Anda di halaman 1dari 30

PUTUSAN SELA

Nomor 947/Pdt.G/2022/PN Mdn


DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Medan yang mengadili perkara perdata, telah menjatuhkan putusan
sebagai berikut dalam perkara gugatan antara:
Yayasan Perguruan Kristen Markus, tempat kedudukan Jl. Kapt. Muslim No. 226, Kelurahan
Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara,,
Kel. Helvetia Timur, Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatera Utara dalam hal ini
memberikan kuasa kepada Agus Siswoyo, S.H., Advokat yang berkantor di Jalan
Jendral Gatot Subroto, Komplek Tomang Elok Blok M No. 06 Lantai 2, Kelurahan
Simpang Tanjung, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan 20122, Telp. 061 4257
0921 berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 12 Desember 2022, sebagai Penggugat.

Lawan

Lernita Purba, bertempat tinggal di Kota Tangerang, Kebon Nanas, Rt 03/rw 01, Kelurahan
Penanggungan, Kecamatan Pinang, Provinsi Banten, Kode Pos 15143, Kel.
Panunggangan, Pinang, Kota Tangerang, Banten, sebagai Tergugat 1;
Andrian Oktavianus Aritonang, bertempat tinggal di Kota Tangerang, Kebon Nanas, Rt 03/rw
01, Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Pinang, Provinsi Banten, Kode Pos 15143,
Kel. Panunggangan, Pinang, Kota Tangerang, Banten, sebagai Tergugat II;
Ivander Markus Timothi Raja Aritonang, tempat kedudukan Kota Tangerang. Kebon Nanas,
Rt 03/rw 01, Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Pinang, Provinsi Banten, Kode
Pos 15143, Kel.Panunggangan, Pinang, Kota Tangerang, Banten, sebagai Tergugat
III;
Wynnie Zaneta Agustina Uli Aritonang, bertempat tinggal di Kota Tangerang. Kebon Nanas,
Rt 03/rw 01, Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Pinang, Provinsi Banten, Kode
Pos 15143. Kel. Panunggangan, Pinang, Kota Tangerang, Banten, sebagai Tergugat
IV;
Dalam hal ini memberikan kuasa kepada Martha Ngada Janggo.S.H., Alokse Manik, S.H., S.
Sulaika, S.H., Jefri Khasogi.S.H, adalah Advokat & penasehat hukum pada law firm andar
manik & partners yang berkantor di jalan suprapto.
kav. I Jakarta pusat, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 6 Januari 2023, sebagai Para
Tergugat;
Pengadilan Negeri tersebut;
Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang bersangkutan; Setelah
mendengar kedua belah pihak yang berperkara;
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 1 Desember 2022 diterima dan
didaftarkan Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 2 Desember 2022 dalam
Register Nomor 947/Pdt.G/2022/PN Mdn, telah mengajukan gugatan sebagai berikut:
1. Bahwa Penggugat adalah Ketua Yayasan Perguruan Kristen Markus yang didirikan
berdasarkan Akta Pendirian Yayasan Perguruan Kristen Markus Nomor 01 tanggal 03
Oktober 2022 yang dibuat di hadapan Gordon E. Harianja, SH, Notaris di Medan, oleh
karena itu dapat bertindak untuk dan atas nama Yayasan Perguruan Kristen Markus
tersebut,
2. Bahwa Yayasan Perguruan Kristen Markus tersebut ada memiliki asset berupa serta
Bangunan yang ada di atasnya yang berada di Kota Medan setempat dikenal dengan Jl.
Kapten Muslim No. 226, Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia
(dahulu bagian dari Kabupaten Deli Serdang, Kampung Helvetia, Kecamatan
Sunggal), sebagaimana tersebut dalam Surat Keterangan Tanah No. 19135/A/1/27
tanggal 17 Oktober 1973 yang diterbitkan oleh Bupati Kepala Daerah Kabupaten Deli
Serdang, yang didapat Yayasan berdasarkan Surat Penyerahan Dan Pengalihan Hak
Atas Tanah tanggal 25 Oktober 2022 dari Drs. Herry Aritonang, yang dalam hal ini
bertindak dalam Jabatannya selaku Pengurus yang masih hidup dalam Yayasan
Perguruan Kristen Markus, berkedudukan di Medan, yang didirikan dengan Akta
Pendirian tanggal 13 Agustus 1973 Nomor 60, dibuat oleh Roesli, SH, pada waktu itu
Notaris di Medan dan Akta Perubahannya tanggal 11 April 1984 dibuat oleh Darius
Parlindungan Pasaribu, SH, pada waktu itu Notaris di Medan,
3. Bahwa tanah dimaksud adalah sebidang tanah dengan luas ± 3.642 m² (tiga ribu enam
ratus empat puluh dua meter persegi) terletak di Kota Medan, Kecamatan Medan
Helvetia, Kelurahan Helvetia Timur dengan batas-batas:
- Utara : berbatas dengan Jalan Pembangunan
- Selatan : berbatas dengan dahulu Tanah milik K. Pasaribu dan Radjimin Tirto;
- Timur berbatas dengan dahulu Tanah milik Letkol Dokter Harahap;
- Barat berbatas dengan dahulu Tanah milik Pardede, R. Marpaung, R.
Pasaribu, W. Simatupang dan JI. Kapt. Muslim;
4. Bahwa Yayasan Perguruan Kristen Markus yang didirikan berdasarkan Akta Pendirian
tanggal 13 Agustus 1973 Nomor 60, dibuat oleh Roesli, SH, pada waktu itu Notaris di
Medan, mendapatkan Hak Atas tanah dimaksud dari Alm. Washington Aritonang
dengan persetujuan Istrinya Alm. Bertha Uli Sitompul berdasarkan Akta Pengoperan
dan Pemindahan Hak Nomor 8 tanggal 6 April 1984 yang dibuat dihadapan
Darius Parlindungan Pasaribu, SH, pada waktu itu Notaris di Medan;
5. Bahwa pada tanggal 17 Juli 2009, Alm. Washington Aritonang (disebut juga Doktor
Wasinton Aritonang) atas persetujuan Istrinya yang sah Alm. Bertha Uli Sitompul
(disebut juga Bertha Uli Boru Sitompul) berdasarkan Akta Hibah Nomor 7 tanggal 17
Juli 2009 yang dibuat dihadapan Emmy Wilis, SH, Notaris di Medan, telah
memberikan Hibah kepada Drs. Herry Aritonang sebidang tanah yang telah
dipindahkan Haknya oleh Penghibah kepada Yayasan Perguruan Kristen
Markus tersebut sebagaimana telah diterangkan dalam point 3 dan 4 di atas, yaitu
sebidang tanah dengan luas ± 3.642 m² (tiga ribu enam ratus empat puluh dua meter
persegi) terletak di Kota Medan, Kecamatan Medan Helvetia, Kelurahan Helvetia
Timur sebagaimana tersebut dalam Surat Keterangan Tanah No. 19135/A/1/27 tanggal
17 Oktober 1973 yang diterbitkan oleh Bupati Kepala Daerah Kabupaten Deli Serdang;
6. Bahwa apa yang telah dilakukan oleh Alm. Washington Aritonang (disebut juga
Doktor Wasinton Aritonang) atas persetujuan Istrinya yang sah Alm. Bertha Uli
Sitompul (disebut juga Bertha Uli Boru Sitompul) berdasarkan Akta Hibah Nomor 7
tanggal 17 Juli 2009 yang dibuat dihadapan Emmy Wilis, SH, Notaris di Medan jelas-
jelas adalah Perbuatan Melawan Hukum, dimana atau barang yang telah diganti
rugikan kepada pihak lain, kemudian dihibahkannya kepada pihak yang lain pula,
dalam hal ini sebidang tanah dengan luas ± 3.642 m² (tiga ribu ratus empat puluh
dua meter persegi) terletak di Kota Medan, Kecamatan Medan Helvetia,
Kelurahan Helvetia Timur sebagaimana tersebut dalam Surat Keterangan Tanah
No. 19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973 yang diterbitkan oleh Bupati Kepala
Daerah Kabupaten Deli Serdang yang telah diganti rugikan kepada Yayasan
Perguruan Kristen Markus, kemudian di hibahkan oleh pemilik awal kepada
Drs. Herry Aritonang:
7. Bahwa berdasarkan Akta Hibah Nomor 7 tanggal 17 Juli 2009 yang dibuat dihadapan
Emmy Wilis, SH, Notaris di Medan tersebut, telah terjadi perbuatan hukum berikutnya,
yaitu Drs. Herry Aritonang menghibahkan sebidang tanah dengan luas ± 3.642 m² (tiga
ribu enam ratus empat puluh dua meter persegi) terletak di Kota Medan, Kecamatan
Medan Helvetia, Kelurahan Helvetia Timur sebagaimana tersebut dalam Surat
Keterangan Tanah No. 19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973 yang diterbitkan oleh
Bupati Kepala Daerah Kabupaten Deli Serdang tersebut kepada Bertha Uli Sitompul
dengan Akta Hibah Nomor 53 tanggal 31 Januari 2015 yang dibuat Emmy Wilis, SH,
Notaris di Medan:
8. Bahwa oleh karena pembuatan Akta Hibah Nomor 7 tanggal 17 Juli 2009 yang dibuat
dihadapan Emmy Wilis, SH, Notaris di Medan dan Akta Hibah Nomor 53 tanggal 31
Januari 2015 yang dibuat dihadapan Emmy Wilis, SH, Notaris di Medan dibuat
dengan melanggar hukum, maka sudah sepatutnya kedua Akta tersebut
dinyatakan batal demi hukum;
9. Bahwa pada tanggal 18 Nopember 2015 Bertha Uli Sitompul meninggal dunia dengan
meninggalkan Ahli Waris tunggal bernama Ruby Tahi Halomoan Aritonang, lahir di
Medan tanggal 29 Agustus 1966;
10. Bahwa pada tanggal 12 Januari 1993, Rubi Tahi Halomoan Aritonang melaksanakan
Perkawinan dengan Lernita Purba (Tergugat I), dan hingga kini, dari hasil perkawinan
tersebut telah dikaruniai 3 (tiga) orang anak, yaitu Andrian Oktavianus Aritonang
(Tergugat II), Markus Timothi Raja Aritonang (Tergugat III) dan Wynnie Zaneta
Agustina Aritonang (Tergugat IV);
11. Bahwa Ruby Tahi Halomoan Aritonang telah meninggal dunia pada tanggal 20
Desember 2019 dan meninggalkan ahli waris Para Tergugat tersebut;
12. Bahwa hingga saat ini, Para Tergugat menguasai asli Surat Keterangan Tanah No.
19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973 yang diterbitkan oleh Bupati Kepala Daerah
Kabupaten Deli Serdang tersebut, yang seharusnya berada pada kekuasaan Yayasan
Perguruan Kristen Markus (Penggugat);
13. Bahwa Tergugat I telah menyatakan dalam Surat Pernyataan yang dibuatnya pada
tanggal 21 Januari 2021, yang menyatakan Surat Keterangan Tanah No.19135/A/1/27
tanggal 17 Oktober 1973 akan tetap berada pada penguasaannya, dan mengkaitkan
Surat Tanah tersebutdengan masalah pewarisan Alm. Washington Aritonang dan Alm.
Bertha Uli Sitompul;
14. Bahwa tindakan Tergugat I yang mengkaitkan masalah pewarisan dari Alm.
Washington Aritonang dan Alm. Bertha Uli Sitompul dengan Surat Keterangan Tanah
No. 19135/A/I/27 tanggal 17 Oktober 1973 adalah suatu tindakan yang tidak dapat
dibenarkan dalam hukum,
15. Bahwa ada kemungkinan Para Tergugat karena pewarisan, akan memindahkan Hak
atas tanah sebagai objek dalam perkara ini, maka sudah selayaknya untuk diletakkan
Sita Penyesuaian (revindicatoir beslaag) terhadap objek perkara yaitu sebidang tanah
dengan luas ± 3.642 m² (tiga ribu enam ratus empat puluh dua meter persegi) terletak
di Kota Medan, Kecamatan Medan Helvetia, Kelurahan Helvetia Timur sebagaimana
tersebut dalam Surat Keterangan Tanah No. 19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973
yang diterbitkan oleh Bupati Kepala Daerah Kabupaten Deli Serdang,
16. Bahwa Penggugat telah berkali-kali meminta untuk diberikan kepada Yayasan
Perguruan Kristen Markus (Penggugat), namun Para Tergugat tidak mengindahkannya,
bahkan Tergugat I membuat Surat Pernyataan tertanggal 21 Januari 2021 yang intinya
tetap ingin menguasai Surat Keterangan Tanah dimaksud;
17. Bahwa apa yang dilakukan Para Tergugat adalah suatu perbuatan melawan hukum,
oleh karena itu sudah sepatutnya Para Tergugat untuk dihukum mengembalikan asli
Surat Keterangan Tanah No. 19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973 yang diterbitkan
oleh Bupati Kepala Daerah Kabupaten Deli Serdang tersebut kepada Penggugat;
18. Bahwa dikuasainya oleh Para Tergugat Surat Keterangan Tanah No. 19135/A/I/27
tanggal 17 Oktober 1973 yang dikeluarkan oleh Bupati Kepala Daerah Kabupaten Deli
Serdang, Penggugat menjadi terhambat dalam pengurusan administrasi Yayasan di
Dinas Pendidikan, sehingga Yayasan mengalami kerugian yang tidak sedikit oleh
karenanya,
19. Bahwa oleh karena akibat perbuatan Para Tergugat yang telah merugikan Penggugat,
sudah selayaknya Para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar kerugian
dimaksud:
20. Bahwa ada kemungkinan Para Tergugat akan lalai dalam membayar ganti rugi tersebut
kepada Penggugat, maka sudah selayaknya diletakkan Sita Jaminan beslaag) terhadap
harta benda milik Para Tergugat;
21. Bahwa ada kemungkinan Para Tergugat lalai dalam menjalankan Putusan ini dan akan
menimbulkan kerugian yang lebih banyak kepada Penggugat, sudah selayaknya Para
Tergugat dihukum untuk membayar uang paksa (dwangsom) kepada Penggugat
sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) untuk tiap-tiap hari sejak Putusan ini
berkekuatan hukum tetap hingga Para Tergugat memenuhi isi putusan;
Bahwa berdasarkan alasan-alasan yang diuraikan di atas, Penggugat melalui
Kuasanya,dengan ini memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Medan. melalui Majelis
Hakim yang telah dibentuk untuk itu, berkenan untuk menetapkan suatu hari persidangan dan
memanggil para pihak untuk hadir di persidangan yang telah ditentukan untuk itu dan
selanjutnya berkenan pula memberi Putusan dalam Perkara ini dengan Amar Putusan sebagai
berikut:
1. Mengabulkan Gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan sah dan berharga Surat Keterangan Tanah No. 19135/A/1/27 tanggal 17
Oktober 1973 yang dikeluarkan oleh Bupati Kepala Daerah Kabupaten Deli Serdang;
3. Menyatakan sah dan berharga Akta Pengoperan Dan Pemindahan Hak No. 8 tanggal 6
April 1984 dibuat dihadapan Darius Parlindungan Pasaribu, SH, pada saat itu Notaris
di Medan;
4. Menghukum Para Tergugat atau Siapapun yang menguasai Surat Keterangan Tanah
No. 19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973 yang dikeluarkan oleh Bupati Kepala Daerah
Kabupaten Deli Serdang untuk kepada Penggugat;
5. Menyatakan batal dan tidak berlaku sah Akta Hibah Nomor 7 tanggal 17 Juli 2009 yang
dibuat dihadapan Emmy Wilis, SH, Notaris di Medan;
6. Menyatakan batal dan tidak berlaku sah Akta Hibah Nomor 53 tanggal 31 Januari 2015
yang dibuat dihadapan Emmy Wilis, SH, Notaris di Medan,
7. Menyatakan sah dan berharga Sita Penyesuaian (revindicatoir beslag) yang diletakkan
pada perkara ini;
8. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (conservatoir beslag) yang diletakkan pada
perkara ini,
9. Menghukum para Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.
1.000.000,- (satu juta rupiah) untuk tiap-tiap harinya hingga putusan ini terlaksana.
10. Membebankan seluruh biaya-biaya yang timbul dalam perkara ini menurut hukum kepada
Para Tergugat.
Jika Pengadilan berpendapat lain mohon Putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, untuk Penggugat dan
para Tergugat hadir masing-masing menghadap kuasanya tersebut;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian diantara para pihak
melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Perma Nomor 1 Tahun tentang Prosedur Mediasi
Pengadilan dengan menunjuk Zufida Hanum, S.H., M.H., Hakim pada Pengadilan Negeri
Medan, sebagai Mediator,
Menimbang, bahwa berdasarkan laporan Mediator tanggal Februari 2023, upaya
perdamaian tersebut tidak berhasil
Menimbang, bahwa oleh karena itu pemeriksaan perkara dilanjutkan dengan pembacaan
surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut para Tergugat memberikan
jawaban pada pokoknya sebagai berikut:
I. DALAM EKSEPSI
Bahwa Para Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil PENGGUGAT dalam
gugatan kecuali yang diakui secara tegas kebenarannya oleh Para Tergugat.
A. EKSEPSI KEWENANGAN RELATIF
Bahwa eksepsi kewenangan Relatif yaitu berdasarkan Pasal 118 ayat (1) HIR yang
berbunyi:

Pasal 118 ayat (1) HIR


"Gugatan perdata, yang pada tingkat pertama masuk kekuasaan pengadilan Negeri, harus
dimasukkan dengan surat permintaan ditandatangani oleh penggugat atau oleh wakilnya
menurut pasal 123, kepada ketua Pengadilan Negeri di daerah hukum siapa
TERGUGAT BERTEMPAT DIAM atau jika tidak diketahui tempat diamnya, tempat
tinggal sebetulnya."

Menurut Yahya Harahap dalam bukunya "Hukum Acara Perdata tentang Gugatan,
Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Sinar Grafika 2004, hal. 192,
menyatakan tentang pada Asas Actor Sequitur Forum Rei (Actor Rei Forum Sequitur)
yaitu sebagai berikut: "Patokan digariskan pasal 118 ayat (1) HIR yang menegaskan:
 Yang berwenang mengadili suatu perkara adalah Pengadilan Negeri tempat tinggal
Tergugat
 Oleh Karena itu, agar gugatan yang diajukan penggugat tidak melanggar batas
kompetensi relative, gugatan harus diajukan dan dimasukkan kepada PN yang
berkedudukan di wilayah atau daerah hukum tempat tinggal Tergugat.
Mengajukan gugatan kepada Pengadilan Negeri di luar wilayah tempat tinggal tergugat
tidak dibenarkan. Dianggap sebagai pemerkosaan hukum terhadap kepentingan Tergugat
dalam membela diri. Rasio penegakan Patokan Actor sequitur forum rei atau forum
domisili, bertujuan untuk melindungi tergugat. Siapapun tidak dilarang menggugat
seseorang, tetapi kepentingan tergugat harus dilindungi dengan cara melakukan
pemeriksaan di PN Tempat tinggalnya bukan ditempat tinggal Penggugat.";

BAHWA BERDASARKAN GUGATAN DALAM PERKARA A QUO Para Tergugat


SEPENDAPAT dengan PENGGUGAT bahwa OBJEK DARI PERKARA INI ADALAH
SURAT KETERANGAN TANAH NO. 19135/A/1/27 TANGGAL 17 OKTOBER 1973
YANG DITERBITKAN OLEH BUPATI KEPALA DAERAH KABUPATEN DELI
SERDANG:
1. Bahwa Tergugat I adalah merupakan Istri Sah dari Rubi Tahi Halomoan Aritonang
selaku anak Kandung dari perkawinan Alm. Wasinton Aritonang dengan Alm. Bertha
uli Sitompul
2. Bahwa Tergugat I juga merupakan Ibu kandung dari Tergugat II, Tergugat III
dan Tergugat IV adalah merupakan anak-anak dari Tergugat I yang merupakan
satu keluarga, yang seluruhnya bertempat tinggal/berkediaman yang sama yaitu
di Kebon Nanas, RT. 05 Rw. 01, Kel. Panunggangan Utara, Kec. Pinang, Kota
Tangerang, Provinsi Banten, yang mana Objek Perkara itu berada di tempat
kediaman Para Tergugat yang merupakan satu keluarga, maka berdasarkan
pasal 118 ayat (1) HIR, Pengadilan yang berwenang mengadili perkara ini
adalah PENGADILAN NEGERI TANGERANG.
3. Bahwa Objek perkara dalam perkara a quo adalah sebagaimana dalam gugatan ini
yakni SURAT KETERANGAN TANAH NO. 19135/A/1/27 TANGGAL 17
OKTOBER 1973 YANG DITERBITKAN OLEH BUPATI KEPALA DAERAH
KABUPATEN DELI SERDANG.
4. Bahwa sekitar bulan April 2015 Alm. Bertha Uli Sitompul selaku orang Tua kandung
Rubi Tahi Halomoan Aritonang yang merupakan suami sah dari Tergugat 1,
menitipkan/menyuruh menyimpan objek perkara a quo kepada Tergugat I, di Rumah
Rubi Tahi Halomoan Aritonang dan Tergugat | Tergugat II, Tergugat III, dan Tergugat
IV yaitu di Kebon Nanas, RT. 05 Rw. 01, Kel. Panunggangan Utara, Kec. Pinang,
Kota Tangerang, Provinsi Banten. Yang disaksikan oleh Ezra selaku keponakan
Alm. Bertha Uli Sitompul Sehingga sejak saat diserahkan hingga gugatan ini
diajukan oleh Penggugat, Objek perkara a quo saat ini berada tersimpan kediama
Terguggat I di Kebon Nanas, RT. 05 Rw. 01, Kel. Panunggangan Utara, Kec. Pinang,
Kota Tangerang, Provinsi Banten;
Oleh kerenanya Bahwa berdasarkan Pasal 118 ayat (1) HIR menegaskan bahwa
Pengadilan yang berwenang mengadili perkara ini adalah di tempat kediaman
Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV;
BAHWA BERDASARKAN URAIAN DI ATAS MAKA PENGADILAN YANG
BERWENANG UNTUK MENGADILI PERKARA INI ADALAH PENGADILAN
NEGERI TANGERANG;

B. EKSEPSI KURANG CONSORTIUM) PIHAK (EXCEPTIO PLURIUM LISTIS


Bahwa Penggugat mendalilkan dalam gugatannya point 1 dan point 2 bahwa Penggugat
adalah selaku Ketua Yayasan Perguruan Kristen Markus yang didirikan berdasarkan Akta
Pendirian No. 1 tanggal 3 Oktober 2022 yang dibuat di hadapan Gordon E, Harianja SH,
Notaris di Medan yang mendalilkan bahwa Para Tergugat telah melakukan Perbuatan
Melawan Hukum karena telah menguasai/menyimpan Surat Keterangan tanah No.
19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973 yang diterbitkan oleh Bupati Kepala Daerah
Kabupaten Deli Serdang fakta hukumnya adalah:

1. bahwa surat tersebut berada dalam penguasaan Terguggat adalah hasil dari Amanah
almarhum Berta uli Sitompul untuk disimpan oleh Terguggat sekalu istri sah dari
Rubi Tahi Hamonangan Aritonang.
2. Bahwa Penggugat adalah Ketua Yayasan Perguruan Kristen Markus yang
berdasarkan Akta Pendirian Yayasan Perguruan Kristen Markus No. 01 tanggal 03
Oktober 2022 yang dibuat di hadapan Notaris Gordon E Harianja, SH, Notaris di
Medan. Bahwa fakta hukumnya bahwa Penggugat menjabat sebagai Ketua
Yayasan baru diangkat pada tanggal 03 Oktober 2022, dan gugatan diajukan
pada tanggal 1 Desember 2022. Bahwa dengan jelas gugatan diajukan Penggugat
terkesan sangat dipaksakan.
3. Bahwa dalil Penguggat adalah tidak masuk logika hukum, bahwa Penggugat selaku
Ketua yayasan yang baru kurang lebih 2 (dua) bulan menjabat, langsung mengajukan
gugatan kepada Para Tergugat terkait Aset Yayasan Perguruan markus Medan, tanpa
terlebih dahulu menyurati dan atau mengadakan klarifikasi dengan para Tergugat,
hal ini sangat kontradiktif dengan dalil Penggugat dalam point 16 dalam gugatannya
yang pada pokoknya menyatakan Penggugat berkali-kali meminta untuk diberikan
asli Surat Keterangan Tanah No. 19135/A/1/27 Tanggal 17 Oktober 1973 Yang
Diterbitkan Oleh Bupati Kepala Daerah Kabupaten Deli Serdang, adalah tidak benar.
4. Bahwa faktanya adalah bahwa benar ada ahli waris datang ke rumah Para Tergugat
dan bukanlah Penggugat yang bertindak selaku Ketua Yayasan Perguruan Kristen
Markus Medan.
5. Bahwa jika benar yang didalikan oleh Penggugat pada point 16 dalam gugatannya,
maka seharusnya alhi waris lainnya pun harus ditarik dalam perkara a quo. Oleh
karenanya dalil gugatan Penggugat mengandung cacat hukum Exceptio Plurium
Listis Consortium (gugatan pihak).
6. Bahwa objek Perkara ini adalah terkait penguasaan Surat Keterangan tanah No.
19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973 yang diterbitkan oleh Bupati Kepala Daerah
kabupaten Deli Serdang diserahkan Alm. Bertha Uli Sitompul kepada Tergugat yang
disaksikan oleh Ezra (dhi. Keponakan Alm. Bertha Uli Sitompul. Dengan demikian
seharusnya berdasarkan fakta hukum ahli waris Herry Aritonang seharusnya ditarik
sebagai pihak dalam gugatan a quo dan para ahli waris lainnya.
7. Bahwa Ketua Yayasan (dhi. Jemmy Sihombing) adalah merupakan pihak yang
mengetahui bahwa Pewaris Al. Bertha Uli Aritonang, mengantarkan barang berharga
berupa emas kepda Tergugat I sebagai harta milik alm berta uli sitompul yang juga
dititipkan ke terguggat I, hal ini membuktikan bahwa dengan diangkatnya Penguggat
selaku Ketua Yayasan Markus tersebut terkesan sangat dipaksan dan diduga guna
memenuhi kepentingan salah satu ahli waris.
8. Bahwa Surat Keterangan tanah No. 19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973 dimana
atas tanah tersebut berdiri di atasnya yang dikenal dengan nama Yayasan Perguruan
Kristen Markus, adalah merupakan harta warisan bersama dari pewaris Alm.
Wasinton Aritonang, Alm. Tiorim Esta Marlian Nainggolan dan Alm. Bertha
Sitompul.
9. Bahwa selama hidupnya Alm. Wasinton Aritonang menikah sebanyak dua kali yaitu
dengan istri pertama bernama Alm. Tiorim Esta Marlian Nainggolan dan istri kedua
yaitu Alm. Bertha Uli Sitompul yang dikaruniai 8 orang anak yaitu sebagai berikut:
A. Pernikahan dengan Alm. Tiorim Esta Marlian Nainggolan yang dikaruniai 7
orang Anak yaitu sebagai berikut:
1. Ida R Aritonang
2. Herry Aritonang
3. Tongam Aritonang
4. Togap Aritonang
5. Magdalena Aritonang
6. Ammi Laura Aritonang
7. Wesli Aritonang
B. Pernikahan dengan Alm. Bertha Uli Sitompul yang dikaruniai 1 orang Anak
yaitu sebagai berikut:
1. Rubi Tahi Halomoan Aritonang.
10. Bahwa gugatan Penggugat yang tidak menarik para ahli waris lainya Maka Gugatan
Penguggat adalah kurang pihak, bahwa berdasarkan KUHPerdata, Penggugat dalam
mengajukan gugatannya harus bersama-sama dengan ahli waris lainnya yang merasa
dirugikan akibat dikuasainya Surat Keterangan tanah No. 19135/A//27 tanggal 17
Oktober 1973 oleh Para Tergugat, dan/atau melakukan gugatan terhadap ahli waris
lainnya selain Para Tergugat.
Bahwa berdasarkan uraian di atas maka demi hukum gugatan Penggugat harus dinyatakan
TIDAK DAPAT DITERIMA (niet- ontvankelijke verklaard).
C. EKSEPSI ERROR IN PERSONA
Bahwa Penggugat dalam gugatannya mendalilkan juga menggugat anak- anak Alm. Rubi
Tahi Halomoan Aritonang dengan Tergugat I yaitu Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat
IV adalah tidak tepat.
1. Bahwa dengan ditariknya anak-anak Alm. Rubi Tahi Halomoan Aritonang dengan
Tergugat I yaitu Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV mengakibatkan
Gugatan Penggugat mengandung cacat formil ERROR IN PERSONA atau
SALAH ALAMAT.
2. Bahwa yang menjadi Objek gugata a quo adalah asli Surat Keterangan tanah
No. 19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973 yang diterbitkan oleh Bupati
Kepala Daerah kabupaten Deli Serdang, adalah asset warisan Yayasan
Perguruan Kristen Markus yang berada di Medan yang dalam hal ini, surat
tersebut diserahkan oleh Pewaris Alm. Bertha Uli Sitompul di Kebon Nanas, RT.
05 Rw. 01, Kel. Panunggangan Utara, Kec. Pinang, Kota Tangerang, Provinsi
Banten, dimana pada saat salah satu Ahli Waris yaitu Alm. Rubi Tahi Halomoan
Aritonang masih hidup, dan yang menerima Surat Keterangan tanah No.
19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973, adalah istrinya (dhi. Tergugat I), sebagai
Istri dari salah satu ahli waris yaitu Rubi Tahi Halomoan Aritonang
3. Namun dalam gugatan Penggugat mendalilkan menarik Pihak Tergugat II,
Tergugat III, dan Tergugat IV adalah merupakan gugatan yang salah alamat (Error
In Persona) dan fakta hukumnya Tergugat II, Tergugat III, dan Tergugat IV
bukanlah orang/pihak yang bertanggung jawab untuk itu;
4. Bahwa Tergugat I menyampaikan bahwa sebagaimana Pewaris Alm. Bertha Uli
Aritonang menyerahkan untuk menyimpan asli Surat Keterangan tanah No.
19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973 diterbitkan oleh Bupati Kepala Daerah
kabupaten Deli Serdang dikarenakan Tergugat I merupakan Istri dari salah satu
Ahli Waris yang saat itu masih hidup yaitu Alm. Rubi tahi Halomoan Aritonang
yang berada di Kebon Nanas, RT. 05 Rw. 01, Kel. Panunggangan Utara, Kec.
Pinang, Kota Tangerang, Provinsi Banten.
5. Bahwa pewaris Alm. Bertha Uli Aritonang selama hidupnya juga tinggal di Kebon
Nanas, RT. 05 Rw. 01, Kel. Panunggangan Utara, Kec. Pinang, Kota Provinsi
Banten, sehingga jika Pewaris Alm. Bertha Uli Aritonang memberikan Asli Surat
Keterangan tanah No. 19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973 yang diterbitkan
oleh Bupati Kepala Daerah kabupaten Deli Serdang adalah hal yang sangat masuk
logika hukum, bahwa penyerahan peneitipan surat yang dimaksud disaksikan oleh
Ezra (dhi. Keponakan Alm. Bertha Uli Sitompul):
Oleh karena Penggugat yang menarik Tergugat II, Tergugat III, dan Tergugat IV
sebagai salah satu pihak dalam gugatan atalah SALAH ALAMAT (ERROR IN
PERSONA), dengan demikian demi hukum gugatan Penggugat HARUSLAH
DITOLAK;

