 852 KUH Perdata

Buku IV Bab VIII KUH Perdata, Bagian Ke-4, tentang Bermacam-macam Cara
Berakhirnya Persekutuan. Pada pasal 1646 ayat 4

Pendapat Hukum

1. Pendapat Hukum dari kami akan berdasar pada kententuan Hukum Perdata Barat
yakni, Buku ke-II Bab 12 KUH Perdata, tentang Pewarisan karena Kematian.
Hukum ini ditrerapkan karena melihat keluarga Tuan Febrian yang berketurunan
Tionghoa dan beragama Kristen.

2. Berdasarkan Pasal 830 KUH Perdata yang menyatakan bahwa “Pewarisan


hanya berlangsung karena kematian” , berarti dengan meninngalnya Tuan
Febrian Setiawan pada tanggal 1 Agustus 2020 merupakan peristiwa yang
memunculkan hak didalam hukum waris.

3. Tuan Febrian memiliki seorang istri Nyonya Indri Puspitasari dan empat orang
anak kandung Andrew, Bianca, Chila dan Edward. Istri dan anak kandung disini
merupakan para ahli waris golongan pertama berdasarkan Pasal 832 KUH
Perdata yang berbunyi “Menurut undang-undang, yang berhak menjadi ahli
waris ialah keluarga sedarah, baik yang sah menurut undang-undang maupun
yang di luar perkawinan, dan suami atau isteri yang hidup terlama, menurut
peraturan-peraturan berikut ini. Bila keluarga sedarah dan suami atau isteri
yang hidup terlama tidak ada, maka semua harta peninggalan menjadi milik
negara, yang wajib melunasi utang-utang orang yang meninggal tersebut,
sejauh harga harta peninggalan mencukupi untuk itu”.

4. Pada tanggal 3 Agustus 2020, Andrew sebagai anak pertama dari pewaris
meninggal dunia. Oleh karena peristiwa kematian antara pewaris dan ahli waris
tidak jatuh di waktu yang bersamaan, maka dengan mengacu pada Pasal 831
KUH Perdata yang berbunyi “Bila beberapa orang, yang antara seorang
dengan yang lainnya ada hubungan pewarisan, memnggal karena suatu
kecelakaan yang sama, atau meninggal pada hari yang sama, tanpa diketahui
siapa yang meninggal lebih dahulu, maka mereka dianggap meninggal pada
saat yang sama, dan terjadi peralihan warisan dan yang seorang kepada yang
lainnya”, maka dari itu kedudukan Saudara Andrew tetap sebagai ahli waris.

5. Oleh karena Saudara Andrew sebagai ahli waris golongan pertama sudah
meninggal, maka menurut Pasal 842 yang berbunyi “Penggantian yang terjadi
dalam garis lurus ke bawah yang sah, berlangsung terus tanpa akhir.
Penggantian itu diizinkan dalam segala hat, baik bila anak-anak dan orang
yang meninggal menjadi ahli waris bersama-sama dengan keturunan-keturunan
dan anak yang meninggal lebih dahulu, maupun bila semua keturunan mereka
mewaris bersama-sama, seorang dengan yang lain dalam pertalian keluarga
yang berbeda-beda derajatnya” dan Pasal 852 KUH Perdata yang berbunyi
“Anak-anak atau keturunan-keturunan, sekalipun dilahirkan dan berbagai
perkawinan, mewarisi harta peninggalan para orangtua mereka, kakek dan
nenek mereka, atau keluarga-keluarga sedarah mereka selanjutnya dalam garis
lurus ke atas, tanpa membedakan jenis kelamin atau kelahiran yang lebih dulu.
Mereka mewarisi bagian-bagian yang sama besarnya kepala demi kepala, bila
dengan yang meninggal mereka semua bertalian keluarga dalam derajat
pertama dan masing-masing berhak karena dirinya sendiri; mereka mewarisi
pancang demi pancang, bila mereka semua atas sebagian mewarisi sebagai
pengganti’ . Serta Pasal 852 a (1) “menetapkan bahwa bagian suami/isteri yang
hidup terlama, maka bagian warisannya adalah sama besar dengan bagian
seorang anak. Jika terdapat perkawinan kedua dan seterusnya dan ada anak-
anak/keturunan dari perkawinan pertama, maka bagian suami/isteri sama besar
dengan bagian terkecil dari seorang anak/keturunan dari perkawinan pertama.
Bagian janda/duda itu tidak boleh lebih dari 1/4 harta peninggalan”.Maka dua
anak dari Saudara Andrew beserta istri tercatat sebagai ahli waris golongan
pertama yang muncul sebagai ahli waris karena haknya sendiri (mewaris
langsung/ mewaris kepala demi kepala) . Hal ini karena saudara Andrew
meninggal dua hari setelah meninggalnya Tuan Febrian, maka dari itu mewaris
karena haknya sendiri bukan mewaris karena mengganti ( terjadi apabila saudara
Andrew meninggal terlebih dahulu, baru kemudian Tuan Febrian) maka dari itu,
Opi, Lenda dan Shella (Istri Andrew) masing-masing mendapat hak dari Saudara
Andrew. Perlu dicatat bahwa syarat usia tidak berlaku dalam Hukum Waris ini.
Bila di visualisasikan maka akan terlihat posisi para ahli waris sebagai berikut :
Tuan Febrian Setiawan Nyonya Indri Puspitasari

