Anda di halaman 1dari 8

Palangka Raya, September 2022

Perihal : Pengajuan Mandiri


Banding Dalam Perkara
Perdata Nomor : 204/PDT.G/2021/PN.PLK

Kepada Yth.
Ketua Pengadilan Tinggi Kalimantan Tengah
di –
Palangka Raya
Melalui,
Ketua Pengadilan Negeri Palangka Raya
Jln. P. Diponegoro No.21 Palangka Raya
di –
Palangka Raya

Yang bertanda tangan di bawah ini saya nama Nomel S. Lambung, Tempat dan
tanggal lahir Sei Hanyu 04 Januari 1943, Agama Kristen Protestan, Pekerjaan Pensiunan
PNS, Alamat Jalan Garuda XI No. 33 b RT.03/RW.XXII Kelurahan Palangka Kecamatan
Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah.
Dalam hal ini dengan berdasarkan Akta Pengajuan Permohonan Banding tertanggal
19 september 2022 dengan Nomor 204/PDT.G/2021/PN.PLK terhadap putusan Pengadilan
Negeri Palangka Raya pada tanggal 7 september 2022 dalam perkara antara :

Nomel S. Lambung sebagai Pembanding I semula Tergugat II;


Kriswandi sebagai Pembanding II semula Tergugat I;
Indra Wijaya Arta Kesuma sebagai Pembanding III semula Tergugat II
Elyasib Y. Lada sebagai Pembanding IV semula tergugat IV
Yattrin Salomo sebagai Pembanding V semula Tergugat V
Lawan
Setno Panjung sebagai Terbanding semula Penggugat
Dan
Runding Angin sebagai Turut Terbanding I semula Tergugat IV;
Setiawan sebagai Turut Terbanding II semula Turut Tergugat;

Atas Putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Palangka Raya yang memeriksa dan
mengadili perkara ini tertanggal 7 September 2022 dengan Nomor :
204/PDT.G/2021/PN.PLK yang namanya kita mencari keadilan tentu menggunakan hak
sepanjang ada kesempatan yang diberikan oleh Undang-undang.
Setelah meneliti, mencermati dengan seksama terhadap putusan tersebut tentu tidak
seluruhnya sempurna, maka oleh karena itu kami merasa masih ada ruang untuk mengajukan
bantahan putusan berupa naik banding.
-2-

