NIM : 042321993
Mata Kuliah : HKUM4410/ Praktik Pengalaman Beracara
Tugas 8:
Buatlah sebuah putusan dengan uraian kasus sebagai berikut berdasarkan analisis
pemahaman saudara terhadap kasus ini meskipun faktanya kasus ini masih dalam proses.
Arjuna dan Shinta menikah pada tahun 1945 dan selama pernikahan mereka telah
dikaruniai 7 orang anak. Pada tahun 1997 Arjuna meninggal dunia meninggalkan harta
peninggalan berupa:
Dengan meninggalnya Arjuna, dengan demikian terdapat konsekuensi peristiwa hukum dan
perbuatan hukum terhadap kepemilikan harta peninggalan Arjuna suaminya, terlebih
memiliki ahli waris anak sejumlah 7 orang. Dengan komposisi anak sebagai berikut:
1. Hima yang saat ini berstatus sebagai warga negara Jerman dan beragama
katolik;
2. Binroto yang saat ini berstatus warga negara Indonesia dan beragama islam;
3. Hendy yang saat ini berstatus warga negara Indonesia dan beragama islam;
4. Jojon yang saat ini berstatus warga negara Indonesia dan beragama islam;
5. Kasno yang saat ini berstatus warga negara Indonesia dan beragama islam;
6. Darto yang saat ini berstatus warga negara Indonesia dan beragama islam;
7. Darupekok yang saat ini berstatus warga negara Indonesia dan beragama islam.
Pada tahun 1998 Shinta bersama Jojon telah menjual sebagian waris yang berupa rumah di
Semarang, Jawa Tengah dan 1 Vila di tawamangu Karanganyar Jawa Tengah. Hasil
penjualan harta waris senilai Rp 2 miliar tersebut tanpa persetujuan tertulis dari ahli waris
lain ditempatkan di rekening deposito atas nama Jojon dan Jojon akan memberikan uang
sebesar Rp 1,5 juta perbulan kepada Shinta Ibunya dan jika sewaktu waktu di minta uang
deposito tersebut dapat di minta oleh Shinta.
Kemudian pada tahun 2000 Shinta dan Darupekok menjual harta waris perkebunan di
tulungagung dan 1 rumah di jakarta Pusat serta rumah di Surakarta dengan total nilai Rp 7
miliar dan pembagian waris dengan komposisi Rp 4 miliar di bagi prorata kepada Shinta dan
6 ahli warisnya. Sedangkan Rp 1 Miliar untuk Darupekok. Sisa Rp 2 miliar dibelikan rumah
di Surakarta dengan atas nama Shinta atas dasar kesepakatan dana Rp 2 Miliar tersebut
merupakan bagian Shinta sendiri.
Pada tahun 2023 Shinta sakit keras dan di rawat oleh anaknya yang bernama Hendy. Pada
tahun 2023 tersebut hingga kini anak-anak lainnya tidak memberikan uang untuk biaya
hidup Shinta. Kemudian, Shinta hendak menjual rumahnya di Surakarta tersebut mengingat
rumah tersebut atas nama Shinta. Tetapi ternyata sertifikat rumah dipegang oleh kasno.
Dengan kondisi ingin menjual rumahnya Shinta meminta sertifikat rumahnya tersebut yang
berada di tangan anaknya bernama Kasno. Kasno dan anak-anak lainnya menolak
memberikan sertifikat tanah rumah Shinta dengan alasan bahwa rumah tersebut dibeli atas
dasar Patungan dengan ahli waris lainnya (anak-anaknya). Padahal objek tanah sertifikat
tersebut bukanlah dari patungan ahli waris lainnya.
Jawaban:
Berdasarkan uraian kasus diatas maka akan dibuatkan sebuah putusan kasus perdata
sebagai berikut dibawah ini.