Shela Andrew Bianca Chia Edward

Keterangan:

: Pewaris

: Ahli waris yang meninggal

: Ahli waris yang masih hidup


Opi Lenda
: Anak ahli waris yang
meninggal
: Istri dari AW yang meninggal

6. Harta yang ditinggalkan yakni, saham, satu hotel dan 2 bangunan rumah. Nilai
saham sebesar Rp. 36 Miliyar, karena sudah cair maka dapat langsung dibagi.
Namun, untuk benda tetap berupa hotel dan bangunan rumah, kami hanya
mendapat informasi bahwa bangunan tersebut bernilai Rp. 60 Miliyar.

7. Asumsi yang pertama jika hotel dan rumah tersebut belum terjual dan perkiraan
nilai tersebut hanya sebatas diatas kertas, maka harta waris berupa hotel dan
rumah ini harus disepakati terlebih dahulu di antara semua ahli waris tentang
cara pembagiannya. Misalnya, apakah akan dijual semuanya, atau ada yang
dipertahankan untuk menjadi bagian dari salah satu ahli waris. Bisa juga
disepakati hotel dan dua rumah itu ditunda dulu pembagiannya. Maka akan
muncul bagian tiap ahli waris sebagai berikut :
 Ahli waris : Nyonya Indri, Andrew, Bianca, Chia, Edward, Opi, Lenda.
 Harta peninggalan = 36 M
Hp × 1/5 = 36 M × 1/5
= 7,2 M
 Bag. Ahli waris Nyonya Indri, Andrew, Bianca, Chia, Edward = Masing
masing 7,2 M
 Dikarenakan setelah andrew menjadi ahli waris dari Tuan Febrian dan tak
lama beliau juga meninggal maka harta warisannya diwariskan kepala demi
kepala langsung kepada keluarga Andrew.

8. Asumsi yang kedua apabila hotel dan rumah telah terjual dengan harga Rp. 60
Miliyar, maka total harta waris yang dapat di bagikan adalah Rp. 96 Miliyar.
Maka akan muncul bagian tiap ahli waris sebagai berikut :
 Ahli waris : Nyonya Indri, Andrew, Bianca, Chia, Edward, Opi, Lenda.
 Harta peninggalan = 96 M
Hp × 1/5
= 96 M × 1/5
= 19,2 M
 Bag. Ahli waris Nyonya Indri, Andrew, Bianca, Chia, Edward = Masing
masing 19,2 M
 Dikarenakan setelah andrew menjadi ahli waris dari Tuan Febrian dan tak
lama beliau juga meninggal maka harta warisannya diwariskan kepala demi
kepala langsung kepada keluarga Andrew.
 Harta warisan yang kami perhitungkan diatas berangkat dari asumsi bahwa
harta diatas murni milik pewaris yang seutuhnya, yang di dalamnya tidak
bercampur dengan harta bersama yang diperoleh selama perkawinan antara
Tuan Febrian dengan Nyonya Indri berlangsung.

9. Harta warisan yang akan kami perhitungkan selanjutnya berangkat dari asumsi
bahwa selama menikah Nyonya Indri dengan Tuan Febrian memiliki perjanjian
perkawinan, maka harta warisan dari pihak suami dan dari pihak istri dibagi
menjadi dua. Sehingga 1/2 milik harta Tuan Febrian dan 1/2 milik Nyonya Indri.
Barulah kemudian harta dari Tuan Febrian yang sudah dibagi 1/2 menjadi harta
waris yang akan dibagikan kepada ahli waris.

10. Asumsi yang ketiga jika ada perjanjian kawin dan hotel serta rumah tersebut
belum terjual dan perkiraan nilai tersebut hanya sebatas diatas kertas, maka harta
waris berupa hotel dan rumah ini harus disepakati terlebih dahulu di antara
semua ahli waris tentang cara pembagiannya. Misalnya, apakah akan dijual
semuanya, atau ada yang dipertahankan untuk menjadi bagian dari salah satu
ahli waris. Bisa juga disepakati hotel dan dua rumah itu ditunda dulu
pembagiannya. Maka akan muncul bagian tiap ahli waris sebagai berikut :
 Ahli waris : Nyonya Indri, Andrew, Bianca, Chia, Edward, Opi, Lenda.