Yang namanya suatu perkara / kasus tentu diselesaikan secara hukum baik hukum
adat ataupun hukum positif melalui konstitusi Pengadilan Negeri yang berwenang untuk
menangani. Lembaga hukum adalah sebagai panglima di negara kita NKRI, tidak dapat
disangkal lagi itulah upaya yang terbaik sebagai wadah / tempat mencari keadilan.
Dalam kesempatan ini kami akan ungkapkan beberapa hal yang sangat mendasar dan
memilukan sehubungan dengan adanya perkara ini yaitu :
1. Bahwa kami disebutkan melakukan suatu perbuatan melawan hukum ( );
2. Bahwa kami para Pembanding I, Pembanding II, Pembanding III, Pembanding IV, dan
Pembanding V merasa ada memiliki dasar yaitu surat garapan tanah yang berasal dari 1
(satu) sumber, sama dengan yang dimiliki oleh Terbanding semula penggugat, yaitu
oknum yang bernama Edison (pemilik tanah garapan);
3. Bahwa oknum yang bernama Edison adalah ayah kandung dari nama Yusak (saksi dari
pihak Terbanding semula Penggugat), yang juga adalah adik ipar dari Kriswandi sebagai
Pembanding II semula Tergugat I, yang merupakan anak mantu dari Edison.
Di depan persidangan juga bahwa saksi yang bernama Yusak telah mengakui nama
Edison Tunda adalah ayah kandung saksi;
4. Bahwa selain dari status kawin-mawin antara Kenanga dengan Patris atau Bagol tersebut,
dimana Edison Tunda dengan Kriswandi Pembanding II semula Tergugat I merupakan
hubungan keluarga dekat dan rumah pun sangat berdekatan di kampung Kuala Kapuas,
sehingga saling mempercayai antara Kriswandi dengan Edison Tunda (bapak mertua)
sehubungan tanah garapan Edison Tunda sejak tahun 1985 hingga tahun 1996 atas nama
Kriswandi yang dibuat sendiri oleh Edison Tunda dan kemudian secara barter (kurang
dan lebihnya) yaitu dengan uang senilai Rp. 400.000,- (Empat Ratus Ribu Rupiah) dan 1
(satu) buah sepeda motor suzuki family diserahkan oleh Kriswandi kepada Edison Tunda
artinya sama-sama setuju tentang itum namun Majelis Hakim kurang bijaksana
memahami hal itu;
5. Bahwa memang boleh-boleh saja status keluarga tetapi bilamana menyangkut ada
kepentingan yang bernilai ekonomi, status keluarga tunggu dulu, kesepakatan semula
tuntas dan kejujuranpun dikesampingkan karena mengejar materi sebagaimana pada
halaman 42 kesimpulan tertanggal 17 November 2021.
6. Bahwa kami para Pembanding I, Pembanding II, Pembanding III, Pembanding IV, dan
Pembanding V mulai membersihkan lokasi tanah sejak tahun 1985 berlanjut hingga tahun
1996 melanjutkan pekerjaan Edison Tunda sewaktu masih sehat-sehat dan bahkan hingga
bulan agustus 2021 kami para Pembanding I, Pembanding II, Pembanding III,
Pembanding IV, dan Pembanding V masih melakukan kegiatan aktivitas di atas lokasi
tanah garapan Edison Tunda (tanah objek sengketa), dan jauh sebelumnya waktu beliau
masih hidup kamipun sempat melapor bahwa melakukan kegiatan membersihkan lokasi
tanah dimaksud, namun beliau meninggal pada tahun 2021;
-3-

7. Bahwa karakter sedemikian itu serakah dan munafik beliau pura-pura lupa dimana sejak
semula yaitu sebelum tahun 2000 memang Edison Tunda sendiri dengan membawa kami
pergi ke lokasi tanah garapan beliau tersebut untuk menunjukkan kepada kami, pada
waktu itu yaitu Nomel S. Lambung dengan isteri, Elyatib Y. Lada dengan isteri, dan
Kriswandi (ini sebelum tahun 2000);
8. Bahwa memang tidak dapat dipungkiri penyelesaian secara hukum sudah tepat dan
benar, namun Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini dengan
mempergunakan prinsip terakhir yaitu Keyakinan / Berkeyakinan sehingga dapat
menjatuhkan putusan ini.
Akan tetapi praktek yang sering terjadi di dalam kalangan masyarakat dalam lingkup
perkotaan dan bahkan dari tingkat pedesaan sekalipun memutar otak dan akal
pemikirannya untuk berupaya dengan maksimal menggunakan dan menghalalkan segala
cara demi kesuksesan.
9. Bahwa surat pernyataan menggarap tanah mulai sejak tahun 1985 beserta gambar kasar
tanah telah dibenarkan oleh ketua RT.05, cap stempel dan ditanda tangani oleh Runding
Angin, dalam peta surat saja sampai dengan tahun 1996.
Saksi-saksi yang berbatasan :
1) Sebelah utara : Edison tanda tangan
2) Sebelah timur : Yusak tanda tangan
3) Sebelah selatan : Rencana jalan
4) Sebelah barat : Edy Asledy tanda tangan
Merupakan dasar atau cikal-bakal diterbitkan SPPT (Surat Pernyataan Penguasaan Tanah)
sebanyak 20 (dua puluh) exemplar atas sebidang tanah lebar 50 meter dan panjang 200
meter, luas 10.000 meter kuadrat dan sekarang objek sengketa;
10. Bahwa memperhatikan jarak atau tenggang waktu antara sebelum tahun 2000 kami
sebagai Pembanding I, Pembanding II, Pembanding III, Pembanding IV, dan Pembanding
V sudah melakukan kegiatan atau aktivitas secara santai namun terus-menerus
berkelanjutan sampai dengan pertengahan bulan september 2021 lokasi tanah sudah
bersih tuntas beserta dengan tanah jalan (objek sengketa). Kami sama sekali tidak pernah
ada seorangpun yang melarang, mencegah, menegur atau menghalangi kami untuk
melakukan kegiatan di atas lokasi tanah objek sengketa tersebut, dimana yang
sebelumnya merupakan hutan dan pohon-pohon besar-besar adanya, padahal lokasi tanah
tersebut masuk wilayah perkotaan;
11. Bahwa yang sebenar dan seharusnya jika Edison Tunda secara jujur dan konsisten semasa
hidupnya hingga tahun 2021 (meninggal dunia), beliau wajib memberitahukan kepada
Kriswandi (menantu) dari Edison Tunda, bahwa lokasi tanah yang secara barter dengan
uang Rp. 400.000,- dan sebuah sepeda motor suzuki family serah terima antara Kriswandi
dengan Edison Tunda tersebut sudah saya jual secara jujur dan konsisten surat garap
-4-