D. EKSEPSI OBSCUUR LIBEL;


Bahwa Penggugat mendalilkan dalam gugatannya point 12, 17 dan 18 menyatakan pada
pokoknya bahwa dikarenakan Para Tergugat menguasai asli Surat Keterangan Tanah No.
19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973 yang seharusnya berada pada kekuasaan Yayasan
Perguruan Kristen Markus adalah Perbuatan Melawan Hukum, yang mengakibatkan
Yayasan mengalami kerugian;
1. Bahwa yang menjadi Objek gugata a quo adalah asli Surat Keterangan tanah No.
19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973 yang diterbitkan oleh Bupati Kepala
Daerah kabupaten Deli Serdang, yang diserahkan oleh Pewaris Bertha Uli
Sitompul kepada Tergugat I di kediaman Tergugat 1, Tergugat II, Tergugat III,
dan Tergugat IV yaitu di Kebon Nanas, RT. 05 Rw. 01, Kel. Panunggangan Utara,
Kec. Pinang, Kota Tangerang, Provinsi Banten;
2. Bahwa gugatan Penggugat secara formil mengandung Obscuur Libel, dikarenakan
formulasi gugatannya tidak terang / tidak jelas dan mengada-ada.
Bahwa Menurut Pasal 1365 KUHPerdata berbunyi:
"Tiap Perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang
lain, mewajibkan orang yang menimbulkan Kerugian itu karena kesalahannya untuk
menggantikan kerugian tersebut":
Menurut Rosa Agustina dalam bukunya Perbuatan Melawan Hukum, 2003
hal 161,
"Bahwa dalil perbuatan melawan hukum diperlukan unsur-unsur :
- Perbuatan tersebut melawan hukum
- Harus ada kesalahan pada pelaku
- Harus ada kerugian, dan
- Harus ada hubungan kausal antara perbuatan dan kerugian;