PUTUSAN
Nomor: 27/Pdt.G/2023/PN.Skt
Melawan:
3. Binroto, bertempat tinggal di Jl. Slamet Riyadi No. 235, Kampung Baru, Pasar
Kliwon, Surakarta, Jawa Tengah, selanjutnya disebut sebagai Tergugat III;
4. Hendy, bertempat tinggal di Jl. Gajah Mada No. 20, Serengan, Serengan,
Surakarta, Jawa Tengah, selanjutnya disebut sebagai Tergugat IV;
5. Jojon, bertempat tinggal di Jl. Veteran No. 15, Kemlayan, Serengan, Surakarta,
Jawa Tengah, selanjutnya disebut sebagai Tergugat V;
6. Darto, bertempat tinggal di Jl. Dr. Rajiman No. 163, Jayengan, Serengan,
Surakarta, Jawa Tengah, selanjutnya disebut sebagai Tergugat VI;
Dalam hal ini Tergugat I s/d Tergugat VII memberikan kuasa kepada Julio Jufry
Namah, S.H., M.H. dan Lisna Martini Henuk, S.H., M.H. keduanya Advokat yang
berkantor di Kantor Hukum AND Law Firm yang beralamat di Jalan Temugiring
Raya, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Berdasarkan surat kuasa khusus Nomor: 013/DJ/III/2023 tanggal 13 November
2023;
PRIMAIR :
I. Dalam Konpensi
A. Dalam Eksepsi
1. Bahwa berdasarkan Pasal 132 ayat (1) dan (3) Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Perdata (KUHAP), gugatan perdata hanya dapat diajukan di pengadilan negeri yang
berwenang menurut tempat kedudukan tergugat atau tempat terjadinya peristiwa
hukum yang menjadi dasar gugatan. Dalam perkara ini, penggugat mengajukan
gugatan di Pengadilan Negeri Surakarta. peristiwa hukum yang menjadi dasar
gugatan, yaitu penjualan harta peninggalan almarhum Arjuna, terjadi di Tulungagung.
Oleh karena itu, gugatan penggugat tidak dapat diterima oleh Pengadilan Negeri
Surakarta karena tidak berwenang menurut tempat terjadinya peristiwa hukum yang
menjadi dasar gugatan.
2. Bahwa Gugatan Penggugat tidak jelas atau kabur (obscur libel) dalam gugatan
posita Penggugat tidak jelas, sebab gugatan Penggugat yang menyatakan bahwa
gugatan Penggugat tidak diterima karena tidak memenuhi syarat formil sebagaimana
diatur dalam Pasal 130 HIR/Pasal 142 RUUHI. Dimana gugatan penggugat tidak
mencamtumkan kerugian yang dialami oleh Penggugat. Selanjutnya dalam gugatan
Penggugat tidak mencantumkan Pasal hukum yang dilanggar oleh Para Tergugat.
B. Dalam Konvensi
1. Bahwa para Tergugat pada pokoknya menolak seluruh dalil-dalil Penggugat kecuali
yang secara tegas diakui kebenarannya.
2. Bahwa segala dalil-dalil yang ada dalam eksepsi mohon dimasukkan dan
dipertimbangkan dalam jawaban pokok perkara ini.
3. bahwa pada tahun 1997, almarhum Arjuna yang merupakan Suami dari Penggugat
dan Ayah dari Para Tergugat, meninggal dunia meninggalkan harta peninggalan
berupa:
- 1 rumah di Surakarta, Jawa Tengah;
- 1 rumah di Semarang, Jawa Tengah;
- 1 rumah di Jakarta Pusat;
- 1 Vila di tawamangu Karanganyar Jawa Tengah;
- Perkebunan seluas 200 Hektar di Tulungagung Jawa Timur
4. Bahwa dengan meninggalnya almarhum Arjuna, maka harta peninggalan tersebut
menjadi hak dari 8 orang ahli waris yaitu Penggugat dan Para Tergugat.
5. Bahwa pada tahun 2000, Penggugat dan Tergugat II menjual harta waris
perkebunan di Tulungagung dan 1 rumah di Jakarta Pusat serta rumah di Surakarta
dengan total nilai Rp 7 miliar. Dalam pembagian hasil penjualan waris dengan
komposisi Rp 4 miliar dibagi prorata kepada Penggugat, Tergugat I, Tergugat III,
Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI, dan Tergugat VII. Sedangkan Rp 1 miliar
untuk Tergugat II.
6. Bahwa Sisa Rp 2 miliar dari hasil penjualan harta waris dibelikan rumah di Surakarta
dengan atas nama Penggugat atas dasar kesepakatan dana Rp 2 miliar tersebut
merupakan bagian Penggugat sendiri.
7. Bahwa tidak benar Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat V, Tergugat VI, dan
Tergugat VII tidak memberikan uang untuk biaya hidup Penggugat. Karena Sisa hasil
penjualan harta waris berupa rumah di Semarang, Jawa Tengah dan 1 Vila di
tawamangu Karanganyar Jawa Tengah yang telah digunakan untuk biaya hidup dan
pengobatan Penggugat sebesar Rp1,5 juta per bulan.
8. Bahwa Terkait dengan dalil Penggugat bahwa rumah di Surakarta adalah milik
Penggugat sepenuhnya, Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat
V, Tergugat VI, dan Tergugat VII menyatakan bahwa hal tersebut tidak benar.
Rumah tersebut adalah milik bersama seluruh ahli waris, termasuk Penggugat.