tanah dimaksud kepada nama Setiawan supaya permasalahannya tuntas selesai, dan lebih
dari pada itu untuk mencegah dan menghindari sifat kemunafikan, musrik dan
keserakahan dalam dunia fana ini. Seperti contohnya lokasi tanah objek sengketa semula
merupakan hutan lebat pepohonan besar-besar eh tanah ada sertifikat, sudah bersih total
lalu mengajukan gugatan dengan perihal perbuatan melawan hukum ( ), hal tersebut
terjadi dikarenakan tidak ada kejujuran atau dengan lain tidak ada dusta diantara kita, itu
yang sangat pantas dan bermain elok. Jika demikian halnya suatu permainan yang tidak
ver (tidak ada keterbukaan antara Edison Tunda / Bapak mantu) dari Kriswandi sebagai
Pembanding II semula Tergugat I pemegang hak atas bidang tanah ukuran panjang 200
meter, lebar 50 meter dan luas 10.000 meter kuadrat (objek sengketa) surat tanah garapan
yang diperoleh dari Edison Tunda;
12. Bahwa yang sebenar dan seharusnya nama Yusak yang adalah anak kandung dari Edison
Tunda dan bahkan nama dan tanda tangan Yusak ada terpampang di dalam Surat Tanah
Garapan Edison Tunda jadi bagaimana mungkin Yusak tidak mengetahui kejadian
dimaksud, selain dari pada itu Yusak menjadi saksi dipihak Penggugat (Setno Panjung)
sekarang sebagai Terbanding. Sangat aneh kan, padahal sebenar dan seharusnya Yusak
tersebut saksi dipihak Kriswandi (ipar dari Yusak), sebagai Pembanding II semula
tergugat I, dikarenakan bahwa Yusak sangat mengetahui letak dan posisi lokasi tanah
garapan tahun 1985 sampai dengan tahun 1996 atas nama Kriswandi oleh Edison Tunda
(ayah kandung dari Yusak) dan Yusak sendiri ada menanda tangani surat tanah garapan
Edison Tunda.
13. Bahwa demikian juga halnya laki-laki yang bernama Hendra Saputra (anak kandung) dari
Antel Gawei (alm) dimana letak dan posisi tanah garapan Antel Gawei sebelah barat
berampitan dengan lokasi tanah garapan hak Edison Tunda, namun demikian Hendra
Saputra sebagai saksi dipihak sebagai Terbanding semula Penggugat;
14. Bahwa pada jumat tanggal 15 juli 2022 Pelaksanaan Sidang (PS) pemeriksaan setempat
dihadiri sendiri oleh Ketua Majelis Hakim beserta dengan panitera. Adapun sidang PS
tersebut hanya dilaksanakan secara berjalan posisi sebelah barat lokasi tanah bangunan
KPR BTN milik H. Muhammad Saleh, dan selanjutnya oleh Setno Panjung sebagai
Terbanding semula Penggugat sambil tunjuk-tunjuk dari pinggir jalan beraspal (sebelah
selatan). Kenapa demikian? Dikarenakan lokasi tanah objek sengketa sudah dipenuhi oleh
bermacam-macam tumbuhan liar besar dan kecil karena tidak dibersihkan semenjak
adanya surat gugatan tertanggal 17 November 2021 dari sebagai Terbanding semula
Penggugat;
15. Bahwa letak posisi 4 (empat) sertifikat tanah yang dikuasai oleh sebagai Terbanding
semula Penggugat senyatanya tidak sepenuhnya terkena di atas posisi tanah garapan
Edison Tunda dengan panjang 200 meter, lebar 50 meter, dan luas 10.000 meter kuadrat,
sedangkan lokasi tanah berdasarkan 4 (empat) sertifikat tersebut hanya panjang 150
-5-