3. Bahwa berdasarkan uraian di atas bahwa dalil Penggugat dalam gugatanya, tidak
memenuhi unsur unsur perbuatan melawan hukum, sebagaimana disebutkan di
atas yang terbukti sebagai berikut:
a. Penggugat tidak tidak menguraikan/ menjelaskan bentuk perbuatan
melawan hukum apa yang dilakukan Para Tergugat, dikarenakan
menguasai asli Surat Keterangan Tanah No. 19135/A/1/27 tanggal 17
Oktober 1973 oleh Para Tergugat, dikarenakan Para Tergugat adalah ahli
waris yang sah;
b. Bahwa Penggugat tidak menguraikan menjelaskan kesalahan Para
Tergugat terkait proses peralihan/perolehan Surat Keterangan Tanah
No. 19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973 oleh Para Tergugat;
c. Bahwa Penggugat tidak merinci kerugian yang diderita oleh
Penggugat baik secara materiil dan Immateriil dikarenakan Para
Tergugat menguasai asli Surat Keterangan Tanah No. 19135/A/1/27
tanggal 17 Oktober 1973;
d. Bahwa Penggugat tidak menguraikan hubungan kausal antara perbuatan
Para Tergugat yang menguasai Surat Keterangan Tanah No.
19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973 dengan kerugian yang diderita
Penggugat.
Bahwa berdasarkan uraian di atas maka maka gugatan Penggugat mengandung cacat
formil Obscuur Libel (tidak jelas/ kabur), dengan demikian demi hukum GUGATAN
TIDAK DAPAT DITERIMA;
II. PERUBAHAN OBJEK PERKARA DAN PERUBAHAN PETITUM DALAM
GUGATAN;
1. Bahwa Penambahan Posita no. 11 a, yang menyatakan pada bahwa Para Ahli Waris
Alm. Ruby Tahi Halomoan Aritonang (Para Tergugat) hingga gugatan ini diajukan
menganggap Tanah yang menjadi objek dalam perkara ini adalah miliknya sebahagian
dalam status tanah warisan, dan oleh karenanya Para Tergugat merasa memiliki Ha
katas tanah tersebut, dan berusaha memilikinya bersama dengan ahli waris Alm.
Wasinton Aritonang lainnya, tindakan mana sangat merugikan Penggugat;
Bahwa objek gugatan a quo dalam perkara ini adalah Surat Keterangan tanah No.
19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973 yang diterbitkan oleh Bupati Kepala
Daerah kabupaten Deli Serdang:
berdasarkan Pasal 127 Rv. Yang berbunyi: "Penggugat berhak untuk mengubah
atau mengurangi tuntutannya sampai saat perkara diputus, tanpa mengubah pokok atau
menambah pokok gugatannya";
Menurut M. Yahya Harahap. SH dalam bukunya: "Hukum Acara Perdata Tentang
Gugatan, Persidangan, Penyitaan, pembuktian, dan Putusan Pengadilan", Sinar
Grafika, 2013, pada halaman 92-93 menyatakan:
“ Penggugaan ini dijumpai pada catatan Asikin Kusuma Atmadja, sehubungan
dengan Putusan MA No. 934 K/Pdt/1984 19 September 1985, antara lain
mengatakan: "Sesuai Yurisprudensi perubahan gugatan tuntuan selama
persidangan diperbolehkan". Selain itu ada pula putusan yang mema
"mengizinkan" istilah ini ditemukan dalam salah satu putusan MA yang
menyatakan antara lain yurisprudensi mengizinkan perubahan atau tambahan
gugatan asalkan TIDAK MENGAKIBATKAN PERUBAHAN POSITA
GUGATAN";
Bahwa Penggugat sebelumnya mendalilkan bahwa objek gugatan a quo adalah asli Surat
Keterangan tanah No. 19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973 yang diterbitkan oleh
Bupati Kepala Daerah kabupaten Deli Serdang yang saat ini dikuasai oleh para
Tergugat. NAMUN,
Dalam perubahan gugatan point 11 a. Penggugat telah MERUBAH POKOK
GUGATAN dalam hal ini dalam posita gugatan yaitu dengan merubah
OBJEK PERKARA dalam gugatan a quo adalah TANAH, bahwa tanah yang
dimaksud oleh Penggugat adalah tanah dan bangunan Yayasan perguruan
Kristen Markus yang berdiri di atas Surat Keterangan tanah No.
19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973 yang diterbitkan oleh Bupati
Kepala Daerah kabupaten Deli Serdang:
Berdasarkan uraian di atas maka perubahan gugatan yang didalilkan oleh telah
melawan peraturan perundang-undangan Pasal 127 RV, karena telah merubah pokok
gugatan dalam hal ini objek gugatan. Dengan demikian perubahan posita gugatan
Pengugat pada point 11 a, DEMI HUKUM HARUSLAH DITOLAK:
2. Bahwa Penggugat mendalikan penambahan petitum dalam point 4 dalam gugatan yang
menyatakan :
"Menyatakan Sah dan berharga Surat Penyerahan dan Pengalihan Hak atas Tanah
tanggl 25 Oktober 2022 dari Drs. Herry Aritonang yang bertindak sebagai Sekretaris
Yayasan Perguruan Kristen Markus yang tanggal 13 Agustus 1973 Akta No. 60 yang
dibuat oleh Roesly, SH, Notaris di Medan saat itu,... dst.":
Bahwa Pasal 127 Rv. Yang berbunyi: "Penggugat berhak untuk mengubah atau
mengurangi tuntutannya sampai saat perkara diputus, tanpa boleh mengubah pokok
atau menambah pokok Bahwa berdasarkan peraturan perundang-undangan pasal 127
Rv mengisyaratkan bahwa perubahan gugatan yang diperbolehkan adalah terkait
"mengubah atau MENGURANGI TUNTUTANNYA"
3. Bahwa Penggugat Terlihat dengan jelas bahwa perubahan gugatan sebagaimana
disampaikan pada tanggal 7 maret yang merubah pada posita dan petitum adalah
bertentangan dengan Pasal 127 Rv dan Gugatan Penggugat adalah Tidak jelas serta
tidak memahami pokok perkara yang di dalilkan.
4. Bahwa pada Gugatan Penggugat pada Petitum No. 1 dengan jelas disampaikan
"Mengabulkan Gugatan PARA PENGGUGAT, dengan demikian Penggugat
sebenarnya telah mengetahui dengan jelas bahwa gugatan perkara a quo seharusnya
para Ahli Waris Lainnya,dan haruslah ditarik sebagai pihak dalam perkara a quo
sebagaimana disampaikan dalil dalam jawaban Para Tergugat pada point B nomor 2;
Dan berdasarkan Pasal 127 Rv menyatakan perubahan itu tidak memperbolehkan
"mengubah pokok atau MENAMBAH pokok gugatannya";
Bahwa Penggugat telah mengubah gugatannya dengan MENAMBAHKAN
TUNTUTAN atau PETITUM gugatan a quo yaitu :
"Menyatakan Sah dan berharga Surat Penyerahan dan Pengalihan Hak atas Tanah
tanggl 25 Oktober 2022 dari Drs. Herry Aritonang yang bertindak sebagai
Sekretaris Yayasan Perguruan Kristen Markus yang didirikan tanggal 13 Agustus
1973 berdasarkan Akta No. 60 yang dibuat oleh Roesly, SH, Notaris di Medan
saat itu,....... dst.";
Bahwa berdasarkan uraian di atas, penambahan tuntutan atau petitum dalam
gugatan a quo yang didalilkan oleh Penggugat, demi hukum HARUSLAH
DITOLAK;
III. DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa Para Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil gugatan
PENGGUGAT, kecuali yang kebenarannya diakui secara tegas oleh Para Tergugat;
2. Bahwa dalil PENGGUGAT dalam gugatannya point 2 yang menyatakan bahwa
"Yayasan Perguruan Kristen Markus memiliki asset berupa tanah serta bangunan
yang terletak di Jl. Kapten Musilim No. 226 Kel. Helvetia Timur, Kec. Medan
Helvetia, sebagaimana tersebut dalam Surat Keterangan Tanah No. 19135/A/1/27
tanggal 17 Oktober 1973 yang diterbitkan oleh Bupati Kepala Daerah Kabupaten Deli
Serdang, yang didapat yayasan berdasarkan Surat Penyerahan dan Pengalihan Hak
Atas Tanah tanggal 25 Oktober 2022 dari Drs. Herry Aritonang":
Bahwa dalil Penggugat yang menyatakan Yayasan Perguruan Kristen Markus
diperoleh atas Surat Penyerahan dan Pengalihan Hak Atas Tanah tanggal 25 Oktober
2022 dari Drs. Herry Aritonang adalah dalil yang tidak berdasar secara hukum.
a. Bahwa asset yang didalilkan oleh Penggugat adalah merupakan asset yang
diperoleh selama Alm. Wasinton Aritonang & Alm. Bertha Uli Sitompul
masih hidup dan dijadikan menjadi tempa Yayasan Perguruan Kristen
Markus Medan yang terletak di Jl. Kapten Musilim No. 226 Kel. Helvetia
Timur, Kec. Medan Helvetia