 Harta peninggalan: 36 M
 Harta perkawinan:
 =Harta Peninggalan × 1/2
= 36 M × 1/2
= 18 M ► Masing masing milik dari Tuan Febrian dan Nyonya Indri
Harta warisan = 18 M × 1/5
= 3,6 M
 Bag. Ahli waris Andrew, Bianca, Chia, Edward
= masing masing 3,6 M
 Bag. Ahli waris Nyonya indri = 3,6 M + 18 M = 21,6 M

 Dikarenakan setelah andrew menjadi ahli waris dari Tuan Febrian dan tak
lama beliau juga meninggal maka harta warisannya diwariskan kepala demi
kepala langsung kepada keluarga Andrew.

11. Asumsi yang keempat apabila hotel dan rumah telah terjual dengan harga Rp. 60
Miliyar, maka total harta waris yang dapat di bagikan adalah Rp. 96 Miliyar.
Dan didalamnya ada perjanjian kawin, Maka akan muncul bagian tiap ahli waris
sebagai berikut :
 Harta peninggalan: 96 M
 Harta perkawinan:
=Harta Peninggalan × 1/2
=96 M × 1/2
= 48 M ► Masing masing milik dari Tuan Febrian dan Nyonya Indri
Harta warisan = 48 M × 1/5
= 9,6 M
Bagian Ahli waris Andrew, Bianca, Chia, Edward = masing masing
9,6 M
Bag. Ahli waris Nyonya indri = 9,6 M + 48 M = 57,6 M

 Dikarenakan setelah andrew menjadi ahli waris dari Tuan Febrian dan
tak lama beliau juga meninggal maka harta warisannya diwariskan
kepala demi kepala langsung kepada keluarga Andrew.

12. Perbedaan gender dalam hukum waris perdata tidak menjadi dasar untuk
membedakan bagian warisan, sehingga semua ahli waris (nyonya indri, alm
Andrew, Bianca , Chia dan Edward) mendapat bagian yang sama yaitu masing-
masing mendapat 1/5 (seperlima) bagian. Kemudian, dari bagian harta waris
saudara Andrew ditambah dengan harta peninggalanya, akan diwariskan kepada
keluarga (Shela, Opi, dan Lenda).
13. Hal lain adalah mengenai pergantian jabatan Direktur Utama PT. Batu Bara
Prona. Dalam hal ini, berdasarkan pasal 1646 ayat (4) KUHPerdata yang
bebrunyi “karena salah seorang dari peserta meninggal dunia, di tempat di
bawah pengampuan atau dinyatakan pailit.” Maka dengan ketentuan tersebut
jabatan Tuan Febrian tidak dapat diwariskan.

Kesimpulan

1. Harta warisan yang ditinggalkan Tuan Febrian Setiawan dapat dibagikan


menurut ketentuan Hukum Waris Perdata. Ahli waris atas harta warisan tersebut
adalah semua yang masuk dalam golongan pertama istri pewaris dan empat anak
pewaris.
2. Karena ada salah satu ahli waris yang meninggal (Andrew) setelah pewaris,
maka posisinya sebagai ahli waris digantikan oleh keturunannya pada garis lurus
kebawah (Opi dan Lenda) dan istri hidup terlama (Shela). Bagian untuk Istri dan
anak pewaris masing-masing 1/5 dari harta warisan.
3. Bagian waris Andrew diwariskan kepada keluarganya kepala demi kepala.
4. Harta waris sementara yang dapat dibagikan adalah likuid saham, sedangkan
untuk harta berupa hotel dan rumah baiknya disepakati terlebih dulu cara
pembagiannya.
6. Apabila liquid saham yang senilai Rp. 36 Miliyar dan benda tetap yang berupa 1
hotel dan dua rumah senilai Rp. 60 Miliyar, ditotal menjadi satu warisan dalam
nilai uang Rp. 96 Miliyar. Maka kami temukan beberapa asumsi dalam
pembagian hartta waris Tuan Febrian. Asumsi yang pertama apabila seluruh aset
sudah di ketahui pasti jumlahnya, bukan hanya jumlah di atas kertas. Sedangkan
asumsi yang kedua apabila total harga aset hanya di perkirakan di atas kertas.
Kedua asumsi ini terjadi apabila ada perjanjian kawin di dalamnya. Untuk
asumsi ke tiga dan ke emapat sama dengan asumsi yang pertama dan kedua,
namun bedanya di dalamnya tidak ada perjanjian kawin
5. Posisi Tuan Febrian sebagai Direktur Utama di PT. Batu Bara Prona tidak dapat
diperhitungkan sebagai warisan, karena bertolak dari ketentuan Hukum Perdata.

Anda mungkin juga menyukai