meter, lebar 45 meter, sehingga merupakan suatu tanda tanya kenapa demikian? Kuat
dugaan dan kami berkeyakinan dari hasil pemeriksaan setempat (PS) pada hari jumaat
tanggal 15 Juli 2021 tersebut bahwa keempat (4) sertifikat yang dikuasai oleh sebagai
Terbanding semula Penggugat adalah tidak tepat sasaran / salah letak tanah, sebagaimana
pada kesimpulan kami halaman 44 angka 1 bahwa surat gugatan tersebut dpaat dibuktikan
secara fakta pada waktu sidang Pemeriksaan Setempat (PS), memang lokasi tanah objek
sengketa tersebut masih ada beberapa yang kosong sebelah barat yang berampitan dengan
lokasi tanah gugatan, KPR BTN milik H. Muhammad Saleh sesuai pula dengan
keterangan skasi Matius, SE dari pihak sebagai Pembanding I / Tergugat III dan kuasa
Pembanding II, III, IV dan V. dasar saksi memproses tanah tahun 2020 dan tahun 2015
bahwa data saksi yang ada 2 (dua) tempat kosong satu sebelah timur pada bulan
september 2020 milik Tahan Tarip dulunya milik Edison Tunda lalu Tahan Tarip data
membawa surat garapannya yang diproses dari Lendong asal tanah dari tersebut dari
Edison Tunda dijual kepada Lendong kemudian Lendong menjual kepada Tahan Tarip
pada posisi ruang kosong sebelah timur lalu ada ruang kosong sebelah barat yang
berbatasan dengan H. M. Saleh sebelah timur itu milik Edison Tunda lalu sebelah barat
milik Penggugat (Setno Panjung) itu saksi katakan ada ruang kosong dan dasar saksi /
bandingkan putusan halaman 113.
16. Bahwa lokasi tanah sengketa / objek perkara di bawah tahun 2019 masuk wilayah
RT.04/RW.01 setalah ada pemekaran wilayah dan pemilihan RT sejak tahun 2009 (berkas
tahun 2019) menjadi RT.04/RW.02 dan masuk wilayah Kelurahan Sabaru, dijabat oleh
Try Wahyana sampai dengan sekarang tahun 2022. Jadi setno Panjung (Terbanding)
memproses 4 (empat) sertifikat tanah dengan mempergunakan Surat Pernyataan
Menggarap Tanah sebanyak 4 (empat) bidang dari Setiawan tanggal 11 Maret 2013
padahal wilayah itu sudah masuk wilayah kewenangan kerja Try Wahyana Ketua
RT.04/RW.02 Kelurahan Sabaru, Kecamatan Sebangau dan bukan ketua RT.03 (Wilopo
S. Tabat) adalah masuk wilayah Kereng Bangkirai, sehingga mengakibatkan 4 (empat)
sertifikat tanah atas nama Setno Panjung (Terbanding) menjadi Cacat Hukum, maka
oleh karena itu sangat layak dinyatakan disebut dan tidak berlaku (bandingkan putusan
pada halaman 131 dan surat gugatan halaman 8).