b. Bahwa fakta hukum Almarhum Alm. Wasinton Aritonang menikah
sebanyak dua kali yaitu dengan istri pertama bernama Alm. Tiorim Esta
Marlian Nainggolan dan istri kedua yaitu Alm. Bertha Uli Sitompul yang
dikaruniai 8 orang anak yaitu sebagai berikut:
Pernikahan dengan Alm. Tiorim Esta Marlian Nainggolan yang dikaruniai 7
orang Anak yaitu sebagai berikut:
1. Ida R Aritonang
2. Herry Aritonang
3. Tongam Aritonang
4. Togap Aritonang
5. Magdalena Aritonang
6. Ammi Laura Aritonang
7. Wesli Aritonang
Pernikahan Alm. Wasinton Aritonang menikah dengan Alm. Bertha Uli
Sitompul yang dikaruniai 1 orang Anak yaitu:
1. Rubi Tahi Halomoan Aritonang
c. Bahwa pada tanggal 13 Agustus 1973 Alm. Wasinton Aritonang dan Alm.
Bertha Uli Sitompul mendirikan sekolah yang dinamakan Yayasan
Perguruan Kristen Markus berdasarkan Akta No. 60 yang dibuat dihadapan
Notaris Roesli, SH, Notaris di Mendan, yang terletak di Jl. Kapten Musilim
No. 226 Kel. Helvetia Timur, Kec. Medan Helvetia, Medan, Sumatera Utara.
d. Bahwa kemudian Alm. Wasiston Aritonang telah meninggal dunia tanggal
12 April 2014 dan Alm. Bertha Uli Sitompul telah meninggal duia pada
tanggal 18 Nopember 2015, dengan demikian Yayasan Perguruan Markus
menjadi harta warisan bersama kepada seluruh ahli waris dari Alm. Wasiston
Aritonang. Alm. Tiorim Esta Marlian Nainggolan, dan Alm. Bertha Uli
Sitompul yaitu:
1. Ida R Aritonang:
2. Herry Aritonang:
3. Tongam Aritonang;
4. Togap Aritonang:
5. Magdalena Aritonang:
6. Ammi Laura Aritonang:
7. Wesli Aritonang:
8. Rubi Tahi Halomoan Aritonang:
Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka sudah jelas dan terang bahwa Herry Aritonang adalah
merupakan salah satu ahli waris dari Alm. Wasiston Aritonang. Alm. Tiorim Esta Marlian
Nainggolan, dan Alm. Bertha Uli Sitompul;
Dengan demikian dalil Penggugat yang menyatakan asset tanah dan bangunan Yayasan
Perguruan Kristen Markus diperoleh dari Surat Penyerahan dan Pengalihan Hak Atas Tanah
tanggal 25 Oktober 2022 dari Drs. Herry Aritonang demi hukum haruslah
DIKESAMPINGKAN;
3. Bahwa benar dalil Tergugat dalam gugatannya point 5, 6, 7 dan 8 bahwa pada tanggal
17 Juli sesuai dengan Akta Hibah No. 7 tanggal 17 Juli 2009 yang dibuat di depan
Notaris Emmy Wilis, SH, Notaris di Medan, Alm. Wasinton Aritonang dan Alm.
Bertha Uli Sitompul memberikan hibah kepada Herry Aritonang dan sesuai dengan
Akta Hibah No. 53 tanggal 31 Januari 2015 yang dibuat di hadapan Notaris Emmy
Wilis, SH, Notaris di Medan, membatalkan Akta Hibah No. 7 tanggal 17 Juli 2009
yang dibuat di depan Notaris Emmy Wilis, SH, Notaris di Medan, adalah merupakan
perbuatan melawan hukum maka sudah sepatutnya kedua akta tersebut dinyatakan
batal demi hukum;
4. Bahwa dalil Penggugat adalah dalil yang tidak berdasar secara hukum, bahwa fakta
hukum adalah bahwa pembuatan Akta Hibah No. 7 tanggal 17 Juli 2009 yang dibuat
di depan Notaris Emmy Wilis, SH, Notaris di Medan dan Akta Hibah No. 53 tanggal
31 Januari 2015 yang dibuat di hadapan Notaris Emmy Wilis, SH, Notaris di Medan
yang membatalkan Akta Hibah No. 7 tanggal 17 Juli 2009 yang dibuat di depan
Notaris Emmy Wilis, SH, Notaris di Medan adalah merupakan AKTA AUTENTIK
yang sah secara hukum yang dibuat oleh pejabat yang berwenang:
Bahwa berdasarkan Undang-undang No. 2 tahun 2014 Tentang Perubahan atas
Undang-undang No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris Pasal 15 ayat (1)
berbunyi:
Pasal 15 ayat (1);
"Notaris berwenang membuat akta autentik mengenai semua perbuatan,
perjanjian dan penetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-
undangan dan/atau yang dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk
dinyatakan dalam akta autentik, menjamin kepastian tanggal pembuatan akta,
menyimpan akta, memberikan grosse, salinan dan kutipan akta, semuanya itu
sepanjang pembuatan akta itu tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada
pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan oleh undang-undang:
Bahwa dalil yang didalilkan oleh Penggugat bukanlah merupakan perbuatan melawan
hukum dikarenakan akta-akta tersebut dibuat di hadapan pejaban yang berwenang,
dan pembuatan/penerbitan Kedua akta tersebut sah secara hukum dan perundang-
undangan yang berlaku, dengan demikian dalil-dalil Penggugat demi haruslah
DITOLAK.
5. Bahwa fakta hukum Almarhum Wasinton Aritonang menikah dengan Alm. Bertauli
dan telah meninggal tanggal 18 Nopember 2015 Alm. Bertha Uli Sitompul meninggal
dunia dan meninggalkan ahli waris tunggal yaitu Ruby Tahi Halomoan Aritonang dan
memperoleh anak yang sah yaitu Rubi tahi halomoan Aritonang, dan Rubi Tahi
Halomoan Aritonang telah menikah dengan Lernita Purba (Tergugat I) dan
memperoleh anak-anak yaitu: Adrian Oktavianus Pahala Hamonangan RG (Tergugat
II), Ivander Markus Timothi (Tergugat III), Wynnie Zaneta Agustinauli Rajagukguk
(Tergugat IV), bahwa pada tanggal 20 Desember 2019 Ruby Tahi Halomian
Aritonang telah meninggal dunia;
6. Bahwa dalil Penggugat dalam gugatannya point 11 a. menyatakan pada pokoknya
bahwa Para Ahli Waris Alm. Ruby Tahi Halomoan Aritonang (Para Tergugat) hingga
gugatan ini diajukan menganggap Tanah yang menjadi objek dalam perkara ini
adalah miliknya sebahagian dalam status tanah warisan, dan oleh karenanya Para
Tergugat merasa memiliki Hak atas tanah tersebut, dan berusaha memilikinya
bersama dengan ahli waris Alm. Wasinton Aritonang lainnya, tindakan mana sangat
merugikan Penggugat; Bahwa dalil gugatan Penggugat tersebut adalah merupakan
dalil yang mengada-ada dan tidak berdasar secara hukum dan memutar balikkan
fakta, terbukti bahwa :
a. Bahwa Asli Surat Keterangan Tanah No. 19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober
1973 adalah amanah/titipan Alm. Bertha Uli Sitompul ke Rubi tahi
Halomoan Aritonang dan Istrinya (Tergugat I) dan hingga saat ini Para
Tergugat tidak pernah memiliki apalagi berusaha memiliki bersama ahli
waris lainnya;
b. Bahwa fakta hukum tanah dan bangunan yang menjadi asset Yayasan
Perguruan Kristen Markus Medan hingga saa ini dikuasai oleh Penggugat;
c. Bahwa fakta hukum Yayasan Perguruan Kristen Markus Medan, hingga saat
ini Para tergugat tidak mendapatkan hasil dan atau keuntungan dari
pengelolaan Yayasan Perguruan Kristen Markus Medan, yang seharusnya
dikelola bersama-sama dengan ahli waris lainnya;
d. Bahwa fakta hukumnya ahli waris Herry Aritonang lah yang menguasai
tanah dan bangunan berserta menikmati pendapatan yang diterima dari
pengelolaan Yayasan Perguruan Kristen Markus Medan secara sepihak,
dengan memanfaatkan melanjutkan usaha dari Para Pewaris (alm. Washinton
Aritonang, Alm. Tiorim Esta Marlain Nainggolan dan Alm. Bertha Uli
Sitompul) yaitu Yayasan Perguruan Kristen Markus Medan demi
keuntungannya pribadi dan mengenyampingkan hak-hak ahli waris lainnya,
serta Herry Aritonang dengan sengaja tidak memperbolehkan atau tidak
mengijinkan ahli waris lainnya untuk bersama-sama mengelola Yayasan
Perguruan Kristen Markus Medan;
e. Bahwa fakta hukumnya Tergugat I dan ahli waris lainnya dari alm.
Washinton Aritonang, Alm. Tiorim Esta Marlain Nainggolan dan Alm.
Bertha Uli Sitompul, berupaya berbicara dengan Herri Aritonang terkait
penyelesaian atas pembagian harta warisan Para Pewaris (alm. Washinton
Aritonang, Alm. Tiorim Esta Marlain Nainggolan dan Alm. Bertha Uli