9. Bahwa Terkait dengan dalil Penggugat bahwa Tergugat menolak memberikan
sertifikat rumah di Surakarta, Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV,
Tergugat V, Tergugat VI, dan Tergugat VII menyatakan bahwa hal tersebut tidak
benar. Sertifikat rumah tersebut masih berada di tangan Tergugat I karena Tergugat I
yang mengurus proses jual beli rumah tersebut.
10. Bahwa tidak benar Penggugat bahwa Para Tergugat melakukan perbuatan melawan
hukum dengan menolak memberikan sertifikat tanah rumah Penggugat. Para
Tergugat tidak melakukan perbuatan melawan hukum karena memiliki hak yang
sama atas rumah tersebut.
PRIMAIR
Dalam Eksepsi
1. Menerima dan mengabulkan dalil-dalil eksepsi Para Tergugat;
2. Menyatakan gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya gugatan
Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima (nietontvakelijk verklaard).
Dalam Konvensi
1. Menerima segala dalil-dalil yang diajukan oleh Para Tergugat Konvensi;
2. Menyatakan bahwa perbuatan Para Tergugat yang menolak memberikan sertifikat
tanah rumah Penggugat kepada Penggugat bukan merupakan Perbuatan Melawan
Hukum;
3. Menyatakan gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya gugatan
Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima diterima (nietontvakelijk verklaard).
Dalam Rekonvensi
1. Menyatakan gugatan rekonvensi Penggugat Rekonvensi/ Para Tergugat Konvensi
diterima untuk seluruhnya.
2. Menyatakan Penggugat Konvensi/ Tergugat Rekonvensi telah melakukan Perbuatan
Melawan Hukum berupa ceroboh dan gegabah melakukan gugatan kepada Penggugat
Rekonvensi/ Para Tergugat Konvensi secara tanpa alas hak, yang telah merugikan
secara immateriil pada Para Tergugat Konvensi/ Penggugat Rekonvensi.
3. Menghukum Penggugat Konvensi/ Tergugat Rekonvensi untuk membayar ganti rugi
berupa immateriil kepada Para Tergugat Konvensi/ Penggugat Rekonvensi sebesar Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) secara tunai.
4. Menyatakan sah sita jaminan terhadap harta waris milik Pengugat Konvensi/ Tergugat
Rekonvensi Bersama Penggugat Rekonvensi/ Para Tergugat Konvensi.
5. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada upaya hukum
banding, verzet, dan kasasi.
6. Menghukum Para Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp
5.000.000,00 (lima juta Rupiah) per hari keterlambatan melaksanakan isi putusan ini.
7. Menghukum seluruh biaya perkara yang timbul dalam perkara ini kepada Penggugat
Konvensi/ Tergugat Rekonvensi.
SUBSIDAIR :
mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex aequo et bono).
Menimbang, bahwa atas jawaban dari Kuasa Para Tergugat tersebut, Penggugat
telah mengajukan Replik secara tertulis; Replik dan Duplik tersebut selengkapnya
sebagaimana termuat dalam Berita Acara Persidangan perkara ini;
Menimbang, bahwa selanjutnya untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya,
Penggugat telah mengajukan bukti-bukti surat sebagai berikut :
1. Fotokopi KTP atas nama Shinta, diberi tanda P-1;
2. Fotokopi KTP atas nama Jojon, diberi tanda P-2;
3. Fotokopi KTP atas nama Darupekok, diberi tanda P-3;
4. Fotokopi salinan Akta Jual Beli dengan Nomor 267/2000, diberi tanda P-4;
5. Fotokopi sertifikat rumah Nomor 112, diberi tanda P-5.
Menimbang, bahwa selain bukti surat, Penggugat telah pula mengajukan 1 (satu)
orang saksi sebagai berikut:
Saksi Yani, yang memberikan keterangan dibawah sumpah, yang pada pokoknya
sebagai berikut:
- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat hanya sebagai tetangga;
- Bahwa saksi tahu permasalahan antara Penggugat dan Para Tergugat adalah
masalah sertifikat rumah yang ditahan oleh salah seorang anak Penggugat;
- Bahwa saksi tahu batas-batasnya tanah tempat berdirinya rumah tersebut adalah:
Sebelah Utara: Jalan Kencana, Sebelah Selatan: Jalan Teratai, Sebelah Timur:
Rumah Bapak Yani, Sebelah Barat: Kantor Lurah Sriwedari;
- Bahwa yang mengusasi rumah tersebut adalah Ibu Shinta;
- Bahwa Shinta Sakit dan tidak dibiayai oleh anak-anaknya;
- Bahwa saksi mendengar cerita dari Shinta bahwa anak-anaknya menolak
memberikan sertifikat rumah atas nama Shinta.
Hakim Ketua,
ttd
ttd ttd
Paniter Pengganti,
ttd