Bahwa kami sebagai Pembanding I/Tergugat III dan kuasa desidentil Pembanding II,
III, IV dan V dalam waktu yang bersamaan dengan adanya perkara ini, telah mengajukan
Gugatan Rekonvensi (Gugatan Balik) terhadap Terbanding semula Penggugat yaitu :
a. Yang berupa materil senilai Rp. 5.000.000,-
1. Biaya membersihkan menebang pohon-pohon dan merondap sejak bulan April s/d
Agustus 2021.
2. Biaya sewa alat berat senilai Rp. 9.500.000,-
-6-

3. Biaya upah jasa orang yang di lokasi tanah senilai Rp. 2.000.000,-
4. Biaya tak terduga senilai 3.500.000,-
Total Keselurahan biaya yang sudah dikeluarkan senilai Rp. 20.050.000,-
b. Yang bersifat nonmateril :
Pemulihan nama baik kami sebagai Pembanding I / semula Tergugat III,
Pembanding II, III, IV dan V telah dicemarkan dengan cara melakukan perbuatan
melawan hukum ( ) padahal sebenarnya tidak pernah melakukan itu, maka menuntut
senilai Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) dalam putusan ini oleh Majelis Hakim
yang memeriksa dan mengadili perkara ini sama sekali tidak dipertimbangkan.
Selanjutnya dalam eksepsi
Bahwa kami sebagai Pembanding I / semula Tergugat III, Pembanding II, III, IV
dan V telah membuat dan mengajukan eksepsi tertanggal 25 Januari 2022 yaitu
menjawab/menangkis gugatan tertanggal 17 November 2021 dengan Nomor :
204/PDT.G/2021/PN.PLK, namun dalam putusan perkara ini oleh Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili sama sekali tidak dipertimbangkan artinya ditolak untuk
seluruhnya, menurut …….. kami Majelis Hakim keberpihakan kepada Terbanding semula
Penggugat (Setno Panjung) dalam pokok perkara :
Bahwa da;am surat gugatan Terbanding semula Penggugat tentu ada didapati
kejanggalan antara lain sehubungan dengan Surat Pernyataan Tanah tertanggal 11 Maret
2013 yang dikuasai oleh oknum bernama Setiawan dan diperoleh dari nama Edison
Tunda pada tahun 1986 dan dikuasai oleh Setiawan sejak tahun 2008.
Selanjutnya oleh Setiawan menjual tanah garapan tersebut sebanyak 4 (empat)
bidang kepada Terbanding semula Penggugat (Setno Panjung) seharga Rp. 165.000.000,-
(seratus enam puluh lima juta rupiah).
Selanjutnya Terbanding semual Penggugat mengurus untuk meningkatkan surat
garapan tanah tersebut tingkat bawah yaitu Rukun Tetangga setempat RT.03/RW.01
Kelurahan Sabaru, Kecamatan Sabangau keadaan sebelum pemisahan wilayah dijabat
oleh Wilopo S. Tabat. Karena pelaksanaan pengembangan wilyah maka mengakibatkan
adanya perombakkan yaitu RT.04/RW.II yang dijabat oleh Try Wahyana, ST. Sampai
dengan sekarang ini tahun 2022 dan masuk wilayah Kelurahan Sabaru, Kecmatan
Sabangau, dan lokasi tanah objek sengketa tersebut berada dalam wilayah kewenangan
RT.04/RW.II sehingga yang berhak dalam menanda tangani surat pernyataan tanah
adalah kewenangan Try Wahyana, bukan kewenangan Ketua RT.03/RW.01 Wilopo S.
Tabat. Maka dengan demikian tentang keberadaan keabsahan Surat Pernyataan Tanah
yang dikuasai oleh Terbandaing semula Penggugat (Setno Panjung) untuk proses
pembuatan 4 (empat) sertifikat tanah :
-7-