Sitompul) namun tidak ditanggapi dengan baik oleh Herry Aritonang, dan
Herry Aritonang dan dengan Itikad buruk tetap ingin menguasai Yayasan
perguruan Markus Medan, tanpa memperdulikan hak-hak ahli waris lainnya
yang memiliki hak yang sama atas pengelolaan Yayasan perguruan Markus
Medan;
Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka demi hukum dalil Penggugat haruslah
ditolak;
7. Bahwa dalil Penggugat dalam gugatannya point 12,16 dan 17 menyatakan pada
pokoknya bahwa Para Tergugat menguasai asli Surat Keterangan Tanah No.
19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973 dan tindakan tersebut adalah tindakan
perbuatan melawan hukum oleh karena itu sepatutnya Para Tergugat mengembalikan
asli Surat Keterangan Tanah No. 19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973 kepada
Penggugat,
Bahwa dalil gugatan Penggugat yang menyatakan bahwa Para Tergugat melakukan
perbuatan melawan hukum dengan cara menguasai asli Surat Keterangan Tanah No.
19135/A/l/27 tanggal 17 Oktober 1973 yang diterbitkan oleh Bupati Kepala Daerah
Kabupaten Deli Serdang adalah dalil yang sesat dan memutar balikkan fakta yang
terbukti sebagai berikut
a. Bahwa fakta hukum sekitar bulan April 2015 Alm. Bertha Uli Sitompul
disaksikan oleh Ezra (dhi. Keponakan Alm. Bertha Uli Sitompul)
menitipkan asli Surat Keterangan Tanah No. 19135/A/1/27 tanggal 17
Oktober 1973 kepada Tergugat I di tempat kediaman Tergugat I yaitu di
Kebon Nanas, RT. 05 Rw. 01. Kel. Utara, Kec. Pinang, Kota Tangerang,
Provinsi Banten;
b. Bahwa dasar dan alasan Alm. Bertha Uli Sitompul menitipkan asli Surat
Keterangan Tanah No. 19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973 kepada
Tergugat I, dikarenakan kekhawatiran Alm. Bertha Uli Sitompul bahwa
surat tersebut akan dikuasai oleh salah satu ahli waris dengan cara yang
melanggar hukum;
c. Bahwa sekitar bulan September 2015, Alm. Bertha Uli Sitompul datang
bersama-sama dengan Penggugat (dhi. Jemmy Sihombing) untuk
menitipkan warisannya berupa emas dikarenakan kekhawatiran Alm.
Bertha Uli Sitompul bahwa warisannya akan dikuasai oleh salah satu ahli
waris secara melanggar hukum, namun Tergugat I menolak dititipkan
warisan emas tersebut dari Alm. Bertha Uli Sitompul, sehingga warisan
emas tersebut dibawa kembali ke Medan;
d. Bahwa emas-emas tersebut saat ini diduga dikuasai sendiri oleh Istri dari
Herry Aritonang, yang hingga saat ini belum dibagi- bagikan kepada
seluruh ahli waris Alm. Washinton Aritonang, Alm. Tiorim Esta Marlian
Nainggolan, dan Alm. Bertha Uli Sitompul;
e. Bahwa Tergugat I telah beritikad baik dan menyampaikan kepada seluruh
ahli waris untuk berkumpul untuk pembagian warisan yang berada di
Medan dari Alm. Washinton Aritonang, Alm. Tiorim Esta Marlian
Nainggolan, dan Alm. Bertha Uli Sitompul, namun tidak ditanggapi positif
oleh beberapa pewaris, dalam hal ini Herry Aritonang dan Magdalena
Aritonang, sehingga pertemuan antara seluruh ahli waris untuk membagi
harta warisan yang berada di Medan tersebut tidak pernah terealisasi
hingga gugatan a quo diajukan;
f. Bahwa dalam Mediasi Perkara a quo pada tanggal 8 Februari 2023, Para
Tergugat mengajukan perdamaian untuk duduk bersama untuk
menyelesaikan permasalahan dalam gugatan a quo, namun, namun
Penggugat tidak bersedia,
Bahwa berdasarkan uraian fakta hukum di atas terbukti bahwa Para Tergugat
yang saat ini menguasai asli Surat Keterangan Tanah No. 19135/A/1/27 tanggal
17 Oktober 1973 tidak memperoleh surat yang dimaksud secara melawan
hukum, sehingga tindakan Para Tergugat bukanlah merupakan Perbuatan
Melawan Hukum;
8. Bahwa dalil Penggugat dalam gugatannya point 13 dan 14 yang menyatakan pada
pokoknya bahwa Tergugat I menyatakan dalam Surat Pernyataan yang dibuat pada
tanggal 21 Januari 2021 yang menyatakan Surat Keterangan Tanah No. 19135/A/1/27
tanggal 17 Oktober 1973 akan tetap pada penguasaanya, dan mengkaitkan surat
tersebut masalah pewarisan Al. Wasinton Aritonang dan Al. Bertha Uli Sitompul:
9. Bahwa dalil gugatan Penggugat adalah tidak berdasarkan fakta hukum, bahwa Surat
Pernyataan yang dibuat pada tanggal 21 Januari 2021 dibuat oleh Tergugat I adalah
diminta oleh salah satu ahli waris yaitu Wesli Aritonang yang saat itu menjabat
sebagai salah satu pengurus di Yayasan Pendidikan Kristen Markus, meminta
Tergugat I untuk membuat surat pernyataan yang dimaksud, yang akan digunakan
untuk keperluan pengurusan administrasi Yayasan Pendidikan Kristen Markus
di Dinas Pendidikan Medan;
Sehingga dalil Penggugat sangat tidak beralasan hukum bahwa Surat Pernyataan
tanggal 21 Januari 2021 dibuat oleh Tergugat dengan untuk menguasai menguasai
asli Surat Keterangan Tanah No. 19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973, dengan
demikian dalil Penggugat tujuan demi hukum haruslah DIKESAMPINGKAN
10. Bahwa ada dalil Penggugat dalam gugatannya point 15 menyatakan bahwa
kemungkinan Para Tergugat memindahkan Hak atas Tanah sebagai objek dalam
perkara ini, maka sudah selayaknya untuk diletakkan sita Penyesuaian (revindicatoir
beslaag) terhadap objek perkara dengan luas 3642 m2 yang terletak di Kota Medan,
Kec. Medan Helvetia, Kel. Helvetia Timur,
Bahwa dalil Penggugat adalah merupakan dalil yang yang tidak berdasar secara
hukum dikarenakan:
a. bahwa objek dalam gugatan ini adalah Surat Keterangan Tanah No.
19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973 yang dikeluarkan Serdang: oleh
Bupati Kepala Daerah Kabupaten Deli
b. Bahwa dalil Penggugat adalah merupakan dalil yang memutar balikkan
fakta, dan terbukti bahwa tanah dan bangunan Yayasan perguruan Kristen
Markus Medan hingga saat ini dikuasai oleh Penggugat
11. Bahwa berdasarkan fakta hukum sebagaimana yang diuraikan dalam point 6 (enam)
jawaban Para Tergugat di atas, bahwa Para Tergugat tidak beritikad buruk untuk
menguasai asli Surat Keterangan Tanah No. 19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973.
Bahwa Tergugat berulang kali meminta agar para ahli waris Alm. Washinton
Aritonang. Alm. Tiorim Esta Marlian Nainggolan, dan Alm. Bertha Uli Sitompul
untuk berkumpul dan membagi-bagikan seluruh harta waris yang berada di Medan,
namun tidak ditanggapi secara positif oleh seluruh ahli waris; Dengan demikian dalil
Penggugat untuk meletakkan sita Penyesuaian (revindicatoir beslaag) terhadap objek
perkara dengan luas 3642 m2 yang terletak di Kota Medan, Kec. Medan Helvetia,
Kel. Helvetia Timur demi hukum haruslah DITOLAK;
12. Bahwa dalil Penggugat dalam gugatannya point 18, 19, 20, dan 21 yang menyatakan
pada pokoknya bahwa akibat dikuasainya Surat Keterangan Tanah No. 19135/A/1/27
tanggal 17 Oktober 1973, membuat yayasan mengalami kerugian yang jumlahnya
tidak sedikit, dan meminta Para Tergugat untuk membayar ganti kerugian secara
tanggug renteng, dah sudah selayaknya diletakkan sita jaminan (conservatoir beslaag)
terhadap harata benda milik Penggugat serta menghukum Para Tergugat untuk
membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000,-/hari kepada Penggugat;
Bahwa Menurut Pasal 1365 KUHPerdata berbunyi:
"Tiap Perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang
lain, mewajibkan orang yang menimbulkan Kerugian itu karena kesalahannya
untuk menggantikan kerugian tersebut”;
Bahwa menurut Rosa Agustina dalam bukunya Perbuatan Melawan Hukum, 2003 hal
161,

"Bahwa dalil perbuatan melawan hukum diperlukan unsur-unsur :


- Perbuatan tersebut melawan hukum
- Harus ada kesalahan pada pelaku
- Harus ada kerugian, dan
- Harus ada hubungan kausal antara perbuatan dan kerugian.
Bahwa berdasarkan uraian di atas bahwa tindakan Para Tergugat yang menguasai ahli
Surat Keterangan Tanah No. 19135/A/I/27 tanggal 17 Oktober 1973 yang dikeluarkan
oleh Bupati Kepala Daerah Kabupaten Deli Serdang tidak memenuhi unsur-unsur
perbuatan melawan hukum, sebagaimana disebutkan di atas yang terbukti sebagai
berikut:
a. Perbuatan Tersebut melawan hukum
- Bahwa sekitar bulan April 2015 Alm. Bertha Uli Sitompul bersama-sama
dengan Ezra (dhi. Keponakan Bertha Uli Sitompul) menitipkan asli Surat
Keterangan Tanah No. 19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973 yang
dikeluarkan oleh Bupati Kepala Daerah Kabupaten Deli Serdang kepada
Tergugat I di tempat kediaman Tergugat yaitu di Kebon Nanas, RT. 05 Rw. 01,
Kel. Panunggangan Utara, Kec. Pinang, Kota Tangerang, Provinsi Banten.
- Bahwa dasar dan alasan Alm. Bertha Uli Sitompul menitipkan asli Surat
Keterangan Tanah No. 19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973 yang
dikeluarkan oleh Bupati Kepala Daerah Kabupaten Deli Serdang kepada
Tergugat I, dikarenakan kekhawatiran Alm. Bertha Uli Sitompul bahwa surat
tersebut akan dikuasai oleh salah satu ahli waris dengan cara yang melanggar
hukum.
- Sehingga Para Tergugat tidak menguasai asli Surat Keterangan Tanah No.
19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973 yang dikeluarkan oleh Bupati
Kepala Daerah Kabupaten Deli Serdang secara melawan hukum.