a. Tanah Sertifikat Hak Milik No.2678 Kel. Sabaru NIB 15.01.04.03.02906 letak tanah
Jl. Pelajara, tanggal 20 Maret 2017 surat ukur tanggal 09-08-2016 No. 2714, luas
1.538 M2 atas nama Setno Panjung.
b. Tanah sertifikat Hak Milik No. 2680 Kel. Sabaru NIB 15.01.04.03.02882 letak tanah
Jl. Pelajar tanggal 20 Maret 2017, surat ukur tanggal 18-8-2016 No. 2711, luas 1.543
M2 atas nama Setno Panjung.
c. Tanah Sertifikat Hak Milik No. 2677 Kel. Sabaru, NIB 15.01.04.03.02883 letak tanah
Jl. Pelajar tanggal 20 Maret 2017, surat ukur tanggal 9 September 2016 No. 2710 luas
1.538 M2 atas nama Setno Panjung.
d. Sertifikat Hak Milik No. 2679 Kel. Sabaru, NIB 15.01.04.03.02885 letak tanah Jl.
Pelajar, tanggal 20 Maret 2017, surat ukur tanggal 9 September 2016 No. 2709 luas
1.552 M2 atas nama Setno Panjung.
Oleh karena proses pembuatan Surat Pernyataan Tanah tanggal 11 Maret 2013 yang
dikuasai oleh Terbanding semula Penggugat untuk penerbitan/pembuatan 4 (empat)
Sertifikat tersebut, berbeda/salah sasaran RT. 03/RW.II maka 4 (empat) sertifikat atas
nama Setno Panjung (Terbanding) semula Penggugat jelas cacat hukum, dan sepantasnya
dicabut dan tidak berlaku. Dengan adanya hal yang demikian merupakan suatu
kekurangan ketelitian dari Majelis Hakim, kurang cermat atau dengan kata lain
kecolongan.

Yang Terhormat Ketua Pengadilan Tinggi Kalimantan Tengah di Palangka Raya


- Bahwa Mejelis Hakim Pengadilan Negeri Palangka Raya yang memeriksa dan
mengadili perkara ini dalam putusan Nomor : 204/PDT.G/2021/PN.PLK tanggal 7
September 2022 yang kami kutip dalam pertimbangan Hakim bahwa Yurisjirundensi
No. 4 K/SIP/1958 juga menyatakan syarat mutlak untuk pengajuan gugatan terhadap
orang lain di Pengadilan adalah bahwa harus ada perselisihan hukum yang timbul dari
adanya hubungan hukum.
- Bahwa selanjutnya dalam pertimbangan Majelis Hakim menyatakan kualitas Tergugat
dan Turut Tergugat ini tidak di atas dalam peraturan perundangan-undangan.
Namun hal tersebut telah menjadi suatu praktik yang diterapkan dari kasus-perkasus
perbedaan Tergugat dengan Turut Tergugat adalah Turut Tergugat hanya tunduk pada isi
putusan hakim di pengadilan karena Turut Tergugat ini tidak melakukan sesuatu
(perbuatan), misalnya dalam kasus Perbuatan Melawan Hukum (PMH), Tergugat
melakukan suatu perbuatan sehingga digugat PMH, namun Turut Tergugat ini hanyalah
pihak terkait yang tidak melakukan suatu perbuatan. Tapi pihak tersebut oleh Penggugat
turut digugat sebagai Turut Tergugat sehingga pada akhirnya Turut Tergugat tunduk pada
isi putusan pengadilan. Setelah kami menyimak dalam pertimbangan Majelis Hakim,
-8-

bahwa Telah Menjadi Suatu Praktik Yang Diterapkan Dari Kasus per Kasus dan
seterusnya yang pada akhirnya Penggugat yang

Anda mungkin juga menyukai