b. Harus ada kesalahan pada pelaku


Bahwa Para Tergugat menguasai asli Surat Tanah No. 19135/A/1/27 tanggal 17
Oktober 1973 yang dikeluarkan oleh Bupati Kepala Daerah Kabupaten Deli
Serdang tidak secara paksa atau dengan cara merampas dari Pewaris Alm.
Bertha Uli Sitompul, bahkan sebaliknya dikarenakan kepercayaan Alm. Bertha Uli
Sitompul terhadap Tergugat lah, sehingga Surat Keterangan Tanah No.
19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973 dititipkan dan dipercayakan untuk disimpan
dengan sebaik-baiknya, agar surat yang dimaksud tidak dikuasai secara sepihak oleh
ahli waris lainnya.
c. Harus Ada Kerugian
Bahwa dengan dikuasainya asli Surat Keterangan Tanah No. 19135/A/1/27 tanggal
17 Oktober 1973 yang dikeluarkan oleh Bupati Kepala Daerah Kabupaten Deli
Serdang. Penggugat tidak membuat perincian kerugian yang diderita
Penggugat baik kerugian secara materiil dan immateriil akibat perkara a quo.
d. Harus ada hubungan kausal antara perbuatan dan kerugian. Bahwa dengan
dikuasainya asli Surat Keterangan Tanah No. 19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober
1973 yang dikeluarkan oleh Bupati Kepala Daerah Kabupaten Deli Serdang tidak
mengakibatkan kerugian terbukti bahwa kegiatan operasional Yasasan Perguruan
Kristen Markus tidak mengalami hambatan serta kegiatan belajar dan mengajar
tetap berjalan dengan lancar hingga gugatan a quo diajukan oleh Penggugat.
Bahwa berdasarkan uraian di atas Para Tergugat terbukti secara hukum tidak
melakukan Perbuatan Melawan Hukum sebagaimana didalilkan oleh Penggugat, dengan
demikian dalil Penggugat pada point 18,19, 20, dan 21 demi hukum haruslah DITOLAK;
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas Para Tergugat Mohon kepada Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa, mengadili, dan memutus dengan amar putusan
sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI
- Menerima Eksepsi Para Tergugat Untuk seluruhnya
DALAM POKOK PERKARA
1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
2. Menyatakan bahwa Tindakan Tergugat I yang menguasai (menyimpan) asli Surat
Keterangan Tanah No. 19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973 yang dikeluarkan oleh
Bupati Kepala Daerah Kabupaten Deli Serdang, bukan merupakan Perbuatan Melawan
Hukum
3. Menyatakan Sah, Tergugat I menyimpan asli Surat Keterangan Tanah No. 19135/A/1/27
tanggal 17 Oktober 1973 yang dikeluarkan oleh Bupati Kepala Daerah Kabupaten Deli
serdang yang dititipkan oleh Alm. Bertha Uli Sitompul kepada tergugat I
4. Menyatakan bahwa tanah dan bangunan yang berdiri di atas Surat Keterangan Tanah No.
19135/A/1/27 tanggal 17 dikeluarkan oleh Bupati Kepala Daerah Kabupaten Deli Serdang
Surat adalah merupakan harta warisan dari Alm. Wasinton Aritonang, Alm. Tiorim Esta
Marlian naninggolan, dan Alm. Bertha Uli Sitompul
5. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara;
Atau;
Apabila majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo
berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);
Menimbang, bahwa Penggugat pada tanggal 28 Maret 2023 telah mengajukan replik
dan Para Tergugat pada tanggal 04 April 2023 telah mengajukan duplik;
Menimbang, bahwa selanjutnya segala sesuatu yang termuat dalam berita acara
persidangan perkara ini, yang untuk ringkasnya putusan ini dianggap telah termuat dan
menjadi satu bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini;
Menimbang, bahwa akhirnya para pihak menyatakan tidak ada hal- hal yang diajukan
lagi dan mohon putusan sela;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat yang pada pokoknya
adalah mengenai Perbuatan Melawan Hukum Para Tergugat;
Menimbang, bahwa eksepsi Tergugat pada pokoknya adalah sebagai
berikut:
- Bahwa Pengadilan Negeri Medan Tidak berwenang mengadili perkara a quo,
karena seluruh Tergugat bertempat tinggal di wilayah hukum Pengadilan
Negeri Tangerang, sehingga berdasarkan Pasal 118 HIR RBg, gugatan harus
diajukan ke Pengadilan Negeri Tangerang:
- Bahwa Eksepsi Kurang Pihak (Exceptio Plurium Listis Consortium) karena
tidak menarik ahli waris Herry Aritonang dan Ruby Aritonang sebagai pihak
dalam gugatan a quo
- Bahwa Gugatan Penggugat Obscuur Libel karena Penggugat tidak menguraikan
bentuk Perbuatan Melawan Hukum, tidak merinci kerugian, serta tidak
menguraikan hubungan kausal dalam posita;
- Bahwa perubahan Gugatan yang dimohonkan Penggugat telah mengubah
pokok atau menambah pokok gugatannya;
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi tersebut Penggugat mengajukan tanggapan
sebagai berikut:
Dalam Eksepsi;
1. Kewenangan Relatif di Tempat Kediaman Para Tergugat ;
Bahwa didalam Eksepsi Para Tergugat menjelaskan bahwa seharusnya gugatan diajukan
di tempat kediaman Tergugat 1, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV dengan
mengacu kepada Pasal 118 ayat (1) HIR;
Bahwa dalil Para Tergugat adalah dalil yang sangat salah dan keliru karena tidak
memahami isi gugatan yang dimana gugatan ini mengenai benda tetap yaitu sebidang
tanah dimaksud adalah sebidang tanah dengan luas ± 3.642 m² (tiga ribu enam ratus
empat puluh dua meter persegi) terletak di Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan
Helvetia, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara sebagaimana tersebut dalam Surat
Keterangan Tanah No. 19135/A/1/27 tanggal 17 Oktober 1973 yang diterbitkan oleh
Bupati Kepada Daerah Kabupaten Deli Serdang, yang didapat Yayasan berdasarkan Surat
Penyerahan Dan Pengalihan Hak Atas Tanah tanggal 25 Oktober 2022;
Bahwa Para Ahli Waris Alm. Ruby Tahi Halomoan Aritonang (Para Tergugat) hingga
gugatan ini diajukan menganggap bahwa tanah yang menjadi objek dalam perkara ini
adalah miliknya sebahagian dalam status tanah warisan dan oleh karenanya Para Tergugat
merasa memilki Hak atas tanah tersebut dan berusaha untuk memilikinya bersama dengan
Ahli Waris Alm. Ruby Tahi Halomoan Aritonang lainnya, tindakan mana sangat
merugikan Penggugat;
Maka gugatan yang diajukan saat ini kepada Pengadilan Negeri Medan di tempat benda
tetap itu terletak Forum Rei Sitae adalah sudah benar dan telah sesuai dengan Pasal 142
ayat 5 RBg.
Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi Para Tergugat mengenai kewenangan
mengadili (kompetensi relatif) maka berdasarkan Pasal 136 HIR/162 RBg Pengadilan harus
mempertimbangkan terlebih dahulu eksepsi tersebut;
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 118 ayat (1) HIR disebutkan bahwa Gugatan
diajukan di wilayah hukum Tempat tinggal Tergugat atau wilayah hukum Tempat tinggal
salah satu Tergugat. Namun ketentuan pasal 118 ayat (1) HIR tersebut diatas, dikesampingkan
oleh Pasal 118 ayat (3) HIR/Pasal 142 ayat (5) RBg, yang pada pokoknya mengatur bahwa
apabila objek gugatan barang tidak bergerak, maka Pengadilan Negeri yang berwenang
mengadili adalah Pengadilan Negeri didaerah hukumnya barang tersebut terletak. Pasal 118
ayat (3) HIR/Pasal 142 ayat (5) RBg kemudian dikuatkan dengan Pasal 99 ayat (8) dan (9) Rv
yang pada pokoknya menyebutkan bahwa apabila gugatan mengenai sengketa hak atas benda
tetap, gugatan diajukan berdasarkan forum rei sitae yakni kepada Pengadilan Negeri meliputi
daerah hukum tempat terletak barang tersebut,
Menimbang bahwa, mendasari Pasal 118 ayat (3) HIR/Pasal 142 ayat (5) RBg dan
Pasal 99 ayat (8) dan (9) Rv maka oleh karena Gugatan Penggugat mengenai Perbuatan
Melawan Hukum berkaitan dengan objek sengketa berupa Tanah serta Bangunan yang ada di
atasnya, yang berada di Kota Medan setempat dikenal dengan Jl. Kapten Muslim No. 226,
Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia (dahulu bagian dari Kabupaten Deli
Serdang, Kampung Helvetia, Kecamatan Sunggal), maka menurut Majelis Hakim sudah tepat
gugatan diajukan di Pengadilan Negeri Medan ;
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi selebihnya, diajukan karena sudah berkaitan
dengan pokok perkara, akan dipertimbangkan bersama dengan pokok perkara dalam putusan
akhir;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim
berpendapat eksepsi Tergugat tidak beralasan hukum sehingga harus dinyatakan tidak
diterima, dengan demikian Pengadilan Negeri/Pengadilan Negeri Medan berwenang
memeriksa dan memutus perkara tersebut;
Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi dari Tergugat ditolak, maka biaya perkara
ditangguhkan sampai putusan akhir:
Memperhatikan Pasal 136 HIR/162 RBg, Pasal 118 ayat (3) HIR/Pasal 142 ayat (5)
RBg, Pasal 99 ayat (8) dan (9) Rv dan peraturan-peraturan lain yang bersangkutan;
MENGADILI:
1. Menyatakan eksepsi Tergugat I,II,III dan IV tidak diterima;
2. Menyatakan Pengadilan Negeri Medan berwenang mengadili perkara Nomor
947/Pdt.G/2022/PN Mdn
3. Menangguhkan biaya perkara hingga putusan akhir:
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Medan, pada hari Selasa, tanggal 6 Juni 2023, oleh kami Phillip M.Soentpiet, S.H.
sebagai Hakim ketua Majelis, Dr. Ulina Marbun, S.H.. M.H., dan Abd.Hadi Nasution, S.H.,
M.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk berdasarkan Surat Penetapan
Ketua Pengadilan Negeri Medan Nomor 947/Pdt.G/2022/PN Mdn tanggal 2 Desember 2022,
putusan tersebut pada hari dan tanggal itu juga diucapkan dalam persidangan terbuka untuk
umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota
tersebut, Artanta Sihombing, S.H. Panitera Pengganti dan Kuasa Penggugat. Kuasa Para
Tergugat.

Hakim Anggota, Hakim Ketua,

Nama Mahasiswa.......... Nama Mahasiswa

Nama Mahasiswa

Panitera Pengganti,

Nama Mahasiswa.......

Anda mungkin juga menyukai